Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Saturday, March 21, 2020

PEMBELAJARAN DARING II MAPEL TPOA/OAW "Menentukan Peralatan Las, Pengesetan Dan Barang-Barang Yang Digunakan"

KEGIATAN BELAJAR 2
(PEMBELAJARAN  DARING  II  TANGGAL  23 S/D 27 MARET 2020)
MENENTUKAN PERALATAN LAS,  PENGESETAN DAN BARANG-BARANG 
YANG DIGUNAKAN

Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar elemen ini, Anda akan dapat:
1. Menyiapkan peralatan kerja untuk persiapan penyambungan dengan las
2. Mengelas catat (tack weld) benda kerja pada jarak-jarak tertentu.
3. Menjelaskan posisi benda kerja pada setiap posisi pengelasan
3. Menjelaskan posisi sudut pembakar dan kawat las pada setiap teknik  pengelasan.

Uraian Materi
A. Peralatan Kerja 
Di dalam persiapan-persiapan penyambungan dengan las, harus dilakukan persiapan yang benar. Dengan persiapan-persiapan yang benar dan baik membuat pekerjaan  juru las menjadi ringan. Persiapan meliputi pekerjaan penyambungan, misalnya meratakan permukaan bagian atas dan bagian bawah sambungan. Dalam pengelasan penyetelan celah, sudut atau jarak adalah suatu hal yang diperlukan. Maka mulailah dengan persiapan-persiapan yang benar pada sudut-sudutnya dan meluruskan sebelum pengelasan dimulai. Kelurusan dan kerataan permukaan harus dijaga selama proses pengelasan berlangsung.
Benda kerja harus diikat untuk mencegah pemuaian akibat panas, terjadinya perubahan bentuk (distorsi).  Alat penjepit harus terpasang kuat agar tidak bergerak maupun berubah posisi, karena bila demikan dapat mengubah posisi benda las akibat pemuaian sewaktu mengelas; hal ini akan serius bila terjadi pada benda baja tahan karat. Jadi kalau perlu dalam penyambungan dua benda, bagian bawah benda tersebut diberikan alat bantu untuk menjaga kerataan benda las tersebut. Alat bantu ini bisa dari pelat tembaga setebal ½" yang diikat kuat pada bagian bawah sambungan pengelasan. Hal ini sangat membantu sekali karena pelat tembaga ini dapat menerima dan menahan panas atau percikan – percikan las seperti terlihat pada gambar 3.1

 Pengesetan sambungan tumpul
Cara lain untuk menghindari perubahan bentuk, dipakai alat pengikat benda kerja dengan satu sistem, yaitu yang disebut sistem las catat (tack weld)
B. Las Catat (Tack Weld)
Las catat adalah las kecil atau pendek yang digunakan sebagai pengikat bagian-bagian yang akan disambungkan atau dilas.
Las catat sangat penting untuk mempertahankan kedudukan bagian-bagian sambungan, agar pada saat pengelasan dapat mengurangi perubahan bentuk.
1. Ukuran las catat 
a) Las catat pada ujung sambungan, panjangnya 3 s.d 4 kali tebal bahan, maksimum 3,5 cm
b) Las catat yang berada ditengah-tengah sambungan panjangnya 2 s.d 3 kali tebal bahan, maksimum 3,5 mm.
c) Las catat pada pelat-pelat tipis dibuat lebih kecil tetapi jumlahnya agak banyak.

2. Jarak las catat
Jarak las catat yang satu terhadap yang lain harus sama seperti ditunjukkan pada gambar 3.2 ,  panjang jarak tersebut adalah :
a) Tebal bahan di atas 3 mm, jaraknya ± 150 mm, dengan ketentuan setiap penambahan tebal 1 mm, jaraknya ditambah 25 mm dengan jarak maksimum tidak boleh lebih dari 600 mm.
b) Tebal pelat sampai 1,5 mm, jaraknya ± 40 mm.
c) Tebal pelat 1,5 s.d 3 mm, jaraknya ± 50 mm.
d) Untuk sambungan las sudut, jaraknya dapat dibuat dua kali ketentuan di atas. 
 Jarak las catat

C. Posisi Pengelasan
1. Posisi Bawah Tangan 
Posisi bawah tangan adalah benda kerja terletak di atas bidang datar dan proses pengelasan berlangsung di bawah tangan. Untuk mengelas baja lunak besar sudut posisi arah memanjang (searah sambungan ) untuk pembakar 60o – 70o dan kawat las 30o – 40o terhadap permukaan benda kerja, untuk arah melintang pembakar dan kawat las 90O terhadap permukaan benda kerja (lihat gambar 3.1 dan 3.2).
  
Mengelas  Posisi Bawah Tangan

2.  Posisi Mendatar (Horizontal)
Posisi mendatar ;  benda kerja berdiri tegak, posisi sambungan mendatar (horizontal) pengelasan berjalan arah mendatar. Untuk mengelas baja lunak besar sudut pembakar   600 – 700 terhadap garis horizontal dan sudut samping pembakar antara 800 – 900 terhadap bidang bawah (lihat gambar 3-3 dan 3-4)

 mengelas posisi mendatar

3.  Posisi Tegak (Vertikal)
Benda kerja berdiri tegak, posisi sambungan tegak (vertikal), pengelasan berjalan tegak arah naik atau turun. Untuk mengelas baja lunak besar sudut pembakar 0 – 10o terhadap garis horizontal dan sudut samping pembakar 90o (sambungan tumpul), sudut samping pembakar  untuk sambungan sudut 45o, sudut kawat las sambungan sudut maupun sambungan tumpul  30o – 40o terhadap permukaan benda kerja. Gerakan pembakar dan bahan pengisi ke arah atas atau ke arah bawah lihat gambar 3.5
 mengelas posisi tegak
4.    Posisi Atas Kepala (Over head)         
Posisi atas kepala; benda kerja /bagian yang akan dilas menghadap ke bawah, pengelasan dilakukan dari bawah. Besar sudut pembakar 0 – 10o terhadap garis tegak dan segaris dengan garis sambungan pengelasan  (sambungan tumpul), untuk sambungan sudut ; sudut samping pembakar 45o, sudut kawat las sambungan tumpul maupun sambungan sudut 30o – 40o terhadap permukaan benda kerja (lihat gambar 3-6).   

Mengelas Posisi Atas Kepala (Over head)
D. Teknik Pengelasan
1  Teknik Las Arah Kiri (Left ward Welding)                                                                                 
Teknik pengelasan  arah  kiri, pembakar  bergerak  dari  kanan  ke kiri apabila pembakar dipegang  oleh  tangan kanan.   Teknik mengelas arah kiri terutama dipergunakan untuk mengelas bahan baja yang tebalnya sampai 4,5 mm. Cara ini dipergunakan untuk mengelas besi tuang dan bahan – bahan non ferro. Ayunan las melingkar atau setengah lingkaran. Sudut pembakaran las 60 – 70 derajat, sudut kawat las 30 – 40 derajat terhadap garis sambungan (lihat gambar).


 Teknik Las Arah Kiri (Left ward Welding)
2. Teknik Las Arah Kanan (Rightward Welding)
Pembakar bergerak dari kiri ke kanan, bila pembakar dipegang oleh tangan kanan. Cara ini dianjurkan untuk mengelas baja yang tebalnya 5 mm ke atas. Posisi sudut pembakar las 400 – 500, sudut kawat las 300 – 400 terhadap garis sambungan. Sudut pembakar lebih kecil atau miring maksudnya untuk menahan cairan yang mengalir supaya tidak mendahului pengelasan.  Pengelasan arah kanan biasanya hanya dilakukan pada logam baja dan dianjurkan untuk mengelas posisi tegak dan atas kepala.

 Teknik Las Arah Kanan (Rightward Welding)

Rangkuman
Persiapan meliputi pekerjaan penyambungan, misalnya meratakan permukaan bagian atas dan bagian bawah sambungan. Dalam pengelasan penyetelan celah, sudut atau jarak adalah suatu hal yang diperlukan. Maka mulailah dengan persiapan-persiapan yang benar pada sudut-sudutnya dan meluruskan sebelum pengelasan dimulai. Kelurusan dan kerataan permukaan harus dijaga selama proses pengelasan berlangsung.
1.   Benda kerja harus diikat untuk mencegah pemuaian akibat panas, terjadinya perubahan bentuk (distorsi).  Alat penjepit harus terpasang kuat agar tidak bergerak maupun berubah posisi,
2.      Las catat sangat penting untuk mempertahankan kedudukan bagian-bagian sambungan, agar pada saat pengelasan dapat mengurangi perubahan bentuk.
Ukuran panjang las catat 
a)   Pada ujung sambungan 3 s.d. 4 kali tebal bahan
b) Ditengah-tengah sambungan 2 s.d. 3 kali tebal bahan, 
c) Maksimum panjangnya 35 mm.
Jarak las catat yang satu terhadap yang lain harus sama
3.     Posisi pengelasan:
a) Posisi bawah tangan
b) Posisi mendatar
c) Posisi tegak
d) Posisi atas kepala
4.     Teknik Pengelasan
a) Arah kanan (maju)
b) Arah kiri (mundur)

Tes Formatif / TUGAS DARING  II
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan benar.

Pertanyaan
1. Tuliskan pekerjaan persiapan sebelum pengelasan dimulai.
2. Jelaskan fungsi las catat (tack weld).
3. Tuliskan jumlah dan ukuran las catat apabila tebal bahan 2 mm, panjang   150 mm.
4. Tuliskan empat macam posisi pengelasan, lengakapi dengan istilah lain  (inggris). 
5. Jelaskan kedudukan benda kerja dan proses pengelasan dari ke empat posisi tersebut.
6. Tuliskan kegunaan teknik mengelas arah kiri dan arah kanan. 

PEMBELAJARAN DARING 1 MAPEL TPOA/OAW "Menghubungkan Dan Mengeset Peralatan Pengelasan"

KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBELAJARAN  DARING  1 MAPEL TPOA/OAW
MENGHUBUNGKAN DAN MENGESET PERALATAN PENGELASAN
Kegiatan Belajar Dalam Jaring (Daring) ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Satuan Pendidikan SMKN 1 Duduksampeyan Gresik, Pelaksanaan Daring I dilakukan mulai tanggal 16 s/d 20 Maret 2020

Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar elemen ini, Anda akan dapat 
1. Menyiapkan silinder oksigen dan asetilena
2. Melaksanakan pemasangan regulator pada silinder asetilena dan oksigen.
3. Melaksanakan pemasangan selang las sesuai prosedur
4. Melaksanakan pemasangan pemegang brander ke selang las dan mulut pembakar.

Uraian Materi
A.  Menyiapkan silinder oksigen dan asetilena
Tempatkan silinder oksigen dan asetilena terikat pada dinding atau pada kereta dorong di tempat yang aman.
 Silinder Oksigen Las OAW
B. Pemasangan regulator
Sebelum memasang regulator pada tiap silinder, katup silinder dibuka sebentar dan tutup kembali agar lubang dan ulir bebas dari debu.
 Pemasangan regulator
Pasang regulator pada masing- masing silinder. 
C.    Pemasangan selang
 Pemasangan selang
Hubungkan selang pada pipa pengeluaran dari regulator, dan kencangkan ikatan dengan kunci pas.
Bersihkan debu dari dalam selang dengan cara mengalirkan gas ke selang
D. Pemasangan  brander pembakar
 Pemasangan  brander pembakar
Pasang ujung selang las pada pembakar, selanjutnya pasang mulut pembakar, gunakan nomor yang sesuai dengan jenis dan tebal bahan serta kencangkan ikatannya. 
E.  Penyetelan tekanan kerja
 Penyetelan tekanan kerja
Atur tekanan kerja pemakain untuk oksigen/zat asam dan  asetilena pada regulator. 
Tekanan kerja  disesuaikan dengan jenis pembakar las, misalnya pembakar las jenis injector : 
Asetilena
Tekanan isi silinder 15 Bar
Tekanan kerja 0,3 s.d 0,5 Bar

Zat asam
Tekanan isi silinder 150 Bar
Tekanan kerja 2,5 Bar (tertera pada mulut pembakar). Untuk pembakar jenis mixer tekanan kerja zat asam dan asetilena 1 : 1, misalnya mulut pembakar nomor 4, tekanan kerja zat asam dan oksigen sama, yaitu 5 – 7  dalam satuan psi (1kg/cm2 = 14,2 psi). Sebagai  untuk melihat tekanan kerja harus melihat tabel.

Pemeriksaan Sambungan
Secara keseluruhan pemasangan bagian – bagian utama las oksi-asetilena telah selesai, namun demikian instalasi las tersebut masih belum dapat digunakan karena belum dijamin keamanannya, mungkin masih ada kebocoran pada sambungan. Kebocoran gas terutama asetilena sangat membahayakan; gas asetilena sangat membahayakan; gas asetilena sangat mudah terbakar dan meledak. Oleh karena itu, sebelum digunakan, instalasi las harus diperiksa sambungan–sambungannya dari kemungkinan bocor.
Sambungan–sambungan yang perlu diperiksa adalah
a) Silinder dengan regulator
b) Regulator dengan slang las
c) Slang las dengan pembakar
d) Pembakar dengan tip/mulut pembakar
 Pemeriksaan Sambungan
Cara memeriksa sambungan adalah sebagai berikut 
Memutar roda putar katup silinder oksigen atau dengan kunci oksigen atau dengan kunci sok berlawanan arah jarum jam sebanayak 1 s.d 1½ putaraan hingga jarum manometer tekanan isi menuju angka tertentu, sesuai dengan tekanan isi silinder. Kemudian, memutar baut pengatur regulator oksigen searah jarum pada manometer tekanan kerja seperti telah dijelaskan di atas.
Oleskan air sabun pada setiap sambungan dengan menggunakan kuas. Bocoran gas dapat diketahui dari adanya gelembung–gelembung air sabun pada sambungan, bahkan kalau bocoran cuckup besar akan ditemui bunyi berdesis.
Apabila tejadi kebocoran hendaknya mur penghubung atau klem slang dikencangkan lagi dengan menggunakan alat yang sesuai dan periksalah kembali.
Pemasangan bagian–bagian utama las oksi asetilin dapat dikatakan selesai apabila pada instalasi las oksi-asetilena tidak ada kebocoran, yang artinya instalasi las oksi asetilin aman.

Menyalakan dan mematikan api las
1.     Menyalakan api las
a. Pakailah alat pelindung mata (kacamata) dan kemudian bukalah katup asetilena pembakar dan goreskan korek api las di muka mulut pembakar. Awas nyala api jangan ditujukan pada orang atau benda yang mudah terbakar
 Menyalakan api las
b. Aturlah nyala api asetilena dengan udara yang terjadi, agar tidak berasap tebal atau menyala jauh dari mulut pembakar dengan mem-perbesar atau memperkecil pengeluaran asetilena.
 mengatur katup oksigen
c. Bukalah katup zat asam/ oksigen pembakar perlahan-lahan hingga warna api akan berubah dari warna kuning menjadi berwarna biru. 
d. Melalui kaca mata las akan terlihat tiga macam nyala, inti nyala dan nyala ekor 
    
 mengatur nyala api las

e. Perbesar pengeluaran zat asam hingga nyala ekor menghilang itu tandanya nyala api sudah netral
f. Bila pengeluaran zat asam dilanjutkan, inti nyala berubah menjadi memendek dan agak runcing. Nyala ini dinamakan nyala okidasi atau nyala kebihan zat asam. 
g. Bila pengeluaran asetilena diperbesar setelah nyala netral, maka nyala ekor akan terlihat. Nyala ini dinamakan nyala karburasi atau nyala kelebihan asetilena. 
h. Untuk memperoleh penga- laman mengenai  nyala api netral, oksidasi dan karburasi,  cobalah pada benda kerja dan  membandingkan hasilnya. 
2.    Mematikan api las
 mematikan api las
Tutuplah katup asetilena pembakar, nyala api sekaligus akan mati.
Setelah nyala api mati tutuplah katup zat asam pembakar
       
   
 macam-macam nyala api las
 Kegunaan nyala api netral oksidasi dan karburasi. 
Nyala api netral
Nyala api netral adalah nyala api yang sering diguanakan untuk mengelas baja, baja tahan    karat, tembaga dan almunium. 

Nyala api karburasi 
Nyala api karburasi digunakan untuk melapisi keras permukaan dan las patri keras (brazing).

Nyala api oksidasi
Nyala oksidasi dipergunakan untuk mengelas kuningan atau mengelas patri dengan bahan kuningan (braze welding).

Rangkuman
1. Peralatan pengelasan yang harus dihubungkan adalah
a)   Regulator oksigen atau asetilena ke silinder oksigen atau asetilena.
b)   Selang las oksigen atau asetilena ke regulator oksigen atau asetilena.
c)   Pembakar las ke selang oksigen atau asetilena.
d)   Mulut pembakar / tip ke pembakar las.

2.    Tekanan kerja pada regulator disesuaikan dengan jenis pembakar las.
 pembakar las jenis injektor 
a) Tekanan kerja asetilena 0,3 s.d 0,5 Bar
b) Tekanan kerja zat asam / oksigen  2,5 Bar (tertera pada mulut pembakar)
c) Untuk pembakar jenis mixer tekanan kerja zat asam dan asetilena 1 : 1 besar tekanannya lihat table.

3.     Sambungan – sambungan yang perlu diperiksa adalah
a) Silinder dengan regulator
b) Regulator dengan slang las
c) Slang las dengan pembakar
d) Pembakar dengan tip/mulut pembakar

4.     Nyala api las ada 3 macam, yaitu :
a) Nyala api netral
b) Karburasi dan 
c) Oksidasi
       Setiap nyala api las mempunyai fungsi atau kegunaannya

Tes Formatif / TUGAS DARING I
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas, dan benar.
1. Jelaskan cara menyiapkan silinder gas oksigen dan asetilena yang sesuai dengan prosedur.
2. Tuliskan urutan peralatan utama yang perlu diset/dihubungkan. 
3. Tuliskan sambungan-sambungan yang perlu diperiksa setelah dipasangkan satu dengan yang lainnya. 
4. Jelaskan cara pemasangan mulut pembakar.
5. Tuliskan tekanan kerja zat asam/oksigen dan tekanan kerja asetilena untuk pembakar jenis injector.
6. Tuliskan tiga macam nyala api las oksi-asetilena.
7. Jelaskan kegunaan dari tiga jenis nyala api las oksi-asetilen.
8. Tuliskan alasannya menyalakan api las harus menggunakan korek api las.


Monday, March 16, 2020

Peralatan Utama Las OAW: Ekonomiser, Satu set jarum pembersih, Korek Api Las Lengkap Uraiannya!!!!

Ekonomiser
Ekonomiser pada pengelasan seperti gambar 2.14 memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
a)menghemat waktu
b)menghemat gas, terutama dalam pengelasan yang terhenti – henti
c)memadamkan nyala pembakar, jika pembakar diletakkan pada kait.
d)mencegah terjadinya nyala balik.

Bagian-bagian utama dari ekonomiser adalah sebagai berikut :
1.alat penyala
2.keran penyala
3.kait pembakar
4.slang oksigen dari regulator
5.slang asetilena dari regulator
6.slang oksigen ke pembakar
7.slang asetilena ke pembakar
 Ekonomiser OAW
Prinsip kerja ekonomiser adalah sebagai berikut:
a)Buka keran penyala, maka gas asetilena (tanpa O2) akan keluar dari alat penyala
b)bila pembakar diangkat dari kait, katup yang menyalurkan gas dari regulator ke pembakar akan terbuka.
c)sebaliknya bila pembakar diletakkan pada kait, katup akan menutup dan nyala akan padam.

Jarum Pembersih
Selama proses pengelasan, adakalanya saluran gas pada mulut pembakar tersumbat. Untuk itu diperlukan alat pembersih. Dengan menggunakan jarum pembersih diharapkan lubang pada mulut pembakar tidak bertambah lebar. Mulut pembakar yang bersih akan menghasilkan pekerjaan yang baik.

Satu set jarum pembersih terdiri dari bermacam-macam ukuran, untuk ukuran diameter lubang mulut pembakar yang berbeda-beda seperti pada gambar gambar 2.15. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut:
 Jarum Pembersih
a)Carilah jarum pembersih yang diameternya sesuai dengan diameter lubang mulut pembakar.
b)Tusukan jarum pembersih pada lubang yang tersumbat hingga bersih seperti pada gambar gambar 2.16.
c)Untuk membersihkan ujung mulut pembakar gunakanlah kikir yang ada pada jarum pembersih.
Jarum Pembersih
 Cara membersihkan ujung mulut pembakar
Korek Api Las
Fungsi korek api las adalah untuk menyalakan campuran oksigen dan asetilena yang keluar dari mulut pembakar. Hal ini dapat dilakukan dengan satu tangan saja.
Prinsip kerja korek api las adalah dengan menggoreskan batu korek api pada permukaan yang keras dan kasar, sehingga didapatkan bunga api yang dapat digunakan untuk membakar campuran gas yang keluar dari mulut pembakar. Bila batu korek api habis, bisa diganti dengan batu korek api yang baru.

Bentuk korek api las ada bermacam-macam sebagai contoh, selain bentuk korek yang biasa dipakai dibengkel juga bentuk korek api seperti pada gambar 2.17 sebagai berikut :
 korek api las

Peralatan Utama Las OAW: Pembakar Las, Ukuran Mulut Pembakar Serta Keselamatan Kerja untuk Pembakar (Brander)

Pembakar las
Fungsi pembakar las (burner) pada alas oksi asetilena adalah
a) Mencampur gas oksigen dan gas asetilena
b) Mengatur pengeluaran gas
c) Menghasilkan nyala api

Pembakar las bila dilihat dari cara pencampuran gas dibagi menjadi 2 (dua) jenis, dapat dilihat pada gambar 2.11 dan 2.12 berikut, yaitu :
a) Pembakar las tekanan rendah (type injector)
b) Pembakar las tekanan rata (type mixer)
 Pembakar las OAW
Prinsip kerja pembakar las adalah sebagai berikut : Gas oksigen dan gas asetilena dapat bercampur secara homogen dalam pembakar bila katup oksigen dan katup asetilena dibuka. Pada keadaan ini gas campuran akan keluar melalui pembakar dan dapat dinyalakan untuk keperluan pengelasan. Katup oksigen pembakar mempunyai tanda warna hitam atau biru sedangkan katup asetilena berwarna merah. Nyala api oksigen dengan asetilena mempunyai temperatur paling tinggi bila dibandingkan dengan nyala api oksigen dengan bahan bakar gas lainnya (lihat tabel 01).Pada  umumnya  sebuah  pembakar  dilengkapi  dengan  suatu  set tip/mulut pembakar, Masing-masing mulut pembakar digunakan untuk mengelas bahan yang tebalnya berbeda (lihat tabel 2). 
 Tabel Nilai Pembakaran
Untuk memilih ukuran mulut pembakar perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Tebal bahan yang akan dilas
b) Jenis bahan yang akan dilas
c) Proses pengelasan
Seperti halnya pembakar las, mulut pembakar inipun ada dua macam yaitu mulut pembakar “mixer” dan “injector”. Penggunaan ukuran tip berdasarkan tebal bahan, hanya berlaku untuk las cair baja lunak lihat gambar 2.13.
 Tabel Penggunaan ukuran tip

Keselamatan Kerja untuk Pembakar (Brander)

Pembakar digunakan untuk mencampur gas oksigen dan asitilena dengan perbandingan tertentu sesuai keperluan kerja. Pembakar tediri dari dua macam yaitu pembakar pengelasan biasa dan pembakar pemotongan prosedur untuk keselamatan kerja menggunakan pembakar adalah pembakar tidak boleh disentuh oleh tangan atau sarung tangan yang terkena minyak atau pelumas.

Tidak diperkenankan menggunakan mulut pembakar untuk mencungkil atau memukul karena kerusakan pada mulut pembakar dapat menyebabkan nyala balik. Bersihkan mulut pembakar dari kotoran yang menyumbat secara berkala menggunakan alat pembersih khusus tip. Mulut pembakar harus dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan sikat baja lunak sambil membuka kran tabung oksigen. Mematikan api yang menyala dari pembakar apabila tidak dipakai. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, simpan dan rawatlah pembakar dengan benar dan teratur.

Peralatan Utama Las OAW: Slang Las, Fungsi Dan Bentuk Alat Penyambung Serta Cara Pemeriksaannya

Fungsi slang las adalah untuk mengalirkan gas dari silinder ke pembakaran. Slang las dibuat dari karet yang berlapis-lapis dan diperkuat oleh serat-serat bahan tahan panas seperti pada gambar 2.08. 

 slang las
Sedangkan sifat slang las adalah sebagai berikut :
a) Kuat
(1) Slang Asetilena harus tahan terhadap tekanan 10 kg/cm2
(2) Slang oksigen harus tahan terhadap tekanan 20 kg/cm2
b) Tahan api/panas
c) Lemas/tidak kaku/fleksibel
d) Berwarna
(1) Slang oksigen mempunyai warna hitam/biru/hijau
(2) Slang asetilena mempunyai warna merah.
e) Ukuran slang las
Besarnya diameter dalam slang las bermacam-macam dan ukuran yang paling banyak digunakan ialah 3/16 “ dan 5/16”. Dalam dunia perdagangan slang oksigen dan asetilena ada yang berdiri sendiri dan ada pula yang diikat menjadi satu (twin hose). Slang las jenis kedua ini lebih enak dipakai karena mudah digulung dan tidak terpuntir.

Dalam penggunaannya, slang las tidak dibenarkan dipertukarkan. Untuk menyalurkan gas oksigen pakailah slang yang berwarna merah. Dengan perbedaan warna ini dapat dihindarkan kekeliruan pada waktu pemasangan slang.
Bentuk alat penyambung slang dapat dibedakan sebagai berikut :
a) Nipel (alat penyambung) pada kedua ujung siang dibuat berlainan. Nipel oksigen berbentuk setengah bulat, sedangkan Nipel asetilena berbentuk tirus seperti pada gambar 2.09
b) Mur pengikat untuk oksigen mempunyai ulir kanan, sedangkan untuk asetilena ulir kiri seperti pada gambar 2.10.
c) Mur pengikat untuk oksigen berbentuk segi enam rata dan mur pengikat asetilena berbentuk segi enam ditakik.

 alat penyambung slang OAW
Keselamatan Kerja Selang Las.
Selang las menghubungkan tabung gas dengan pembakar las untuk mengalirkan gas oksigen dan asetilena. Selang gas oksigen berwarna hitam atau biru dan selang asetilena berwarna merah atau oranye. Prosedur keselamatan kerja menggunakan selang las adalah selang las tidak boleh terkilir dan terjepit saat dipakai. Selang tidak boleh bersentuhan dengan nyala api bunga api, benda panas, benda tajam, dan segala jenis minyak atau pelumas.

Pemeriksaan selang secara berkala dilakukan agar tidak terjadi kebocoran, hangus, dan sambungan longgar. Jangan menggunakan kawat, plastic, atau isolasi yang menutup kebocoran. Bagian yang bocor harus dipotong dan disambung kembali menggunakan alat penyambung, pengikat atau penjepit khusus selang. Gulung selang dengan rapi setelah menggunakannya.

Tata cara yang tepat dalam menggunakan peralatan las oksi asetilena sangat menguntungkan efisiensi peralatan dan memberi rasa aman bagi operator las oksi asetilena akan mengurangi resiko kecelakaan kerja.

Sangat Simpel: Latihan Soal TIG SMK, Pilihan Ganda, Uraian Dan Jawabannya Sekalian....

1. Gas yang dipakai untuk proses pengelasan Gas Tunsten adalah:
a. Gas Aktif   b. Gas tidak aktif,    c. Gas Senon      d. Co2 e. Semua jawaban salah
2. Dibawa ini termasuk perangkat yang dipakai prose pengelasan las gas tungsten kecuali :
a. Tabung gas lindung      b. Flowmeter c.Stang las d. Tang Amper,    c. Tungsten
3. Kabel dan selang pada las tungsten befungsi untuk :
a. Menghantar arus dan gas menuju ke stang las,
b. Memudahkan pengaturan amper dan gas
c. Sebagai pelengkap acesoris
d. Perlengkapan tambahan pada las tungsten
e. Perlengkapan standart las gas tunsten
4. Pada pengelasan yang berat/skala industri di butuhkan acecoris lain diantaranya:
a. rheostat kaki     b. Pendingin air,     c.pengatur waktu       d. Remote           e. Tig torc
5. Untuk menyatukan sistem las yang berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan proses pengelasan adalah:
a. Tungsten       b.welding torch,      c. Rheostat      d.elektroda         e. Flowamper
6. Pemilihan arus AC atau DC biasanya tergantung pada
a. Jenis Logam       b. Jenis gas        c.besar amper         d.posisi pengelasan       e. Elektroda
7. Gas lindung yang dipakai untuk proses pengelasan las gas tungsten adalah:
a. Argon dan helium      b. Xripton     c. Co2        d. Oxigen         e. Aciteline 
8. Fungsi flowmeter pada pengelasan las gas tungsten adalah:
a. Menunjukan aliran gas lindung yang dipakai
b. Menentukan tekanan gas pada botol
c. Sebagai pelengkap proses pengalasan
d. Mengukur tekakan kerja
e. Semua jawaban salah.
9. Yang dimaksud elektroda tak terumpan adalah:
a. Celuloseelektrode      b. nonconsumable electode,    c. Low hidrogen    d. lanthanum oksida
10. Kode warna untuk elektroda tungsten tipe EWLa-1 adalah:
a. Hitam      b. Hijau     c. Orage      d. Merah       e. Kuning
11. Kode G pada lektroda tungsten adalah:
a. Tungsten murni     b. Komposisi tambahan    c. Wolfram     d. General       e. Elektroda
12. Elektroda tungsten  digunakan untuk AC- HF Argon dan AC Balanced Wave Argon adalah:
a. Tungsten murni      b. titanium      c. cerium      d. Zirconium      e. Lanthanum
13. Untuk jenis logam yang permukaannya terbentuk oksid seperti  aluminium dan magnesium digunakan arus:
a. DC dan DCRP      b. AC dan DCEN     c. AC dan DCRP    d. DCEP    e. AC dan DCEP
14. Pada pengelasan alumunium dengan arus AC untuk tebal pelat  1,59mm dan bentuk sambungan sudut menggunakan besar arus:
a. 75-85 amp        b. 70 – 90 amp       c. 75 – 100amp       d. 60 – 85 amp       e. 50 – 65 amp
15. Pada pengelasan stainlesstel dengan arus DCEN untuk tebal pelat  4,76mm dan bentuk sambungan sudut menggunakan besar arus:
a. 100-125amp            b. 125-150amp         c. 135-160amp          d. 90-110amp   e. 65-85amp
16. Dibawa ini yang tidak dapat meminimalkan distorsi kecuali :
a. Baking  strip         b. Teac well       c. Kye hole       d. Torc backing     e. intermittent welding
17. Ada berapa cara menyalakan elektroda las gas tungsten ?
a. 2      b. 3       c. 4.        D. 5         e  6

18.Hasil pengelasan yang jelek dipengaruhui :
a. Busur tidak stabil, inklusi tungaten dalam, jarak terlalu pendek
b. Arus terlalu kecil, elektroda salah, tekanan gas kurang stabil
c. Busur kurang stabil, terjadi inklusi tungsten di dalam las, keropos
d. Naik turun arus listrik, setingan gas salah, 
e. Semua jawaban salah
19.Digunakannya gas lindung pada proses pengelasan las gas tungsten adalah:
a. Agar hasil pengelasan rapi
b. Agar cairan las tidak terkontaminasi oleh udara luar
c. Mempercepat proses pengalasan
d. Memudahkan pencairan logam yang dilas
e. Menghilangkan korosi pada logam yang dilas
20.Ukuran kaca penyaring/pelindung pada proses pengelasan las gas tungsten adalah:
a. 7 b. 8 c. 9 d. 11 e. 12

JAWABLAH DENGAN SINGKAT JAWABAN DIBAWA INI:
1) Terangkan prinsip pengelasan dengan menggunakan las gas tungsten.
2) Apa yang terjadi jika gas lindung tidak mengalir?
3) Apa penyebab distorsi di dalam las gas tungsten?
4) Mengapa digunakan fixture di dalam meminimalkan distorsi?
5) Ada berapa macam cara penyalaan las gas tungsten?
6) Gambarkan Ilustrasi Membuat Rigi Las Posisi Bawa Tangan, Horisontal,dan Vertikal
7) Langkah-langkah apa yang perlu ditempuh untuk mendapatkan hasil pengelasan sudut yang baik?
8) Gambarkan Ilustrasi Pengelasan Sambungan Sudut Posisi 1F, 2F, dan 3F
9) Mengapa elektroda tungsten retak dan bagaimana cara mengatasinya?
10) Apa yag akan terjadi jika permukaan plat yang dilas berminyak meskipun   pengelasan menggunakan Argon 99,99%?


KUCI JAWABAN 
1. B
2. D
3. A
4. B
5. B
6. A
7. A
8. A
9. B
10. A
11. D
12. D
13. E
14. D
15. B
16. E
17. 3
18. C
19. B
20. 12


1) Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimana busur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten(elektroda tak terumpan) dengan benda kerja logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidak aktif) agar tidak berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak tergantung dari bentuk sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas.
2) Pengelasan keropos akibat terkontaminasi dengan udara luar
3) Distorsi disebabkan oleh adanya perubahan bentuk yang terjadi akibat pengelasan. Perubahan ini sifatnya menarik benda yang dilas ke arah daerah pengelasan
4) Karena kemampuan fixture untuk menahan benda kerja dari pengaruh tarikan yang terjadi setelah pengelasan dilakukan
5) Ada 3 macam cara penyalaan las gas tungsten yaitu dengan cara sentuhan, frekuensi tinggi, dan tegangan tinggi.
6) 
 Ilustrasi Membuat Rigi Las Posisi Bawa Tangan, Horisontal,dan Vertikal TIG
7) Untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik perlu ditempuh
langkah-langkah sbb:
??Tentukan dahulu jenis logam yang akan dilas
??Berapa ketebalan plat yang akan dilas
??Bentuk sambungan apa yan akan dipakai
??Tentukan diameter elektroda tungsten yang akan dipakai
??Tentukan diameter kawat las yang akan dipakai
??Gunakan arus yang sesuai untuk ketebalan, posisi, dan diameter kawat
??Tentukan jenis gas lindung yang sesuai dan aturlah besar aliran gasnya.
??Buatlah celah sebagaimana yang dirokemendasikan
??Pengelasan dilakukan dengan menjaga kestabilan posisi pengelasan dan kecepatan penggeseran
??Hindari kelembaban pada daerah sambungan yang akan dilas serta kotoran, minyak maupun oli pada permukaan plat

 Ilustrasi Pengelasan Sambungan Sudut Posisi 1F, 2F, dan 3F TIG

9) Karena elektroda tungsten terbuat dari bahan yang getas atau dimungkinkan elektroda tercelup ke dalam cairan logam pengisi. Untuk mengatasinya perlu menjaga jarak pengelasan yang konsisten dan jika mungkin menggantinya elektroda tungsten yang ulet. dengan
10) Keropos

Kisi-Kisi Soal Penilaian Akhir Semester Mapel TIG SMK Dan Jawabannya, sangat Membantu!!!

1. Proses pengelasan diperlukan persiapan yang baik diantaranya yang termasuk pada persiapan proses tersebut adalah:
a. Jenis mesin dan bahan
b. Jenis bahan dan ampere
c. Tekanan ampere dan bahan
d. Jenis mesin, bahan dan ampere
Jawab:  D

2. Pada proses las TIG memerlukan gas Argon. Gas Argon adalah sebagai :
a. Pembakar
b. Pelindung dan pendingin
c. Penghantar listrik
d. Busur api
Jawab:  B

3. Pada proses las TIG memerlukan tungsten, tungsten yang bagaimana yang diperlukan:
a. Tungsten yang circonium
b. Tungsten yang thorium
c. Tungsten murni
d. Tungsten jenis circonium dan diameter sesuai dengan colled
Jawab:  c

4. Pada proses pengelasan TIG aluminium memerlukan arus yang tepat. Arus apa yang digunakan:
a. Arus bolak-balik (AC)
b. Arus searah (DC)
c. Arus AC, DC sama saja
d. Arus DC (+) atau arus DC (-)
Jawab:  c

5.
 Butt weld

Gambar sket di atas termasuk jenis sambungan:
a. Fillet weld                               c. Lap weld
b. Butt weld                                 d. Pad weld
        Jawab:  B

6. Yang harus diperhatikan pada material yang akan dilas adalah:
a. Ukuran kampuh                     c. Jarak mesin las
b. Identitas material                   d. Jenis electrode
       Jawab:  B

7. Alat bantu yang tidak diperlukan dalam pengelasan TIG adalah:
a. Gas argon                              c. Tempat flux
b. Pomap pendingin                  d. Gas oksigen
       Jawab:  D


8. Untuk pengelasan plat tipis polarity yang terbaik bila menggunakan:
a. AC                                         c. DC SP
b. DC RP                                   d. Semua benar
       Jawab:  B

9. Yang tidak termasuk penyebab adanya distorsi pada pengelasan adalah:
a. Tidak adanya pemanasan awal
b. Tidak menggunakan alat bantu jig
c. Skill tenaga las kurang
d. Tidak ada identifikasi material
     Jawab:  A

10. Metode berikut dapat digunakan untuk memeriksa hasil pengelasan sampai ke bagian dalam:
a. Dye penetrant                        c. Metode ultrasonic
b. Metode magnetic                  d. Metode visual
       Jawab:  C


11. Proses pengelasan TIG memerlukan tekanan gas yang seimbang. Berapa tekanan gas kerja yang seimbang tersebut:
a. Sepuluh kali diameter elektroda (tungsten)
b. Sepuluh kali ketebalan benda kerja
c. Sama dengan tekanan isi
d. Sama dengan besarnya tekanan isi dan ketebalan benda
Jawab:  B

12. Hal-hal berikut ini adalah keuntungan menggunakan las TIG dibandingkan dengan las SMAW, kecuali:
a. Permukaan las lebih halus
b. Sangat baik untuk menyambung benda kerja tipis
c. Mudah dioperasikan
d. Mesin las TIG lebih murah
         Jawab:  D

13. Peralatan yang paling sering digunakan untuk memperbaiki hasil pengelasan adalah:
a. Palu                                     c. Gerinda
b. Kikir                                   d. Gergaji besi
        Jawab:  C

14. Pada proses pengelasan las TIG sangat diperlukan peralatan keselamatan kerja, peralatan keselamatan kerja diantaranya:
a. Apron
b. Sarung tangan kulit
c. Kaca mata
d. Sarung tangan kulit, apron, kaca mata dan tang penjepit
        Jawab:  D

15. Pada gambar kerja las pada umumnya berbentuk gambar konstruksi, gambar konstruksi terdiri dari:
a. Pandangan atas, samping, muka
b. Ukuran panjang, lebar, tebal
c. Code pengelasan
d. Pandangan dan ukuran berikut code las
Jawab:  D

16. Hambatan yang terjadi pada proses TIG:
a. Menyetel tungsten                 c. Menghidupkan mesin las
b. Menyetel jarak                        d. Menyetel benda kerja
            Jawab:  A

17. Hal-hal berikut ini adalah penyebab terjadinya banyak spatter pada hasil pengelasan, kecuali:
a. Jarak busur terlalu tinggi       c. Kampuh las kurang bersih
b. Amper terlalu tinggi              d. Skill tukang las kurang
            Jawab:  C

18. Bila terjadi cacat las pada permukaan hal-hal yang tidak boleh dilakukan adalah:
a. Menggerinda cacat las
b. Mengidentifikasi cacat las
c. Memperbaiki tanpa prosedur
d. Melaporkan kepada inspector yang berwenang
            Jawab:  C

19. Manakah yang tidak termasuk parameter pengelasan:
a. Ampere                                  c. Tebal benda kerja
b. Voltage                                  d. Kecepatan
            Jawab:  D

20. Cacat las yang bisa dideteksi dengan cara visual:
a. Slag inclusion                          c. Incomplete fusion
b. Retak dalam                             d. Spatter
             Jawab:  D



Kisi-Kisi Soal Penilaian Akhir Semester Mapel MIG SMK Disertai Jawabannya...

1. Ilmu yang menerangkan tentang dasar– dasar pengolahan dan penyelidikan logam adalah :
a. Ilmu logam produktif     b. ilmu logam aktif    c. ilmu logam dasar    d. ilmu logam fisik                            e. ilmu logam metalloid
Jawab:  A

2. Dibawa ini logam yang berbentuk bukan dari unsure dasarnya besi (Fe) dan karbon (C)kecuali :
a. Alumunium,    b. Magnesium (Mg)     c. Tembaga (Cu)     d. Carbida        e. seng
 Jawab:  D

3. Berdasarkan gambar percikan dibawa ini mana yang menunjukkan hasil percikan baja carbon tinggi !
 hasil percikan baja carbon tinggi

A, gambar A         b. gambar B        c. gambar C       d. gambar D      e.  gambar  A dan B
Jawab:  B

4. Gas Yang dipakai pada proses pengelasan MAG adalah :
A, Helium      b. Argon,        c. Oxigen        d. Propan     e . CO 2
Jawab:  E

5. Dibawa ini yang termasuk bagian Torch las adalah :
 A, ujung kontak      b. wire feeder     c. switch torch    d. switc gas     e. switc feeder
Jawab:  A

6. Piranti yang ada di regulator Las Gas Metal, yang dipakai untuk mengetahui tekanan kerja dalam satuan liter adalah :
a. Manometer
b. Simometer
c. Flowmeter
d. Thermometer
e. Isometer
         Jawab:  C

7. Dibawa ini yang bukan termasuk  perangkat yang dipakai untuk proses pengelasan las gas metal adalah:
a. Mesin las DC
b. Tabung gas lindung
c. Flowmeter untuk gas
d. Kabel masa
e. Tang kombinasi
         Jawab:  E

8. Elektroda pada las gas metal berbentuk gulungan dengan panjang biasanya  ratusan meter yang pada umumnya untuk ukuran ? 0,8 – 1,2 mempunyai berat
         A, 12 kg      b, 15 kg       c. 20kg         d. 10kg          e. 5kg
Jawab:  B

9. Mesin las DC merupakan mesin las pembangkit arus DC yang digunakan di dalam pengelasan las gas metal jenis arus yang digunakan adalah :
a, DCRP +      b. DCEN        c. DCEP       d.DCEN +       e. DCRP
Jawab:  C

10. Fungsi dari gas lindung yang digunakan untuk pengelasan las gas metal adalah :
a. Menstabilkan proses pengelasan
b. Mengurangi distorsi
c. Mempercepat proses pengelasan
d. Agar proses pengelasan tidak terkontaminasi dengan udara luar
e. Menghasilkan pengelasan yang sempurna
         Jawab:  D

11. Yang mengatur aliran kawat, gas lindung, dan arus pengelasan adalah :
a. Welding torch
b. Slang utama
c. Corong las
d. Tabung kontak
e. Roll slang
Jawab:  A
12. Jika akan mengelas baja tahan karat austenit, jenis elektroda apa yang akan dipakai adalah ?
 a, ER70S-3     b, ER1100      c, ER70S-6     d, ER1100, ER4043    e, ER80S-D2
Jawab:  C
13. Untuk mengelas alumunium yang dikerjakan pad alas gas metal menggunakan gas…..?
A, Argon dan CO2      b, Argon     c. helium       d. propan        e, jawaban b dan c
Jawab:  E
14. Fungsi elektroda pada proses pengelasan las gas metalah adalah ?
a. sebagai bahan pengisi
b. sebagai pencipta busur dan sekaligus bahan pengisi
c. sebagai bahan utama las
d. sebagai penyambung busur las
e. sebagai bahan tambahan untuk pengelasan
Jawab:  B
15. Jenis bahan pelapis anti karat pada elektroda las gas metal adalah……?
A, Kuningan     b, emas       c, perak       d, tembaga,        e, alumunium
Jawab:  D
16. Diantara  cara yang dapat meminimalkan distorsi adalah……?
a. intermittent welding
b. low amper
c. high contak
d. intermaidite welding
e. main of flow
Jawab:  A
17. Yang disebut tegangan sisa dalam sambungan tegangan adalah….?
a. Radius tester
b. HAZ
c. Rood  residusl
d. Residual Stress
e. Gap residusl
Jawab:  D
18. Untuk menghilangkan tegangan dengan melakukan perlakuan panas disebut……..?
a. Radius tester
b. HAZ
c. Stress Relieving
d. Residual Stress
e. Gap residusl
Jawab:  C
19. Adanya perubahan bentuk yang terjadi akibat pengelasan disebut…………!
a. Crak
b. Overlab
c. Under cut
d. Distorsi
e. Ceropos
Jawab:  D
20. Ilustrasi gambar kerja dibawa ini menunjukkan posisi pengelasan menggunan sambungan………!
 sambungan tumpul kampu I terbuka posisi horizontal

a. sambungan tumpul kampu I tertutup posisi horizontal
b. sambungan tumpul kampu I terbuka posisi horizontal
c. sambungan tumpul kampu I tertutup posisi bawa tangan
d. sambungan tumpul kampu I terbuka posisi bawa tangan
e. sambungan tumpul kampu I posisi vetical
Jawab:  B

Membantu sekali, Soal dan Pembahasan Fabrikasi Logam, Las Oksi Asetelin, Las Listrik SMK

Kerjakan Soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap benar!!!

1. Suatu proses penyambungan antara dua logam atau lebih dengan menggunakan panas lebih dari 450°C untuk mencairkan bahan tambah berbahan kuningan sebagai penyambung, dan bahan pelat yang disambung tidak turut mencair adalah
a. Welding
b. Soldering
c. Brazing
d. Plating
e. Bending
Answer : C

2. Dalam pemakaiannya penggores harus selalu berpasangan dengan salah satu alat ukur, yaitu 
a. rol meter
b. jangka bengkok
c. siku blok
d. mistar sorong
e. mistar baja
Answer : E

3. Penggaris yang digunakan untuk mengukur sudut 90°, yaitu
a. Mistar sorong
b. Mistar siku
c. Mistar baja
d. Rol meter
e. Jangka bengkok
 Answer : B

4. Pada gambar diatas menunjukan sambungan …..
 Sambungan lipat tunggal

a. Sambungan keeling
b. Sambungan patri
c. Sambungan lipat tunggal
d. Sambungan lipat ganda
e. Sambungan lipat tegak
Answer : C

5. Beberapa ciri kerusakan pada kikir dapat di identifikasikan dari beberapa hal dibawah ini, kecuali…
a. gigi pemarut kikir licin bila diraba dengan tangan
b. gigi pemarut kikir terlihat banyak yang rontok
c. pada bagian sela gigi kikir terlihat banyak geram
d. terasa kasar saat digunakan untuk mengikir
e. apabila digunakan untuk mengikir terasa licin
Answer : D

6. Yang termasuk palu lunak dibawah ini, kecuali…
a. Palu kayu
b. Palu kuningan
c. Palu plastik
d. Palu karet
e. Palu konde
             Answer : E

7. Fungsi perkakas tangan yang diperlihatkan pada gambar diatas berfungsi untuk…
 mengeling benda kerja

a. menjepit benda kerja
b. mengeling benda kerja
c. melubang benda kerja
d. menarik benda kerja
e. menitik benda kerja
Answer : B

8. Untuk pemotongan pelat yang relatif tipis dan berbentuk cekung atau cembung, maka lebih efektif  digunakan alat potong ....
a. gunting tangan
b. gergaji tangan
c. gunting tuas
d. mesin gergaji pita
e. guillotine
Answer : A

9. Alat pelindung diri yang perlu dipakai pada saat mengelas….
a. Kedok/helm las, sarung tangan, apron dan jaket kulit
b. Kedok/helm las, sarung tangan, apron dan topi las
c. Kedok/helm las, apron, jaket kulit dan sepatu las
d. Kedok/helm las, jaket kulit, sarung tangan dan sepatu las
Answer : B

10. Salah satu yang tidak termasuk prosedur penerapan keselamatan kerja adalah….
a. mengenali bahaya pada area kerja
b. peralatan dan area kerja dibersihkan sesuai jadwal
c. tanda bahaya dan peringatan di patuhi
d. pakaian pengamanan digunakan sesuai aturan
e. pengamanan oleh satuan pengaman yang terlatih
             Answer : E

11. Simbol keselamatan kerja dilukiskan dengan gambar yang mudah difahami, lambing dibawah ini mempunyai maksud …..
 gunakan kacamata

a. gunakan penutup telinga
b. mata harus waspada
c. rambut harus rapi
d. gunakan masker hidung
e. gunakan kacamata
Answer : E

12. Prosedur penyiapan benda kerja sebelum dilakukan pengelasan adalah ….
a. Membersihkan benda kerja dari karat dan minyak
b. Mengukur dimensi benda kerja
c. Memanaskan benda kerja
d. Mendinginkan benda kerja
    Answer : A

13. Merapikan benda kerjaDiketahui kode elektroda Exx1x. Menurut American Welding Society (AWS), angka 1 menunjukkan elektroda dapat digunakan untuk....
a. semua posisi 
b. posisi dibawah tangan dan horizontal 
c. posisi over head 
d. posisi dibawah tangan (flat) dan mendatar 
e. posisi vertical
Answer : A

14. Diketahui kode elektroda E .70 XX . Menurut American Welding Society( AWS ) Simbol /kode elektroda sperti diatas angka 70 menujukkan .... 
a. Kekuatan tarik minimum sebesar 70000 psi 
b. Posisi pengelasan 
c. Jenis salutan 
d. Jenis mesin las 
e. Jenis kawat inti
Answer : A

15. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis elektroda adalah
a. Jenis dan tebal material yang dilas
b. Output mesin las dan tebal material yang dilas
c. Output mesin las dan jenis material yang dilas
d. Tebal dan panjang material yang dilas
Answer : A

16. Berikut ini merupakan fungsi dari fluks, kecuali ...
a. Bahan tambah
b. Pemantap busur
c. Pelindung deposit logam dari pengaruh udara luar
d. Pengatur penggunaan
e. Sebagai sumber paduan
Answer : D

17. Kriteria hasil las yang baik adalah kecuali
a. Benda kerja dan jalur las bersih
b. Ketinggian dan jalur las seragam
c. Penembusan jalur sesuai standar
d. sedikit terdapat spatter
e. tidak terdapat undercut dan overlap
Answer : D

18. Penyebab terjadinya undercut yaitu ….
a. Lingkungan basah/lembab
b. Ampere terlalu tinggi
c. Jarak elektroda terlalu dekat
d. Jarak elektroda terlalu jauh
e. Ayunan/gerakan penarikan elektroda terlalu cepat
Answer : B

19. Hasil pengelasan yang terdapat lubang-lubang disebut….
a. Undercut
b. Overlap
c. Porosity
d. Spatter
e. Surface concavity
Answer : C

20. Cara menyalakan las busur elektroda yang benar adalah …
a. Dibanting pada permukaan benda kerja
b. Ditempelkan pada permukaan benda kerja
c. Dialirkan arus listrik
d. Dijepit dengan penjepit elektroda
e. Digoreskan/digesekkan pada permukaan benda kerja
Answer : E

21. Campuran gas yang diperlukan untuk proses nyala oksi-asetilen adalah....
a. gas nitrogen dengan gas hydrogen
b. gas nitrogen dengan gas oksigen
c. gas oksigen dengan gas asetilen
d. gas oksigen dengan gas hidrogen
e. gas asetilen dengan gas nitrogen
Answer : C

22. Sebelum benda kerja dilas, alangkah baiknya harus terbebas dari …
a. Debu
b. Serpihan logam
c. Bau
d. Cat
e. Jelaga
Answer : D

23. Langkah pertama dalam instalasi peralatan las adalah
a. Memasang brander dengan selang
b. Memasang baut pengencang pada selang
c. Memasang regulator pada selang
d. Memasang regulator pada tabung gas
e. Memasang selang pada tabung gas
Answer : D

24. Peralatan pada proses pengelesan oksi-asetilen yang berfungsi untuk mengukur tekanan gas pada tabung dan membatasi tekanan gas yang keluar dari tabung adalah...
a. Regulator
b. tang jepit
c. brander
d. gas asetilen
e. sumber api
Answer : A

25. bagian dari regulator las gas adalah
a. katup penyekat
b. katup pengaman
c. katup pemisah
d. ruang pencampur
e. baut penekan
Answer : B

26. Las oksi-asetilen digunakan untuk memotong dan menyambungkan benda kerja yg terbuat dari logam,yaitu..
a. besi
b. pipa
c. poros
d. semua benar
e. semua salah
Answer : D

27. tekanan  kerja pada tabung gas asetilen, yaitu ….
a. 5 atm
b. 2 atm
c. 25 atm
d. 2,5 atm
e. 0,25 atm
Answer : E

28. Ada tiga jenis nyala api pada proses las karbit salah satunya dipakai untuk pengelasan baja karbon rendah.Nyala api tersebut adalah...
a. Oksidasi
b. Radiasi
c. Karburasi
d. Netral
e. Distorsi 
Answer : D

29. Jika nyala api kelebihan oksigen disebut nyala ….
a. Karburasi
b. Oksidasi
c. Netral
d. Radiasi
e. Redaksi
Answer : B

30. Cacat las harus diidentifikasi secara visual lalu ditandai untuk perbaikan. Salah satu syarat perbaikan pada cacat las....
a. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam
b. Disikat untuk dibersihkan saja
c. Dipukul untuk diratakan kembali
d. Dipanaskan kembali untuk mencegah distorsi
e. Dibersihkan dengan air
Answer : A