Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Sunday, March 6, 2022

Cara Menentukan Besarnya Arus Yang Digunakan Dan Peranan Kecepatan Pergerakan Electrode Dalam Pengelasan

TEKNIK DASAR LAS BUSUR LISTRIK 
Tujuan Kegiatan Pembelajaran :

Dalam kegiatan belajar ini, siswa didik diberikan penjelasan mengenai; cara menentukan besarnya arus yang digunakan dan peranan kecepatan pergerakan electrode dalam pengelasan. 

Uraian Materi :
1. Menentukan besarnya arus listrik

Besar arus dan tegangan listrik yang digunakan dalam pengelasan harus diatur sesuai kebutuhan. Daya yang dibutuhkan untuk pengelasan tergantung dari besarnya arus dan tegangan listrik yang digunakan. Tidak ada aturan pasti besar tegangan listrik pada mesin las yang digunakan.
Hal ini berhubungan dengan keselamatan kerja operator las tubuh manusia tidak akan mampu menahan arus listrik dengan tegangan yang tinggi.
Tegangan listrik yang digunakan pada mesin las (tegangan pada ujung terminal) berkisar 55 volt sampai 85 volt. Tegangan ini disebut sebagai tegangan pembakaran. Bila nyala busur listrik sudah terjadi maka tegangan turun menjadi 20 volt sampai 40 volt. Tegangan ini disebut dengan tegangan kerja. Besar kecilnya tegangan kerja yang terjadi tergantung dari besar kecilnya diameter elektroda. Semakin besar arus yang terjadi. 

Dengan alasan diatas maka pada mesin las pengaturan yangdilakukan hanya besar arusnya saja.
Pengaturan besar kecilnya arus dilakukan dengan cara memutar tombol pengatur arus. Besar arus yang digunakan dapat dilihat pada skala yang ditunjukkan oleh amperemeter (alat untuk mengukur besar arus listrik) yang terletak pada mesin las. 
Pada masing-masing las, arus minimum dan arus maksimum yang dapat dicapai berbeda-beda, pada umunya berkisar 100 ampere sampai 600 ampere. Pemilihan besar arus listrik tergantung dari beberapa faktor, antara lain: diameter elektroda yang digunakan, tebal benda kerja, jenis elektroda yang digunakan, polaritas kutub-kutubnya dan posisi pengelasan.
Tetapi dalam prakteknya dipilih atau ditentukan ampere pertengahan, misalnya: untuk elektroda EGOIO, ampere minimum dan maksimumnya adalah 80-120 ampere. Maka ampere pertengahan yang dipilih 100 ampere.
Hal ini dapat dilihat pada tebel berikut ini.
2. Pengaruh arus listrik pada hasil las
Bila arus terlalu rendah (kecil), akan menyebabkan: 
a. penyalaan busur listrik sukar dan busur listrik yang terjadi tidak stabil,
b. terlalu banyak tumpukan logam las karena panas yang terjadi tidak mampu melebihkan elektroda dan bahan bakar dengan baik,
c. penembusaun kurang baik,
d. pinggiran-pinggiran dingin.
Bila arus terlalu tinggi (besar), maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan menghasilkan: (lihat gambar)
- permukaan las yang lebih lebar dan datar,
- perembasan terlalu dalam,
- terjadi undercut sepanjang alur las.


3. Pengaruh kecepatan elektroda pada hasil las 
Untuk menghasilkan rigi–rigi las yang rata dan halus, kecepatan tangan menarik atau mendorong elektroda waktu mengelas harus stabil.
Apabila elektroda di gerakkan: 
a. tepat dan stabil, menghasilkan daerah perpaduan dengan bahan dasar dan perembesan luasnya
baik. ( lihat gambar ), 


b. terlalu cepat, menghasilkan perembesan las yang dangkal karena pemanasan bahan bakar dasar (perhatikan gambar) 


c. terlalu lambat, menghasilkan alur yang lebar (lihat gambar). Hal ini dapat menimbulkan kerusakan sisi las, terutama bila bahan dasar yang dilas tipis.
 

Rangkuman 3:
Besar arus dan tegangan listrik yang digunakan dalam pengelasan harus diatur sesuai kebutuhan.
Bila arus terlalu rendah (kecil), akan menyebabkan: 
a. busur listrik tidak stabil.
b. terlalu banyak tumpukan logam.
c. penembusaun kurang baik.
d. pinggiran-pinggiran dingin.
Bila arus terlalu tinggi (besar), maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan menghasilkan: 
- permukaan las yang lebih lebar dan datar,
- perembasan terlalu dalam,
- terjadi undercut sepanjang alur las.
Kecepatan tangan menarik atau mendorong elektroda waktu mengelas harus stabil untuk menghasilkan las yang rata dan halus,.

Tugas 3:
Alat dan Bahan 

1. mesin las 1 buah
2. kabel massa Sesuai kebutuhan 
3. pemegang elektroda 1 buah
4. tang massa 1 buah
5. palu terak 1 buah
6. tang penjepit 1 buah
7. sikat kawat 1 buah
8. elektroda 1 buah
9. material st 37 1 lembar

Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
1. Gunakan pakaian praktik (jaket/apron).
2. Gunakan alat keselamatan seperti: pelindung muka, kaca mata las, resipator, sarung tangan, sepatu las.
3. Jangan memegang benda kerja sesaat setelah proses pengelasan, apabila akan memegang benda kerja gunakan tang panas atau sarung tangan.
4. Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata telanjang (tanpa kaca mata las).
5. Letakkan benda kerja panas pada tempat yang aman, jangan mengenai benda-benda yang berbahaya misal: kabel elektroda atau kabel massa dan benda-benda mudah terbakar.

Langkah Kerja 
1. mesin las disiapkan dan stel amperenya,
2. pakailah alat-alat keselamatan kerja seperti: sarung tangan, apron, helm las dan sepatu kerja, 
3. pasangkan klem massa sebaik mungkin agar pada saat pengelasan terjadi sikuit listrik yang baik. Pasangkan elektroda pada tang las,
4. siapkan alat-alat bantu seperti: sikat las, palu las, dan tang penjepit.
5. putarlah hadle pengatur ampere sesuai tabel yang ditentukan,
6. lakukan setiap tahap menurut langkah kerja, 
7. mintalah petunjuk guru/instruktur apabila ada hal-2 yang belum jelas.
8. lakukan seluruh pekerjaan dengan tekun dan penuh disiplin.

Tes Formatif 3:
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan besarnya arus las?
2. Sebutkan pengaruh arus las yang terlalu besar dan kecil pada hasil las!
3. Jelaskan pengaruh kecepatan elektrda yang terlalu cepat, tepat dan stabil pada hasil las?

Kunci Jawaban Tes Formatif 3:
1. faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan besarnya arus las:
a. Diameter elektroda yang digunakan 
b. Tebal benda kerja
c.  Jenis elektroda yang digunakan 
d. Polaritas kutub-kutubnya 
e.  Posisi pengelasan

2. Arus terlalu kecil:
a. Penyalaan busur listrik sukar dan busur listrik yang terjadi tidak stabil.
b. Rembusan kurang baik. 
c. Terlalu banyak tumpukan las karena panas yang terjadi tidak mampu melelehkan elektroda dan bahan dasar dengan baik.
Arus terlalu besar
d.  Permukaan las lebih lebar dan dasar. 
e. Penembusan terlalu dalam.
f. Terjadi UNDERCUT sepanjang alur las.

3. pengaruh kecepatan elektrda yang terlalu cepat, tepat dan stabil pada hasil las:
a. Terlalu cepat : Perembesan las dangkal karena pemanasan bahan dasar kurang dan cairan elektroda kurang menembus bahan dasar.
b. Tepat dan stabil : Menghasilkan daerah perpaduan dengan perembesan lasnya baik.

Lembar Kerja 3: 
Persiapkanlah alat dan bahan berikut untuk proses pekerjaan las, kemudian laporkan langkah-langkah persiapan anda tersebut dan susunlah penjelasan lengkap agar pekerjaan berjalan dengan aman dan selamat.

Alat dan Bahan 
1. mesin las AC-DC 1 buah
2. kabel massa Sesuai kebutuhan 
3. pemegang elektroda 1 buah
4. tang massa 1 buah
5. palu terak 1 buah
6. tang penjepit 1 buah
7. sikat kawat 1 buah
8. elektroda 1 buah
9. material st 37 100 x 100 x 10 1 lembar

Saturday, March 5, 2022

Fungsi atau Kegunaan Dan Macam-Macam Peralatan Dari Las Busur Listrik Serta Soal Latihan

PERALATAN LAS BUSUR LISTRIK
Tujuan Kegiatan Pembelajaran :

Dalam kegiatan belajar ini, siswa didik diberikan penjelasan mengenai; fungsi atau kegunaan serta macam-macam peralatan dari las busur listrik.

Uraian Materi :
Mesin las yang ada pada unit peralatan las berdasarkan arus yang dikeluarkan pada ujung-ujung elektroda dibedakan menjadi beberapa macam.
1. Mesin Las Arus Bolak-balik (Mesin AC)
Mesin memerlukan arus listrik bolak-balik atau arus AC yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan sebagai sumber tenaga dalam proses pengelasan.
Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh sumber pembangkit listrik belum sesuai dengan tegangan yang digunakan untuk pengelasan. 
Bisa terjadi tegangannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga besarnya tegangan perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan. Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan ini disebut transformator atau trafo.
Kebanyakan trafo yang digunakan pada peralatan las adalah jenis trafo step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan. 

Hal ini disebabkan kebanyakan sumber listrik, baik listrik PLN maupun listrik dari sumber yang lain, mempunyai tegangan yang cukup tinggi, padahal kebutuhan tegangan yang dikeluarkan oleh mesin las untuk pengelasan hanya 55 volt sampai 85 volt. Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. 

Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan sebaliknya.

2. Mesi Las Arus Searah (Mesin DC)
Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dinamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
a. nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil,
b. setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC,
c. tingkat kebisingan lebih rendah,
d. mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah.
Mesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner atau mesin las portabel. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat atau bengkel yang mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN. 
Adapun mesin las portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya digunakan untuk proses pengelasan pada tempat-tempat yang tidak terjangkau jaringan listrik. 
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian mesin las adalah penggunaan yang sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh prabrik pembuat mesin, perawatan yang sesuai dengan anjuran. 
Sering kali gangguan-gangguan timbul pada mesin las, antara lain mesin tidak mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik lemah.

Kelebihan mesin DC dan AC
Sumber penyebab gangguan pada mesin las bisa terjadi dari dalam mesin (internal) atau dari luar (eksternal). Gangguan-gangguan dari luar yang bisa terjadi misalnya arus dari sumber tegangan mati atau tegangan dari sumber lemah atau turun. Adapun gangguan dari dalam mesin sendiri misalnya sikat katup mesin DC kotor, mesin las terlalu panas, kumparan pada trafo rusak (akibat hubung singkat atau lilitannya putus), atau ada ada salah satu instalasi yang tidak terhubung (ada kabel putus).

Gangguan-gangguan yang timbul dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain menaikkan putaran generator untuk menaikkan tegangan atau menaikkan arus yang lemah, memperbaiki atau mengganti lilitan kumparan trafo, mendinginkan mesin, jika kabel amper rusak diganti yang baik, memperbaiki hubungan kabel, membersihkan sikat pada katup, dan menghidupkan listrik cadangan bial sumber utamanya mati.

3. Mesin Las Ganda (Mesin AC-DC)
Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik. Mesin las ganda mempunyai transformator satu fasa dan sebuah alat perata dalam satu unit mesin. Keluaran arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder transformator melalui regulator arus. Adapun arus searah diambil dari keluaran alat perata arus. Pengaturan keluaran arus bolakbalik atau arus searah dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar alat pengatur arus dari mesin las.
Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua kemampuan yang dimiliki masing-masing mesin las DC atau mesin las AC. Mesin las jenis ini sering digunakan untuk bengkel-bengkel yang mempunyai jenis-jenis pekerjaan yang bermacam-macam, sehingga tidak perlu mengganti-ganti las untuk pengelasan berbeda. 

Rangkuman 2:
Mesin Las Arus Bolak-balik. Kebanyakan trafo yang digunakan pada peralatan las adalah jenis trafo step-down, Mesi Las Arus Searah. Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dinamo motor listrik searah. 
Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
a. nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil,
b. setiap jenis elektroda dapat digunakan untuk mesin las DC.
c. tingkat kebisingan lebih rendah,
d. mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah. 

Tugas 2:
Alat dan Bahan 

1. mesin las AC, DC dan AC-DC 1 buah 
2. kabel massa Sesuai kebutuhan 
3. pemegang elektroda 1 buah 
4. tang massa 1 buah
5. palu terak 1 buah
6. tang penjepit (panas) 1 buah
7. sikat kawat 1 buah
8. elektroda 1 Dos
9. material st 37 (200 x 200 x 100) 1 lembar

Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
1. Gunakan pakaian praktik (jaket/apron).
2. Gunakan alat keselamatan seperti: pelindung muka, kaca mata las, resipator, sarung tangan, sepatu las.
3. Jangan memegang benda kerja sesaat setelah proses pengelasan, apabila akan memegang benda kerja gunakan tang panas atau sarung tangan.
4. Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata telanjang (tanpa kaca mata las).
5. Letakkan benda kerja panas pada tempat yang aman, jangan mengenai benda-benda yang berbahaya misal: kabel elektroda atau kabel massa dan benda-benda mudah terbakar.
6. Bebaskan bagian yang akan dilas dari kontak dengan bahan-bahan yang mudah terbakar dan ruangan bertekanan. 

Langkah Kerja 
1. Mesin las disiapkan dan stel amperenya, yaitu “ON” untuk menghidupkan dan “OFF” untuk mematikan mesin las.
2. Pakailah alat-alat keselamatan kerja seperti: sarung tangan, apron, helm las, dan sepatu kerja.
3. Pasangkan klem massa sebaik mungkin agar pada saat pengelasan terjadi sirkuit listrik yang baik. Pasangkan elektroda pada tang las.
4. Siapkan alat-alat bantu seperti: sikat las, palu las dan tang penjepit.
5. Lakukan setiap proses menurut langkah kerja yang ditentukan.
6. Mintalah petunjuk guru/instruktur apabila ada hal-hal yang belum jelas.
7. Lakukan seluruh pekerjaan dengan tekun dan penuh disiplin.

Tes Formatif 2: 
1. Sebutkan peralatan-2 yang digunakan untuk satu unit las busur listrik?
2. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat tiga macam mesin las listrik?
3. Sebutkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh mesin las AC dan mesin las DC? 

Kunci Jawaban Tes Formatif 2:
1. a. Pemegang elektroda : berfungsi mengakibatkan arus sehingga pemegang elektroda harus kokoh,
b. klem massa : berfungsi mengalirkan arus, harus kokoh agar mampu mengalirkan arus dengan baik,
c. kabel las : berfungsi mengalirkan listrik, arus yang digunakan untuk pengelasan cukup besar, maka perlu diperhatikan ukuran kabel yang sesuai.

2. a. Mesin las AC : Mesin las ini memrlukan sumber arus bolak-balik fase tunggal dengan sebuah transformator,
b. Mesin las DC : Mesin las ini mengubah arus AC yang masuk menjadi arus DC keluar dengan bantuan rectifier bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai tombol pengatur tunggal untuk menyetel arus listrik, 
c. Mesin las AC-DC : Merupakan gabungan dari mesin las AC dan mesin las DC dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaian karena arus yang keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya mengubah posisi handle pada mesin tersebut

3. Kelebihan Mesin Las AC dan Mesin Las DC. 
Mesin las AC : 
👉 Perlengkapan dan perawatan lebih murah.
👉Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi yang dihasilkan. 
👉 Busur nyala kecil sehingga mengurangi timbulnya keropos pada rigi-rigi las.
Mesin las DC : 
👉Busur nyala listrik yang dihasilkan stabil. 
👉Dapat menggunakan semua jenis elektroda. 
👉 Dapat digunakan untuk pengelasan pelat tipis.

Lembar Kerja 2: 
Alat dan Bahan 

1. mesin las AC. 1 buah 
2. kabel massa Sesuai kebutuhan 
3. pemegang elektroda 1 buah 
4. tang massa 1 buah
5. palu terak 1 buah
6. tang penjepit (panas) 1 buah
7. sikat kawat 1 buah
8. elektroda 1 Dos
9. material st 37 (200 x 200 x 100) 1 lembar

Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
1. Gunakan pakaian praktik (jaket/apron).
2. Gunakan alat keselamatan seperti: pelindung muka, kaca mata las, resipator, sarung tangan, sepatu las.
3. Jangan memegang benda kerja sesaat setelah proses pengelasan, apabila akan memegang benda kerja gunakan tang panas atau sarung tangan.
4. Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata telanjang (tanpa kaca mata las).
5. Letakkan benda kerja panas pada tempat yang aman, jangan mengenai benda-benda yang berbahaya misal: kabel elektroda atau kabel massa dan benda-benda mudah terbakar.
6. Bebaskan bagian yang akan dilas dari kontak dengan bahan-bahan yang mudah terbakar dan ruangan bertekanan. 

Langkah Kerja 
1. Siapkan mesin las dan aturlah besar amperenya. 
2. Pakailah alat-alat keselamatan kerja seperti: sarung tangan, apron, helm las, dan sepatu kerja.
3. Pasangkan klem massa sebaik mungkin agar pada saat pengelasan terjadi sirkuit listrik yang baik. Pasangkan elektroda pada tang las.
4. Siapkan alat-alat bantu seperti: sikat las, palu las dan tang penjepit.
5. Lakukan lima lajur pengelasan pada pelat yang tersedia.
6. Catatlah langkah kerja anda dalam mengelas.
7. Tunjukkan hasil laporan kerja anda kepada guru/instruktur

Friday, March 4, 2022

Pembahasan Transformator Dan Soal Materi Serta Latihannya

TRANSFORMATOR
Tujuan Kegiatan Pembelajaran :
Dalam kegiatan belajar ini, siswa didik diberikan penjelasan mengenai; pengertian, fungsi atau kegunaan serta macam-macam dari transformator.

Uraian Materi :
Transformator adalah alat yang berfungsi mengubah, yaitu menaikkan menurunkan GGL (tegangan) sumber berdasarkan prinsip imbas elektromagnetik.
Gambar skema dapat dilihat pada gambar 2.5 salah satu kumparan  disebut kumparan primer dan kumparan sekunder. Tegangan sumber disambung dengan terminal kumparan primer, dan beban tersambung dengan terminal kumparan sekunder.


Prinsip Kerja Transformator 
Jika ada aliran arus pada kumparan primer, maka akan timbul perubahan fluks magnetik dibagian primer. Akibatnya fluks magnetik yang dilingkupi oleh sekunder berubah pula, sehingga pada bagian kumparan sekunder terjadi pula GGL imbas. Perubahan kuat arus pada bagian primer harus terus menerus. Oleh karena itu arus yang melewati kumparan primer harus arus bolak-balik (arus yang berubah terhadap waktu).

Macam-macam transformator, yaitu transformator Step-Up dan transformator Step-Down. 
1. Transformator Step-Up.
Transformator Step-Up adalah trafo yang digunakan untuk memperbesar GGL atau tegangan listrik suatu sumber (untuk menaikkan tegangan). Transformator ini mempunyai tegangan sekunder listrik tinggi dibandingkan tegangan primernya. Rasio perbandingan tegangan sekunder  dengan primer sama dengan rasio perbandingan jumlah lilitan pada kumparan sekunder dan kumparan primer. 


2. Transformator Step-Down
Transformator Step-down adalah trafo yang digunakanan untuk memperkecil GGL atau tegangan listrik suatu sumber (untuk menurunkan tegangan sumber). Transformator ini mempunyai tegangan listrik tinggi dibandingkan tegangan sekunder. 

3. Perbandigan Lilitan
 Perbandigan Lilitan (n) adalah perbandingan antara jumlah lilitan kumparan sekunder (Ns) dengan jumah lilitan kumparan primer (Np), n = Ns / Np, perbandingan jumlah lilitan primer dengan sekunder menentukan perbandingan tegangan primer (input) dan sekunder (output). Untuk menentukan berapa penurunan atau kenaikkan tegangan yang akan kita inginkan, dapat digunakan persamaan sebagai berikut.
Keterangan: 
Vs = tegangan primer dalam volt,
Ns = jumlah lilitan kumparan primer,
Vp = tegangan sekunder dalam volt,
Np = jumlah lilitan kumparan sekunder

Rangkuman 1:
Aliran arus pada kumparan primer menimbulkan perubahan fluks magnetik dibagian primer, yang mengakibatkan fluks magnetik dibagian sekunder berubah pula, sehingga pada kumparan sekunder terjadi pula GGL imbas. 
Ada dua macam transformator, yaitu transformator Step-Up dan transformator Step-Down.

Tugas 1: 
Alat dan Bahan.

1. Transfomator. 1 buah 
2. Kawat email. Sesuai kebutuhan 
3. Inti besi. Sesuai kebutuhan
4. Terrminal kabel Sesuai kebutuhan
5. Pernis. ½ Kg
6. Tang potong. 1 buah 
7. Tang cucut. 1 buah
8. Tang kombinasi. 1 buah
9. Penggulung (rol) kawat. 1 buah
10. Kaos tangan. 1 set 

Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
1. Gunakan pakaian praktik.
2. Bacalah dan pahami putunjuk praktik pada setiap lembar kegiatan. 
3. Janganlah meletakkan alat dan bahan praktik ditepi meja.
4. Lakukan pengamatan dengan teliti.
5. Hati-hati dalam melakukan praktik. 

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Amatilah tiap-tiap bagian transformator. 
3. Gambarkan tiap-tiap bagian transformator sesuai pengamatan yang telah dilakukan
4. Hitung besarnya tegangan pada terminal lilitan sekunder.
5. Hitung jumlah lilitan sekunder.
6. Hitung perbandingan lilitannya.
7. Hitung daya transformator dan efesiennya
.
Tes Formatif 1: 
1. Suatu transformator mempunyai kumparan primer dengan 500 lilitan, dan kumparan sekunder dengan 100 lilitan. Terminal primer disambung  ke tegangan sumber 220 volt. 
a. berapa tegangan yang keluar pada terminal lilitan sekunder?
b. Transformator ini termasuk jenis step-up atau step-down? 
2. Transformator step-down mempunyai jumlah lilitan primer 300 lilitan, dan perbandingan lilitan 0.3 jika terminal disambung ke tegangan sumber 110 volt, tentukan:
a. jumlah lilitan sekunder.
b. Tegangan yang keluar pada terminal lilitan sekunder!
3. Suatu transformator mempunyai kumparan primer dengan 100 lilitan, dan kumparan sekunder 600 lilitan. Berapa perbandingan lilitannya?

Kunci Jawaban Tes Formatif 1:



Lembar Kerja 1: 
Alat dan Bahan.

1. Transfomator. 1 buah 
2. Kawat email. Sesuai kebutuhan 
3. Inti besi. Sesuai kebutuhan
4. Terrminal kabel Sesuai kebutuhan
5. Pernis. ½ Kg
6. Tang potong. 1 buah 
7. Tang cucut. 1 buah
8. Tang kombinasi. 1 buah
9. Penggulung (rol) kawat. 1 buah
10. Kaos tangan. 1 set 

Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
1. Gunakan pakaian praktik.
2. Bacalah dan pahami putunjuk praktik pada setiap lembar kegiatan. 
3. Janganlah meletakkan alat dan bahan praktik ditepi meja.
4. Lakukan pengamatan dengan teliti.
5. Hati-hati dalam melakukan praktik. 

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Amatilah tiap-tiap bagian transformator. 
3. Gambarkan tiap-tiap bagian transformator sesuai pengamatan yang telah dilakukan.
4. Hitung besarnya tegangan pada terminal lilitan primer.
5. Hitung jumlah lilitan primer.
6. Hitung besarnya tegangan pada terminal lilitan sekunder.
7. Hitung jumlah lilitan sekuder.
8. Hitung perbandingan lilitannya.
9. Hitung daya transformator dan efesiennya.


Monday, February 28, 2022

48 Soal dan Jawaban Ujian Satuan Pendidikan (USP) Jurusan Teknologi Dan Rekayasa "Teknik Mesin" Tingkat SMK

48 Soal dan Jawaban yang ringkas untuk Ujian Satuan Pendidikan (USP) Jurusan Teknologi Dan Rekayasa "Teknik Mesin" Tingkat SMK, semoga bermanfaat.....

A. PILIHAN GANDA
1. Saat menggambar garis ulir.maka jenis garis yang digunakan adalah....

Jawaban D

2. Garis yang berupa garis "setrip, titik, titik, setrip” dengan ketebaian setengah dari tebal garis biasa disebut ...
A. garis gambar
B. garis bayangan
C. garis hati
D. garis potong
E. garis ukuran
Jawaban D

3. Pada bagian etiket gambar banyak terdapat identitasnya sebagai informasi atau keterangan pada gambar. Pada identitas gambar yang memberikan informasi berkaitan perbandingan angka yang ada pada etiket gambar yang akan menunjukkan nantinya besarnya perbandingan ukuran gambar yang dibuat dengan ukuran sebenarnya disebut ….
A. Proyeksi
B. Skala
C. Satuan
D. Tanggal
E. Kelas
Jawaban B

4. Etiket gambar sangatlah penting dibuat dalam pembuatan gambar kerjA. Di bawah ini letak penulisan etiket yang sesuai adalah …
A. Tengah kertas gambar
B. Samping kiri bawah
C. Samping kanan atas
D. Samping kiri atas
E. Samping kanan bawah
Jawaban B

5. Gambar proyeksi pictorial merupakan gambar yang menyerupai gambar bentuk 3 dimensi, sehingga memudahkan seorang pekerja memahami gambar kerja menyetupai bentuk nyatanyA. Ada beberapa gambar proyeksi, gambar perspektif yang mempunyai kemiringan 300 di kiri dan 300 di kanan dinamakan ….
A. Isometric
B. Dimetri
C. Trimetri
D. Amerika
E. Eropa
Jawaban A

6. Perhatikan gambar di bawah ini menunjukkan gambar / symbol dari proyeksi sudut ….
A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat
E. Kelima
Jawaban C

7. Perhatikan pada gambar dibawah ini, menunjukkan sebuah plat besi yang dipotong menurut bidang potongan……
 
A. Sebagian
B. Separuh 
C. Seperempat
D. Penuh 
E. Putar 
Jawaban D

8. Perhatikan gambar berikut :
Pandangan atas dari benda tersebut adalah .....
Jawaban C

9. Dari beberapa gambar berikut penempatan dan penunjukkan garis ukur secara pararel yang benar sehingga sesuai pedoman pemberian ukuran dan memudahkan kita untuk membaca petunjuk dalam gambar kerja …
Jawaban C

10. Diatas merupakan alat gambar untuk membuat gambar kerja yang memiliki berbagai macam kriteria bisa dilihat dari gambar tersebut. 
Dari data gambar di atas maka pernyataan berikut ini yang tepat adalah ….
A. Pensil 5H merupakan pensil paling lunak
B. Pensil 5H merupakan pensil paling keras
C. Pensil 8B merupakan pensil paling keras
D. Pensil semakin keras maka hasil gambar lebih tebal
E. Pensil semakin lunak maka hasil gambar lebih tipis
Jawaban B

11. Kertas gambar merupakan salah satu media untuk pembuatan gambar kerja yang memiliki ukuran yang berbeda – beda. Ukuran kertas A3 adalah …
A. 210 x 297 mm
B. 420 x 297 mm
C. 820 x 594 mm
D. 820 x 1188 mm
E. 420 x 594 mm
Jawaban E

12. Fungsi alat gambar yang digunakan untuk membagi sudut sama besar adalah …
A. Rapido
B. Penggaris
C. Busur Derajat
D. Penggaris siku
E. Penggaris segitiga
Jawaban C

13. Dari gambar bentuk isometric di bawah ini tentukan pandangan depan
Jawaban D

14. Perhatikan gambar berikut !
Dari gambar tersebut terdapat beberapa gaya  yang berlawanan arah dimana gaya yang menarik benda ke kiri sebesar 100 N dan gaya yang menarik benda kerja ke kanan sebesar 60 N dan 105 N.  Berapa gaya resultan pada kejadian diatas ....
A. 65 N ke kiri
B. 65 N ke kanan
C. 265 N ke kiri
D. 265 N ke kanan
E. 55 N ke kiri
Jawaban B

15. Komponen mesin terbuat dari baja mengalami perubahan struktur karena pengaruh pembentukan dingin, maka perlakuan panas yang tepat dilakukan untuk memudahkan proses pemesinan adalah ....
A. Full hardening
B. Tempering
C. Normalising
D. Annealing
E. Surface hardening
Jawaban C

16. Sebuah alat pengangkat mobil memiliki diameter penampang kecil 5 cm dan penampang bEmpat buah benda dengan bentuk yang berbeda diletakkan di atas lantai.
   
 Tekanan paling kecil yang dialami lantai diakibatkan oleh benda nomor....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 8
Jawaban B

17. Untuk memindahkan pasir besi dari suatu tempat ke tempat penumpukan (penyimpanan sementera) hingga pasir besi menumpuk menjadi tinggi, alat apa saja yang tepat digunakan adalah .....
A. Traktor
B. Truk
C. Loader
D. Conveyor belt
E. Buldoser
Jawaban A dan D

18. Pada proses mengeraskan baja, agar didapat baja yang sangat keras setelah baja dipanaskan di dalam oven pemanas kemudian sebaiknya didinginkan dengan menggunakan .....
A. Oli
B. Udara
C. Air
D. Minyak
E. Didinginkan di dalam oven pemanas
Jawaban A

19. Perhatikan diagram trafo berikut ini!
Jumlah lilitan sekunder trafo adalah….
A. 550 lilitan 
B. 1.000 lilitan
C. 2.000 lilitan
D. 10.000 lilitan
E. 15.000 lilitan
Jawaban B

20. Perhatikan gambar di bawah!
Luas penampang 1 adalah 5 cm2 dan luas penampang 2 adalah 50 cm2. Jika berat beban adalah W = 1800, tentukan besar gaya F yang diperlukan untuk menaikkan beban W
A. 180
B. 120
C. 150
D. 200
E. 100
Jawaban A

21.  Sebuah truk dengan massa 2.000 kg melaju dengan kecepatan 36 km/jam, kemudian menabrak sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 sekon. Gaya rata-rata pada truk selama berlangsungnya tabrakan adalah….
A. 200 N
B. 3000 N
C. 20.000 N
D. 200.000 N
E. 2.000.000 N
Jawaban D

22. Lihat gambar rangkaian kombinasi di bawah
 
Kuat arus yang mengalir pada hambatan 3Ω besarnya....
A. 1,2 A
B. 2,0 A
C. 2,4 A
D. 3,0 A
E. 5 ,4   A
Tentukan aliran arus listrik yang terdapat pada hambatan R2?
Jawaban B

23. Tentukan tahanan total  dari rangkaian diatas dimana diketahui R1 = 4 ohm, R2 = 3 ohm dan R3= 6 ohm.
A. 10 ohm
B. 8 ohm
C. 6 ohm
D. 4 ohm
E. 2 ohm
Jawaban C

24. Bahan bukan logam merupakan bahan yang tidak mengandung unsur besi di dalamnya dan biasanya memiliki sifat tidak sebagai penghantar listrik, di bawah ini yang termasuk bahan bukan logam diantaranya adalah …
A. Nikel
B. Plastik
C. Aluminium
D. Keramik
E. Perunggu
Jawaban B dan D

25. Adapun perbedaan antara sekrup dan baut adalah antara lain :
1. Untuk penggunaan, sekrup pada umumnya digunakan untuk memasang atau
mengkaitan komponen dari bahan kayu, plastik atau plat tipis sedangkan untuk penggunaanbaut digunakan untuk memasang atau mengkaitkan komponen dari bahan besi.
2. Pada umumnya untuk memasang sekrup tidak membutuhkan mur (namun ada
beberapa sekrup yang dapat menggunakan mur untuk pemasangannya), sedangkan
untuk memasang baut dibutuhkan sebuah mur
3. Untuk mengencangkan dan mengendorkan sekrup menggunakan kunci
shock, kunci ring, kunci pas dan lain sebagainya, sedangkan
untuk mengencangkan dan mengendorkan baut menggunakan obeng
4. Sekrup pada umumnya untuk kerapatan ulir yang kasar (namun ada beberapa sekrupyang memiliki ulir yang halus), sedangkan pada baut biasanya memiliki kerapatan uliryang lebih halus
5. Sekrup pada umumnya memiliki bentuk ujung kaki yang lancip (namun ada beberapasekrup yang tidak memiliki ujung yang lancip, tetapi memiliki ujung datar), sedangkanpada baut memiliki ujung kaki yang datar dan tidak ada baut yang memiliki ujung kakilancip.
Dari pernyataan diatas yang bukan termasuk perbedaan antara sekrup dan baut adalah ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban C

26. Transmisi sabuk adalah sistem transmisi tenaga/daya/momen puntir dari poros yang satu ke poros yang lain melalui sabuk (belt) yang melingkar/melilit pada puli yang terpasang pada poros-poros tersebut. Di bawah ini apa saja yang bukan termasuk keuntungan pemindahan daya dengan sabuk …
A. Dapat menerima dan meredam beban kejut
B. Hanya memerlukan sedikit perawatan
C. Berisik
D. Mudah slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan
E. Harga lebih murah daripada rantai.
Jawaban C dan D

27. Pengujian kekerasan bukan untuk melihat apakah bahan itu keras atau tidak, melainkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kekerasan logam tersebut. Tingkat kekerasan logam berdasarkan pada standart satuab baku. Di bawah ini yang bukan termasuk pengujian kekerasan logam …
A. Pengujian rockwell
B. Pengujian brinnel
C. Pengujian Vickers
D. Pengujian metalografi
E. Pengujian die penetrant
Jawaban E

28. Alat pembandingan yang tepat untuk mengetahui dimensi lebar alur untuk benda kerja seperti gambar di atas adalah .....
A. Jangka tusuk
B. Jangka kaki
C. Jangka bengkok
D. Vernier caliper
E. Feeler gauge
Jawaban B

29. Dengan melihat gambar perlengkapan peralatan las di atas. Peralatan las untuk menghubungkan mesin las dengan elektorda  pada proses pengelasan adalah ....
A. Holder
B. Transformator
C. Klem masa
D. Kabel
E. Topeng las
Jawaban A

30. Ketika pekerja akan melakukan proses pengelasan maka harus mempersiapkan beberapa alat pelindung diri agar ketika proses pengelasan tidak membahayakan pekerja tersebut. Di bawah ini alat pelindung diri yang perlu dipakai pada saat proses pengelasan …
A. Kaca mata bening, sarung tangan dan sepatu
B. Kaca mata gelap, wear pack, sarung tangan dan sepatu
C. Sarung tangan, apron dan kacamata bening
D. Kaca mata being, apron dan sepatu
E. Sarung tangan, masker dan air plug
Jawaban B

31. Berikut ini langkah-langkah secara acak prosedur menggunakan perkakas tangan seperti tampak pada gambar
 
1. Membersihkan kikir menggunakan sikat kikir dengan gerakan searah alur gigi-giginya
2. Memilih kikir sesuai dengan jenis pekerjaan
3. Melakukan proses pengikiran dengan memegang gagang kikir menggunakan tangan kanan, ibu jari diatas gagang kikir,  jari-jari tangan kiri mencengkeram ujung kikir pada sisi bagian bawah, posisi kaki kanan berada didepan, dan pada waktu gerakan kedepan kikir ditekan
4. Menyimpan kikir dengan cara disandarkan atau digantung tanpa saling bergesekan
5. Memakai pakaian kerja dan safety shoes
Langkah-langkah yang benar adalah ….
A. 3-2-5-1-4
B. 4-2-1-5-3
C. 4-3-1-5-2
D. 5-4-1-3-2
E. 5-2-3-1-4
Jawaban E

32. Alat perkakas digenggam bertenaga merupakan peralatan yang proses penggunaannya dengan cara dipegang dengan tangan dan menggunakan motor sebagai penggeraknya. Berikut ini yang bukan termasuk alat perkakas genggam bertenaga …
A. Mesin gerinda tangan
B. Mesin bor tangan
C. Mesin gergaji tangan
D. Mesin skrap tangan
E. Mesin frais
Jawaban E

33. Las busur metal manual memiliki prinsip kerja ketika mesin dihidupkan terjadi arus listrik yang mengalir melalui elektroda dengan bahan dasar. Jika ada celah antara ujung elektroda dengan bahan dasar akan terjadi loncatan busur listrik. Loncatan busur listrik menimbulkan panas yang dapat mencairkan kedua bahan tersebut. Pada saat bahan elektroda mencair dan bercampur dengan bahan dasar terjadi pembentukan gas hydrogen yang berfungsi melindungi cairan logam lasan dan ketika membeku bahan fluks yang menjadi terak menutupi permukaan logam lasan sehingga terlindung dari pengaruh udara luar. Istilah lain untuk las busur metal manual adalah …
A. SMAW
B. GMAW
C. GTAW
D. OAW
E. AOW
Jawaban A

34. Perkakas tangan merupakan peralatan yang cara penggunaannya menggunakan tangan ketika penggunaannyA. Apabila kita akan memotong plat tipis, maka peralatan yang tepat untuk digunakan agar pemotongan lebih mudah adalah menggunakan ….
A. Gergaji
B. Mesin gerinda tangan
C. Penggores
D. Tang
E. Gunting plat
Jawaban E

35. Proses pengecoran logam ada beberapa tahapan agar proses pengecoran bisa berjalan dengan baik, dibawah ini yang bukan termasuk tahapan ketika proses pengecoran …
A. Membuat cetakan
B. Membuat pola
C. Menentukan jenis bahan pengecoran
D. Menentukan treatmen yang diperlukan
E. Melakukanprosespembubutan
Jawaban E

36. Gambar berikut merupakan peralatan yang biasa digunakan untuk mengamplas permukaan logam atau non logam agar lebih halus, memotong logam dengan menggunakan mata potong tertentu maka alat tersebut dinamakan
 
A. Mesin ketam tangan
B. Mesin jigsaw
C. Mesin gerinda tangan
D. Mesin bor tangan
E. Mesin frais
Jawaban C

37. Ukuran yang ditunjukkan oleh gambar skala mistar sorong di bawah ini adalah …
 
A. 27,70
B. 27,75
C. 27,80
D. 28,75
E. 28,80
Jawaban B

38. Kikir merupakan alat perkakas tangan yang digunakan untuk mengikis permukaan benda kerja, agar lebih awet dalam penggunaannya maka kikir harus dilakukan perawatan diantaranya membersihkan geram pada sela kikir dengan disikat dengan sikat kuningan. Cara membersihkan geram pada sela gigi kikir adalah dengan disikat …
A. Seara Gerakan kikir
B. Tegal lurus alur gigi kikir
C. Searah dengan alur gigi kikir
D. Tegak lurus dengan sisi kikir
E. Dari bawah ke atas
Jawaban C

39. Dengan melihat gambar diatas bagian dari mesin bubut ada beberapa bagian yang memiliki kegunaan masing-masing, bagian mesin bubut yang digunakan sebagai tempat mencekam benda kerja ada di bagian …
A. Kepala tetap
B. Eretan
C. Toolpost
D. Kepala Lepas
E. Alas mesin
Jawaban A

40. Berikut ini merupakan perkakas tangan sebagai salah satu peralatan fabrikasi logam yang biasanya disebut dengan gun blind rivet. Fungsi alat tersebut …
 
A. Menjepit benda kerja
B. Mengeling benda kerja
C. Melubang benda kerja
D. Menarik benda kerja
E. Menitik benda kerja 
Jawaban B

B. PILIHAN GANDA KOMPLEKS
41. Disajikan gambar orang mengelas di bengkel yang kalian buat PSG , orang tersebut sangat rentan dalam bahaya,,beberapa alat keselamatan kerja belom di gunakan,  alat keselamatan kerja yang seharusnya di gunakan. Pilihlah alat K3 yg sangat perlu di gunakan
1. Tabung O2
2. wearpack
3. kaca mata las.
4. sarung tangan.
5. Topi.
Jawaban yang benar...
A. 1 dan 3
B. 2 dan 3
C. 4 dan 1
D. 5 dan 1
E. 3 dan 4
Jawaban B

42. Berikut ini adalah salah satu alat ukur yang sering di gunakan di bengkel teknik dari gambar ini kalian sebutkan :
 
Berapa niali hasil pengukuran benda yang di ukur.
1. 23, 5 mm
2. 3, 05  mm
3. 23, 10 mm
4. 235  cm
5. 305   cm
Jawaban yang benar 
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 2 dan 5
Jawaban B

43. Perhatikan pengukuran pada rangkaian listrik berikut :
 
Apabila hambatan yang terjadi pada rangkaian 20 ohm dan kuat arus sebesar 30 A maka  satuan beda potensial adalah…
1. ohm A
2. Volt
3. Meter.
4. ampere
5. ohm
Jawaban yang benar
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 3 dan 5
D. 5 dan 1
E. 2 dan 5
Jawaban A

C . ESSAY
44. Suasana di industri suasananya sangat rapi, bersih , indah karyawan tersebut sudah mengunakan alat keselamatan kerja dengan baik dan benar dengan demikian suasana kerja menjadi tenang nyaman sehingga akan menimbulkan situasi kerja yang nyaman dan rasa kekelurgaan yang akan meningkatkan kinerja guru selanjutnya akan menaikkan angka produksi penjualan ...
Alat keselamatan kerja yang utama pada industri tersebut adalah...
Jawaban ;
1. Helm
2. Kacamata
3. Sepatu safety
4. Sarung tangan
5. Wearpack
6. Masker
 
45. Disajikan gambar berbagai alat ukur teknik sesuai dengan fungsinya, beberapa alat ukur yang tertera di atas diantaranya  Jangka sorong dan micrometer, ketelitian pada alat tersebut adalah...
Jawaban 
Jangka sorong 0,01 mm
Micrometer 0,001 mm
 
46. Peralatan yang perlu dipersiapkan dan dibutuhkan untuk membuat gambar teknik ada beberapa, diantaranya dapat diketahui sebagai berikut ini. Perlengkapan yang pertama ialah kertas, baik kertas untuk menggambar maupun jenis kertas lainnyA. Kemudian yang kedua yaitu pensil, berikutnya penggaris, meja untuk menggambar, papan untuk menggambar, dan terakhir mesin untuk menggambar.Perlengkapan serta beberapa alat diatas digunakan untuk menyiapkan suatu gambar teknik. Kelengkapan yang diperlukan pertama yang diperlukan ialah kertas, kertas dibutuhkan untuk media menggambar dan menciptakan desain gambar. Kertas gambar sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis seperti, kertas menggambar yang digunakan untuk menentukan letak atau tata letak.
Dari peralatan gambar di atas yang fungsinya untuk membuat etiket gambar adalah...
Jawabanya: 
Pensil, menggaris panjang, penggaris segi tiga, penghapus
 
47. Rangkaian kontrol adalah rangkaian untuk mengendalikan sebuah motor listrik 3 fasa biasanya rangkaian ini disimpan pada sebuah bawadah yang bernama panel box
Awal memulai mempelajari sistem kontrol ini adalah ketika  membaca sistem kontrol motor listrik 3 fasa star delta (bintang Segitiga) secara Otomatis menggunakan timer. Kenapa rangkaian star delta bisa otomatis rangkaian yang lain tidak bisa.
Setelah mecari dan membaca beberapa sumber informasi, ternyata hampirsemua sistem kontrol motor listrik 3 fasa bisa bekerja secara otomatis.
Dari narasi di atas jika kita menghitung beda potensial adalah dengan rumus...
Jawabannya : V  =  I .  R
V  =  Beda potensial   Volt
I  =  Arus Listrik   Ampere
R  =  Hambatan   Ohm
 
48. Di sajikan gambar mesin pengelasan sederhana, ada beberapa bagian – bagian pada mesin tersebut, dan terlihat rangkaian kabel + dan -  ada saklar penghubung.
Nah kali ini coba kalian jawab beberapa soal di bawah ini...
Apa fungsi Main supply pada gambar di atas...
Kutub + dan – pada mesin pengelasan tersebut mempunyai fungsi...
Jawaban 
Main Supply Kontak Saklar  yang berfungsi sebagai sumber utama
Kutub +  di gunakan untuk penjepit elektroda 
Kutub – di gunakan untuk penjepit benda kerja

Friday, February 25, 2022

Pengelasan Sambungan T Tiga Jalur Posisi 1F Dan 2F Las SMAW/Listrik

Pengelasan Sambungan T Tiga Jalur Posisi 1F
A. Tujuan
Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini, peserta diharapkan mampu : 
 Melakukan persiapan pengelasan, meliputi peralatan dan bahan praktik. 
 Menjelaskan prosedur membuat sambungan T tiga jalur bertumpuk posisi di bawah tangan/flat (1F). 
 Membuat sambungan T tiga jalur dengan kriteria : 
- lebar kaki las 10 mm
- kaki las ( reinforcement ) seimbang
- sambungan jalur rata
- undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan
- tidak ada overlap
- perubahan bentuk / distorsi maksimum 5 o

B. Daftar Alat dan Bahan
1. Alat : 
 Seperangkat mesin las busur manual 
 Peralatan bantu
 Peralatan keselamatan& kesehatan kerja

2. Bahan : 
 Pelat baja lunak, ukuran 8 x 70 x 200 mm, 2 buah
 Elektroda jenis rutile ( E 6013 ), 
 2,6 atau 
 3,2 mm

C. Teknik Pengelasan dan Langkah Kerja
1. Menyiapkan 2 buah bahan /pelat baja lunak ukuran 70 x 200 x 8 mm .


2. Membersihkan bahan dan hilangkan sisi-sisi tajamnya denga kikir atau grinda.
3. Merakit sambungan membentuk T ( sudut 90 o )
4. Membuat las catat pada ke dua ujung dan bersihkan hasil las catat menggunakan palu terak dan sikat baja.
5. Memeriksa kembali kesikuan sambungan.
6. Mengatur posisi benda kerja pada posisi 1F.
7. 

8. Malakukan pengelasan sambungan T tiga jalur bertumpuk menggunakan elektroda E 6013 Փ2,6mm atau Փ3,2mm.
9. Memeriksakan hasil pengelasan tiap jalur yang dikerjakan kepada pembimbing/instruktor.
10. Mengulangi job tersebut jika hasil pengelasan belum mencapai kriteria minimum
yang ditentukan.
11. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.

D. Lembaran Kerja



Pengelasan Sambungan T Tiga Jalur Posisi 2F
A. Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini, peserta diharapkan mampu : 
 Melakukan persiapan pengelasan, meliputi peralatan dan bahan praktik. 
 Menjelaskan prosedur membuat sambungan T tiga jalur bertumpuk posisi mendatar/ horizontal (2F). 
 Membuat sambungan T tiga jalur dengan kriteria : 
- lebar kaki las 10 mm
- kaki las ( reinforcement ) seimbang
- sambungan jalur rata
- undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan
- tidak ada overlap
- perubahan bentuk / distorsi maksimum 5 o. 

B. Daftar Alat dan Bahan
1. Alat : 
 Seperangkat mesin las busur manual 
 Peralatan bantu
 Peralatan keselamatan & kesehatan kerja

2. Bahan : 
 Pelat baja lunak, ukuran 8 x 70 x 200 mm, 2 buah
 Elektroda jenis rutile ( E 6013 ), Փ 2,6 atau Փ 3,2 mm

C. Teknik Pengelasan dan Langkah Kerja
1. Menyiapkan 2 buah bahan /pelat baja lunak ukuran 70 x 200 x 8 mm .


2. Membersihkan bahan dan hilangkan sisi-sisi tajamnya denga kikir atau grinda.
3. Merakit sambungan membentuk T ( sudut 9 o )
4. Membuat las catat pada ke dua ujung dan bersihkan hasil las catat menggunakan palu terak dan sikat baja.


5. Memeriksa kembali kesikuan sambungan.
6. Malakukan pengelasan sambungan T tiga jalur bertumpuk menggunakan elektroda E 6013 Փ2,6mm atau Փ3,2mm.
7. Memeriksakan hasil pengelasan tiap jalur yang dikerjakan kepada pembimbing/ instruktor.
8. Mengulangi job tersebut jika hasil pengelasan belum mencapai kriteria minimum yang ditentukan.
9. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa. 

D. Lembaran Kerja


Thursday, February 24, 2022

PEMBUATAN JALUR LAS SMAW/LISTRIK DENGAN SAMBUNGAN

Praktik Las Busur Manual
PEMBUATAN JALUR LAS DENGAN DENGAN SAMBUNGAN

TUJUAN
Setelah mempelajari dan berlatih membuat jalur las dan menyambung jalur las posisi di bawah tangan pada pelat baja karbon, peserta diharapkan akan mampu : 
 Mempersiapkan peralatan las busur manual secara benar dan sesuai dengan SOP.  Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja. 
 Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan. 
 Menyambung jalur las menggunakan elektroda rutile dengan mengacu pada kriteria yang ditentukan.

ALAT DAN BAHAN
1. Alat : 
 Seperangkat peralataan las busur manual, kemampuan minimum 300.Amper. 
 Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja. 
 Lembaran kerja/gambar kerja

2. Bahan : 
 Pelat baja karbon ukuran 100 x 200 x 10 mm
 Elektroda E 6013, 
 2,6 dan 3,2 mm

KESELAMATAN KERJA
 Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar. 
 Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
 Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuaidengan fungsinya. 
 Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi. 
 Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup. 
 Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi. 
 Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan. 
 Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.


LANGKAH KERJA
a. Siapkan bahan las dengan ukuran 100 x 200 x 10 mm, kikir/ grinda bagian-bagian yang tajam.
b. Lukis garis ukuran jalur las yang akan dibuat, dan jika perlu beri tanda dengan penitik untuk memudahkan dalam pengelasan.
c. Tempatkan bahan diatas meja kerja dengan posisi rata/ di bawah tangan.
d. Atur amper pengelasan antara 60 – 90 Amp untuk penggunaan elektroda las 
 2,6 dan 90 – 120 Amp untuk elektroda las 
 3,2mm.
e. Lakukan pengelasan dan penyambungan jalur las sesuai demonstrasi Instruktor/pembimbing.
f. Periksakan hasil las tiap jalur yang dikerjakan pada Instruktor/ pembimbing sebelum jalur-jalur las selanjutnya.
g. Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria.
i. Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.