Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Wednesday, June 10, 2020

Karakteristik Busur Las SMAW

Berdasarkan hokum Ohm kita dapat menentukan harga kuat arus, tegangan maupun tahanan. Misalnya ditentukan R = 0,2 : dan harga I bervariasi, maka E dapat dihitugn sebagai berikut :
Untuk I = 100 A o E = R.I = 0,2 . 100 = 20 Volt
Untuk I = 200 A o E = 0,2 . 200 = 40 Volt
Untuk I = 300 A o E = 0,2 . 300 = 60 Volt

Nilai hasil perhitungan tersebut dapat dituliskan pada diagram dibawah ini yang lazim disebut garis karakteristik busur las.
 garis karakteristik busur las
Sehingga pada setiap perubahan panajng las akan menimbulkan penambahan nilai, tahanan, tegangan dan kuat arus. Lihat gambar dibawah ini :
 penambahan nilai, tahanan, tegangan dan kuat arus

Karakteristik Arus Las
Pada las listrik (SMAW) arus yang digunakan adalah arus las dengan karakter menurun, lihat gambar :
 Karakteristik Arus Las
Keuntungan dari karakter arus ini adalah :
Pada busur las pendek atau panjang, maka arus lasnya hanya sedikit. Hal ini berarti bahwa energi busur las relative konstan

Sunday, June 7, 2020

Memasang dan melayani peralatan las "Melayani peralatan las busur manual"

Untuk memudahkan memahami cara mengoperasikan mesin las di bawah ini ditunjukkan macam-macam bentuk mesin las baik untuk mesin las AC maupun mesin las DC yang menggunakan generator pembangkit las Pada bagian ini hanya akan di jelaskan cara melayani peralatan las salah satu bentuk mesin las AC dan mesin las DC dengan menggunakan generator pembangkit
 Memasang dan melayani peralatan las  "Melayani peralatan las busur manual"

1. Melayani mesin las AC
Secara prinsip dari berbagai macam bentuk mesin las AC mempunyai kesamaan pada langkah pengoperasiannya dari mulai menghidupkan mesin las sampai pada pengaturan amper yang digunakan dalam pengelasan dan hanya berbeda pada cara mesin tersebut dihidupkan dan
amper mesin diatur karena ada yang menggunakan hendel atau tombol untuk menyalakan mesin serta ada yang menggunakan piringan, hendel pemutar atau salkar untuk mengatur amper mesin las, adapun langkah-langkah yang umum adalah :

  • Aturlah besarnya arus mesin las dengan memutar hendel pengatur arus, dengan memutarkannya searah jarum jam untuk menambah besar dan kearah berlawanan untuk memperkecil sebelum mesin las dihidupkan.
  • Lihat pada indicator ukuran arus las untuk memastikan besarnya arus las yang diatur yang ada pada bagian mesin las.
  • Pasangkan klem massa pada meja las dan elektroda pada penjepit elektroda untuk melakukan persiapan mengelas.
  • Nyalakan mesin las dengan memutar saklar atau hendel mesin las, salah satu tanda yang dapat dikenali apabila mesin las dalam keadaan hidup yaitu mesin las terdengar bergetar.

2. Melayani mesin las DC
Ada perbedaan yang sangat prinsip untuk melayani mesin las DC dibandingkan dengan mesin las AC, hal ini dikarenakan untuk mendapatkan arus las dilakukan dengan membangkitkan generator baik generator motor bensin maupun motor disel, pada bagain ini hanya akan dijelaskan untuk generator dengan motor yaitu :

  • Lakukanlah pengecekan terlebih dahulu terhadap ketersediaan bahan bakar apabila menggunakan generator yang digerakkan oleh motor bensin atau diesel.
  • Lakukanlah pemutaran tombol untuk menghidupkan motor dengan memperhatikan handel pemasukan gas pada motor diesel.
  • Apabila motor telah hidup lakukan penyetelan generator sehingga normal.
  • Lakukan pengaturan ampere dengan memutarkan saklar arus.
  • Pasangkan klem massa pada meja las dan elektroda pada penjepit elektroda untuk melakukan persiapan mengelas.
  • Lakukan pengelasan dengan aman.

Rangkuman
1. Pesawat las
Pesawat-pesawat las yang digunakan pada pengelasan busur manual bermacam-macam, tapi bila ditinjau dari jenis arus yang keluar dari mesin las dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Pesawat las arus bolak-balik (AC).
b. Pesawat las arus searah (DC).
c. Pesawat las AC-DC.

2. Arus listrik pada pengelasan busur manual
a. Arus searah (arus AC)
b. Arus bolak balik (arus DC)
Pada penggunaan arus searah dalam pengelasan dapat dilakukan dengan dua cara pengutuban yang akan mempengaruhi terhadap hasil lasan yang ingin didapatkan.
a. Pengkutuban langsung
Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang pada terminal negatif dan masa pada terminal positif.
b. Pengkutuban terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda di pasang pada terminal positif dan kabel masa dipasang pada terminal negatif.

3. Kabel Las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilih dan dibungkus dengan karet isolasi.

4. Pemegang elektroda (holder)
Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda, pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat.
Pada waktu berhenti atau selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabel digantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau kayu.
Sebelum melakukan pengelasan terlebih dahulu harus dipahami adalah pemasangan kabel las pada mesin las untuk jenis pengkutuban tertentu dan pemasangan kabel las pada penjepit elektroda serta klem massa, menyalakan mesin las dan mengatur arus las yang sesuai dengan tebal bahan yang dilas dan diameter elektroda yang digunakan dalam pengelasan.

1. Memasang Kabel Pada Mesin Las
a. Pemasangan kabel pada mesin las yang menggunakan penyambung socket.
b. Pemasangan kabel pada mesin las yang menggunakan baut pengikat.
c. Pemasangan kabel las pada penjepit elektroda dan klem massa
Pemasangan kabel las pada penjepit elektroda (holder) dan klem massa menggunakan terminal kabel terbuat dari pelat tembaga yang diikatkan dengan menggunakan baut pengikat atau ada jenis penjepit elektroda dengan pemasangan kabel memasukkan kabel kedalam lubang penjepit dengan menggunakan pengganjal pipa tembaga 

2. Melayani Peralatan Las Busur Manual
a. Melayani mesin las AC
Secara prinsip dari berbagai macam bentuk mesin las AC mempunyai kesamaan pada langkah pengoperasiannya dari mulai menghidupkan mesin las sampai pada pengaturan ampere.
b. Melayani mesin las DC
Ada perbedaan yang sangat prinsip untuk melayani mesin las DC dibandingkan dengan mesin las AC, hal ini dikarenakan untuk mendapatkan arus las dilakukan dengan membangkitkan generator baik generator motor bensin maupun motor.

Memasang dan melayani peralatan las "Memasang kabel pada mesin las"

Sebelum melakukan pengelasan terlebih dahulu yang harus dipahami adalah pemasangan kabel las pada mesin las untuk jenis pengkutuban tertentu dan pemasangan kabel las pada penjepit elektroda serta klem massa, menyalakan mesin las dan mengatur arus las yang sesuai dengan tebal bahan yang dilas dan diameter elektroda yang digunakan dalam pengelasan
 Memasang dan melayani peralatan las "Memasang kabel pada mesin las"

a. Memasang kabel pada mesin las
Ada beberapa bentuk mesin las yang digunakan pada pengelasan busur manual, perbedaan bentuk mesin las tergantung dari pabrik pembuat mesin las.
Dari perbedaan bentuk ini berbeda pula cara pemasangan kabel pada mesin las yaitu menggunakan socket penyambung atau ada pula yang menggunakan baut pengikat yang digunakan untuk
memasangkan kabel pada mesin las.

1. Pemasangan kabel pada mesin las yang menggunakan penyambung socket.
Untuk jenis mesin las seperti ini sangat mudah menyambungkan kabel pada mesin las yaitu dengan langkah sebagai berikut :
a. Masukkan ujung kabel pada rumah kabel lakukan penyambungan kabel dengan menggunakan kunci pas.
b. Tutup kembali sambungan kabel pada rumah kabel las dengan isolator yang telah merupakan bagian dari penyambung kabel.
c. Masukkan pen penyambung kabel pada socket yang ada pada mesin las dengan memperhatikan alur pada cocket mesin las.
d. Putar searah jarum jam untuk menetapkan kedudukan sambungan kabel terikat dengan kuat.

2. Pesangan kabel pada mesin las yang menggunakan baut pengikat.
Untuk jenis mesin las seperti perlu disiapkan kunci pemutar baut dengan ukuran sesuai dengan baut yang digunakan untuk pengikatan terminal kabel las, pemasangan kabel pada mesin las yaitu dengan langkah sebagai berikut :
a. Siapkan terminal kabel yang terbuat dari pelat tembaga untuk menjepitkan kabel las.
b. Jepitkan kabel las pada terminal kabel dengan kuat.
c. Pasangkan terminal kabel pada terminal kabel yang ada pada mesin las dengan menggunakan baut yang tersedia.
d. Ikatkan baut pengikat dengan kuat dengan menggunakan kunci pas.
e. Balut sambungan kabel dengan menggunakan isolasi khusus untuk listrik tegangan tinggi.

3. Memasang kabel las pada penjepit elektroda dan klem massa
Pemasangan kabel las pada penjepit elektroda (holder) dan klem massa menggunakan terminal kabel terbuat dari pelat tembaga yang diikatkan dengan menggunakan baut pengikat atau ada jenis penjepit elektroda kedalam lubang penjepit dengan menggunakan pengganjal pipa tembaga.
Untuk pemasangan kabel las pada penjepit elektroda dan klem massa adalah sebagai berikut :
a. Jepitkan kabel las pada terminal kabel dengan kuat.
b. Ikat terminal kabel yang telah terpasang pada kabel las dengan menggunakan baut pengikat dengan kuat.
c. Pasangkan pemegang bagian luar untuk penjepit elektroda serta pasangkan baut pengikat dengan memutar baut pengikat dengan kuat.
d. Untuk pemasangan kabel pada klem massa sebaiknya dilakukan pembalutan dengan isolasi pada bagian sambungan kabel.

Saturday, June 6, 2020

Pemegang (Holder) elektroda Las SMAW

Holder elektroda adalah bagian peralatan las busur yang dipegang oleh welder ketika mengelas.
Holder ini digunakan untuk menahan elektroda logam atau karbon. 
Lead elektroda biasanya disambung dengan holder elektroda dengan menggunakan penyambung mekanik didalam handle elektroda.
 Pemegang (Holder) elektroda Las SMAW
Handle terbuat dari bahan pelapis yang mempunyai tahanan panas tinggi dan tahanan listrik yang rendah. Holder elektroda dibuat untuk menyeimbangkan pegangan tangan welder. Ada sejumlah metode yang digunakan untuk menjepit elektroda dalam holder. Salah satunya metode adalah konstruksi pincer dan memiliki sebuah pegas untuk menghasilkan tekanan sehinnga diperoleh sambungan yang baik antara holder dan elektroda.
Daerah kontak antara elektroda dengan holder elektroda seharusya bersih. Pembersihan daerah kontak dengan menggunakan sikat kawat. Rahang holder elektroda juga harus dibersihkan dengan
menggunakan ampelas atau alat lain yang sesuai. Pada waktu melakukan pengelasan yang berat, seharusnya holder elektroda dilengkapi dengan shield (plat kecil tahan panas). Shield ini untuk
mencegah panas radiasi dari las ke tangan welder.

Friday, June 5, 2020

Konektor Lead, Cara Metode penyambungan terminal pada Lead Las SMAW

Konektor Lead
Untuk menghantarkan arus secara konsisten yang digunakan dalam pengelasan, semua bagian dalam
sirkuit pengelasan harus di desain dengan baik termasuk terminalnya.
Lead tembaga atau alumunium diikatkan pada mesin las dan benda kerja dengan terminal yang dilapisi atau yang tidak dilapisi.
 Konektor Lead
Terminal yang tidak dilapisi disebut lugs seperti ditunjukkan pada gambar disamping. Lug ini disolder atau dilekatkan secara mekanis pada Lead, seperti ditunjukkan pada gambar. Lug merupakan alat tetap untuk menempelkan kabel elektroda dan kabel benda kerja kepada mesin atau meja kerja.
Sambungan harus tahan lama dan harus memiliki tahanan rendah agar sambungan tidak mengalami overheat selama pengelasan. Arus akan mengalir tidak stabil jika sambungannya longgar.
Juga terdapat jenis sambungan untuk menghubungkan satu Lead ke Lead lain.

Metode penyambungan terminal pada Lead dengan cara sebagai berikut:
1. Mekanik
2. Penyolderan
3. Pematrian
4. Pengelasan
Penjepit alumunium digunakan pada penyambungan kabel alumunium dengan pemegang
elektroda dan dengan terminal lain.


 Penjepit alumunium
Namun lead juga dapat dipatri alumunium pada sambungan alumunium maupun sambungan
tembaga. Sebaiknya tidak melakukan penyambungan dengan cara pembengkokan, hal ini disebabkan lead cenderung memisah dari terminalnya jika disambung dengan cara pembengkokan. Sambungan
mekanik harus kuat dan bersih.
 Metode penyambungan kabel las tembaga dengan mengelas Lead
Metode penyambungan kabel las tembaga dengan mengelas Lead tembaga pada terminal atau
dengan bagian lain. Salah satu proses yang digunakan adalah metode pengelasan tembaga
dimana tidak memerlukan sumber panas luar. Oksida serbuk tembaga dan serbuk alumunium
ditempatkan di mangkok grafit kecil dan dipanaskan dengan alat pemercik api.
Oksidasi yang cepat pada serbuk menimbulkan panas yang cukup untuk mengelas Lead tembaga
dan terminal sehingga menghasilkan hasil las yang baik.
Peralatan yang diperlukan dalam penyambungan ini dan hasil Lead las ditunjukkan pada gambar disamping. Kabel dikupas lapisannya kira-kira satu inchi dari ujung yang akan disambung.
Kemudian kedua ujung kabel yang akan di sambung diletakkan pada tengah lubang penampungan, dan di kunci dengan penjepit. Bahan las dan oksidanya di bakar dengan mengunakan pemercik api selama kirakira sepuluh menit, dan akhirnya terbentuk hasil las Penyambungan yang baik pada lead benda kerja dan lead elektroda sangat penting pada mesin AC maupun DC. Lead benda kerja
biasanya diikat pada meja las memakai alat penyambung atau terminal yang dilapisi. Seringkali kabel benda kerja dikencangkan dengan artikel yang dilas, karena ukuran atau lokasinya.
Penjepit harus digunakan secara hati-hati untuk menghindari kerusakan pada permukaan logam. Juga telah tersedia terminal Lead benda kerja magnet yang mengikat dengan cepat pada bahan yang akan dilas.
Hal ini memudahkan dalam menganti posisi ground untuk memperoleh karakteristik busur yang lebih baik, dan tidak merusak atau mengganggu artikel yang dilas. Lead benda kerja baik yang disolder maupun diikat secara mekanik dengan peralatan magnet permanen ini, dan welder bisa dengan mudah memindahkan posisi pada sembarang permukaan besi.

Kabel las (Lead superfleksibel) SMAW

Kabel las, Kabel las (Lead superfleksibel) digunakan untuk menghantar arus dari mesin pengelasan ke benda kerja dan sebaliknya. Seperti terlihat pada gambar dibawah.


 Kabel las (Lead superfleksibel) SMAW
Kabel las terdiri dari Lead yang dilapisi dengan karet, kain, dan penguat lapisan fabric, seperti
ditunjukkan dalam gambar. holder elektroda dikenal sebagai Lead elektroda. Lead dari benda kerja ke
mesin dikenal sebagai Lead benda kerja. Tegangan pada Lead bervariasi antara 14 dan 80 Volt.
Lead terdiri dari beberapa ukuran, Semakin kecil nomornya, semakin besar diameter Lead. Tabel dibawah ini menunjukkan daftar ukuran dan kapasitas arus untuk Lead tembaga. Lead harus fleksibel agar bisa mereduksi regangan pada tangan welder ketika sedang mengelas, dan juga memudahkan instalasi kabel. Untuk tujuan fleksibelitas ini, digunakan 800 sampai 2500 kawat pada masingmasing kabel.Kabel listrik berdiamater sama harus digunakan pada Lead elektroda maupun Lead benda kerja. Panjang Lead mempengaruhi ukuran kapasitas mesin las.
Daya hantar arus Lead alumunium sebesar 61% dari Lead tembaga.
Untuk kapasitas arus tertentu, diameter Lead alumunium lebih besar dibandingkan Lead tembaga. Lead alumunium biasanya menggunakan alumunium murni, alumunium semi-annealed, dan  alumunium electrolytic.
 Tabel Lead SMAW

Thursday, June 4, 2020

Tempat kerja,peralatan dan pakaian kerja Las SMAW

Dalam proses pengelasan diperlukan tempat kerja yang dilengkapi dengan alat-alat las yang diperlukan serta kelengkapannya.

Tempat kerja.
Perlengkapan tempat kerja didalam pengelasan berupa :
 Perlengkapan tempat kerja didalam pengelasan berupa
Meja las yang terbuat dari baja dan tempat duduk berupa kursi kerja. Tempat kerja ini dilengkapi
pelindung ruang dengan memakai gordin pemisah, agar lingkungan kerja yang lain tidak terganggu oleh adanya cahaya busur listrik.
Tempat kerja sebaiknya dilengkapi dengan penghisap asap untuk menghisap uap, gas-gas dan asap dari atas meja kerja.

Pesawat Las SMAW.
Pesawat mesin las yang digunakan pada pengelasan busur listrik manual bermacam-macam, tetapi bila ditinjau dari jenis arus yang keluar (output) dari mesin las dapat digolongkan sebagai berikut :

1) Pesawat Las Arus Bolak-Balik (AC).
Macam-macam pesawat las dari jenis pesawat las arus bolak balik ini dapat berupa transformator las, pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin tetapi yang paling banyak digunakan adalah
berupa transformator las yang mempunyai kapasitas 200 sampai 500 Ampere, pesawat las jenis ini sangat banyak digunakan karena biaya operasinya yang rendah disamping harganya yang
relatif murah dengan Voltase yang keluar dari pesawat transformator ini antara 36 sampai 70 Volt.
 Pesawat Las Arus Bolak-Balik (AC) SMAW
Pesawat Las Arus Bolak-Balik (AC)

2) Pesawat Las Arus Searah (DC).
Pesawat las arus searah ini dapat berupa pesawat transformator rectifier, pembangkit listrik motor disel atau motor bensin, maupun pesawat pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik.
Salah satu jenis dari pesawat las arus searah yaitu pesawat pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik (motor generator).
 Pesawat Las Arus Searah (DC)  SMAW
Pesawat Las Arus Searah (DC) 

Pakaian kerja.
Pada waktu mengelas, tukang las harus dapat mengamankan diri dari panas, pancaran sinar busur listrik dan dari percikan dan juga letusan api las.
 Pakaian kerja Las SMAW
Dalam pekerjaan las busur listrik pengelas harus memakai pakaian kerja yang celananya tidak mempunyai lipatan. Sepatu kerja hendaknya dipakai sepatu yang terbuat dari kulit dengan sol karet.
Pakaian kerja untuk tukang las sebaiknya dilengkapi dengan tutup kepala (helm), kulit pelindung badan (apron) dan pelindung kaki. Kedua tangan dilindungi dengan memakai sarung tangan dari kulit atau asbes.
 topeng pelindung dan kaca pelindungnya
Untuk mellindungi muka dan terutama mata, tukang las harus memakai topeng pelindung dan kaca pelindungnya harus sesuai dengan standart.
Topeng pelindung tersebut biasanya dilengkapi juga dengan kaca terang, yang dapat digunakan sebagai pelindung pada waktu membersihkan terak las.

Perangkat Las Busur Listrik manual (SMAW).

Didalam proses pengelasan diperlukan arus listrik khusus, dimana arus listriknya dapat diatur dan tegangan bebas muatannya terbatas, serta tinggi tegangan maksimal, harus sampai dengan batas yang
diijinkan Keterangan :
 Perangkat Las Busur Listrik manual (SMAW).

1. Sumber Arus listrik
2. Sumber Arus Las ( Mesin Las )
3. Kabel Arus Las ( Elektroda )
4. Kabel Arus Las (kabel massa)
5. Pemegang Elektroda
6. Elektroda
7. Klem massa pada Benda Kerja
8. Benda Kerja
9. Busur Las
10. Inti Elektroda
11. Salutan/selubung Elektroda
12. Tetesan Cairan Elektroda
13. Gas Pelindung dari Salutan Elektroda
14. Terak Cair
15. Terak Padat
16. Kawah Las / cairan las
17. Hasil Lasan
Sambungan antara sumber arus pengelas dan tempat kerja, memakai kabel-kabel dan pada waktu mengelas benda kerja tersebut berada dalam lingkaran arus las. Sumber arus lasnya disambungkan pada jaringan arus listrik yang ada dan semua sambungan listriknya memakai kontak stekker atau kontak stekker yang dilengkapi dengan uliran sebagai pengaman.
Dari sumber arus las tersebut selalu dilengkapi dua kabel yang terpisah satu sama lain ke tempat kerja. Dan melalui dua kabel ini akan tersusun lingkaran arus lewat pemegang / penjepit elektroda dan benda kerja.
Untuk mengelas diperlukan tempat kerja yang dilengkapi dengan alatalat perkakas yang diperlukan dan perlengkapannya

Wednesday, June 3, 2020

Kelistrikan Dasar Las Listrik "Lingkaran arus Las, Macam-macam Arus, Sumber Arus Las Dan Prinsip Transformator Las"

Teknologi Mesin Las SMAW
Deskripsi pembelajaran
Teknologi mesin las SMAW adalah salah satu materi pembelajaran yang harus dipahami oleh peserta didik sebagai bekal untuk memahami tentang kelistrikan dasar las SMAW, perangkat apa yang dibutuhkanpada las SMAW, bagaimana Karakteristik Busur las SMAW dan unjuk kerja (duty cycle) mesin las SMAW.

Kelistrikan Dasar Las Listrik
Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan kegiatan belajar ini peserta didik dapat memahami kelistrikan dasar las SMAW.

Uraian Materi
Busur las dapat menyala bila ada aliran arus las pada nilai tertenut. Hal ini penting sebagai pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang tukang lea sebagai pengetahuan.

Lingkaran arus :
Sebagai gambaran lingkaran arus listrik, dapat dibandingkan dengan lingkaran arus air, sebagai berikut :
 lingkaran arus listrik

Besaran dalam lingkaran arus :
 Besaran dalam lingkaran arus

Tegangan, Arus, Tahanan dan Arus Las

Lingkaran Arus (Aliran) Air
Tenaga dorong aliran dari pompa menimbulkan tekanan volume aliran adalah aliran air setiap detik melalui pipa. Kenaikan volume aliran berbanding lurus dengan kenaikan tekanan. Besar tahanan didapat dari kran air dimana aliran air selanjutnya berkurang.

Arus Listrik
Tenaga dorong arus listrik dari sumber arus listrik menghasilkan tegangan listrik E dalam V (volt). Arus listrik terdiri dari muatan listrik (electron) yang bergerak melalui penghantar arus (konduktor). Kuat arus I dalam A (Ampere) berarti sama dengan jumlah electron tertentu pada setiap detik
dan meningkat sesuai dengan kenaikan tegangan sumber arus.
Tehanan listrik R dalam : (Ohm) terjadi pada media penghantar arus yang jelek dan sulit dialiri arus listrik. Semua tahanan listrik dalam lingkaran aurs, menimbulkan pengurangan kuat arus.

Lingkaran Arus Las
Tahanan utama dalam lingkaran arus las terjadi pada busur las dan menentukan nilai kuat arus dan tegangan busur. Selanjutnya tahanan yang kecil terletak dipenghantar arus las (kabel-kabel las). Dengan demikian panjang pendeknya busur las menentukan kuat arus dan tegangan dalam
lingkaran arus las.

Macam-macam Arus
 arus searah electron bergerak

Pada arus searah electron bergerak dalam lingkaran arus pada arah searah dan kutub negative ke kutub positif.
 arus bolak balik elektron

Arah gerakan electron-elektro dalam lingkaran arus searah adalah berubah-ubah secara periodic yang tetap. Dalam satu detik terjadi seratus kali putaran antara kutub positif dan kutub negative atau 50 periode (50 Hertz). Dengan demikian tegangan berubah menurut kurva sinus.
Tegangan naik dari nilai nol ke nilai puncak kurva, turun kembali ke nol dan naik lagi tetapi dengan polaritas yang berlawanan (terbalik).
 Arus bolak-balik tiga phase

Arus bolak-balik tiga phase merupakan susunan dari tiga arus bolak-balik dengan frekuensi 50 Hz, sehingga penampang penghantarnya menjadi lebih kecil. Arus bolak-balik tiga phase umumnya digunakan untuk peraltan dengan kebutuhan arus yang besar dengan tegangan 380 Volt.

Sumber Arus Las
Ada tiga macam sumber arus las dan menghasilkan dua macam arus las seperti dapat dijelaskan dibawah ini :

  1. Transformator las menghasilkan arus bolak-balik
  2. Penyearah las menghasilkan arus searah
  3. Generator las menghasilkan arus searah

Sumber arus las secara umum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  1. Tegangan las rendah (r 15 sampai 100 volt)
  2. Arus las tinggi (r 15 sampai 400 Ampere)
  3. Arus las harus dapat disetel
  4. Jaminan keamanan terhadap hubungan pendek lingkaran arus las
  5. Kerugian arus las selama pengelasan, sekecil mungkin

a) Menggunakan arus DC ( dirrent current).
 arus DC ( dirrent current)
Mesin las DC digerakan oleh generator atau perubahan dari arus AC ke DC. Dua tipe mesin las DC yaitu (1) Direct Current, Straight Polarity / DCSP ketika base metal dihubungkan dengan kutub positif mesin dan holder elektroda dihubungkan dengan sisi negatif mesin.
2/3 panas disalurkan ke base metal dan 1/3 panas ke elektroda, digunakan untuk pengelasan penetrasi dalam, temperature tinggi benda kerja. (2). Direct current,Reverse Polarity /DCRP ketika base
metal dihubungkan dengan kutub negative mesin dan holder elektroda dihubungkan dengan kutub positif mesin. 2/3 panas disalurkan ke elektroda dan 1/3 panas ke benda kerja
 Straight Polarity / DCSP

b) Mengunakan arus AC (alternating curent)
  arus AC (alternating curent)
Mesin las AC memperoleh busur nyala dari transformator, dimana dalam pesawat ini jaring-jaring listrik dirobah menjadi arus bolak-balik oleh transformator yang sesuai dengan arus yang digunakan dalam pengelasan, pada mesin ini kabel las dapat dipertukarkan pemasangannya dan tidak mempengaruhi perobahan temperatur pada busur nyala. 50% panas disalurkan ke elektroda dan 50%
disalurkan ke base metal.

Prinsip Transformator Las
 Prinsip Transformator Las

Prinsip Penyearah Las
 Prinsip Penyearah Las
Komponen pengarah menghasilkan arus hanya dalam satu arah. Elemen penyearah, Diode, dalam pengertian lain dapat disebut juga sebagai katup pengaman balik. Penyearah las menghasilkan arus searah.
 Kelistrikan Dasar Las Listrik "Lingkaran arus Las, Macam-macam Arus, Sumber Arus Las Dan Prinsip Transformator Las"

Arus bolak-balik 1 phase
 Arus bolak-balik 1 phase
Arus searah dan arus bolak-balik 1 phase
 Arus searah dan arus bolak-balik 1 phase
Arus bolak-balik 3 phase
 Arus bolak-balik 3 phase
Arus searah dari arus bolak-balik 3 phase
 Arus searah dari arus bolak-balik 3 phase

Setiap frekuensi arus las lebih halus, maka lebih baik untuk pengelasan.
Oleh karena itu penyearah las 3 phase paling banyak digunakan.

Rangkuman
Hukum Ohm :
 Hukum Ohm :
Ada tiga macam sumber arus las dan menghasilkan dua macam arus las seperti dapat dijelaskan dibawah ini :

  1. Transformator las menghasilkan arus bolak-balik
  2. Penyearah las menghasilkan arus searah
  3. Generator las menghasilkan arus searah

Sumber arus las secara umum harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :

  1. Tegangan las rendah (r 15 sampai 100 volt)
  2. Arus las tinggi (r 15 sampai 400 Ampere)
  3. Arus las harus dapat disetel
  4. Jaminan keamanan terhadap hubungan pendek lingkaran arus las
  5.  Kerugian arus las selama pengelasan, sekecil mungkin

Tugas
Lakukan pengamatan pada mesin - mesin las yang ada di bengkel sekolah/industry, catat dan analisa mesin tersebut termasuk jenis mesin las apa, ciri dan data spesifikasinya bagaimana. Diskusikan dengan teman – temanmu kemudian presentasikan.

Pelunakan (Annealing) Dan Temper (Tempering)

Pelunakan (Annealing)
Temperatur pemanasan untuk proses pelunakan suatu bahan ( annealing ) adalah berkisar antara 820°C – 925°C (lihat Diagram Perlakuan Panas)
Pelunakan logam bertujuan :
•   Melunakan   bahan   untuk bisa dibengkokkan atau dibentuk dalam keadaan dingin
•   Supaya   bahan   dapat   dengan   mudah   dikerjakan   dengan   mesin.
Pelunakan hampir sama dengan penormalan tapi proses pendinginan Iebih lambat. Dengan pendinginan yang lambat akan menghasilkan ukuran butiran lebih besar dan lebih lunak dibandingkan dengan bahan yang telah dinormalkan.
Langkah kerja pelunakan :
•   Panaskan   bahan   sampai   diatas   temperatur   kriitis.
•   Biarkan   beberapa   saat   supaya   pemanasan   merata
•  Dinginkan  dalam  dapur  secara  perlahan

Temper (Tempering)
Temper adalah proses perlakuan panas lanjutan setelah proses pengerasan, bertujuan untuk mengurangi kekerasan yang terlalu tinggi akibat pendinginan yang cepat dan temperatur yang tinggi ( karena proses penyepuhan).
Temperatur tempering adalah berkisar antara 220°C – 390°C (perhatikan Diagram Perlakuan Panas).
Antara kekerasan dan keliatan adalah berbanding terbalik, di mana semakin keras maka semakin tidak liat. Adalah hal yang penting untuk menyeimbankan kekerasan bahan dengan penggunaannya. Misalnya pahat akan sangat keras setelah disepuh tapi akan mudah patah kalau kena pukulan. Dengan proses temper akan mengurangi sedikit kekerasannya tapi masih kuat untuk memotong besi yang lain dan juga mempunyai sifat liat untuk menahan pukulan pahu.
Proses temper dilakukan dibawah temperatur kritis (perhatikan Diagram Perlakuan Panas).
 Pelunakan (Annealing) Dan Temper (Tempering)

Rangkuman

  1.  Definisi preheat menurut AWS (American Welding Society) adalah panas yang diberikan kepada logam yang akan dilas untuk mendapatkan dan memelihara preheat temperature.
  2. Perlunya preheating adalah : Untuk mengurangi kelembaban dari area pengelasan dan Untuk menurunkan gradient temperatur.
  3. Postweld heat treatment adalah pemanasan terakhir setelah dilakukan pengelasan untuk melepaskan tegangan sisa (stress relief).
  4. Ada beberapa macam perlakuan panas seperti : Penormalan (Normalizing), Pelunakan (Annealing), Pengerasan (Hardening), Temper (Temperring).