Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Sunday, October 18, 2020

Teknik Pengelasan Sambungan “V” Pada Pelat Alumunium Menggunakan Las GTAW Dalam Posisi Datar Bawah Tangan (PA) Dengan Benar dan Berhasil baik

Peserta dapat mengelas sambungan tumpul kampuh V pada pelat alumunium menggunakan las GTAW dalam posisi datar bawah tangan (PA) dengan benar dan berhasil baik.

Benda Kerja
􀃖 Bahan : 2 (dua) potong pelat mild steel 6 x 100 x 200 mm.
Elektroda AWS-ER 70S-6 􀁉 2,4 mm.

Peralatan
􀃖 Perangkat las busur gas – GTAW lengkap
􀃖 Perlengkapan keselamatan kerja

Langkah kerja
􀃖 Meluruskan benda kerja
􀃖 Menyipkan kampuh
􀃖 Mengikat kedua pelat yang disambung dengan las ikat
􀃖 Setting posisi benda kerja
􀃖 Mengelas sambungan tumpul, kampuh – V
􀃖 Membersihkan, merapikan dan menandai hasil lasan.

Cara Kerja
􀃖 Menyiapkan kampuh V dengan cara mengikir sisi sisi yang akan disambung dengan ketentuan  sebagai berikut :
Menyiapkan kampuh V dengan cara mengikir sisi sisi

1. Pengikiran kampuh dengan sudut 25o dan menyisakan sisi kampuh untuk “root face” setinggi 1 mm.
􀃖 Mengikat kedua pelat yang akan disambung pada kedua ujung kampuhnya dari sisi balik.
Mengikat kedua pelat

􀃖 Pengelasan benda kerja dilakukan seperti pada pengelasan sebelumnya (rigirigi dan kampuh I).
Pengelasan benda kerja kampuh V

Pengelasan benda kerja kampuh V


Rangkuman
􀂙 Pengelasan dilakukan beberapa lapis, mulai lapis pertama / akar, lapis kedua pengisian dan lapis terakhir penutup / capping
􀂙 Lakukan pengelasan sesuai dengan prosedur yang benar.
􀂙 Gunakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja dengan benar.

Tugas
Lakukan latihan pengelasan kampuh “V” dengan las GTAW berulang ulang sampai bisa. Kemudian buat laporan portopolio dari proses tersebut

Tes Formatif
1. Jelaskan spesifikasi dari elektroda Tungsten untuk mengelas pelat baja lunak (mild steel) tebal 6mm dengan bentuk sambungan V pada posisi bawah tangan !
2. Apa saja yang menyebabkan akar las tidak terjadi penembusan pada sambungan V ?
3. Menurut kalian bagaimana cara mendapatkan hasil yang baik untuk mengelas pelat baja lunak dengan sambungan V pada posisi bawah tangan !

Teknik Pengelasan Sambungan T Dalam Posisi Datar Bawah Tangan (PA) Dengan Benar dan Berhasil Baik Las GTAW

Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat mengelas sambungan T dalam posisi datar bawah tangan (PA) dengan benar dan berhasil baik.
Sambungan T merupakan jenis sambungan yang paling sering dijumpai pada suatu konstruksi baja. Setiap pertemuan dari percabangan suatu pipa maupun pelat akan membentuk suatu sambungan T atau Fillet Joint.

Benda Kerja
􀃖 Bahan : Pelat mild steel 2 x 50 x 200 mm = 2 potong.
Bahan tambah AWS-ER 70S-6 􀁉 2,4 mm.

Peralatan
􀃖 Perangkat las busur gas – GTAW lengkap
􀃖 Alat bantu posisi (Kanal U)
􀃖 Perlengkapan keselamatan kerja

Langkah kerja
􀃖 Meluruskan benda kerja
􀃖 Mengikat benda kerja dengan las ikat
􀃖 Setting posisi benda kerja
􀃖 Mengelas kampuh – T
􀃖 Merapikan dan menandai hasil lasan.
Membuat Benda Kerja Kampuh T


Cara Kerja
Untuk menjaga supaya kedua pelat jangan sampai bergeser dari posisi yang telah ditetapkan maka kedua pelat diikat dengan las ikat pada kedua ujung sambungan.

Mengelas Benda Kerja
Kedua pelat yang telah di las ikat harus saling merapat tidak tembus cahaya.
Mengelas Benda Kerja Kampuh T

Posisikan benda kerja sedemikian rupa, sehingga kampuh menghadap keatas atau kedudukan pada posisi datar bawah tangan
Menyalakan busur las pada awal kampuh, kemudian masukan kawal las setelah permukaan benda kerja mulai mencair.
Jalankan pembakar kearah maju mengikuti kawat las yang digerakkan maju-mundur menuju kawat las.

Petunjuk
Dalam pengelasan sambungan T ini ada dua pelat yang tegak lurus. Pertemuan ini disebut pertemuan T

Kampuh T
simbol kampuh T

Kampuh dari hasil pengelasan sambungan T ini disebut sambungan T, kampuh T ditunjukkan dengan symbol seperti gambar disamping. Cairan las yang terjadi setelah pendinginan akan menyambung pelat dengan membentuk kampuh sambungan T.
benda kerja kampuh t


Persiapan
Bahan :
2 (dua) potong pelat pelat mild steel 2 x 50 x 200 mm
Bahan tambah AWS-ER 70S-6 Ø 2,4 mm.

Petunjuk
􀃖 Posisi pembakar membagi sudut kampuh menjadi dua sama besar
􀃖 Ujung elektroda tidak boleh menyentuh benda kerja atau kawat las.
Teknik Pengelasan Sambungan T Dalam Posisi Datar Bawah Tangan  (PA) Dengan Benar dan Berhasil Baik Las GTAW


Rangkuman
􀂙 Pergunakan prosedur pengelasan yang benar.
􀂙 Gunakan peralatan keselamatan kerja.
􀂙 Untuk pengelasan sambungan T lakukan tack weld dengan kuat agar tidak berubah karena pengaruh panas.

Tugas
Lakukan latihan pengelasan kampuh “T” dengan las GTAW berulang ulang sampai bisa. Kemudian buat laporan dari kegiatan tersebut dengan format yang sudah disediakan di lembar kerja peserta didik.

Tes Formatif
1. Gambarkan posisi torch saat mengelas sambungan T pada posisi bawah tangan !
2. Apa yang terjadi jika sudut torch tidak tepat pada posisi ditengah-tengah sambungan T ?
3. Jelaskan apa yang terjadi jika jarak busur las terlalu jauh dari benda kerja

Thursday, October 15, 2020

Teknik Pengelasan GTAW Pada Posisi Bawah Tangan "Membuat Rigi-Rigi las GTAW"

Teknik pengelasan GTAW pada posisi di bawah tangan merupakan praktek tahap awal dari pengelasan GTAW. Dalam kegiatan belajar ini peserta didik berlatih membuat :
1. Rigi-rigi las GTAW pada bahan pelat baja.
2. Sambungan T pada pelat baja.
3. Sambungan I pada pelat baja.
4. Sambungan V pada pelat baja.

Kegiatan belajar ini harus dilakukan secara terurut dan tuntas, yaitu dilakukan mulai membuat rigi-rigi las sampai yang terakhir membuat sambungan V.
Capaian kompetensi dasar ini menuntut peserta didik mempelajarinya sebanyak 10 (sepuluh) kegiatan belajar. 

Membuat Rigi-Rigi las GTAW
Peserta dapat membuat rigi-rigi las dalam posisi datar dibawah tangan (PA) dengan benar dan berhasil baik.

Bahan :
􀂟 Pelat mild steel 2 x 100 x 200 mm
􀂟 Elektroda wolfram murni 􀁉 1,6 mm
􀂟 Elektroda AWS-ER 70S-6 􀁉 2,4 mm

Peralatan :
􀂾 Perlengkapan las GTAW
􀂾 Sikat baja / stainless stell
􀂾 Sarung tangan
􀂾 Apron
􀂾 Helm las
􀂾 Tang panas
􀂾 Mistar baja
􀂾 Penitik

Keselamatan Kerja :
􀂾 Sebelum mengelas perhatikan lingkungan kerja, jauhkan / amankan benda-benda yang mudah terbakar.
􀂾 Kenakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai selama pengelasan GTAW.
􀂾 Jangan ada kulit / bagian tubuh yang terkena langsung cahaya busur las GTAW.
􀂾 Jangan memukulkan / menjatuhkan pembakar las GTAW karena dapat memecahkan nosel keramiknya.
􀂾 Pisahkan tempatnya, antara benda panas dan benda dingin.

Langkah Kerja
1. Memberi tanda jalur las pada benda kerja yang akan dikerjakan.
2. Menyiapkan / seting perangkat las GTAW
3. Menyalakan busur las
4. Membuat rigi-rigi las
5. Latihan dilanjutkan sampai menghasilkan jalur las yang baik

Cara Kerja :
Menyalakan busur las, terlebih dahulu tempelkan ujung elektroda wolfram pada tempat penyalaan las, condongkan pembakar sampai tepi nosel duduk di benda kerja dan ujung elektroda terangkat dari benda kerja pada jarak 1-2 mm.
Tutupkan kaca pelindung muka dan hidupkan busur las. Dengan pelan arahkan pembakar pada posisi pengelasan yang benar.
Menyalakan busur las


Mengelas Rigi-rigi
Setelah dapat mempertahankan busur las tetap hidup maka pembakar las harus diposisikan pada posisi pengelasan yaitu sudut kemiringan terhadap benda kerja adalah 75 – 85o dan panjang busur 􀁲 2 mm.
Kawat las dijalankan dari arah berlawanan dengan sudut kemiringan 10 – 30o dengan jarak maju-mundur menuju kawah las (lihat gambar)
Mengelas Rigi-rigi


Menghentikan pengelasan
Pada setiap pengelasan, setelah mematikan busur las, pembakar las harus tetap pada tempatnya untuk beberapa detik supaya gas pelindung yang masih mengalir melindungi ujung alur las yang masih mencair hingga membeku.
Dengan demikian cacat las pada ujung lasan karena oksidasi dapat dihindari.

Petunjuk :
Ujung elektroda harus digerinda tirus. Seperti ketentuan
Ujung elektroda harus digerinda tirus

􀂾 Untuk pengelasan dengan arus AC bolakbalik menggunakan elektroda wolfram murni, yang dalam perdagangan diberi tanda warna hijau. Sedangkan untuk arus DC menggunakan tungsten paduan dengan kode warna warna merah
elektroda wolfram murni

􀂾 Selama pemakaian dilarang menggerinda bagian yang berkode warna merah karena bisa mengaburkan identitas elektroda.

benda kerja las GTAW

benda kerja las GTAW

Persiapan
􀂟 Bahan : Pelat mild steel 2 x 100 x 200 mm
􀂟 Alat-alat : Perangkat las GTAW

Petunjuk
􀂾 Dalam proses pengelasan ujung elektroda wolfram jangan sampai menyentuh benda kerja atau ujung kawat las, karena hal ini akan menimbulkan masalah pada proses pengelasan selanjutnya.
Jika sudah terjadi yang demikian, maka pengelasan dihentikan dahulu dan memperbaiki ujung elektroda.
􀂾 Gas pelindung harus disetel cukup, tidak boleh kurang dan tidak boleh berlebihan.
Untuk tebal pelat baja karbon 2 mm diperlukan 􀁲 5 􀀢 / menit.
Gerakan torch selama pengelasan
Gerakan torch selama pengelasan

Gerakan torch selama pengelasan


Rangkuman
􀂙 Pengelasan mild steel elektroda yang digunakan adalah tungsten paduan, kode warnanya adalah Merah.
􀂙 Persiapan ujung elektroda digerinda runcing dengan arah penggerindaan memanjang.
􀂙 Setiap kali ujung elektroda Tungsten menyentuh kawah las, maka pengelasan harus berhenti dan elektroda harus diasah.
􀂙 Untuk mendapatkan hasil maksimal, langkah torch dan umpan bahan tambah, serta jarak busur las harus stabil.

Tugas
Lakukan latihan pengelasan rigi – rigi dengan las GTAW berulang ulang selama dua kali kegiatan belajar ! Kemudian buatlah laporan dari kegiatan tersebut dengan bentuk format laporan seperti yang tertulis pada lembar kerja peserta didik !

Tes Formatif
1. Gambarkan bagaimana posisi torch dan bahan tambah saat proses pengelasan !
2. Apa yang terjadi pada busur las jika ujung elektroda Tungsten menyentuh kawah las ?
3. Apa yang terjadi jika langkah torch, umpan bahan tambah dan jarak busur tidak stabil ?


Alat Pelindung Diri (APD) Proses Las GTAW

Penggunaan APD untuk proses las GTAW pada prinsipnya melindungi diri dari resiko bahaya radiasi sinar las, suara bising,gas dan asap las, serta sengatan arus listrik pengelasan. Gambar dibawah ini merupakan APD standar yang digunakan saat pengelasan GTAW.
APD standar proses las GTAW

Gambar 10.2 APD standar proses las GTAW

Alat pelindung diri diklasifikasikan berdasarkan target organ tubuh yang berpotensi terkena resiko dari bahaya pengelasan GTAW.

Mata
Sumber bahaya: percikan logam padat dan cair, debu, , gas, uap serta radiasi sinar las.
APD: welding helmet.
Welding Helmet

Gambar 10.3 Welding Helmet

Welding helmet harus disediakan bagi juru las ketika rentan terhadap potensi bahaya terhadap mata selama bekerja. Beberapa kriteria untuk memilih welding helmet adalah sebagai berikut:
􀁸 Memiliki tingkat kegelapan lensa / kaca filter yang tepat (lihat tabel 10.1)
􀂃 Enak untuk dipakai.
􀂃 Tidak membatasi penglihatan dan gerakan.
􀂃 Harus tahan lama dan mudah dibersihkan

Telinga
Sumber bahaya: suara dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dB.
APD: ear plug, ear muff,canal caps.
Ear Plug

Gambar 10.4 Ear Plug

Juru Las akan mendapatkan suara yang berlebihan tergantung dari beberapa faktor di bawah ini :
􀂃 Apakah durasi suara yang didengar oleh pekerja sangat lama.
􀂃 Apakah pekerja bergerak diantara dua tempat kerja yang terpisah dengan tingkat suara yang berbeda.
􀂃 Apakah suara tersebut dihasilkan berasal dari satu sumber atau bermacam – macam sumber.
Ear plug pada pengelasan GTAW biasanya diperlukan saat mengelas dengan menggunakan arus AC.

Pernapasan
Sumber bahaya : uap,asap, gas pengelasan.
Sumber bahaya didalam proses las GTAW ini biasanya berasal dari logam dasar las yang kotor, berminyak, lembab, maupun dari bahan pelapis logam, sehingga pada saat pengelasan bahan-bahan tersebut menguap dan berasap.
APD: Masker hidung & mulut
Masker hidung & mulut
Gambar 10.5 Masker hidung & mulut

Tubuh
Sumber bahaya: radiasi sinar las, percikan logam cair.
APD: apron & hand sleeves
Apron & Hand Sleeve

Gambar 10.6 Apron & Hand Sleeve

Tangan dan Lengan
Sumber bahaya: temperatur ekstrim, benda tajam, tertimpa benda berat, sengatan listrik, bahan kimia, infeksi kulit.
APD: sarung tangan (gloves)

Welding Gloves

Gambar 10.7 Welding Gloves

Kaki
Sumber bahaya: lantai licin, lantai basah, benda tajam, benda jatuh, cipratan bahan kimia dan logam cair, aberasi.
APD: safety shoes, safety boots, legging, spat.
safety shoes, safety boots, legging, spat.

Gambar 10.8 safety shoes, safety boots, legging, spat.

Kita harus menyediakan alat pelindung kaki jika bahaya di tempat kerja menunjukkan potensi bahaya terhadap tubuh kita. Beberapa potensi bahaya yang harus kita identifikasi sebagaimana berikut :
􀂃 Benda yang berat seperti barel atau perkakas yang dapat berputar atau jatuh menimpa kaki.
􀂃 Benda tajam seperti paku atau kawat berduri menembus telapak kaki atau bagian atas sepatu.
􀂃 Cairan baja yang mungkin mengenai kaki.
􀂃 Permukan yang panas dan basah.
􀂃 Permukaan yang licin.

Rangkuman
􀂾 Busur las GTAW menghasilkan radiasi sinar las yaitu: radiasi sinar infra merah, radiasi sinar tampak, dan radiasi sinar ultraviolet. Ketiga radiasi sinar ini membahayakan bagi mata. Untuk itu saat proses pengelasan juru las wajib menggunakan welding helmet yang memiliki kaca filter dengan nilai kegelapan yang sesuai.
􀂾 Saat proses pengelasan, asap, gas dan uap logam akan terbentuk dan bercampur bersama gas pelindung las. Polutan ini berasal dari logam dasar las, bahan tambah dan gas pelindung. Untuk melindungi juru las dari polutan ini maka diperlukan ventilasi alami maupun ventilasi paksa yang bertujuan membuang polutan tersebut agar tidak terhirup oleh juru las.
􀂾 Peralatan APD yang digunakan pada proses pengelasan GTAW prinsipnya adalah untuk melindungi juru las dari paparan sinar las, asap/gas/uap las, suara bising, percikan logam cair, sengatan arus listrik, maupun tertimpa benda jatuh. Sehingga standar APD yang diperlukan adalah welding helmet, apron, hand sleeves, gloves, safety shoes, ear plug, dan masker hidung & mulut.

Tugas
1. Setelah membaca informasi diatas, identifikasikan bahaya-bahaya pengelasan karena radiasi sinar las dan gas/asap pengelasan dibengkel sekolah kalian. Pikirkan cara-cara pencegahannya. Presentasikan hasil kerja kalian kepada teman dan guru kalian ! (Tugas ini bisa dilakukan secara individu ataupun kelompok).
2. Pilihlah perlengkapan APD untuk proses pengelasan GTAW yang ada dibengkel sekolah. Gunakan APD tersebut dengan benar. Tunjukkan cara penggunaan APD pada guru dan teman kalian!

Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini pada lembar jawaban yang sudah disediakan !.
1. Jelaskan bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh radiasi sinar las !
2. Jelaskan bagaimana cara mencegah radiasi sinar las agar tidak membahayakan bagi juru las!
3. Jelaskan bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh paparan gas,asap dan uap pada proses las GTAW !
4. Jelaskan bagaimana cara mencegah paparan gas,asap,uap hasil pengelasan GTAW agar tidak membahayakan bagi juru las!


Wednesday, October 14, 2020

Bahaya Busur Las, Gas/Asap Las GTAW Dan Pencegahannya

Setelah kegiatan belajar ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan resiko bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari busur las proses pengelasan GTAW.
2. Menjelaskan cara pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari busur las proses pengelasan GTAW.
3. Menjelaskan resiko bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari gas/asap proses pengelasan GTAW.
4. Menjelaskan cara pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari gas/asap proses pengelasan GTAW.
5. Terampil menggunakan APD proses las GTAW.

Bahaya Busur Las dan Pencegahannya
Busur Las sangat beresiko terhadap keselamatan dan kesehatan juru las.

Hal ini disebabkan busur las menghasilkan radiasi sinar las yang membahayakan bagi mata. Untuk itu saat proses pengelasan mata harus dilindungi dari radiasi sinar las.

Radiasi sinar infra merah telah diketahui menyebabkan pembakaran retina dan katarak. Bahkan sebuah pancaran singkat dari sinar ultra violet (UV) dapat menyebabkan mata terbakar atau sering dikenal sebagai welder flash.

Dalam kondisi ini seseorang tidak akan mampu melihat objek secara jelas hingga beberapa jam. Penderita ini akan terasa sangat tidak nyaman dimana mata akan terasa bengkak, mata berair, dan mengalami kebutaan sementara. Secara normal, welder flash bersifat sementara, tapi jika berulang-ulang atau terkena dalam waktu yang panjang dapat menyebabkan kesakitan mata yang permanen.

Pengaruh macam radiasi sinar las terhadap mata

Gambar 10.1 Pengaruh macam radiasi sinar las terhadap mata

Jenis-Jenis Radiasi Sinar Las
Radiasi optik dapat disebabkan oleh sinar dari cahaya alami maupun sumber cahaya tiruan. Panjang gelombang cahaya berkisar antara 200nm hingga 4000nm (1nm = 10-9 m). Mereka dibagi dalam 3 jenis yaitu:

1. Radiasi sinar ultra violet

Panjang gelombang antara 200nm – 380nm, paling sering diterima cornea, mengejutkan mata, menyebabkan kulit merah.

2. Radiasi sinar tampak

Panjang gelombang antara 380nm – 780nm, dengan intensitas radiasi yang tinggi akan menyebabkan silau mata (mata akan bereaksi secara otomatis)

3. Radiasi sinar inframerah

Panjang gelombang antara 780nm – 4000nm, pada 780nm – 1400nm adalah mirip dengan cahaya tampak, pada 1400nm – 4000nm dengan efek yang kuat akan menyebabkan kebutaan.

Perlindungan Terhadap Bahaya Radiasi Sinar Las
Untuk melindungi mata dari radiasi sinar las maka diperlukan lensa pelindung yang memiliki berbagai ukuran kegelapan (shade). Berikut ini adalah tabel untuk ukuran kegelapan lensa kaca las.

Ukuran kegelapan lensa kaca las

Tabel 10.1 Ukuran kegelapan lensa kaca las.

Bahaya Gas / Asap Las dan Pencegahannya
Asap pengelasan adalah campuran dari partikel yang sangat halus dan gas. Banyak zat-zat dalam asap pengelasan, seperti chromium, nickel, arsenic, asbestos, manganese, silica, beryllium, cadmium, nitrogen oxides, phosgene, acrolein, fluorine compounds, carbon monoxide, cobalt, copper, lead, ozone, selenium, dan zinc yang merupakan racun luar biasa berbahaya. Umumnya, asap dan gas pengelasan berasal dari:
- bahan dasar yang sedang dilas atau bahan tambah yang digunakan;
- lapisan dan cat pada logam yang dilas, atau salutan elektroda;
- gas pelindung yang disuplai dari tabung gas;
- reaksi kimia yang dihasilkan oleh aksi sinar ultraviolet dari busur las dan panas;
- proses pengelasan dan bahan tambah yang digunakan; dan
- pencemar dalam udara, misal uap dari cleaner dan degreaser.

Menurut OSHA (Occupational Safety and Health Administration), kemungkinan elemen asap las yang memiliki resiko berbahaya adalah:

􀁸 Zinc
Digunakan dalam jumlah besar dalam pembuatan kuningan, logam galvanis serta macam-macam paduannya. Menghirup asap ini akan menyebabkan demam asap logam. Gejalanya sama dengan flu seperti biasa: diikuti demam (jarang melebihi 102oF), menggigil, mual, tenggorokan kering, batuk, pegal-pegal, dan sakit pada seluruh badan dan kepala. Gejala ini jarang dirasakan lebih dari 24 jam.

􀁸 Cadmium
Bagaimanapun juga ia memiliki cerita yang berbeda. Racun logam ini dapat ditemui sebagai pelapis baja, atau dalam solder perak. Asap cadmium dapat menimbulkan kematian ketika dihirup, dengan gejala seperti terkena flu asap logam. 20 menit melakukan pengelasan yang mengandung unsur cadmium dapat cukup menyebabkan kematian, dengan gejala kemunculannya dalam satu jam, dan kematian lima hari kemudian.

􀁸 Beryllium
Digunakan sebagai elemen paduan dengan tembaga dan logam dasar lainnya. Terhirupnya beryllium pada level tinggi dapat menyebabkan radang paru-paru. Jika dalam jangka panjang dapat menyebabkan sesak nafas, batuk kronis dan turunnya berat badan yang signifikan disertai dengan pegal-pegal dan lemas.

􀁸 Oksida Besi
Besi secara prinsip merupakan elemen paduan dalam pembuatan baja. Selama pengelasan, asap ini berasal baik dari logam induk maupun elektroda. Terkena asap ini akan menyebabkan gangguan suara, tenggorokan dan paru-paru. Pada jangka panjang akan menyebabkan pigmentasi paru-paru, sebuah kondisi yang dikenal dengan siderosis. Kebanyakan para ahli setuju bahwa endapan besi dalam paru-paru tidak membahayakan.

􀁸 Mercury
Bahan campuran ini digunakan untuk melapisi logam agar terhindar dari karat. Terkena asap ini akan menderita sakit perut, diare, kerusakan ginjal atau kegagalan pernafasan. Pada jangka panjang akan menyebabkan gemetaran, emosional tidak stabil serta kerusakan pendengaran.

􀁸 Timbal
Asap oksida timbal dihasilkan oleh proses welding dan cutting pada bantalan dengan paduan timbal atau logam yang dilapisi dengan cat berbahan dasar timbal. Menghirup asap oksida timbal dan campurannya akan menyebabkan keracunan timbal. Gejalanya terasa logam pada mulut, kehilangan nafsu makan, mual, kram perut dan insomnia (sulit tidur). Penderita kronis akan menyebabkan anemia dan badan lemas, terutama pada otot pergelangan tangan. Timbal lebih lanjut akan berpengaruh pada otak, sistem syaraf pusat, ginjal dan otot.

􀁸 Fluorides
Ditemukan pada lapisan beberapa jenis flux yang digunakan dalam pengelasan. Terkena fluorides akan menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan. Jika terkena berulang-ulang pada konsentrasi fluorides yang tinggi diudara untuk periode yang lama akan menyebabkan kerusakan paru-paru dan tulang. Flurides disimpan dalam tulang dan jika berlebihan masuk akan menyebabkan penurunan densitas tulang yang bisa terdeteksi oleh sinar X.

􀁸 Carbon Monoxide
Gas ini biasanya dibentuk oleh pembakaran tak sempurna dari berbagai jenis bahan bakar. Proses welding dan cutting akan menghasilkan sejumlah besar gas CO. Dalam ruang dengan sedikit ventilasi, operasi yang menggunakan carbon dioxide sebagai gas pelindung akan menghasilkan konsentrasi CO yang membahayakan. CO tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna, serta tidak dapat dideteksi dengan indera. Gejala yang dirasakan karena menghirup gas ini antara lain jantung berdebar, sakit kepala, mata berkunang-kunang, pusing, telinga mendengung dan mual.

􀁸 Ozone
Ozone diproduksi oleh sinar ultraviolet dari busur las. Ozone diproduksi dalam jumlah yang lebih besar pada proses GMAW, GTAW dan Plasma arc cutting. Ozone merupakan bentuk aktif dari oksigen dan dapat menyebabkan iritasi pada seluruh selaput lendir. Gejala yang dirasakan jika menghirup ozone antara lain pusing, nyeri dada dan tenggorokan kering. Menghirup ozone secara berlebihan akan menyebabkan paru-paru basah.

􀁸 Nitogen Oxides
Nitogen oxides dihasilkan oleh proses las GMAW, GTAW dan plasma arc cutting. Bahkan dalam jumlah yang lebih besar akan terbentuk jika gas pelindung mengandung nitrogen. Nitrogen dioxide, satu dari oksida yang terbentuk mempunyai efek yang paling besar bagi kesehatan. Meskipun terjadi iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan, pada konsentrasi yang membahayakan dapat dihirup tanpa merasa tidak nyaman. Pada konsentrasi yang tinggi nitrogen dioxide dapat menyebabkan sesak nafas, nyeri dada dan paru-paru basah.

Gas-gas hasil dari proses las busur juga berpotensi menghasilkan unsur yang membahayakan tubuh manusia. Kebanyakan gas-gas pelindung (argon, helium, dan carbon dioxide) tidak beracun, tetapi ia menggantikan oksigen dalam udara yang kita hirup sehingga menyebabkan pusing, pingsan bahkan kematian ketika kita tidak menghirup oksigen dalam waktu yang lebih lama.
Sebaliknya, panas dan radiasi ultra violet dapat menyebabkan mata berair dan iritasi di dada. Beberapa campuran pelarut seperti trichlorethylene dan perchlorethylene dapat membusuk terkena panas dan radiasi ultra violet dari busur las. Dikarenakan rusaknya unsur kimia dari uap bahan pelarut (degreaser) dibawah radiasi ultra violet, untuk itu pengelasan busur listrik tidak boleh dilakukan pada daerah operasional uap pelarut. Untuk itu proses pengelasan SMAW, GTAW dan GMAW tidak diperkenankan dilakukan dekat dengan area ini.

Perlu diingat juga bahwa ozone dan nitrogen oxides terbentuk ketika radiasi UV mengenai udara. Gas-gas ini menyebabkan sakit kepala, nyeri dada, iritasi mata, gatal pada hidung dan tenggorokan.

Ada cara mudah untuk menurunkan resiko membahayakan dari asap dan gas:
- jaga kepala dari kepulan asap
- gunakan ventilasi secara mekanik atau penghisap asap dekat busur untuk menghindari kepulan asap ke kepala.

Jika kedua ini tidak cukup, maka perlu digunakan tambahan cerobong penghisap asap untuk menghisap asap diruangan secara keseluruhan. Dan jika inipun masih dirasa kurang cukup maka perlu digunakan peralatan respirator.

Jenis dan jumlah dari asap beracun dalam area pengelasan tergantung dari jenis pengelasan yang dilakukan, bahan tambah dan logam induk yang digunakan, tercemarnya logam induk, tinner dalam udara, serta besar pergerakan udara atau ventilasi dalam ruang. Ventilasi yang baik adalah kunci untuk menghindari atau meminimalkan resiko pernafasan.

Pengaruh gas dan asap dalam udara yang terhirup sangat berbeda. Beberapa dari gas dan asap tersebut ada yang beracun bagi darah, maksudnya menghalangi sel darah merah dalam menyerap oksigen sehingga seseorang akan kekurangan oksigen. Jenis racun ini adalah NOx = nitrous gas dan CO = carbon monoxide. Jika kandungan oksigen dalam udara turun dari 21% ke 8% atau kurang maka seseorang mungkin akan menderita kekurangan oksigen. Ini dapat terjadi jika konsentrasi gas dalam bagian ruang atau tabung mengusir oksigen dalam udara. Begitu juga gas-gas tidak beracun antara lain CO2 = carbon dioxide, N2 = nitrogen ataupun Ar = Argon dapat juga menjadi membahayakan. Bila argon menggantikan oksigen diudara dapat menyebabkan sesak napas karena udara yang mengandung oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.


Tuesday, October 13, 2020

Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Pada proses las dengan energi listrik, bahaya arus listrik sangatlah tinggi.
Perangkat keselamatan kerja untuk mencegah bahaya ini adalah isolasi yang baik. Sarung tangan kulit dan sepatu boot merupakan isolasi yang baik, artinya mereka memiliki nilai hambatan listrik yang besar. Dalam beberapa kasus kita harus menggunakan mesin las dengan batas tegangan sirkuit terbuka. Berikut ini tabel tegangan terbuka maximum yang dianjurkan untuk operasional mesinmesin pengelasan.
Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Tabel 9.1 Tegangan terbuka maximum yang dianjurkan untuk operasional mesin mesin pengelasan

Nilai yang diberikan pada tabel diatas mengikuti aturan keselamatan Eropa.
Perihal Penyebab Timbulnya Bahaya Listrik
1. Ruang Sempit
Ruang sempit akan menimbulkan bahaya ketika terjadi busur las bagian konduktor seperti dinding, pipa maupun lantai secara terus menerus tersentuh atau dijadikan sandaran. Dikatakan ruang sempit jika memiliki dimensi (panjang, lebar, tinggi, diameter) kurang dari 2 meter serta menghalangi dari gerak bebas tubuh kita.
2. Ruang Basah
Ruang basah dikatakan membahayakan ketika pakaian kerja operator terasa lembab dan menjadi konduktor listrik. Hal ini bisa sama terjadi ketika seseorang bekerja diluar.
3. Ruang Panas
Ruang yang panas dikatakan membahayakan ketika seseorang yang bekerja didalamnya berkeringat sehingga menyebabkan pakaian kerja basah dan menjadi konduktor listrik.

Perihal Yang Mempengaruhi Sengatan Listrik
Sengatan listrik tergantung dari:
1. Jenis arus listrik, arus AC lebih membahayakan dibanding DC.
2. Intensitas arus listrik, semakin tinggi semakin berbahaya.
3. Cara arus mengalir dalam tubuh, arus longitudinal lebih membahayakan dibandingkan arus transversal.
Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Gambar 9.2 Cara arus listrik mengalir dalam tubuh

4. Waktu efektif arus mengalir dalam tubuh, diatas 0,3 detik membahayakan.
Sebelum terjadi busur las diantara benda kerja (klem massa) dan pemegang elektroda terdapat tegangan kosong . Pada generator (arus searah) sampai 200 V dan pada transformator (arus bolak – balik) sampai 80 V. Tegangan sebesar itu dapat membahayakan kehidupan, bila juru las memegang benda kerja dan pemegang elektroda dengan tangan telanjang. Terutama bila kulit dalam keadaan lembab / basah. Untuk itu, gunakan pelindung seperti sepatu kerja, pakaian kerja dan sarung tangan sebagai penyekat / pelindung. Pada pengelasan dengan bahaya kontak listrik, misal di ruangan sempit / ketel, hanya boleh menggunakan mesin las dengan tanda berikut yaitu huruf K menunjukkan penyearah las dan 42 V untuk transformator las.

Perhatikan beberapa peringatan dibawah ini :
1. Peganglah pemegang elektroda dengan sarung tangan.
2. Jangan mengelas tanpa baju, walaupun cuaca panas.
3. Jangan men jempit kabel las dibawah ketiak.
4. Jangan duduk atau bersandar pada dinding logam bila tanpa penyekat.
5. Jangan memakai sepatu yang tungkainya berpaku.
6. Jangan menggunakan kabel yang rusak.
7. Pada pengelasan didalam ruangan sempit / ketel, jangan menggunakan transformator arus bolak – balik dan jangan menggunakan lampu penerang kecuali hanya menggunakan tegangan listrik 42 Volt.
Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Gambar 9.3 Kemungkinan bagian tubuh yang kontak dengan aliran listik

Tabel 9.2 Daftar tegangan terbuka maksimum yang diijinkan :
Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW


Akibat Fisiologis terhadap aliran listrik :
Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Kejutan ruang jantung karena aliran listrik berfrekuensi sampai 400 denyut / menit dan kemampuan pompa denyut jantung tidak cukup, sehingga sering menimbulkan kematian.
Aliran listrik dalam tubuh manusia :
Kuat arus listrik yang mengalir melalui tubuh manusia sering menimbulkan gangguan kesehatan.
Arus listrik yang mengalir dapat ditentukan dengan hukum Ohm :
Ketahanan pada tubuh manusia :
􀁸 Pada aliran memanjang : Tangan – kaki ± 1000 Ω
Tangan – kedua kaki ± 750 Ω
􀁸 Aliran melintang : Tangan – tangan ± 1000 Ω
􀁸 Pada bagian tubuh : Tangan – badan ± 500 Ω
Kedua tangan – badan. ± 250 Ω
Contoh :
Bila arus listrik bertegangan 220 V mengalir melalui tangan dan kedua kaki, maka kuat arus yang mengalir melalui tubuh kita adalah
I = E / R = 220 V / 750 = 0, 293 A
= 293 mA
Bagaimana akibat bahaya yang ditimbulkan ?

Lingkaran arus las
Lingkaran arus las harus terhubung dengan baik antara sumber arus las, penghantar arus las dan benda kerja. Aliran arus las yang melalui sambungan longgar, klem kotor, bantalan peluru, roda gigi, bidang licin, rantai atau tali kawat dapat menimbulkan: panas, lelehnya bidang kontak, kerugian tenaga.
Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW
Gambar 9.4 Lingkaran arus listrik pada crane

Kejutan Listrik
Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat, baik itu pada saat pemasangan peralatan, penyetelan atau pada saat pengelasan. Resiko yang akan terjadi dapat berupa luka bakar, terjatuh, pingsan dan dapat meninggal dunia. Oleh sebab itu perlu hati-hati waktu menghubungkan setiap alat yang dialiri listrik, umpamanya meja las, tang elektroda, elektroda dan lainlain.
Hal ini dapat menyebabkan kejutan listrik, terutama bila yang bersangkutan tidak menggunakan sarung tangan.
Untuk mempermudah pertolongan kepada penderita, penolong harus dapat membedakan kecelakaan tersebut satu sama lain. Bagaimanapun keterlambatan pertolongan akan dapat mengakibatkan fatal  kepada penderita.
Cara-cara untuk menolong bahaya akibat kecelakaan listrik yaitu :
􀁸 Matikan stop kontak (switch off) dengan segera
Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

􀁸 Berikan pertolongan pertama sesuai dengan kecelakaan yang dialami oleh penderita.
Apabila tidak sempat mematikan stop kontak dengan segera, maka hindarkanlah penderita dari aliran listrik dengan memakai alat-alat kering yang tidak bersifat konduktor (jangan gunakan bahan logam).
Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut :
􀁸 Tarik penderita dengan benda kering (karet, plastik, kayu, dan sejenisnya) pada bagian-bagian pakaian yang kering.
􀁸 Penolong berdiri pada bahan yang tidak bersifat konduktor ( papan, sepatu karet).
􀁸 Doronglah penderita dengan alat yang sudah disediakan.
􀁸 Bawalah kerumah sakit dengan segera.
Bahaya Arus Listrik Pengelasan dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Gambar 9.5
Cara menolong orang yang tersengat arus listrik

Rangkuman
􀂾 Tabung gas pengelasan memiliki bahaya terhadap resiko ledakan dan kebocoran.
􀂾 Setiap tabung gas memiliki identifikasi warna dan tekanan isi tertentu.
􀂾 Pencegahan terhadap bahaya tabung gas bisa dilakukan dengan cara penanganan dan penyimpanan yang benar.
􀂾 Penyebab bahaya arus listrik pengelasan adalah karena bekerja didalam ruang sempit, ruang panas, dan ruang basah.
􀂾 Dilihat dari cara mengalirnya arus listrik, aliran longitudinal lebih berbahaya disbanding aliran transversal.
􀂾 Dari jenis arus listrik, arus listrik AC lebih membahayakan dibanding arus listrik DC

Tugas
Setelah membaca informasi diatas, identifikasikan bahaya-bahaya pengelasan karena tabung gas dan arus listrik pengelasan dibengkel sekolah kalian. Pikirkan cara-cara pencegahannya. Presentasikan hasil kerja kalian kepada teman dan guru kalian ! (Tugas ini bisa dilakukan secara individu ataupun kelompok).

Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini pada lembar jawaban yang sudah disediakan !.
1. Apa yang membahayakan pada tabung gas Argon?
2. Bagaimana cara penanganan tabung gas Argon!
3. Mengapa lingkungan/ruang yang panas bisa membahayakan seorang juru las terhadap resiko tersengat arus listrik?
4. Ukurlah hambatan dari tangan kanan ke tangan kiri dengan Ohm meter. 
Hitunglah arus yang melewati tangan kalian (berdasarkan aliran transversal), jika dikenai tegangan listrik yang 220 V. Dari hasil hitungan tersebut, kira-kira dampak apa yang akan kalian rasakan berdasarkan tabel fisiologis akibat aliran listrik ?

Monday, October 12, 2020

Bahaya Tabung Gas dan Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

 Dalam pengelasan GTAW faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan prioritas yang sangat penting untuk dipelajari secara tuntas.

Mengingat pada proses las GTAW banyak sekali resiko terhadap keselamatan dan kesehatan bagi seorang welder atau orang yang melakukan proses pengelasan tersebut.

Pengelasan GTAW memiliki resiko terhadap:
􀁸 Bahaya tabung gas
􀁸 Bahaya arus listrik
􀁸 Bahaya busur las
􀁸 Bahaya gas/asap

Peserta didik dalam hal ini perlu mengetahui dan memahami bahayabahaya tersebut diatas serta cara pencegahannya. Sehingga dalam kegiatan belajar setiap peserta didik memiliki kedisiplinan dan keterampilan dalam menggunakan peralatan APD untuk proses las GTAW.

Setelah kegiatan belajar ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menjelaskan resiko bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari tabung gas proses pengelasan GTAW.
2. Menjelaskan cara pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari tabung gas proses pengelasan GTAW.
3. Menjelaskan resiko bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari arus listrik proses pengelasan GTAW.
4. Menjelaskan cara pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari arus listrik proses pengelasan GTAW.

Bahaya tabung gas dan pencegahannya
Resiko besar kebakaran dan ledakan terjadi dari gas-gas teknik yang digunakan untuk proses welding dan cutting. Gas-gas ini disimpan dalam tabung silinder dengan tekanan dan identitas warna tertentu. Botol-botol dicat dengan identifikasi warna sebagai berikut:

Bahaya Tabung Gas dan  Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Botol / tabung gas tersebut diatas memiliki tekanan bervariasi tergantung dari jenis gas yang disimpan didalam tabung. Gas Argon yang merupakan kelompok gas yang tidak mudah terbakar untuk ukuran tabung 40 liter biasanya diisi sampai tekanan 150 Bar atau 150 kg/cm². Hal ini berarti volume total gas Argon didalam tabung jika dilepas diudara terbuka kira-kira mencapai : 150 Bar x 40 liter = 6000 liter.

Dengan tekanan 150 Bar didalam tabung maka setiap cm² luasan didalam tabung menahan beban sebesar 150 kg. Jika pada katup tabung terlepas atau patah karena jatuh maupun terbentur benda keras maka gas akan keluar secara mendadak yang akan menimbulkan efek roket karena gaya dorong dari tekanan gas yang besar. Hal yang tidak diinginkan adalah jika tabung tersebut terbang mengenai orang ataupun benda-benda disekitar yang bisa membahayakan keselamatan manusia. Bahaya yang lain adalah karena kebocaoran gas, argon menggantikan oksigen diudara dapat menyebabkan sesak napas karena udara yang mengandung oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.

Inspeksi Tabung Gas
Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kebocoran tabung yaitu melakukan inspeksi secara berkala. Untuk itu semua tabung gas bertekanan mempunyai masa inspeksi secara reguler. Interval waktu inspeksi yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

Bahaya Tabung Gas dan  Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Penanganan dan Penyimpanan Silinder
Silinder harus disimpan secara vertikal ditempat yang sejuk dan berventilasi, jauh dari sumber-sumber panas atau material yang mudah terbakar.

Bahaya Tabung Gas dan  Pencegahannya Proses Pengelasan GTAW

Lindungi silinder, terutama bagian krannya, dari kerusakan fisik baik dalam keadaan isi atau kosong. Jangan biarkan bagian manapun dari silinder itu terkena panas di atas 55 °C. Periksa apakah silinder-silinder telah berlabel

Tutuplah kran jika silinder dalam keadaan kosong.

Menangani Kebocoran Tabung
Jika tabung gas mengalami kebocoran maka tindakan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pindahkan ke tempat yang berventilasi baik.
2. Hentikan kebocoran bila memungkinkan.
3. Kosongkan tempat-tempat dari arah pergerakan gas.
4. Bila kebocoran tidak dapat dihentikan, pindahkan silinder ke tempat yang aman dan biarkan sampai menjadi kosong.

Pencegahan Sebelum Digunakan
Gunakan hanya pada ruangan yang berventilasi untuk menghindari berakumulasinya argon yang berkonsentrasi tinggi. Pastikan bahwa kandungan oksigen di ruangan terjaga di atas 18%.

Perlindungan Diri
Orang-orang yang secara teratur berhubungan dengan pemindahan silinder gas harus dilengkapi dengan :
􀁸 sepatu safety
􀁸 sarung tangan kulit atau PVC
􀁸 Pakaian kerja
􀁸 dan kacamata pengaman juga dianjurkan.

Jika Terjadi Kebakaran
Argon tidak memperbesar pembakaran. Pindahkan silinder-silinder yang secara tidak langsung terpengaruh api. Dinginkan silinder-silinder dengan air yang diambil dari tempat yang terlindungi. Jika silinder tidak dapat didinginkan, kosongkan daerah tersebut.

Pertolongan Pertama
Bila korban sadar :
􀁸 pindahkan ke daerah yang tidak terkontaminasi agar dapat menghirup udara segar
􀁸 jaga agar tetap hangat dan tenang
􀁸 hubungi dokter

Bila korban tidak sadar :
􀁸 Pindahkan ke daerah yang tidak terkontaminasi dan berikan bantuan pernafasan
􀁸 Bila telah dapat bernafas kembali, lakukan seperti di atas.
􀁸 Tindakan lanjutan harus dilihat dari gejala dan pendukungnya

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memilih bahan tambah las GTAW (Filler rod) sesuai bahan dasar las.

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Merupakan logam pengisi kampuh las (filler metal) pada proses las GTAW / TIG.

Pemilihan bahan tambah TIG tergantung dari logam dasar (base metal) yang akan dilas. Biasanya filler rod dibuat dari logam yang komposisinya lebih unggul dibanding logam dasar. Mengingat dalam proses pengelasan ada beberapa unsur logam yang berkurang atau bertransformasi strukturnya sehingga berdampak pada pengurangan sifat-sifat mekanik logam. Sehingga filler metal harus dibuat komposisinya lebih unggul agar mampu mengatasi dampak-dampak tersebut diatas.

Ada banyak sekali bahan tambah las GTAW, yang mana macamnya tergantung dari macam logam induk yang akan dilas. Untuk memudahkan pemilihan dan me-standarkan kebutuhan bahan tambah las GTAW maka dibuat kodefikasi.

Kodefikasi bahan tambah las GTAW banyak sekali ragamnya, karena beberapa negara maju membuat standar di negaranya masing-masing. Contoh; Negara Amerika dengan AWS (American Welding Society)-nya, Negara Jerman dengan DIN (Deutsche Industri Norm)-nya, Negara Jepang dengan JIS (Japan Industrie Standard)-nya.

Batang pengisi untuk las TIG diberi umpan secara manual oleh tangan yang kedua sedangkan yang pertama memegang pembakar las (torch). Batang ini biasanya panjangnya 1 meter dan dikemas dalam kotak (atau tabung) 5 Kg dan 10 Kg. Diameter filler rod untuk las TIG tersedia dalam ukuran standar yaitu:

1.0, 1.2, 1.6, 2.0, 2.4, 3.2, 4.0 dan 5.0 mm.

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Gambar 8.1 Batang pengisi (Filler Rod) las TIG dengan bentuk kemasan.

Berikut ini merupakan beberapa filler rod yang diatur menurut standar AWS.

Untuk Mengelas Baja Karbon
Kode ER70S-2, ER70S-6 dan beberapa pilihan ER70S-seri lainnya dengan angka yang berbeda di akhir. Masing-masing mewakili resep aditif kimia dalam logam pengisi untuk mengatasi kondisi tertentu dari logam (misalnya kotor atau bersih) atau jenis sendi yang dilas. Klasifikasi filler rod diatas digunakan untuk mengelas pipa berdiameter kecil dan pelat baja, maupun lajur akar (root pass) pada pengelasan pipa.

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Gambar 8.2 Filler rod untuk mengelas baja karbon

Untuk Mengelas Logam Stainless Steel
Filler rod dengan kode ER308 dan ER308L

Merupakan filler rod yang paling umum digunakan untuk mengelas stainless steel tipe 304 maupun tipe seri 300 lainnya, yang secara luas digunakan di bidang manufaktur.

ER309 dan ER309L
Digunakan untuk pengelasan logam induk yang berbeda (dissimilar) . Dapat menangani panas tinggi serta memiliki ketahanan korosi yang baik .

ER316 dan ER316L
Umumnya digunakan untuk bejana tekan , katup , peralatan kimia dan aplikasi dilaut. Huruf " L " mengacu pada ekstra karbon rendah dalam batang ( kurang dari 0,8% ) , yang membantu bahkan lebih dalam mencegah korosi

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Gambar 8.3 Filler rod untuk mengelas Stainless steel

Untuk Mengelas Logam Aluminium
Filler rod dengan kode ER4043;
Digunakan untuk mengelas paduan aluminium seri 6000, bersama dengan sebagian besar paduan cor lainnya. Cocok digunakan untuk mengelas komponen otomotif seperti rangka , poros penggerak, dan rangka sepeda.

ER5356
Merupakan filler rod paduan aluminium magnesium yang baik dugunakan untuk mengelas paduan aluminium cor dan tempa. Umumnya direkomendasikan untuk pengelasan paduan aluminium seri 5000 atau 6000 .

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Gambar 8.4 Filler rod untuk mengelas Aluminium dan paduannya

Rangkuman

􀂾 Filler rod biasanya terbuat dari logam yang memiliki komposisi lebih unggul disbanding logam dasar yang dilas.

􀂾 Kodefikasi filler rod mengikuti standar yang digunakan dinegaranya atau yang mengikuti. Misal; Amerika (AWS), Jerman (DIN), Jepang (JIS).

􀂾 Filler rod untuk las TIG tersedia dalam ukuran berat 5 Kg dan 10 Kg dalam kemasan kotak dan tabung, dengan diameter mulai 1 mm – 5 mm.

Tugas
Identifikasikan filler rod las TIG yang ada dibengkel las sekolah kalian! Catatlah data-data yang kalian kumpulkan kedalam format isian di lembar kerja. Kemudian buatlah analisis sederhana untuk menentukan pilihan logam dasar yang sesuai

digunakan dengan filler rod yang kalian analisis. Presentasikan hasil kerja kalian kepada teman dan guru kalian ! (Tugas ini bisa dilakukan secara individu ataupun kelompok).

Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini pada lembar jawaban yang sudah disediakan !.
1. Mengapa filler rod dibuat dari bahan yang lebih unggul dibandingkan dengan logam dasar yang dilas ?
2. Sebutkan kode filler rod yang digunakan untuk mengelas baja karbon !
3. Sebutkan kode filler rod yang digunakan untuk mengelas stainless steel !
4. Sebutkan kode filler rod yang digunakan untuk mengelas aluminium dan paduannya !

Lembar Kerja
A. Alat dan Bahan
1. Filler rod
2. Spidol
3. Kertas Plano
4. Penggaris
5. Isolasi

B. Langkah Kerja
1. Pilihlah Filler rod yang ada dibengkel las!
2. Catatlah kode-kode yang tertera pada bungkus kawat las maupun pada kawat las (Filler rod) !
3. Buatlah analisis sederhana dari hasil pengamatan kalian terhadap filler rod !

Saturday, October 10, 2020

Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Setelah kegiatan belajar ini peserta didik diharapkan dapat :
􀂾 Menyiapkan elektroda Tungsten
􀂾 Menggunakan dan merawat elektroda Tungsten

Persiapan Elektroda Tungsten
Untuk mempersiapkan penggunaan elektroda Tungsten dalam pengelasan GTAW maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
1. Memilih jenis elektroda Tungsten berdasarkan jenis arus pengelasan yang digunakan.
2. Menentukan diameter elektroda Tungsten berdasarkan besar arus pengelasan yang akan digunakan. Pedoman penentuan diameter elektroda dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Tabel 6.1 Perbandingan pure elektroda Tungsten dengan 2% Thoriated
Electrode berdasarkan kapasitas muatan listrik
3. Membentuk ujung elektroda Tungsten seperti gambar dibawah ini:
Pengelasan dengan arus searah (elektroda dikutup negative)
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Gambar 6.1
Bentuk Ujung Elektroda Tungsten Paduan
Dalam aturan ujung elektroda harus digerinda tirus.
Pengelasan dengan arus bolak-balik
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Gambar 6.2
Bentuk Ujung Elektroda Tungsten Murni
Untuk membentuk ujung elektroda Tungsten dapat diasah dengan gerinda duduk
seperti cara yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Gambar 6.3
Cara Membentuk Ujung Elektroda Tungsten Dengan Mesin Gerinda Duduk
Atau dengan mesin pengasah khusus sebagai berikut:
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Gambar 6.4
Mesin Pengasah Ujung Elektroda Tungsten
4. Setelah ujung elektroda terbentuk, elektroda Tungsten siap digunakan

Penggunaan dan Perawatan Elektroda Tungsten
Yang harus diperhatikan dalam penggunaan dan perawatan elektroda Tungsten adalah sebagai berikut:
1. Jenis elektroda harus disesuaikan dengan jenis arus pengelasan.
Salah satu tanda yang paling mudah diketahui untuk membedakan jenis elektroda adalah melihat tanda warna pada salah satu ujung elektroda. Bila warna ini sudah hilang atau dihilangkan karena diasah maka akan sulit bagi kita untuk membedakannya, apakah ini elektroda untuk arus pengelasan AC atau untuk arus DC. Untuk khasus seperti ini hanya orang berpengalaman yang bisa membedakan mana elektroda Tungsten untuk arus DC mana untuk arus AC.
2. Ukuran diameter elektroda Tungsten harus disesuaikan dengan kuat arus pengelasan yang digunakan.
Jika kuat arus pengelasan tidak sesuai dengan diameter elektroda maka terlihat bentuk ujung elektroda yang bervariasi seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Tabel. 6.2 Indikasi bentuk ujung elektroda Tungsten terhadap arus pengelasan
3. Debit gas pelindung harus disesuaikan dengan kuat arus pengelasan.
4. Saat proses pengelasan ujung elektroda tidak boleh menyentuh cairan las.
Bila ujung elektroda menyentuh kawah lasan atau bahan tambah, maka pengelasan harus berhenti.
5. Jika ujung elektroda rusak maka harus diasah ulang.

Rangkuman
􀂾 Penggunaan elektroda Tungsten harus disesuaikan dengan jenis arus pengelasan, kuat arus pengelasan, dan debit gas pelindung,
􀂾 Dalam proses pengelasan, ujung elektroda Tungsten tidak boleh menyentuh cairan/kawah las.
􀂾 Jika ujung elektroda menyentuh cairan/kawah las / rusak maka harus diasah ulang.

Tes Formatif
Jawablah pernyaan dibawah ini pada lembar jawaban yang telah tersedia!
1. Apa yang perlu dilakukan jika kita akan menggunakan elektroda Tungsten ?
2. Gambarkan cara mengasah Tungsten ?
3. Apa yang terjadi jika ujung elektroda Tungsten menempel/terkena cairan las?
4. Apa yang terjadi pada ujung elektroda Tungsten jika debit gas pelindung terlalu kecil?

Lembar Kerja
Lembar Kerja: 1
1. Alat dan Bahan
1. Elektroda Tungsten Murni & Paduan
2. Spidol
3. Kertas Plano
4. Penggaris
5. Isolasi
6. Mesin las GTAW
7. Gas Argon + Regulator
8. Mesin gerinda duduk
9. Kaca Pembesar
10. Tang Amper
11. Bahan tambah las
2. Langkah Kerja
1. Pilihlah elektroda Tungsten yang ada dibengkel las sesuai penggunaan!
2. Asahlah ujung elektroda dengan gerinda duduk sesuai petunjuk !
3. Gunakan elektroda tersebut untuk pengelasan !
4. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan arus normal. Yakinkan kuat arusnya terukur dengan tang amper. Matikan busur lasnya, kemudian amati kondisi ujung elektroda serta catat hasil pengamatannya!
5. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan arus yang benar. Yakinkan kuat arusnya terukur dengan tang amper. Matikan busur lasnya, kemudian amati kondisi ujung elektroda serta catat hasil
pengamatannya!
6. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan arus terlalu besar. Yakinkan kuat arusnya terukur dengan tang amper. Matikan busur lasnya, kemudian amati kondisi ujung elektroda serta catat hasil
pengamatannya!
7. Rekaplah hasil pengamatan kalian pada kertas plano yang sudah disediakan. Laporkan hasil pengamatan kalian pada guru ataupun teman sejawat.

Lembar Kerja: 2
1. Alat dan Bahan
1. Elektroda Tungsten Murni & Paduan
2. Spidol
3. Kertas Plano
4. Penggaris
5. Isolasi
6. Mesin las GTAW
7. Gas Argon + Regulator
8. Mesin gerinda duduk
9. Kaca Pembesar
10. Tang Amper
2. Langkah Kerja
1. Pilihlah elektroda Tungsten yang ada dibengkel las sesuai penggunaan!
2. Asahlah ujung elektroda dengan gerinda duduk sesuai petunjuk !
3. Gunakan elektroda tersebut untuk pengelasan !
4. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan arus normal. Yakinkan kuat arusnya terukur dengan tang amper. Tempelkan ujung elektroda saat pengelasan berlangsung kedalam kawah las, kemudian amati kondisi busur las. Matikan busur lasnya, catat hasil pengamatannya!
5. Rekaplah hasil pengamatan kalian pada kertas plano yang sudah disediakan. Laporkan hasil pengamatan kalian pada guru ataupun teman sejawat.

Wednesday, October 7, 2020

Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada Proses Las GTAW"

Elektroda Tungsten merupakan elektroda pembangkir busur pada proses las GTAW. Elektroda ini memiliki berbagai macam jenis dan karakteristik yang berbeda. Tugas utama dari peralatan dalam perangkat las GTAW ini sangat vital sehingga perlu sekali dipelajari oleh peserta didik, agar dapat memahami jenis dan karakteristik macam-macam elektroda sehingga dapat memilih dan menggunakan peralatan tersebut dengan benar.

Untuk mempelajari jenis dan karakteristik, serta cara penggunaannya, peserta didik diupayakan belajar melalui pendekatan saintifik dengan metode diskusi maupun praktek.

Macam-macam elektroda Tungsten, Sifat-sifat elektroda Tungsten, Normalisasi Tungsten.

Setelah kegiatan belajar ini peserta didik diharapkan dapat :
􀂾 Menjelaskan jenis dan karakteristik Elektroda Tungsten.
􀂾 Memilih elektroda Tungsten las GTAW

Jenis dan Karakteristik Elektroda Tungsten
Elektroda Tungsten dibuat dari Tungsten sinter dan untuk memperbaiki sifat-sifatnya, dapat ditambah dengan oksida logam lain, pada umumnya thoriumoxid atau zirhoniumoxid. Elektroda Tungsten terdiri dari Elektroda Tungsten Murni dan Elektroda Tungsten Paduan. Baik elektroda Tungsten murni maupun paduan, memiliki keuntungan dan kerugian.

Elektroda Tungsten Murni
Keuntungan : harga lebih murah, pada arus bolak-balik efek rectifier tidak ada dan busur las stabil.
Kerugian : daya nyala rendah, kurang awet, muatan arus rendah.

Elektroda Tungsten Paduan
Keuntungan : lebih awet, muatan arus tinggi, daya nyala lebih baik.
Kerugian : lebih mahal, dengan arus bolak-balik ada efek rectifier dan stabilitas busur rendah.

Karakteristik Elektroda Tungsten Berdasarkan Unsur Paduan

Thoriated Tungsten Electrodes
Karakteristik: Thoriated Tungsten merupakan tungsten yang sangat umum digunakan di
Amerika dan beberapa negara lain. Secara khusus, ia bekerja dengan baik ketika kelebihan
beban/arus. Semenjak ia beresiko radioaktif tingkat rendah banyak pengguna beralih ke
alternatif lainnya. 
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Tungsten ini utamanya digunakan bagi pengelasan arus DC untuk baja karbon , stainless steels, paduan nickel dan titanium,dll.

Zirconiated Tungsten Electrodes
Karakteristik: Zirconiated Tungsten mempunyai unjuk kerja yang baik dalam pengelasan AC. Ia
memiliki busur yang lebih stabil dibandingkan Pure tungsten. Terutama dengan kesempurnaan
unjuk kerja pada beban arus AC yang tinggi. 
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Ia juga tahan terhadap kontaminasi dalam pengelasan AC. Zirconiated Tungsten paling umum digunakan untuk pengelasan arus AC seperti aluminum dan paduan magnesium.

Lanthanated Tungsten Electrodes
Karakteristik: Lanthanated Tungsten merupakan bahan non-radioactive dengan unjuk kerja pengelasan yang baik. Konduktifitas listriknya hampir sama dengan 2% Thoriated Tungsten. Welder dapat dengan mudah mengganti Thoriated Tungsten Electrodes with Lanthanated tanpa mengubah program pengelasan. 
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Di Eropa dan Jepang, Lanthanated Tungsten paling populer sebagai alternatif bagi 2% Thoriated Tungsten. Tungsten ini utamanya digunakan untuk pengelasan DC tapi juga menunjukkan hasil bagus untuk pengelasan arus AC.

Ceriated Tungsten Electrodes
Karakteristik: Ceriated Tungsten adalah bahan non-radioactive. 
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Dikenal secara khusus untuk pengelasan arus DC dengan amper rendah karena sangat mudah dinyalahkan dan biasanya membutuhkan arus 10% lebih kecil dari kebutuhan arus untuk operasional bahan thoriated. Sangat populer digunakan untuk pengelasan pipa,, komponen sangat kecil serta siklus pengelasan yang pendek.

Normalisasi / Pengkodean Elektroda Tungsten
Normalisasi / pengkodean elektroda Tungsten menurut ISO 6848 didasarkan pada komposisi kimia dan kode warna elektroda Tungsten .
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Tabel 5.1 Kode dan komposisi kimia elektroda Tungsten

Elektroda Tungsten tersedia dalam ukuran :
Diameter : 1.0/1.6/2.0/2.4/3.0/3.2/4.0/4.8/6.4/8.0/10.0(mm)

Rangkuman
􀂾 Elektroda Tungsten terdiri dari 2 jenis, yaitu elektroda tungsten murni dan elektroda tungsten paduan. Tungsten murni sangat baik digunakan untuk arus pengelasan AC. Sedangkan Tungsten paduan ada yang bisa digunakan untuk arus DC saja dan untuk arus DC maupun AC.
􀂾 Normalisasi / pengkodean elektroda Tungsten menurut ISO 6848 didasarkan pada komposisi kimia dan kode warna elektroda Tungsten.
Elektroda Tungsten tersedia dalam ukuran :
Diameter : 1.0/1.6/2.0/2.4/3.0/3.2/4.0/4.8/6.4/8.0/10.0(mm)

Lembar Kerja
A. Alat dan Bahan
1. Macam-macam Elektroda Tungsten
2. Spidol
3. Kertas manila putih
4. Penggaris
5. Isolasi

B. Langkah Kerja
1. Kumpulkan elektroda tungsten di bengkel las sekolah kalian !
2. Kelompokkan masing-masing elektroda tungsten kedalam jenis elektroda tungsten !
3. Tempelkan elektroda dengan isolasi dikertas manila putih dan amati dan tuliskan hasil diskusi kalian kedalam format berikut !
4. Tunjukkan dan presentasikan hasil karya kalian dihadapan guru dan tema kalian!