Saturday, March 5, 2022

Fungsi atau Kegunaan Dan Macam-Macam Peralatan Dari Las Busur Listrik Serta Soal Latihan

PERALATAN LAS BUSUR LISTRIK
Tujuan Kegiatan Pembelajaran :

Dalam kegiatan belajar ini, siswa didik diberikan penjelasan mengenai; fungsi atau kegunaan serta macam-macam peralatan dari las busur listrik.

Uraian Materi :
Mesin las yang ada pada unit peralatan las berdasarkan arus yang dikeluarkan pada ujung-ujung elektroda dibedakan menjadi beberapa macam.
1. Mesin Las Arus Bolak-balik (Mesin AC)
Mesin memerlukan arus listrik bolak-balik atau arus AC yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan sebagai sumber tenaga dalam proses pengelasan.
Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh sumber pembangkit listrik belum sesuai dengan tegangan yang digunakan untuk pengelasan. 
Bisa terjadi tegangannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga besarnya tegangan perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan. Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan ini disebut transformator atau trafo.
Kebanyakan trafo yang digunakan pada peralatan las adalah jenis trafo step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan. 

Hal ini disebabkan kebanyakan sumber listrik, baik listrik PLN maupun listrik dari sumber yang lain, mempunyai tegangan yang cukup tinggi, padahal kebutuhan tegangan yang dikeluarkan oleh mesin las untuk pengelasan hanya 55 volt sampai 85 volt. Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. 

Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan sebaliknya.

2. Mesi Las Arus Searah (Mesin DC)
Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dinamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
a. nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil,
b. setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC,
c. tingkat kebisingan lebih rendah,
d. mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah.
Mesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner atau mesin las portabel. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat atau bengkel yang mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN. 
Adapun mesin las portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya digunakan untuk proses pengelasan pada tempat-tempat yang tidak terjangkau jaringan listrik. 
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian mesin las adalah penggunaan yang sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh prabrik pembuat mesin, perawatan yang sesuai dengan anjuran. 
Sering kali gangguan-gangguan timbul pada mesin las, antara lain mesin tidak mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik lemah.

Kelebihan mesin DC dan AC
Sumber penyebab gangguan pada mesin las bisa terjadi dari dalam mesin (internal) atau dari luar (eksternal). Gangguan-gangguan dari luar yang bisa terjadi misalnya arus dari sumber tegangan mati atau tegangan dari sumber lemah atau turun. Adapun gangguan dari dalam mesin sendiri misalnya sikat katup mesin DC kotor, mesin las terlalu panas, kumparan pada trafo rusak (akibat hubung singkat atau lilitannya putus), atau ada ada salah satu instalasi yang tidak terhubung (ada kabel putus).

Gangguan-gangguan yang timbul dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain menaikkan putaran generator untuk menaikkan tegangan atau menaikkan arus yang lemah, memperbaiki atau mengganti lilitan kumparan trafo, mendinginkan mesin, jika kabel amper rusak diganti yang baik, memperbaiki hubungan kabel, membersihkan sikat pada katup, dan menghidupkan listrik cadangan bial sumber utamanya mati.

3. Mesin Las Ganda (Mesin AC-DC)
Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik. Mesin las ganda mempunyai transformator satu fasa dan sebuah alat perata dalam satu unit mesin. Keluaran arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder transformator melalui regulator arus. Adapun arus searah diambil dari keluaran alat perata arus. Pengaturan keluaran arus bolakbalik atau arus searah dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar alat pengatur arus dari mesin las.
Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua kemampuan yang dimiliki masing-masing mesin las DC atau mesin las AC. Mesin las jenis ini sering digunakan untuk bengkel-bengkel yang mempunyai jenis-jenis pekerjaan yang bermacam-macam, sehingga tidak perlu mengganti-ganti las untuk pengelasan berbeda. 

Rangkuman 2:
Mesin Las Arus Bolak-balik. Kebanyakan trafo yang digunakan pada peralatan las adalah jenis trafo step-down, Mesi Las Arus Searah. Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dinamo motor listrik searah. 
Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
a. nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil,
b. setiap jenis elektroda dapat digunakan untuk mesin las DC.
c. tingkat kebisingan lebih rendah,
d. mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah. 

Tugas 2:
Alat dan Bahan 

1. mesin las AC, DC dan AC-DC 1 buah 
2. kabel massa Sesuai kebutuhan 
3. pemegang elektroda 1 buah 
4. tang massa 1 buah
5. palu terak 1 buah
6. tang penjepit (panas) 1 buah
7. sikat kawat 1 buah
8. elektroda 1 Dos
9. material st 37 (200 x 200 x 100) 1 lembar

Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
1. Gunakan pakaian praktik (jaket/apron).
2. Gunakan alat keselamatan seperti: pelindung muka, kaca mata las, resipator, sarung tangan, sepatu las.
3. Jangan memegang benda kerja sesaat setelah proses pengelasan, apabila akan memegang benda kerja gunakan tang panas atau sarung tangan.
4. Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata telanjang (tanpa kaca mata las).
5. Letakkan benda kerja panas pada tempat yang aman, jangan mengenai benda-benda yang berbahaya misal: kabel elektroda atau kabel massa dan benda-benda mudah terbakar.
6. Bebaskan bagian yang akan dilas dari kontak dengan bahan-bahan yang mudah terbakar dan ruangan bertekanan. 

Langkah Kerja 
1. Mesin las disiapkan dan stel amperenya, yaitu “ON” untuk menghidupkan dan “OFF” untuk mematikan mesin las.
2. Pakailah alat-alat keselamatan kerja seperti: sarung tangan, apron, helm las, dan sepatu kerja.
3. Pasangkan klem massa sebaik mungkin agar pada saat pengelasan terjadi sirkuit listrik yang baik. Pasangkan elektroda pada tang las.
4. Siapkan alat-alat bantu seperti: sikat las, palu las dan tang penjepit.
5. Lakukan setiap proses menurut langkah kerja yang ditentukan.
6. Mintalah petunjuk guru/instruktur apabila ada hal-hal yang belum jelas.
7. Lakukan seluruh pekerjaan dengan tekun dan penuh disiplin.

Tes Formatif 2: 
1. Sebutkan peralatan-2 yang digunakan untuk satu unit las busur listrik?
2. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat tiga macam mesin las listrik?
3. Sebutkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh mesin las AC dan mesin las DC? 

Kunci Jawaban Tes Formatif 2:
1. a. Pemegang elektroda : berfungsi mengakibatkan arus sehingga pemegang elektroda harus kokoh,
b. klem massa : berfungsi mengalirkan arus, harus kokoh agar mampu mengalirkan arus dengan baik,
c. kabel las : berfungsi mengalirkan listrik, arus yang digunakan untuk pengelasan cukup besar, maka perlu diperhatikan ukuran kabel yang sesuai.

2. a. Mesin las AC : Mesin las ini memrlukan sumber arus bolak-balik fase tunggal dengan sebuah transformator,
b. Mesin las DC : Mesin las ini mengubah arus AC yang masuk menjadi arus DC keluar dengan bantuan rectifier bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai tombol pengatur tunggal untuk menyetel arus listrik, 
c. Mesin las AC-DC : Merupakan gabungan dari mesin las AC dan mesin las DC dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaian karena arus yang keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya mengubah posisi handle pada mesin tersebut

3. Kelebihan Mesin Las AC dan Mesin Las DC. 
Mesin las AC : 
👉 Perlengkapan dan perawatan lebih murah.
👉Kabel massa dan kabel elektroda dapat ditukar untuk mempengaruhi yang dihasilkan. 
👉 Busur nyala kecil sehingga mengurangi timbulnya keropos pada rigi-rigi las.
Mesin las DC : 
👉Busur nyala listrik yang dihasilkan stabil. 
👉Dapat menggunakan semua jenis elektroda. 
👉 Dapat digunakan untuk pengelasan pelat tipis.

Lembar Kerja 2: 
Alat dan Bahan 

1. mesin las AC. 1 buah 
2. kabel massa Sesuai kebutuhan 
3. pemegang elektroda 1 buah 
4. tang massa 1 buah
5. palu terak 1 buah
6. tang penjepit (panas) 1 buah
7. sikat kawat 1 buah
8. elektroda 1 Dos
9. material st 37 (200 x 200 x 100) 1 lembar

Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
1. Gunakan pakaian praktik (jaket/apron).
2. Gunakan alat keselamatan seperti: pelindung muka, kaca mata las, resipator, sarung tangan, sepatu las.
3. Jangan memegang benda kerja sesaat setelah proses pengelasan, apabila akan memegang benda kerja gunakan tang panas atau sarung tangan.
4. Sewaktu busur listrik menyala jangan sekali-kali melihat dengan mata telanjang (tanpa kaca mata las).
5. Letakkan benda kerja panas pada tempat yang aman, jangan mengenai benda-benda yang berbahaya misal: kabel elektroda atau kabel massa dan benda-benda mudah terbakar.
6. Bebaskan bagian yang akan dilas dari kontak dengan bahan-bahan yang mudah terbakar dan ruangan bertekanan. 

Langkah Kerja 
1. Siapkan mesin las dan aturlah besar amperenya. 
2. Pakailah alat-alat keselamatan kerja seperti: sarung tangan, apron, helm las, dan sepatu kerja.
3. Pasangkan klem massa sebaik mungkin agar pada saat pengelasan terjadi sirkuit listrik yang baik. Pasangkan elektroda pada tang las.
4. Siapkan alat-alat bantu seperti: sikat las, palu las dan tang penjepit.
5. Lakukan lima lajur pengelasan pada pelat yang tersedia.
6. Catatlah langkah kerja anda dalam mengelas.
7. Tunjukkan hasil laporan kerja anda kepada guru/instruktur

0 komentar:

Post a Comment