SMAW merupakan
suatu teknik pengelasan dengan menggunakan arus listrik berbentuk busur arus
dan elektroda berselaput. Didalam pengelasan SMAW ini terjadi gas penyelimut
ketika elektroda berselaput itu mencair, sehingga dalam proses ini tidak
diperlukan tekanan gas inert untuk mengusir oksigen atau udara yang dapat
menyebabkan korosi atau gelembung-gelembung di dalam hasil las-lasan. Proses
pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir di antara elektroda dan
bahan las membentuk panas hingga dapat mencapai suhu 3000oC,
sehingga membuat elektroda dan bahan yang akan dilas mencair.
Menjadikan
elektroda dan bahan las mencair, diperlukan suatu proses penyalaan awal. Bagi
yang sudah terbiasa mengelas dengan menggunakan las SMAW, menyalakan awal
bukanlah suatu hal yang sulit. Tetapi bagi pemula, menyalakan awal merupakan
suatu hal yang sulit.
Proses penyalaan
awal busur listrik ada 2 (dua), yaitu dengan cara menggoreskan atau
menyentuhkan ujung elektroda pada benda kerja. Dari hasil sentuhan/goresan
tersebut, maka pada lingkaran arus terjadi hubungan pendek dan tempat
sentuhannya terpanasi. Sebelum elektroda melekat pada benda kerja, maka
elektroda harus secepatnya ditarik ke atas sampai terjadi adanya busur listrik.
Seringkali
penyalaan awal menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi tukang las. Selain
merupakan hal yang sulit, juga seringkali hasil las-lasan tidak seperti yang
diinginkan. Ada yang terlalu cembung, dan ada pula yang keropos. Hal-hal
tersebut akan mempengaruhi hasil las-lasan secara keseluruhan.
Agar hal-hal
tersebut di atas tidak terjadi, ada baiknya bagi tukang las untuk mengikuti
atau menjalankan tips-tips penyalaan awal di bawah ini.
1. Memanaskan elektroda di dalam
oven.
Elektroda yang lembab dapat direkondisi
dan dikeringkan kembali untuk mengurangi kelembaban yang berlebihan. Tetapi
bagaimanapun juga semua jenis elektroda memerlukan sedikit kelembaban, dan bila
terlalu kering juga dapat merusak elektroda tersebut serta berdampak pada
performasinya.
a) Elektroda Rutile.
Bila
elektroda rutile ini
menjadi lembab, maka keringkan kembali pada temperatur 170oC selama
30 menit.
b) Elektroda Cellulosa.
Elektroda cellulosa ini
perlu sedikit lebih tinggi prosentase kelembabannya.
c) Elektroda Low Hydrogen.
Apabila
elektroda low hydrogen ini
lembab, maka elektroda ini harus dikeringkan kembali pada temperatur antara 250oC
sampai dengan 350oC selama 2 (dua) jam.
d) Elektroda bersalut serbuk besi (Iron
Powder).
Elektroda ini bila
mengalami kelembaban, maka harus dikeringkan kembali pada temperatur 250oC
selama 2 (dua) jam.
2. Memilih jenis arus las yang
dipakai menyesuaikan dengan jenis elektroda yang dipergunakan.
Jenis arus las yang dipakai adalah arus
AC, DC+, atau DC-. Bila arus las yang dipergunakan sesuai dengan ukuran dan
jenis dari elektrodanya, maka akan dapat menghasilkan lasan yang baik dan
ideal. Bila arus lasnya tidak sesuai, maka akan menyebabkan hasil lasan menjadi
tidak memuaskan atau dapat dikatakan performasi dari elektroda menjadi jelek.
3. Meninggikan jarak elektroda
terhadap benda kerja sesaat setelah terjadinya busur listrik.
Setelah elektroda disentuhkan atau
digoreskan ke benda kerja dan ditarik ke atas, maka akan terjadi yang namanya
busur listrik. Supaya busur listrik tersebut menghasilkan rigi-rigi yang baik,
maka jarak antara elektroda dan benda kerja adalah sebesar diameter elektroda.
Tetapi khusus untuk penyalaan awal, supaya hasil las-lasan tidak terlalu
cembung dan atau keropos, maka jarak elektroda terhadap benda kerja harus diusahakan
melebihi dari ukuran sebesar diameter elektroda. Hal ini terjadi hingga lebar
dan tinggi rigi-rigi las serasi. Setelah rigi-rigi las serasi, kemudian sambil
berjalan, jarak elektroda terhadap benda kerja diturunkan kembali sebesar
diameter elektroda.
Dengan ketiga tips
di atas, diharapkan penyalaan awal bukan lagi menjadi hal yang tidak
menyenangkan bagi tukang las dan mampu membuat hasil las-lasan yang baik. Jika
memang sudah dilakukan ketiga tips di atas dan hasilnya masih belum memuaskan,
maka harus dicoba lagi berulang-ulang (terutama tips yang nomor 3). Karena pada
dasarnya, pengelasan hanyalah melatih feeling.
Jika feelingnya sudah ketemu, hasil las-lasan juga
akan baik. Oleh karena itu, berlatihlah sesering mungkin agar feelingnya terasah!
0 komentar:
Post a Comment