Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Sunday, November 15, 2020

Pekerjaan Mengefrais "Sesuai Dengan Pahat yang Digunakan, Ada Dua Macam Cara Mengefrais"

Pekerjaan Mengefrais
Pada mesin frais, umumnya terdapat tiga kemungkinan gerakan meja, yaitu gerakan horisontal, gerakan menyilang, dan gerakan vertikal. Pada beberapa meja juga memilikimgerakan putar, sehingga juga memiliki beberapa proses pengerjaan terhadap benda kerja.

Sesuai dengan pahat yang digunakan, ada dua macam cara mengefrais, yaitu :
1. Mengefrais datar (slab milling) dengan sumbu putar pahat frais selubung sejajar permukaan benda kerja. Ada dua macam cara mengefrais datar, yaitu :

a. Mengefrais naik atau pemakanan ke atas (up cut milling)
Pemotongan dilakukan oleh gigi pahat yang bergerak ke atas, di mana arah dan tekanan pemotongan berlawanan arah gerakan benda kerja. Penyayatan dimulai dari geram tipis ke geram tebal dan digunakan sebagai proses penghalusan (finishing).

b. Mengefrais turun atau pemakanan ke bawah (down cut milling)
Pemotongan dilakukan oleh gigi pahat yang bergerak ke atas, di mana arah pemotongan berlawanan arah dengan gerakan benda kerja. Penyayatan dimulai dari geram tebal ke geram tipis. Umumnya digunakan sebagai proses pengasaran (pekerjaan dengan kecepatan menghasilkan geram tinggi).
Mengefrais Tegak dan Mendatar

Gambar 2.11. Mengefrais Tegak dan Mendatar

2. Mengefrais tegak (face milling) dengan sumbu putar pahat frais muka tegak lurus permukaan benda kerja.

Di dalam suatu pengerjaan, gigi-gigi suatu pisau frais dapat rusak. Pisau frais yang tumpul akan menghasilkan permukaan benda kerja yang tidak bersih dan ukuran yang tidak teliti, sehingga pisau frais perlu diasah. Pisau frais digerinda pada bagian permukaan bebasnya. Sebagai contoh pada waktu pengerjaan pisau frais ditekan ke penyangga gigi dengan tangan, tangan yang lain menggerakkan meja pada pisau yang diasah sepanjang roda gerinda, satu demi satu gigi-gigi diasah dengan kasar, kemudian digerinda halus. Batu gerinda berbentuk cawan. Oleh karena itu, hanya satu sisi dari batu gerinda yang harus miring terhadap sumbu pisau yang diasah kira-kira 30 agar didapatkan sudut bebas yang baik, penyangga gigi diletakkan di bawah pusat pisau dengan suatu jarak tertentu.
Mengasah Pisau Frais

Gambar 2.12. Mengasah Pisau Frais

Untuk memasang benda kerja pada mesin frais ada empat cara, yaitu :
1) benda kerja diikatkan pada ragum yang dipasang dengan baut pada meja mesin
2) benda kerja langsung diikatkan pada meja mesin
3) benda kerja dipasangkan pada alat spesial yang nantinya dapat diikatkan pada ragum atau langsung diikatkan pada meja mesin
4) benda kerja diikatkan pada pelat cekam atau di antara dua senter

PENGEFRAISAN " Perlengkapan Mesin Frais"

Perlengkapan Mesin Frais
1. Pahat frais atau Pisau (Cutter)
a. Macam-macam pisau :
1) Pisau frais aksial (axial)
Pisau frais aksial digunakan untuk memotong rata dan sejajar dengan putaran arbor, misalnya mengefrais permukaan (face milling cutter), mengefrais sisi (side milling cutter), dan sebagainya.
Pisau Frais Aksial

Gambar 2.5. Pisau Frais Aksial

2) Pisau frais radial
Pisau frais radial digunakan untuk mengefrais permukaan menyudut terhadap putaran arbor.
Pisau Frais Radial

Gambar 2.6. Pisau Frais Radial

3) Pisau frais profil
Pisau frais profil digunakan untuk membuat bentuk yang berjari-jari (concave, convex, corner rounding). Pisau ini termasuk pisau bilah (spline cutter) untuk membuat roda gigi, pisau gigi bilah datar (sprooket cutters) dan pisau spesial profil dengan bentuk yang tertentu.
Pisau Frais Profil

Gambar 2.7. Pisau Frais Profil

Pisau Frais Alur T

Gambar 2.8. Pisau Frais Alur T

4) Pisau frais spesial
a) Pisau frais alur T (tee)
Tangkai pisau dibuat cukup kecil, sehingga mudah dipakai melalui alur pemotongan. Ukurannya ditentukan oleh diameter pisau, di mana tebal pisau seimbang dengan diameternya. Cara penggunaan pisau ini, pertama benda kerja harus dibuat alur dulu, baru dilakukan pemotongan dengan pisau tee.

b) Pisau frais ekor burung (dovetail cutter)
Cara penggunaan pisau jenis ini sama dengan pisau alur tee. Biasanya bersudut 600 dan pada ujungnya terdapat ulir (kanan atau kiri) menurut arah tajamnya pisau.
Pisau Frais Ekor Burung

Gambar 2.9. Pisau Frais Ekor Burung

c) Pisau frais gergaji (slitting saws)
Pisau frais gergaji digunakan pada pemotongan alur-alur sempit pada pembuatan anak kunci atau untuk pembelahan bagian pekerjaan. Ukuran pisau ini ditentukan oleh diameter dan tebal pisau. Pisau dengan tebal di bawah ¼ inch dibuat seri yang tebalnya bertambah 1/1000 inch dan tidak mempunyai gigi-gigi di bagian sisinya, sehingga diperlukan pengapit untuk menjaga pembengkokan, serta pemakanan pisau pendek. Pada pisau yang tebal, sisinya bergerigi sehingga hasil pemotongannya lebih baik dan lebih terlindung dari pembengkokan saat pemotongan celah yang dalam.

d) Pisau frais pasangan (inserted tool cutters)
Pisau ini merupakan pisau berukuran besar misalnya 6 inch atau lebih. Supaya ekonomis, gigi-giginya saja yang dibuat dari HSS atau baja tungsten karbida dan dipasangkan pada badan pemegangnya dari baja karbon rendah.

e) Pisau frais jari (end mill cutter)
Pisau frais jari merupakan pisau yang bertangkai dan dipasang pada mesin frais tegak. Tangkainya ada yang lurus, ada yang tirus.
Pisau Frais Jari

Gambar 2.10. Pisau Frais Jari

Friday, November 13, 2020

Pengefraisan "Bagian-bagian Utama Mesin Frais"

Mesin frais adalah salah satu jenis mesin perkakas untuk mengerjakan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau frais (cutter) sebagai pahat penyayat yang berotasi (berputar pada sumbu mesin) dan benda kerja bergerak lurus. Benda kerja yang akan difrais dicekam kuat pada meja kerja dan pahat terpasang kuat pada spindel. Benda kerja bergerak linier dan mata potong berotasi bergerak secara simultan. Mesin frais digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang datar, bentuk tertentu (profil), roda gigi, alur-alur lurus atau berbentuk spiral, segi banyak beraturan.

Bagian-bagian Utama Mesin Frais
1. Head, merupakan tempat mekanisme motor penggerak terpasang.
2. Spindel, merupakan bagian yang menggerakkan arbor (tempat mata pahat/cutter).
3. Arbor (Poros Tempat Cutter/Pahat Frais)
Arbor digunakan untuk mencekam pahat frais yang terpasang pada sumbu utama. Arbor juga disebut poros frais, yang berfungsi sebagai tempat kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu mesin. Bentuknya panjang dan sepanjang badannya diberi alur spie (pasak), bagian ujungnya berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir, dilengkapi ring penekan (collar). Arbor juga dibuat dengan bentuk yang pendek untuk pengikatan pisaupisau frais sisi. Ukurannya sesuai dengan standar lubang pisau frais, misalnya 22, 27, dan 33 mm atau 7/8 inch, 1 inch, dan 1¼ inch.
Keterangan :
1 penyangga
2 – 3 – 4 – 6 – 7 ring penekan (collar)
5 pisau frais
8 rangka mesin
1 batang tirus
2 pasak
Arbor

Gambar 2.1. Arbor
4. Arbor support, merupakan bagian di mana mata potong dan arbor terpasang.
5. Column, untuk menyokong dan menuntun knee saat bergerak vertikal.
6. Knee, merupakan bagian yang terpasang pada column, tempat mekanisme (transmisi penggerak) pengaturan pemakanan (feed) dan menopang saddle.
7. Saddle, terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arah operator. Saddle digunakan untuk menopang meja.
8. Feed dial, digunakan untuk mengatur gerakan meja saat pemakanan.
9. Crossfeed handwheel, digunakan untuk menggerakkan meja (bed) secara horizontal.
10. Base, merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai. Base juga berfungsi sebagai reservoir (penampung fluida pendingin).

11. Kepala Pembagi
Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang dalam lubang dalam spindel kepala pembagi dan senter lainnya dipasang pada kepala lepas.
Kepala pembagi digunakan untuk membuat roda gigi dan segi banyak beraturan.
Kebanyakan roda cacing pada kepala pembagi bergigi 40 dan poros cacing berulir tunggal, sehingga untuk memutar satu putaran benda kerja memerlukan putaran engkol sebanyak 40 kali. Macam kepala pembagi antara lain : pembagian langsung, pembagian sederhana, pembagian sudut, dan pembagian diferensial.

12. Kepala Lepas
Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang. Kepala lepas sebagai salah satu senter pada mesin frais.
Kepala Pembagi

Gambar 2.2. Kepala Pembagi

Kepala Lepas

Gambar 2.3. Kepala Lepas

13. Meja putar
Untuk mesin frais tegak, meja putar digunakan sebagai kepala pembaginya. Pada alat ini dibuat alur T untuk mencekam benda kerja dengan baut jepit.

14. Ragum (tanggem penjepit / facing fixture vise)
Ragum digunakan untuk mencekam benda kerja. Ragum digunakan pada berbagai ukuran. 

Ada beberapa macam ragum, antara lain :
a. Ragum datar (ragum lurus)
Rangkanya dibuat dari besi tuang dengan rahang ragum dari baja perkakas yang disepuh. Ragum datar digunakan untuk pekerjaan ringan.

b. Ragum pelat (ragum dengan bibir pemegang)
Ragum pelat dibuat lebih kuat dari ragum biasa. Ragum ini sangat cocok untuk mesin yang besar dan pekerjaan berat.

c. Ragum universal sudut (ragum dapat diputar)
Ragum universal sudut dapat diatur ke arah horisontal dan vertikal sebesar sudut (derajat) tertentu.

d. Ragum busur
Ragum di mana pada alas ragum terdapat skala indeks sudut.
Ragum

Gambar 2.4. Ragum

Thursday, November 12, 2020

Parameter Proses Pembubutan

Dasar operasi berbagai pengerjaan pembubutan adalah :
1. Laju pemakanan (feed rate), merupakan jarak gerakan mata potong saat memotong benda kerja sepanjang bidang potong setiap kali putaran spindel, mm/put atau inchi/put.

2. Kedalaman pemotongan (depth of cut), merupakan kedalaman mata potong yang menembus benda kerja sekali pemotongan, mm atau inchi.

3. Kecepatan putar (speed), merupakan besar putaran spindel tempat benda kerja yang diletakkan mengalami proses pemotongan, rpm.

4. Kecepatan pemotongan, merupakan besar rata-rata pada mata pahat yang bergerak memotong dari titik awal pemotongan hingga selesai, meter/menit.

5. Kecepatan penghasilan geram (rate of metal removal), merupakan volume logam dari benda kerja yang dipotong, mm3/menit atau inchi3/menit.

Tabel 1.1. Parameter Pemotongan Proses Pembubutan
Parameter Pemotongan Proses Pembubutan


Besarnya kecepatan potong maksimum yang dapat diberikan tergantung pada:
1. material benda kerja.
2. material pahat.
3. gerak makan.
4. kedalaman potong.

Wednesday, November 11, 2020

Macam - Macam pembubutan #2

6. Mengebor
Pembubutan ini digunakan untuk pembuatan lubang pada benda kerja.

7. Membubut profil
Pembubutan ini menghasilkan berbagai macam bentuk produk.
Mengebor

Gambar 1.12.Mengebor 
Membubut Profil

Gambar 1.13. Membubut Profil

8. Membubut dalam
Pembubutan ini digunakan untuk memperbesar lubang pada benda kerja.

9. Mengkartel (knurling)
Mengkartel bertujuan untuk membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang sudah tersedia. Kartel dipasang pada toolpost dan kedudukannya harus setinggi senter.
Prinsip kerja kartel adalah menekan benda kerja, bukan menyayat.

10. Membubut ulir
Membubut ulir menggunakan pahat khusus seperti: pahat ulir segitiga, segiempat, trapesium, bulat, dan bentuk lainnya. Pekerjaan ini menghasilkan ulir luar maupun ulir dalam.
Roda-roda Gigi Pengganti untuk Membubut Ulir

Gambar 1.14. Roda-roda Gigi Pengganti untuk Membubut Ulir

Monday, November 9, 2020

Macam - Macam pembubutan #1

 Macam pembubutan
1. Membubut lurus

Ada dua cara membubut lurus, yaitu pembubutan memanjang (sejajar benda kerja) dan pembubutan permukaan rata (facing) untuk menghasilkan pembubutan permukaan datar pada benda kerja.
Membubut Lurus

Gambar 1.6. Membubut Lurus

2. Membubut tirus
Pembubutan ini menghasilkan pembubutan tirus dengan sudut kemiringan tertentu. Ada tiga cara membubut tirus, yaitu :
a. Menggeser posisi kepala lepas ke arah melintang
Pembubutan Tirus dengan Menggeser Kepala Lepas

Gambar 1.7. Pembubutan Tirus dengan Menggeser Kepala Lepas

b. Menggeser sekian derajat eretan atas

Gambar 1.8. Pembubutan Tirus dengan Menggeser Eretan Atas

c. Memasang perkakas pembentuk
Cara ini dilakukan dengan memasang attachment yang dihubungkan dengan eretan melintang.
Keterangan :
1. alat pembawa
2. busur
3. sepatu geser
Pembubutan Tirus dengan Perkakas Pembentuk

Gambar 1.9. Pembubutan Tirus dengan Perkakas Pembentuk

3. Membubut eksentris
Pembubutan ini dilakukan jika garis sumbu dari dua atau lebih silinder pada suatu benda kerja sejajar.
(a) Pengencangan luar (b) Pengencangan dalam
Membubut Eksentris

Gambar 1.10. Membubut Eksentris

4. Membubut alur
Untuk membubut alur, digunakan pahat bubut pengalur. Pahat ini berbentuk lurus, bengkok, berjenjang ke kanan atau ke kiri. Bentuk-bentuk pahat ini antara lain :
Keterangan :
a = alur sudut
b = alur lebar
c = alur sempit
d = alur akhir ulir
e = alur tusuk
Membubut Alur

Gambar 1.11. Membubut Alur

5. Memotong benda kerja
Untuk memotong benda kerja, digunakan pahat pengalur dengan penyayat sangat ramping.

Saturday, November 7, 2020

Pembubutan " Cakera Pembawa (Chuck), Penyangga (kaca mata), Karte, Mandrel Dan Collet"

3. Cakera Pembawa (Chuck)
Chuck digunakan untuk mengikatkan benda kerja pada mesin bubut. Macam chuck :
a. Chuck cakar dua (two jaw chuck)
b. Chuck cakar tiga (three jaw chuck)
c. Chuck cakar empat (four jaw chuck)
d. Cakera pembawa kombinasi jaw universal dan independent
e. Cakera pembawa magnet

4. Penyangga (kaca mata)
Penyangga digunakan untuk menyangga benda kerja yang panjang dan berdiameter kecil guna menahan getaran pada waktu pengerjaan serta posisi benda kerja tetap lurus segaris sumbu. 

Penyangga ada dua macam, yaitu :
a. Penyangga jalan (follower rest) : di sebelah kanan maupun kiri rangka eretan melintang.
b. Penyangga tetap (steady rest) : pada rangka mesin di antara headstock dan tailstock.

5. Kartel
Kartel digunakan ntuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja supaya tidak licin apabila dipegang dengan tangan, misalnya pada pemegang-pemegang. Kartel biasanya berbentuk lurus (straight), segi empat (cross) dan belah ketupat (diamond). Pemasangannya seperti pemasangan pahat.

Kartel

Gambar 1.5. Kartel

6. Mandrel
Mandrel merupakan alat bantu pencekam yang ditempatkan pada benda kerja secara konsentrik, misalnya pada pembubutan pulley dan roda gigi.

7. Collet
Collet merupakan modifikasi penjepit standar yang digunakan untuk memegang kuat benda kerja yang dihubungkan dengan spindel, sehingga distribusi tekanan lebih merata.

Collet juga bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan benda kerja yang diproses dengan mesin bubut. Collet juga digunakan untuk benda kerja yang berdimensi relatif kecil dan pembubutan presisi. 

Collet mempunyai bermacam bentuk, ada yang berbentuk bulat (round collet), persegi (square collet), dan berbentuk segi enam (hexagon collet).

Friday, November 6, 2020

Pembubutan " Prinsip kerja mesin bubut, Bagian - Bagian Utama Mesin Bubut, Pahat (cutting tool) Dan Senter"

Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak utama berputar, tempat benda kerja dicekam dan berputar pada sumbunya, sedangkan alat potong (cutting tool) bergerak memotong sepanjang benda kerja, sehingga akan terbentuk geram.


Gerakan pada Proses Pembubutan

Gambar 1.1. Gerakan pada Proses Pembubutan

Prinsip kerja mesin bubut adalah :
1. Benda kerja berputar pada sumbunya
2. Gerakan alat potong :
a. alat potong bergerak sejajar sumbu utama disebut pembubutan memanjang
b. alat potong bergerak tegak lurus terhadap sumbu utama disebut pembubutan muka
c. alat potong bergerak bersudut terhadap sumbu utama disebut pembubutan konis atau pembubutan tirus.

Bentuk dasar benda kerja yang dapat dikerjakan mesin bubut :
1. bentuk poros / lubang silindris
2. bentuk permukaan rata
3. bentuk tirus / konis luar
4. bentuk tirus / konis dalam
5. bentuk bulat / profil
6. bentuk ulir luar
7. bentuk ulir dalam
8. bentuk alur dalam
Bentuk Dasar Pembubutan

Gambar 1.2. Bentuk Dasar Pembubutan

Bagian - Bagian Utama Mesin Bubut
Keterangan: 
1. handle untuk membalikkan arah perputaran paksi utama, 
2. tuas untuk menggerakkan paksi utama, 
3. poros potong bubut atau sekrup hantar, 
4. chuck cakar tiga,
5. handle untuk kunci mur, 
6. pemegang pahat, 
7. eretan atas, 
8. senter dalam kepala lepas,
9. eretan melintang, 
10. alas mesin (landas eretan), 
11. kepala lepas, 
12. roda tangan untuk memindahkan kepala lepas,
13. tuas untuk mengatur jumlah perputaran poros utama, 
14. tuas untuk poros utama, 
15. roda tangan untuk memindahkan support, 
16. lemari kunci, 
17. tuas untuk menjalankan catu awal lewat poros utama, 
18. poros utama
Bagian-bagian Mesin Bubut

Gambar 1.3. Bagian-bagian Mesin Bubut

Perlengkapan mesin bubut
1. Pahat (cutting tool)
Umumnya pahat bubut dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Pahat bubut luar : digunakan untuk mengikis, menghaluskan, dan pekerjaan rata.
b. Pahat bubut dalam : digunakan untuk mengikis dan menghaluskan lubang bor.
Secara lebih lengkap, jenis-jenis pahat dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Keterangan: 
a. pahat potong, 
b. pahat profil cembung, 
c. pahat profil cekung, 
d. pahat ulir luar, 
e. pahat ulir dalam, 
f. pahat samping kiri, 
g. pahat samping kanan ,
h. pahat kasar lurus kiri, 
i. pahat kasar lurus kanan,
j. pahat kasar tekuk kiri, 
k. pahat kasar tekuk kanan,
l. pahat penyelesaian lurus, 
m. pahat penyelesaian lurus, 
n. pahat bubut dalam
Pahat Bubut

Gambar 1.4. Pahat Bubut

2. Senter
Senter digunakan untuk mendukung benda kerja di lubang senternya pada saat pembubutan.
Macam-macam senter antara lain :
a. Senter penuh
b. Senter ujung kecil
c. Senter separuh
d. Senter dengan dudukan peluru
e. Senter ujung bola
f. Senter berputar
g. Senter segi empat

Menggunakan Multi meter Analog Dan Multi Meter Digital

 Menggunakan Multi meter Analog
1) Mengukur arus listrik
Sebelum menggunakan Amper meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Pastikan bahwa arus yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, beberapa multi meter mempunyai batas maksimal 500 mA atau 0,5 A.
b) Metode memasang amper meter pada rangkaian adalah secara seri, pengukuran secara parallel dapat menyebabkan multimeter terbakar
c) Pastikan pemasangan colok ukur (test lead) tepat.
Skala ukur amper meter pada multi meter sangat beragam, diantara 250 mA dan 20 A.
Contoh melakukan pengukuran arus kurang dari 250 mA.

Langkah mengukur
a) Putar selector ukur kearah 250 mA
b) Pasang alat amper meter secara seri, yaitu colok ukur merah (+) ke beban atau lampu dan colok ukur hitam (negatip) ke arah negatip baterai
c) Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kemudian hasilnya kalikan dengan 10.
Menggunakan Amper Meter

Gambar 1-17. Menggunakan Amper Meter
Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 3, maka besar arus yang mengalir adalah 3 x 10 = 30 mA.

2) Mengukur tegangan
a) Mengukur tegangan DC
Baterai merupakan salah satu sumber listrik tegangan DC. Besar tegangan DC yang mampu diukur adalah 0 – 500 Volt DC. Posisi pengukuran terdiri dari 2,5 V, 10 V, 25 V, 50 V dan 500 V. Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
(1) Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, misal mengukur tegangan baterai 12V DC maka pilih skala 25V DC.
(2) Metode memasang Volt meter pada rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri dapat menyebabkan multimeter terbakar.
(3) Pastikan pemasangan colok ukur (test lead) tepat.

Langkah mengukur tegangan baterai pada rangkaian
(1) Putar selector ukur kearah 25 V DC.
(2) Pasang alat volt meter secara paralel, yaitu colok ukur merah (+) ke positip baterai dan colok ukur hitam (negatip) ke arah negatip baterai.
(3) Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25.
Menggunakan Volt Meter

Gambar 1-18. Menggunakan Volt Meter
Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 12 V DC

b) Mengukur Tegangan AC
Multi meter mampu mengukur tegangan AC sebesar 0 – 1000 Volt. Posisi pengukuran terdiri dari 10 V, 25 V, 250 V dan 1000 V. Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
(1) Pastikan bahwa tegangan yang diukur lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, misal mengukur tegangan listrik sebesar 220 V maka pilih skala 250V AC.
(2) Metode memasang Volt meter pada rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri dapat menyebabkan multimeter terbakar
(3) Pemasangan colok ukur (test lead) dapat dibolak-balik.

Langkah mengukur tegangan listrik AC
(1) Putar selector ukur kearah 250 V AC
(2) Pasang alat volt meter secara paralel, yaitu memasukkan colok ukur merah (+)dan colok ukur hitam (-) pada lubang sumber listrik.
(3) Baca hasil pengukuran pada angka maksimal 25, kalikan hasil pengukuran dengan 10.
Menggunakan Volt Meter Mengukur Tegangan AC

Gambar 1-19 . Menggunakan Volt Meter Mengukur Tegangan AC

Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 10, maka besar tegangan sumber listrik adalah 10 x 10 = 100 Volt AC. Bila tegangan jaringan seharusnya 220 V, maka terjadi penurunan tegangan pada sumber listrik.

3) Mengukur tahanan
Sebelum menggunakan Ohm meter untuk mengukur tahanan perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Pastikan bahwa tahanan yang diukur dalam rentang pengukuran efektif tahanan yang diukur, misal mengukur tahanan 220 O maka pilih skala 1 X, tahanan 800 O menggunakan 10 X, tahanan 8 K O menggunakan 1 x 1K.
b) Kalibrasi alat ukur sebelum digunakan, dengan cara menghubungkan singkat colok ukur, dan mengatur jarum pada posisi 0 (nol).
c) Pengukuran tidak boleh pada rangkaian yang dialiri listrik, jadi matikan sumber dan lepas komponen saat melakukan pengukuran.

Langkah mengukur tahanan
a) Putar selector ukur kearah 1X O.
b) Kalibrasi alat ukur dengan cara menghubungkan singkat colok ukur, dan mengatur jarum pada posisi 0 (nol) dengan memutar Ohm calibration.
c) Hubungkan colok ukur ke tahanan yang diukur.
d) Baca hasil pengukuran.
Mengukur Tahanan

Gambar 1-20. Mengukur Tahanan

Hasil pengukuran menunjukan besar tahanan adalah 9 O Bila posisi pengukuran pada 10 X, maka hasil diatas dikalikan 10, sehingga 9 x 10 = 90 O.

Multi Meter Digital
Multi meter digital pada saat ini lebih banyak digunakan karena hasil lebih akurat dan pembcaan lebih mudah. Pada multi meter digital terdapat sekala ukur dengan tulisan M (Mega), K (Kilo), m (milli), U (mikro). Cara menggunakan multimeter digital sama dengan multi meter analog. Contoh penggunaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Mengukur kebocoran listrik rangkaian
Mengukur kebocoran tegangan baterai
Mengukur tegangan output terminal relay
Mengukur tahanan terminal relay
Menggunakan Multimeter Digital

Gambar 1-21. Menggunakan Multimeter Digital

Rangkuman
Multi meter berfungsi untuk mengukur arus atau Amper meter, mengukur tegangan atau Volt meter, mengukur tahanan atau Ohm meter, karena kemampuan tersebut maka alat ini juga sering disebut AVO meter.
Hal yang harus diperhatikan dlam menggunakan multi meter antara lain:
1) Posisi skala ukur harus lebih tinggi dari beban yang diukur
2) Melakukan kalibrasi alat
3) Mengukur arus posisi Amper, secara seri
4) Mengukur Tegangan posisi Volt AC atau DC secara parallel
5) Mengukur tahanan tidak boleh ada sumber listrik atau posisi terlepas


Thursday, November 5, 2020

Tester Dan Alat Ukur Listrik "Test Light (Lampu Tes) Dan Multi Meter"

1. Test Light (Lampu Tes)
Lampu tes digunakan sebagai alat pemeriksa tegangan yang digunakan pada komponen. Lampu tes dibuat dari tes pen untuk tegangan PLN, dimana bagian lampu diganti dengan lampu sofiet interior mobil. Pangkalan dari pada tes pen disambung kabel dengan ujung diberi jepit buaya.

Nama bagian dari lampu tes
Keterangan.
1 Test probe.
2 Pegas penghantar.
3 Bola lampu sofiet 12V / 3 Walt.
4 Kabel penghantar.
5 Jepit buaya
Lampu Tes.

Gambar 1-12. Lampu Tes.

Cara penggunaan.
Lampu tes disambung diantara beberapa jalur kabel atau terminal dan body pada saat saklar rangkaian dalam keadaan ON. Terang atau tidaknya nyala lampu, indikator secara kasar menunjukkan tegangan yang digunakan pada rangkaian tersebut.

Pasang jepit buaya pada massa (-) dan anda siap mendeteksi suatu sambungan pada sirkuit kelistrikan tersebut, dan anda akan dapat menentukan kondisi suatu sirkuit dengan melihat nyala lampu.
Pengetesan sambungan dengan lampu tes

Gambar 1-13. Pengetesan sambungan dengan lampu tes

Lampu tes bisa juga digunakan untuk mencari hubungan singkat pada ground, sebelumnya beban dilepas dari hubungan lalu letakkan lampu test seperti gambar. Bila lampu test menyala, indikator adanya hubungan singkat.
Pengetesan hubungan singkat dengan lampu tes

Gambar 1-14. Pengetesan hubungan singkat dengan lampu tes

Masih banyak lagi kegunaan lampu test, cobalah terus maka akan ditemukan kreasikreasi baru yang sangat menarik.

Pada waktu menggunakan Lampu Tes hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Jangan menggulung kabel lampu test yang bisa merusak atau memutuskan dalamnya kabel atau solderannya.
b.  Perhatikan tegangan pada lampu test harus sama dengan tegangan sumber baterai.
c. Bila lampu test mati, periksa apakah bola lampu sofiet di dalam lampu test putus, atau ada sambungan kabel yang kurang baik (perbaiki).

2. Multi Meter
Multi meter merupakan alat sistem kelistrikan yang mempunyai multi fungsi yaitu untuk
1) Mengukur arus atau Amper meter
2) Mengukur tegangan atau Volt meter
3) Mengukur tahanan atau Ohm meter

Karena kemampuan sebagai Amper meter (A) , Volt meter (V) dan Ohm meter (O) maka alat ini juga sering disebut AVO meter. Model multi meter yang banyak digunakan ada dua, yaitu model analag dan model digital. Model analog menggunakan jarum penunjuk, sedangkan model digital langsung menujukkan angka hasil pengukuran.
Model Multi Meter

Gambar 1-15. Model Multi Meter

Multimeter Analog
Multi meter analog merupakan multi meter dengan penunjukan jarum ukur, multi meter jenis ini pada saat ini banyak digunakan karena harganya lebih murah, namum pembacaan hasil ukur lebih sulit karena sekala ukur pada display cukup banyak.

Bagian-bagian multi meter analog dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Multi Meter Analog

Gambar 1-16. Multi Meter Analog