Wednesday, April 3, 2019

Tips Penyalaan Awal Pengelasan SMAW

Tips Penyalaan Awal Pengelasan SMAW
SMAW merupakan suatu teknik pengelasan dengan menggunakan arus listrik berbentuk busur arus dan elektroda berselaput. Didalam pengelasan SMAW ini terjadi gas penyelimut ketika elektroda berselaput itu mencair, sehingga dalam proses ini tidak diperlukan tekanan gas inert untuk mengusir oksigen atau udara yang dapat menyebabkan korosi atau gelembung-gelembung di dalam hasil las-lasan. Proses pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir di antara elektroda dan bahan las membentuk panas hingga dapat mencapai suhu 3000oC, sehingga membuat elektroda dan bahan yang akan dilas mencair.
Menjadikan elektroda dan bahan las mencair, diperlukan suatu proses penyalaan awal. Bagi yang sudah terbiasa mengelas dengan menggunakan las SMAW, menyalakan awal bukanlah suatu hal yang sulit. Tetapi bagi pemula, menyalakan awal merupakan suatu hal yang sulit.
Proses penyalaan awal busur listrik ada 2 (dua), yaitu dengan cara menggoreskan atau menyentuhkan ujung elektroda pada benda kerja. Dari hasil sentuhan/goresan tersebut, maka pada lingkaran arus terjadi hubungan pendek dan tempat sentuhannya terpanasi. Sebelum elektroda melekat pada benda kerja, maka elektroda harus secepatnya ditarik ke atas sampai terjadi adanya busur listrik.

Seringkali penyalaan awal menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi tukang las. Selain merupakan hal yang sulit, juga seringkali hasil las-lasan tidak seperti yang diinginkan. Ada yang terlalu cembung, dan ada pula yang keropos. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi hasil las-lasan secara keseluruhan.
Agar hal-hal tersebut di atas tidak terjadi, ada baiknya bagi tukang las untuk mengikuti atau menjalankan tips-tips penyalaan awal di bawah ini.

1. Memanaskan elektroda di dalam oven.

Elektroda yang lembab dapat direkondisi dan dikeringkan kembali untuk mengurangi kelembaban yang berlebihan. Tetapi bagaimanapun juga semua jenis elektroda memerlukan sedikit kelembaban, dan bila terlalu kering juga dapat merusak elektroda tersebut serta berdampak pada performasinya.

a)    Elektroda Rutile.
Bila elektroda rutile ini menjadi lembab, maka keringkan kembali pada temperatur 170oC selama 30 menit.
b)    Elektroda Cellulosa.
      Elektroda cellulosa ini perlu sedikit lebih tinggi prosentase kelembabannya.
c)    Elektroda Low Hydrogen.
Apabila elektroda low hydrogen ini lembab, maka elektroda ini harus dikeringkan kembali pada temperatur antara 250oC sampai dengan 350oC selama 2 (dua) jam.
d)    Elektroda bersalut serbuk besi (Iron Powder).
Elektroda ini bila mengalami kelembaban, maka harus dikeringkan kembali pada temperatur 250oC selama 2 (dua) jam.
2. Memilih jenis arus las yang dipakai menyesuaikan dengan jenis elektroda yang dipergunakan.

Jenis arus las yang dipakai adalah arus AC, DC+, atau DC-. Bila arus las yang dipergunakan sesuai dengan ukuran dan jenis dari elektrodanya, maka akan dapat menghasilkan lasan yang baik dan ideal. Bila arus lasnya tidak sesuai, maka akan menyebabkan hasil lasan menjadi tidak memuaskan atau dapat dikatakan performasi dari elektroda menjadi jelek.

3. Meninggikan jarak elektroda terhadap benda kerja sesaat setelah terjadinya busur listrik.
Setelah elektroda disentuhkan atau digoreskan ke benda kerja dan ditarik ke atas, maka akan terjadi yang namanya busur listrik. Supaya busur listrik tersebut menghasilkan rigi-rigi yang baik, maka jarak antara elektroda dan benda kerja adalah sebesar diameter elektroda. Tetapi khusus untuk penyalaan awal, supaya hasil las-lasan tidak terlalu cembung dan atau keropos, maka jarak elektroda terhadap benda kerja harus diusahakan melebihi dari ukuran sebesar diameter elektroda. Hal ini terjadi hingga lebar dan tinggi rigi-rigi las serasi. Setelah rigi-rigi las serasi, kemudian sambil berjalan, jarak elektroda terhadap benda kerja diturunkan kembali sebesar diameter elektroda.

Dengan ketiga tips di atas, diharapkan penyalaan awal bukan lagi menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi tukang las dan mampu membuat hasil las-lasan yang baik. Jika memang sudah dilakukan ketiga tips di atas dan hasilnya masih belum memuaskan, maka harus dicoba lagi berulang-ulang (terutama tips yang nomor 3). Karena pada dasarnya, pengelasan hanyalah melatih feeling. Jika feelingnya sudah ketemu, hasil las-lasan juga akan baik. Oleh karena itu, berlatihlah sesering mungkin agar feelingnya terasah!

0 komentar:

Post a Comment