Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Tuesday, November 17, 2020

PENGGERINDAAN "Bagian-bagian Utama Mesin Gerinda"

Mesin gerinda merupakan suatu alat yang digunakan untuk proses pemotongan logam secara abrasif melalui gesekan antara material abrasif dengan benda kerja (logam).

Pada mesin gerinda, putaran batu pengasah pada penyayatan benda kerja diperlukanputaran kecepatan pemotongan yang sangat tinggi. Mesin gerinda digunakan untuk pengasahan benda kerja yang bulat, pengasahan benda kerja permukaan rata, pengasahan benda kerja bentuk, dan pengasahan pahat pemotong (cutting tool) mesin-mesin perkakas.

Selain itu, gerinda juga digunakan untuk memperhalus dan membuat ukuran yang akurat permukaan benda kerja (finishing).

Bagian-bagian Utama Mesin Gerinda
1. Abrasive wheel (piringan abrasif) atau batu gerinda/batu amplas/batu asah Merupakan cutting tool (pisau potong) yang terbuat dari butiran pengasah dan pengikat/perekatnya. Pada batu gerinda biasanya terdapat : bush yang sesuai dengan spindel mesin, penyekat/pembatas antara flens dengan batu gerinda yang mana sifatsifat roda gerinda juga dituliskan di sini.

a. Kekuatan memegang batu gerinda adalah kemampuan perekat memegang butiranbutiran pengasah melawan pelepasan-pelepasan dan menahan tekanan dalam penggerindaan. Dengan kata lain, grade atau tingkat kekerasan batu gerinda merupakan suatu ikatan di mana butiran dan pengikat saling mengikat kuat pada roda gerinda, yang menandakan bahwa jika butiran abrasif mudah terlepas dengan cepat saat penggerindaan berarti roda gerinda lunak, jika butiran abrasif sulit terlepas maka roda gerinda termasuk keras.

b. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan batu gerinda adalah:
1) Ukuran butir pengasah : besarnya butir (grain) menentukan jenis finishing dari benda kerja yang digerinda.
2) Grade merupakan tingkat kekerasan roda gerinda, yang ditentukan oleh kekuatan ikatan (kepadatan ikatan antara butiran dan pengikat), di mana pemilihannya dipengaruhi oleh: jenis penggerindaan, luasan kontak, struktur bahan pengasah dan ukuran butiran, material benda kerja, banyaknya bahan yang digerinda, permukaan/hasil akhir yang diinginkan, kecepatan roda gerinda, dan bentuk piringan gerinda.
Ikhtisar Bahan Batu Gerinda

Tabel 3.1. Ikhtisar Bahan Batu Gerinda
c. Batu gerinda terdiri dari berribu-ribu sisi potong.
Struktur Batu Gerinda

Gambar 3.1. Struktur Batu Gerinda
Jika dibandingkan dengan pisau frais, sisi potong batu gerinda jauh lebih banyak dan lebih tajam, sehingga batu gerinda digunakan untuk membentuk permukaan yang halus.
Struktur Butiran Batu Gerinda

Gambar 3.2. Struktur Butiran Batu Gerinda
d. Abrasive wheel (piringan abrasif) mempunyai berbagai bentuk dan ukuran.
Bidang asah gerinda dibuat dalam 12 bentuk standar, di mana bentuk-bentuk tersebut dapat diubah dengan mengasahnya sesuai dengan bidang yang dikerjakan. Untuk menggerinda bagian dalam benda kerja ada beberapa bentuk roda gerinda dalam berbagai ukuran dan penampang yang disesuaikan dengan penampang lubang.
Bentuk-bentuk Abrasive Wheel

Gambar 3.3. Bentuk-bentuk Abrasive Wheel
e. Bahan-bahan abrasif/pengasah untuk penggerindaan antara lain : aluminium oksida, silikon karbida, zirkonia aluminium oksida, dan boron karbida. Bahan pengasah dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Bahan pengasah alami
Bahan pengasah alami berupa batu pasir, emery, quartz, dan korundum. Bahan pengasah ini banyak digunakan pada permulaan abad ke-20. Saat ini, bahan pengasah ini masih digunakan terutama pada industri rumah tangga, seperti industri alat pertanian yang diproduksi secara tradisional. Bahan pengasah alami yang terkenal adalah intan yang pemakaiannya terbatas untuk penggerindaan khusus seperti penggerindaan semented karbida, pemotongan gelas, dan granit.

2) Bahan pengasah buatan
Bahan pengasah buatan merupakan bahan pengasah yang dihasilkan oleh industri. Bahan pengasah ini bisa digunakan secara efektif, karena besar butir, bentuk butir, dan kemurnian butirnya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa bahan pengasah yang dihasilkan industri antara lain :
a) Aluminium Oksida (Al2O3)
Aluminium oksida merupakan bahan pengasah yang paling banyak digunakan dalam proses pemotongan logam. Jenis ini keras, rapuh, dan sesuia untuk mengerjakan bahan dengan kekuatan tarik yang tinggi, misalnya baja karbon, baja paduan, dan baja lunak.

b) Silikon Karbida (SiC)
Jenis ini lebih keras dan lebih rapuh, sesuai untuk mengerjakan bahan dengan kekuatan tarik rendah, misalnya tembaga, semented carbida, batuan, keramik, aluminium atau bahan dengan regangan kecil, misalnya logam keras, besi tuang.

c) Cubic Boron Carbide (CBC)
Jenis ini lebih keras daripada silikon karbida, kekerasannya kira-kira antara intan dan silikon karbida. Biasanya digunakan untuk penggerindaan atau pengerjaan akhir dalam pembuatan alat-alat ukur presisi dan nozzle untuk mesin sand blasting, serta mesin ultrasonik. Bahan ini juga digunakan untuk pengerjaan penyelesaian logam keras, khususnya yang terbuat dari aluminium oksida dan silikon karbida.

d) Cubic Boron Nitride (CBN)
Cubic boron nitride memiliki kekerasan yang sama dengan boron carbida, tapi proses pembuatannya lebih mudah daripada boron carbida.
Sifat terpenting butiran pengasah adalah : kekerasan, keuletan, ketahanan gesek, ketahanan suhu, dan kegetasan.

f. Perekat atau bond adalah suatu bahan perekat yang digunakan untuk merekatkan butiran pengasah membentuk susunan batu gerinda. 
Beberapa jenis perekat yang digunakan, antara lain :
1) Ikatan Vitrified (ikatan keramik/vitrified bond), V
Bahan perekat ini sangat keras, tetapi mudah pecah, sehingga sesuai untuk perekatan pada batu gerinda yang digunakan untuk pemotongan logam dengan cepat. Perekat ini digunakan hampir pada semua proses gerinda dan beroperasi pada kecepatan spindel 1920 sampai 1981 m/min.

2) Ikatan Silikat (silicate bond), S
Ikatan Silikat biasanya digunakan untuk perekat pada roda gerinda yang berdiameter besar. Batu gerinda ini digunakan untuk gerinda rata, mengasah sisi potong mata bor, reamer, pisau frais, dan lain-lain.

3) Ikatan Resinoid (resinoid bond), B
Roda gerinda ini dioperasikan pada kecepatan 3800 sampai 6800 m/min pada proses penggerindaan kasar pada besi tuang dan baja, rolling, dan pemotongan.

4) Ikatan Karet (ikatan rubber/rubber bond), R
Ikatan Karet terbuat dari ikatan karet yang mempunyai fleksibilitas dan kekuatan, sehingga digunakan untuk proses pemotongan benda kerja yang tipis dan high finishing ball bearing. Roda gerinda dengan perekat ini digunakan pada kecepatan tinggi antara 2700 sampai 5000 m/min.

5) Ikatan Shellac (shellac bond), E
Ikatan Shellac untuk penggerindaan material tipis dan high finishing camshafts, paper mill roll, dan alat-alat rumah tangga/cutlery. Batu gerinda dengan perekat ini tidak sesuai untuk penggerindaan/pemotongan kasar dan pekerjaan berat.
2. Spindel piringan
3. Meja kerja
4. Gelas pengaman
5. Pelindung batu gerinda
6. Tempat air pendingin

Monday, November 16, 2020

Parameter Proses Pengefraisan Dan Perhitungannya

 Parameter Proses Pengefraisan
1. Feed
Ukuran feed dapat dihitung dengan satuan feet tiap putaran, yang besarnya tergantung pada bahan apa yang akan disayat oleh tiap gigi pisau frais.
Tabel 2.1. Feed pisau frais
Feed pisau frais


Putaran yang diperlukan dapat dihitung dari kecepatan potong :
a. feed tiap putaran = feed tiap gigi x jumlah gigi
b. jarak pergeseran tiap menit = feed tiap putaran x RPM
c. waktu pengefraisan = panjang benda kerja / jarak pergeseran tiap menit
Tabel 2.2. Parameter Pemotongan Proses Pengefraisan
Parameter Pemotongan Proses Pengefraisan


2. Kecepatan potong (cutting speed)
Kecepatan potong tergantung dari :
a. keadaan pisau : putaran pisau jari yang kecil harus lebih cepat, dan sebaliknya pisau yang diameternya besar akan berputar lebih lambat.
b. kekerasan bahan : macam bahan yang akan dipotong berlainan, maka cutting speed-nya juga berbeda.
3. Waktu pengefraisan
4. Kecepatan penghasilan geram (metal removal rate)

Perhitungan
1. Kepala Pembagi (dividing head)
Kebanyakan roda cacing yang terdapat pada kepala pembagi bergigi 40 dan poros cacing berulir tunggal. Misalnya poros cacing diputar sekali, maka benda kerja (roda cacing) berputar 1/40 kali. Untuk satu putaran roda cacing, kita harus memutar poros cacing sebanyak 40 putaran. Untuk pengefraisan suatu benda, banyaknya putaran engkol pembagi untuk satu bagian sama dengan banyaknya putaran engkol pembagi untuk satu putaran penuh benda kerja dibagi dengan jumlah bagian yang akan dibuat.
Gambar 2.13. Penampang Kepala Pembagi

Supaya engkol pembagi dapat berputar dengan benar, maka dipasang suatu keping pembagi dengan lubang-lubang yang jaraknya sama di lingkaran yang mempunyai satu titik pusatnya. Umumnya mesin frais memiliki keping pembagi yang berlubang :
Keping I : 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20
Keping II : 21 - 23 - 27 - 29 - 31 - 33
Keping III : 37 - 39 - 41 - 43 - 47 - 49

2. Mengefrais roda gigi biasa
Untuk mengefrais roda gigi, roda dijepit pada sumbu yang sebelumnya telah dibubut dan telah dijepit pada sumbu kecil dengan tidak melepaskannya sebelum difrais. Untuk mengefrais gigi-gigi, sumbu kecil dengan roda itu dipasang di antara senter-senter kepala pembagi dan kepala lepas. Pada sumbu utama dipasang roda gigi ulir (roda cacing / worm wheel) yang biasanya mempunyai 40 gigi dan terdiri dari dua bagian.

Roda cacing digerakkan oleh sumbu batang berulir (cacing) yang dipasangi tangkai untuk memutarkan cacing tersebut, di depan tangkai dipasang pelat pembagi (index plate) dengan roda gigi payung. Roda gigi payung digerakkan oleh as pembantu dengan roda gigi yang sama. Pelat pembagi dapat ikut berputar atau berhenti oleh suatu pal (index crank). Saat sumbu cacing berputar satu putaran, index crank berputar satu putaran juga. Index crank berputar di sepanjang index plate yang diam.

3. Mengefrais alur spiral
Untuk mengefrais alur spiral pada poros silinder, benda kerja diikatkan di antara dua senter kepala pembagi dan kepala lepas. Meja mesin harus diputar beberapa derajat dari nol skala meja tergantung pada miringnya sudut alur spiral yang hendak difrais.
Bila sudut 􀈕 penyiku alur spiral, maka sudut 􀈕 = sudut 􀈕1, sehingga tg 􀈕 = tg 􀈕1. maka :
Mengefrais alur spiral



Sunday, November 15, 2020

Pekerjaan Mengefrais "Sesuai Dengan Pahat yang Digunakan, Ada Dua Macam Cara Mengefrais"

Pekerjaan Mengefrais
Pada mesin frais, umumnya terdapat tiga kemungkinan gerakan meja, yaitu gerakan horisontal, gerakan menyilang, dan gerakan vertikal. Pada beberapa meja juga memilikimgerakan putar, sehingga juga memiliki beberapa proses pengerjaan terhadap benda kerja.

Sesuai dengan pahat yang digunakan, ada dua macam cara mengefrais, yaitu :
1. Mengefrais datar (slab milling) dengan sumbu putar pahat frais selubung sejajar permukaan benda kerja. Ada dua macam cara mengefrais datar, yaitu :

a. Mengefrais naik atau pemakanan ke atas (up cut milling)
Pemotongan dilakukan oleh gigi pahat yang bergerak ke atas, di mana arah dan tekanan pemotongan berlawanan arah gerakan benda kerja. Penyayatan dimulai dari geram tipis ke geram tebal dan digunakan sebagai proses penghalusan (finishing).

b. Mengefrais turun atau pemakanan ke bawah (down cut milling)
Pemotongan dilakukan oleh gigi pahat yang bergerak ke atas, di mana arah pemotongan berlawanan arah dengan gerakan benda kerja. Penyayatan dimulai dari geram tebal ke geram tipis. Umumnya digunakan sebagai proses pengasaran (pekerjaan dengan kecepatan menghasilkan geram tinggi).
Mengefrais Tegak dan Mendatar

Gambar 2.11. Mengefrais Tegak dan Mendatar

2. Mengefrais tegak (face milling) dengan sumbu putar pahat frais muka tegak lurus permukaan benda kerja.

Di dalam suatu pengerjaan, gigi-gigi suatu pisau frais dapat rusak. Pisau frais yang tumpul akan menghasilkan permukaan benda kerja yang tidak bersih dan ukuran yang tidak teliti, sehingga pisau frais perlu diasah. Pisau frais digerinda pada bagian permukaan bebasnya. Sebagai contoh pada waktu pengerjaan pisau frais ditekan ke penyangga gigi dengan tangan, tangan yang lain menggerakkan meja pada pisau yang diasah sepanjang roda gerinda, satu demi satu gigi-gigi diasah dengan kasar, kemudian digerinda halus. Batu gerinda berbentuk cawan. Oleh karena itu, hanya satu sisi dari batu gerinda yang harus miring terhadap sumbu pisau yang diasah kira-kira 30 agar didapatkan sudut bebas yang baik, penyangga gigi diletakkan di bawah pusat pisau dengan suatu jarak tertentu.
Mengasah Pisau Frais

Gambar 2.12. Mengasah Pisau Frais

Untuk memasang benda kerja pada mesin frais ada empat cara, yaitu :
1) benda kerja diikatkan pada ragum yang dipasang dengan baut pada meja mesin
2) benda kerja langsung diikatkan pada meja mesin
3) benda kerja dipasangkan pada alat spesial yang nantinya dapat diikatkan pada ragum atau langsung diikatkan pada meja mesin
4) benda kerja diikatkan pada pelat cekam atau di antara dua senter

PENGEFRAISAN " Perlengkapan Mesin Frais"

Perlengkapan Mesin Frais
1. Pahat frais atau Pisau (Cutter)
a. Macam-macam pisau :
1) Pisau frais aksial (axial)
Pisau frais aksial digunakan untuk memotong rata dan sejajar dengan putaran arbor, misalnya mengefrais permukaan (face milling cutter), mengefrais sisi (side milling cutter), dan sebagainya.
Pisau Frais Aksial

Gambar 2.5. Pisau Frais Aksial

2) Pisau frais radial
Pisau frais radial digunakan untuk mengefrais permukaan menyudut terhadap putaran arbor.
Pisau Frais Radial

Gambar 2.6. Pisau Frais Radial

3) Pisau frais profil
Pisau frais profil digunakan untuk membuat bentuk yang berjari-jari (concave, convex, corner rounding). Pisau ini termasuk pisau bilah (spline cutter) untuk membuat roda gigi, pisau gigi bilah datar (sprooket cutters) dan pisau spesial profil dengan bentuk yang tertentu.
Pisau Frais Profil

Gambar 2.7. Pisau Frais Profil

Pisau Frais Alur T

Gambar 2.8. Pisau Frais Alur T

4) Pisau frais spesial
a) Pisau frais alur T (tee)
Tangkai pisau dibuat cukup kecil, sehingga mudah dipakai melalui alur pemotongan. Ukurannya ditentukan oleh diameter pisau, di mana tebal pisau seimbang dengan diameternya. Cara penggunaan pisau ini, pertama benda kerja harus dibuat alur dulu, baru dilakukan pemotongan dengan pisau tee.

b) Pisau frais ekor burung (dovetail cutter)
Cara penggunaan pisau jenis ini sama dengan pisau alur tee. Biasanya bersudut 600 dan pada ujungnya terdapat ulir (kanan atau kiri) menurut arah tajamnya pisau.
Pisau Frais Ekor Burung

Gambar 2.9. Pisau Frais Ekor Burung

c) Pisau frais gergaji (slitting saws)
Pisau frais gergaji digunakan pada pemotongan alur-alur sempit pada pembuatan anak kunci atau untuk pembelahan bagian pekerjaan. Ukuran pisau ini ditentukan oleh diameter dan tebal pisau. Pisau dengan tebal di bawah ¼ inch dibuat seri yang tebalnya bertambah 1/1000 inch dan tidak mempunyai gigi-gigi di bagian sisinya, sehingga diperlukan pengapit untuk menjaga pembengkokan, serta pemakanan pisau pendek. Pada pisau yang tebal, sisinya bergerigi sehingga hasil pemotongannya lebih baik dan lebih terlindung dari pembengkokan saat pemotongan celah yang dalam.

d) Pisau frais pasangan (inserted tool cutters)
Pisau ini merupakan pisau berukuran besar misalnya 6 inch atau lebih. Supaya ekonomis, gigi-giginya saja yang dibuat dari HSS atau baja tungsten karbida dan dipasangkan pada badan pemegangnya dari baja karbon rendah.

e) Pisau frais jari (end mill cutter)
Pisau frais jari merupakan pisau yang bertangkai dan dipasang pada mesin frais tegak. Tangkainya ada yang lurus, ada yang tirus.
Pisau Frais Jari

Gambar 2.10. Pisau Frais Jari

Friday, November 13, 2020

Pengefraisan "Bagian-bagian Utama Mesin Frais"

Mesin frais adalah salah satu jenis mesin perkakas untuk mengerjakan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau frais (cutter) sebagai pahat penyayat yang berotasi (berputar pada sumbu mesin) dan benda kerja bergerak lurus. Benda kerja yang akan difrais dicekam kuat pada meja kerja dan pahat terpasang kuat pada spindel. Benda kerja bergerak linier dan mata potong berotasi bergerak secara simultan. Mesin frais digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang datar, bentuk tertentu (profil), roda gigi, alur-alur lurus atau berbentuk spiral, segi banyak beraturan.

Bagian-bagian Utama Mesin Frais
1. Head, merupakan tempat mekanisme motor penggerak terpasang.
2. Spindel, merupakan bagian yang menggerakkan arbor (tempat mata pahat/cutter).
3. Arbor (Poros Tempat Cutter/Pahat Frais)
Arbor digunakan untuk mencekam pahat frais yang terpasang pada sumbu utama. Arbor juga disebut poros frais, yang berfungsi sebagai tempat kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu mesin. Bentuknya panjang dan sepanjang badannya diberi alur spie (pasak), bagian ujungnya berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir, dilengkapi ring penekan (collar). Arbor juga dibuat dengan bentuk yang pendek untuk pengikatan pisaupisau frais sisi. Ukurannya sesuai dengan standar lubang pisau frais, misalnya 22, 27, dan 33 mm atau 7/8 inch, 1 inch, dan 1¼ inch.
Keterangan :
1 penyangga
2 – 3 – 4 – 6 – 7 ring penekan (collar)
5 pisau frais
8 rangka mesin
1 batang tirus
2 pasak
Arbor

Gambar 2.1. Arbor
4. Arbor support, merupakan bagian di mana mata potong dan arbor terpasang.
5. Column, untuk menyokong dan menuntun knee saat bergerak vertikal.
6. Knee, merupakan bagian yang terpasang pada column, tempat mekanisme (transmisi penggerak) pengaturan pemakanan (feed) dan menopang saddle.
7. Saddle, terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arah operator. Saddle digunakan untuk menopang meja.
8. Feed dial, digunakan untuk mengatur gerakan meja saat pemakanan.
9. Crossfeed handwheel, digunakan untuk menggerakkan meja (bed) secara horizontal.
10. Base, merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai. Base juga berfungsi sebagai reservoir (penampung fluida pendingin).

11. Kepala Pembagi
Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang dalam lubang dalam spindel kepala pembagi dan senter lainnya dipasang pada kepala lepas.
Kepala pembagi digunakan untuk membuat roda gigi dan segi banyak beraturan.
Kebanyakan roda cacing pada kepala pembagi bergigi 40 dan poros cacing berulir tunggal, sehingga untuk memutar satu putaran benda kerja memerlukan putaran engkol sebanyak 40 kali. Macam kepala pembagi antara lain : pembagian langsung, pembagian sederhana, pembagian sudut, dan pembagian diferensial.

12. Kepala Lepas
Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang. Kepala lepas sebagai salah satu senter pada mesin frais.
Kepala Pembagi

Gambar 2.2. Kepala Pembagi

Kepala Lepas

Gambar 2.3. Kepala Lepas

13. Meja putar
Untuk mesin frais tegak, meja putar digunakan sebagai kepala pembaginya. Pada alat ini dibuat alur T untuk mencekam benda kerja dengan baut jepit.

14. Ragum (tanggem penjepit / facing fixture vise)
Ragum digunakan untuk mencekam benda kerja. Ragum digunakan pada berbagai ukuran. 

Ada beberapa macam ragum, antara lain :
a. Ragum datar (ragum lurus)
Rangkanya dibuat dari besi tuang dengan rahang ragum dari baja perkakas yang disepuh. Ragum datar digunakan untuk pekerjaan ringan.

b. Ragum pelat (ragum dengan bibir pemegang)
Ragum pelat dibuat lebih kuat dari ragum biasa. Ragum ini sangat cocok untuk mesin yang besar dan pekerjaan berat.

c. Ragum universal sudut (ragum dapat diputar)
Ragum universal sudut dapat diatur ke arah horisontal dan vertikal sebesar sudut (derajat) tertentu.

d. Ragum busur
Ragum di mana pada alas ragum terdapat skala indeks sudut.
Ragum

Gambar 2.4. Ragum

Thursday, November 12, 2020

Parameter Proses Pembubutan

Dasar operasi berbagai pengerjaan pembubutan adalah :
1. Laju pemakanan (feed rate), merupakan jarak gerakan mata potong saat memotong benda kerja sepanjang bidang potong setiap kali putaran spindel, mm/put atau inchi/put.

2. Kedalaman pemotongan (depth of cut), merupakan kedalaman mata potong yang menembus benda kerja sekali pemotongan, mm atau inchi.

3. Kecepatan putar (speed), merupakan besar putaran spindel tempat benda kerja yang diletakkan mengalami proses pemotongan, rpm.

4. Kecepatan pemotongan, merupakan besar rata-rata pada mata pahat yang bergerak memotong dari titik awal pemotongan hingga selesai, meter/menit.

5. Kecepatan penghasilan geram (rate of metal removal), merupakan volume logam dari benda kerja yang dipotong, mm3/menit atau inchi3/menit.

Tabel 1.1. Parameter Pemotongan Proses Pembubutan
Parameter Pemotongan Proses Pembubutan


Besarnya kecepatan potong maksimum yang dapat diberikan tergantung pada:
1. material benda kerja.
2. material pahat.
3. gerak makan.
4. kedalaman potong.

Wednesday, November 11, 2020

Macam - Macam pembubutan #2

6. Mengebor
Pembubutan ini digunakan untuk pembuatan lubang pada benda kerja.

7. Membubut profil
Pembubutan ini menghasilkan berbagai macam bentuk produk.
Mengebor

Gambar 1.12.Mengebor 
Membubut Profil

Gambar 1.13. Membubut Profil

8. Membubut dalam
Pembubutan ini digunakan untuk memperbesar lubang pada benda kerja.

9. Mengkartel (knurling)
Mengkartel bertujuan untuk membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang sudah tersedia. Kartel dipasang pada toolpost dan kedudukannya harus setinggi senter.
Prinsip kerja kartel adalah menekan benda kerja, bukan menyayat.

10. Membubut ulir
Membubut ulir menggunakan pahat khusus seperti: pahat ulir segitiga, segiempat, trapesium, bulat, dan bentuk lainnya. Pekerjaan ini menghasilkan ulir luar maupun ulir dalam.
Roda-roda Gigi Pengganti untuk Membubut Ulir

Gambar 1.14. Roda-roda Gigi Pengganti untuk Membubut Ulir

Monday, November 9, 2020

Macam - Macam pembubutan #1

 Macam pembubutan
1. Membubut lurus

Ada dua cara membubut lurus, yaitu pembubutan memanjang (sejajar benda kerja) dan pembubutan permukaan rata (facing) untuk menghasilkan pembubutan permukaan datar pada benda kerja.
Membubut Lurus

Gambar 1.6. Membubut Lurus

2. Membubut tirus
Pembubutan ini menghasilkan pembubutan tirus dengan sudut kemiringan tertentu. Ada tiga cara membubut tirus, yaitu :
a. Menggeser posisi kepala lepas ke arah melintang
Pembubutan Tirus dengan Menggeser Kepala Lepas

Gambar 1.7. Pembubutan Tirus dengan Menggeser Kepala Lepas

b. Menggeser sekian derajat eretan atas

Gambar 1.8. Pembubutan Tirus dengan Menggeser Eretan Atas

c. Memasang perkakas pembentuk
Cara ini dilakukan dengan memasang attachment yang dihubungkan dengan eretan melintang.
Keterangan :
1. alat pembawa
2. busur
3. sepatu geser
Pembubutan Tirus dengan Perkakas Pembentuk

Gambar 1.9. Pembubutan Tirus dengan Perkakas Pembentuk

3. Membubut eksentris
Pembubutan ini dilakukan jika garis sumbu dari dua atau lebih silinder pada suatu benda kerja sejajar.
(a) Pengencangan luar (b) Pengencangan dalam
Membubut Eksentris

Gambar 1.10. Membubut Eksentris

4. Membubut alur
Untuk membubut alur, digunakan pahat bubut pengalur. Pahat ini berbentuk lurus, bengkok, berjenjang ke kanan atau ke kiri. Bentuk-bentuk pahat ini antara lain :
Keterangan :
a = alur sudut
b = alur lebar
c = alur sempit
d = alur akhir ulir
e = alur tusuk
Membubut Alur

Gambar 1.11. Membubut Alur

5. Memotong benda kerja
Untuk memotong benda kerja, digunakan pahat pengalur dengan penyayat sangat ramping.

Saturday, November 7, 2020

Pembubutan " Cakera Pembawa (Chuck), Penyangga (kaca mata), Karte, Mandrel Dan Collet"

3. Cakera Pembawa (Chuck)
Chuck digunakan untuk mengikatkan benda kerja pada mesin bubut. Macam chuck :
a. Chuck cakar dua (two jaw chuck)
b. Chuck cakar tiga (three jaw chuck)
c. Chuck cakar empat (four jaw chuck)
d. Cakera pembawa kombinasi jaw universal dan independent
e. Cakera pembawa magnet

4. Penyangga (kaca mata)
Penyangga digunakan untuk menyangga benda kerja yang panjang dan berdiameter kecil guna menahan getaran pada waktu pengerjaan serta posisi benda kerja tetap lurus segaris sumbu. 

Penyangga ada dua macam, yaitu :
a. Penyangga jalan (follower rest) : di sebelah kanan maupun kiri rangka eretan melintang.
b. Penyangga tetap (steady rest) : pada rangka mesin di antara headstock dan tailstock.

5. Kartel
Kartel digunakan ntuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja supaya tidak licin apabila dipegang dengan tangan, misalnya pada pemegang-pemegang. Kartel biasanya berbentuk lurus (straight), segi empat (cross) dan belah ketupat (diamond). Pemasangannya seperti pemasangan pahat.

Kartel

Gambar 1.5. Kartel

6. Mandrel
Mandrel merupakan alat bantu pencekam yang ditempatkan pada benda kerja secara konsentrik, misalnya pada pembubutan pulley dan roda gigi.

7. Collet
Collet merupakan modifikasi penjepit standar yang digunakan untuk memegang kuat benda kerja yang dihubungkan dengan spindel, sehingga distribusi tekanan lebih merata.

Collet juga bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan benda kerja yang diproses dengan mesin bubut. Collet juga digunakan untuk benda kerja yang berdimensi relatif kecil dan pembubutan presisi. 

Collet mempunyai bermacam bentuk, ada yang berbentuk bulat (round collet), persegi (square collet), dan berbentuk segi enam (hexagon collet).

Friday, November 6, 2020

Pembubutan " Prinsip kerja mesin bubut, Bagian - Bagian Utama Mesin Bubut, Pahat (cutting tool) Dan Senter"

Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak utama berputar, tempat benda kerja dicekam dan berputar pada sumbunya, sedangkan alat potong (cutting tool) bergerak memotong sepanjang benda kerja, sehingga akan terbentuk geram.


Gerakan pada Proses Pembubutan

Gambar 1.1. Gerakan pada Proses Pembubutan

Prinsip kerja mesin bubut adalah :
1. Benda kerja berputar pada sumbunya
2. Gerakan alat potong :
a. alat potong bergerak sejajar sumbu utama disebut pembubutan memanjang
b. alat potong bergerak tegak lurus terhadap sumbu utama disebut pembubutan muka
c. alat potong bergerak bersudut terhadap sumbu utama disebut pembubutan konis atau pembubutan tirus.

Bentuk dasar benda kerja yang dapat dikerjakan mesin bubut :
1. bentuk poros / lubang silindris
2. bentuk permukaan rata
3. bentuk tirus / konis luar
4. bentuk tirus / konis dalam
5. bentuk bulat / profil
6. bentuk ulir luar
7. bentuk ulir dalam
8. bentuk alur dalam
Bentuk Dasar Pembubutan

Gambar 1.2. Bentuk Dasar Pembubutan

Bagian - Bagian Utama Mesin Bubut
Keterangan: 
1. handle untuk membalikkan arah perputaran paksi utama, 
2. tuas untuk menggerakkan paksi utama, 
3. poros potong bubut atau sekrup hantar, 
4. chuck cakar tiga,
5. handle untuk kunci mur, 
6. pemegang pahat, 
7. eretan atas, 
8. senter dalam kepala lepas,
9. eretan melintang, 
10. alas mesin (landas eretan), 
11. kepala lepas, 
12. roda tangan untuk memindahkan kepala lepas,
13. tuas untuk mengatur jumlah perputaran poros utama, 
14. tuas untuk poros utama, 
15. roda tangan untuk memindahkan support, 
16. lemari kunci, 
17. tuas untuk menjalankan catu awal lewat poros utama, 
18. poros utama
Bagian-bagian Mesin Bubut

Gambar 1.3. Bagian-bagian Mesin Bubut

Perlengkapan mesin bubut
1. Pahat (cutting tool)
Umumnya pahat bubut dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Pahat bubut luar : digunakan untuk mengikis, menghaluskan, dan pekerjaan rata.
b. Pahat bubut dalam : digunakan untuk mengikis dan menghaluskan lubang bor.
Secara lebih lengkap, jenis-jenis pahat dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Keterangan: 
a. pahat potong, 
b. pahat profil cembung, 
c. pahat profil cekung, 
d. pahat ulir luar, 
e. pahat ulir dalam, 
f. pahat samping kiri, 
g. pahat samping kanan ,
h. pahat kasar lurus kiri, 
i. pahat kasar lurus kanan,
j. pahat kasar tekuk kiri, 
k. pahat kasar tekuk kanan,
l. pahat penyelesaian lurus, 
m. pahat penyelesaian lurus, 
n. pahat bubut dalam
Pahat Bubut

Gambar 1.4. Pahat Bubut

2. Senter
Senter digunakan untuk mendukung benda kerja di lubang senternya pada saat pembubutan.
Macam-macam senter antara lain :
a. Senter penuh
b. Senter ujung kecil
c. Senter separuh
d. Senter dengan dudukan peluru
e. Senter ujung bola
f. Senter berputar
g. Senter segi empat