Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Sunday, March 20, 2022

Proses Kinerja Dapur Tungku Terbuka basa, Konvertor Bessemer, Proses LDAC Dan Dapur Listrik Busur Cahaya Dalam Pengolahan Baja

 2.4  DAPUR TUNGKU TERBUKA BASA
Dapur  tungku  terbuka  basa  atau  converter  martin  in  berbentuk  seperti cawan lonjong dangkal yang dilapis dengan magnesit atau dolomite.

Mula-mula batu kapur, bijih besi dan baja tua yang diisikan, dipanaskan kemudian  besi  kasar  cair  dimuatkan.  Sumber  panasnya  ialah  gas  yang dipanaskan sebelumnya dan udara atau minyak bahan bakar dan udara. 


Nyala  api  langsung  menyentuh permukaan cairan. Maksudnya ialah untuk  menghilangkan  kotorankotoran dari cairan, terutama karbon, sulfur  dan  fosfor.  Sulfur  dan  fosfor dihilangkan  oleh  terak  dan  karbon terbakar  sebagai gas. Contoh cairan logam  berulang  kali  diambil  dari dapur  dan  diuji  untuk  menetapkan kadar karbon dalam cairan.Bila  kadar  karbon  yang  diperlukan  tercapai,  terak  terbentuk  dengan menambahkan oksida besi dan kapur pada cairan. Karena kita dapat membentuk terak pada setiap saat yang diinginkan, maka baja dengan batas kadar karbon yang luas dapat diproses. 

Sekalipun konvertor martin dibangun untuk pembuatan baja dari baja tua, ternyata oven juga berguna untuk fabrikasi baja dari besi kasar dan  besi  tua  atau  bijih.  Nyala  api  yang  menyapu  memanaskan  isi  oven  dan mengoksidasikan  campuran  tambahan.  Dengan  bahan  imbuh  campuran tambahan  yang  diosidasikan  membentuk  terak.  Terak  ini  akan  menutup hubungan  lanjut  dari  isi  oven  dengan  nyala  api,  jikalau  dalam  cairan  tidak ditambahkan besi tua atau bijih.Pada  akhir  proses  pengolahan  dapat  diberikan  bahan  tambahan  lain pada cairan, baik kedalam dapur maupun pada waktu cairan disalurkan kedalam sendok  penyerok.  Hasil  akhir  konvertor  martin  disebut  baja  martin.  Baja  ini bermutu  baik,  karena  susunannya  dapat  ditentukan  dengan  teliti  disebabkan proses  yang  memakan  waktu  yang  panjang.  Oleh  karena  itu  baja  ini  berguna untuk pembuatan konstruksi dan bagian-bagian mesin (seperti baut, poros, poros engkol, batang penggerak dan pasak).

2.5  PROSES BESSEMER
Konvertor Bessemer ialah bejana baja berbentuk buah labu yang dilapis dengan  bahan  tahan  api.  Konvertor  ini  dapat  dimiringkan  untuk  memuat  dan membongkar isinya. 


Pada  proses  konvertor  bessemer  ini tidak  diterapkan  pemanasan,  karena konvertor  diisi  dengan  besi  kasar yang  sudah  dalam  keadaan cair.Setelah  diisi,  konvertor ditegakkan  kembali  dan  hembusan udara  dari  alas  dipaksakan menembus  muatan  cair  itu,  hal  ini dikenal sebagai tiupan. Setelah  beberapa  waktu  lamanya,  nyala  api  kelihatan  pada  mulut konvertor  kemudian  nyala  api  meningkat  dengan  cepat  dan  akhirnya  padam, menunjukkan  bahwa  semua  karbon,  mangan  dan  silisium  telah  terbakar  dari logam.Pada  tingkatan  ini  cairan  embutuhkan  campuran  bahan-bahan  lainnya untuk memberikan sifat-sifat baja yang diinginkan. Karenanya sejumlah karbon, mangan dan silisium yang sesuai harus ditambahkan pada cairan. Ini dilakukan dengan  menambah  unsur-unsur  tersebut  di  atas  dalam  jumlah  yang  diketahui. Biasanya  dalam  bentuk  batu  bara,  ferro  mangan  dan  ferro  silisium  ke  dalam sendok penyerok, tempat baja dialirkan. Dengan cara pemanasan terlebih dahulu ini kita meningkatkan suhu oven. 

2.6  DAPUR LISTRIK BUSUR CAHAYA
Dapur  ini  terdiri  atas  tungku  baja  berbentuk  bulat  yang  dangkal,  dilapis dengan bahan tahan api. Tiga batang elektroda karbon yang dapat dinaikkan dan diturunkan, masuk ke dalam dapur melewati tutup dapur dan menyentuh logam yang akan dilebur.  


Arus  listrik  dialirkan  melalui  elektrodaelektroda  itu  dan  membentuk  sirkuit dengan  logam.  Bila  sirkuit  tercapai, elektroda-elektroda  dinaikkan,  maka arus meloncati celah antara ujung-ujung elektroda  dan  logam.  Bunga  api  yang menjembatani  celah  itu  disebut  busur cahaya.  Panas  yang  dibangkitkan  oleh busur  cahaya  menyebabkan  logam menjadi  cair.  Proses  ini  dapat memproduksi  sampai  20  ton  baja berkualitas tinggi.

2.7    PROSES OKSIGEN BASA (PROSES L.D.A.C)
Mula-mula dikembangkan di Linz dan Donawitz di Austria sebagai proses L.D., kemudian dikembangkan lebih lanjut di Luksemburg sebagai proses LDAC. Proses  ini  merupakan  metode  yang  sederhana,  ekonomis  dan  berhasil   baik dalam pengolahan baja. Dipergunakan sejenis dapur yang sederhana. 

Pancaran oksigen bertenaga tinggi dari atas  di  injeksikan  ke  dalam  besi  cair. Oksigen mengalir lewat pengabut yang didinginkan  dengan  air,  yang  disebut tombak,  yang  memungkinkan  baja bebas nitrogen dapat diproduksi dengan cepat.  Oksigen  yang  dimasukkan melalui  tombak  bereaksi  dengan karbon,  silisium  dan  mangan  dalam besi  membangkitkan  panas  yang diperlukan  untuk  pengolahan.  Dalam proses  pengolahan  baja  ini  tidak dibutuhkan panas dengan jalan lain.

Untuk  menangani  besi  yang  mengandung  banyak  fosfor,  yang  kadangkadang  diolah  di  Inggris  dan  Eropa,  dibutuhkan  banyak  kapur.  Kapur  itu dimasukkan  dari  sebuah  alat  pembagi,  yang  merupakan  bagian  yang  tak terpisahkan  dari  tombak,  bersama-sama  dengan  pancaran  oksigen.  Jumlah kapur  yang  dimasukkan  tergantung  pada  kadar  fosfor  bijih  besi.  Inilah  proses LDAC.  Kapur  memasuki  daerah  suhu  tinggi  dan  membentuk  terak  basa  yang mampu  meniadakan  fosfor  dari  cairan.  Terak  ini  disalurkan  pada  sebahagian perjalanan selama proses peleburan berlangsung dan terbentuk terak baru.

 

Saturday, March 19, 2022

Proses Pengolahan Logam (Ferro), Besi Tuang dan Baja di Industri

2  PENGOLAHAN BAHAN
Pada proses pengolahan logam (ferro)  di pabrik, terlebih dahulu digalilah bijih-bijih besi yang berupa gumpalan tanah yang mengandung pasir besi dalam pertambangan. Kemudian bijih-bijih besi tersebut diangkut ke pabrik pengolahan besi baja untuk diproses lebih lanjut. 
Sebelum  dimasukkan kedalam dapur tinggi, bijih besi tersebut didahului proses pendahuluan, yaitu :  1.  Penyucian
2.  Pemecahan
3.  Pembersihan
4.  Pemanggangan

Maksud  perlakuan   pendahuluan  ini  adalah,  setelah  di  cuci  bersih  dari kotoran   yang  melekat  lalu  dipecah-pecah  menjadi  bagian  kecil  yang  sama besarnya  dan  mudah  diangkut  serta  mudah  pengerjaannya.  Kemudian dimasukkan  kedalam  alat  pemisah  untuk  memilah  bijih  besi  yang  banyak kandungan besinya. 

Proses  selanjutnya  di  lakukan  pemanggangan  di  dalam  oven  pemanas untuk mengurangi berat kadar belerang yang dalam bijih besi dan mengeluarkan kandungan zat asam arangnya.

Bijih-bijih besi ada beberapa macam jenisnya, jenis-jenis yang terpenting ialah:
1.  Batu besi coklat (2Fe2O3 + 3H2O), mengandung kadar besi 40%.
2.  Batu besi merah (Fe2O3), mengandung kadar besi 50% 
3.  Batu besi magnet (Fe3O4), mengandung kadar besi antara 60% 
4.  Batu besi kalsit (FeCO3), mengandung kadar besi 40%

2.1   PENGOLAHAN BESI
Seperti telah diuraikan didepan, besi di olah dari bijih besi, terutama batu besi  coklat,  batu  besi  merah  dan   batu  besi  magnet.  Tingkat  pertama  ialah mereduksi  bijih  besi  menjadi  logam  besi.  Sifat  oksida  besi  sangat  berbeda dengan  sifat  unsur  besi,  untuk  itu  zat  asam  yang  ada  didalamnya  perlu dikeluarkan.  Untuk  memisahkan  zat  asam  dari  bijih  besi  biasanya  digunakan dapur tinggi. Proses ini dikenal sebagai peleburan dalam dapur tinggi. 


Dapur  tinggi  dari  puncaknya  diberi muatan  bijih  besi,  kokas  dan  batu kapur.  Kokas  memberikan  panas dan  untuk  membantu  pembakaran. 

Dari  bawah  ditiupkan  udara  panas melalui  pipa-pipa  yang  disebut dengan  pipa  tiup  ke  dalam  dapur tinggi. Bagian-bagian bijih besi yang bukan  logam  bersenyawa  dengan batu kapur,   kemudian menjadi buih logam atau terak.Selama  pemberian  panas  yang  merupakan  proses  terus  menerus,  besi yang mencair turun ke dasar dapur tinggi dengan membiarkan terak terapung di atasnya. Terdapat dua buah saluran dan berselang-selang terak dialirkan melalui saluran  atas  dan  besi  cair  melalui  saluran  bawah  yang  kemudian  di  alirkan kedalam  cetakan-cetakan.  Balok-balok  besi  yang  diperoleh  secara  demikian disebut  besi  kasar.  Besi  kasar  yang  dihasilkan  dapur  tinggi  dibagi  menjadi  2 golongan, yaitu besi kasar kelabu dan besi kasar putih.  Suhu  kerja pada proses pengolahan besi ini 1320ºC – 1800ºC

2.2   PENGOLAHAN BESI TUANG
Besi tuang diproduksi dengan melebur kembali besi kasar kelabu dengan besi tua dan baja, lalu membakarnya dengan kokas dan batu kapur dalam dapur tinggi yang lebih kecil  sama  seperti pada dapur tinggi, dapur ini juga diisi bahan bakar dan bahan tambahan. Proses pencairan dalam dapur dilakukan beberapa kali untuk memperbaiki mutu. 


Bahan  tambahan  yang  dipakai  biasanya  kapur,  kadang-kadang  bahan tambahan  lain.  Hal  ini  dilakukan  untuk  memberikan  sifat-sifat  yang  lebih  baik kepada  besi.  Kalau  menghendaki  suhu  cair  rendah  1100ºC  –  1200ºC,  tetapi keras dan rapuh, cukup diambilkan besi kasar yang berasal dari bijih besi dengan kadar zat arang yang tingggi.

Bahan  tambahan  silisium  dipergunakan  untuk  menambah  kekuatan benda dan mempertinggi titik cair. Fosfor dapat memudahkan penuangan tetapi membuat  besi  tuang  menjadi  rapuh.  Bila  besi  tuang  dipakai  untuk  mutu  yang tinggi, maka harus ditambahkan nikel atau krom waktu terjadi proses peleburan. Besi tuang yang diberi bahan tambahan mangaan, warnanya menjadi kehitam-hitaman.

Dapur  besi  tuang  yang  dikenal  dengan nama  dapur  kubah  tingginya  bervariasi antara  3  –  10  m  dengan  suhu  kerja 1320ºC  –  1500ºC.  Panas diperoleh dari kokas  dan  udara  panas  yang  ditiupkan 

melalui  pipa  tiup  untuk  membantu pembakaran.  Besi  cair  turun  edasar dapur  kubah,  di  salurkan  dan  dialirkan kecetakan-cetakan. Cetakan-cetakan ini dibuat dari pasir khusus menurut bentuk model  kayu  yang  di  inginkan.  Produk hasil proses ini dikenal sebagai tuangan.

2.3   PENGOLAHAN BAJA
Pengerjaan dasar dalam pengolahan baja, ialah peleburan bahan-bahan logam  dan  kemudian  mengolahnya.  Bahan  bakunya  untuk  pengolahan  baja terdiri atas:
•  besi dapur tinggi (besi kasar)
•  baja tua 
•  bahan tambahan (batu kapur, silika dan antrasit)


Pengolahan  baja  modern  dialihkan  ke  metode  busur  nyala  api  atau metode oksigen basah (metode LD dan LDAC). Selama beberapa waktu, dapur tungku terbuka diterapkan secara luas dalam pengolahan baja di Inggris.  

Proses Bessemer juga diterapkan di Inggris, tetapi lebih popular di Eropa. Walaupun  masih  dipergunakan,  metode  dapur  tungku  terbuka  dan  proses Bessemer  makin  lama  makin  menjadi  kuno.  Dengan  diperkenalkannya  dapur busur nyala api dan metode oksigen basah.Dapur busur nyala api mampu mengolah baja berkualitas tinggi dan baja campuran dari baja tua. Metode oksigen basah, yang mula-mula dikembangkan di  Linz  dan  Donawitz  di  Austria  merupakan  metode  yang  sederhana  dan ekonomis untuk mengolah bermacam-macam besi kasar.Proses  Kaldo  yang  diterapkan  di  Swedia  berdasarkan  metode  dapur tungku  terbuka.  


Daripada  menambahkan  oksida  besi,  oksigen  ditiupkan  pada terak. Bejana diputar untuk membantu pemindahan panas. Metode lain yang dikembangkan di Jerman ialah proses Rotor. Metode ini sama  dengan  proses  Kaldo,  tetapi  sejumlah  oksigen  juga  ditiupkan  kedalam cairan  untuk  membantu  pengoksidasian  yang  cepat.  Bejana  dalam  proses  ini juga diputar untuk membantu pemindahan panas.Bila lapisan dapur rusak karena panas yang berlebihan, lapisan diperbaiki antara  proses  pembakaran  dengan  cara  mengkondisikannya  (Fettling).  Cara memuat dapur dan proses peleburan diatur untuk mengurangi kerusakan lapisan, tetapi tetap diperlukan perbaikan pada setiap kerusakan. Perbaikan itu dilakuk an 

dengan  melempar  dolomite,  maknesit  atau  dalam  hal-hal  tertentu  pasir  silika kebagian yang rusak. Suhu kerja pengolahan baja ini 1320ºC – 1500ºC.


Friday, March 18, 2022

Sifat-Sifat Mekanik Logam dan Bahan Bukan Logam Dalam Teknik Bangunan dan Mesin

 1.3.4  SIFAT-SIFAT MEKANIK LOGAM
1.  Kekuatan  (strenght)  menyatakan  kemampuan  bahan  untuk  menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan tersebut menjadi patah Kekuatan ini ada beberapa  macam,  dan  ini  tergantung  pada  beban  yang  bekerja  antara  lain dapat  dilihat  dari  kekuatan  tarik,  kekuatan  geser,  kekuatan  tekan,  kekuatan puntir, dan kekuatan bengkok.


2.  Kekerasan (hardness)  dapat didefinisikan sebagai kemampuan bahan untuk tahan terhadap goresan, pengikisan (abrasi), penetrasi. Sifat ini berjkaitan erat dengan  sifat  keausan  (wear  resistance).  Dimana  kekerasan  ini  juga mempunyai korelasi dengan kekuatan.

3.  Kekenyalan  (easticity)  menyatakan  kemampuan  bahan  untuk  menerima tegangan  tanpa  mngakibatkan  terjadinya  perubahan  bentuk  yang  permanen setelah  tegangan  dihilangkan.  Bila  suatu  bahan  mengalami  tegangan  maka akan  terjadi  perubahan  bentuk.  Bila  tegangan  yang  bekerja  besarnya  tidak melewati  suatu  batas  tertentu  maka  perubahan  bentuk  yang  terjadi  bersifat sementara,  perubahan  bentuk  ini  akan  hilang  bersama  dengan  hilangnya tekanan,  maka  sebagian  bentuk  itu  tetap  ada  walaupun  tegangan  telah dihilangkan.Kekenyalan  juga  menyatakan  seberapa  banyak  perubahan  bentuk  elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, dengan kata lain kekenyalan manyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke  bentuk  dan  ukuran  semula  setelah  menerima  beban  yang  menimbulkan deformasi.

4.  Kekakuan  (stiffness)  menyatakan  kemampuan  bahan  untuk  menerima tegangan  atau  beban  tanpa  mengakibatkan  terjadinya  perubahan  bentuk (deformasi)  atau  defleksi.  Dimana  dalam  beberapa  hal  kekakuan  ini  lebih penting dari pada kekuatan.

5.  Plastisitas  (plasticity)  menyatakan  kemampuan  bahan  untuk  mengalami sejumlah  deformasi  plastis  yang  permanen  tanpa  mengakibatkan  terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai  proses  pembentukan  seperti,  forging,  rolling,  extruding  dan sebagainya.  Sifat  ini  sering  juga  disebut  sebagai  keuletan  atau  kekenyalan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastis yang cukup tinggi dikatakan  sebagai  bahan  yang  mempunyai  keuletan  atau  kekenyalan  tinggi, dimana bahan tersebut  dikatakan ulet atau kenyal  (ductile).  Sedanga bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi plastis dikatakan sebagai bahan yang  mempunyai  keuletan  yang  rendah  atau  dikatakan  getas  atau  rapuh (brittle). 

6.  Ketangguhan (toughness)  menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah  energi  tanpa  mengakibatkan  terjadinya  kerusakan.  Juga  dapat dikatakan  sebagai  ukuran  banyaknya  energi  yang  diperlukan  untuk mematahkan  suatu  benda  kerja,  pada  suatu  kondisi  tertentu.  Sifat  ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit untuk diukur.

7.  Kelelahan (fatique)  merupakan kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang-ulang  (cyclis stress)  yang besarnya masih jauh dibawah  batas  kekuatan  elastisitasnya.  Sebagian  besar  darikerusakan  yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan. Karenya kelelahan merupakan  sifat  yang  sangat  penting  tetapi  sifat  ini  juga  sulit  diukur  karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya.

8.  Keretakan (crack)  merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya merupakan fungsi waktu, dimana pada saat bahan tersebut menerima beban yang besarnya relatif tetap.

Berbagai  sifat  mekanik  diatas  juga  dapat  dibedakan  menurut  cara pembebanannya, yaitu sifat mekanik statik, sifat terhadap beban statik, yang besarnya tetap atau berubah dengan lambat, dan sifat mekanik dinamik, sifat mekanik  terhadap  beban,  yang  berubah-rubah  atau  mengejut.  Ini  perlu dibedakan  karena  tingkah  laku  bahan  mungkin  berbeda  terhadap  cara pembebanan yang berbeda.

1.3.5.  Bahan Bukan Logam
Bahan bukan logam ternyata selalu dibutuhkan, baik dalam teknik bangunan dan mesin, bangunan umum, teknik proses, maupun keperluan lainya.Bukan logam selain digunakan sebagai bahan pengganti logam untuk beberapa keperluan juga sangat dibutuhkan sebagai bahan utama sesuaidengan kemampuan yang dimiliki dan sifat-sifatnya yang khas untukberbagai keperluan.Bahan bukan logam yang penting untuk bahan teknik antara lain dapat digolongkan sebagai berikut
a) Bahan pelumas : minyak dan gemuk.
b) Bahan bakar : padat, cair, dan gas.
c) Bahan paking : perapat cairan dan perapat gas.
d) Bahan isolasi : isolasi panas, isolasi listrik, dan isolasi getar.
e) Bahan asah.
f) Karet.
g) Plastik. 

h) Tekstil /kain
i) Kaca
j) Kertas, keramik, dll

c.  Rangkuman
1.  Bahan teknik dapat digolongkan dalam kelompok logam dan bukan logam. 

2.  Dari semua golongan logam dapat dibedakan menjadi lima bagianyaitu, logam berat, logam ringan, logam mulia, logam refraktori, dan logam radioaktif.

3.  Besi murni adalah bahan yang lunak sedangkan zat arang (bukanlogam) adalah bahan yang rapuh, paduan besi dengan zat arangmenjadi baja yang keras dan liat.

4.  Logam ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahandasarnya adalah unsur besi (Fe) dan karbon ( C).  

5.  Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih besi didalam dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar atau besimentah. 

6.  Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). 

7.  Bahan bukan logam sangat dibutuhkan, baik dalam teknik bangunan dan mesin, bangunan umum, teknik proses, maupun keperluan lainya. 

8.  Beberapa sifat logam yang penting adalah : Sifat mekanis, sifat fisis, sifat kemis, dan sifat teknologis.

9.  Kebanyakan dari logam non ferro adalah tahan terhadap korosi.

10.  Logam dapat diklasifikasikan sebagai logam berat dan logam ringan. 

Latihan 2 

1.    Uraikan dengan singkat logam ferro dan logam non ferro.
2.    Sebutkan macam-macam bijih besi untuk membuat besi dan baja.
3.    Sebutkan 2 contoh benda dengan bahan dasar tembaga, aluminium! 
4.   sebutkan 2 benda dari  bahan Loyang dan timbel, serta jelaskan sifatnya!
5.    Jelaskan jenis, sifat dan kegunaan logam non ferro. 
6.    Apa yang dimaksud logam berat dan logam ringan.
7.    Apa yang dimaksud sifat mekanis pada logam.
8.    Jelaskan logam mulia dan sebutkan contohnya.
9.    Apakah logam radio aktif yang dimaksud.
10.  Jelaskan kegunaan logam non ferro.

Thursday, March 17, 2022

Jenis-Jenis Logam Dalam Dunia Teknik atau Industri

1.3   JENIS-JENIS LOGAM
Pada garis besarnya logam digolongkan menjadi dua, yaitu logam besi (ferro)  dan  logam  non ferro.  Logam  besi  terdiri  dari  baja,  baja  tuang,  paduan besi. Untuk logam non ferro dikelompokkan menjadi dua, yaitu logam berat dan logam ringan. Logam berat murni terdiri dari tembaga, timah putih, seng, timah hitam,  nikel,  wolfram,  dan  lain-lain.  Sedangkan  contoh  logam  berat  paduan adalah  kuningan,  perunggu  dan  patri.  Logam  ringan  murni  terdiri  dari aluminium,  perunggu,  berylium.


Contoh  logam  ringan  paduan  adalah  anti corodal, aluman dan avional.
Dari semua golongan logam dapat dibedakan menjadi lima bagian yaitu:
(a).   Logam berat adalah apabila berat jenisnya lebih besar dari 5 kg/dm3
Misalnya : nikel, kromium, tembaga, timah, seng, dan besi.
(b).   Logam ringan adalah apabila berat jenisnya kurang dari 5 kg/dm3
Misalnya : aluminium, magnesium, natrium, titanium, danlain- lain. 
(c).   Logam mulia adalah logam mempunyai sifat-sifat khusus seperti:Tahan terhadap bahan kimia, tahan terhadap korosi, dll.Contoh: Emas (Au), Platina (Pt), Perak (Ag).. mIsalnya:  emas, perak dan platina.
(d).  Logam refraktori yaitu logam tahan api. Misalnya : wolfram, molebdenum, dan titanium.
(e).   Logam radioaktif . misalnya : uranium dan radium.

1.3.1   LOGAM FERRO
Logam ferro yang dimaksud disini adalah logam besi. Logam besi dalam pemakaiannya  terlampau  lunak,  sehingga  dipadukan  dengan  zat  arang  untuk mendapatkan  sifat  kekerasan.  Adapun  menurut  pembagiannya  logam  ferro dibagi menjadi:

a.  Besi Tuang
Komposisi: Campuran besi dan karbon, kadar karbon sekitar 4% 
Sifat:  Rapuh,  tidak  dapat  ditempa,  baik  untuk  dituang,  kuat  dalam pemadatan, lemah dalam tegangan Penggunaan: Alas mesin, meja datar, badan ragum, bagian-bagian mesin 
bubut, blok silinder, cincin torak. 

b.  Besi Tempa
Komposisi: 99% besi murni dengan sidikit kotoran.
Sifat:  Dapat  ditempa,  liat,  tidak  dapat  dituang,  tetap  seperti  adonan  bila 
dipanasi.Penggunaan: Rantai jangkar, kait keran, landasan kerja plat.

c.  Baja Lunak
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,1% - 0,3%.
Sifat: Dapat ditempa, liat.
Penggunaan:  Mur,  baut,  sekrup,  pipa,  keperluan  umum  dalam pembangunan.

d.  Baja Karbon Sedang
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,4% - 0,6%.
Sifat: Lebih kenyal daripada keras
Penggunaan: Benda kerja tempa berat, poros, rel baja

e.  Baja Karbon Tinggi
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,7% - 1,5%.
Sifat: Dapat ditempa, dapat disepuh keras dan dimudakan, mudah ditempa.
Penggunaan: Kikir,  pahat, gergaji, tap, stempel, alat-alat mesin bubut dan sebagainya.

f.  Baja Cepat Tinggi
Komposisi:  Baja  karbon  tinggi  ditambah  nikel  atau  kobal,  chrom  atau tungsten.
Sifat: Rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kerasnya, dapat disepuh keras dan dimudakan.
Penggunaan: Mesin bubut, alat-alat mesin, mesin bor dan sebagainya.

Dari semua jenis logam dapat digolongkan menjadi logam murni dan logam paduan. Logam paduan artinya logam yang dicampur dengan logam lainatau bahkan dicampur dengan bukan logam.

Dalam penggunaan dan pemakaian pada umumnya, logam tidak merupakan logam murni melainkan logam paduan. Logam murni dalam pengertian ini adalah logam yang tidak dicampur dengan unsur lainnya atau pengertianlain yaitu yang diperoleh dari alam (hasil tambang) dalam keadaan murni dengan kadar kemurnian 99,99 %.

Dengan memadukan dua logam atau lebih dapat diperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari pada logam aslinya. Memadukan dua logam yang lemah dapat diperoleh logam paduan yang kuat dan keras. Misalnya tembaga dan timah, keduanya adalah logam yang lunak, bila dipadukan menjadi logam yang keras dan kuat dengan nama perunggu. Besi murni adalah bahan yang lunak sedangkan zat arang (bukan logam) adalah bahan yang rapuh, paduan besi dengan zat arang menjadi baja yang keras dan liat.


1.3.2   LOGAM NON FERRO
Logam  Non  Ferro  disebut  juga  dengan  logam  bukan  besi, karena  tidak mempunyai  kandungan  besi  (Fe).  


Dari logam non ferro berat yang penting dalam paduan disebut tembaga, timah dan timbal. Dalam paduan ini dapat digunakan logam-logam berat sebagai unsure  paduan  seperti  seng,  antimon,  perak,  emas  dan  cadmium.  Logam  non ferro  berat  nikel,  molibden  dan  wolfram  merupakan  elemen  penting  sebagai elemen paduan dalam baja.

Logam  non  ferro  ringan  yang  penting  dalam  paduannya  disebut aluminium dan maknesium. 

Sifat  mekanik  logam  non  ferro  pada  umumnya  tidak  baik,  tetapi  hal  ini dapat  diperbaiki  dengan  paduan.  Sedangkan  pada  umumnya  logam  non  ferro tahan terhadap korosi, hal ini disebabkan kulit korosi yang kuat. Beberapa logam non  ferro  seperti  tembaga  dan  aluminium  mempunyai  daya  penghantar  panas dan  daya  penghantar  listrik  yang  baik.  Yang  termasuk  jenis  logam  non  ferro antara lain:

a.  Tembaga 
Warna: Coklat kemerah-merahan.
Sifat: Dapat ditempa, liat, penghantar panas dan listrik yang baik, kukuh.
Penggunaan:  Suku  bagian  listrik,  pemipaan,  alat-alat  dekorasi  dan sebagainya.

b.  Aluminium
Warna: Biru Putih
Sifat: Dapat ditempa, liat, bobot ringan, penghantar yang baik, baik untuk dituang.
Penggunaan:  Alat-alat  masak,  reflector,  industri  mobil,  industri  pesawat terbang.

c.  Timbel
Warna: Biru kelabu. 
Sifat: Dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi air dan asam, bobot sangat berat.
Penggunaan: Kabel, baterai, bubungan atap.

d.  Timah
Warna: Bening keperak-perakan.
Sifat: Dapat ditempa, liat tahan korosi.
Penggunaan:  Melapisi  lembaran  baja  lunak  (pelat  timah),  industri pengawetan.

1.3.3  CAMPURAN NON FERRO
Campuran  non  ferro  ini  merupakan  campuran  antara  logam  non  ferro berat maupun logam non ferro ringan. Yang termasuk campuran non ferro antara lain:

a.  Loyang
Komposisi: Tembaga 65%, seng 35%.
Sifat: Empuk, lunak.
Penggunaan: Batang, kawat, sekrup, paku keeling, tuangan.

b.  Perunggu Fospor
Komposisi: Tembaga 90%, timah 9%, fosfor 1%.
Sifat: Kenyal, tahan korosi dengan baik.
Penggunaan: Bantalan mesin, pompa air.

c.  Duralumin
Komposisi: Aluminium 95%, tembaga 4%, mangan 1%.
Sifat: Dapat ditempa, liat, dapat dipukul dengan palu, direntangBobot: Ringan, kukuh.
Penggunaan: Pesawat terbang, suku bagian kendaraan, paku keling, mur, baut.

d.  Pelat Timah
Lembaran  tipis  baja  lunak  dilapis  timah  pada  kedua  belah  sisi  dan  pada semua tepinya. Harus berhati-hati benar dalam menangani dan menyimpan pelat  timah.  Lembaran  pelat  timah  harus  disimpan  dengan  kertas  atau bahan  lain  yang  sesuai  di  antara  setiap  pelat  untuk  mencegah  lepasnya lapis timah karena sesuatu hal. Bila lapis timah hilang akan timbul karatan. 

Pelat  timah  harus  diberi  tanda  dengan  pensil  tajam  dan  dipotong  tepat menurut  garis  itu.  Tepi  potongan  harus  dilapis  dengan  pateri,  juga  untuk mencegah terjadinya karatan. Bila tepi potongan berada pada sambungan, maka pematerian tepi dilakukan pada waktu memateri sambungan.Pelat  timah  sama  sekali  tidak  boleh  dipukul  dengan  martil.  Harus dipergunakan  kayu  keras  atau  martil  kayu.  Landasan  pande  timah  atau potongan-potongan kayu keras yang sesuai bentuknya dapat dipergunakan sebagai sarana pembentuk.


Memahami Dan Memilah Jenis-Jenis Bahan Teknik

Bahan  Teknik  adalah  semua  unsur  atau  zat  yang  berbentuk  padat,  cair, atau gas yang banyak digunakan untuk kebutuhan keperluan dunia teknik atau industri

Setiap  orang  yang  berkecimpung  dalam  lapangan  keteknikan,  misal tukang,  ahli  teknik,  maupun  pembuat  design,  seharusnya  mempunyai pengetahuan  yang memadai  mengenai  bahan-bahan  yang  berhubungan  dengan  pekerjaan  mereka  sehari-hari.  Bagi  mereka,  memiliki  pengetahuan mengenai  jenis-jenis  bahan  dan  sifat-sifat  dari  bahan  adalah  sangat  perlu. Dengan  pengetahuan  tersebut mereka  akan tahu  bagaimana  memperlakukan bahan-bahan  yang  mereka  pakai  dengan  sebaik-baiknya  atau  memanfaatkan dan menghindari penggunaan bahan yang berbahaya. Mereka mengerti bahan apa  yang  harus  dipakai  untuk  suatu  maksud  tertentu  dan  dapat  mencari alternatif bahan pengganti dan sebagainya. 

Bahan-bahan tersebut ada yang berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah pada suhu tertentu (padat, cair, gas).  Bahan teknik pada dasarnya dapat di bagi dalam 2 golongan, yaitu:

Peta konsep : 


1.   Bahan Logam
Dimana  bahan  logam  tersebut  biasanya  mempunyai  sifat-sifat  sebagai berikut:

•  Penghantar listrik atau panas yang baik.
•  Dapat dibentuk dengan proses panas dan dingin.
•  Mempunyai tegangan tarik tinggi.

2.  Bahan bukan logam
Dimana bahan bukan logam tersebut biasanya mempunyai sifat-sifat:

•  Tidak baik untuk penghantar listrik dan panas.
•  Sulit untuk dibentuk

Bahan  penghantar  (conductors)  adalah  bahan  yang  menghantarkan  listrik dengan  mudah. 

Bahan  ini  mempunyai  daya  hantar  listrik  yang  besar  dan tahanan listrik kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik.  Dalam  teknik  listrik,  bahan  penghantar  yang  sering  dijumpai  adalah tembaga dan aluminium.

Bahan  penyekat  (insulating  materials)  adalah  bahan  yang  berfungsi  untuk menyekat (misal antara 2 penghantar) agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus  apabila  kedua  penghantar  tersebut  bertegangan.  

Bahan  penyekat  harus mempunyai  tahanan  jenis  besar  dan  tegangan  tembus  yang  tinggi.  Bahan penyekat yang sering ditemui dalam teknik listrik adalah gelas, keramik, mika, tekstil, prespan, plastik, karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya.

Bahan  setengah  penghantar  (semi  conductors  materials)  adalah  bahan yang mempunyai daya hantar lebih kecil dibandingkan bahan konduktor, tetapi lebih  besar  dibandingkan  bahan  isolator


Bahan  magnetik  (magnetic  materials)  dikelompokan  menjadi  3  kelompok, yaitu  ferro  magnetik,  para  magnetik  dan  dia  magnetik.  Bahan  ferro  magnetik adalah  bahan  yang  mempunyai  permeabilitas  tinggi  dan  mudah  dialiri  garisgaris gaya magnet. 

Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, pasir besi, stalloy, dan sebagainya. Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet permanen, misal alnico, cobalt, baja arang dan sebagainya. Baja  untuk  magnet  sering  dijumpai  pada  pelat-pelat  motor/generator,  pelat tranformator,  dan  sebagainya.  Dalam  bidang  elektronika  penggunaan  bahan magnet biasanya pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan sebagainya

Latihan 1
1. Pengertian dari bahan teknik adalah…..
2. Sebutkan 3 ciri dari bahan logam !
3. Sebutkan 6 contoh benda logam !
4. Sebutkan 3 ciri dari bahan non logam !
5. Sebutkan 6 contoh benda non logam !
6. Perbedaan dari bahan konduktor dan isolator adalah…..
7. Bahan penyekat adalah…, sebutkan 2 contohnya !
8. Sebutkan 3 penggunaan bahan magnetic pada bidang elektronika ! 

Wednesday, March 16, 2022

Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran Dan Aktivitas Pembelajaran Serta Latihan Jawaban Dengan Jawabannya

Untuk memberikan pengaruh yang signifikan, maka pemilihan dan penggunaan media harus benar dan tepat. Berikut ini beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pemilihan media, sebagai berikut:


1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran dan menyentuh aspek kogintif, afektif, dan psikomotorik.

2. Tepat mendukung materi
Pemanfaatan media pembelajaran harus dapat mendukung materi ajar yang bersifat fakta, konsep, dan prinsip. Perlu dipahami bahwa tidak semua materi dapat disajikan secara mudah melalui media pembelajaran. Dalam tataran tertentu harus disajikan dalam symbol atau konsep atau sesuatu yang lebih umum, kemudian diikuti dengan penjelasan.

3. Sesuai dengan kemampuan peserta didik
Media pembelajaran yang dipilih hendaknya dapat diselaraskan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik dalam mendalami isi materi.

4. Praktis
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.

5. Dapat diaplikasikan oleh Guru
Guru harus benar-benar mampu menggunakan media yang telah dipilih. kebermaknaan media pembelajaran sangat ditentukan oleh seberapa terampil guru menggunakannya. 

6. Faktor peserta didik
Peserta didik terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disamaratakan. Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar adalah besar kecilnya kelompok, latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing- masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang tepat untuk dipilih.

Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran harus memperhatikan kriteria-kriteria tersebut akan menghasilkan media pembelajaran yang berkualitas dan sesuai digunakan untuk masing-masing materi pembelajaran.

Aktivitas Pembelajaran


Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, beberapa aktivitas yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut

1. Diskusilah dengan sesama peserta diklat di kelompok Anda untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
a. Kompetensi yang harus dicapai dalam mempelajari materi pembelajaran ini!
b. Bahan bacaan apa saja yang ada di materi pembelajaran ini
c. Cara mempelajari materi pembelajaran ini
Tuliskan hasil diskusi tersebut dengan menggunakan LK - 1

2. Pelajari bahan bacaan 1, lalu diskusikan dan gali informasi melalui internet tentang beberapa permasalahan berikut ini dalam kelompok Anda.

a. Mengapa media pembelajaran perlu dikuasai dan diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Keuntungan apa saja yang diperoleh Guru, jika menggunakan media dalam pelaksanakan kegiatan pembelajaran.

Jawablah permasalahan tersebut dalam kelompok dan tuliskan jawabannya pada LK-2. 3. Lanjutkan dengan mempelajari bahan bacaan berikutnya dan temukan jawaban dari permasalahan berikut:

a. Faktor-faktor apa yang menjadi pertimbangan ketika memilih media yang tepat untuk suatu topik pembelajaran.

b. Buatlah diagram proses pemilihan media berdasarkan (1) lingkungan belajar; (2) tingkatan siswa; (3) karakteristik materi (contoh: konstruksi bangunan).

Latihan
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan seksama
1. Jelaskan pengertian media!
2. Jelaskan mengapa media pembelajaran perlu digunakan oleh Guru dalam kegiatan tatap muka di kelas?
3. Berikan contoh media-media pembelajaran yang masih tetap digunakan dalam pembelajaran!
4. Faktor apa yang perlu diperhatikan ketika memilih media pembelajaran?

Rangkuman
Proses pembelajaran merupakan kegiatan melaksanakan kurikulum, agar dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan sesuai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya menghantar peserta didik menuju perubahan perilaku. Dalam mencapai tujuan tersebut, peserta didik berinteraksi dengan lingkungan belajar yang dikendalikan oleh guru melalui pembelajaran. Lingkungan belajar itu mencakup tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi, dan penilaian pembelajaran. 

Bahan pembelajaran adalah seperangkat materi keilmuan berupa fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu pengetahuan yang dapat menunjang tujuan pembelajaran. Dalam metodologi terdapat dua hal yang menonjol yaitu metode mengajar dan media pembelajaran.

Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan (1) pesan, (2) merangsang pikiran, (3) perasaan, (4) perhatian, dan (5) kemauan siswa.

Media pembelajaran berdasarkan Sukartiwi (1996), dapat (1) meningkatkan motivasi peserta didik, (2) menghilangkan rasa bosan bagi peserta didik, (3) memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran, (4) membuat proses pembelajaran lebih sistematis. Secara empiris media pembelajaran ternyata dapat membangun daya tarik belajar hingga 43% (University of Minnesota); peningkatan belajar hingga 200% (University of Wisconsin); 38% materi yang telah dipelajari masih dapat diingat (University of Hardvard & Columbia); dapat menjelaskan hal kompleks dalam waktu singkat (Wharton School of Business).

Untuk memberikan pengaruh yang signifikan, maka pemilihan dan penggunaan media harus benar dan tepat. Kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pemilihan media, adalah: sesuai dengan tujuan pembelajaran, tepat mendukung materi, sesuai dengan kemampuan peserta didik, praktis, dapat diaplikasikan oleh Guru, faktor peserta didi

Kunci Jawaban Latihan
Kegiatan Belajar 1
1. Salah satu unsur dalam perencanaan pembelajaran adalah unsur sistematis, yang dimaksud adalah bahwa antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi.

2. SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar.

3. IPK perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) tidak perlu dirumuskan sebagai indikator pada RPP, meskipun demikian perilaku sikap spiritual dan sikap sosial tersebut harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran yang disusun berdasarkan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4.

4. Contoh rumusan tujuan yang mengandung unsur A-B-C-D

Kegiatan Belajar 2
1. Media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan (1) pesan, (2) merangsang pikiran, (3) perasaan, (4) perhatian, dan (5) kemauan siswa.

2. Media pada prinsipnya dapat mempermudah hal-hal kompleks menjadi sederhana atau sebaliknya; media dapat mempersingkat waktu belajar (efisiensi), mengurangi kelelahan fisik bagi guru.

3. Papan tulis, Modul, Buku, Flipchart, Poster

4. Tujuan pembelajaran, peserta didik, kemampuan menggunakan media oleh guru

EVALUASI
Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar.
1. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
a. Pada dimensi perkembangan kognitif kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).
b. Pada dimensi perkembangan kognitif kelas X dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XI dan kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).
c. Pada dimensi pengetahuan (knowledge) kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XI dilanjutkan sampai metakognitif.
d. Pada dimensi pengetahuan (knowledge) kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XII dilanjutkan sampai metakognitif.

2. Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014, komponen dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat ....
A. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) kompetensi pembelajaran, (3) materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, (4) kegiatan pembelajaran, dan (5) penilaian pembelajaran.
B. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) kompetensi pembelajaran, (3) materi pembelajaran, (4) pendekatan pembelajaran, dan (5) penilaian pembelajaran.
C. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) tujuan pembelajaran, (3) materi pembelajaran, (4)metodepembelajaran, (5)sumberbelajar,dan (6) penilaian.
D. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan dan sumber belajar.

3. Dibawah ini merupakan rambu-rambu penyusunan RPP, kecuali ….
A. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran
B. RPP dikembangkan pada tingkat nasional dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi kemampuan emosi, maupun gaya belajar
C. RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik untuk melaksanakan proses belajar dan kerjasama
D. RPP sesuai dengan kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan terpusat pada peserta didik

4. Yang termasuk langkah pengembangan RPP yang tepat/ benar adalah:
A. Analisis KI dan KD untuk menetapkan Tujuan pembelajaran
B. Analisis KI dan KD untuk menetapkan materi pembelajaran
C. Analisis KI dan KD untuk menetapkan Indikator Pencapaian Kompetensi
D. Analisis KI dan KD untuk menetapkan model pembelajaran

5. Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan perumuskan indikator
pencapaian kompetensi, kecuali...
A. Indikator merupakan penanda perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk pengetahuan (KD dari KI-3) dan perilaku keterampilan (KD dari KI-4); perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan sikap (KD dari KI-1 dan KI-2) yang semuanya menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
B. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) dapat atau tidak perlu dirumuskan sebagai indikator pada RPP, tapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada perumusan Tujuan Pembelajaran
C. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan dimensi proses kognitif (the cognitive process of dimention) dan dimensi pengetahuan (knowledge of dimention) untuk kompetensi pengetahuan, dan dimensi keterampilan abstrak atau konkret untuk kompetensi keterampilan
D. Pengembangan Indikator bersumber pada materi pokok dalam silabus dan materi buku teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) sesuai dengan karakteristik peserta didik

6. Sebelum merumuskan tujuan pembelajaran, hal yang harus dilakukan adalah :
A. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
B. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran.
C. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
D. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan

7. Sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi adalah :
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
D. Standar Kompetensi Lulusan

8. Dalam mengembangkan indikator hendaknya :
A. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi
B. Adanya keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
C. Adanya keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran
D. Sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi

9. Pemilihan media dilakukan dengan mempertimbangkan:
A. Kesesuaian media dengan tujuan, materi dan perkembangan siswa
B. Kecanggihan media
C. Keseuaian media dengan paradigma pembelajaran
D. Kelengkapan dan kualitas media

10. Dalam mengembangkan indikator hendaknya :
A. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi.
B. Adanya keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
C. Adanya keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
D. Sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi

11. Seorang guru menggunakan media dalam mengajar, hal ini karena:
A. Tuntutan kurikulum
B. Anjuran Kepala Sekolah
C. Media membantu siswa agar lebih mudah memahami materi
D. Keberadaan media mengurangi beban tugas guru

12. Penggunaan Media akan efektif dalam pembelajaran bila
A. Dapat membantu guru mempercepat materi
B. Dapat meningkatkan motivasi siswa melalui bermain
C. Dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa
D. Dapat menyelesaikan materi ajar melebihi target

13. Berikut ini keuntungan media dibuat oleh guru, kecuali:
A. Sesuai dengan tingkat/karakteristik belajar
B. Sesuai dengan tingkat tujuan yang dicapai
C. Sesuai dengan tingkat karakteristik guru
D. Sesuai dengan materi yang disajikan

14. Setelah membaca teks siswa diharapkan mengidentifikasikan sedikitnya 5 kata kerja dengan tepat untuk itu guru menggunakan media teks, pertanyaan ini berkaitan dengan kriteria …
A. Kesesuaian
B. Tingkat kesulitan
C. Ketersediaan
D. Kualitas teknis

15. Media yang kita gunakan di kelas hendaknya memiliki tingkat kejelasan bagi siswa termasuk tulisan guru harus bisa dibaca oleh siswa. Ini berkaitan dengan kriteria :
a. Kesesuaian
b. tingkat kesulitan
c. ketersediaan
d. kualitas teknis

KUNCI JAWABAN
1. A 
2. D 
3. B 
4. C 
5. D 
6. B
7. C
8. D
9. A
10. C
11. C
12. C
13. A
14. D
15. D

GLOSARIUM
1. RPP = Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, adalah rencana gegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih
2. IPK = Indikator Pencapaian Kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi
3. A-B-C-D = Audience, Behaviour, Condition, Degree
4. SKL = Standar Kompetensi Lulusan, adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan ysng mencakup Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
5. KI = Kompetensi Inti, merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL
6. KD = Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses pembelajaran
7. Taksonomi, seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik.


Tuesday, March 15, 2022

Jenis-Jenis Media Pembelajaran Proses Pembelajaran

Media pembelajaran dapat dikelompokkan dalam berbagai cara penggunaannya. Pada bahan ajar ini, hanya dibahas media berdasarkan panca indera/sense dan yang umum digunakan.

Konsep keterbacaan visual sebagai dasar aplikasi media pembelajaran telah dikembangkan sejak lama, dalam bentuk grafis misalnya sketsa, gambar, foto, tabel, diagram, dan lain sebagainya. Hal itu tercermin pada buku-buku pelajaran yang menampilkan pesan secara visual dengan menggunakan ilustrasi sehingga mampu memperjelas keterbacaan verbal. Lebih lanjut pesan itu, ditampilkan pada berbagai media, termasuk televisi, dan media cetak Nana Sudjana (2005:9) menyatakan bahwa pada dasarnya tidak ada bentuk media visual yang sepenuhnya realistis, nyata, atau konkret. Suatu obyek atau kejadian nyata yang dipelajari selalu mempunyai aspek-aspek yang tidak bisa dinyatakan seluruhnya secara ilustratif, sekalipun bentuk tiga dimensi. Dengan demikian visualisasi suatu obyek atau kejadian tersusun secara berurut dari realistis sampai abstrak. Penggunaan pesan visual memberikan pengaruh tinggi terhadap prestasi belajar, terutama dalam hal menariknya sebuah pembelajaran.


Berikut ini penjelasan singkat tentang media pembelajaran tersebut : 
 Audio

Merupakan media yang dapat ditemukan dalam bentuk suara (berupa pesan yang disampaikan oleh tiap orang), gramaphone, pita-rekaman suara, pembicaraan melalui telepon. 
 Visual
Media visual mencakup: buku teks, majalah, surat kabar/Koran, clipping dari berbagai publikasi, dan lain-lain. 
 Visual 2D
Media visual 2D mencakup: gambar, poster, chart, grafik, kartun, dan lainlain. 
 Visual 3D
Media visual 3D mencakup: model, mock-up, materi pamer, bola dunia, sampel 3D dalam bentuk animasi dan non-animasi. 
 Visual Proyeksi-Statis
Media visual proyeksi-statis mencakup: slide, filmstrips, OHP (Over Head Projector), micro-image-system, micro-film, micro-card. 
 Audio-Video (AV) Proyeksi-bergerak
Media AV Proyeksi-bergerak mencakup: film, Televisi, CCTV, kaset video. 
 Paket Multimedia
Media multimedia mencakup: slide+pita, slide + pita + buku kerja, radio + slide + poster, TV + buku kerja. 
 Media Lingkungan: tanah dan batuan, air, tanaman 

Hingga saat ini, beberapa media tersebut masih digunakan. Meskipun seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, beberapa media telah berubah baik bentuk, fungsi, dan cara penyajian/penggunaannya. Contoh media televisi dikombinasikan dengan internet dan perangkat wireless-mic dan camera sehingga dapat digunakan untuk pembelajaran dengan moda tatap muka secara online atau dikenal dengan teleconference. Disamping media-media tersebut, telah berkembang media baru berbasis TIK seperti teleconference (untuk memfasilitasi pembelajaran jarak-jaruh/PJJ atau online learning), TV kabel, komunikasi satelit, dan lain-lain.

Inovasi dalam teknologi informasi dan komunikasi turut mewarnai keberadaan media pembelajaran.

Dalam modul ini, hanya akan dibahas beberapa media yang umum digunakan dalam pembelajaran dewasa ini. Hal ini bukan karena media tersebut lebih penting daripada yang lain, tetapi ada beberapa media yang telah mengalami perubahan drastis dan ada beberapa media yang tidak relevan untuk digunakan karena sulit pengoperasiannya, tidak ekonomis, dan jika terjadi kerusakan pada salah satu komponennya sulit untuk menemukan suku-cadangnya, demikian halnya dengan media lingkungan. Untuk itu, Anda dapat menemukannya dari sumber bacaan lain.

1. Media Grafis

Media grafis adalah media yang mengandung pesan visual berbentuk tulisan, garis, titik, atau symbol yang merupakan ikhtisar, gambar atau juga rangkuman dari sebuah kejadian, data, atau gagasan. Ragam media grafis yang dapat ditemukan di sekolah, seperti:

a. Diagram/Grafik
Diagram/grafik adalah lambang-lambang tertentu yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu hal yang sudah biasa dilaksanakan dalam suatu system atau suatu gambaran yang menerangkan/memperlihatkan suatu sajian data. Diagram/grafik dapat berbentuk garis, lingkaran, batang, dll.

Berikut disajikan contoh diagram/grafik (Grafik Batang, Grafik Garis, Grafik Lingkaran).


b. Bagan

Bagan atau juga sering disebut chart adalah media pembelajaran yang disajikan berbentuk diagram, seperti proses produksi, struktur organisasi, dan lain-lain.

c. Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.

d. Gambar

Gambar atau foto adalah bahasa bentuk/rupa yang umum. Gambar merupakan alat visual yang bersifat kongkrit/riil. Melalui gambar atau foto dapat tergambar dengan jelas sebuah informasi atau gagasan. Penyajian sesuatu dengan gambar umumnya lebih jelas dibanding pengungkapan dengan tulisan atau ucapan.

e. Kartun

Kartun merupakan bentuk komunikasi grafis, dimana gambar yang ditampilkan memerlukan interpretasi karena menggunakan simbol-simbol yang merupakan kasan maupun pesan terhadap suatu situasi atau orang tertentu, tetapi pesan tersampaikan dengan cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya bersifat sederhana

f. Poster

Poster memiliki kemiripan dengan kartun. Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan yang memberikan informasi tentang satu atau lebih ide pokok. Poster mampu untuk mempengaruhi dan memotivasi perilaku seseorang yang melihatnya.

Untuk tujuan pembelajaran, poster hanya dapat digunakan jika didasarkan pada pertimbangan untuk memotivasi siswa, untuk peringatan atau membangun kesadaran, membuka peluang untuk berpartisipasi secara kreatif.

2. Media Papan

Media pembelajaran tersebut merupakan salah satu di antara media tertua dan masih digunakan secara luas dalam pembelajaran di berbagai penjuru dunia, terutama karena murah.

Jenis media papan, yatu: papan tulis kapur, whiteboard, magnetic board, flannel board, bulletin board, dan flipchart. a. Papan Tulis (Papan Tulis Kapur, Whiteboard, dan Papan Tulis Cerdas/Smart Interactive Board)

Media papan yang masih digunakan dalam pembelajaran hingga saat ini, adalah papan tulis, papan bulletin, papan flannel, papan magnet. Dari jenis media papan, media papan tulis dengan menggunakan kapur-tulis, telah mengalami perubahan yang dikenal dengan sebutan white-board. Bahkan, akhir-akhir ini material white-board telah digantikan dengan material kaca. Meskipun demikian, papan tulis dengan menggunakan kapur tulis masih banyak digunakan di beberapa sekolah; demikian halnya dengan papan tulis berbahan melamin atau sering disebut dengan white-board; disamping itu dapat ditemukan dalam berbagai ukuran, bahkan ditambahkan dengan fungsi lain seperti magnet; sehingga disebut dengan magnetic-board.

Jenis papan tulis dapat ditemukan dalam bentuk statis, papan tulis-geser atau berlapis, dan papan tulis yang menggunakan roda. Papan tulis yang menggunakan kapur dapat ditemukan dalam variasi papan yang dicat dengan warna hitam atau hijau. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, papan tulis telah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik dari segi fungsi, kepraktisan dalam penggunanaan, bahkan dapat terkoneksi internet, sehingga fungsi papan-pintar dapat disebut sebagai media multifungsi. Media papan tulis tersebut dapat ditemukan mesin-pencari: electronic-white-board, smartboad atau smart-interactive-board atau interactive-white-board. Karakteristik multi fungsi dari papan-pintar tersebut, membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih interaktif serta mampu membangun kreativitas peserta didik. Namun demikian, sesuai fungsinya yang bersifat multi, maka papan tulis ini masih relatif mahal, sehingga penggunaannyapun masih terbatas.

Media papan masih digunakan secara luas disamping papan tulis (baik yang menggunakan kapur tulis maupun whiteboard.

b. Flipchart

Flipchart hampir mirip dengan papan tulis kapur, tetapi berfungsi untuk menempatkan lembaran kertas Koran, atau lembaran sejenisnya.

Umumnya flipchart digunakan pada kegiatan diskusi kelompok. Jika digunakan untuk menulis, maka pada papan flipchart hanya dituliskan hal- hal yang merupakan kesimpulan atau rangkuman dari suatu bahasan materi atau skets/diagram/gambar dari suatu benda.

3. Media Audio

Media audio berkenaan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan bersifat simbol-simbol auditif baik verbal (kata-kata/bahasa lisan) maupun non-verbal. Media audio mencakup: radio, alat perekam pita magnetic, kaset atau compact disk (CD), laboratorium bahasa.

4. Media Proyeksi

Media ini memiliki kesamaan dengan grafik, karena bersifat membangun

rangsangan visual. Media grafik antara lain: slide, film rangkai, OHP, opaque- projector, microprojection, televisi, video, dan lain-lain.

Kebanyakan media tersebut sudah digantikan oleh adanya computer/laptop yang dilengkapi dengan software presentasi MS-Power Point dan LCD

Projector yang berfungsi menampilkan bahan presentasi. Untuk lebih lengkapnya Anda dapat mendalaminya dalam modul tentang “Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran.”

5. Lingkungan

Lingkungan adalah media yang efektif untuk digunakan pada pelaksnaan pembelajaran, selama materi ajarnya sesuai. Dalam pembelajaran kejuruan, untuk program keahlian tertentu dapat menggunakan lingkungan sebagai media pembelajaran. Contoh: Bendungan, pembangunan konstruksi jalan/jembatan, jaringan listrik tegangan tinggi, menara pemancar, dan lainlain.

6. Multimedia

Media pembelajaran telah berkembang dengan pesat, karena adanya berbagai teknologi computer/hardware, software, internet, dan teknologi elektronika, sehingga menghasilkan sebuah cara belajar dan mengajar baru yaitu multimedia dan e-learning (kombinasi TIK dalam pembelajaran yang memadukan teknologi internet + teknologi web + teknologi multimedia).

Berkembangnya pembelajaran berbasis teknologi sekarang ini dipengaruhi oleh perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pembelajaran di era global dapat dikatakan telah didominasi oleh komputer dan internet.

Pada tataran pendidikan menengah, khususnya pendidikan menengah kejuruan (SMK), Guru yang menjalani tugas di berbagai pelosok telah juga mengenal komputer dengan cukup baik dan terampil. Meskipun masih ada guru belum memanfaatkan teknologi ini untuk menopang tugasnya.

Media pembelajaran berbasis komputer dan internet, mencakup: perangkat computer, perangkat internet, media social (atau sering disingkat dengan ‘medsos’, yaitu: Facebook, Twitter, Whatsapp, Path), perangkat board berbasis konvensional, digital dan internet, plaform pembelajaran (contoh Edmodo).

Kehadiran teknologi telah menciptakan/membentuk sebuah moda dan jenis pembelajaran baru, yang merupakan kombinasi dari berbagai perangkat dan media. Peserta didik dipermudah dengan kehadiran TIK. Mereka dapat mencari informasi dan menemukan informasi dalam waktu singkat karena adanya dukungan internet. Perkembangan media menjadi sedemikian pesat, sejak teknologi informasi dan komunikasi digunakan sebagai sarana untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

Teknologi Multimedia adalah perpaduan dari teknologi komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan teknologi elektronik lainnya untuk menyampaikan suatu informasi yang interaktif (Vaughan Tay, 2014).

Melalui sebuah sistem multimedia, penyampaian informasi lebih menarik dan interaktif daripada menggunakan satu media saja. Saat ini pemanfaatan teknologi multimedia tidak hanya menggunakan komputer saja, tetapi menggunakan berbagai perangkat lainnya. Perangkat multimedia mencakup perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras multimedia (multimedia hardware):
 kamera digital,
 webcam,
 speaker,
 graphic card,
 sound card,
 printer,
 headset,
 scanner, dan sebagainya.
Perangkat lunak multimedia (multimedia software) adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan perangkat keras.
 perangkat lunak sistem (Sistem Operasi, Bahasa Pemrograman, Program Utility)
 perangkat lunak aplikasi (Program aplikasi pengolah kata, Program aplikasi pengolah angka, Program aplikasi pengolah presentasi, Program aplikasi pengolah data, Program aplikasi pengolah grafis, Program aplikasi pengolah multimedia)

Multimedia terbagi menjadi dua kategori yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah multimedia yang tidak dilengkapi alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan secara berurutan, contoh: film animasi. Multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh: tutorial interaktif, game edukasi.

MEDIA PEMBELAJARAN : Pengantar Dan Pengertian Media Pembelajaran

MEDIA PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran, melalui diskusi dan penggalian informasi serta penjelasan tentang media pembelajaran, peserta diklat dapat:

1. Memilih media sesuai kondisi lingkungan belajar, tingkatan peserta didik, dan materi pembelajaran;

2. Membuat media pembelajaran sesuai topik pembelajaran berdasarkan kaidah pembelajaran;

3. Mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Teori tentang media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dijelaskan sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh (C2)

2. Media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dipilih sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh (C4)

3. Media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan digunakan sesuai karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. (C3)

C. Uraian Materi
Bahan bacaan 1: Pengantar Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

1. Pengantar Media Pembelajaran

Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan peserta didik menuju perubahan perilaku. Dalam mencapai tujuan tersebut, peserta didik berinteraksi dengan lingkungan belajar yang dikendalikan oleh guru melalui pembelajaran.

Lingkungan belajar itu mencakup tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi, dan penilaian pembelajaran. Dalam metodologi terdapat dua hal yang menonjol yaitu metode mengajar dan media pembelajaran.

Menurut Nana Sudjana (2005), media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar peserta didik yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Ditinjau dari segi manfaat, media pembelajaran harus dapat memberikan dampak dalam hal: 

 Menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi untuk belajar; 

 Makna bahan pembelajaran akan lebih jelas, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik; 

 Meminimalisir kejenuhan bagi peserta didik, dan

 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran; 

 Siswa akan lebih aktif dalam belajar.

Kedudukan media pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan interaksi antara guru dan peserta didik serta lingkungan belajaranya. Oleh karena itu, media pembelajaran dapat dikatakan berfungsi sebagai alat bantu bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sebagaimana tuntutan penerapan pembelajaran saintifik dalam Kurikulum Nasional, maka penggunaan media erat hubungannya dengan tahapan berpikir peserta didik, yaitu berpikir konkret menuju abstrak, dan berpikir sederhana menuju kompleks. Karena melalui media pembelajaran, hal-hal abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal kompleks dapat disederhanakan.

2. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari medum; secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Berdasarkan National Education Association (1969) media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan (1) pesan, (2) merangsang pikiran, (3) perasaan, (4) perhatian, dan (5) kemauan siswa.

Media pembelajaran telah mengalami perkembangan pesat. Hal itu karena di berbagai penjuru dunia para ilmuwan dan praktisi berupaya melakukan kajian dan penemuan terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran, mulai dari hal sederhana hingga spektakuler (yang tidak terbayangkan sebelumnya). Contoh: untuk mengetahui perkembangan pendidikan yang terjadi di suatu negara, kita tidak harus mengorbankan biaya yang besar untuk melakukan perjalanan ke tempat itu, tetapi cukup dengan menggunakan internet sebagai media digital.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi turut mempengaruhi keberadaan media pembelajaran dan sumber belajar. Perkembangan itu berdampak pada ketidaksesuaian penggunaan media itu pada masa sekarang ini, karena faktor kepraktisan, efisiensi, efektivitas, serta dampak terhadap lingkungan.

Media pembelajaran menurut pendapat Sukartiwi (1996), dapat (1) meningkatkan motivasi peserta didik, (2) menghilangkan rasa bosan bagi peserta didik, (3) memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran, (4) membuat proses pembelajaran lebih sistematis.

Secara empiris media pembelajaran ternyata dapat membangun daya tarik belajar hingga 43% (University of Minnesota); peningkatan belajar hingga 200% (University of Wisconsin); 38% materi yang telah dipelajari masih dapat diingat (University of Hardvard & Columbia); dapat menjelaskan hal kompleks dalam waktu singkat (Wharton School of Business). Efek hasil belajar oleh Edgar Dale digambarkan melalui “cone of learning” atau “kerucut pembelajaran”.


Sumber: Edgar Dale’s Audio Visual Methods in Teaching, 3rd ed.

Gambar tersebut menunjukkan pengaruh tingkat retensi (kemampuan peserta mengingat materi yang telah dipelajari dengan menggunakan media tertentu) dikaitkan dengan jenis media pembelajaranBerdasarkan hal tersebut, maka pemanfaatan media pembelajaran oleh guru pada dasarnya sangat penting. Oleh karena itu, guru pembelajar perlu memiliki penguasaan terhadap jenis dan manfaat media sesuai dengan topik-topik yang akan diajarkan. Media pembelajaran bukan segalanya, tetapi bersifat sebagai pelengkap.

Monday, March 14, 2022

Aktivitas Pembelajaran Dalam Menyusun RPP berdasarkan hasil ‘Analisis KD dari KI 3 dan KI 4’ serta ‘Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran dan Pendekatan Saintifik’

 D. Aktivitas Pembelajaran

Untuk mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam modul ini, Anda diminta untuk melakukan aktivitas sebagai berikut:
1: Membuat analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk pelajaran yang Anda ampu. Cermati table 1.5 yang ada pada lampiran. Gunakan LK. 1 untuk mengerjakan tugas ini.

2: Membuat analisis kerkaitan antara KI, KD dengan materi dan Indikator pencapaian Kompetensi dari pasangan KD 3 dan KD 4. Cermati contoh Tabel 1.6 pada lampiran. Gunakan LK 2 untuk mengerjakan aktivitas ini.
3: Menyusun RPP berdasarkan hasil ‘Analisis KD dari KI 3 dan KI 4’ serta ‘Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran dan Pendekatan Saintifik’. Anda perlu membaca Rincian tentang RPP yg dijelaskan pada lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Gunakan LK 4
4: Melakukan telaah RPP yang dirancang teman sejawat Anda dalam kelompok lain. Gunakan format telaah RPP yang telah disediakan dalam modul ini. Pelajari Format telaah RPP dan cermati setiap aspek dalam format tersebut.
5: Melakukan simulasi mengajar sesuai dengan RPP yang sudah dibuat dengan berpedoman pada komponen-komponen yang tercakup di dalam Instrumen Penilaian microteaching. Gunakan Format Penilaian microteaching sebagai pedoman.

E. Latihan
Perhatikan soal di bawah ini, diskusikan dengan sesama peserta lain 
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus sistematis, jelaskan maksudnya!
2. Jelaskan hubungan SKL, KI, dan KD!
3. IPK adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi terhadap kompetensi dasar (KD). Apakah IPK yang dicantumkan pada RPP diturunkan dari seluruh kompetensi inti? bagaimana penulisannya pada RPP?
4. Buat rumusan tujuan pembelajaran yang mengandung unsur A-B-C-D

F. Rangkuman
1. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
2. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
3. Rincian tentang RPP dijelaskan pada lampiran Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
4. Pelaksanaan pembelajaran harus memenuhi beberapa unsur: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.
5. Komponen RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/ semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan dan sumber belajar
6. Untuk menghasilkan RPP secara utuh, maka dalam pengembangan dan penyusunannya harus melalui beberapa tahap, antara lain:
a) Analisis KI-KD untuk Indikator Pencapaian Kompetensi.
b) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.
c) Merumuskan Tujuan Pembelajaran,
d) Mengembangkan Materi Pembelajaran.
e) Menetapkan Model, Pendekatan, dan Metoda.
f) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran.
g) Menentukan Alokasi Waktu.
h) Menentukan Alat/Bahan/Media dan Sumber Belajar..
i) Mengembangkan Perangkat Penilaian

Kunci Jawaban Latihan
Kegiatan Belajar 1

1. Salah satu unsur dalam perencanaan pembelajaran adalah unsur sistematis, yang dimaksud adalah bahwa antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi.

2. SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar.

3. IPK perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) tidak perlu dirumuskan sebagai indikator pada RPP, meskipun demikian perilaku sikap spiritual dan sikap sosial tersebut harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran yang disusun berdasarkan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4.

4. Contoh rumusan tujuan yang mengandung unsur A-B-C-D