Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Monday, April 4, 2022

Macam-Macam Gambar Potongan Dan Cara Menggambarnya

GAMBAR POTONGAN
Tujuan
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Menunjukkan macam-macam penyajian potongan.
2. Mendemonstarasikan cara menggambar potongan.
3. Mengklarifikasi gambar benda yang tidak boleh dipotong.
4. Mendesain gambar beberapa benda yang dipotong.

1. Macam- Macam Gambar Potongan
Penggunaan garis strip-strip (gores) untuk melukiskan bagian benda yang tidak terlihat dalam jumlah yang sedikit memang bisa membantu para pembaca gambar, tetapi bila bagian yang tidak terlihat banyak akan  membingungkan. Untuk menghindari kebingungan dan memperjelas bagian dalam  suatu benda yang akan digambar dipergunakan gambar potongan (sectional views).
Untuk memperlihatkan bagian dalam suatu benda dengan menggunakan gambar potongan dapat dilakukan dengan potongan seluruhnya, potongan separoh dan potongan sebagian disesuaikan dengan kadar kebutuhan dari bagian dalam yang akan diperlihatkan (lihat Gambar 31). Memang penggunaan gambar potongan seluruhnya akan lebih memperlihatkan bagian dalam, tetapi dalam hal- hal tertentu justru akan mubazir terutama dalam penggunaan waktu menggambar, seperti benda kerja yang simetris, maka gambar potongannya cukup separoh atau sebagian saja tidak perlu seluruhnya.
 

                              Potongan Seluruhnya Potongan Separoh Potongan Sebagian

Gambar 31. Macam-macam potongan

2. Cara Menggambar Potongan
Bagian dalam yang mendapat potongan perlu dibedakan dengan bagian luar yang tidak dipotong. Untuk itu seluruh bagian yang dipotong diarsir dengan sudut 45o terhadap garis sumbu atau garis gambar (lihat Gambar 32). Jarak garis arsir yang dibuat disesuaikan dengan besarnya gambar dan jaraknya sama antara satu sama lainnya. Gambar susunan benda kerja yang menjadi satu, potongannya ditunjukkan dengan arsiran yang berbeda arah (lihat Gambar 33), sedangkan potongan dari satu benda harus diarsir dengan arah yang sama. Untuk benda yang tipis gambar potongannya ditunjukkan tidak dengan arsir, tetapi cukup ditebalkan
dengan warna hitam (lihat Gambar 34).
 

Gambar 32. Arsir untuk penunjukkan potongan
 

Gambar 33. Arsir berbeda untuk gambar susunan
Untuk penampang yang tipis, seperti benda yang terbuat dari plat, baja profil, dan paking dapat digambar dengan garis tebal (dihitamkan), sedangkan daerah yang dihitamkan dari beberapa penampang yang berbeda dipisahkan (diberi jarak) sedikit (lihat Gambar 34).

Gambar 34. Arsir hitam untuk benda tipis
Gambar potongan memang dapat membantu untuk menjelaskan bentuk bagian dalam yang tidak terlihat dan ukuran-ukurannya, namun demikian ternyata tidak semua benda dapat dipotong. Bagian-bagian benda seperti baut, paku keling, pasak, poros, dan sirip tidak boleh dipotong (lihat Gambar 35).
 

Gambar 35. Benda-benda yang tidak boleh dipotong

Pemotongan pada suatu pandangan dilakukan dengan menggunakan garis potong, yaitu garis strip titik dengan ujung tebal dan diberi anak panah yang diberi huruf sama. Pada penunjukkan bagian yang dipotong ditulis huruf yang sama dengan pemotongannya (lihat Gambar 36).


Gambar 36. Penunjukkan

Saturday, April 2, 2022

Ukuran Gambar Teknik Yang Perlu Diketahui

Tujuan
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Mengidentifikasi macam-macam cara pemberian ukuran.
2. Meletakan pemberian ukuran yang benar pada gambar.
3. Memodifikasi pemberian ukuran pada gambar teknik.
4. Membedakan pemberian ukuran pada bagian dalam dan luar.
5. Membaca dan menafsirkan ukuran-ukuran yang ada pada gambar kerja.

4.1 Macam-Macam Cara Pemberian Ukuran
Untuk menunjukkan panjang, lebar, tinggi atau diameter benda, maka pada gambar dicantumkan ukurannya. Ukuran yang tercantum ini bisa yang sesungguhnya, tetapi jika benda yang digambar diperbesar atau diperkecil, maka dapat menggunakan skala. Pemberian ukuran pada gambar mesin tidak bisa dibuat sembarangan melainkan mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
Penyusunan ukuran pada gambar kerja, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara ukuran, yaitu: ukuran berantai, ukuran sejajar, ukuran berurutan dan ukuran gabungan (lihat Gambar 23).
 

Gambar 23. Macam-macam cara pemberian ukuran
 
4.2 Aturan Memberi Ukuran
Penempatan angka ukuran pada gambar kerja mengikuti prosedur sebagai berikut: dilakukan 1 mm di atas garis ukur, ditengah-tengah dan teratur, angka dan garis ukuran harus terbaca baik horisontal maupun vertikal, ukuran- ukuran kecil (di bawah 10 mm) tanda panahnya ditempatkan di luar arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau disamping tanda panah ukuran, serta pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang terbesar. Semua ukuran dalam gambar teknik mesin dalam satuan mm, dan tidak perlu dicantumkan satuannya, apabila ukuran dalam satuan yang lain, maka satuannya dicantumkan (misal inchi).
Untuk membatasi bagian yang diberi ukuran pada ujung garis ukurnya diberi anak panah. Perbandingan ukuran panjang dan lebar anak panah adalah 3 : 1 dan dihitamkan (lihat Gambar 24). Jika jarak antara dua garis lebih kecil dari 7 mm, garis ukuran pada kedua sisinya diperpanjang kemudian gambar panahnya diberikan sebelah luar, sedangkan untuk ukuran yang saling merapat dapat digunakan titik sebagai pengganti anak panah.


Gambar 24. Tanda anak panah

Untuk menulis ukuran-ukuran pada gambar kerja dilaukan sebagai berikut: gambarlah angka-angka ukuran dengan jelas, angka-angka ukuran digambarkan sedemikian, sehingga dapat dibaca dari sebelah bawah dan kanan dari gambar, dan ukuran ditempatkan sedemikian di mana bentuk atau profil dari potongan kerja diperlihatkan paling jelas.
 
Untuk angka ukuran yang tidak horisontal maupun vertikal, penempatannya diatur sedemikian sesuai dengan garis ukurnya. Ada daerah- daerah yang sebaiknya dihindari untuk penempatan angka ukuran, yaitu pada daerah 30o sebelah kiri bagian atas garis vertikal dan 30o bagian sebelah kanan garis vertikal bawah, pada Gambar 25 adalah daerah yang diarsir.

Gambar 25. Penempatan angka ukuran pada bentuk miring

Adanya ukuran pada gambar yang dibuat sesuai dengan aturan akan memperjelas bagi pembaca gambar tentang benda yang sebenarnya, tetapi ada kalanya ukuran yang berlebihan justru akan membingungkan. Untuk itu penunjukkan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang (hanya sekali).
Pada gambar, penunjukkan ukuran seluruhnya seharusnya diberikan agar mempermudah dalam menentukan kebutuhan bahan dari benda yang dibuat oleh pekerja. Ukuran seluruhnya (jumlah) bisa menjadi ukuran pembantu, tetapi bisa juga menjadi ukuran yang penting. Pada Gambar 26 diperlihatkan di mana pada gambar a menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran pembantu, sedangkan pada gambar b menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran penting (pokok). Di dalam penunjukkannya ukuran pembantu ditulis di dalam kurung. 

Gambar 26. Ukuran seluruhnya sebagai ukuran bantu dan pokok

Pada gambar yang ditunjukkan bagian dalamnya, pemberian ukuran dipisahkan antara bagian luar dan bagian dalamnya. Untuk itu apabila ukuran bagian luar ditempatkan bagian atas, maka ukuran bagian dalam ditempatkan pada bagian bawah, demikian sebaliknya (lihat Gambar 27).

Gambar 27. Penempatan ukuran bagian luar dan dalam

Ukuran untuk bagian yang berbentuk bulat, segi empat, dan sebagianya, apabila tidak dibuat gambar pandangan samping, atas atau bawah, maka pada pengukurannya perlu diberi lambang untuk bagian permukaan tersebut, dengan Ø dan ฀. Gambar 28 menunjukkan penulisan ukuran lambang-lambang tersebut.

Gambar 28. Ukuran dengan lambang bulat dan segi empat

Angka-angka ukuran pada sumbu dan arsiran tidak boleh terpotong. Sumbu dan arsir dihilangkan pada angka ukuran yang dimaksud (lihat Gambar 29 di bawah ini.

Gambar 29. Angka ukuran dalam arsir

Penulisan ukuran yang sama, bisa dibuat satu dengan mencantumkan jumlah, kemudian ditulis ukurannya. Misal ada lubang yang berdiameter 10 mm dan jumlahnya 8 buah, maka penulisan ukurannya dapat dilakukan seperti terlihat pada Gambar 30 di bawah ini.
 

Gambar 30. Penulisan ukuran lubang dengan diameter sama

Thursday, March 31, 2022

Jenis-Jenis Dan Mendesain Gambar Perspektif Benda Kerja

Peran Gambar Perspektif
Dalam pelaksanaan pekerjaan kadang-kadang teknisi atau perencana sering ingin mendapatkan gambaran dari bentuk benda kerja yang dibuat. Untuk keperluan ini, maka perlu adanya sket gambar tiga dimensi yang berupa gambar perspektif. Digunakannya perspektif untuk menggambarkan benda kerja, karena gambar perspektif ini dapat menggambarkan bentuk yang serupa dengan benda kerja.

Untuk mendapatkan sket gambar perspektif yang baik, maka menggambarnya harus dilakukan sebaik mungkin, sejelas mungkin, dan perbandingan tebal garis harus tetap dijaga, harus sama, tidak diperbolehkan pada satu garis tebalnya tidak sama. Atas dasar itu maka dalam menarik garis gambar usahakan hanya sekali saja, jangan berulang-ulang, sebab pengulangan penarikan garis gambar akan menyebabkan tebal garis yang berbeda.

Bentuk-Bentuk Gambar Perspektif
Apabila akan membuat sket gambar perspektif dari gambar proyeksi atau melihat obyek benda langsung, untuk membantunya bisa diawali dengan menggunakan sebuah segi empat persegi panjang atau kubus. Ada tiga macam bentuk  persegi  panjang  atau  kubus  yang  dipergunakan  sebagai  gambar  dasar dalam membuat perspektif, yaitu: perpektif parallel, perspektif dimetrik, dan perspektif isometrik. Bentuk dari masing-masing perspektif tersebut adalah seperti terlihat pada Gambar 22.


Gambar 22. Bentuk-bentuk perspektif
 

Membaca, Membuat Dan Membedakan Gambar Proyeksi Sistem Amerika Dan Eropa.

Pandangan Dalam Gambar Teknik Mesin
Pada industri permesinan, gambar yang dibuat untuk diserahkan pada pekerja/teknisi pelaksana di bengkel, haruslah dibuat dalam keadaan yang memudahkan untuk dibaca dan diinterpretasikan. Agar dapat dibaca oleh orang lain, maka gambar harus dibuat dengan memberikan pandangan yang cukup. Pandangan yang cukup disini artinya tidak kurang dan juga tidak berlebihan. Pandangan gambar yang kurang akan menyebabkan kesulitan dalam menginterpretasikan maksud gambar, demikian pula gambar yang berlebihan dalam pandangan akan menyebabkan gambar menjadi rumit, sehingga kesannya semrawut dan gambarnya menjadi tumpang tindih (over lap). Untuk itu jumlah pandangan harus dibatasi seperlunya, tetapi harus dapat memberi kesimpulan bentuk benda secara lengkap.
Dalam menyajikan pandangan gambar sebuah benda, pandangan depan adalah merupakan yang pokok, sedangkan pandangan yang lain berfungsi hanya untuk memperjelas. Dengan demikian andaikata dimungkinkan cukup pandangan depan saja, maka tidak perlu dibuat pandangan yang lain, asal gambar telah memberikan pandangan yang lengkap, yang dapat memberikan satu kesimpulan mengenai bentuk dan ukuran-ukuran bagian alat yang akan dibuat.
 
Agar dapat membuat pandangan gambar yang baik yaitu pandangan yang tidak berlebihan atau kurang, maka berikut ini diberikan beberapa ketentuan umum untuk memilih pandangan.
(a). Jangan menggambar pandangan lebih dari yang diperlukan untuk melukis benda.
(b). Pilihlah pandangan yang sekiranya dapat memperlihatkan bentuk benda yang paling baik.
(c). Utamakanlah  pandangan  dengan  garis  yang  tidak  kelihatan  yang  paling sedikit.
(d). Pandangan sebelah kanan lebih utama dari pandangan sebelah kiri, kecuali kalau pandangan kiri memberi keterangan yang lebih banyak.
(e). Pandangan atas lebih utama dari pandangan bawah, kecuali kalau pandangan bawah memberi keterangan yang lebih banyak.
(f).  Pilihlah  pandangan  yang  sekiranya  dapat  mengisi  ruang  gambar  sebaik- baiknya.

Pandangan dalam gambar teknik mesin kebanyakan divisualisasikan dengan menggunakan proyeksi lurus. Ada dua cara untuk menggambar proyeksi lurus, yaitu proyeksi sistem Amerika (Third Angle Projection) dan proyeksi sistem Eropah (First Angle Projection). Secara lengkap kedua proyeksi ini mempunyai enam pandangan: pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping kanan, pandangan samping kiri, pandangan bawah dan pandangan belakang.
Seperti telah dijelaskan di atas dalam penyajiannya tidak semua pandangan ini ditampilkan. Beberapa pandangan saja mungkin sudah mencukupi, seandainya obyek yang digambar tidak komplek bisa menggunakan tiga pandangan. Untuk menyajikan gambar yang sederhana, satu atau dua pandangan gambar acapkali sudah memadai.

Gambar Proyeksi Sistem Amerika
Pada proyeksi sistem Amerika (Third Angle Projection = Proyeksi Sudut Ketiga), bidang proyeksi terletak diantara benda dengan penglihat yang berada di
 
luar. Untuk memproyeksikan benda pada bidang proyeksi, seolah-olah benda ditarik ke bidang proyeksi. Dengan demikian kalau bidang-bidang proyeksi dibuka, maka pandangan depan akan terletak di depan, pandangan atas terletak di atas, pandangan samping kanan terletak di samping kanan, pandangan samping kiri terletak di samping kiri, pandangan bawah terletak di bawah, dan pandangan belakang terletak di sebelah kanan samping kanan (lihat Gambar 19).
 

Gambar 19. Proyeksi sistem Amerika
Gambar Proyeksi Sistem Eropa
Pada proyeksi sistem Eropa (Fist Angle Projection = Proyeksi Sudut Pertama), benda terletak di dalam kubus diantara bidang proyeksi dan penglihat. Untuk memproyeksikan benda seolah-olah benda tersebut di dorong menuju bidang proyeksi. Dengan demikian jika bidang proyeksi di buka, maka pandangan depan tetap, pandangan samping kanan terletak di sebelah kiri, pandangan samping kiri terletak di sebelah kanan, pandangan atas terletak di sebelah bawah, pandangan bawah terletak di atas, dan pandangan belakang terletak di sebelah kanan pandangan samping kiri (lihat Gambar 20).
 

Gambar 20. Proyeksi Sistem Eropa

Dari kedua proyeksi yang telah dijelaskan di atas, nampak bahwa proyeksi sistem Amerika (Third Angle Projection = Proyeksi Sudut Ketiga) penggunaannya lebih rasional dan mudah dipahami. Atas dasar itulah proyeksi sistem Amerika pemakaiannya lebih luas dibandingkan dengan sistem Eropah. Negara-negara pantai laut Pacifik, seperti USA dan Canada, juga Jepang, Korea Selatan, Australia, dan juga Indonesia menggunakan proyeksi sistem Amerika. Untuk menunjukkan penggunaan dari kedua proyeksi tersebut dapat dilihat dari lambang proyeksi seperti terlihat pada Gambar 21 di bawah ini.
 

Gambar 21. Lambang penunjukkan proyeksi
 

Wednesday, March 30, 2022

Cara Pembuatan Konstruksi Geometris Dalam Gambar Teknik Mesin

Dalam menggambar suatu mesin atau komponennya, tukang gambar sering menggunakan konstruksi geometris untuk membantu dalam menyelesaikannya. Konstruksi geometris yang sering digunakan antara lain: garis, sudut, lingkaran, busur, ellips, segi banyak, dan lain-lain.
Penggunaan konstruksi geometris dalam gambar teknik mesin dengan maksud agar hasil gambar yang didapat lebih baik. Pembuatan ellips yang dibuat dengan bantuan lingkaran hasilnya akan lebih akurat dan pantas dari pada yang dibuat dengan perkiraan saja. Untuk itulah seorang juru gambar harus menguasai cara pembuatan konstruksi geometris ini.
a. Garis tegak lurus
Gambar 10 di bawah ini, memperlihatkan cara membagi garis lurus menjadi dua sama panjang. Caranya adalah buat garis lurus AB, kemudian dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang di atas dan di bawah garis AB. Dengan cara yang sama juga dari titik B dilingkarkan jari-jari yang sama sehingga memotong di titik C dan D. Hubungkan kedua titik itu sehingga memotong garis AB di titik
F. Panjang garis AF dan FB sama panjang.
 

Gambar 10. Membagi garis lurus menjadi dua sama panjang

Gambar 11 di bawah ini, memperlihatkan cara membuat garis tegak (siku) pada sebuah garis lurus. Caranya pada sebuah garis lurus AB dari titik Q buat busur ST, kemudian dari titik S lingkarkan jari-jari sembarangan ke atas.
 
Dengan  cara  yang  sama  lingkarkan  jari-jari  tersebut  dari  titik  T  sehingga memotong di titik P. Hubungkan titik P dan Q. Garis PQ tegak lurus AB.

Gambar 11. Garis tegak pada garis lurus

b. Membagi Sudut
Gambar 12 di bawah ini, memperlihatkan cara membagi sebuah sudut menjadi sama besar. Caranya ialah dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang sehingga memotong kedua kaki sudut di titik P dan Q, kemudian dari titik P lingkarkan jari-jari tadi di tengah-tengah sudut. Dengan cara yang sama dari titik Q lingkarkan jari-jari sehingga berpotongan di titik D. Hubungkan titik A ke D. Sudut ABD sama besar dengan sudut ADC.
 

Gambar 12. Membagi sudut sama besar

c. Membuat Segi Lima
Gambar 13 di bawah ini, memperlihatkan cara pembuatan segi lima dengan salah satu sisinya diketahui. Caranya pada sisi AB yang diketahui dibagi dua dan dibuat garis tegak lurus CD dengan melingkarkan jari-jari sepanjang AB dari titik A dan B sehingga didapat titik D. Dari titik A dibuat garis melalui titik
D. Dari titik D lingkarkan jari-jari DE yang panjangnya ½ AB, sehingga memotong perpanjangan garis CD di titik F. Lingkarkan jari-jari sepanjang sisi AB dari titik A, B, dan F, sehingga berpotongan di titik G dan H. Hubungkan titik A ke G, G ke F, serta F ke H, dan H ke B. Didapat segi lima ABHFG yang mempunyai sisi sama panjang.
 

Gambar 13. Segi lima dengan salah satu sisinya diketahui

Gambar 14 memperlihatkan pembuatan segi lima di dalam sebuah lingkaran. 
Caranya buat sumbu AB dan CD melalui titik O. Bagi sama panjang CO, dengan cara melingkarkan jari-jari dari titik C dan O atas dan bawah didapatkan titik E dan F. Hubungkan titik E dan F, sehingga didapatkan titik G. Dari titik G lingkarkan jari-jari r = GA didapatkan titik H. Dari titik A lingkarkan jari- jari l = AH, sehingga didapatkan titik I dan J. Dari titik I lingkarkan jari-jari l didapat titik L, dan dari titik J didapatkan titik K, hubungkan garis dari titik A ke J, J ke L, L ke I, dan I ke A, sehingga didapat segilima beraturan AJKLI.
 

Gambar 14. Segi lima di dalam sebuah lingkaran

d. Membuat Segi Enam
Gambar 15 memperlihatkan pembuatan segi enam di dalam sebuah lingkaran. 
Caranya ialah setelah membuat lingkaran, kemudian dengan tidak mengubah jari-jari lingkaran dari titik D dan C dilingkarkan kembali jari-jari tersebut sehingga memotong di titik E dan F, juga G dan H. Hubungkan titik-titik D, E, G, C, G, F, dan D dengan garis lurus sehingga saling menutup membentuk segi enam beraturan.
 

Gambar 15. Segi enam di dalam lingkaran

Gambar 16 memperlihatkan cara pembuatan segi enam di luar lingkaran. Caranya adalah buat garis sejajar sumbu AB l dan m sehingga menyinggung lingkaran dititik Q dan T. Dari titik pusat O buat sudut 300 membentuk sudut COQ dan QOD. Buat garis CE dan DF melalui titik pusat O. Hubungkan titik C dan D, serta titik F dan E sehingga terbentuk garis CD dan FE. Buat garis CA, FA, DB, dan EB yang menyinggung lingkaran di titik P, V, S, dan R. Terbentuk segi enam ACDBEF yang terletak di luar lingkaran.
 

Gambar 16. Segi enam di luar lingkaran

e. Membuat Ellips
Gambar 17 memperlihatkan pembuatan ellips dengan menggunakan dua lingkaran. Caranya adalah buat dua buah lingkaran dengan jari-jari yang berbeda dari pusat sumbu yang sama. Bagilah lingkaran dengan sudut yang sama, kemudian buat garis radial yang memotong kedua lingkaran di titik 1, 2, 3, dstnya, juga 1‟, 2‟, 3‟, dstnya. Tariklah dari titik 1, 2, 3 dstnya garis sejajar sumbu tegak, demikian juga dari titik 1‟, 2‟, 3‟ dstnya garis sejajar sumbu datar, sehingga berpotongan di titik 1”, 2”, 3”, dstnya. Dari titik 1”, 2”, 3”… sampai titik 15” dihubungkan dengan garis. Terbentuklah ellips yang diinginkan.
 

Gambar 17. Menggambar ellips dengan bantuan dua lingkaran

Gambar 18 memperlihatkan pembuatan ellips dengan bantuan segi empat. Caranya adalah buat segi empat dengan sumbu-sumbunya. Pada sumbu OA bagilah menjadi sama panjang dan diberi notasi 1, 2, 3, dan 4. Dengan cara yang sama pada sisi AE dibagi menjadi sama panjang dan diberi notasi 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Buat garis lurus dari titik C, sehingga mengenai garis AE di titik 1‟, 2‟, 3‟, dan  4‟.  Dari  titik  D  buat  garis  lurus  melalui  titik  1,  2,  3,  dan  4,  sehingga memotong di titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Hubungkan titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Dengan cara yang sama pada sisi yang lain dapat dibuat, sehingga akan terbentuk ellips seperti terlihat pada gambar.


Gambar 18. Menggambar ellips dengan bantuan segi empat

Penjelasan Huruf dan Angka Pada Gambar Teknik

Huruf dan angka dipergunakan untuk memperjelas maksud informasi yang disajikan gambar. Penggunaan huruf dan angka dalam gambar biasanya untuk menunjukkan besarnya ukuran, keterangan bagian gambar dan catatan kolom etiket gambar. Untuk itu semua ukuran, keterangan dan catatan hendaknya ditulis tangan dengan gaya yang terang, dapat dibaca dan dapat dibuat dengan cepat.
Ada beberapa ciri yang perlu diperhatikan dalam penulisan huruf dan angka pada gambar teknik agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu: jelas,    seragam,     dapat     dibuat    microfilm,    atau   lain   cara      reproduksi.
 
Tinggi huruf dan angka tidak boleh terlalu kecil, sebab akan menyebabkan sukar dibaca di dalam ruangan.
Selain tidak boleh terlalu kecil, huruf yang digunakan dalam gambar teknik mesin juga perbandingan tinggi, tebal, jarak diantara huruf dan angka serta kata yang ada harus proportional. Gambar 7 memperlihatkan keterangan tinggi huruf/angka besar (h), tinggi huruf kecil (c), jarak huruf (a), jarak garis (b), jarak kata (e), dan tebal huruf (d).

Gambar 7. Keterangan pada huruf dan angka gambar teknik

Pada Tabel 3 dan 4 berikut ini disajikan mengenai perbandingan tinggi huruf/angka besar, tinggi huruf kecil, jarak huruf, jarak garis, dan tebal garis untuk tipe A dan B.

Tabel 3. Perbandingan huruf dan angka tipe A (d = h/14)


Tabel 4. Perbandingan huruf dan angka tipe B (d = h/10)

Bentuk huruf dan angka yang dipergunakan dalam gambar teknik sudah standar, ada yang tegak dan juga ada yang miring (150). Adapun bentuk dari huruf dan angka adalah seperti terlihat pada Gambar 8 untuk huruf dan angka tegak, sedangkan untuk huruf dan angka miring adalah seperti terlihat pada gambar 9.
 

Gambar 8. Bentuk huruf dan angka tegak


Gambar 9. Bentuk huruf dan angka miring

Tuesday, March 29, 2022

Penggunaan Garis Dan Etiket Gambar Teknik

Garis Gambar

Dalam gambar teknik mesin dipergunakan beberapa macam garis yang mempunyai fungsi berbeda-beda sesuai dengan tujuannya. Masing-masing garis tersebut dibuat dengan fungsi, bentuk dan tebal yang berbeda sesuai dengan aturan yang ada. Adapun fungsi, bentuk dan tebal garis yang dipergunakan dalam gambar teknik mesin adalah seperti terlihat pada Tabel 2 di bawah ini

Tabel 2. Jenis-jenis garis gambar

Ketebalan garis gambar di atas sudah standar, tetapi bisa juga di dalam pemakaiannya tukang gambar hanya menggunakan perkiraan di dalam menetapkan garis gambar yang digunakan, keadaan seperti ini dapat timbul jika gambar-gambar   yang   dibuat   terlalu   kecil   atau   komponen-komponen   yang
 
digambar terlalu banyak, sehingga apabila dibuat garis sesuai aturan, mungkin timbul kesan gambarnya menjadi kurang sesuai atau mungkin menjadi sempit. Untuk menghindari kesan-kesan tersebut maka tebal garis, dibuat dengan menggunakan perbandingan seperti di bawah ini.

Untuk memperjelas penggunaan dari masing-masing jenis garis tersebut, dapat dilihat Gambar 3. Pada gambar tersebut nampak bahwa masing-masing jenis garis digunakan sesuai dengan fungsinya seperti yang telah dijelaskan.
 

Gambar 3. Penggunaan macam-macam jenis garis

Etiket Gambar
Untuk menjelaskan apa yang digambar, di dalam gambar teknik dibuat etiket gambar yang letaknya disebelah bawah atau bawah bagian kanan. Bentuk dari etiket gambar ini bermacam-macam, namun bentuk yang umum digunakan adalah model vsm (verein schweizerischer maschinen = sekolah teknik mesin) dan model penunjukkan proyeksi.

Bentuk standar etiket gambar model vsm (sekolah teknik) adalah seperti terlihat pada Gambar 4. Ukuran dan tebal garis serta bentuk tulisan dari etiket ini seperti terlihat pada Gambar 4 tersebut. Untuk gambar lengkap yang berupa susunan, etiket model vsm seperti terlihat pada Gambar 5. Pada etiket model vsm susunan ini selain keterangan seperti pada etiket standar juga ditambahi keterangan-keterangan yang berhubungan dengan bagian-bagian (detailnya). Bentuk etiket yang lain adalah model penunjukkan proyeksi seperti terlihat pada Gambar 6. Ukuran dan garis-garisnya serta tulisannya seperti terlihat pada gambar tersebut.


Gambar Teknik Mesin Sebagai “Bahasa Teknik” Dalam Industri Permesinan

Apabila akan dibuat suatu benda kerja di dalam industri permesinan, maka pemesan atau perencana cukup memberikan gambar kerja pada pelaksana atau teknisi, tidak perlu membawa contoh benda aslinya yang akan dibuat. Hal seperti ini dapat terjadi mengingat gambar dalam teknik dipakai sebagai sarana untuk mengemukakan gagasan tentang konstruksi pekerjaan jadi. Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa gambar berfungsi sebagai „bahasa teknik‟ di industri permesinan.

Untuk dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa di industri, maka gambar teknik mesin harus menjadi alat komunikasi utama di antara orang-orang di dalam membuat desain dan komponen industri, bangunan dan peralatan konstruksi, dan pelaksana proyek penghasil permesinan dengan manajemen atau staf ahli permesinan.
 
Agar dapat melakukan fungsinya sebagai bahasa teknik, maka perlu penguasaan di dalam: (a) penggunaan perkakas gambar, (b) membuat gambar sendiri, dan (c) memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain.

Dari tujuan-tujuan tersebut, maka kemampuan dalam gambar teknik mesin dapat dilihat dari bagaimana ia memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain dan bagaimana kinerjanya dalam membuat gambar agar dapat dipahami oleh orang lain, sedangkan kemampuan penggunaan perkakas gambar sudah termasuk dalam kemampuan membuat gambar, sebab bagaimanapun hasil gambar yang standar pasti diperoleh dari seseorang yang sudah mempunyai keterampilan dalam penggunaan perkakas gambar.

Gambar teknik mesin harus cukup memberikan informasi untuk meneruskan maksud apa yang diinginkan oleh perencana kepada pelaksana, demikian juga pelaksana harus mampu mengimajinasikan apa yang terdapat dalam gambar kerja untuk dibuat menjadi benda kerja yang sebenarnya sesuai dengan keinginan perencana atau pemesan. Untuk itu standar-standar, sebagai tata bahasa teknik, diperlukan untuk menyediakan “ketentuan-ketentuan yang cukup”. Dengan adanya standar-standar yang telah baku ini akan lebih memudahkan suatu pekerjaan untuk dikerjakan di industri pada daerah atau negara lain yang kemudian hasil akhirnya akan dirakit pada industri di daerah atau negara yang berbeda hanya dengan menggunakan gambar kerja.

Agar dapat menggunakan standar-standar gambar yang ada sebagai bahasa, maka gambar teknik yang dibuat harus dapat memberikan pandangan pada bidang yang cukup dan aturan-aturan yang benar, sehingga menunjukkan gambar yang lebih jelas. Selain itu untuk dapat menggunakan gambar sebagai bahasa, orang perlu mempunyai kemampuan: memahami gambar teknik, membuat sketsa-sketsa yang digambar secara bebas atau diagram-diagram detail, penguasaan seluruh lingkup teknik menggambar yang khas bagi gambar kerja dalam lapangan kejuruan yang relevan, dan membuat gambar rancangan (design) lengkap.

Meskipun perkembangan teknologi komputer berkembang pesat, sehingga penggambaran yang dilakukan dalam teknik mesin saat sekarang sudah tidak menggunakan pensil, pena gambar (rapido), jangka dan sebagainya, melainkan menggunakan aplikasi program gambar seperti penggunaan AutoCad, Solid Work, Pro Engineering, dan program-program yang lain, namun aturan yang digunakan dalam penggunaan program-program tersebut tetap harus  mengacu pada aturan gambar teknik mesin. Jadi dalam penggunaan garis, huruf, proyeksi dan sebagainya tetap berdasarkan aturan gambar teknik mesin.

Sebagai dasar agar nantinya mahasiswa dapat menggunakan gambar sebagai “bahasa teknik”, maka dalam mata kuliah ini tugas-tugas untuk mahasiswa gambarnya dilakukan dengan cara menggunakan pensil dan pena gambar (rapido).

Ukuran Kertas Gambar
Untuk membuat gambar teknik mesin, dilakukan dengan menggunakan ukuran kertas yang sudah standar. Ada beberapa macam ukuran kertas yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dari gambar yang akan dibuat. Ukuran- ukuran kertas tersebut adalah seperti terlihat pada Tabel 1 berikut ini:

Dalam penggunaan kertas gambar untuk membuat gambar kerja tidak bisa dilakukan secara sembarangan, harus dibuat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, untuk ukuran kertas gambar A3, A2, A1, dan A0, kedudukan kertasnya adalah mendatar (lebar pada arah tegak, dan panjang pada arah datar) seperti terlihat pada Gambar 1. 

Sedangkan untuk ukuran kertas A4, A5, dan A6, kedudukan kertasnya adalah tegak (lebar pada arah datar, dan panjang pada arah tegak) seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 1. Kedudukan kertas untuk A3 dan di atasnya

Ada kalanya karena sesuatu hal pada penggambaran teknik, tidak bisa digambar sesuai dengan ukuran yang sebenarnya, karena misalnya benda yang digambar terlalu kecil, sehingga bila digambar sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya tukang yang mengerjakan tidak bisa melihat dengan jelas, dikhawatirkan rusak, atau sebaliknya benda yang digambar terlalu besar, sehingga akan terlalu banyak memakan kertas dan tidak efisien. Maka tukang gambar dapat memperbesar atau memperkecil gambar yang akan dibuat dengan menggunakan skala.
Besar kecilnya skala mempengaruhi efisiensi kerja dan faktor ekonomis. Semakin besar skala akan menyebabkan kertas untuk menggambar menjadi banyak, sehingga diperlukan biaya yang lebih mahal untuk membeli kertas, tinta, dan pengkopiannya, sebaliknya bila skala terlalu kecil dikhawatirkan tidak efisien kerja dan lama dalam penggambaran dan pengerjaan nantinya. Adapun skala untuk pengecilan dan pembesaran yang dinormalisasikan, artinya telah diakui secara internasional untuk gambar teknik mesin adalah sebagai berikut:


Gambar 2. Kedudukan kertas untuk ukuran A4 dan di bawahnya
 

Monday, March 28, 2022

Keunggulan Hidrolik Pada Alat Berat

Bagi kita yang terbiasa dengan alat berat, ada satu hal yang mungkin akan menjadi pertanyaan bagi kita, Mengapa tenaga hidrolik menjadi tenaga penggerak pada kebanyakan alat berat?.
Bila kita cermati secara seksama hampir semua alat berat dari berbagai jenis dan ukuran menggunakan tenaga hidrolik sebagai penggeraknya. Tenaga hidrolik memang memberikan banyak keuntungan. Di antaranya adalah tenaga yang dihasilkan berlipat ganda (multy power), sangat fleksibel dan penggunaannya sederhana (flexible & simple), bentuk dan disainnya kompak (compact design), hemat dan aman dalam pengoperasiaannya (economy & safety).

Semuanya itu memungkinkan tenaga hidrolik dapat menghasilkan tenaga torsi dengan gaya yang lebih besar, overload mudah dicegah, kontrol pengoperasian dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, penggantian kecepatan mudah dilakukan, getaran yang dihasilkan relatif kecil, gerakan halus dengan presisi tinggi dan memiliki daya tahan lama.
Dengan perawatan yang baik, sistem tenaga hidrolik memiliki efisiensi yang lebih baik dari sistem tenaga listrik, namun masih sedikit lebih rendah dari tenaga mekanik. Pemeliharaan haruslah intensif karena tenaga hidrolik peka terhadap kebocoran dan perubahan temperatur, perubahan kecepatan kerja serta saluran yang tidak sederhana.

Konsep Pengoperasian
Konsep pengoperasiaan tenaga hidrolik diatur oleh aliran oli, tekanan, arah dan volumenya untuk menghasilkan gerak lurus pada silinder dan gerak putar pada motor. Untuk mendapatkan tenaga yang optimal dibutuhkan tekanan sebesar 350 kg/Cm2 yang diatur oleh alat yang disebut katup pengontrol (control valve) dan alat ini sendiri bekerja berdasarkan aliran oli dengan tekanan sebesar 50kg/Cm2 yang diatur oleh alat yang disebut pilot control.

Sejalan dengan kemajuan teknologi dewasa ini dimanfaatkannya mikro komputer yang dikenal dengan Electrical Control Unit (ECU) yang dipasang pada jenis hydraulic excavator.
Adapun cara kerja dan fungsi alat ini adalah menerima masukan (input) dari setiap sensor apabila tuas kontrol digerakkan. ECU kemudian memberikan (output) pada setiap selenoid yang mengatur aliran oli sesuai dengan kebutuhannya baik arah, tekanan maupun kecepatan gerak dari silinder. Dan motor dapat digerakan baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak (simultan), sehingga menghasilkan gerakan yang diinginkan secara optimal, effisien dalam penggunaan tenaga, waktu dan bahan bakar.

Berikut ini penggunaan tenaga hidrolik dan fungsinya pada beberapa jenis alat berat:
Excavator
 


Excavator merupakan jenis alat berat yang paling banyak menggunakan sistem hidrolik yang dilengkapi dengan ECU untuk beberapa fungsi kerjanya, seperti penggerak maju dan mundur, swing pada body, boom, arm dan bucket serta dapat dipakai untuk alat lainnya yang dipasang pada arm-nya, seperti rotating maupun fix grapple dan breaker danmasih banyak lagi yang lain.

Crane


Crane, telescopic truck crane maupun crawler crane memanfaatkan tenaga hidrolik untuk berjalan, mengendalikan stir, pengereman, mengangangkat/menurunkan boom, menggulung dan mengulur kabel sling, serta sistem transmisi.

Buldozer


Buldozer menggunakan tenaga hidrolik untuk mengangkat/ menurunkan dan memiringkankan pisau (blade) depan, pemindahan transmissi kecepatan, pengereman, penggunaan ripper untuk menggaruk di belakang, bahkan beberapa produsen menggunakannya pada penggerak track untuk traveling.
 
Vibro Compactor

Vibro Compactor menggunakan tenaga hidrolik untuk menggerakan motor vibrasi pada drum, pengendalian stir dan untuk berjalan. Vibro Compactor merek AMMANN adalah satu-satunya alat pemadat yang mengadopsi tenaga hidrolik untuk berjalan (travelling). Alhasil, compactor ini memiliki tenaga yang besar, sangat fleksibel dan sederhana pengoperasiannya, bentuk dan disainnya kompak serta hemat dan aman pengoperasiannya.