Thursday, September 24, 2020

Kelebihan Dan Kekurangan Beberapa Tipe Mesin Trafo Las Listrik

Mesin las ataupun trafo las listrik saat ini sudah banyak berkembang dan memiliki sejumlah keunggulan dari mesin las karbit, terutama dalam hal teknologi dan kapasitas pemakaian untuk banyak industri baik industri kecil, menengah, maupun industri besar.

Karena pemakaian atau kapasitas  produksi yang berbeda-beda pada setiap industri, maka kebutuhan akan mesin las pun terbagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan kebutuhan tersebut. Dengan terbaginya menjadi beberapa jenis mesin las / trafo las, tentunya fungsi dari masing-masing mesin las listrik tersebut berbeda-beda pula. Untuk itu kita akan bahas juga pada artikel ini agar kita paham perbedaan dari masing-masing jenis trafo las listrik yang ada.

Jenis-jenis mesin las listrik dibagi menjadi beberapa tipe yang selama ini beredar di pasaran, yaitu :
MMA / SMAW
TIG
MIG

MESIN LAS LISTRIK MMA
Mesin las listrik MMA (Manual Metal Arc) atau SMAW (Shield Metal Arc Welding) adalah jenis mesin las / trafo las listrik yang paling banyak beredar dan digunakan. Karena memang kebutuhan akan pengelasan yang tidak terlalu berat dan sangat umum membuat jenis mesin las listrik MMA / SMAW ini sangat disarankan untuk digunakan.
Mesin Las MMA ini juga memiliki beberapa ukuran ampere tergantung dari tipe-tipenya sesuai kebutuhan. Umumnya ukuran ampere dapat anda lihat pada tipe dari mesin las listrik ini.


Kelebihan Dan Kekurangan Beberapa Tipe Mesin Trafo Las Listrik
Mesin Las  MMA 160A

Kita contohkan pada gambar diatas tercantum mesin las listrik Rhino MMA 160A. Artinya ukuran maksimal ampere dari mesin las ini adalah 160 Ampere. Tetapi ukuran ampere disini adalah  output-nya, bukan ampere dari PLN ke mesin las listrik tersebut. Karena mesin las listrik jenis ini dilengkapi dengan teknologi inverter, maka ampere listrik kecil tetapi mengeluarkan listrik besar.

Penerapan mesin las listrik MMA :
Setel ampere mesin las listrik di angka 80 ampere, input ampere dari PLN yang masuk tidak sampai 80 ampere tetapi hanya sekitar 9 – 10 ampere. Mengapa demikian? Karena pada rumus listrik yaitu :
W = A x V
Jadi jika pemakaian mesin las listrik yang kita inginkan 80 ampere benar-benar menyedot ampere dari PLN dengan ukuran 80 ampere tentunya watt yang dibutuhkan adalah
80A x 220V = 17.600Watt

Dengan listrik sebesar itu tentunya kita akan kesulitan untuk mengoperasikannya karena kebutuhan Watt akan sangat besar. Untuk itu disinilah teknologi inverter ini bekerja, Dari kebutuhan 80 ampere yang dikeluarkan, tetapi input-nya hanya sekitar 10 Ampere yang artinya:

10A x 220V = 2200 Watt

Dengan daya listrik segitu tentunya kita masih dapat melakukan pengelasan dirumah maupun di Bengkel dengan daya listrik yang tidak terlalu besar.

Jadi inilah kelebihan mesin las listrik MMA dengan teknologi inverter-nya yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih mesin las terbaik, yang mana kita hanya perlu listrik sebesar 2200 watt untuk menghasilkan 17.600 watt listrik untuk melakukan pekerjaan pengelasan, tentunya sangat hemat listrik.


MESIN LAS TIG
Kelebihan Dan Kekurangan Beberapa Tipe Mesin Trafo Las Listrik

Selanjutnya ada Mesin Las Listrik TIG (Tungsten Inert Gas), yang mana gas yang dimaksud disini adalah gas argon, maka mesin las listrik ini dikenal juga dengan mesin las gas argon / mesin las argon. Mesin las / trafo las TIG ini biasa digunakan pada logam ringan seperti baja ringan, magnesium, alumunium, stainless steel, dan kuningan. Untuk hasil yang baik, mesin las TIG ini membutuhkan kemampuan yang tinggi dalam teknik pengelasan, karena tingkat kesulitannya lebih dari mesin las listrik MMA diatas.

Terkait konsumsi daya listrik (watt) yang dibutuhkan, pada dasarnya sama dengan jenis mesin las listrik MMA / SMAW yang mana konsumsi daya listriknya dapat diatus melalui setelan ampere pada mesin las tersebut, karena menggunakan teknologi yang sama yaitu inverter, yang dapat menghemat pemakaian listrik.Perbedaan antara trafo las TIG dan trafo las MMA yaitu hanya pada tambahan penggunaan gas argon  pada trafo las TIG yang disambungkan antara tabung dan mesin las dengan selang khusus. Jadi trafo las TIG ini tidak bisa dioperasikan tanpa tambahan gas argon. Untuk contoh trafo las TIG dan regulatornya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Kelebihan Mesin Las TIG (Tungsten Inert Gas)
Hasil las yang didapat lebih bagus dan bermutu tinggi pada bahan non ferrous dan ferrous
Dalam atmosfir terdapat berbagai pengotor yang dapat mengurangi kualitas hasil las. Jika teknik pengelasan dilakukan degan tepat, maka semua pengotor tersebut bisa dihilangkan

Dapat digunakan untuk membuat root pass yang berkualitas/bermutu tinggi dari arah 1 sisi pada beragam jenis bahan

Dibandingkan dengan mesin las MMA / SMAW, kecepatan gerak TIG / GTAW lebih rendah sehingga pengamatan untuk mengendalikan logam las ketika penyatuan dan pengisian menjadi lebih mudah.

Kekurangan Mesin Las TIG (Tungsten Inert Gas)
Dibandingkan dengan proses las lainnya, laju pengisian TIG/GTAW lebih rendah
Agar pada pengelasan dari arah 1 sisi dihasilkan hasil las yang berkualitas tinggi, diperlukan kontrol kelurusan sambungan yang lebih ketat

Agar terhindar dari cacat-cacat gas dan porosity, TIG/GTAW membutuhkan kebersihan sambungan yang tentunya lebih baik

Untuk kecepatan udara di atas 5 mph, perlu perlindungan ekstra hati-hati guna mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las


MESIN LAS LISTRIK MIG
Terakhir ada mesin las listrik MIG (Metal Inert Gas) yaitu mesin las yang digunakan untuk pengelasan pada metal atau logam dengan menggunakan gas nyala yang dihasilkan berasal dari busur nyala listrik. Jika pada mesin las TIG gas yang digunakan adalah gas argon, pada mesin las MIG ini, gas yang digunakan adalah gas CO2 atau biasa kita sebut gas karbondioksida.

Mesin las listrik jenis MIG ini sangat baik digunakan pada logam atau besi plat yang tipis mulai dari 1 mm hingga ketebalan yang sangat tebal sekalipun, seperti baja  yang memiliki daya tahan karat yang sangat tinggi, maupun baja atau logam yang tidak bisa dilakukan pengelasan menggunakan mesin las MMA maupun mesin las TIG. Jadi jangan heran, mesin las listrik MIG ini banyak dijumpai pada industri besar seperti pada body atau badan kapal, karena pengaplikasiannya sangat cocok untuk alat-alat berat maupun alat konstruksi.

Kelebihan Dan Kekurangan Beberapa Tipe Mesin Trafo Las Listrik

Kelebihan dari pengelasan dengan menggunakan mesin las listrik MIG ini yaitu panasnya tidak melebar saat melakukan pengelasan sehingga lebih rapi dan cocok untuk pengelasan pada motor, kendaraan, kapal yang tentunya membutuhkan kerapian pada hasilnya.

Selain untuk industri besar, mesin las MIG ini bisa juga untuk penggunaan skala kecil, dan lebih flexible karena bisa digunakan untuk besi tipis maupun besi yang sangat tebal. Berbeda dengan mesin las listrik MMA yang terdapat batasan ketebalan besi saat pengelasannya.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari mesin las MIG (Metal Inert Gas) :

Kelebihan Mesin Las MIG (Metal Inert Gas)
Pengelasan menggunakan Mesin Las MIG lebih cepat dibandingkan pengelasan menggunakan mesin las MMA / SMAW dan menghasilkan hasil yang lebih tahan lama, terus-menerus
Tidak menghasilkan slag atau terak, seperti yang terjadi pada mesin las MMA / SMAW
Sangat efisien dan proses pengerjaan yang cepat.
Proses pengelasan mesin las MIG (Metal Inert Gas) itu sendiri sangat cocok untuk pekerjaan alat berat dan konstruksi

Kekurangan Mesin Las MIG (Metal Inert Gas)
Sewaktu waktu dapat terjadi burn back
Setup awal yang agak sulit
Busur yang tidak stabil
Tidak dapat dipakai di tempat terbuka
Sambungan yang akan di las harus bersih dari cairan seperti grease, minyak, besi karat, dan kotoran bekas las agar terhindar dari porosity dan cacat pada pengelasan

Itulah ulasan beberapa jenis trafo las listrik, berikut dengan fungsi dan kegunaan dari masing-masing mesin las listrik tersebut, sesuai kebutuhan pemakaian dari mesin las listrik tersebut, apakah untuk keperluan rumah tangga, bengkel / industri kecil, ataupun untuk keperluan industri besar.


0 komentar:

Post a Comment