Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Thursday, February 24, 2022

PEMBUATAN JALUR LAS SMAW/LISTRIK DENGAN SAMBUNGAN

Praktik Las Busur Manual
PEMBUATAN JALUR LAS DENGAN DENGAN SAMBUNGAN

TUJUAN
Setelah mempelajari dan berlatih membuat jalur las dan menyambung jalur las posisi di bawah tangan pada pelat baja karbon, peserta diharapkan akan mampu : 
 Mempersiapkan peralatan las busur manual secara benar dan sesuai dengan SOP.  Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja. 
 Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan. 
 Menyambung jalur las menggunakan elektroda rutile dengan mengacu pada kriteria yang ditentukan.

ALAT DAN BAHAN
1. Alat : 
 Seperangkat peralataan las busur manual, kemampuan minimum 300.Amper. 
 Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja. 
 Lembaran kerja/gambar kerja

2. Bahan : 
 Pelat baja karbon ukuran 100 x 200 x 10 mm
 Elektroda E 6013, 
 2,6 dan 3,2 mm

KESELAMATAN KERJA
 Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar. 
 Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
 Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuaidengan fungsinya. 
 Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi. 
 Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup. 
 Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi. 
 Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan. 
 Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.


LANGKAH KERJA
a. Siapkan bahan las dengan ukuran 100 x 200 x 10 mm, kikir/ grinda bagian-bagian yang tajam.
b. Lukis garis ukuran jalur las yang akan dibuat, dan jika perlu beri tanda dengan penitik untuk memudahkan dalam pengelasan.
c. Tempatkan bahan diatas meja kerja dengan posisi rata/ di bawah tangan.
d. Atur amper pengelasan antara 60 – 90 Amp untuk penggunaan elektroda las 
 2,6 dan 90 – 120 Amp untuk elektroda las 
 3,2mm.
e. Lakukan pengelasan dan penyambungan jalur las sesuai demonstrasi Instruktor/pembimbing.
f. Periksakan hasil las tiap jalur yang dikerjakan pada Instruktor/ pembimbing sebelum jalur-jalur las selanjutnya.
g. Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria.
i. Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.

Monday, February 21, 2022

81 Soal dan Jawaban Las SMAW/Listrik Semester Tingkat SMK Sangat Simpel....

Pelajari 81 soal dan jawaban las SMAW/Listrik semester tingkat SMK dengan seksama... semoga bermanfaat.......
1.Permukaan material yang akan dilas harus di bersihkan dari kotoran berupa…
A. Garam, besi crom dan minyak
B. Karat, lapisan oksida besi dan gemuk/oli
C. Lapisan oksida besi, gemuk/olidancat
D. Gemuk/oli, cat dankara
E. Cat, karat dan lapisan oksida besi
Jawab: E

2.Mesin las busur listrik manual memiliki duty cycle 80%  dan out put current 350 Ampere, maka maksud dari duty cycle 80 % artinya adalah :…
A. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 80 menit dalam 100 menit
B. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 800 detik dalam 1000 detik
C. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 8 jam dalam 10 jam
D. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 8 detik dalam 10 meni
E. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 8 menit dalam 10 menit
Jawab: E

3.Untuk mengukur ketebalan benda kerja digunakan
A. jangka bengkok    
B. jangka kaki
C. jangka hati       
D. jangka tusuk      
E. mistar sudut
Jawab: A

4.Alat pelindung diri yang perlu dipakai pada saat menyiapkan material pengelasan …
A. Kaca mata bening, sarung tangan dan sepatu
B. Kaca mata gelap, sarung tangan dan sepatu
C. Sarung tangan, apron dan kacamata bening
D. Kaca mata bening, apron dan sepatu
E. sarung tangan, masker, air plug
Jawab: A

5.Untuk mengidentifikasi jenis material yang digunakan oleh objek/benda kerja pada proses pembuatan gambar adalah dengan..................
A. mempertimbangkan sifat-sifat material sesuai dengan persyaratan kerja yang diperlukan
B. mengidentifikasikan kerja, persyaratan kerja serta karakteristik material yang diperlukan
C. menganalisa fungsi obyek/benda kerja dalam mekanisme kerja secara keseluruhan
D. mempelajari berbagai standar material serta karakteristiknya
E. tidak ada jawaban yang benar
Jawab: C

6.Peralatan yang umumnya digunakan pada penyimpanan material yang akan dilas adalah :
A. Penjepit, palu, dan sikat baja
B. Penjepit, sikat baja, dan pahat
C. Pahat, palu, dan gerinda/kikir
D. Penjepit, palu dan pahat
E. Palu, sikat baja, dan pahat
Jawab: D

7.Pada gambar di bawah  mana yang menyatakan jenis sambungan yang benar dengan pernyataan di bawah ini….

A.Corner joint
B.Slot joint
C.Te joint
D.Lap joint
E.Single vee Butt
Jawab:  D

8.Bentuk bahan pengisi/bahan tambah untuk peroses pengelasan las busur manual adalah........
A. Kawat yang muda ditekuk    
B. Kawat dalam bentuk rol   
C. Elektroda tungsten
D. Lempengan logam yang dilapisi tembaga tipis    
E. Elektroda berselaput
Jawab: E

9.Saat sebelum terjadinya busur las disebut....
A. Sirkuit tertutup    
B. Sirkuit terbuka     
C. Arus tertutup     
D. Arus terbuka      
E. Percikan busur listrik
Jawab: B

10.Diketahui kode elektroda Exx1x. Menurut American Welding Society (AWS), angka 1 menunjukkan elektroda dapat digunakan untuk....
A. semua posisi
B. posisi di bawah tangan dan horizontal
C. posisi over head
D. posisi di bawah tangan (flat) dan mendatar
E. posisi vertical
Jawab: A

11.Menurut American Welding Society (AWS), kode elektroda dinyatakan dengan E diikuti dengan 4 atau lima digit. Digit terakhir (ke empat/ lima) menunjukkan tentang jenis arus dan tipe salutan. Untuk tipe salutan oksida besi ditunjukkan pada kode ...
A. Exxx6
B. Exxx7
C. Exxx3
D. Exxx4
E. Exxx5
Jawab: B

12.Peralatan yang umumnya digunakan pada penyimpanan material yang akan dilas adalah :
A. Penjepit, palu, dan sikat baja
B. Penjepit, sikat baja, dan pahat
C. Pahat, palu, dan gerinda/kikir
D. Penjepit, palu dan pahat
E. Palu, sikat baja, dan pahat
Jawab: D

13.Untuk penggunaan kaca penyaring agar tukang las bisa melihat dengan baik  pada proses pengelasan menggunakan arus 300 amper ke atas maka nomor kaca yang digunakan adalah nomor......
A. 6-7
B. 8-9
C. 10-12
D. 13-14
E. 15-16
Jawab: D

14.Diketahui  kode elektroda E .70 XX . Menurut American Welding Society( AWS ). Simbol/kode elektroda seperti diatas angka 70 menunjukkan ….
A. jenis kawat inti
B. posisi pengelasan
C. jenis salutan
D. jenis mesin las
E. kekuatan tarik minimum sebesar 70.000 psi 
Jawab: E

15.Kabel yang menghubungkan tranformator/mesin las dengan sumber listrik disebut :
A. Kabel Power  
B. Kabel Elektroda
C. Kabel Massa
D. Kabel Listrik
E. Kabel Ground
Jawab: A

16.Cacat las yang dapat diidentifikasi secara visual pada sambungan kampuh V plat baja lunak adalah :
A. Slag inclusion, under cut, dan overlap
B. Incomplete penetration, slag inclusion, under cut
C. Incomplete penetration, Undercut, dan overlap
D. Incomplete penetration, slag inclusion dan overlap
E. Undercut, penetrasion, dan incomplete penetration
Jawab: A

17.Diketahui kode elektroda Exx2x. Menurut AWS, angka 2 menunjukkan elektroda dapat digunakan untuk ...
A. Semua posisi
B. Posisi dibawah tangan dan horizontal
C. Semua posisi kecuali arah turun
D. Posisi dibawah tangan
E. Posisi Vertikal
Jawab: B

18.Distorsi merupakan salah satu kerugian yang harus dihindari. Faktor penyebab terjadinya distorsi adalah :
A. Penggunaan elektroda yang tidak sesuai dengan material
B. Pengaturan out put mesin las tidak sesuai dengan elektroda
C. Pemuaian dan penyusutan material yang tidak merata
D. Panas yang dihasilkan busur tidak mencukupi
E. Perakitan mesin las salah
Jawab: C

19.Pengelasan baja karbon menengah memerlukan perhatian lebih di banding pengelasan baja lunak. Pengaruh negative yang terjadi pada pengelasan baja karbon menengah di banding baja lunak adalah :
A. Distorsi lebih besar
B. Under Cut lebih besar
C. Percikan terak lebih banyak
D. Keretakan pada HAZ ( Heat Affected Zone ) dapat terjadi
E. Porositas lebih banyak
Jawab: D

20.Jenis kerusakan las yang dapat diperiksa secara visual (cacat luar) pada sambungan fillet:
A. Incomplete penetration, undercut, overlap
B. Unequal log, incomplete penetration dan overlap
C. Unequal log, undercut dan overlap
D. Incomplete penetration, unequal log dan undercut
E. Overlap, Incomplete penetration, dan penetration
Jawab: C

21.Benda kerja dihubungkan melalui kabel las dengan kutub negatif dan kabel elektroda dengan kutup positif, 2/3 panas akan terjadi pada ..
A. Meja las
B. Kabel Las
C. Benda kerja
D. Elektroda
E. Mesin Las
Jawab: D

22.Jenis solutan yang digunakan untuk pemakaian umum dibidang konstruksi.........
A. Cellulose
B. Low hydrogen
C. Rutile
D. Iron powder     
E. Tor titania
Jawab: C

23.Seorang pengelas harus mampu menghindari atau mencegah terjadinya distorsi. Upaya yang tidak banyak mengurangi terjadinya distorsi adalah…
A. Menggunakan arus seminimal mungkin
B. Membuat las catat sebelum pengelasan
C. Memberikan “pre-set” setalah dilas catat
D. Menggunakan elektroda yang kecil dan pengelasan berulang-ulang
E. Memperkecil amper.
Jawab: C

24.Yang mempengaruhi setiap keberhasilan atau kualitas hasil las adalah............
A. Jenis mesin las    
B. Ukuran elektroda      
C. Tinggi / panjang busur las     
D. Jenis pengutupan
E. Tergantung pada kualitas wledernya
Jawab: C

25.Diketahui  kode elektroda E .70 XX . Menurut American Welding Society( AWS ). Simbol/kode elektroda seperti diatas angka 70 menunjukkan ….
A. jenis kawat inti
B. posisi pengelasan
C. jenis salutan
D. jenis mesin las
E. kekuatan tarik minimum sebesar 70.000 psi 
Jawab: E  

26.Elektroda mana yang paling sesuai untuk mengelas baja karbon sedang :
A. E 6013
B. E 9016
C. E 8018
D. E 9018
E. E 7013
Jawab: A

27.Komponen/bagian peralatan pengelasan harus dihubungkan/dirangkai dengan kuat. Apa yang akan terjadi apabila sambungan tidak kuat:
A. Tidak dapat mengalirkan arus
B. Terjadi loncatan bunga api
C. Tidak akan terjadi busur las
D. Seluruh kabel las akan menjadi panas
E. Sikring pada mesin las putus
Jawab: B

28.Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis elektroda adalah :
A. Jenis dan tebal material yang dilas
B. Output mesin las dan tebal material yang dilas
C. Output mesin las dan jenis material yang dilas
D. Tebal dan panjang material yang dilas
E. Jenis mesin las yang digunakan
Jawab: A

29.Pada sambungan T dengan proses pengelasan SMAW biasanya disebut dengan istilah 
A. Butt Join
B. Grovee
C. Butt
D. Tack weld
E. Fillet Join
Jawab: E

30.Pada gambar di samping bagian nomor 1 adalah berfungsi untuk …
A. Mengukur tebal plat
B. Mengukur kedalaman celah
C. Mengukur lebar celah ( root gap )
D. Mengukur tinggi jalur las
E. Mengukur lebar rigi
Jawab: D

31.Sumber yang dapat digunakan untuk menyiapkan material pengelasan
A. Lembar informasi                     
B. Lembar kerja       
C. Lembar operasi                     
D. Lembar evaluasi
Jawab: A

32.Alat pelindung diri yang perlu dipakai pada saat menyiapkan material pengelasan
A. Kacamata bening, sarung tangan dan sepatu
B. Kacamata gelap, sarung tangan dan sepatu
C. Sarung tangan, apron dan kacamat bening
D. Kacamata bening, apron dan sepatu
Jawab: A

33.Peralatan yang umumnya digunakan pada penyiapan material yang akan dilas
A. Penjepit, palu dan sikat baja
B. Penjepit, sikat baja dan pahat
C. Pahat, palu dan gerinda/kikir
D. Penjepit, palu dan gerinda/kikir
Jawab: D

34.Permukaan material yang akan dilas harus dibersihkan dari kotoran berupa:
A. Cat, karat dan lapisan oksida besi
B. Karat, lapisan oksida besi dan gemuk/oli
C. Lapisan oksida besi, gemuk/oli dan cat
D. Gemuk/oli, cat dan karat
Jawab: D

35.Istilah lain untuk las busur metal manual:
A. SMAW                                  
B. GMAW
C. GTAW                                 
D. OAW
Jawab: A

36.Pengaturan mesin las busur metal manual yang menghasilkan panas paling tinggi
A. Faktor yang lain tetap, kabel output di perpanjang
B. Faktor yang lain tetap, kabel output diperpendek
C. Faktor yang lain tetap, arus diperkecil
D. Faktor yang lain tetap, arus diperbesar
Jawab: D

37.Berdasarkan standar AWS dua angka pertama setelah huruf E menunjukkan
A. Jenis salutan                   C.  Kekuatan tank
B. Posisi pengelasan           D.  Karakteristik elektroda
Jawab: C

38.Jenis solutan yang digunakan untuk pemakaian umum dibidang konstruksi
A. Cellulose                      C.  Low hydrogen
B. Rutile                            D.  Iron powder
Jawab: B
            
39.Yang perlu diperhatikan dalam pemilikan jenis elektroda
A. Jenis dan tebal material yang dilas
B. Output mesin las dan tebal material yang dilas
C. Output mesin las dan jenis material yang dilas
D. Tebal dan panjang material yang dilas
Jawab: C

40.Komponen/bagian peralatan harus dihubungkan/dirangkai dengan kuat. Apa yang akan terjadi apabila sambungan tidak kuat:
A. Tidak dapat mengalirkan arus
B. Terjadi loncatan bunga api
C. Tidak akan terjadi busur las
D. Seluruh kabel las akan menjadi panas
Jawab: B

41.Besarnya arus listrik akan sangat mempengaruhi kualitas hasil las. Apa yang dijadikan dasar untuk menentukan besar arus pengelasan:
A. Jenis material yang dilas              C. Jenis elektroda
B. Tebal material yang dilas              D. Diameter elektroda
Jawab: D

42.Uji coba peralatan las yang baru selesai dihubungkan/ dirangkai diperlukan untuk menjamin:
A. Peralatan dapat berfungsi sesuai spesifikasi
B. Efisiensi peralatan lebih tinggi
C. Terjaminnya busur listrik
D. Hasil pengelasan lebih baik                                                                
Jawab: A

43.Untuk menjamin hasil rakitan dapat beroperasi sesuai dengan spesifikasi
A. Hasil rakitan harus sesuai dengan gambar kerja
B. Hasil rakitan perlu diuji coba
C. Hasil rakitan diberi label/ditandai
D. Urutan perakitan komponen sesuai langkah kerja
Jawab: B

44.Distorsi merupakan salah satu kerugian yang harus dihindari. Faktor penyebab terjadinya distorsi:
A. Penggunaan elektroda yang tidak sesuai dengan material
B. Pengaturan output mesin las tidak sesuai dengan elektroda
C. Pemuaian dan penyusutan material yang tidak merata
D. Panas yang dihasilkan busur tidak mencukupi
Jawab: C

45.Seorang pengelas harus mampu menghindari atau mencegah terjadinya distorsi. Upaya yang tidak banyak mengurangi terjadinya distorsi:
A. Menggunakan arus seminimal mungkin
B. Membuat las catat sebelum pengelasan’
C. Memberikan “pre-set” setalah dilas catat
D. Menggunakan elektroda yang kecil dan pengelasan berulang-ulang
Jawab: C

46.Distorsi dapat dicegah mulai dari persiapan sampai pada proses pengelasan. Perkakas yang perlu dipersiapkan untuk mengurangi distorsi
A. Jig, lem C dan klem siku                          
B. Klem siku, smitang dan klem C    
C. Jig, klem C dan smitang   
D. Smitang, jig dan klem siku
Jawab: A

Untuk soal no 47 – 51: 
Pembuatan jalur las pada pelat baja lunak tebal 6mm menggunakan las busur manual AC posisi dibawah tangan
47.Alat pelindung diri yang perlu dipakai pada saat mengelas
A. Kedok/helm las, sarung tangan, apron dan jaket kulit
B. Kedok/helm las, sarung tangan, apron dan topi las
C. Kedok/helm las, apron, jaket kulit dan sepatu las
D. Kedok/helm las, jaket kulit, sarung tangan dan sepatu las
Jawab: D

48.Jenis dan ukuran elektroda yang paling sesuai:
A. E 6010 diameter 2,6mm          
B. E 6010 diameter 3,2mm     
C. E 6013 diameter 3,2mm 
D. E 6013 diameter 2,6mm
Jawab: C

49.Gerakan elektroda apabila holder dipegang tangan kanan....

Jawab: B

50.Besarnya arus listrik yang paling sesuai
A. Kurang dari 60 Ampere           
B. 60 Ampere s.d 90 Ampere      
C. 90 Ampere s.d 120 Ampere
D. 1200 Ampere s.d 150 Ampere
Jawab: C

51.Besarnya sudut pengelasan
Jawab: B

Untuk soal no 52 – 66:
Pengelasan sambungan tumpul kampuh V terbuka pelat baja lunak tebal 10mm menggunakan MMAW posisi horizontal mesin las DC. Panjang bahan 200mm
52.Jenis dan diameter elektroda untuk jalur penetrasi
A. E 6010 diameter 2,6mm                 
B. E 6011 diameter 2,6mm  
C. E 6012 diameter 2,6mm    
D. E 6013 diameter 2,6mm
Jawab: A
                                                              
53.Tinggi “rootface”
A. 0 mm s.d 1,0 mm                            
B. 1,1 mm s.d 2,0 mm 
C. 2,1 mm s.d 3,0 mm  
D. 3,1 mm s.d 4,0 mm
Jawab: B
                                              
54.Jumlah dan panjang las catat/”tack weld”
A. 1 buah, panjang minimal 50 mm
B. 2 buah, panjang minimal 30 mm
C. 3 buah, panjang minimal 15 mm
D. 4 buah, panjang minimal 5 mm
Jawab: C

55.Besarnya sudut elektroda

Jawab: B

56.Gerakan/ayunan elektroda untuk jalur penutup/”face” (bila holder dipegang tangan kanan)
Jawab: B

Untuk soal no 57 – 59:
Pengelasan sambungan sudut “fillet” pelat baja lunak tebal 8 mm menggunakan MMAW. Output AC, panjang material 200 mm dilas pada posisi tegak

57.Las catat/”tack weld” yang diperlukan
A. Tidak perlu las catat                      
B. 1 buah las catat       
C. 2 buah las catat                      
D. 3 buah las catat
Jawab: D
                   
58.Jenis dan diameter elektroda
A. E 6018 diameter 2,6mm               C.    E 6013 diameter 3,2mm
B. E 6028 diameter 3,2mm               D.    E 6010 diameter 2,6mm
Jawab: C
                                                        
59.Gerakan/ayunan elektroda pada jalur pengisian
Jawab: B

60.Kerusakan las akan memperlemah kekuatan sambungan, sehingga perlu dihindari. Jenis kerusakan las yang dapat diperiksa secara visual (cacar luar) pada sambungan fillet:
A. Incomplete penetration, undercut, overlap
B. Unequal log, incomplete penetration dan overlap
C. Unequal log, undercut dan overlap
D. Incomplete penetration, unequal log dan undercut
Jawab: C

61.Kerusakan las yang sudah terjadi harus diperbaiki agar kekuatan las tetap terjamin. Salah satu kerusakan las adalah bagian akhir las “teroksidasi”, upaya perbaikannya
A. Terak dibersihkan kemudian dilas ulang dengan arus diperbesar
B. Bagian yang teroksidasi digerinda kemudian dilas dengan arus yang sama
C. Terak dibersihkan kemudian dilas ulang dengan diameter elektrod yang lebih besar
D. Bagian yang teroksidasi digerinda kemudian dilas dengan diameter elektroda lebih besar
Jawab: B

62.Material yang tersedia terutama bahan induk las yang tepi sisi lasnya berkarat/korosi, sebelum dilas sebaiknya dibersihkan dengan perkakas yang tepat seperti
A. Dipahat lalu diukur
B. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat
C. Digerida hingga tipis
D. Dicat lalu dilas
Jawab : B

63.Bentuk kampuh pada sambungan sudut maupun tumpul tergantung pada
A. Tebal bahan
B. Lebar/panjang bahan
C. Kebutuhan pengelasan
D. Diameter bahan tambah
Jawab : A

64.Las catat (tack weld) adalah salah satu cara merekatkan benda kerja satu sama lainnyA. Syarat las kancing yang baik adalah
A. Mutu/kualitas las jangan terlalu kuat
B. Dilas sepintas saja
C. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan
D. Bila dilas mudah untuk dibongkar Kembali
Jawab : C

65.Distorsi adalah efek samping dari proses pemanasan dan pendinginan suatu pengelasan. Berbagai metoda diterapkan untuk pencegahan. Salah satunya
A. Dilas dengan hati-hati
B. Dilas melintang dan memanjang
C. Dilas dengan kecepatan lambat
D. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs
Jawab : D

66.Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini
A. Benda kerja dibersihkan dengan air
B. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat
C. Benda kerja dibiarkan apa adanya
D. Benda kerja panas dipegang dengan penjepit
Jawab : B

67.Porositas adalah salah satu ciri cacat las dalam sambungan las, hal itu bisa diakibatkan oleh
A. Penjelasan dilaksanakan dengan nyala netral
B. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas
C. Udara atmosfir kurang bersatu dengan pembakaran
D. Campuran gas pembakar seimbang
Jawab : B

68.Cacat las harus diidentifikasi secara visual lalu ditandai untuk perbaikan. Salah satu syarat perbaikan pada cacat las:
A. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam
B. Disikat untuk dibersihkan saja
C. Dipukul untuk diratakan kembali
D. Dipanaskan kembali untuk mencegah distorsi
Jawab : A

69.Alat yang paling tepat untuk mengukur gap pada kampuh pengelasan adalah ...........
A. Sketmat
B. Roll meter
C. Tapper gauge
D. Mikrometer
E. Filler gauge
Jawab: E

70. Agar menghasilkan pengelasan yang baik dan sempurna, langkah - langkah apa yang perlu dilakukan ?
A. Memiliki peralatan yang serba baru
B. Prosedur pengelasan yang tepat dan benar
C. Memilih yang akan dilas sesuai dengan elektrodenya
D. Mencari tempat yang lapang agar memudahkan pengelasan
E. Mengeringkan elektrode dalam kamar pemanas
Jawab: B

71. Apa yang terjadi bila waktu pengelasan ayunan elektrode terlalu melebar ?
A. Porosity
B. Slag inclusion
C. Under cut
D. Penetrasi kurang
E. Crack
Jawab: D

72. Alur las terlalu lebar bila dibanding dengan tebal plat, hal ini disebabkan oleh .........
A. Arus terlalu rendah
B. Jarak elektrode terlalu tinggi
C. Jarak elektrode terlalu nempel
D. Kecepatan megelas terlalu tinggi
E. Kecepatan mengelas terlalu lambat
Jawab: E

74. Porosity adalah cacat las berupa lubang kecil yang tampak pada permukaan penampang las, hal tersebut terjadi karena ........
A. Ayunan elektrode terlalu cepat
B. Ayunan elektrode terlalu besar
C. Karena elektrode basah dan kotoran pada permukaan yang akan dilas
D. Amper terlalu besar
E. Percikan logam pengisi mendahului busur las
Jawab: C

75. Apabila stang elektrode dihubungkan dengan kutub negatif, maka mesin las ini diseting dengan polaritas ........
A. Lurus
B. Searah
C. Balik
D. Bolak - balik
E. Naik
Jawab: A

76. Apabila daerah pinggir lasan termakan busur las dan tidak terisi oleh logam las, hal ini dinamakan cacat las ........
A. Overlap
B. Pin hole
C. Under cut
D. Porositas
E. Cracking
Jawab: C

77. Kode posisi las untuk sambungan sudut posisi horizontal adalah .......
A. 1 - F
B. 2 - F
C. 3 - F
D. 4 - F
E. 5 - F
Jawab: D

78. Angka 6 pada gambar simbol pengelasan menunjukkan ........
A. Lebar lasan 6 mm
B. Panjang kaki las 6 mm
C. Tinggi lasan 6 mm
D. Panjang lasan 6 mm
E. Jarak lasan 6 mm
Jawab: B

79. Elektrode jenis low hydrogen sebelum dipakai harus dioven dengan temperatur ........
A. 100 derajat Celcius
B. 200 derajat Celcius
C. 400 derajat Celcius
D. 500 derajat Celcius
E. 600 derajat Celcius
Jawab: C

80. Apa pengertian dari elektrode seri E 7016 ?
A. Kekuatan tarik min. 70 psi
B. Kekuatan tarik min. 7000 psi
C. Kekuatan tarik maks. 7000 psi
D. Kekuatan tarik min. 70.000 psi
E. Kekuatan tarik maks. 70.000 psi
Jawab: D

81. Elektrode dihubungkan pada terminal positif dan benda kerja dihubungkan pada terminal negatif disebut pengkutuban .........
A. Pengkutuban langsung dengan arus DC
B. Pengkutuban terbalik dengan arus DC
C. Pengkutuban langsung dengan arus AC
D. Pengkutuban terbalik dengan arus AC
E. Sirkuit las busur dengan elektrode negatif
Jawab: B

Saturday, February 19, 2022

Penarikan busur, Panjang busur dan PRAKTIK PEMBUATAN JALUR LAS

 5. Penarikan busur
Dengan tinggi/panjang busur kira–kira sama dengan diameter elektroda tunggu hingga lebar kawah las mencapai  2 kali diameter elektroda sebelum menarik busur.




Untuk yang bisa menggunakan tangan kanan penarikan busur dilakukan dari kiri ke kanan, sedangkan untuk yang menggunakan tangan kiri penarikan dari kanan ke kiri. Elektroda membentuk sudut 70-80o kearah gerakan pengelasan dan ini dinamakan sudut elektoda. Untuk mengontrol jalur pertahanan lebar kawah las  2 kali diameter elektroda.

Apabila diperhatikan di dalam kawah las dapat dilihat dua bentuk cairan yaitu cairan terak dan cairan logam.
Pengamatan mengenai cairan ini penting, hal ini untuk menghindari terjadinya cairan terak mendahului cairan logam. Karena apabila ini terjadi akan menyebabkan terak terperangkap dalam lasan dan mengurangi penembusan.
Kerusakan ini akan menyulitkan pada pengelasan berikutnya.

6. Panjang busur
Panjang busur yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan dalam mengelas dan untuk ini memerlukan beberapa kali latihan.
Kesalahan tinggi busur dapat berakibat sebagai berikut:
a. Panjang busur terlalu tinggi
Penembusan dangkal, sekitar rigi banyak percikkan, terjadi pemakanan pada kaki lasan, rigi las tidak rata atau kasar.
b. Panjang busur terlalu rendah
Rigi sempit, ada resiko ujung elektroda menempel pada permukaan benda kerja.
Sekarang dibandingkan dengan panjang busur yang benar yaitu satu kali diameter inti elektroda. Penembusan baik, rigi las rata dan bersih serta percikkan las halus mudah dihilangkan.




c. Kecepatan pengelasan
Dengan kecepatan penarikan elektroda yang benar akan diciptakan rigi las dengan penembusan , lebar dan tinggi rigi yang sesuai dengan standar.
Para pemula pada umumnya cenderung menarik elektroda terlalu cepat. Tidak ada ketentuan angka yang pasti untuk kecepatan menarik elektroda sebagai petunjuk apabila kawah las sudah mencapai lebar atau diameter 2 x diameter salutan elektroda penarikan elektroda dapat dilaksanakan. Kecepatan pengelasan tergantung dari: ukuran elektroda, besarnya arus, tebal bahan dan ukuran rigi yang diperlukan.

Rigi las sempit, tipis, penembusan dan perpaduan tidak cukup, ini diakibatkan oleh penarikan elektroda yang terlalu lambat. Ini akan menghasilkan rigi las yang lebar dan tebal. Serta ada kemungkinan kawah las akan mengalir di bawah busur sehingga penembusan berkurang dan overlap.

d. Mematikan busur
Pada akhir rigi angkatlah elektroda dengan cepat dalam rangka mematikan busur. Pengangkatan busur secara perlahan akan menyebabkan banyak percikkan. Pada akhir rigi ada kalanya berlubang karena teroksidasi (porositas). Untuk menghindari terjadinya oksidasi dapat dilakukan dengan 2 cara: 
 Pada akhir rigi elektroda ditekan untuk mengisi kawah, kemudian diangkat dengan cepat. 
 Sebelum mematikan busur dorong kembali elektroda kira–kira 5 mm dengan sudut elektroda dinaikan dengan busur pendek. Apabila jalur las disambung lagi pengisian ujung rigi tidak diperlukan.

e. Pembersihan terak
Setelah selesai mengelas tunggu terak hingga menjadi dingin sebelum dibuang dengan menggunakan pahat atau palu terak.
Dalam pembersihan terak gunakan kaca mata pengaman dan pembersih terak dilakukan dengan arah menjauhi badan. Selanjutnya gunakan sikat kawat.

D. Aktivitas Pembelajaran
PRAKTIK PEMBUATAN JALUR LAS
TUJUAN
Setelah mempelajari dan berlatih membuat jalur las posisi di bawah tangan pada pelat baja karbon, peserta diharapkan akan mampu : 
 Mempersiapkan peralatan las busur manual secara benar dan sesuai dengan SOP. 
 Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja. 
 Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan. 
 Menyambung jalur las menggunakan elektroda rutile dengan mengacu pada kriteria yang ditentukan.

ALAT DAN BAHAN
1. Alat : 
 Seperangkat peralataan las busur manual, kemampuan minimum 300.Amper. 
 Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja.
 Lembaran kerja/gambar kerja

2. Bahan : 
 Pelat baja karbon ukuran 100 x 200 x 10 mm
 Elektroda E 6013,  2,6 dan 3,2 mm

KESELAMATAN KERJA
 Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar. 
 Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan. 
 Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan fungsinya. 
 Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi. 
 Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup. 
 Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi. 
 Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan. 
 Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.

LANGKAH KERJA
a. Siapkan bahan las dengan ukuran 100 x 200 x 10 mm, kikir/ grinda bagian-bagian yang tajam.
b. Lukis garis ukuran jalur las yang akan dibuat, dan jika perlu beri tanda dengan penitik untuk memudahkan dalam pengelasan.
c. Tempatkan bahan diatas meja kerja dengan posisi rata/ di bawah tangan.
d. Atur amper pengelasan antara 60 – 90 Amp untuk penggunaan elektroda las 
 2,6 dan 90 – 120 Amp untuk elektroda las 
 3,2mm.
e. Lakukan pengelasan dan penyambungan jalur las sesuai demonstrasi Instruktor/pembimbing.
f. Periksakan hasil las tiap jalur yang dikerjakan pada Instruktor/ pembimbing sebelum jalur-jalur las selanjutnya.
g. Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria.
h. Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.






Thursday, February 17, 2022

PRAKTIK PENGELASAN DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL (SMAW), Persiapan Mengelas

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari dan berlatih kegiatan belajar 5 peserta mampu mengelas sambungan sudut (fillet) dan sambungan tumpul (butt) pada pelat posisi 1F, 2F dan posisi 1G double side sesuai SOP

B. Indikator Pencapaian Kompetensi
 Mengelas sambungan sudut (fillet) dan sambungan tumpul (butt) pada pelat posisi 1F, 2F dan posisi 1G double side

C. Uraian Materi
Persiapan Mengelas
1. Mesin las
Perhatikan mesin las yang Anda akan gunakan! apakah mesin las AC atau DC Untuk mesin las DC perhatikan handle polaritas telah menunjukkan pengkutuban yang sesuai dengan jenis elektroda yang dipakai. Dan periksa kabel las apakah tidak ada kebocoran (kabel las rusak). Apabila kabel las rusak segera dilaporkan kepada pembimbing. Untuk mesin las AC selain pemeriksaan kabel juga penyambungan kabel las terhadap mesin las biasanya menggunakan sepatu kabel yang diikatkan dengan mur-baut pada mesin las. Coba diperiksa apakah ikatannya tidak longgar, karena bila longgar akan menimbulkan kebocoran busur listrik yang membahayakan.

2. Arus las
Atur arus las pada mesin las, untuk menentukan besarnya arus las yang dipergunakan harus disesuaikan dengan tabel pemakaian arus yang terdapat pada bungkus elektroda. Biasanya pada tabel tersebut rentang arus las, misalnya untuk elektroda E 6013 dengan diameter elektroda 3,2 mm, rentang arus 90–120A. Ingat pemilihan diameter elektroda disesuaikan dengan tebal bahan/material yang akan dilas dan hasil pengelasan yang baik percikkan las halus serta percikkan mudah dihilangkan.

3. Benda Kerja
Bersihkan benda kerja dari semua jenis kotoran, sebab benda kerja/material yang kotor hasil pengelasan tidak akan sempurna.
Tempatkan benda kerja pada meja las dengan kedudukan yang rata.
Kedudukan benda kerja memanjang dihadapan anda, karena direncanakan mulai pengelasan dari kiri ke kanan, bagi yang kidal arahnya sebaliknya.
Dengan maksud supaya anda dapat melihat busur las/cairan las dengan baik

4. Penyalaan busur
Untuk latihan menyalakan busur gunakan elektroda E 6013 dengan diameter 3.2 mm. Pasang atau jepit elektroda pada bagian yang tidak terbungkus oleh salutan. Selanjutnya hidupkan mesin las, sekarang elektroda sudah dialiri listrik, hati-hati terhadap sentuhan elektroda dengan meja, bisa terjadi penyalaan.

Berdirilah pada posisi yang nyaman untuk dapat mengikuti gerakan elektroda dan arahkan ujung elektroda ke benda kerja. Jarak antara ujung elektroda yang akan dinyalakan dengan permukaan benda kerja antara 20–30 mm, sekarang tutup muka anda dengan helm/kedok las.

Mulailah latihan penyalaan dengan cara menyentuhkan atau menggoreskan ujung elektroda pada permukaan benda kerja. Kedua cara tersebut dilatih berulang-ulang sampai menghasilkan gerakan penyalaan busur yang baik dan tinggi busur yang tetap.

Waktu latihan menyalakan muka dan mata harus dilindungi oleh helm las.
a. Cara penyalaan dengan disentuhkan
Sentuhkan/ketukkan ujung elektroda ke permukaan benda kerja sehingga menimbulkan busur las, setelah timbul busur tarik atau angkat elektroda setinggi diameter elektroda untuk mencegah elektroda lengket ke benda kerja.

b. Cara penyalaan dengan digoreskan
Sentuhkan/ketukkan ujung elektroda ke permukaan benda kerja sehingga menimbulkan busur las, setelah timbul busur tarik atau angkat elektroda setinggi diameter elektroda untuk mencegah elektroda lengket ke benda kerja.




Selanjutnya untuk mematikan busur, elektroda harus diangkat dengan cepat, ini dimaksudkan untuk mencegah menempelnya ujung elektroda pada permukaan benda kerja.
Bila elektroda menempel pada benda kerja, mesin las supaya dimatikan.

Wednesday, February 16, 2022

62 Soal dan Pembahasan Mapel Las OAW / TPOA Semester Tingkat SMK Sangat Ringkas

Kumpulan beberapa soal dan Pembahasan Mapel Las OAW / TPOA Semester Tingkat SMK Sangat Ringkas... Pelajari dan simak dengan seksama, semoga bermanfaat..........

1. Nyala api oksigen lebih sering digunakan untuk pengelasan logam.... 
a. besi dan baja 
b. baja dan perunggu 
c. perunggu dan besi 
d. kuningan dan besi 
e. Perunggu dan kuningan
Jawab: E

2. Mengapa busur/ nyala api oksidasi tidak dapat dipakai untuk mengelas baja ....
a. hasil pengelasan akan kuat tetapi rapuh
b. hasil pengelasan akan lunak  tetapi rapuh
c. hasil pengelasan akan berkarat dan rapuh
d. hasil pengelasan akan memuai dan getas
e. hasil pengelasan akan berkarat dan rapuh
Jawab :  C

3. Busur/ nyala api yang cocok untuk mengelas logam non-ferous, seperti nikel dan monel adalah....
a. busur/nyala api vertical
b. busur/nyala api horizontal
c. busur/nyala api karburasi
d. busur/nyala api oksidasi
e. busur/nyala api netral
Jawab: C

4. Proses pengerasan yang sering dilakukan untuk mengeraskan gigi pada roda gigi besar. Gigi dipanaskan sampai suhu tertentu kemudian didinginkan dengan semburan air atau bahan pengeras, yaitu....
a. pengerasan benda bulat
b. pengerasan permukaan
c. pengerasan setempat
d. pengerasan tegak lurus
e. pengerasan mendatar
Jawab: A

5. Batang las yang terbuat dari logam non-ferrous terdapat campuran bahan logam, kecuali....
a. Nikel
b. ferrum
c. Chromium
d. Vanadium
e. molydenum
Jawab: B

6. Syarat-syarat mengelas asetelin sebagai berikut, kecuali....
a. lumer logam yang dilas harus tetap, tidak boleh terputus-putus
b. ujung batang las harus melumer bersama-sama dengan benda kerja
c. inti nyala api tidak boleh menyentuh batang las atau menyentuh benda kerja.
d. logam yang lumer diharuskan sampai tembus pada alas tempat mengelas.
e. penembusan lumer harus dapat masuk mengisi memenuhi permukaan bagian bawah alur
Jawab: D

7. Proses memotong besi atau baja dengan asitilen, adalah....
a. gas asetelin dan gas asam disemburkan secara bersamaan
b. gas asam disemburkan terlebih dahulu, kemudian gas asetelin
c. dipanaskan sampai suhu 1.600°F, kemudian gas asam disemburkan
d. dipanaskan sampai suhu 1.500°F, kemudian gas asam disemburkan
e. dimasukkan pada tungku pemanas terlebih dahulu
Jawab: C

8. Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar diatas merupakan proses....
a. pemotongan dari sisi benda
b. pemotongan mendatar
c. pemotongan vertikal
d. pemotongan dari tengah benda
e. pengelasan mendatar
Jawab: A

9. Berikut ini langkah /cara-cara memotong benda dari tengah menggunakan las asetelin:
a) Pemanasan pendahuluan dimulai pada bagian yang akan dipotong.
b) Setelah bagian yang dipanaskan berwarna merah terang,pembakar diangkat 12 mm lebih tinggi dari kedudukan pembakar waktu mengelas biasa.
c) Buka keran gas asam pemotong perlahan-lahan.
d) pembakar perlahan diturunkan sampai 3 mm di atas permukaan benda itu netral.
e) Keran gas asam pembakar dibuka sampai memperoleh busur api netral dan pada saat ini segera pememotongan dimulai
f) Jagalah agar waktu melakukan pemotongan jangan sampai logam yang mencair menghalangi atau menyumbat lubang pembakar.
g) Bila tebal benda kerja yang dipotongsangat tebal pada tempat dimulai pemotongan harus dilubangi dahulu dengan bor
Langkah/ cara cara yang benar secara brurutan adalah ....
a. a, b, c, d, e, f, g
b. c, d, e, a, b, f, g
c. e, b, c, d, a, f, g
d. g, f, c, d, e, a, b
e. d, e, f, g, a, b, c
Jawab: A

10. Untuk memotong besi tuang yang tebalnya sampai 4 cm,tekanan gas asam diatur pada tekanan
a. 8 sampai 9 bar
b. 9,5 sampai 10,5 bar
c. 2 sampai  3,5 bar
d. 4 sampai  5,5 bar
e. 6 sampai 7,5 bar
Jawab: D
11. Pada proses pengelasan aluminium baik sekali bila terlebih dahulu dipanaskan secara merata untuk mencegah kemungkinan benda kerja jadi bengkok. Suhu yang dianjurkan ....
a. 50 sampai 100 °F
b. 150 sampai 250 °F
c. 450 sampai 550 °F
d. 600 sampai 750 °F
e. 300 sampai 400 °F
Jawab :  E

12. Bila pembakar dipegang tangan kanan, maka pengelasan dimulai dari kanan menuju kekiri , hal ini dinamakan proses....
a. teknik las mundur
b. teknik las mendatar
c. teknik las 1G
d. teknik las maju
e. teknik las 2G
Jawab: D

13. Fungsi kacamata saat melakukan pengelasan, kecuali....
a. untuk melihat benda pekerjaan dengan baik
b. melindungi mata dari asap pengelasan
c. untuk melindungi mata dari cahaya ultra violet
d. untuk melindungi mata dari logam cair
e. untuk melindungi mata dari percikan bunga api
Jawab: B

14. Untuk pengelasan pelat yang tebalnya 5 mm, maka terlebih dulu Sisi-sisinya dibentuk kampuh. Kampuh yang cocok dipakai adalah ....
a. kampuh I
b. kampuh V
c. kampuh X ( V ganda )
d. kampuh K
e. kampuh U
Jawab: B

15. Untuk pengelasan pelat yang tebalnya 12 mm atau lebih, maka terlebih dulu Sisi-sisinya dibentuk kampuh.Kampuh yang cocok dipakai adalah ....
a. kampuh I
b. kampuh V
c. kampuh X ( V ganda )
d. kampuh K
e. kampuh U
Jawab: C

16. Perhatikan gambar disamping !
 

kampuh seperti pada gambar cocok dipakai untuk mengelas plat dengan tebal....
a. 12 mm
b. 9 mm
c. 7 mm
d. 5 mm
e. 3 mm
Jawab: E

17. Pada pekerjaan tertentu plat yang akan dilas dengan ketebalan tidak lebih dari 0,8 mm, maka sambungan/ kampuh yang cocok dipakai adalah....
a. sambungan flens
b. kampuh U
c. kampuh V
d. kampuh X
e. kampuh I
Jawab: A

18. Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah seperti dibawah ini, kecuali....
a. kelelahan (fatigue)
b. kecepatan kerja (paced work)
c. kondisi tempat kerja yang tidak aman
d. kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan,
e. karakteristik pekerjaan itu sendiri
Jawab: B

19. Aktivitas, situasi, kondisi, kejadian, gejala, proses, material, dan segala sesuatu yang ada di tempat kerja/berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi/berpotensi menjadi sumber kecelakaan/ cedera /penyakit dan kematian. Hal tersebut diatas merupakan definisi....
a. kecelakaan kerja
b. human error
c. bahaya/resiko kerja
d. kondisi kerja
e. situasi kerja
Jawab: C

20. Hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kecelakaan kerja haruslah seimbang, dalam rangka mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Hal hal yang termasuk karakteristik pekerjaan adalah sebagai berikut, kecuali....
a. kecepatan kerja (paced work)
b. pekerjaan yang dilakukan secara berulang
c. pekerjaan-pekerjaan yang harus diawali dengan "pemanasan prosedural"
d. terdapatnya Prosedur operasional kerja ( POS)
e. lamanya sebuah pekerjaan dilakukan
Jawab: D

21. Cara menyimpan dan menempatkan botol gas antara lain sebagai berikut, kecuali....
a. simpan botol gas di tempat yang khusus sehingga tidak ada kemungkinan botol gas terpukul atau terbentur oleh benda keras
b. jauhkan dari tempat sumber panas dan dari benda-benda yang mudah terbakar
c. Tempat penyimpanan botol gas asam boleh dekat dengan tempat penyimpanan botol gas asitelin
d. jangan mengangkat botol gas dengan menarik tutup pengaman
e. jauhkan bptol gas dari kabel listrik.
Jawab: C

22. Las catat (tack weld) adalah salah satu cara merekatkan benda kerja satu sama lainnya. Syarat las kancing yang baik adalah... 
a. Mutu/kualitas las jangan terlalu kuat 
b. Dilas sepintas saja 
c. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan 
d. Bila dilas mudah untuk dibongkar kembali 
e. Dilas sesuai kebutuhan pekerjaan
Jawab: C

23. Distorsi adalah efek samping dari proses pemanasan dan pendinginan suatu pengelasan. Berbagai metoda diterapkan untuk pencegahan. Salah satunya.... 
a. Dilas dengan hati-hati 
b. Dilas melintang dan memanjang 
c. Dilas dengan kecepatan lambat 
d. Dilas dengan kecepatan cepat
e. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs
Jawab: E

24. Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini 
a. Benda kerja dibersihkan dengan air 
b. Benda kerja dibersihkan dengan air lalu di las dengan kain
c. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat 
d. Benda kerja dibiarkan apa adanya 
e. Benda kerja panas dipegang dengan penjepit 
Jawab: C

25. Porositas adalah salah satu ciri cacat las dalam sambungan las, hal itu bisa diakibatkan oleh.... 
a. Penjelasan dilaksanakan dengan nyala netral. 
b. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas
c. Proses pengelasan tidak melihat kondisi material yang kotor
d. Udara atmosfir kurang bersatu dengan pembakaran 
e. Campuran gas pembakar seimbang 
Jawab: B

26. Pengelasan dengan oksi-asetilin adalah proses pengelasan secara... dengan pemanasan permukaan logam. 
A. Otomatis 
B. Modern 
C. Manual 
D. Canggih 
E. Jadul 
Jawab : C. manual 

27. Nama lain las karbit yaitu las... 
A. Asetilin 
B. Asetilan 
C. Asetilen 
D. Asetilon 
E. Asetilun 
Jawab : C. asetilen 

28. Welding adalah... 
A. Pemotongan dua logam 
B. Pembelahan dua logam 
C. Penghubungan dua logam 
D. Semua benar 
E. Semua salah 
Jawab : C. penghubungan dua logam 

29. Las karbit digunakan untuk memotong dan menyambungkan benda kerja yg terbuat dari logam,yaitu.. 
a. Besi 
b. Pipa 
c. Poros 
d. Semua benar 
e. Semua salah 
Jawab : D. semua benar 

30. Nyala api netral berguna untuk... logam agar mengalami surfacehardening. 
a. Seat Treatment 
b. Cold Treatment 
c. Hot Treatment 
d. Heat Treatment 
e. Warm Treatment 
Jawab : D. heat treatment 

31. Nyala api oksigen lebih sering digunakan untuk pengelasan logam.... 
a. Besi Dan Baja 
b. Baja Dan Perunggu 
c. Perunggu Dan Besi 
d. Kuningan Dan Besi 
e. Perunggu Dan Kuningan 
Jawab : E. perunggu dan kuningan 

32. Dalam proses nyala oksi-asetilen, menggunakan campuran gas... dengan gas asetilen. 
a. Oksigen 
b. Nitrogen 
c. Hidrogen 
d. Karbon 
e. Asetilen 
Jawab : A. oksigen 

33. Suhu nyala pada proses oksi-asetilen bisa mnyampai... derajat celcius. 
a. 2500 
b. 3500 
c. 350 
d. 35000 
e. 250  
Jawab : B. 3500 

34. Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi... kPa 
a. 10 
b. 1000 
c. 20 
d. 100 
e. 200  
Jawab : D. 100 

35. Pada nyala gas oksi-asetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu... 
a. Netral, Redupsi, Oksidasi 
b. Netral, Reduksi, Oksidasi 
c. Netral, Redoksi, Oksidasi 
d. Netral, Redaksi, Oksidasi 
e. Netral, Radiasi, Oksidasi 
Jawab : B. netral, reduksi, oksidasi 

36. Pada nyla netral kerucut, nyhala bagian dalam pada ujung nyala memerlukan perbandingan oksigen dan asetilen yaitu.... 
a. 1:2 
b. 2:1 
c. 2:3 
d. 3:2 
e. 1:1
Jawab : E. 1:1 

37. Nyala pengelasan oksihidrogen mencapai... derejat celcius lebih rendah dari oksigen asetilen. 
a. 200 
b. 20 
c. 2000 
d. 100 
e. 1000  
Jawab : C. 2000 

38. Pegelasan yang digunakan pada pengelasan lembaran tipis dan paduan bagian titik cair yang rendah adalah... 
a. Pengelasan udara aseyilen 
b. Pengelasan oksi asetilen 
c. Pengelasan oksi hidrogen 
d. Pengelasan gas bertekanan 
e. Pengelasan las karbit   
Jawab : C. pengelasan oksi hidrogen 

39. Dalam pengelasan las karbit, kita memerlukan beberapa peralatan, yaitu.... 
a. Sumber api 
b. Kunci tabing dan tang penjepit 
c. Kaca mata las dan brander listrik 
d. Regulator dan gas asetelyne 
e. Semua benar 
Jawab : E. semua benar 

40. Tempat bercampurnya las karbit dengan oksigen adalah... 
a. Kunci tabung 
b. Regulator 
c. Brander listrik 
d. Kaca mata 
e. Tang 
Jawab : C. brander listrik 

41. Cacat-cacat las yang dapat terjadi adalah sbb, kecuali.... 
a. Retak 
b. Berkarat 
c. Tampilan rigi las buruk 
d. Lubang cacing keropos 
e. Terak terperangkap 
Jawab : B. berkarat 

42. Las asetilen adalah nama lain dari... 
a. Las listrik 
b. Las otomatis 
c. Las modern 
d. Las karbit 
e. Las manual 
Jawab : D. las karbit 

43. Proses penghubungn 2 logam disebut juga.... 
a. Welding 
b. Holding 
c. Surfing 
d. Browsing 
e. Jogging 
Jawab : A. welding 

44. Campuran gas yang diperlukan untuk proses nyala oksi-asetilen adalah.... 
a. Gas nitrogen dengan gas hidrogen 
b. Gas nitrogen dengan gas oksigen 
c. Gas oksigen dengan gas asetilen 
d. Gas oksigen dengan gas hidrogen 
e. Gas asetilen dengan gas nitrogen  
Jawab : C. gas oksigen dengan gas asetilen 

45. Peralatan pada proses pengelesan karbit yang berfungsi untuk mengukur tekanan gas pada tabung dan membatasi tekanan gas yang keluar dari tabung adalah... 
a. Regulator 
b. Tang jepit 
c. Brander 
d. Gas asetilen 
e. Sumber api  
Jawab : A. regulator 

46. Berikut ini adalah jenis gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar pengelasan, kecuali... 
a. Gas asetilen 
b. Gas hidrogen 
c. Gas propanu 
d. Gas nitrogen 
e. Gas karbit  
Jawab : D. gas nitrogen 

47. Sifat dari gas karbit adalah... 
a. Mudah dibuat 
b. Tidak beracun 
c. Menyerap asam 
d. Mengurangi oksidasi 
e. Semua benar 
Jawab : E.semua benar 

48. Las karbit pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetilen, karena... 
a. tidak menggunakan api 
b. menggunakan listrik 
c. tidak menggunakan listrik 
d. menggunakan robot 
e. mudah pengerjaannya 
Jawab : C. tidak menggunakan listrik 

49. Ciri nyala api oksigen lebih yaitu.... 
a. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya pendek 
b. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya panjang 
c. nyala api pendek,berwarna merah dan nyala kerucut luarnya panjang 
d. nyala api panjang,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya panjang 
e. nyala api panjang,berwarna merah dan nyala kerucut luarnya pendek 
Jawab : A. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya pendek

50. Tabung asetilen mampu menahan tekanan sampai... 
a. 1,2 MPa 
b. 1,7 MPa 
c. 1,7 RPa 
d. 1,2 RPa 
e. 2,7 RPa 
Jawab : B. 1,7 MPa 

51. Las oksi asetilena dalam istilah lain disebut .. 
a. LOA 
b. GTAW 
c. OAW 
d. SMAW 
e. GMAW
Jawab : C. OAW 

52. Material yang tersedia terutama bahan induk las yang tepi sisi lasnya berkarat/korosi, sebelum dilas sebaiknya dibersihkan dengan perkakas yang tepat seperti... 
a. Dipahat lalu diukur 
b. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat 
c. Digerida hingga tipis 
d. Dicat lalu dilas 
e. Didempul lalu dilas
Jawab : B. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat 

53. Bentuk kampuh pada sambungan sudut maupun tumpul tergantung pada... 
a. Tebal bahan 
b. Lebar/panjang bahan 
c. Kebutuhan pengelasan 
d. Diameter bahan tambah 
e. Jenis bahan las
Jawab : A.Tebal bahan 

54. Peralatan pengelasan yang harus dihubungkan, kecuali... 
a. Regulator oksigen atau asetilena ke silinder oksigen atau asetilena. 
b. Selang las oksigen atau asetilena ke regulator oksigen atau asetilena. 
c. Pembakar las ke selang oksigen atau asetilena. 
d. Mulut pembakar / tip ke selang. 
e. Benda kerja ke regulator
Jawab : D. Mulut pembakar / tip ke selang. 

55. Ada tiga jenis nyala api pada proses las karbit salah satunya dipakai untuk pengelasan baja karbon rendah.Nyala api tersebut adalah... 
a. Nyala netral 
b. Nyala biru 
c. Nyala oksidasi 
d. Nyala karburasi 
e. Nyala campuran
Jawab : A. Nyala netral 

56. Regulator meter tekanan gas dihubungkan pada botol dengan mur nipel, kedua jenis regulator mempunyai ciri drat yang berbeda yaitu ulir kanan dan ulir kiri. Untuk ulir kiri biasanya terdapat pada mur nipel... 
a. regulator gas oksigen 
b. regulator gas asetelin 
c. regulator gas argon 
d. regulator gas aktif
e. regulator gas helium
Jawab: B. regulator gas asetelin 

57. Tekanan kerja zat asam/oksigen untuk pembakar jenis injector, yaitu... 
a. 1,0 Bar 
b. 1,5 Bar 
c. 2,5 Bar 
d. 2,0 Bar 
e. 0,5 bar
Jawab : C.2,5 Bar 

58. Las catat (tack weld) adalah salah satu cara merekatkan benda kerja satu sama lainnya. Syarat las kancing yang baik adalah... 
a. Mutu/kualitas las jangan terlalu kuat 
b. Dilas sepintas saja 
c. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan 
d. Bila dilas mudah untuk dibongkar kembali 
e. Kualitas lasnya setengah dari pengelasan biasanya
Jawab : C. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan 

59. Distorsi adalah efek samping dari proses pemanasan dan pendinginan suatu pengelasan. Berbagai metoda diterapkan untuk pencegahan. Salah satunya.... 
a. Dilas dengan hati-hati 
b. Dilas melintang dan memanjang 
c. Dilas dengan kecepatan lambat 
d. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs 
e. Dilas dengan benda kerja tetap diatas meja las
Jawab : D. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs 

60. Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini
a. Benda kerja dibersihkan dengan air 
b. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat 
c. Benda kerja dibiarkan apa adanya 
d. Benda kerja panas dipegang dengan penjepit 
e. Proses pendinginan benda kerja secara alami
Jawab : B. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat 

61. Porositas adalah salah satu ciri cacat las dalam sambungan las, hal itu bisa diakibatkan oleh.... 
a. Penjelasan dilaksanakan dengan nyala netral 
b. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas 
c. Udara atmosfir kurang bersatu dengan pembakaran 
d. Campuran gas pembakar seimbang 
e. Benda kerja kurang bersih
Jawab : B. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas 

62. Cacat las harus diidentifikasi secara visual lalu ditandai untuk perbaikan. Salah satu syarat perbaikan pada cacat las.... 
a. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam 
b. Disikat untuk dibersihkan saja 
c. Dipukul untuk diratakan kembali 
d. Dipanaskan kembali untuk mencegah distorsi 
e. Dipanaskan dan pendinginan benda kerja secara alami mencegah distorsi
Jawab : A. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam 



Kriteria Hasil Las Listrik

Cacat las pada hasil las adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi dengan berbagai penyebab. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana kualitas hasil las yang dapat diterima perlu ada batasan cacat las tersebut dan dinamakan kriteria hasil las, artinya apabila suatu hasil las memenuhi kriteria minimum, maka hasil las tersebut dinyatakan dapat diterima dan sebaliknya apabila suatu hasil las tidak memenuhi kriteria minimum, hasil las tersebut dinyatakan tidak diterima dan pengelasannya dianggap belum memenuhi kompetensi yang diperlukan.

Adapun kriteria hasil las yang dimaksud adalah sebagai berikut :




Kriteria hasil las tersebut diatas adalah kriteria secara umum, namun untuk kriteria hasil las yang diperlukan untuk suatu proyek, harus mengacu pada WPS yang ditetapkan oleh proyek tersebut.

Rangkuman
Distorsi ialah perubahan bentuk atau penyimpangan bentuk yang diakibatkan oleh panas, yang diantaranya adalah akibat proses pengelasan. Pemuaian dan penyusutan benda kerja akan berakibat melengkungnya atau tertariknya bagian-bagian benda kerja sekitar pengelasan, misalnya pada saat proses las busur manual.

Penyebab dan Jenis-jenis Distorsi
1. Tegangan sisa
2. Pengelasan/ pemotongan dengan panas

Jenis – jenis distorsi
1. Perubahan bentuk arah melintang
2. Perubahan bentuk arah memanjang
3. Perubahan bentuk menyudut

Teknik Pengontrolan Distorsi
1. Teknik pengontrolan sebelum pengelasan
a. Perencanaan yang baik
b. Pengelasan catat
c. Alat bantu (Jig dan fixture)
d. Pengaturan letak bahan (Pre-Setting)

2. Teknik pengontrolan sewaktu pengelasan
a. Pengelasan selang-seling
b. Pengelasan seimbang
c. Pendingin buatan

3. Teknik mengatasi setelah pengelasan
a. Meluruskan api
b. Pemukulan logam waktu panas
Metode-metode yang biasa dilakukan dalam memeriksa dan menguji hasil las dirancang untuk dapat memeriksa kualitas hasil pengelasan baik pada bagian luar maupun bagian dalam tanpa merusak benda kerja. 

Adapun pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari : 
 Pemeriksaan secara Visual ( visual inspection ) 
 Pengujian dengan Pewarna ( liquid / dye penetrant testing ) 
 Pengujian dengan partikel magnit ( magnetic particle testing ) 
 Pengujian ultrasonik ( ultrasonic testing ) 
 Pengujian dengan Radiografi / Sinar X radiographic examination) Dalam pemeriksaan visual, operator atau petugas pemeriksa perlu menggunakan alat-alat bantu sederhana (welding gauge) seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Pemeriksaan visual meliputi : 
 Ukuran hasil las
 Bentuk rigi las
 Cacat las, dll