Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Showing posts with label TPOA. Show all posts
Showing posts with label TPOA. Show all posts

Saturday, April 16, 2022

Proses Dasar Pengelasan

Kompetensi Dasar :
2. Menjelaskan proses dasar pengelasan
Indikator :  
1. Dapat menjelaskan proses pengelasan busur manual
2. Dapat menyebutkan proses pengelasan oksi-asetelin
A. Materi Pembelajaran
TYPE WELDING : 
  SMAW ( Shield Metal Arc weld)
  GAW ( Gas Arc weld)
  GMAW (Gas Metal Arc weld)
  GTAW (Gas Tungsten Arc weld)
  SAW ( Shield Arc weld)

1. Proses pengelasan busur manual
A.  Definisi las busur manual
Definisi pengelasan busur manual yaitu metode penyambungan logam dengan cara bahan dialiri arus secara konstan. Dengan kata lain, arus pengelasan tetap konstan tanpa memperhatikan perubahan dari panjang busur.. Busur mempunyai karakteristik arus - tegangan yang sangat berbeda dengan tahanan dari beban peralatan listrik rumah tangga biasa.


B. Keuntungan dan kerugian las busur manual.
Mesin las busur harus mempunyai beberapa keuntunga sebagai berikut ini, yaitu :
(1) Mudah terbentuknya busur dan kelanjutannya
(2) Fluktuasi arus las kecil karena perubahan panjang busur
(3) Kenaikan tegangan yang cepat untuk mengganti penurunan arus las untuk mencegah selang waktu dari busur
(4) Tegangan tanpa beban yang cukup (tegangan sirkuit terbuka yang terjadi antara sisi luar elektrode yang perlu untuk menimbulkan dan memelihara busur. Jika tegangan terlalu tinggi, kemungkinan disebabkan oleh kejutan listrik).


Sementara kerugiannya :
(1) Membutuhkan operator las yang terlatih.
(2) Membutuhkan daya listrik yang memadai
(3) Membutuhkan ruangan kerja dengan sistem ventilasi yang bebas sehingga membutuhkan biaya investasi yang tinggi. 
 

C. Komponen-komponen las busur manual.
Komponen-komponen las busur manual sebagai berikut : 
1. Tang massa
2. Pemegang elektrode
3. Saklar pengatur arus AC
4. Trafo las
5. Tombol On/Off ( penyambung / pemutus supplai arus listrik )


Posisi pengelasan : 
     


A.  Proses Pengelasan oksi-asetelin
Pengelasan dengan gas oksi-asetilen dilakukan membakar bahan bakar gas C2 H2 dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencair logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas asetilen, propan atau hidrogen. Diantara ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah asetilen, sehingga las pada umumnya diartikan sebagai las oksiasetilen. Karena tidak memerlukan tenaga listrik, maka las oksiasetilen banyak dipakai di lapangan walaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur elektroda terbungkus.

 
B. Keuntungan dan kerugian las oksi-astelin
1. Keuntungan las oksi-asetelin
Adapun keuntungan las oksi-asetelin adalah :
1. Mudah dipelajari 
2. Nyala api pengelasan yang dihasilkan bermacam-macam fungsinya
2. Kerugian las oksi-asetelin

Adapun kekurangan las oksi-asetelin adalah :
1. Perawatan yang rumit dan mahal
2. Perlu operator yang disiplin dalam menjalankannya

C. Komponen-komponen las oksi-asetelin
Adapun komponen-komponen las oksi-astelin sebagai berikut :
1. Tabung Oksigen
2. Tabung Asetelin
3. Regulator Oksigen
4. Regulator Asetelin
5. Flashback arrester Asetelin
6. Selang Oksigen
7. Selang Asetelin
8. Blander las / blander potong


Monday, April 4, 2022

Tanda Pengerjaan Pada Gambar Kerja

TANDA PENGERJAAN
Tujuan

Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Menyebutkan fungsi dari tanda pengerjaan.
2. Merencanakan berbagai tanda pengerjaan pada gambar kerja.
3. Mempergunakan tanda pengerjaan pada gambar kerja.

1. Fungsi Tanda Pengerjaan
Permukaan benda kerja memegang peran yang penting dalam perencanaan mesin, terutama untuk memperhitungkan gesekan, pelumasan, keausan, dan sebagainya. Untuk itu teknisi harus memenuhi syarat permukaan yang dikehendaki oleh perencana atau pemesan. Agar teknisi dapat memenuhi permukaan yang sesuai, maka karateristik permukaan harus tercantum dalam gambar teknik mesin, sehingga teknisi bisa mengerti permukaan apa yang diinginkan.
Untuk menghasilkan permukaan yang sesuai, maka pada gambar kerja perlu adanya tanda-tanda pengerjaan yang dinormalisasi yang diletakkan pada bagian-bagian dikehendaki permukaannya. Pelaksanaan penempatan tanda pengerjaan ini juga mengharuskan perpanjangan pada sebelah kanan sebagaimana gambar  dibaca.  Simbol  dasar dari tanda pengerjaan ini terdiri dari dua garis
dengan ketinggian yang tidak sama dengan perbandingan 1 : 2 yang membentuk sudut 60o satu sama lain (lihat Gambar 37).
Gambar 37. Lambang pengerjaan bebas dan tidak dikerjakan

Tidak semua permukaan benda dikerjakan dengan mesin. Ada kalanya karena sesuatu hal permukaan tersebut tidak dikerjakan, atau dibiarkan saja dan juga bisa permukaan tersebut tidak boleh dibuang, karena ukurannya sudah sangat pas. Konfigurasi permukaan yang bebas dikerjakan dengan mesin apapun dan permukaan yang tidak diijinkan untuk dikerjakan adalah seperti terlihat pada Gambar 37.
Gambar 37. Simbol dasar tanda pengerjaan
 
2.  Penulisan Tanda Pengerjaan
Pengerjaan permukaan yang mendapat pengerjaan mesin harus dicantumkan dengan keterangan pada simbol dasar yang berbentuk segi tiga. Adapun pengembangan spesifikasi dari penulisan simbol yang telah diberi keterangan adalah seperti terlihat pada Gambar 38 di bawah ini.

Gambar 38.  Simbol tanda pengerjaan dan keterangannya

Arah pengerjaan permukaan benda kerja sangat tergantung pada selera dan kehalusan (kekasaran) yang diinginkan. Harga kekasaran dan kelas kekasaran untuk beberapa nilai adalah seperti terlihat pada Tabel 5 di bawah ini.

 Tabel 5. Harga dan kelas kekasaran
Berkaitan dengan arah pengerjaan mesin, dibedakan menjadi enam bentuk arah. Adapun simbol simbol (lambang) arahnya adalah seperti terlihat pada Tabel 6 di bawah ini. Untuk nilai kelas kekasaran dari beberapa cara pengerjaan mesin adalah seperti terlihat pada Tabel 7.
 

Tabel 6. Lambang arah pengerjaan permukaan

Tabel 7. Kategori kekasaran berdasarkan pengerjaan mesin


Thursday, March 17, 2022

Jenis-Jenis Logam Dalam Dunia Teknik atau Industri

1.3   JENIS-JENIS LOGAM
Pada garis besarnya logam digolongkan menjadi dua, yaitu logam besi (ferro)  dan  logam  non ferro.  Logam  besi  terdiri  dari  baja,  baja  tuang,  paduan besi. Untuk logam non ferro dikelompokkan menjadi dua, yaitu logam berat dan logam ringan. Logam berat murni terdiri dari tembaga, timah putih, seng, timah hitam,  nikel,  wolfram,  dan  lain-lain.  Sedangkan  contoh  logam  berat  paduan adalah  kuningan,  perunggu  dan  patri.  Logam  ringan  murni  terdiri  dari aluminium,  perunggu,  berylium.


Contoh  logam  ringan  paduan  adalah  anti corodal, aluman dan avional.
Dari semua golongan logam dapat dibedakan menjadi lima bagian yaitu:
(a).   Logam berat adalah apabila berat jenisnya lebih besar dari 5 kg/dm3
Misalnya : nikel, kromium, tembaga, timah, seng, dan besi.
(b).   Logam ringan adalah apabila berat jenisnya kurang dari 5 kg/dm3
Misalnya : aluminium, magnesium, natrium, titanium, danlain- lain. 
(c).   Logam mulia adalah logam mempunyai sifat-sifat khusus seperti:Tahan terhadap bahan kimia, tahan terhadap korosi, dll.Contoh: Emas (Au), Platina (Pt), Perak (Ag).. mIsalnya:  emas, perak dan platina.
(d).  Logam refraktori yaitu logam tahan api. Misalnya : wolfram, molebdenum, dan titanium.
(e).   Logam radioaktif . misalnya : uranium dan radium.

1.3.1   LOGAM FERRO
Logam ferro yang dimaksud disini adalah logam besi. Logam besi dalam pemakaiannya  terlampau  lunak,  sehingga  dipadukan  dengan  zat  arang  untuk mendapatkan  sifat  kekerasan.  Adapun  menurut  pembagiannya  logam  ferro dibagi menjadi:

a.  Besi Tuang
Komposisi: Campuran besi dan karbon, kadar karbon sekitar 4% 
Sifat:  Rapuh,  tidak  dapat  ditempa,  baik  untuk  dituang,  kuat  dalam pemadatan, lemah dalam tegangan Penggunaan: Alas mesin, meja datar, badan ragum, bagian-bagian mesin 
bubut, blok silinder, cincin torak. 

b.  Besi Tempa
Komposisi: 99% besi murni dengan sidikit kotoran.
Sifat:  Dapat  ditempa,  liat,  tidak  dapat  dituang,  tetap  seperti  adonan  bila 
dipanasi.Penggunaan: Rantai jangkar, kait keran, landasan kerja plat.

c.  Baja Lunak
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,1% - 0,3%.
Sifat: Dapat ditempa, liat.
Penggunaan:  Mur,  baut,  sekrup,  pipa,  keperluan  umum  dalam pembangunan.

d.  Baja Karbon Sedang
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,4% - 0,6%.
Sifat: Lebih kenyal daripada keras
Penggunaan: Benda kerja tempa berat, poros, rel baja

e.  Baja Karbon Tinggi
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,7% - 1,5%.
Sifat: Dapat ditempa, dapat disepuh keras dan dimudakan, mudah ditempa.
Penggunaan: Kikir,  pahat, gergaji, tap, stempel, alat-alat mesin bubut dan sebagainya.

f.  Baja Cepat Tinggi
Komposisi:  Baja  karbon  tinggi  ditambah  nikel  atau  kobal,  chrom  atau tungsten.
Sifat: Rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kerasnya, dapat disepuh keras dan dimudakan.
Penggunaan: Mesin bubut, alat-alat mesin, mesin bor dan sebagainya.

Dari semua jenis logam dapat digolongkan menjadi logam murni dan logam paduan. Logam paduan artinya logam yang dicampur dengan logam lainatau bahkan dicampur dengan bukan logam.

Dalam penggunaan dan pemakaian pada umumnya, logam tidak merupakan logam murni melainkan logam paduan. Logam murni dalam pengertian ini adalah logam yang tidak dicampur dengan unsur lainnya atau pengertianlain yaitu yang diperoleh dari alam (hasil tambang) dalam keadaan murni dengan kadar kemurnian 99,99 %.

Dengan memadukan dua logam atau lebih dapat diperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari pada logam aslinya. Memadukan dua logam yang lemah dapat diperoleh logam paduan yang kuat dan keras. Misalnya tembaga dan timah, keduanya adalah logam yang lunak, bila dipadukan menjadi logam yang keras dan kuat dengan nama perunggu. Besi murni adalah bahan yang lunak sedangkan zat arang (bukan logam) adalah bahan yang rapuh, paduan besi dengan zat arang menjadi baja yang keras dan liat.


1.3.2   LOGAM NON FERRO
Logam  Non  Ferro  disebut  juga  dengan  logam  bukan  besi, karena  tidak mempunyai  kandungan  besi  (Fe).  


Dari logam non ferro berat yang penting dalam paduan disebut tembaga, timah dan timbal. Dalam paduan ini dapat digunakan logam-logam berat sebagai unsure  paduan  seperti  seng,  antimon,  perak,  emas  dan  cadmium.  Logam  non ferro  berat  nikel,  molibden  dan  wolfram  merupakan  elemen  penting  sebagai elemen paduan dalam baja.

Logam  non  ferro  ringan  yang  penting  dalam  paduannya  disebut aluminium dan maknesium. 

Sifat  mekanik  logam  non  ferro  pada  umumnya  tidak  baik,  tetapi  hal  ini dapat  diperbaiki  dengan  paduan.  Sedangkan  pada  umumnya  logam  non  ferro tahan terhadap korosi, hal ini disebabkan kulit korosi yang kuat. Beberapa logam non  ferro  seperti  tembaga  dan  aluminium  mempunyai  daya  penghantar  panas dan  daya  penghantar  listrik  yang  baik.  Yang  termasuk  jenis  logam  non  ferro antara lain:

a.  Tembaga 
Warna: Coklat kemerah-merahan.
Sifat: Dapat ditempa, liat, penghantar panas dan listrik yang baik, kukuh.
Penggunaan:  Suku  bagian  listrik,  pemipaan,  alat-alat  dekorasi  dan sebagainya.

b.  Aluminium
Warna: Biru Putih
Sifat: Dapat ditempa, liat, bobot ringan, penghantar yang baik, baik untuk dituang.
Penggunaan:  Alat-alat  masak,  reflector,  industri  mobil,  industri  pesawat terbang.

c.  Timbel
Warna: Biru kelabu. 
Sifat: Dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi air dan asam, bobot sangat berat.
Penggunaan: Kabel, baterai, bubungan atap.

d.  Timah
Warna: Bening keperak-perakan.
Sifat: Dapat ditempa, liat tahan korosi.
Penggunaan:  Melapisi  lembaran  baja  lunak  (pelat  timah),  industri pengawetan.

1.3.3  CAMPURAN NON FERRO
Campuran  non  ferro  ini  merupakan  campuran  antara  logam  non  ferro berat maupun logam non ferro ringan. Yang termasuk campuran non ferro antara lain:

a.  Loyang
Komposisi: Tembaga 65%, seng 35%.
Sifat: Empuk, lunak.
Penggunaan: Batang, kawat, sekrup, paku keeling, tuangan.

b.  Perunggu Fospor
Komposisi: Tembaga 90%, timah 9%, fosfor 1%.
Sifat: Kenyal, tahan korosi dengan baik.
Penggunaan: Bantalan mesin, pompa air.

c.  Duralumin
Komposisi: Aluminium 95%, tembaga 4%, mangan 1%.
Sifat: Dapat ditempa, liat, dapat dipukul dengan palu, direntangBobot: Ringan, kukuh.
Penggunaan: Pesawat terbang, suku bagian kendaraan, paku keling, mur, baut.

d.  Pelat Timah
Lembaran  tipis  baja  lunak  dilapis  timah  pada  kedua  belah  sisi  dan  pada semua tepinya. Harus berhati-hati benar dalam menangani dan menyimpan pelat  timah.  Lembaran  pelat  timah  harus  disimpan  dengan  kertas  atau bahan  lain  yang  sesuai  di  antara  setiap  pelat  untuk  mencegah  lepasnya lapis timah karena sesuatu hal. Bila lapis timah hilang akan timbul karatan. 

Pelat  timah  harus  diberi  tanda  dengan  pensil  tajam  dan  dipotong  tepat menurut  garis  itu.  Tepi  potongan  harus  dilapis  dengan  pateri,  juga  untuk mencegah terjadinya karatan. Bila tepi potongan berada pada sambungan, maka pematerian tepi dilakukan pada waktu memateri sambungan.Pelat  timah  sama  sekali  tidak  boleh  dipukul  dengan  martil.  Harus dipergunakan  kayu  keras  atau  martil  kayu.  Landasan  pande  timah  atau potongan-potongan kayu keras yang sesuai bentuknya dapat dipergunakan sebagai sarana pembentuk.


Wednesday, February 16, 2022

62 Soal dan Pembahasan Mapel Las OAW / TPOA Semester Tingkat SMK Sangat Ringkas

Kumpulan beberapa soal dan Pembahasan Mapel Las OAW / TPOA Semester Tingkat SMK Sangat Ringkas... Pelajari dan simak dengan seksama, semoga bermanfaat..........

1. Nyala api oksigen lebih sering digunakan untuk pengelasan logam.... 
a. besi dan baja 
b. baja dan perunggu 
c. perunggu dan besi 
d. kuningan dan besi 
e. Perunggu dan kuningan
Jawab: E

2. Mengapa busur/ nyala api oksidasi tidak dapat dipakai untuk mengelas baja ....
a. hasil pengelasan akan kuat tetapi rapuh
b. hasil pengelasan akan lunak  tetapi rapuh
c. hasil pengelasan akan berkarat dan rapuh
d. hasil pengelasan akan memuai dan getas
e. hasil pengelasan akan berkarat dan rapuh
Jawab :  C

3. Busur/ nyala api yang cocok untuk mengelas logam non-ferous, seperti nikel dan monel adalah....
a. busur/nyala api vertical
b. busur/nyala api horizontal
c. busur/nyala api karburasi
d. busur/nyala api oksidasi
e. busur/nyala api netral
Jawab: C

4. Proses pengerasan yang sering dilakukan untuk mengeraskan gigi pada roda gigi besar. Gigi dipanaskan sampai suhu tertentu kemudian didinginkan dengan semburan air atau bahan pengeras, yaitu....
a. pengerasan benda bulat
b. pengerasan permukaan
c. pengerasan setempat
d. pengerasan tegak lurus
e. pengerasan mendatar
Jawab: A

5. Batang las yang terbuat dari logam non-ferrous terdapat campuran bahan logam, kecuali....
a. Nikel
b. ferrum
c. Chromium
d. Vanadium
e. molydenum
Jawab: B

6. Syarat-syarat mengelas asetelin sebagai berikut, kecuali....
a. lumer logam yang dilas harus tetap, tidak boleh terputus-putus
b. ujung batang las harus melumer bersama-sama dengan benda kerja
c. inti nyala api tidak boleh menyentuh batang las atau menyentuh benda kerja.
d. logam yang lumer diharuskan sampai tembus pada alas tempat mengelas.
e. penembusan lumer harus dapat masuk mengisi memenuhi permukaan bagian bawah alur
Jawab: D

7. Proses memotong besi atau baja dengan asitilen, adalah....
a. gas asetelin dan gas asam disemburkan secara bersamaan
b. gas asam disemburkan terlebih dahulu, kemudian gas asetelin
c. dipanaskan sampai suhu 1.600°F, kemudian gas asam disemburkan
d. dipanaskan sampai suhu 1.500°F, kemudian gas asam disemburkan
e. dimasukkan pada tungku pemanas terlebih dahulu
Jawab: C

8. Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar diatas merupakan proses....
a. pemotongan dari sisi benda
b. pemotongan mendatar
c. pemotongan vertikal
d. pemotongan dari tengah benda
e. pengelasan mendatar
Jawab: A

9. Berikut ini langkah /cara-cara memotong benda dari tengah menggunakan las asetelin:
a) Pemanasan pendahuluan dimulai pada bagian yang akan dipotong.
b) Setelah bagian yang dipanaskan berwarna merah terang,pembakar diangkat 12 mm lebih tinggi dari kedudukan pembakar waktu mengelas biasa.
c) Buka keran gas asam pemotong perlahan-lahan.
d) pembakar perlahan diturunkan sampai 3 mm di atas permukaan benda itu netral.
e) Keran gas asam pembakar dibuka sampai memperoleh busur api netral dan pada saat ini segera pememotongan dimulai
f) Jagalah agar waktu melakukan pemotongan jangan sampai logam yang mencair menghalangi atau menyumbat lubang pembakar.
g) Bila tebal benda kerja yang dipotongsangat tebal pada tempat dimulai pemotongan harus dilubangi dahulu dengan bor
Langkah/ cara cara yang benar secara brurutan adalah ....
a. a, b, c, d, e, f, g
b. c, d, e, a, b, f, g
c. e, b, c, d, a, f, g
d. g, f, c, d, e, a, b
e. d, e, f, g, a, b, c
Jawab: A

10. Untuk memotong besi tuang yang tebalnya sampai 4 cm,tekanan gas asam diatur pada tekanan
a. 8 sampai 9 bar
b. 9,5 sampai 10,5 bar
c. 2 sampai  3,5 bar
d. 4 sampai  5,5 bar
e. 6 sampai 7,5 bar
Jawab: D
11. Pada proses pengelasan aluminium baik sekali bila terlebih dahulu dipanaskan secara merata untuk mencegah kemungkinan benda kerja jadi bengkok. Suhu yang dianjurkan ....
a. 50 sampai 100 °F
b. 150 sampai 250 °F
c. 450 sampai 550 °F
d. 600 sampai 750 °F
e. 300 sampai 400 °F
Jawab :  E

12. Bila pembakar dipegang tangan kanan, maka pengelasan dimulai dari kanan menuju kekiri , hal ini dinamakan proses....
a. teknik las mundur
b. teknik las mendatar
c. teknik las 1G
d. teknik las maju
e. teknik las 2G
Jawab: D

13. Fungsi kacamata saat melakukan pengelasan, kecuali....
a. untuk melihat benda pekerjaan dengan baik
b. melindungi mata dari asap pengelasan
c. untuk melindungi mata dari cahaya ultra violet
d. untuk melindungi mata dari logam cair
e. untuk melindungi mata dari percikan bunga api
Jawab: B

14. Untuk pengelasan pelat yang tebalnya 5 mm, maka terlebih dulu Sisi-sisinya dibentuk kampuh. Kampuh yang cocok dipakai adalah ....
a. kampuh I
b. kampuh V
c. kampuh X ( V ganda )
d. kampuh K
e. kampuh U
Jawab: B

15. Untuk pengelasan pelat yang tebalnya 12 mm atau lebih, maka terlebih dulu Sisi-sisinya dibentuk kampuh.Kampuh yang cocok dipakai adalah ....
a. kampuh I
b. kampuh V
c. kampuh X ( V ganda )
d. kampuh K
e. kampuh U
Jawab: C

16. Perhatikan gambar disamping !
 

kampuh seperti pada gambar cocok dipakai untuk mengelas plat dengan tebal....
a. 12 mm
b. 9 mm
c. 7 mm
d. 5 mm
e. 3 mm
Jawab: E

17. Pada pekerjaan tertentu plat yang akan dilas dengan ketebalan tidak lebih dari 0,8 mm, maka sambungan/ kampuh yang cocok dipakai adalah....
a. sambungan flens
b. kampuh U
c. kampuh V
d. kampuh X
e. kampuh I
Jawab: A

18. Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah seperti dibawah ini, kecuali....
a. kelelahan (fatigue)
b. kecepatan kerja (paced work)
c. kondisi tempat kerja yang tidak aman
d. kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan,
e. karakteristik pekerjaan itu sendiri
Jawab: B

19. Aktivitas, situasi, kondisi, kejadian, gejala, proses, material, dan segala sesuatu yang ada di tempat kerja/berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi/berpotensi menjadi sumber kecelakaan/ cedera /penyakit dan kematian. Hal tersebut diatas merupakan definisi....
a. kecelakaan kerja
b. human error
c. bahaya/resiko kerja
d. kondisi kerja
e. situasi kerja
Jawab: C

20. Hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kecelakaan kerja haruslah seimbang, dalam rangka mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Hal hal yang termasuk karakteristik pekerjaan adalah sebagai berikut, kecuali....
a. kecepatan kerja (paced work)
b. pekerjaan yang dilakukan secara berulang
c. pekerjaan-pekerjaan yang harus diawali dengan "pemanasan prosedural"
d. terdapatnya Prosedur operasional kerja ( POS)
e. lamanya sebuah pekerjaan dilakukan
Jawab: D

21. Cara menyimpan dan menempatkan botol gas antara lain sebagai berikut, kecuali....
a. simpan botol gas di tempat yang khusus sehingga tidak ada kemungkinan botol gas terpukul atau terbentur oleh benda keras
b. jauhkan dari tempat sumber panas dan dari benda-benda yang mudah terbakar
c. Tempat penyimpanan botol gas asam boleh dekat dengan tempat penyimpanan botol gas asitelin
d. jangan mengangkat botol gas dengan menarik tutup pengaman
e. jauhkan bptol gas dari kabel listrik.
Jawab: C

22. Las catat (tack weld) adalah salah satu cara merekatkan benda kerja satu sama lainnya. Syarat las kancing yang baik adalah... 
a. Mutu/kualitas las jangan terlalu kuat 
b. Dilas sepintas saja 
c. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan 
d. Bila dilas mudah untuk dibongkar kembali 
e. Dilas sesuai kebutuhan pekerjaan
Jawab: C

23. Distorsi adalah efek samping dari proses pemanasan dan pendinginan suatu pengelasan. Berbagai metoda diterapkan untuk pencegahan. Salah satunya.... 
a. Dilas dengan hati-hati 
b. Dilas melintang dan memanjang 
c. Dilas dengan kecepatan lambat 
d. Dilas dengan kecepatan cepat
e. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs
Jawab: E

24. Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini 
a. Benda kerja dibersihkan dengan air 
b. Benda kerja dibersihkan dengan air lalu di las dengan kain
c. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat 
d. Benda kerja dibiarkan apa adanya 
e. Benda kerja panas dipegang dengan penjepit 
Jawab: C

25. Porositas adalah salah satu ciri cacat las dalam sambungan las, hal itu bisa diakibatkan oleh.... 
a. Penjelasan dilaksanakan dengan nyala netral. 
b. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas
c. Proses pengelasan tidak melihat kondisi material yang kotor
d. Udara atmosfir kurang bersatu dengan pembakaran 
e. Campuran gas pembakar seimbang 
Jawab: B

26. Pengelasan dengan oksi-asetilin adalah proses pengelasan secara... dengan pemanasan permukaan logam. 
A. Otomatis 
B. Modern 
C. Manual 
D. Canggih 
E. Jadul 
Jawab : C. manual 

27. Nama lain las karbit yaitu las... 
A. Asetilin 
B. Asetilan 
C. Asetilen 
D. Asetilon 
E. Asetilun 
Jawab : C. asetilen 

28. Welding adalah... 
A. Pemotongan dua logam 
B. Pembelahan dua logam 
C. Penghubungan dua logam 
D. Semua benar 
E. Semua salah 
Jawab : C. penghubungan dua logam 

29. Las karbit digunakan untuk memotong dan menyambungkan benda kerja yg terbuat dari logam,yaitu.. 
a. Besi 
b. Pipa 
c. Poros 
d. Semua benar 
e. Semua salah 
Jawab : D. semua benar 

30. Nyala api netral berguna untuk... logam agar mengalami surfacehardening. 
a. Seat Treatment 
b. Cold Treatment 
c. Hot Treatment 
d. Heat Treatment 
e. Warm Treatment 
Jawab : D. heat treatment 

31. Nyala api oksigen lebih sering digunakan untuk pengelasan logam.... 
a. Besi Dan Baja 
b. Baja Dan Perunggu 
c. Perunggu Dan Besi 
d. Kuningan Dan Besi 
e. Perunggu Dan Kuningan 
Jawab : E. perunggu dan kuningan 

32. Dalam proses nyala oksi-asetilen, menggunakan campuran gas... dengan gas asetilen. 
a. Oksigen 
b. Nitrogen 
c. Hidrogen 
d. Karbon 
e. Asetilen 
Jawab : A. oksigen 

33. Suhu nyala pada proses oksi-asetilen bisa mnyampai... derajat celcius. 
a. 2500 
b. 3500 
c. 350 
d. 35000 
e. 250  
Jawab : B. 3500 

34. Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi... kPa 
a. 10 
b. 1000 
c. 20 
d. 100 
e. 200  
Jawab : D. 100 

35. Pada nyala gas oksi-asetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu... 
a. Netral, Redupsi, Oksidasi 
b. Netral, Reduksi, Oksidasi 
c. Netral, Redoksi, Oksidasi 
d. Netral, Redaksi, Oksidasi 
e. Netral, Radiasi, Oksidasi 
Jawab : B. netral, reduksi, oksidasi 

36. Pada nyla netral kerucut, nyhala bagian dalam pada ujung nyala memerlukan perbandingan oksigen dan asetilen yaitu.... 
a. 1:2 
b. 2:1 
c. 2:3 
d. 3:2 
e. 1:1
Jawab : E. 1:1 

37. Nyala pengelasan oksihidrogen mencapai... derejat celcius lebih rendah dari oksigen asetilen. 
a. 200 
b. 20 
c. 2000 
d. 100 
e. 1000  
Jawab : C. 2000 

38. Pegelasan yang digunakan pada pengelasan lembaran tipis dan paduan bagian titik cair yang rendah adalah... 
a. Pengelasan udara aseyilen 
b. Pengelasan oksi asetilen 
c. Pengelasan oksi hidrogen 
d. Pengelasan gas bertekanan 
e. Pengelasan las karbit   
Jawab : C. pengelasan oksi hidrogen 

39. Dalam pengelasan las karbit, kita memerlukan beberapa peralatan, yaitu.... 
a. Sumber api 
b. Kunci tabing dan tang penjepit 
c. Kaca mata las dan brander listrik 
d. Regulator dan gas asetelyne 
e. Semua benar 
Jawab : E. semua benar 

40. Tempat bercampurnya las karbit dengan oksigen adalah... 
a. Kunci tabung 
b. Regulator 
c. Brander listrik 
d. Kaca mata 
e. Tang 
Jawab : C. brander listrik 

41. Cacat-cacat las yang dapat terjadi adalah sbb, kecuali.... 
a. Retak 
b. Berkarat 
c. Tampilan rigi las buruk 
d. Lubang cacing keropos 
e. Terak terperangkap 
Jawab : B. berkarat 

42. Las asetilen adalah nama lain dari... 
a. Las listrik 
b. Las otomatis 
c. Las modern 
d. Las karbit 
e. Las manual 
Jawab : D. las karbit 

43. Proses penghubungn 2 logam disebut juga.... 
a. Welding 
b. Holding 
c. Surfing 
d. Browsing 
e. Jogging 
Jawab : A. welding 

44. Campuran gas yang diperlukan untuk proses nyala oksi-asetilen adalah.... 
a. Gas nitrogen dengan gas hidrogen 
b. Gas nitrogen dengan gas oksigen 
c. Gas oksigen dengan gas asetilen 
d. Gas oksigen dengan gas hidrogen 
e. Gas asetilen dengan gas nitrogen  
Jawab : C. gas oksigen dengan gas asetilen 

45. Peralatan pada proses pengelesan karbit yang berfungsi untuk mengukur tekanan gas pada tabung dan membatasi tekanan gas yang keluar dari tabung adalah... 
a. Regulator 
b. Tang jepit 
c. Brander 
d. Gas asetilen 
e. Sumber api  
Jawab : A. regulator 

46. Berikut ini adalah jenis gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar pengelasan, kecuali... 
a. Gas asetilen 
b. Gas hidrogen 
c. Gas propanu 
d. Gas nitrogen 
e. Gas karbit  
Jawab : D. gas nitrogen 

47. Sifat dari gas karbit adalah... 
a. Mudah dibuat 
b. Tidak beracun 
c. Menyerap asam 
d. Mengurangi oksidasi 
e. Semua benar 
Jawab : E.semua benar 

48. Las karbit pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetilen, karena... 
a. tidak menggunakan api 
b. menggunakan listrik 
c. tidak menggunakan listrik 
d. menggunakan robot 
e. mudah pengerjaannya 
Jawab : C. tidak menggunakan listrik 

49. Ciri nyala api oksigen lebih yaitu.... 
a. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya pendek 
b. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya panjang 
c. nyala api pendek,berwarna merah dan nyala kerucut luarnya panjang 
d. nyala api panjang,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya panjang 
e. nyala api panjang,berwarna merah dan nyala kerucut luarnya pendek 
Jawab : A. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya pendek

50. Tabung asetilen mampu menahan tekanan sampai... 
a. 1,2 MPa 
b. 1,7 MPa 
c. 1,7 RPa 
d. 1,2 RPa 
e. 2,7 RPa 
Jawab : B. 1,7 MPa 

51. Las oksi asetilena dalam istilah lain disebut .. 
a. LOA 
b. GTAW 
c. OAW 
d. SMAW 
e. GMAW
Jawab : C. OAW 

52. Material yang tersedia terutama bahan induk las yang tepi sisi lasnya berkarat/korosi, sebelum dilas sebaiknya dibersihkan dengan perkakas yang tepat seperti... 
a. Dipahat lalu diukur 
b. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat 
c. Digerida hingga tipis 
d. Dicat lalu dilas 
e. Didempul lalu dilas
Jawab : B. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat 

53. Bentuk kampuh pada sambungan sudut maupun tumpul tergantung pada... 
a. Tebal bahan 
b. Lebar/panjang bahan 
c. Kebutuhan pengelasan 
d. Diameter bahan tambah 
e. Jenis bahan las
Jawab : A.Tebal bahan 

54. Peralatan pengelasan yang harus dihubungkan, kecuali... 
a. Regulator oksigen atau asetilena ke silinder oksigen atau asetilena. 
b. Selang las oksigen atau asetilena ke regulator oksigen atau asetilena. 
c. Pembakar las ke selang oksigen atau asetilena. 
d. Mulut pembakar / tip ke selang. 
e. Benda kerja ke regulator
Jawab : D. Mulut pembakar / tip ke selang. 

55. Ada tiga jenis nyala api pada proses las karbit salah satunya dipakai untuk pengelasan baja karbon rendah.Nyala api tersebut adalah... 
a. Nyala netral 
b. Nyala biru 
c. Nyala oksidasi 
d. Nyala karburasi 
e. Nyala campuran
Jawab : A. Nyala netral 

56. Regulator meter tekanan gas dihubungkan pada botol dengan mur nipel, kedua jenis regulator mempunyai ciri drat yang berbeda yaitu ulir kanan dan ulir kiri. Untuk ulir kiri biasanya terdapat pada mur nipel... 
a. regulator gas oksigen 
b. regulator gas asetelin 
c. regulator gas argon 
d. regulator gas aktif
e. regulator gas helium
Jawab: B. regulator gas asetelin 

57. Tekanan kerja zat asam/oksigen untuk pembakar jenis injector, yaitu... 
a. 1,0 Bar 
b. 1,5 Bar 
c. 2,5 Bar 
d. 2,0 Bar 
e. 0,5 bar
Jawab : C.2,5 Bar 

58. Las catat (tack weld) adalah salah satu cara merekatkan benda kerja satu sama lainnya. Syarat las kancing yang baik adalah... 
a. Mutu/kualitas las jangan terlalu kuat 
b. Dilas sepintas saja 
c. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan 
d. Bila dilas mudah untuk dibongkar kembali 
e. Kualitas lasnya setengah dari pengelasan biasanya
Jawab : C. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan 

59. Distorsi adalah efek samping dari proses pemanasan dan pendinginan suatu pengelasan. Berbagai metoda diterapkan untuk pencegahan. Salah satunya.... 
a. Dilas dengan hati-hati 
b. Dilas melintang dan memanjang 
c. Dilas dengan kecepatan lambat 
d. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs 
e. Dilas dengan benda kerja tetap diatas meja las
Jawab : D. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs 

60. Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini
a. Benda kerja dibersihkan dengan air 
b. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat 
c. Benda kerja dibiarkan apa adanya 
d. Benda kerja panas dipegang dengan penjepit 
e. Proses pendinginan benda kerja secara alami
Jawab : B. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat 

61. Porositas adalah salah satu ciri cacat las dalam sambungan las, hal itu bisa diakibatkan oleh.... 
a. Penjelasan dilaksanakan dengan nyala netral 
b. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas 
c. Udara atmosfir kurang bersatu dengan pembakaran 
d. Campuran gas pembakar seimbang 
e. Benda kerja kurang bersih
Jawab : B. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas 

62. Cacat las harus diidentifikasi secara visual lalu ditandai untuk perbaikan. Salah satu syarat perbaikan pada cacat las.... 
a. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam 
b. Disikat untuk dibersihkan saja 
c. Dipukul untuk diratakan kembali 
d. Dipanaskan kembali untuk mencegah distorsi 
e. Dipanaskan dan pendinginan benda kerja secara alami mencegah distorsi
Jawab : A. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam 



Monday, November 23, 2020

Prisip-Prinsip Pengelasan " Las Oksi Asetilen, Las Busur Tungsten Gas Mulia Dan Las Busur Logam Gas"

 D. Las Oksi Asetilen (Oxyacetilene Welding)
Pada las oxycetilene, panas dihasilkan dari rekasi pembakaran anatara gas acettylene dengan oksigen. Nyala yang dihasilkan terdiri dari dari 2 daerah/zona, yaitu:
Daerah pembakaran primer (primary combution)
Menghasilkan panas sekitar 1/3 dari total panas pembakaran sempurna.
C2H2 + O2(Silinder) = 2CO +H2
Daerah pembakaran sekunder yang terjadi setelah pembakaran primer berlangsung
2CO + O2 (atmosfir) = 2CO
H2 + 1/2 O2(atmosfir) = H2O

Sifat-sifat nyala:
1. Netral
Jika jumlah gas C2H; dan O2 sesuai dengan perbandingan stoichiometry

2. Reduksi
Jika terjadi kelebihan C2H2 sehingga terjadi pembakaran tak sempurna. Nyala api ini biasanya digunakan untuk pengelasan aluminium, magnesium dan untuk mencegah lepasnya karbon (decarburization) pada baja karbon tinggi.
Gambar 1.4 Jenis-jenis nyala api (www.alibaba.com/weldingconsumable.htm)

3. Oksidasi
Jika terlalu banyak oksigen terjadi pembakaran tak sempurna. Nyala ini biasanya digunakan unsur-unsur yang mudah menguap waktu pengelasan seperti zinc atau kuningan (paduan Cu-Zn) melalui pembentukan lapisan oksida.

Kelebihan
Peralatan lebih sederhana, murah dan mudah dipindah (portable) sehingga banyak digunakan untuk tujuan pemeliharaan (maintenance) dan reparasi (repair).

Kelemahan
Karena masukan panas (heat input) dan kecepatan pengelasan rendah sedangkan harga ( q/v ) tinggi maka daerah terpengaruh panas atau heat affected zone (HAZ) menjadi lebar dan terjadi perubahan dimensi (distorsi).

Las oxiacetylin selain berfungsi untuk pengelasan juga sangat banyak dignakan untuk melakukan pemotongan bahan. Kedua proses ini hampir sama tetapi berbeda dalam pengaturan nyala api atau kebutuhan karbidnya. Holder atau pemegang las juga berbeda namun secara prinsip dalaha sama.

Beberapa produk hail pemotongan banyak dipakai untuk tujuan praktis mauapun parsial atau bagian per bagian. Untuk tujuan parsial biasanya produk hasil pemotongan masih dirangkai lagi untuk tujuan tertentu dan biasanya disambung dengan mengunakan las atau menggunakan penyambungan model yang lain misalnya mur dan baut. Untuk tujuan praktis biasanya produk hasil pemotongan biasanya dapat langsuang dipakai dengan melakukan finishing sederhana.

E. Las Busur Tungsten Gas Mulia (Gas Tungsten Arc Welding/GTAW)
Proses pengelasan di mana sumber panas berasal dari loncatan busur listrik antara elektroda terbuat dari wolfram/tungsten dan logam yang dilas. Pada pengelasan ini logam induk (logam asal yang akan disambung dengan metode pengelasan biasanya disebut dengan istilah logam induk) tidak ikut terumpan (non consumable electrode). Untuk melindungi electroda dan daerah las digunakan gas mulia (argon atau helium).

Sumber arus yang digunakan bisa AC (arus bolak-balik) maupun DC (arus searah). Untuk sumber arus searah ada jenis 2 jenis polaritas yaitu :
Schema of gas tungsten arc-welding

Gambar 1.1 Schema of gas tungsten arc-welding (www.weldingengineer.com)

1. Polaritas lurus atau direct current straight polarity (DCSP)
Jika logam induk dihubungkan dengan kutub positif (+) dari sumber tenaga (power supply)

2. Polaritas balik atau direct current reverse (DCRP)
Jika benda kerja disambung dengan kutub negatif (-) sumber tenaga.

Polaritas Lurus
Elektron dari elektroda tungsten mengalir ke benda kerja dengan kecepatan tinggi dan menghasilkan panas yang tinggi pada benda kerja. Ini menyebabkan terbentuknya kolam logam cair (weld pool) yang sempit dan dalam.

Polaritas Terbalik
Panas terjadi pada elektroda tungsten sehingga diperlukan elektroda yang besar dengan pendinginan air yang baik, Polaritas balik menghasilkan kolam logam cair yang lebar tetapi dangkal. Metoda ini biasanya digunakan pada pengelasan untuk bahan yang cenderung mudah teroksidasi seperti Al atau Mg.
Arus bolak-balik (AC).
Arus bolak-balik banyak digunakan pada sumber tenaga (power supply) yang modern yang mempunyai kemampuan untuk membentuk square-wave AC (arus bolak-balik gelombang persegi) dan wave balancing.

Keuntungan arus bolak-balik gelombang persegi adalah untuk menghindari terjadinya arus nol pada daerah transisi (+) ke (-) sehingga busur akan lebih stabil. Pergeseran kurva sinusoidal baik pada daerah (+) maupun ( - ) dimaksudkan untuk tujuan khusus, misalnya untuk penetrasi digunakan polaritas lurus sedangkan untuk pembersihan digunakan polaritas terbalik.

F. Las Busur Logam Gas (Gas Metal Arc Welding)
Proses pengelasan di mana sumber panas berasal dari busur listrik antara elektroda yang sekaligus berfungsi sebagai logam yang terumpan (filler) dan logam yang dilas. Las ini disebut juga metal inert gas (MIG) welding karena menggunakan gas mulia seperti argon dan helium sebagai pelindung busur dan logam cair.

Keuntungan:
Perpindahan logam cair dari elektroda terumpan (consumable electrode) dapat diatur melalui kombinasi yang sesuai antara komposisi gas, jenis sumber tenaga, elektroda, arus, tegangan dan kecepatan kawat pengumpan (filler).
Skema las GMAW

Gambarr 1.2 Skema llas GMAW ((www..welldiing..com)
Keterangan gambar 1.2 :
1. Kecepatan pengelasan 5. Kolam las (weld pool)
2. Pengumpan filler/elektroda 6. Logam las (weld metal)
3. Filler/elektroda 7. Logam induk (based metal)
4. Inert gas

Berbeda dengan pengelasan GTAW, pada pengelasan GMAW lebib banyak menggunakan polaritas balik (DCRP) karena akan menghasilkan busur listrik yang stabil, perpindahan logam cair yang kontinyu dan penetrasi yang baik.

Sunday, November 22, 2020

Prisip-Prinsip Pengelasan "Deskripsi Umum Las, Klasifikasi Cara Pengelasan Dan Las Busur Listrik"

Pengelasan merupakan salah satu jenis penyambungan diantara penyambungan yang lain seperti baut dan keling. Berbeda antara keduanya bahwa pengelasan membutuhkan perhatian yang khusus diantaranya adalah jenis pengelasan, klasifikasi pengelasan, dan karakteristiknya. Bab ini bertujuan membahas permasalahan pengelasan yang paling mendasar yaitu deskripsi umum tentang las, sejarahnya, klasifikasi las, serta beberapa hal yang terkait dengan cara pengoperasian dan perlengkapan las.

Prisip-Prinsip Pengelasan "Deskripsi Umum Las, Klasifikasi Cara Pengelasan Dan Las Busur Listrik"

A. Deskripsi Umum Las

Menurut Deutsche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadan cair.dari definisi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa las adalah suatu proses dimana bahan dengan jenis yang sama digabungkan menjadi satu sehingga terbentuk suatu sambungan melalui ikatan kimia yang dihasilkan dari pemakaian panas dan tekanan.

B. Klasifikasi Cara Pengelasan

Pengelasan dibedakan pada cara kerja alat tersebut bekerja dan bentuk pemanasannya (Wiryosumarto, dkk, 2000). Pengklasifikasian pengelasan berdasarkan cara kerja dapat dibagi dalam tiga kelas utama, yaitu :

1. Pengelasan cair.

Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api yang terbakar.

2. Pengelasan tekan.

Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.

3. Pematrian.

Pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam cara ini logam induk tidak turut mencair.

C. Las Busur Listrik

Las busur listrik adalah cara pengelasan dengan mempergunakan busur nyala listrik sebagai sumber panas pencair logam. Klasifikasi las busur listrik yang digunakan hingga saat ini dalam proses pengelasan adalah las elektroda terbungkus.

Prinsip pengelasan las busur listrik adalah sebagai berikut : arus listrik yang cukup padat dan tegangan rendah bila dialirkan pada dua buah logam yang konduktif akan menghasilkan loncatan elekroda yang dapat menimbulkan panas yang sangat tinggi mencapai suhu 5000 0C sehingga dapat mudah mencair kedua logam tersebut.

Proses pemindahan logam cair seperti dijelaskan diatas sangat mempengaruhi safat maupun las dari logam, dapat dikatakan bahwa butiran logam cair yang halus mempunyai sifat mampu las yang baik. Sedangkan proses pemindahan cairan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya arus dan komposisi dari bahan fluks yang digunakan. Selama proses pengelasan fluks yang digunakan untuk membungkus elektroda sebagai zat pelindung yang sewaktu pengelasan ikut mencair. Tetapi karena berat jenisnya lebih ringan dari bahan logam yang dicairkan, maka cairan fluks tersebut mengapung diatas cairan logam dam membentuk terak sebagai penghalang oksidasi. Dalam beberapa fluks bahan tidak terbakar, tetapi berubah menjadi gas pelindung dari logam cair terhadap oksidasi

Pengelasan adalah suatu proses di mana bahan dengan jenis yang sama digabungkan menjadi satu sehingga terbentuk suatu sambungan melalui ikatan kimia yang dihasilkan dan pemakaian panas dan tekanan. Salah satu proses yang paling banyak digunakan pada sambungan struktur adalah las cair (fusion welding). Las cair ini dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber panas yang digunakan menjadi 3 kelompok yaitu las gas (gas welding), las busur (arc welding) dan las sinar energi tinggi (high energy beam welding).
1. Las gas Las gas oksi asetilen (oxyacetilene gas welding/OAW)
2. Las Busur Las busur tungsten gas (gas tunsten arc welding/GTAW)
Las busur logam gas (gas metal arc welding/GMAW)
Las busur elektroda terbungkus (shielded metal arc welding/SMAW)
Las busur rendarn (submerged arc welding/SAW)
Las terak listrik (electrosiag welding/ESW)
Las busur plasma (plasma arc welding/PAW)
3. Las sinar Las sinar elektron (Electron beam welding/EBW)
Energi tinggi Las sinar laser (Laser beam welding)

Sunday, September 27, 2020

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

Universal Testing Machine adalah alat uji yang mempunyai fungsi untuk mengetahui kekuatan tarik dan digunakan untuk melakukan uji lengkung (bending test) suatu material. Alat ini sangat umum digunakan di dunia industri baik industri perkapalan, pesawat, konstruksi, pengeboran minyak dan yang lainnya.

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

Setiap pembuatan prosedur pengelasan atsu WPS selalu membutuhkan pengujian tarik dan uji lengkung. Karena dua pengujian tersebut menjadi syarat wajib yang harus dilakukan dalam membuat suatu WPS. Sehingga Universal Testing Machine merupakan mesin yang sangat dibutuhkan dalam dunia industri.

Fungsi Universal Testing Machine
Digunakan untuk melakukan jenis pengujian las atau material yang metode DT atau Destructive Test seperti :
Uji Tarik.
Uji Lengkung.
Uji Nick Break.
Adhesion Tests.
Pull-Out Test.
Hysteresis Test.

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

Jika Anda belum mengetahui uji Nick Break, maka akan kami jelaskan. Uji Nick Break adalah jenis pengujian yang disyaratkan dalam standard API (American Petroleum Institute), bentuk spesimennya mirip dengan uji tarik namun pada daerah lasan dilubangi dengan dimensi yang sudah ditentukan. Untuk bentuk material yang dilakukan pengujian ini adalah material produk pipa.

Pada mesin pengujian universal ini yang dapat menghasilkan nilai hanya pengujian tarik, sedangkan untuk uji lengkung dan uji nick break harus dilakukan pengamatan ulang karena dua jenis pengujian ini bertujuan untuk mengamati soundness dari hasil pengelasan terdapat suatu cacat atau tidak.

Prisip Kerja Universal Testing Machine
Pada layar monitor atau display dari mesin kita dapat mengatur besar beban yang kita berikan, biasanya disesuaikan dengan jenis material dan tebal material yang diuji. Kemudian beban tersebut akan menjadi gaya tarik untuk tensile test dan nick break, sedangkan untuk bending test akan berubah menjadi gaya tekan.

Setelah beban diberikan tunggu hingga material putus untuk uji tarik dan nick break, sedangkan untuk uji bending material harus membentuk radius 180 derajat, namun jika sebelum 180 derajat material sudah patah maka uji bending dapat dihentikan dan hasilnya dapat dipastikan jika material dinyatakan ditolak atau rejected.

Bagian Bagian Universal Testing Machine
Beriku ini bagian dari mesin UTM berserta fungsinya :
Upper Cross Head.
Bagian atas dari mesin UTM, pada bagian ini terdapat pencekam atau grip untuk menahan material ketika ditarik. Bagian ini juga dapat bergerak naik dan turun menyesuaikan dari kebutuhan.

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

Jarak untuk spesimen uji tarik.
Jarak ini berfungsi sebagai tempat spesimen uji tarik, panjang jarak ini menyesuaikan dari pajang material uji tarik. Meskipun sudah ditentukan oleh standard atau code minimal panjang spesimen uji tarik namun panjang dari spesimen yang akan diuji dari pihak pelanggan terkadang berbeda beda.

Movable Cross Head.
Bagian yang dapat berpindah pindah, bisa digerakkan ke atas atau ke bawah sesuai dengan panjang spesimen. Untuk bagian atas sebagai pencekam spesimen, sedangkan jika digunakan untuk mencekam mandril saat uji bending digunakan yang bagian bawah.

Meja.
Meja ini digunakan sebagai peletakkan mataras uji bending, jadi harus dipastikan meja ini sangat kuat dan mampu menahan tekanan saat uji bending berlangsung.

Indikator Beban.
Kita dapat mengetahui besar beban yang kita berikan dari load indicator, untuk jenis indikator beban ini bervariasi ada yang sudah digital dan juga ada yang masih analog tergantung dari mesinnya.

Speed Control.
Berfungsi untuk mengatur kecepatan penurunan dan kecepatan saat mengangkat pencekam.

1 Set komputer.
Untuk mesin UTM terbaru biasanya sudah dilengkapi dengan 1 set komputer lengkap dengan printer untuk mencetak hasil pengujian. Jadi dalam komputer tersebut terdapat software yang sudah terinstall dan conect dengan mesin UTM, dari software tersebut menghasilkan out put dari hasil pengujian tidak dapat dirubah atau sesuai dengan hasil pengujian.
Selain untuk mencetak komputer tersebut dapat digunakan untuk memasukkan variable atau dimensi material yang diuji seperti tebal dan lebar material sertajenis material.

Extensometer.
Digunakan untuk mengukur perubahan panjang material saat dilakukan uji tarik.

Jangka Sorong.
Sebagai alat penunjang dalam pengukuran material Anda dapat menggunakan Jangka Sorong.

Out Put Universal Testing Machine :
Setelah selesai pengujian maka akan keluar :
Hasil pengujian tarik.
Dari hasil pengujian ini akan keluar diagram tegangan – regangan, elongation, ultimate tensile strength dan yield strenght.
Uji Bending dan Nick Break tidak keluar Nilai melainkan hanya hasil pengujian yang diamati secara visual.

Tipe Universal Testing Mesin :
Untuk tipe dari mesin UTM ini sangat bervariasi, karena banyak produsen yang membuat mesin ini. Namun setiap produsen tersebut harus mengacu pada standard yang digunakan dalam pengujian tarik, lengkun dan patah takik, berikut ini beberapa tipe mesin uji universal

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

i-Strentek 1510.
Merupakan produk dari labthink dengan spesifikasi gaya untuk yang standar adalah 500N, sedangkan untuk yang opsional 50, 100, 250 N, 1, 2, 5, 10 kN.

MEGA 1500
Produk labthink dengan gaya standar 500 N dan yang opsional 50, 100, 250 N, 1 kN.

WDW 500E / 600E.
Maksimum gaya pengujian 500/600 kN.

QM Series.
Terdapat beberapa series dengan gaya maksimum yang dapat diberikan yaitu QM-2 : 2 kN, QM-5 : 5 kN, QM-20 : 20 kN, QM-50 : 50 kN, QM-100 : 100 kN, QM-200 : 2 kN, QM-300 : 300 kN, QM-500 : 500 kN.

Demikian penjelasan tentang Universal Testing Machine, semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat. 


Friday, September 25, 2020

Yang perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Mesin Las

Memilih mesin las terbaik merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Pengelasan merupakan salah satu kebutuhan vital didalam bidang industri. Terutama untuk bidang industri yang material utamanya mengaplikasikan bahan logam, karena bisa dipastikan patut menerapkan mesin las untuk mengerjakan penyambungannya. Sekarang ini banyak sekali bermunculan macam-macam mesin las listrik dari berbagai merk.

Yang perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Mesin Las

Kini anda sudah dipenuhi dengan mesin terbaru yang disebut trafo inverter las listrik ini, mengingat harga mesin las listrik terbaik tidaklah seperti harga kacang goreng pada biasanya, juga tidak adanya spesifikasi yang jelas seperti spesifikasi pada handphone terupdate yang banyak beredar di luaran sana.

Mesin las ada banyak jenisnya, ada yang model inverter atau portable dan ada juga yang berukuran besar. Sebelum Anda membeli sebuah mesin las, pastikan dahulu kesesuaian dengan kebutuhan Anda. Bila berkeinginan mengelas plat-plat tipis saja, tidak perlu membeli mesin las yang memiliki ampere yang besar. Sehingga, cukup memilih untuk menggunakan tipe yang mempunyai ampere kecil saja.

Merk Mesin las:
  • Rhino
  • Hanshen
  • Lakoni
  • Rylon
  • Krysbo
  • dan lain-lain
Jenis Jenis Mesin Las Listrik:
• Mesin Las Ganda (AC DC) merupakan tipe yang umum diterapkan pada arus paralel (DC) dan arus bolak-balik (DC). Mesin las ini memiliki transformator 1 frasa dan 1 buah alat perata pada 1 unit mesin.
• Mesin Las Arus Bolak-Balik (AC) merupakan tipe yang hanya bisa digunakan pada arus AC seperti listrik PLN dan generator AC
• Mesin Las Arus Paralel (DC) merupakan tipe yang hanya bisa digunakan pada arus DC atau arus parallel

Jenis Jenis Mesin Las Listrik

Itulah beberapa jenis mesin las yang biasanya dijual di pasaran. Sehingga, untuk mendapatkannya juga pastinya cukup mudah. Tidak hanya dijual secara offline, namun sejumlah situs belanja online juga biasa menyediakan.

Hal yang harus diperhatikan dalam membeli mesin las listrik yaitu berapa banyak jumlah konsumsi dayanya. Jangan sampai Anda membeli mesin las yang dayanya tidak sesuai dengan sumber listrik ditempat Anda. Jika sumber daya listrik yang digunakan yaitu genset, sebaiknya Anda membeli mesin las trafo dikarenakan lebih awet dan lebih tahan pada fluktuasi tegangan atau frekuensi yang berjalan pada genset.

Tips Memilih Mesin Las Terbaik:
Lalu bila Anda menggunakan sumberdaya listrik dari PLN, baiknya Anda membeli jenis inverter sebab lebih hemat daya listriknya. Mesin las listrik terbaik merupakan mesin las yang mempunyai Duty Cycle sampai dengan 100%, akan tetapi mesin yang seperti ini cukup susah ditemukan dipasaran. Sekalinya adapun, harganya pasti cukup mahal. Biasanya mesin las yang sering ditemui dipasaran umum yang memiliki Duty Cycle kisaran 30%-60% saja.

Nah, satu hal yang paling penting dan paling vital yang mesti dipertimbangkan ketika membeli mesin las yaitu AFTER SALES SERVICEnya. Apakah toko yang anda beli produknya ini after salesnya baik? Amat banyak merk-merk yang memberikan fasilitas garansi yang menarik akan tetapi kenyataannya untuk proses garansinya benar-benar susah maupun terlalu berbelit-belit. Jadi usahakan tanyakan secara detail kepada penjual mengenai proses after sales service.

Harga mesin las listrik variasi trafo inverter bermacam-macam, dari yang termurah yang banyak dijumpai di beberapa Situs jual beli online dijumpai menjual dengan kisaran harga 1juta-an keatas.

Tips sebelum membeli Mesin Las :
Budget
Budget atau jumlah dana yang disiapkan, minimal bila ingin membeli yang termurah yaitu siapkan dana sekitar satu juta keatas, dibawah itu dijamin tidak ada, selain mesin trafo las listrik bekas dengan resiko tanpa garansi produk

Durasi/Waktu Pemakaian
Maksudnya adalah, saat akan menggunakan mesin trafo las listrik ini untuk jangka lama, misal 8 jam non stop atau hanya sekedar untuk pemasangan saja. Ini dia trafo las 900 watt yakni sering digunakan dalam jangak waktu yang singkat. Diketahui trafo las ini dalam pemasangan saja yang umumnya memakan waktu kisaran 2-4 jam. Untuk pemilihan mesin yang digunakan sehari-hari full lebih baik dianjurkan memilih jenis dengan daya 1500 watt keatas. Trafo las dengan daya 1500 watt keatas jelas lebih tahan untuk digunakan berjam-jam.

Fitur bisa Genset
Kendala bagi para pelaku jasa Las Listrik yakni bila di daerah yang akan dipasang tidak ada listrik, atau listrik yang ada di daerah tujuan tidak mencukupi (misal perumahan yang hanya 450 watt). Solusinya jelas gunakan Generator Set. Namun yang perlu diketahui yaitu tidak semua jenis mesin las listrik 900 wat menunjang penggunaan mengaplikasikan genset ini, mengingat voltase pada genset akan berubah naik turun dalam penggunaan pengelasan.

Dan ini jelas akan mempengaruhi komponen-komponen elektronik yang ada di dalam mesin trafo las listrik ini. Sebelum membeli mesin las apapun mereknya, harusah anda konsultasikan terlebih dahulu. Sebut saja mesin las listrik 900 watt telah didukung dengan pemakain genset atau tidak. Untuk mesin trafo inverter 1500 watt keatas biasanya telah menunjang pemakaian dengan Genset.

Mesin trafo las listrik dengan teknologi inverter 900 watt merupakan produk terbaik dengan harga yang sangat terjangkau bahkan telah menjadi pilihan paling favorit bagi para pengusaha bengkel las sebagai peralatan kerjanya. Meski dijual dengan harga murah, jenis mesin las listrik 900 watt ini tidak bisa dianggap murahan sebab selama ini telah benar-benar teruji kehandalannya untuk menjalankan berbagai variasi teknik pengelasan besi dan baja.

Selain itu untuk type ini juga sangat laris dipasaran karena dianggap paling ekonomis dalam konsumsi daya listrik serta mempunyai dimensi yang cukup ringan serta mudah dalam aplikasinya ketika digunakan pada lokasi di ketinggian maupun medan kerja kompleks lainnya.

Cara Merawat Mesin trafo las inverter agar awet
Teknologi terbaru pada mesin trafo las umumnya telah dilengkapi dengan perangkat thermostat sebagai pengaman ketika mesin mengalami overheat. Akan tetapi thermostat tidak akan mampu menjamin sepenuhnya bisa melindungi mesin dari overheat tanpa adanya pendinginan alami seperti sirkulasi udara yang baik serta fungsi kipas yang optimal.

Kebersihan pada unit juga perlu diperhatikan apalagi bahaya serbuk besi yang masuk kedalam unit mesin las bisa memicu terjadinya induksi atau konsleting. Perlu dijaga supaya sebisa mungkin mesin las listrik terhindar dari segala tipe cairan. Rangkaian elektronik didalam unitnya sangat rentan bila terkontaminasi dengan zat cair yang bisa menyebabkan hubungan singkat.

Pastikan mesin trafo las terpasang pada sumber listrik yang stabil. Bila menggunakan generator maka semestinya yang telah memiliki penyetabil tegangan supaya regulator tidak cepat rusak.

Gunakan kawat elektroda las sesuai dengan spesifikasi atau kemampuan mesin, supaya hasil pengelasan bisa sempurna serta performa mesin tetap terjaga kondisinya. Sehingga, bisa mendapatkan jenis mesin las listrik terbaik sesuai dengan keinginan.

Mesin las yang canggih belum tentu mesin tersebut terbaik, karena banyak faktor yang harus diperhatikan. Selain itu untuk hasil las yang baik tidak hanya dipengaruhi oleh merk mesin lasnya, melainkan juga dari kualitas kompetensi welder tersebut.


Thursday, September 24, 2020

Kelebihan Dan Kekurangan Antara Mesin Las OAW Dan Mesin Las SMAW

Pengelasan merupakan pekerjaan yang sangat penting demi menunjang pembangunan yang berbasis teknologi, baik itu bidang konstruksi maupun peralatan sehari-hari. Sebelumnya kita telah membahas apa itu pengelasan atau welding, dan juga bagaimana cara memilih mesin las terbaik. Mesin las adalah alat yang digunakan untuk menyambung material seperti besi atau logam agar menjadi kesatuan bentuk yang diinginkan sesuai fungsinya. Mesin las dibagi menjadi 2 jenis, yaitu mesin las karbit/OAWdan mesin las listrik/SMAW. Prinsip kerja mesin las sendiri adalah dengan cara membakar atau memanaskan sebuah kawat khusus untuk pengelasan dengan energi panas yang dihasilkan dari gas asetilena (acetylene) untuk mesin las karbit dan dari aliran listrik untuk mesin las listrik.

Aliran listrik dan gas asetilena (acetylene) diubah menjadi api las yang nantinya akan membakar, dan melelehkan kawat las, sehingga api dan lelehan yang dihasilkan tersebut dapat menyambung 2 atau lebih besi menjadi kesatuan bentuk  yang diinginkan. Walaupun berbeda jenis sumber api, kedua jenis mesin las tersebut memiliki kekuatan yang sama, sehingga keduanya baik  diaplikasikan dalam pengelasan industri maupun rumah tangga.

Meskipun demikian, tetap ada perbedaan dan kekurangan kelebihan dari 2 jenis mesin las tersebut, yang mana dapat menjadi pertimbangan dalam memilih jenis mesin las yang akan digunakan.


Mesin Las OAW

Kelebihan Dan Kekurangan Antara Mesin Las OAW Dan Mesin Las SMAW

Mesin las karbit/OAW sangat cocok untuk digunakan dalam pengelasan pada objek kecil dan tipis. Mesin las karbit/OAW ini memiliki kelebihan dan kekurangan dibanding mesin las listrik/SMAW, yaitu sebagai berikut:

Kelebihan
Peralatan yang digunakan lebih murah. Cukup menggunakan korek api dan kawat las.
Pemeliharaan dan perawatan mesin las karbit yang lebih murah.
Tehnik pengelasan relative mudah (tidak perlu mempelajari tehnik khusus).
Cocok untuk pengelasan besi / logam kecil (maksimal 2mm).

Kekurangan
Ukuran tabung besar, sehingga sulit untuk dipindah/dibawa ke tempat lain.
Harga tabung gas lebih mahal untuk modal awal.
Selang las panjang, membuat sedikit mengganggu jika ingin melakukan pengelasan dengan berpindah posisi.
Dengan maksimal ketebalan yang hanya 2mm, mesin las karbit tidak cocok untuk pengelasan besi / logam diatas 2mm.


Mesin Las SMAW

Kelebihan Dan Kekurangan Antara Mesin Las OAW Dan Mesin Las SMAW

Mesin las listrik sendiri terbagi dari beberapa jenis dan fungsi berbeda. Mesin las ini juga sangat cocok untuk melakukan pengelasan pada objek las yang memiliki ketebalan lebih dari 2mm. Sebelumnya kita akan bahas terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya dibawah ini:

Kelebihan
Ukuran yang menyesuaikan kapasitas yang kita pilih, sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan dan mudah jika ingin dipindah / dibawa kemanapun kita mau.
Harga kawat las yang lebih murah.
Penggunaan listrik menyesuaikan kebutuhan dalam pengelasan objek yang dapat diatur.
Pada saat ini banyak mesin las yang menggunakan teknologi inverter yang dapat menghemat listrik.
Selain listrik PLN, mesin las ini juga dapat digunakan dengan sumber listrik genset.

Kekurangan
Dengan menggunakan listrik, berarti kita harus menyiapkan biaya listrik yang akan digunakan , baik itu bersumber dari listrik PLN maupun genset.

Untuk mesin las tertentu membutuhkan skill pengelasan yang khusus.
Kabel listrik yang diberikan dalam paket mesin las biasanya pendek, sehingga pekerjaan pengelasan harus dekat dengan sumber listrik.

Itulah beberapa perbedaan dan kelebihan kekurangan dari masing-masing 2 jenis mesin las yang kita bahas diatas. Semoga bermanfaat dan ingat jaga selalu keamanan dan keselamatan anda dalam bekerja.