Menggunakan Multi meter Analog
1) Mengukur arus listrik
Sebelum menggunakan Amper meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Pastikan bahwa arus yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, beberapa multi meter mempunyai batas maksimal 500 mA atau 0,5 A.
b) Metode memasang amper meter pada rangkaian adalah secara seri, pengukuran secara parallel dapat menyebabkan multimeter terbakar
c) Pastikan pemasangan colok ukur (test lead) tepat.
Skala ukur amper meter pada multi meter sangat beragam, diantara 250 mA dan 20 A.
Contoh melakukan pengukuran arus kurang dari 250 mA.
Langkah mengukur
a) Putar selector ukur kearah 250 mA
b) Pasang alat amper meter secara seri, yaitu colok ukur merah (+) ke beban atau lampu dan colok ukur hitam (negatip) ke arah negatip baterai
c) Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kemudian hasilnya kalikan dengan 10.
Gambar 1-17. Menggunakan Amper Meter
Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 3, maka besar arus yang mengalir adalah 3 x 10 = 30 mA.
2) Mengukur tegangan
a) Mengukur tegangan DC
Baterai merupakan salah satu sumber listrik tegangan DC. Besar tegangan DC yang mampu diukur adalah 0 – 500 Volt DC. Posisi pengukuran terdiri dari 2,5 V, 10 V, 25 V, 50 V dan 500 V. Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
(1) Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, misal mengukur tegangan baterai 12V DC maka pilih skala 25V DC.
(2) Metode memasang Volt meter pada rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri dapat menyebabkan multimeter terbakar.
(3) Pastikan pemasangan colok ukur (test lead) tepat.
Langkah mengukur tegangan baterai pada rangkaian
(1) Putar selector ukur kearah 25 V DC.
(2) Pasang alat volt meter secara paralel, yaitu colok ukur merah (+) ke positip baterai dan colok ukur hitam (negatip) ke arah negatip baterai.
(3) Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25.
Gambar 1-18. Menggunakan Volt Meter
Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 12 V DC
b) Mengukur Tegangan AC
Multi meter mampu mengukur tegangan AC sebesar 0 – 1000 Volt. Posisi pengukuran terdiri dari 10 V, 25 V, 250 V dan 1000 V. Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
(1) Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, misal mengukur tegangan listrik sebesar 220 V maka pilih skala 250V AC.
(2) Metode memasang Volt meter pada rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri dapat menyebabkan multimeter terbakar
(3) Pemasangan colok ukur (test lead) dapat dibolak-balik.
Langkah mengukur tegangan listrik AC
(1) Putar selector ukur kearah 250 V AC
(2) Pasang alat volt meter secara paralel, yaitu memasukkan colok ukur merah (+)dan colok ukur hitam (-) pada lubang sumber listrik.
(3) Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kalikan hasil pengukuran dengan 10.
Gambar 1-19 . Menggunakan Volt Meter Mengukur Tegangan AC
Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 10, maka besar tegangan sumber listrik adalah 10 x 10 = 100 Volt AC. Bila tegangan jaringan seharusnya 220 V, maka terjadi penurunan tegangan pada sumber listrik.
3) Mengukur tahanan
Sebelum menggunakan Ohm meter untuk mengukur tahanan perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Pastikan bahwa tahanan yang diukur dalam rentang pengukuran efektif tahanan yang diukur, misal mengukur tahanan 220 O maka pilih skala 1 X, tahanan 800 O menggunakan 10 X, tahanan 8 K O menggunakan 1 x 1K.
b) Kalibrasi alat ukur sebelum digunakan, dengan cara menghubungkan singkat colok ukur, dan mengatur jarum pada posisi 0 (nol).
c) Pengukuran tidak boleh pada rangkaian yang dialiri listrik, jadi matikan sumber dan lepas komponen saat melakukan pengukuran.
Langkah mengukur tahanan
a) Putar selector ukur kearah 1X O.
b) Kalibrasi alat ukur dengan cara menghubungkan singkat colok ukur, dan mengatur jarum pada posisi 0 (nol) dengan memutar Ohm calibration.
c) Hubungkan colok ukur ke tahanan yang diukur.
d) Baca hasil pengukuran.
Gambar 1-20. Mengukur Tahanan
Hasil pengukuran menunjukan besar tahanan adalah 9 O Bila posisi pengukuran pada 10 X, maka hasil diatas dikalikan 10, sehingga 9 x 10 = 90 O.
Multi Meter Digital
Multi meter digital pada saat ini lebih banyak digunakan karena hasil lebih akurat dan pembcaan lebih mudah. Pada multi meter digital terdapat sekala ukur dengan tulisan M (Mega), K (Kilo), m (milli), U (mikro). Cara menggunakan multimeter digital sama dengan multi meter analog. Contoh penggunaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Mengukur kebocoran listrik rangkaian
Mengukur kebocoran tegangan baterai
Mengukur tegangan output terminal relay
Mengukur tahanan terminal relay
Gambar 1-21. Menggunakan Multimeter Digital
Rangkuman
Multi meter berfungsi untuk mengukur arus atau Amper meter, mengukur tegangan atau Volt meter, mengukur tahanan atau Ohm meter, karena kemampuan tersebut maka alat ini juga sering disebut AVO meter.
Hal yang harus diperhatikan dlam menggunakan multi meter antara lain:
1) Posisi skala ukur harus lebih tinggi dari beban yang diukur
2) Melakukan kalibrasi alat
3) Mengukur arus posisi Amper, secara seri
4) Mengukur Tegangan posisi Volt AC atau DC secara parallel
5) Mengukur tahanan tidak boleh ada sumber listrik atau posisi terlepas