Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Tuesday, April 12, 2022

FAKTOR PENUNJANG PADA SISTEM PERAWATAN

Inventarisasi 
Inventaris adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada di seluruh bagian, termasuk gedung dan isinya. Inventarisasi bertujuan untuk memberi tanda pengenal bagi semua fasilitas di industri. 
Inventaris yang dibuat harus mengandung informasi yang jelas dan mudah dimengerti dengan cepat, sehingga dapat membantu kelancaran pekerjaan. Dengan demikian pekerjaan perawatan akan lebih mudah. 

Contoh lembar inventaris yang cukup lengkap ditunjukkan oleh gambar 1. Keterangan kolomnya adalah sbb: 
• Nomor Identitas : Penomoran atau kode identitas yang tertulis pada tiap bagian harus mempunyai arti positif. 
• Keterangan Fasilitas : berisi keterangan singkat mengenai informasi pokok dari peralatan. Kalau memungkinkan pelat nama dari mesin dapat dicantumkan. 
• Lokasi : menunjukkan departemen, seksi atau tempat peralatan berada, misalnya: bengkel perawatan, ruang pompa dsb. 
• Kelompok : untuk mengelompokkan jenis peralatan menurut bagiannya, termasuk bagian mesin atau listrik. 
• Tingkat Prioritas. Tingkat prioritas ditentukan dari No. 1 sampai 5, yang menunjukkan urutan order berdasarkan tingkat kepentingannya dalam menunjang proses produksi. 

Prioritas no. 1: untuk peralatan-peralatan yang efisiensi kerjanya sangat vital.
Bila terjadi kerusakkan dari salah satu bagian ini dapat cepat mempengaruhi atau menghentikan produksi. 
 


􀂾 Prioritas no. 2: Kerusakan yang terjadi pada salah satu bagian ini tidak cepat menganggu proses produksi, tetapi lama kelamaan dapat menganggu. 
􀂾 Prioritas no. 3 dan 4: Sama dengan prioritas no. 2 dalam kepentingan ordernya. 
􀂾 Prioritas no. 5: Pabrik tidak mengalami kemacetan produksi dan tidak menimbulkan bahaya apapun karena pemakaian alat ini tidak menunjang langsung proses produksi. 
• Keterangan : Catatan-catatan yang harus dibuat harus dapat menunjang dalam perencanaan perawatan. 

Identifikasi Fasilitas Industri 
a. Simbol Identitas 
Dalam pemberian identitas, perlu diperhatikan supaya jangan terjadi penandaan yang mempunyai arti sama pada peralatan yang berbeda. Tiap bagian harus diidentifikasikan dengan suatu simbol yang mengandung arti jelas menurut instruksi, catatan, kartu pekerjaan, spesifikasi, laporan dan lain-lainnya. 

Hal-hal penting dalam pemberian identitas adalah: 
1. Tidak terjadi kesalahan dalam pemberian identitas pada bagian yang dimaksud. 
2. Pemberian identitas pada masing-masing bagian mempunyai arti yang ada kaitannya dengan dokumen. 
3. Melokasikan tanda-tanda yang dimaksud pada bagian-bagian yang mudah terlihat. 
4. Identifikasi menunjukkan departemen, seksi, kelompok atau jenis dari bagian-bagian yang dimaksud. 
Identitas yang diberikan dapat diberikan dengan kode warna, bentuk, pola, nama, huruf, angka atau gabungan dari semuanya. 

Berikut ini adalah contoh dalam pemberian kode identitas pada tiap departemen. 
• Pengecoran logam (Foundry) : F 
• Ruang Penyimpanan alat (Toolroom) : T 
• Bengkel Mesin (Machine shop) : M 
• Ruang Ketel (Boiler Room) : B 
Identitas dengan kode M 42 artinya: 
M : Departemen Bengkel     ---         mesin 
42 : Nomor bagian di dalam departemen 
M 42 : Menunjukkan nomor bagian 42 di dalam bengkel mesin. 

Pemakaian metode identifikasi diatas ada kelemahannya, karena kode identitas tersebut hanya dapat menunjukkan informasi yang terbatas, dan huruf abjad sulit disesuaikan dengan sistem mekanisasi. 
Suatu pendekatan dasar dalam pembuatan identitas menurut angka dapat diterapkan pada mesin-mesin perkakas di industri besar yang terdiri dari beberapa departemen. Sebagai contoh: 
Dua angka pertama menunjukkan lokasi mesin, misalnya : departemen. 
Dua angka berikutnya menunjukkan jenis mesin, misalnya : mesin bubut, mesin frais dsb. 
Dua angka terakhir menunjukkan nomor mesin dalam kelompok jenisnya, misalnya : mesin bubut no. 1, mesin bubut no. 2 , dsb. 

Sebagai contoh masing-masing kelompok angka diindek seperti berikut: 
Contoh indek lokasi : 
01 Bengkel Mesin 
02 Bengkel Las 
03 Bengkel Pengepasan 
04 Bengkel Pola 
05 Bengkel Pengecoran Logam 
06 Bengkel Press 
07 Ruang Ketel 
08 Ruang Kompressor 
09 Bengkel Perawatan 

Contoh Indek Jenis Mesin: 
01 Mesin Bubut 
02 Mesin Frais Universal 
03 Mesin Sekrap 
04 Mesin Perata 
05 Mesin Gerinda Datar 
06 Mesin Gerinda Silinder 
07 Mesin Bor, dst 
Contoh Penerapan : 
 


b. Penandaan Fasilitas 
Bila suatu bagian dari fasilitas perlu diberi kode identifikasi, maka penandaannya tersebut harus jelas dan metode pembuatan tanda-tanda harus berdasarkan standar yang berlaku dalam lingkungan pabrik. 

Daftar Fasilitas 
Daftar fasilitas adalah suatu catatan mengenai data-data teknik dari suatu peralatan. Daftar fasilitas ini bisa dipakai sebagai referensi untuk: 
Menetapkan spesifikasi yang asli, kinerja semula. 
Menetapkan batas yang direkomendasikan, pengepasan, toleransi. 
Membantu dalam pelayanan suku cadang dan cara pemasangannya yang benar. 
Meyediakan informasi yang diperlukan untuk rencana pemindahan, relokasi, sistem pondasi yang aman dan lay-out pabrik. 
Keterangan pada pelat nama dan informasi dari pabrik pembuatnya dapat dijadikan dasar untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan. Gambar 1, menunjukkan contoh informasi yang didapat dari data suatu motor listrik.

 
Daftar Rencana Perawatan 
Daftar rencana perawatan adalah suatu rencana pekerjaan perawatan yang akan dilakukan berdasarkan luasnya kejadian. Untuk melakukan perawatan pada tiap peralatan, perlu adanya daftar rencana perawatan yang disusun menurut pekerjaan yang dibutuhkan, seperti: inspeksi, pelumasan, penyetelan, penggantian komponen, overhaul dsb. Frekuensi perawatan ini perlu dipertimbangkan menurut efisiensi peralatan dalam fungsinya. 
Gambar2 adalah contoh dari suatu daftar rencana perawatan yang merupakan    petunjuk dalam melakukan inspeksi pada motor induksi.
 

 


Daftar rencana perawatan merupakan petunjuk pekerjaan meskipun tidak mutlak, tetapi setidak-tidaknya dapat memberikan informasi awal untuk melakukan perawatan. 

Spesifikasi Pekerjaan 
Spesifikasi pekerjaan adalah suatuketerangan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Untuk melakukan perawatan secara efektif, perlu ditentukan adanya keterangan pekerjaan yang harus dilengkapi menurut kepentingannya. Pekerjaan-pekerjaan penting yang menunjang efektifitas perawatan perlu ditentukan menurut spesifikasi pekerjaan yang jelas untuk petunjuk pelaksanaan perawatan. Tabel 1 menunjukkan contoh spesifikasi pekerjaan dalam daftar rencana perawatan untuk mesin diesel penggerak generator listrik.
 


Dengan adanya spesifikasi pekerjaan, maka penyelesaian tugas perawatan akan lebih mudah, terarah dan sesuai yang ditentukan. Setiap tugas yang dicatat dalam daftar rencana perawatan dapat dikelompokkan secara khusus menurut jenis pekerjaannya. Seperti contoh diatas, dikelompokkan atas: Servis A Harian, dan Servis B Mingguan.

Program perawatan adalah suatu daftar lokasi setiap pekerjaan perawatan berikut dengan penentuan waktu pelaksanaannya masing-masing. Program perawatan merupakan susunan daftar kegiatan perawatan untuk setiap peralatan yang tercatat. Tujuan pembuatan program perawatan adalah: 
a. Untuk menerapkan pekerjaan yang direncanakan: 
Meratakan beban kerja perawatan yang terjadi dalam setahun. 
Menjamin agar tidak terjadi kelalaian pekerjaan perawatan pada suatu peralatan. 
Menjamin bahwa frekuensi perawatan yang dilakukan berdasarkan kebutuhannya masing-masing. 
Mengkoordinasikan pekerjaan perawatan untuk peralatan yang saling berhubungan. 
Mengkoordinasikan pekerjaan perawatan dengan kebutuhan produksi. 

b. Mengajukan semua kebutuhan untuk pekerjaan perawatan, mengadakan program yang dijalankan untuk waktu sekarang dan berikutnya (dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Membantu usaha dalam perencanaan suku cadang, tenaga kerja yang dibutuhkan dan pengontrolan anggarannya. 

c. Untuk meningkatkan pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan (dalam jangka pendek). 
• Merumuskan rencana kerja mingguan (dalam waktu dekat) 
• Memberikan peluang waktu untuk kegiatan produksi. 
• Menyediakan waktu untuk pengawasan pekerjaan, suku cadang, sub kontraktor, dan lain-lain. 
 


Program perawatan harus dibuat dengan jangka waktu yang fleksibel, biasanya ditentukan berdasarkan periode tahunan. Bila pengoperasian pabrik dapat berlangsung selama dua tahun atau tiga tahun, maka rencana program untuk pekerjaan perawatan-perawatan yang besar (overhaul) dapat diperpanjang periode waktunya. 
Dalam mempersiapkan program perawatan ini perlu dikonsultasikan bersama departemen produksi untuk dipertimbangkan dengan jadwal produksi. Sehingga dengan demikian kegiatan perawatan tidak menganggu pelaksanaan kegiatan produksi. 

Perencanaan Waktu Perawatan 
Pelayanan perawatan pada masing-masing peralatan perlu diseimbangkan, tidak terlalu kurang dan tidak terlalu lebih. Perawatan terlalu kurang (under maintained) dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan yang lebih awal, sedangkan terlalu banyaknya perawatan (over maintained) dapat menimbulkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak diperlukan sehingga terjadi pemborosan. 
Frekuensi pekerjaan perawatan dapat ditentukan berdasarkan: 
a. Menurut skala waktu kalender, misalnya: 
• Mingguan 
• Bulanan 
• Kwartalan 
• Tahuan, dst. 
b. Menurut waktu operasi: 
• Jam operasi 
• Jumlah putaran operasi 
• Jarak tempuh 

Catatan Historis 
Catatan historis adalah suatu dokumen yang menginformasikan tentang semua pekerjaan yang telah dilakukan pada peralatan. 
Keberhasilan suatu sistem hanya dapat dievaluasi dari hasil yang telah dicapai, fakta-fakta ini merupakan keputusan yang diambil untuk tindakan selanjutnya. 
Informasi mengenai data perawatan dimasukkan dan disimpan pada kartu catatan historis. Pencatatan mengenai kejadian-kejadian dalam perawatan harus dibuat menurut kondisi fasilitas atau bagian yang dirawat. Dalam hal ini perlu ditentukan:
• Informasi apa yang harus dicatat 
• Bagaimana informasi harus dicatat dan disimpan 
Informasi pokok yang perlu dicatat adalah: nama fasilitas, nomor identitas, lokasi 
dan keterangan lainnya yang diperlukan. Contoh format kartu catatan historis dapat dilihat pada gambar 4.

Informasi yang dicatat pada kartu catatan historis adalah: 
Inspeksi, perbaikan, pelayanan dan penyetelan yang dilakukan. 
Kerusakan dan kegagalan, akibatnya, penyebabnya, tindakan perbaikan yang dilakukan. 
Pekerjaan yang dilakukan pada fasilitas, komponen-komponen yang diperbaiki atau diganti. 
Kondisi keausan, kebocoran, korosi dan lain-lain. 
Pengukuran-pengukuran yang dilakukan, clearance, hasil pengujian dan inspeksi. 
Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perawatan atau perbaikan yang dilakukan. 


Monday, April 11, 2022

Perawatan Industri yang Direncanakan

Jadwal Operasi Pabrik 
Untuk menjalankan program produksi dengan gangguan minimum, maka waktu untuk pekerjaan perawatan perlu direncanakan sebaik mungkin. Waktu pekerjaan perawatan ditentukan atas kondisi berikut: 
• Kapan aktivitas produksi dihentikan karena adanya kebutuhan perawatan. 
• Kapan pabrik tidak beroperasi karena jadwal waktu atau jam kerja yang sudah. 
Penentuan jam operasi pabrik tergantung besar kecilnya industri, jenis dan tingkat produksi. Tabel 1. memperlihatkan berbagai sistem penggantian waktu kerja di industri, sehingga bisa ditentukan waktu yang tersedia untuk melakukan pekerjaan perawatan pada saat pabrik tidak beroperasi. 
Perencanaan Perawatan 
Urutan perencanaan fungsi perawatan meliputi : 
a. Bentuk perawatan yang akan ditentukan. 
b. Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan ke masa depan. 
c. Pengontrolan dan pencatatan. 

d. Pengumpulan semua masalah perawatan yang dapat diselesaikan dengan suatu bentuk perawatan. 
e. Penerapan bentuk perawatan yang dipilih: 
• Kebijaksanaan perawatan yang telah dipertimbangkan secara cermat. 
• Alternatif yang diterapkan menghasilkan suatu kemajuan. 
• Pengontrolan dan pengarahan pekerjaan sesuai rencana. 
• Riwayat perawatan dicatat secara statistik dan dihimpun serta dijaga untuk dievaluasi hasilnya guna menentukan persiapan berikutnya. 

Sasaran perencanaan perawatan : 
• Bagian khusus dari pabrik dan fasilitas yang akan dirawat. 
• Bentuk, metode dan bagaimana tiap bagian itu dirawat. 
• Alat perkakas dan cara penggantian suku cadang. 
• Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan. 
• Frekwensi perawatan yang perlu dilakukan. 
• Sistem Pengelolaan pekerjaan. 
• Metode untuk menganalisis pekerjaan. 

Dasar-dasar pokok yang menunjang dalam pembentukan sistem perawatan: 
• Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas pabrik. 
• Jadwal kegiatan perawatan lengkap untuk masing-masing tugas yang harus dilakukan pada tiap bagian. 
• Program yang menunjukkan kapan tiap tugas harus dilakukan. 
• Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil. 
• Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan. 

Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Pekerjaan Perawatan 
a. Ruang lingkup pekerjaan. 
Untuk tindakan yang tepat, pekerjaan yang dilakukan perlu diberi petunjuk atau pengarahan yang lengkap dan jelas. Pengadaan gambar-gambar atau skema dapat membantu dalam melakukan pekerjaan. 

b. Lokasi pekerjaan. 
Lokasi pekerjaan yang tepat dimana tugas dilakukan, merupakan informasi yang mempercepat pelaksanaan pekerjaan. Penunjukan lokasi akan mudah dengan memberi kode tertentu, misalnya nomor gedung, nomor departemen dllsb. 

c. Prioritas pekerjaan. 
Prioritas pekerjaan harus dikontrol sehingga pekerjaan dilakukan sesuai dengan urutan yang benar. Jika suatu mesin mempunyai peranan penting, maka perlu memberi mesin tersebut prioritas utama. 

d. Metode yang digunakan. 
“Membeli kemudian memasang” sangat berbeda artinya dengan “membuat kemudian memasang”. Meskipun banyak pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan tersebut dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai. 

e. Kebutuhan material. 
Apabila ruang lingkup dan metode kerja yang digunakan telah ditentukan, maka biasa diikuti dengan adanya kebutuhan material. Material yang dibutuhkan ini harus selalu tersedia. 

f. Kebutuhan alat perkakas. 
Sebaiknya alat yang khusus perlu diberi tanda pengenal agar mudah penyediaannya bila akan digunakan. Kunci momen, dongkrak adalah termasuk alat-alat khusus yang perlu ditentukan kebutuhannya. 

g. Kebutuhan keahlian. 
Keahlian yang dimiliki seorang pekerja akan memudahkan dia bekerja. 

h. Kebutuhan tenaga kerja. 
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan harus ditentukan untuk setiap jenis keahlian. Hal ini berguna dalam ketetapan pengawasannya. 

Sistem Organisasi Untuk Perencanaan Yang Efektif 
Perencanaan yang ditangani oleh staf perawatan adalah untuk mempersiapkan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan perawatan. Bagian perencana bertanggung jawab terhadap perencanaan: 
a. Sistem order pekerjaan. 
b. Perencanaan estimasi. 
c. Penjadwalan. 
d. Kontrol jaminan order 
e. Laporan hasil kerja. 
Pada bagan dibawah ini diperlihatkan salah satu contoh hubungan fungsi perencanaan yang diorganisasikan dalam struktur jenis perawatan
 

Estimasi Pekerjaan 
Perencanaan perawatan diadakan untuk membuat jadwal kerja dan kontrol yang dibutuhkan dalam menetapkan waktu yang diperlukan untuk melakukan kerja. Penilaian waktu kerja dilakukan oleh seorang estimator. Penilaian dengan kwalitas tinggi akan dihasilkan dari seorang estimator yang berpengalaman, berpengetahuan dan berkemampuan dalam bidang estimasi. 

Kerugian-kerugian dari estimasi yang dibuat oleh pengawas adalah sebagai berikut: 
a. Estimasi tidak tetap dan tidak teliti. 
b. Estimasi sangat bervariasi ketelitiannya bila estimator berbeda-beda. 
c. Metode pembandingnya sulit. 
d. Latihan estimator tidak mudah. 
e. Kebenarannya hampir tidak mungkin. 
Suatu metode estimasi yang terarah, disebut sistem data historis, dengan memakai nilai waktu rata-rata berdasarkan pengalaman masa lalu. Namun metode data historis juga mempunyai kelemahan yaitu: 
a. Nilai waktu rata-rata yang direfleksikan dari harga lama tidak seteliti waktu sekarang. 
b. Metode yang berganti-ganti sulit membandingkannya. 
c. Pekerjaan yang baru sulit ditaksir. 
d. Kekurangan masa lalu menjadi dasar pada sistem. 
Standar waktu kerja bisa ditetapkan pada tiap fungsi perawatan dengan metode-metode yang ada seperti metode “studi mengenai gerak dsb. 
Tabel 1. adalah contoh lembaran data standar pekerjaan pemeliharaan. 
Keuntungan-keuntungan Dari Perawatan Yang Direncanakan 

Perawatan yang direncanakan dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut: 
a. Kesiapan fasilitas industri lebih besar 
1. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada peralatan bisa berkurang karena adanya sistem perawatan yang baik dan teratur. 
2. Pelaksanaan perawatan tidak banyak mengganggu kegiatan produksi, sehingga hilangnya waktu produksi menjadi minimum. 
3. Perawatan yang lebih sederhana dan teratur dapat mengurangi kemacetan produksi daripada adanya perawatan khusus yang mahal. 
4. Perlengkapan dan suku cadang yang dibutuhkan lebih mudah terkontrol dan selalu tersedia bilaman diperlukan. 

b. Pelayanan yang sederhana dan teratur, lebih cepat dan murah daripada memperbaiki kerusakkan yang terjadi secara tiba-tiba. 

c. Pengelolaan dan pelayanan perawatan yang terencana dapat menjaga kesinambungan hasil industri dengan kualitas dan efisiensi yang tinggi. 

d. Pemanfaatan tenaga kerja lebih besar dan efektif. 
1. Frekuensi pekerjaan perawatan yang direncanakan dapat merata dalam setahunnya, sehingga penumpukan tugas perawatan akan terkurangi. 
2. Tiap jenis pekerjaan perawatan lebih mudah diketahui kemajuannya dan dapat terkontrol secara efektif. 
3. Cara kerja perawatan yang positif dapat mempengaruhi sikap kerja menjadi lebih baik dengan pendekatan yang penuh dedikasi dan tanggung jawab. 


e. Adanya perhatian yang penuh untuk mengelola seluruh sarana dalam melayani program perawatan.
 


Jenis Dan Strategi Perawatan Industri

JENIS JENIS PERAWATAN 
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan. 
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara: 
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance). 
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance). 
Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:
 


Bentuk-bentuk Perawatan 
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance) 
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). 
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan. 

2. Perawatan Korektif 
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. 
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik. 

3. Perawatan Berjalan 
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi. 

4. Perawatan Prediktif 
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih. 

5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance) 
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) 
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. 

Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti: 
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance) 
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki. 

2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement) 
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai. 

Istilah-istilah yang umum dalam perawatan: 
1. Availability: 
Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk dipakai/dioperasikan. 
2. Downtime: Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dipakai/dioperasikan. 
3. Check: 
Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk. 
4. Facility Register 
Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut inventarisasi peralatan/fasilitas. 
5. Maintenance management: 
Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui bersama. 
6. Maintenance Schedule: 
Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian-kejadian yang menyertainya. 
7. Maintenance planning: 
Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang. 
8. Overhaul: 
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima. 
9. Test: 
Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat diterima. 
10. User: 
Pemakai peralatan/fasilitas. 
11. Owner: 
Pemilik peralatan/fasilitas. 
12. Vendor: 
Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrik-pabrik dan bangunan-bangunan. 
13. Efisiensi: 

14. Trip: Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik). 
15. Shut-in: 
Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak). 
16. Shut-down: 
Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan. 

Strategi Perawatan 
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan produktivitas produksi pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat mengenai bentuk perawatan yang akan digunakan terutama berkaitan dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga perawatan dan kondisi peralatan yang dikerjakan. 

Dalam menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya: 
• Tenaga kerja yang terampil 
• Ahli teknik yang berpengalaman 
• Instrumentasi yang cukup mendukung 
• Kerja sama yang baik diantara bagian perawatan 

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan: 
• Umur peralatan/mesin produksi 
• Tingkat kapasitas pemakaian mesin 
• Kesiapan suku cadang 
• Kemampuan bagian perawatan untuk bekerja cepat 
• Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain. 

Friday, April 8, 2022

LATIHAN SOAL TES POTENSI AKADEMIK (TPA)

LATIHAN SOAL 
TES POTENSI AKADEMIK (TPA) 
KODE SOAL : 103
I. Tes Kemampuan Verbal 
Bagian 1 : Padanan Kata ( Sinonim) 

Petunjuk : Carilah padanan kata (sinonim) yang tepat dari kata berikut ini
1. Virtual 
A. Maya 
B. Impian 
C. Nyata 
D. Virgin 
E. Hiponema 

2. Semiotika 
A. Ilmu tentang tanda 
B. Ilmu seni 
C. Ilmu bahasa 
D. Bahasa simbol 
E. Ungkapan kata 

3. Friksi 
A. Membelah 
B. Melepaskan 
C. Perpecahan 
D. Putus Asa 
E. Penggabungan 

4. Renovasi 
A. Pemagaran 
B. Pemugaran 
C. Pembongkaran 
D. Peningkatan 
E. Pemekaran 

5. Rancu 
A. Canggung 
B. Jorok 
C. Kacau 
D. Tidak wajar 
E. Semu

Bagian 2 : Lawan Kata (Antonim) 
Petunjuk : Carilah kebalikan arti atau yang memiliki arti yang berlawanan dari kata-kata berikut: 
6. Absurd 
A. Omong kosong 
B. Istilah terkini 
C. Mustahil 
D. Tak terpakai 
E. Masuk akal 

7. Prominen 
A. Konsisten 
B. Biasa 
C. Tak setuju 
D. Konsekuen 
E. Perintis 

8. Apriori 
A. Unggulan 
B. Tidak Istimewa 
C. Proporsi 
D. Prioritas 
E. Aposteriori 

9. Utopis 
A. Komunis 
B. Realistis 
C. Agamis 
D. Sosialis 
E. Demokratis 

10. Paradoksal 
A. Berseberangan 
B. Sejalan 
C. Kesempatan 
D. Perumpamaan 
E. Hubungan 

Bagian 3 : Padanan atau Hubungan Kata (Analogi) 
11. Hewan : Senapan : Berburu = ... : ... : ... 
A. Tanah : petani : sawah 
B. Nasi : sendok : makan 
C. Meja : kursi : duduk 
D. Halaman : ibu : masak 
E. Beras : nasi : jemur 

12. Hujan : Kekeringan = ... : ... : ... 
A. Api : kebakaran 
B. Penuh : sesak 
C. Panas : api 
D. Lampu : gelap 
E. Angin : dingin 

13. Rekan : Rival = … :... 
A. Pendukung : penghambat 
B. Dermawan : serakah 
C. Dokter : pasien 
D. Adat : istiadat 
E. Tradisonal : kontemporer 

14. Pakaian : Lemari = … : … 
A. Gelap : lampu 
B. Kepala : rambut 
C. Rumah : atap 
D. Air : ember 
E. Api : panas 

15. Air : Es = Uap : … 
A. Salju 
B. Es 
C. Air 
D. Hujan 
E. Embun 

Bagian 3 : Pemahaman wacana 
16. Green House, sebuah tempat tinggal di kawasan hijau Jakarta. Kawasan ini memiliki daya tarik khusus bagi penggemar seni. Mereka yang menyukai kehidupan alami dan seni, inilah tempatnya. Banyak seniman yang tampak di rumah mereka menggelar kemampuan seni seperti melukis, latihan drama di kebun, bahkan menari di panggung rumah. Justru inilah daya tarik yang muncul. Setiap orang 
ingin melihat keunikan ini. Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan cerpen ini adalah.... 
A. Penolakan 
B. Alur 
C. Tema 
D. Latar 
E. Uraian 

17. Dengan tambahan medali emas dari Taufik, Indonesia untuk sementara mengoleksi dua emas. Bahkan emas Taufik mungkin emas terakhir kontingen RI di Asian Games kali ini. Dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu prestasi olah raga di Indonesia di berbagai kejuaraan seperti Asian Games tetap berada di urutan kelas kambing. Tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa. 
Kalimat kritikan untuk ilustrasi di atas adalah .... 
A. Minimnya perolehan emas yang terjadi di Asian Games karena atlet-atlet Indonesia kurang disiplin dalam latihan 
B. Mungkin hubungan atara atlet, pelatih, dan official kurang harmonis 
C. Setelah mereka pulang dari Qatar, panitia harus menahan rasa malu. 
D. Alhamdulillah, taufik merupakan penghibur masyarakat yang kecewa. 
E. Kontingen Indonesia berusaha untuk melakukan yang terbaik lagi. 

Bacalah paragraf di bawah untuk menjawab soal no 18 dan 19! 
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan. Menurut Jujun S Suriasumantri, metode keilmuan ini merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan empiris. 
Pendekatan rasional memberikan kerangka berpikir yang koheren dan logis. Pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran. 
Dengan cara yang ilmiah, diharapakan data yang akan diperoleh data yang objektif, valid, dan reliabel. Objektf berarti semua orang akan memberikan penafsiran yang sama; valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang trejadi pada objek yang sesungguhnya; dan reliabel berarti adanya ketepatan atau konsistensi data yang diambil dari waktu ke waktu. 
18. Hal yang tidak sesuai dengan bacaan di atas adalah ... 
A. Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu disebut metode penelitian 
B. Kegiatan yang dilandasi metode keilmuan disebut cara ilmiah 
C. Pendekatan rasional memberikan kerangka pikir pengujian suatu kebenaran 
D. Valid berarti tepat, sesuai antara data yang terkumpul dengan data yang ada 
E. Reliabel bermakna ketepatan data dari waktu ke waktu 

19. Topik yang mendasari alinea pertama adalah ... 
A. Cara ilmiah dalam metode penelitian 
B. Landasan metode keilmuan 
C. Pendekatan dalam penelitian 
D. Metode keilmuan 
E. Gabungan pendekatan rasional dan empiris 

20. Ketua Pusat Studi Lingkungan (PSL) Univer-sitas 
Haheoleo, Kendari Ir. Abdul Manan, M. Sc. mengatakan dalam setiap program pengelolaan dan penyehatan lingkungan perlu ditanamkan pendidikan lingkungan sejak dini. ”Baik pendidikan formal maupun nonformal sangat berpengaruh besar dalam pengelolaan lingkungan karena hanya dengan masyarakat terpelajar, masalah lingkungan dapat dipecahkan dengan masyarakat terpelajar, masalah lingkungan dapat dipecahkan dengan bijaksana.” katanya kepada Antara di Kendari. 
Gagasan pokok paragraf di atas adalah ... 
A. Program pengelolaan lingkungan 
B. Perlunya pengelolaan dan penyehatan lingkungan 
C. Pentingnya penanaman pendidikan lingkungan 
D. Peran pendidikan dalam pengelolaan lingkungan 
E. Pemecahan persoalan lingkungan 

Bagian 4 : Test Deret Seri 
21. Seri bilangan 31 – 55 – 61 – 34 – 56 – 59 – 37 – 57 – 57 – 40 – 58 – …. 
A. 53 
B. 55 
C. 57 
D. 58 
E. 60 
 
22. Seri bilangan 25 – 13 – 21 – 20 – 18 – 32 – 31 – 23 – 27 – 26 – 28 –…. 
A. 43 
B. 42 
C. 40
D. 39 
E. 38 
 
23. Seri bilangan 90 – 84 – 82 – 84 – 78 – 76 – 78 …. 
A. 68 
B. 58 
C. 76 
D. 72 
E. 60 
 
24. Seri bilangan 7007 – 7106 – 7105 – 7205 – 7204 – 7305 – 7304 – …. 
A. 7306 
B. 7405 
C. 7406 
D. 7408 
E. 7506 

25. Seri bilangan 5 – 10 – 8 – 24 – 21 – 84 …. 
A. 80 
B. 81 
C. 168 
D. 252 
E. 336 

Bagian 5 : Test Aritmatika 
26. Jika x = 156788 – 156788/2, dan y = 156788/2, maka… 
A. x > y 
B. x < y 
C. x = y 
D. x dan y tidak bisa ditentukan 
E. 2x > 2y 
 



28. Jika x³ – 43 = 300, dan y + 5x = 42, maka… 
A. x > y 
B. x < y 
C. x = y 
D. x dan y tidak bisa ditentukan 
E. 2x > 2y 
 
29. Jika x = -(6⁶), dan y = (-6)⁶, maka.... 
A. x > y 
B. x < y 
C. x = y
D. x dan y tidak bisa ditentukan 
E. 2x > 2y 

30. Jika x = p.1.1, dan y = p+1+1, (p = bilangan positif), maka... 
A. x > y 
B. x < y 
C. x = y 
D. x dan y tidak bisa ditentukan 
E. 2x > 2y 

Bagian 6 : Subtes Geometri dan Aritmatika 
31. Sebuah buku disewakan dengan harga Rp.1.000 untuk 3 hari pertama dan untuk selanjutnya Rp. 600 setiap hari. Jika penyewa buku tersebut membayar Rp. 11.800 untuk sebuah buku, berapa harikah buku tersebut disewanya ? 
A. 15 
B. 18 
C. 20 
D. 21 
E. 24 

32. Nadia hendak membeli sepatu dan gaun dengan membawa uang sebesar Rp 363.000,-. Harga sepatu di toko A adalah Rp. 210.000,- dengan diskon 35 % dan harga celana adalah Rp. 85.000,- dengan diskon 15 %. Uang sisa pembelian sepatu dan celana adalah ... 
A. Rp. 145.750,- 
B. Rp. 154.250,- 
C. Rp. 155.750,- 
D. Rp. 144.250,- 
E. Rp. 145.250,- 

33. Panjang lantai sebuah kamar mandi adalah 7 ⅔ kaki dan lebarnya 6 kaki. Lantai tersebut dipasang ubin yg berbentuk bujursangkar yang panjang sisinya 4 inci (1 kaki = 12 inci). Banyaknya ubin yang dibutuhkan untuk menutupi seluruh lantai adalah ... 
A. 45 
B. 138 
C. 207 
D. 414 
E. 620

34. 3 sendok teh = 1 sendok makan 
      16 sendok makan = 1 cangkir 
      8 ons = 1 cangkir
Dengan menggunakan tabel di atas, didapat 2 ons sama dengan x sendok teh, maka x = ..... 
A. 6 
B. 12 
C. 42 ⅔
D. 10 
E. 1 ½

35. Sebuah lonceng jam berbunyi setiap 35 menit sekali. Lonceng tersebut berbunyi untuk pertama kali pada tengah malam. Pada malam yang sama, berapa menit lagikah lonceng tersebut akan berbunyi setelah pukul 04.12 ? 
A. 7 
B. 9 
C. 14 
D. 19 
E. 28 

36. Sebuah sepeda memiliki roda berjari-jari 21 cm. 
Jika roda berputar sebanyak 2.500 kali, maka panjang lintasan lurus yang dilaluinya adalah ... 
A. 1,65 Km 
B. 3,3 Km 
C. 33 Km 
D. 330 Km 
E. 16,5 Km 

37. Seekor burung berkicau setiap 14 menit dan sebuah bell berdering setiap 12 menit. Jika burung dan bell berbunyi bersama-sama pada pukul 12 siang maka pukul berapakah mereka pertama kali berbunyi setelah pukul 12 siang tadi? 
A. 14.48 
B. 14.24 
C. 13.54 
D. 13.24 
E. 12.42 

38. Sebuah balok kayu berukuran 15 dm × 30 cm × 12 dm dipotong menjadi kubus dengan ukuran terbesar yang dapat dibuat. Berapakah banyaknya kubus yang dapat dibuat? 
A. 6 
B. 9 
C. 12 
D. 15 
E. 20 

39. Sebuah persegi panjang memiliki luas 588 cm² dengan panjang : lebar = 4 : 3. Jika sebuah tabung dengan tinggi 7 cm mempunyai jari-jari yang sama dengan lebar persegi panjang tersebut, maka volume tabung adalah… 
A. 1178 cm³ 
B. 4312 cm³ 
C. 9702 cm³ 
D. 1078 cm³ 
E. 269,5 cm³ 

40. Nilai rata-rata ulangan matematika 13 siswa SMA adalah 7,4. Jika ada 3 orang siswa yang ikut ulangan susulan dengan nilai 6,9 ; 7,8 dan 9,1 maka nilai rata-rata ulangan matematika yang sekarang adalah ... 
A. 7,50 
B. 7,97 
C. 8,00 
D. 8,03 
E. 8,33 

Bagian 7 : Tes penalaran logis 
41. Tidak ada dua perhiasan berlian yang mempunyai kilau yang sama. Cincin X dan Y terbuat dari berlian. 
Kesimpulan: 
A. hanya cincin X dan Y yang berbeda kilaunya 
B. Cincin berlian X dan Y mempunyai kilau yang berbeda. 
C. Semua cincin berlian memiliki kilau yang berbeda dengan cincin X dan Y 
D. Ada cincin berlian selain cincin X dan Y yang memiliki kilau. 
E. Semua perhiasan yang sama bentuk dengan cincin X dan Y pasti berkilau. 

42. Hanya barang-barang dari plastik yang dijual di toko Kurnia. 
Tekstil terbuat dari bahan dasar kapas. 
Kesimpulan: 
A. Barang plastik hanya dijual di toko Kurnia 
B. Semua barang di toko Kurnia bahan dasarnya plastik 
C. Tidak ada tekstil yang dijual di toko kurnia. 
D. Toko kurnia menjual barang dari kapas dan plastik. 
E. Di toko Kurnia terdapat segalam macam barang . 

43. Olah raga adalah aktivitas yang selalu dilakukan Badu setiap hari. 
Hari ini Badu sakit kepala. 
Kesimpulan: 
A. Hari ini Badu tidak berolah raga 
B. Kewajiban Badu setiap hari adalah berolahraga kecuali bila sakit 
C. Hari ini Badu berolahraga walaupun sakit kepala 
D. hampir setiap hari Badu sakit kepala. 
E. Badu tidak suka olah raga saat sakit 

44. Noda hitam akan tampak jelas pada pakaian putih 
Noda putih akan tampak jelas pada pakaian hitam 
Deterjen dapat digunakan untuk menghilangkan noda. 
Kesimpulan: 
A. Noda pada pakaian akan tampak jelas. 
B. Tidak mungkin segumpal detergen dapat menghilangkan noda. 
C. Detergen membuat noda putih tampak tidak jelas pada pakaian hitam bernoda putih. 
D. Tidak mungkin hitam menjadi putih 
E. Deterjen menimbulkan noda. 

45. Andini selalu pergi berwisata di akhir pekan. 
Tidak semua tempat wisata terletak di luar kota 
Kesimpulan: 
A. Andini selalu pergi berwisata di luar kota 
B. Andini tidak suka berwisata di luar kota 
C. Kadangkala Andini berwisata di dalam kota 
D. Kadangkala Andini tidak berwisata di akhir pekan 
E. Tempat wisata lebih banyak terletak di dalam kota. 

Bagian 8 : Tes Penalaran Analitis 
46. Seorang penyiar radio harus memutar lagu yang dipesan pendengar. lagu yang dipesan pendengar A akan diputar menjelang akhir acara, lagu pendengar B akan diputar lebih dahulu dari lagu yang dipesan A tetapi bukan sebagai lagu pembuka. lagu yang dipesan pendengar D dan E diputar berurutan di antara lagu pendengar B dan C. pesanan lagu siapakah yang diputar paling awal? 
A. A
B. B 
C. C 
D. D 
E. E 

47. Lima orang pedagang asongan menghitung hasil penjualan dalam satu hari. Pedagang III lebih banyak menjual dari pedagang IV, tetapi tidak melebihi pedagang I. Penjualan pedagang II tidak melebihi pedagang V dan melebihi pedagang I. Pedagang mana yang hasil penjualannya paling banyak? 
A. I 
B. II 
C. III 
D. IV 
E. V 

48. Siska harus kursus bahasa Mandarin setiap Kamis. Sedangkan Julia kursus bahasa Inggris tiga kali seminggu setiap selasa, rabu dan kamis. 
Sementara Weni harus kursus bahasa Jepang pada hari yang sama dengan Julia kecuali hari rabu. Linda kursus computer setiap Rabu. 
Siapakah yang pergi kursus pada hari yang sama setiap minggu? 
A. Linda, Siska, dan Weni 
B. Julia, Linda, dan Weni 
C. Linda dan Siska
D. Weni dan Linda 
E. Siska dan Weni 

49. Intan sekarang berusia 12 tahun. Sedangkan umur Anto dua kali lebih tua daripada umur 
Badu. Umur Badu tiga tahun lebih tua daripada umur Nida. Jika umur Intan lima tahun lebih tua daripada umur Sari yang setahun lebih muda daripada Anto, maka urutan umur mereka dari yang termuda ke yang tertua adalah ... 
A. Nida, Badu, Anto, Sari, Intan 
B. Badu, Nida, Sari, Intan, Anto 
C. Intan, Badu, Sari, Anto, Nida 
D. Nida, Badu, Sari, Anto, Intan 
E. Intan, Nida, Sari, Badu, Anto 

50. Farhan menyenangi buku-buku fiksi. Meta penggemar ensiklopedia. Mayang membeli segala macam novel dan beberapa kamus. 
Irvan penggemar biografi, sedang Sonya menyukai buku-buku non fiksi. Jika dibuat kelompok membaca dengan dengan anggota 3 orang, susunan yang paling sesuai adalah… 
A. Farhan, Meta, Sonya 
B. Farhan, Mayang, Sonya 
C. Farhan, Irvan, Mayang 
D. Meta, Irvan, Sonya 
E. Farhan, Meta, Mayang 

Soal di bawah ini terdiri dari lima buah gambar yang memiliki kesamaan atau citra cermin, dan perputaran. 
Tetapi hanya ada satu gambar yang tidak sama atau tidak sekelompok dengan gambar lainnya. Pilihlah salah satu gambar yang tidak sama antara kelima gambar lainnya
Carilah hubungan antara kelompok kata di bawah ini dan pilihlah diagram Venn yang mewakili hubungan antara ketiga kata di bawah ini! 

56. A. Wajah, B. Kaca mata, C. Hidung


57. A. Digit, B. Digital, C. Digitalize


58. A. Proton, B. Elektron, C. Neutron
59. A. Eropa, B. Albania, C. Armenia 
60. A. Sapi, B. Ayam, C. Makanan 

KUNCI JAWABAN TPA 103 
1. B 
2. A 
3. C 
4. B 
5. C 
6. E 
7. B 
8. E 
9. B 
10. B 
11. B 
12. D 
13. A 
14. D 
15. C 
16. D 
17. A 
18. C 
19. A 
20. D
21. B 
22. E 
23. D 
24. C 
25. A 
26. C 
27. B 
28. C 
29. B 
30. B 
31. D 
32. B 
33. D 
34. B 
35. E 
36. B 
37. D 
38. E 
39. C 
40. A
41. B 
42. C 
43. C 
44. C 
45. C 
46. C 
47. E 
48. E 
49. D 
50. D 
51. B 
52. A 
53. E 
54. B 
55. B 
56. E 
57. C 
58. C 
59. B 
60. D


Thursday, April 7, 2022

Beberapa Faktor Mempengaruhi Pembentukan Departemen Perawatan

PENGORGANISASIAN DEPARTEMEN PERAWATAN 
Dalam pengorganisasian pekerjaan perawatan, perlu diselaraskan secara tepat antara faktor-faktor keteknikan, geografis dan situasi personil yang mendukung. 


Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan departemen perawatan adalah: 
a. Jenis Pekerjaan 
Jenis pekerjaan perawatan akan menentukan karakteristik pengerjaan dan jenis pengawasan. Jenis-jenis pekerjaan perawatan yang biasanya dilakukan adalah : sipil, permesinan, pemipaan, listrik dan sebagainya. 

b. Kesinambungan Pekerjaan 
Jenis pengaturan pekerjaan yang dilakukan di suatu perusahaan/industri akan mempengaruhi jumlah tenaga perawatan dan susnan organisasi perusahaan. Sebagi contoh, untuk pabrik yang melakukan aktifitas pekerjaan lima hari kerja seminggu dengan satu shift, maka program perawatan preventif dapat dilakukantanpa menganggu kegiatan produksi dimana pekerjaan perawatan bisa dilakukan diluar jam produksi. Berbeda halnya dengan aktifitas pekerjaan produksi yang kontinyu ( 7 hari seminggu, 3 shift sehari) maka pekerjaan perawatan harus diatur ketika mesin sedang berhenti beroperasi. 

c. Situasi Geografis 
Lokasi pabrik yang terpusat akan mempunyai jenis program perawatan yang berbeda jika dibandingkan dengan lokasi pabrik yang terpisah-pisah. Sebuah pabrik besar dan bangunannya tersebar akan lebih baik menerapkan program perawatan lokal masing-masing (desentralisasi), sedangkan pabrik kecil atau lokasi bangunannya berdekatan akan lebih baik menerapkan sistem perawatan terpusat (sentralisasi). 

d. Ukuran Pabrik 
Pabrik yang besar akan membutuhkan tenaga perawatan yang besar dibandingkan dengan pabrik yang kecil, demikian pula halnya bagi tenaga pengawas. 

e. Ruang lingkup bidang perawatan pabrik 
Ruang lingkup pekerjaan perawatan ditentukan menurut kebijaksanaan manajemen. Departemen perawatan yang dituntut melaksanakan fungsi primer dan sekunder akan membutuhkan supervisi tambahan, sedangkan departemen perawatan yang fungsinya tidak terlalu luas akan membutuhkan organisasi yang lebih sederhana. 

f. Keterandalan tenaga kerja yang terlatih 
Dalam membuat program pelatihan, dipertimbangkan terhadap tuntutan keahlian dan keandalan pada masing-masing lokasi yang belum tentu sama. 

Konsep Dasar Organisasi Departemen Perawatan 
Beberapa konsep dasar organisasi perawatan adalah : 
a. Adanya pembatasan wewenang yang jelas dan layak untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam kekuasaan. 
b. Hubungan vertikal antara atasan dan bawahan yang menyangkut masalah wewenang dan tanggung jawab dibuat sedekat mungkin. 
c. Menentukan jumlah optimum pekerja yang ditangani oleh seorang pengawas. 
d. Susunan personil yang tepat dalam organisasi. 

Prinsip-prinsip Organisasi Departemen Perawatan 
a. Perencanaan organisasi yang logis 
Bertujuan untuk mencapai tujuan produksi : 
Ongkos perawatan untuk setiap unit produksi diusahakan serendah mungkin 
Meminimumkan bahan sisa atau yang tidak standar 
Meminimumkan kerusakan peralatan yang kritis 
Menekan ongkos perawatan peralatan yang non-kritis serendah mungkin 
Memisahkan fungsi administratuf dan penunjang teknik. 

b. Fasilitas yang memadai: 
• Kantor : lokasi yang cocok, ruangan dan kondisi ntempat kerja yang baik. 
• Bengkel : tempat pekerjaan, lokasi bangunan, ruangan dan peralatan. 
• Sarana komunikasi : telepon, pesuruh dll. 

c. Supervisi yang efektif 
Diperlukan dalam mengelola pekerjaan, dimana : 
• Fungsi dan tanggung jawab jelas 
• Waktu yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan 
• Latihan khusus untuk memenuhi kecakapan 
• Cara untuk menilai hasil kerja 

d. Sistem dan kontrol yang efektif : 
• Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan 
• Kualitas hasil pekerjaan perawatan 
• Ketelitian pekerjaan perawatan (tidak terjadi over maintenance) 
• Penampilan kerja tenaga perawatan 
• Biaya perawatan. 
Berikut diberikan sebuah bentuk struktur organisasi departemen perawatan di industri.


 


Dasar Program Perawatan Dan Pemeliharaan Mesin Industri


Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut: 
• Kualitas baik 
• Harga pantas 
• Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat. 
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana. 
Secara skematik, program perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar 1. 
 

Perawatan : Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. 
Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.
 

Mengapa ada bagian perawatan? 
Dibentuknya bagian perawatan dalam suatu perusahaan industri dengan tujuan : 
1. Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal. 
2. Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembali modal yang telah ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan keuntungan yang besar. 
Siapa yang berkepentingan dengan bagian perawatan? 
1. Penanam modal (investor). 
2. Manager. 
3. Karyawan perusahaan yang bersangkutan. 

Bagi investor perawatan penting karena: 
1. Dapat melindungi modal yang ditanam dalam perusahaan baik yang berupa bangunan gedung maupun peralatan produksi. 
2. Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan secara optimal dan berumur panjang. 
3. Dapat menjamin kembalinya modal dan keuntungan. 
4. Dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. 
5. Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya perawatan dan mengembangkan data-data operasi yang berguna untuk membantu menentukan anggaran biaya dimasa yang akan datang. 


Bagi para manager perawatan penting dengan harapan dapat membantu: 
1. Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan. 
2. Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu menganggurnya peralatan. 
3. Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan. 
4. Meningkatkan efisiensi bagian perawatan secara ekonomis. 
5. Memelihara instalasi secara aman. 
6. Pencatatan perbelanjaan dan biaya pekerjaan. 
7. Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material. 
8. Memperbaiki komunikasi teknik. 
9. Menyediakan data biaya untuk anggaran mendatang. 
10. Mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman untuk menempuh suatu kebijakan yang akan datang. 

Bagi karyawan, berkepentingan dengan perawatan dengan harapan dapat: 
1. Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang memadai dalam jangka panjang, yang mana akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga peralatan/sarana yang dapat menjamin kelangsungan hidupnya akan dijaga dan dipelihara dengan baik. 
2. Menjamin keselamatan kerja karyawan. 
3. Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada perusahaan yang sangat terpelihara keadaannya. 
Tujuan utama perawatan:
1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset. 
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum. 
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu. 
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut. 

Tuesday, April 5, 2022

Menggambar Ulir Luar dan Ulir Dalam Serta Pasangan Mur-Baut

GAMBAR MUR BAUT
Tujuan
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Menjelaskan perbedaan gambar ulir luar (baut) dan ulir dalam (mur).
2. Menggambar ulir luar dan ulir dalam.
3. Menghitung dimensi mur-baut.
4. Mendesain gambar mur-baut.

1 Ulir Luar dan Ulir Dalam
Dalam gambar teknik mesin hampir setiap saat selalu ada gambar ulir. Untuk itu juru gambar dan teknisi yang ada di industri harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai tipe dan penggunaan ulir serta metode yang tepat untuk menggambarkannya, karena seringnya muncul ulir sekrup serta alat pengencang itu dalam konstruksi dan dalam mesin.
Untuk menggambar ulir yang sederhana diameter luar ulir digambar dengan garis tebal dan diameter dalamnya dengan garis tipis untuk gambar ulir luar (batangnya), sedangkan untuk ulir dalam (lubangnya) adalah sebaliknya. Pada ulir luar untuk pandangan depannya, diameter dalam ulir digambar ¾ lingkaran, sedangkan ¼ lingkaran bagian dikosongkan menggunakan garis tipis, penempatannya di sebelah kiri bawah. Untuk ulir dalam, pandangan depan diameter luar ulir digambar ¾ lingkaran, sedangkan ¼ lingkaran bagian luar dikosongkan, garisnya tipis, penempatannya disebelah kiri atas. Gambar 41 memperlihatkan perbedaan penggambaran untuk ulir luar dan ulir dalam.
 

Gambar 41. Penggambaran ulir luar dan dalam

Ada dua cara untuk menggambar ujung baut, yaitu model lengkungan dan kerucut (Champer). Untuk ujung melengkung, jari-jarinya sama dengan diameter luar baut, sedangkan untuk model kerucut dichamper 450 (lihat Gambar 42).
 

Gambar 42. Bentuk ujung baut.

2. Gambar Pasangan Mur-Baut
Penggambaran mur-baut harus dilakukan dengan jelas, dengan demikian orang yang membaca gambar tahu bentuk sebenarnya dari mur-baut tersebut. Untuk menjelaskan bentuk ulir mur-baut hanya dengan menggunakan pandangan muka sebenarnya sudah cukup. Tetapi dalam hal-hal tertentu perlu untuk menggambarkannya dalam tiga pandangan yaitu pandangan muka, atas dan samping kanan, jika kita perlu mengetahui ukuran kepala tetap, tangkai  dan kepala bautnya.
Sebagai pengikat yang berbentuk ulir, baut dan mur banyak digunakan dalam kontruksi permesinan. Bagian-bagian dari baut dan mur  terdiri dari baut,
 
kepala tetap baut dan mur. Bentuk kepala tetap baut dan mur adalah biasanya segi empat atau segi enam. Pada umumnya baut dan mur tidak digambar pada detail (bagian), tetapi dalam gambar susunan biasanya digambar sesuai dengan standar yang ada menurut perbandingan diameter luar yang aturannya seperti pada Gambar 43 di bawah ini.

Gambar 43. Cara menggambar baut, kepala tetap dan mur.

Monday, April 4, 2022

Tanda Pengerjaan Pada Gambar Kerja

TANDA PENGERJAAN
Tujuan

Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Menyebutkan fungsi dari tanda pengerjaan.
2. Merencanakan berbagai tanda pengerjaan pada gambar kerja.
3. Mempergunakan tanda pengerjaan pada gambar kerja.

1. Fungsi Tanda Pengerjaan
Permukaan benda kerja memegang peran yang penting dalam perencanaan mesin, terutama untuk memperhitungkan gesekan, pelumasan, keausan, dan sebagainya. Untuk itu teknisi harus memenuhi syarat permukaan yang dikehendaki oleh perencana atau pemesan. Agar teknisi dapat memenuhi permukaan yang sesuai, maka karateristik permukaan harus tercantum dalam gambar teknik mesin, sehingga teknisi bisa mengerti permukaan apa yang diinginkan.
Untuk menghasilkan permukaan yang sesuai, maka pada gambar kerja perlu adanya tanda-tanda pengerjaan yang dinormalisasi yang diletakkan pada bagian-bagian dikehendaki permukaannya. Pelaksanaan penempatan tanda pengerjaan ini juga mengharuskan perpanjangan pada sebelah kanan sebagaimana gambar  dibaca.  Simbol  dasar dari tanda pengerjaan ini terdiri dari dua garis
dengan ketinggian yang tidak sama dengan perbandingan 1 : 2 yang membentuk sudut 60o satu sama lain (lihat Gambar 37).
Gambar 37. Lambang pengerjaan bebas dan tidak dikerjakan

Tidak semua permukaan benda dikerjakan dengan mesin. Ada kalanya karena sesuatu hal permukaan tersebut tidak dikerjakan, atau dibiarkan saja dan juga bisa permukaan tersebut tidak boleh dibuang, karena ukurannya sudah sangat pas. Konfigurasi permukaan yang bebas dikerjakan dengan mesin apapun dan permukaan yang tidak diijinkan untuk dikerjakan adalah seperti terlihat pada Gambar 37.
Gambar 37. Simbol dasar tanda pengerjaan
 
2.  Penulisan Tanda Pengerjaan
Pengerjaan permukaan yang mendapat pengerjaan mesin harus dicantumkan dengan keterangan pada simbol dasar yang berbentuk segi tiga. Adapun pengembangan spesifikasi dari penulisan simbol yang telah diberi keterangan adalah seperti terlihat pada Gambar 38 di bawah ini.

Gambar 38.  Simbol tanda pengerjaan dan keterangannya

Arah pengerjaan permukaan benda kerja sangat tergantung pada selera dan kehalusan (kekasaran) yang diinginkan. Harga kekasaran dan kelas kekasaran untuk beberapa nilai adalah seperti terlihat pada Tabel 5 di bawah ini.

 Tabel 5. Harga dan kelas kekasaran
Berkaitan dengan arah pengerjaan mesin, dibedakan menjadi enam bentuk arah. Adapun simbol simbol (lambang) arahnya adalah seperti terlihat pada Tabel 6 di bawah ini. Untuk nilai kelas kekasaran dari beberapa cara pengerjaan mesin adalah seperti terlihat pada Tabel 7.
 

Tabel 6. Lambang arah pengerjaan permukaan

Tabel 7. Kategori kekasaran berdasarkan pengerjaan mesin


Macam-Macam Gambar Potongan Dan Cara Menggambarnya

GAMBAR POTONGAN
Tujuan
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Menunjukkan macam-macam penyajian potongan.
2. Mendemonstarasikan cara menggambar potongan.
3. Mengklarifikasi gambar benda yang tidak boleh dipotong.
4. Mendesain gambar beberapa benda yang dipotong.

1. Macam- Macam Gambar Potongan
Penggunaan garis strip-strip (gores) untuk melukiskan bagian benda yang tidak terlihat dalam jumlah yang sedikit memang bisa membantu para pembaca gambar, tetapi bila bagian yang tidak terlihat banyak akan  membingungkan. Untuk menghindari kebingungan dan memperjelas bagian dalam  suatu benda yang akan digambar dipergunakan gambar potongan (sectional views).
Untuk memperlihatkan bagian dalam suatu benda dengan menggunakan gambar potongan dapat dilakukan dengan potongan seluruhnya, potongan separoh dan potongan sebagian disesuaikan dengan kadar kebutuhan dari bagian dalam yang akan diperlihatkan (lihat Gambar 31). Memang penggunaan gambar potongan seluruhnya akan lebih memperlihatkan bagian dalam, tetapi dalam hal- hal tertentu justru akan mubazir terutama dalam penggunaan waktu menggambar, seperti benda kerja yang simetris, maka gambar potongannya cukup separoh atau sebagian saja tidak perlu seluruhnya.
 

                              Potongan Seluruhnya Potongan Separoh Potongan Sebagian

Gambar 31. Macam-macam potongan

2. Cara Menggambar Potongan
Bagian dalam yang mendapat potongan perlu dibedakan dengan bagian luar yang tidak dipotong. Untuk itu seluruh bagian yang dipotong diarsir dengan sudut 45o terhadap garis sumbu atau garis gambar (lihat Gambar 32). Jarak garis arsir yang dibuat disesuaikan dengan besarnya gambar dan jaraknya sama antara satu sama lainnya. Gambar susunan benda kerja yang menjadi satu, potongannya ditunjukkan dengan arsiran yang berbeda arah (lihat Gambar 33), sedangkan potongan dari satu benda harus diarsir dengan arah yang sama. Untuk benda yang tipis gambar potongannya ditunjukkan tidak dengan arsir, tetapi cukup ditebalkan
dengan warna hitam (lihat Gambar 34).
 

Gambar 32. Arsir untuk penunjukkan potongan
 

Gambar 33. Arsir berbeda untuk gambar susunan
Untuk penampang yang tipis, seperti benda yang terbuat dari plat, baja profil, dan paking dapat digambar dengan garis tebal (dihitamkan), sedangkan daerah yang dihitamkan dari beberapa penampang yang berbeda dipisahkan (diberi jarak) sedikit (lihat Gambar 34).

Gambar 34. Arsir hitam untuk benda tipis
Gambar potongan memang dapat membantu untuk menjelaskan bentuk bagian dalam yang tidak terlihat dan ukuran-ukurannya, namun demikian ternyata tidak semua benda dapat dipotong. Bagian-bagian benda seperti baut, paku keling, pasak, poros, dan sirip tidak boleh dipotong (lihat Gambar 35).
 

Gambar 35. Benda-benda yang tidak boleh dipotong

Pemotongan pada suatu pandangan dilakukan dengan menggunakan garis potong, yaitu garis strip titik dengan ujung tebal dan diberi anak panah yang diberi huruf sama. Pada penunjukkan bagian yang dipotong ditulis huruf yang sama dengan pemotongannya (lihat Gambar 36).


Gambar 36. Penunjukkan

Saturday, April 2, 2022

Ukuran Gambar Teknik Yang Perlu Diketahui

Tujuan
Setelah mempelajari bahan dalam bab ini, seharusnya Anda dapat:
1. Mengidentifikasi macam-macam cara pemberian ukuran.
2. Meletakan pemberian ukuran yang benar pada gambar.
3. Memodifikasi pemberian ukuran pada gambar teknik.
4. Membedakan pemberian ukuran pada bagian dalam dan luar.
5. Membaca dan menafsirkan ukuran-ukuran yang ada pada gambar kerja.

4.1 Macam-Macam Cara Pemberian Ukuran
Untuk menunjukkan panjang, lebar, tinggi atau diameter benda, maka pada gambar dicantumkan ukurannya. Ukuran yang tercantum ini bisa yang sesungguhnya, tetapi jika benda yang digambar diperbesar atau diperkecil, maka dapat menggunakan skala. Pemberian ukuran pada gambar mesin tidak bisa dibuat sembarangan melainkan mengikuti aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
Penyusunan ukuran pada gambar kerja, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara ukuran, yaitu: ukuran berantai, ukuran sejajar, ukuran berurutan dan ukuran gabungan (lihat Gambar 23).
 

Gambar 23. Macam-macam cara pemberian ukuran
 
4.2 Aturan Memberi Ukuran
Penempatan angka ukuran pada gambar kerja mengikuti prosedur sebagai berikut: dilakukan 1 mm di atas garis ukur, ditengah-tengah dan teratur, angka dan garis ukuran harus terbaca baik horisontal maupun vertikal, ukuran- ukuran kecil (di bawah 10 mm) tanda panahnya ditempatkan di luar arah ukur dan ukurannya dicantumkan di atas atau disamping tanda panah ukuran, serta pengukuran dimulai dari basis yang terkecil hingga yang terbesar. Semua ukuran dalam gambar teknik mesin dalam satuan mm, dan tidak perlu dicantumkan satuannya, apabila ukuran dalam satuan yang lain, maka satuannya dicantumkan (misal inchi).
Untuk membatasi bagian yang diberi ukuran pada ujung garis ukurnya diberi anak panah. Perbandingan ukuran panjang dan lebar anak panah adalah 3 : 1 dan dihitamkan (lihat Gambar 24). Jika jarak antara dua garis lebih kecil dari 7 mm, garis ukuran pada kedua sisinya diperpanjang kemudian gambar panahnya diberikan sebelah luar, sedangkan untuk ukuran yang saling merapat dapat digunakan titik sebagai pengganti anak panah.


Gambar 24. Tanda anak panah

Untuk menulis ukuran-ukuran pada gambar kerja dilaukan sebagai berikut: gambarlah angka-angka ukuran dengan jelas, angka-angka ukuran digambarkan sedemikian, sehingga dapat dibaca dari sebelah bawah dan kanan dari gambar, dan ukuran ditempatkan sedemikian di mana bentuk atau profil dari potongan kerja diperlihatkan paling jelas.
 
Untuk angka ukuran yang tidak horisontal maupun vertikal, penempatannya diatur sedemikian sesuai dengan garis ukurnya. Ada daerah- daerah yang sebaiknya dihindari untuk penempatan angka ukuran, yaitu pada daerah 30o sebelah kiri bagian atas garis vertikal dan 30o bagian sebelah kanan garis vertikal bawah, pada Gambar 25 adalah daerah yang diarsir.

Gambar 25. Penempatan angka ukuran pada bentuk miring

Adanya ukuran pada gambar yang dibuat sesuai dengan aturan akan memperjelas bagi pembaca gambar tentang benda yang sebenarnya, tetapi ada kalanya ukuran yang berlebihan justru akan membingungkan. Untuk itu penunjukkan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang (hanya sekali).
Pada gambar, penunjukkan ukuran seluruhnya seharusnya diberikan agar mempermudah dalam menentukan kebutuhan bahan dari benda yang dibuat oleh pekerja. Ukuran seluruhnya (jumlah) bisa menjadi ukuran pembantu, tetapi bisa juga menjadi ukuran yang penting. Pada Gambar 26 diperlihatkan di mana pada gambar a menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran pembantu, sedangkan pada gambar b menunjukkan ukuran jumlah sebagai ukuran penting (pokok). Di dalam penunjukkannya ukuran pembantu ditulis di dalam kurung. 

Gambar 26. Ukuran seluruhnya sebagai ukuran bantu dan pokok

Pada gambar yang ditunjukkan bagian dalamnya, pemberian ukuran dipisahkan antara bagian luar dan bagian dalamnya. Untuk itu apabila ukuran bagian luar ditempatkan bagian atas, maka ukuran bagian dalam ditempatkan pada bagian bawah, demikian sebaliknya (lihat Gambar 27).

Gambar 27. Penempatan ukuran bagian luar dan dalam

Ukuran untuk bagian yang berbentuk bulat, segi empat, dan sebagianya, apabila tidak dibuat gambar pandangan samping, atas atau bawah, maka pada pengukurannya perlu diberi lambang untuk bagian permukaan tersebut, dengan Ø dan ฀. Gambar 28 menunjukkan penulisan ukuran lambang-lambang tersebut.

Gambar 28. Ukuran dengan lambang bulat dan segi empat

Angka-angka ukuran pada sumbu dan arsiran tidak boleh terpotong. Sumbu dan arsir dihilangkan pada angka ukuran yang dimaksud (lihat Gambar 29 di bawah ini.

Gambar 29. Angka ukuran dalam arsir

Penulisan ukuran yang sama, bisa dibuat satu dengan mencantumkan jumlah, kemudian ditulis ukurannya. Misal ada lubang yang berdiameter 10 mm dan jumlahnya 8 buah, maka penulisan ukurannya dapat dilakukan seperti terlihat pada Gambar 30 di bawah ini.
 

Gambar 30. Penulisan ukuran lubang dengan diameter sama