Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Monday, March 21, 2022

Memahami Prinsip dan Mengidentifikasi Pengolahan Pengolahan Bahan Non Logam

Bahan bukan logam digunakan dalam bidang teknik, karena memiliki sifat-sifat yangdibutuhkan dari suatu bagian konstruksi yang tidak dimiliki oleh bahan lain. selain itu bahan bukan logam digunakan untuk menggantikan pemakaian logam pada beberapa alat dan bagian konstruksi, karena bahan bukan logam memiliki sifat yang mirip dengan logam. 

Bahan sintetis banyak digunakan digunakan pada industri permesinan, dari industri kecil sampai industri besar. Pengolahan bahan-bahan sintetis lebih murah dibandingkan dengan bahan yang didapat dari pertambangan.Sehingga kalau ditinjau dari segi ekonomi dan proses, bahan sintetis lebih murah dan lebih cepat dari pada bahan tambang.

(1).   Plastik


Plastik merupakan bahan yang sangat penting dalam dunia permesinan dan industri modern. Plastik adalah bahan sintetis berasal dari minyak mineral, gas alam, atau d ibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga dari binatang dan tumbuh -tumbuhan. Pengolahannya dapat dikerjakan pada proses panas dan tekanan.

Sifat-sifat plastik pada umumnya adalah sebagai berikut.
a.  Tahan korosi oleh atmosfer ataupun oleh beberapa zat kimia.
b.  Berat jenisnya cukup rendah, sebagian dapat mengapung dalam air.
c.  Cukup ulet dan kuat, tetapi kekuatannya di bawah logam. 
d.  Bahan termoplastik mulai melunak pada suhu yang rendah, sedikit mempunyai wujud yang menarik dan dapat diberi  warna, ada yang transparan.

Sifat mekanik dari plastik adalah tidak mudah pecah dan rapuh. Beberapa bahan plastik koefisien geseknya sangat rendah sehingga sering digunakan sebagai bantalan kering.

Keburukan-keburukan dari plastik adalah sebagai berikut. 
a.  Kecenderungan memuai yaitu menjadi lebih panjang dengan adanya beban.
b.  Suhu diatas 200°C sifatnya menjadi kurang baik.
c.  Terjadi perubahan polimer selama pemakaian yang kemungkinansekali karena aksi dari sinar ultra violet.

Bahan plastik dibagi dalam dua golongan yaitu plastik termoseting dan thermoplastik.

(a).   Termoseting


Bahan ini keras dan mempunyai daya tahan panas yang tinggi. Prosespengerjaan plastik termoseting adalah sebagai berikut. Bahan baku (resin)berbentuk biji-biji kering dan bahan tambahan dimasukkan kedalam cetakan lalu dipanaskan hingga 150°C, kemudian ditekan dengan gaya kira-kira 150 atm. bAhan ini akan mencair dan memenuhi model.Selanjutnya dipanasi lagi hingga bahan tersebut mengeras, lalu tutupcetakan dibuka dan benda tersebut diangkat. Proses itu berlangsung pada temperatur tinggi. Untuk mendapatkan permukaan benda yang halus cetakan harus dipoles, terutama digunakan dalam pembuatan alat –alat listrik, tread bushing, dan bearing bushing. 

(b).  termoplastik


Thermoplastik tersusun dari molekul- molekul panjang. Jikalau molekul panjang itu diumpakan sebagai sebuah garis yang ditarik dan kita letakkan dua buah molekul panjang berdampingan maka memperlihatkan suatu gambaran dari suatu termoplas dalam keadaan padat. Jika termolas dipanaskan untuk menjaga keseimbangan maka molekul panjang akan bergerak lebih banyak. Suhu pemanasan yang menyebabkan proses ini dinamakan suhu pelunak. Bila termoplastik dipanaskan lebih lama, molekul panjang akan bergerak keluar dari keseimbangannya dan berpindah tempat terhadap satu sama lain. suhu pada saat tersebut dinamakan suhu lumer dan bahan menjadi cair. Antara fasa padat dan cair terdapat fasa antara tambahan, saat itu bahan berada dalam keadaan lunak. Dalam keadaan itu bahan dikatakan plastik.Jadi termoplastik adalah bahan yang menjadi plastis karena pemanasan dan bentuknya dapat diubah dalam keadaan plastis itu. Bahan-bahan termoplastik adalah polietilen, polivinil khlorida, polistiren, poliamide dan poliester.

• Metode pembentukan termoplastik yaitu.
Proses pembentukan vakum, pembentukan cara ini dilakukan untuk komponen yang relatif besar, dalam metode ini tidak dibutuhkancetakan yang mahal ataupun mesin yang mahal.

Pembentukan dengan injeksi, pembentukan injeksi khususnya dilakukan untuk polistiren, politilen,  poliamide. Resin tersebut pertama-tama dipanaskan pada silinder pemanas kemudian ditekan melalui lubang laluan menuju ke cetakan yang mana dengan pendinginan akan menjadi cepat padat.

Pembentukan dengan proses ekstrusi, mesin extruder dapat juga digunakan  untuk pembentukan injeksi tetapi terutama untuk menghasilkan bahan-bahan yang panjang seperti lembaran plastik, pelapis kabel, pipa plastik, dan film. Ekstrusi adalah proses yang menggunakan panas dan tekanan untuk melelehkan polietilen dan polivinil klorida yang didorong melewati cetakan dengan ukuran yang sangat teliti pada produksi bersambung.


(2).   Bahan Isolasi

Bahan isolasi adalah bahan yang menyekat, artinya yang tidak menghantarkan. Bahan isolasi dibedakan atas bahan penyekat listrik, penyekat suara, penyekat getaran, penyekat panas, penyekat bangunan, dan bahan penyekat konstruksi bangunan mesin.

(a).   Bahan penyekat listrik, bahan ini harus tahan terhadap tegangan, arus listrik dan tidak boleh menghantarkan listrik, walaupun lembabnya udara dan buruknya keadaansuhu. Bahan -bahan penyekat listrik yaitu sebagai berikut.
• Produk alam yaitu mika (kolektor) dan asbes (oven listrik).
• Bahan keramik yaitu porselen dan steatif (isolator) dan kaca (lampu dan pipa).
• Zat cair yaitu minyak isolasi (transformator dan kabel)dan lak isolasi (kawat).
• Lapisan tekstil dan kertas yang diintgrasikan yaitu prespan (isolasi alur), kertas isolasi (kondensator), dan tekstil isolasi (kumparan).
• Produk organik sintetis yaitu polieten, polivinil klorida, polisterin dan karet (kawat dankabel), dan formaldehid (bahan penghubung).

(b).   Bahan penyekat suara, bahan ini harus sedikit mungkin dapat ditembus suara dan bahan ini sangat penting dalam konstruksi bangunan kapal. Zat penyekat suara yang paling baik ialah udara dinding. Sifat inidigunakan pada konstruksi dinding berganda yaitu terdiri dari duadinding terpisah sama sekali. Bahan penyekat suara yang lain adalah pelat serat kayu, pelat kumparan lunak (soft brand plate), dan pelatjerami.

(c).   Bahan penyekat getaran, bahan ini harus dapat meredam getaran dalam konstruksi bangunan-bangunan mesin dan kendaraan. Bahan penyekat getaran yang terpenting adalah kulit dan karet. 

(d).  Bahan penyekat panas, bahan ini tidak boleh menghantarkan panas dari konstruksi bangunan gedung dan konstruksi bangunan mesin. Bahanpenyekat panas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
•  Koefisien panas harus rendah
• Daya tahan lembab yang baik
• Daya tahan suhu yang tinggi
• Masa jenis yang rendah


(e).   Bahan penyekat bangunan, yang baik adalah udara diam mempunyai koefisien daya hantar yang paling rendah yaitu 0,02 J/det Konstruksi dinding berlaois dimana udara diam terdapat suara yang

baik, juga bekerja sebagai isolasi panas yang sempurna. Bahan penyekat panas yang lain ialah, kayu, pelat serat kayu, pelat gabus, pelat damar  buatan, pelat beton batu apung, pelat semen asbes, dan kertas yang dipreparasikan.

(3).   Bahan Paking


Bahan paking ialah bahan yang digunakan untuk perapat ruangan yang berisi zat cair atau gas. Sifat perapatannya dibedakan atas dua jenis yaitu;

(a).   Perapat statis, adalah perapatan bagian yang tidak bergerak terhadapsatu sama lain, seperti paking tutup silinder head, karter, dan lain lainnya.  

(b).   Perapat dinamis, adalah perapatan bagian-bagian yang bergerak terhadap satu sama lain. perapatan dinamis ini dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu perapatan bagian-bagian yang bergerak bolak-balik terhadap satu sama lain dan perapatan bagian -bagian yang berputar terhadap satu sama lain.

Bahan paking dibedakan dalam kelompok bukan metalik, setengah metalik dan metalik.
(a).   Bahan paking bukan metalik.

• Alat perapat statis
Kertas dan karton, bahan yang terbuat dari campuran serat yang ditambah dengan perekat dan bahan pengisi. Sebagai seratdigunakan serat kayu, serat kain tua, serat jerami dan serat kertas 
• Fiber, bahan  terdiri dari lapisan-lapisan kertas yang diimpregnasikan (dijenuhkan) dengan damar buatan, fibe r inibiasanya digunakan sebagai paking pelat .
• Gabus, bahan ini berasal dari kulit pohon gabus. Gabus ini diikat berupa pelat dan digunakan sebagai paking pelat.

 Alat perapat statis dan dinamis
• Kulit, adalah bahan kulit binatang yang disamak dengan asam krom mineral dinamakan kulit krom. Kulit selain dipakai dalam bentuk gelang juga paking pelat-pelat, terutama digunakan dalam bentuk manset sebagai paking perapat untuk batang.
• Karet, bahan ini terbuat dari karet alam dan jenis karet sintetis karena kekenyalanya yang besar termasuk bahan paking yang terbaik. Akan tetapi bahan paking ini hanya sesuai untuk mediatertentu yaitu pada suhu, tekanan, dan kecepatan yang  tidak terlampau tinggi. Paking karet digunakan untuk perapat pipa pipa air, dan lain-lain.
• Asbes, adalah silikat magnesium yang ditemukan di alam dalam bentuk serat. Dalam bentuk itu daya tahan suhunya kira-kira 500 °C, akan tetapi, asbes biasanya diberi campuran karet dan grafit. Asbes digunkan sebagai paking pelat dan paking sumbat tabung, paking ini dibuat dalam berbagai bentuk.
• Politetrafluoreten, ialah plastik termoplastis dalam keadaan murni daya tahan kimianya baik dan daya tahan suhunya kira-kira 260°C akan tetapi, bahan ini sering juga ditambahkan kepada asbes sebagai bahan impegnasi. Politetrafluoereten digunakan sebagai paking pelat dan paking sumbat tabung dan terseia dalaM berbagai macam bentuk. 

Alat perapat dinamis
• Katun dan rami, bahan ini berasal dari tumbuh -tumbuhan, seperti benang kenaf, katun, dan rami diimpregnasikan dengan bahan pelumas yang dipilih secara khusus dan dijalin menjadi paking  bujur sangkar untuk digunakan sebagai paking sumbat tabung.

(b).  Bahan paking setengah metalik.
  Alat perapat statis
• Karet dengan kasa tembaga, tersedia dalam bentuk palet.
• Asbes dengan kasa tembaga, paking ini terdiri dari kain asbes yang ditenun dengan tembaga. Keseluruhannya diimpregnasikan dengan suatu massa tahan panas dan kemudian diberi grafit pada salah satu sisi atau kedua belah sisinya.
• Asbes dengan kasa baja, pada kedua belah sisi kasa baja yang ditenun rapat dan kuat ditempelkan dengan tekanan tinggi suatu lapisan tipis. 
• Asbes dengan salut tembaga yang tipis, asbes diberi sati lapisan tipis salut  tembaga dan dapat diperoleh sebagai barang jadi (gelang dan paking kepala).

(c).   Bahan paking metalik 
• Alat perapat statis, terbuat dari baja, tembaga, loyang, timbel,aluminium, dan nikel. Bahan ini digunakan dalam bentuk gelang persegi panjang, bulat, bulat telur, bentuk lensa, atau bentuk lainyang diinginkan. 
• Alat perapat dinamis terbuat dari bahan logam putih yang digunakan sebagai paking sumbang tabung dalam berbagai bentuk.

c.  Rangkuman
1.  Bahan bukan logam digunakan dalam bidang teknik, karena memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan dari suatu bagian konstruksi yang tidak dimiliki oleh bahan lain. 
2.  Bahan sintetis banyak digunakan pada industri permesinan, dari industri kecil sampai industri besar. 
3. Pengolahan bahan-bahan sintetis lebih murah dibandingkan dengan  bahan yang didapat dari pertambangan. 
4.  Plastik merupakan bahan yang sangat penting dalam dunia permesinan dan industri modern. 
5.  Plastik adalah bahan sintetis berasal dari minyak mineral, gas alam, atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga dari binatang dan tumbuh -tumbuhan. 
6.  Sifat-sifat mekanik dari plastik adalah tidak mudah pecah dan rapuh. 
7.  Bahan plastik koefisien geseknya sangat rendah sehingga sering digunakan sebagai bantalan kering. 
8.  Bahan plastik dibagi dalam dua golongan y aitu plastik termoseting dan thermoplastik.
9.  Bahan isolasi adalah bahan yang menyekat, artinya yang tidak menghantarkan. Bahan isolasi dibedakan atas bahan penyekat listrik, penyekat suara, penyekat getaran, penyekat panas, penyekat 
bangunan, dan bahan penyekat konstruksi bangunan mesin.

Latihan 4
1.  Bahan bukan logam banyak digunakan p ada komponen permesinan,sebutkan! 
2.  Jelaskan bahan utama dari plastik.
3.  Sebutkan sifat-sifat plastik pada umumnya. 
4.  Sebutkan keburukan dari plastik
5.  Jelaskan metode pembentukan termoplastik.
6.  Apa yang dimaksud bahan isolasi dan. 
7.  Bahan paking sangat penting, sebutkan manfaatnya. 
8.  Bahan apa saja yang digunakan untuk membuat paking.
9.  Sebutkan bahan paking/perapat statis.
10.  Sebutkan bahan paking/perapat dinamis yang sering dipakai.

Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepat 
dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d.
1.  Bahan bukan logam diantaranya adalah ….
a.    Nikel 
b.    Plastik
c.    Aluminium
d.    Timbal

2.  Sifat-sifat dari bahan plastik adalah ……
a.  Tahan korosi, Berat jenis rendah, ulet dan kuat
b.  Tahan korosi, Berat jenis rendah, dan tahan panas tinggi
c.  Tahan benturan, Berat jenis rendah, ulet dan kuat
d.  Tahan korosi, Berat jenis besar, ulet dan kuat

3.  Keburukan-keburukan bahan plastik diantaranya adalah ….
a.  Kecenderungan kuat, dan terjadi perubahan bahan. 
b.  Kecenderungan ulet, dan terjadi perubahan bentuk. 
c.  Kecenderungan getas, dan terjadi perubahan polimer.
d.  Kecenderungan memuai, dan terjadi perubahan polimer.

4.  Proses pengerjaan plastik termoseting dipanaskan sampai ….°C
a.  130
b.  140
c.  150
d.  60

5.  Proses pembentukan termoplastik diantara nya dengan …….
a.  Pembentukan dengan injeksi
b.  Pembentukan dengan tekanan 
c.  Pembentukan dengan kekuatan
d.  Pembentukan dengan tempa

6.  Bahan penyekat listrik yang sering digunakan adalah …..
a.    Kertas 
b.    Aluminium
c.    Tembaga
d.    ahan keramik

7.  Bahan yang digunakan untuk perapat rongga yang berisi zat cair atau gas adalah …..
a.    Bahan paking
b.    Bahan tambang
c.    Bahan statis
d.    Bahan dinamis

8.  Bahan perapat pipa-pipa air biasanya menggunakan bahan ….
a.    Tembaga
b.    Aluminium
c.    Karet
d.    Timbel 

9.  Alat perapat statis terbuat dari bahan ….
a.    perak, tembaga, loyang, timbel, aluminium, dan silisium. 
b.    Baja, tembaga, loyang, timbel, aluminium, dan nikel.
c.    Besi, tembaga, loyang, timbel, karbon, dan nikel
d.    Baja, timbel, aluminium, dan mangan

10.  Alat perapat dinamis terbuat dari bahan ….
a.  Logam cor
b.  Logam abu-abu
c.  Logam coklat
d.  Logam putih


Proses Pengecoran Logam dan Jenis Cetakan Yang Digunakan Proses Pengecorannya

2.8   Proses Pengecoran Logam 
Pengocoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut, dankemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks.
Menurut  jenis  cetakan  yang  digunakan  proses  pengecoran  dapat diklasifikan menjadi 
dua katagori : 
1. Pengecoran dengan cetakan sekali pakai.  
2. Pengecoran dengan cetakan permanen.  

Pada  proses  pengecoran  dengan  cetakan  sekali  pakai,  untuk mengeluarkan produk corannya cetakan harus dihancurkan. Jadi selalu dibutuhkan cetakan yang baru untuk setiap pengecoran baru, sehingga laju  proses  pengecoran  akan  memakan  waktu  yang  relatif  lama.  Pada proses  cetakan  permanen,  cetakan  biasanya  di  buat  dari  bahan  logam, sehingga dapat digunakan berulang-ulang. Dengan demikian laju proses pengecoran lebih cepat dibanding dengan menggunakan cetakan sekali pakai, tetapi logam coran yang digunakan harus mempunyai titik lebur yang lebih rendah dari pada titik lebur logam cetakan.  

Cetakan Pasir 
Cetakan  pasir  merupakan  cetakan  yang  paling  banyak  digunakan, karena memiliki keunggulan : 
• Dapat  mencetak  logam  dengan  titik  lebur  yang  tinggi,  seperti  baja,  nikel dan titanium; 
• Dapat mencetak benda cor dari ukuran kecil sampai dengan ukuran  besar;  Jumlah produksi dari satu sampai jutaan. 
• Dapat digunakan berulang kali
• Mudah dalam pembuatan dan murah

Pola  merupakan  model  benda  cor  dengan  ukuran  penuh  dengan memperhatikan  penyusutan  dan  kelonggaran  untuk  pemesinan  pada akhir pengecoran. 

Bahan pola adalah : kayu, plastik, dan logam. 
Pola padat (solid pattern);  
Pola belah (split pattern);  
Pola dengan papan penyambung (match –plate pattern);  
Pola copedan drag (cope and drag pattern).   Pola  merupakan  model  benda  cor  dengan  ukuran  penuh  dengan memperhatikan  penyusutan  dan  kelonggaran  untuk  pemesinan  pada akhir pengecoran. 
Bahan pola adalah : kayu, plastik, dan logam. 


Cetakan dan Pembuatan Cetakan 
Cetakan  pada  proses  pengecoran  dibuat  dari  pasir  cetak  yang dipadatkan.  Pasir  cetak  yang  sering  dipakai  adalah  pasir  silika  (SiO2), atau   pasir  silika  yang  dicampur  dengan  mineral  lain  (mis.  tanah lempung) atau resin organik (mis. resin phenolik, resin turan, dsb). 

Ukuran butir yang kecil akan menghasilkan permukaan coran yang baik, tetapi  ukuran  butir  yang  besar  akan  menghasilkan  permeabilitas  yang baik, sehingga dapat membebaskan gas-gas dalam rongga cetak selama 

proses  penuangan.  Cetakan  yang  dibuat  dari  ukuran  butir  ynag  tidak beraturan akan menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi dari pada butir yang bulat, tetapi permeabilitasnya kurang baik. Beberapa indikator untuk menentukan kualitas cetakan pasir : 

• Kekuatan,  kemampuan  cetakan  untuk  mempertahankan  bentuknya  dan  tahan  terhadap  pengikisan  oleh  aliran  logam  cair.  Hal  ini tergantung  pada  bentuk  pasir,  kualitas  pengikat  dan  faktor-faktor yang lain. 

• Permeabilitas,  kemampuan  cetakan  untuk  membebaskan  udara  panas  dan  gas  dari  dalam  cetakan  selama  operasi  pengecoran melalui celah-celah pasir cetak. 

• Stabilitas  termal,  kemampuan  pasir  pada  permukaan  rongga  cetak  untuk  menahan  keretakan  dan  pembengkokan  akibat  sentuhan logam cair. 

• Kolapsibilitas  (collapsibility),  kemampuan  cetakan  membebaskan coran untuk menyusut tanpa menyebabkan coran menjadi retak. 

• Reusabilitas,  kemampuan  pasir  (dari  pecahan  cetakan)  untuk  digunakan kembali (didaur ulang).

Proses Pengecoran dengan cetakan khusus : 
Proses  pengecoran  telah  dikembangkan  untuk  memenuhi  kebutuhan khusus.  Perbedaan  antara  metode  ini  dengan  metode  cetakan  pasir terdapat dalam komposisi bahan cetakan, cara pembuatan cetakan, atau cara pembuatan pola. Menggunakan pasir dengan pengikat resin termoset. 

Keuntungan dari cetakan kulit : 
• Permukaan  rongga  cetak  lebih  halus  dibandingkan  dengan cetakan pasir basah; Permukaan yang halus tersebut memudahkan logam cair selama penuangan dan dihasilkan permukaan akhir yang lebih baik; 

• Dimensi lebih akurat; 

• Memilki  kolapsibilitas  yang  sangat  baik,  sehingga  dapat dihindarkan terjadinya keretakan pada hasil coran. 

Kelemahan dari cetakan kulit : 
• Pola  logam  lebih  mahal  dibandingkan  dengan  pola  yang digunakan pada cetakan pasir basah; 

• Kurang  cocok  bila  digunakan  untuk  jumlah  produksi  yang rendah (hanya cocok untuk produksi massal). 

Contoh penggunaan : roda gigi, value bodies, bushing, camshaft

Pengecoran dengan gips (Plaster Casting)
Pengecoran dengan gips hampir sama dengan pengecoran dengan pasir kecuali pada bagian gips diubah dengan pasir. Campuran gips pada dasarnya terdiri dari 70-80 % gipsum dan 20-30% penguat gipsum dan air. Pada umumnya, pembentukan pengecoran gips ini membutuhkan waktu persiapan kurang dari 1 minggu, setelah itu akan menghasilkan produksi rata-rata sebanyak 1-10 unit/jam

Pengecoran dengan gips ini normalnya digunakan untuk logam non belerang seperti aluminium, seng, tembaga. Gips ini tidak dapat digunakan untuk melapisi bahan-bahan dari belerang karena sulfur dalam gipsum secara perlahan bereaksi dengan besi. 

Pengecoran gips ini menunjukkan kemajuan, karena penggunaan peralatan otomatis dapat segera digunakan dengan mudah ke sistem robot, karena ketepatan desain permintaan semakin meningkat yang bahkan lebih besar dari kemampuan manusia.

Pengecoran gips, beton, atau plastik resin.
Gips sendiri dapat dilapisi, demikian pula dengan bahan-bahan kimia lainnya seperti beton atau plastik resin. Bahan-bahan ini juga mengunakan percetakan yang sama seperti penjelasan di atas (waste mold) atau multiple use piece mold, atau percetakan yang terbuat dari bahan-bahan yang sangat kecil atau bahan yang elastis seperti karet latex (yang cenderung disertai dengan cetakan yang ekstrim). Jika pengecoran dengan gips atau beton maka produk yang dihasilkan akan seperti kelereng, tidak begitu menarik, kurang transparan dan biasanya dilukis. Tak jarang hal ini akan memberikan penampilan asli dari logam/batu. Alternatif untuk mengatasi hal ini adalah lapisan utama akan dibiarkan mengandung warna pasir sehingga memberikan nuansa bebatuan. Dengan menggunakan pengecoran beton, bukan pengecoran gips, memungkinkan kita untuk membuat ukiran, pancuran air, atau tempat duduk luar ruangan. Selanjutnya adalah membuat meja cuci (washstands) yang menarik, washstands dan shower stalls dengan perpaduan beraneka ragam warna akan menghasilkan pola yang menarik seperti yang tampak pada kelereng/ravertine.

Pengecoran Sentrifugal (Centrifugal casting)
Pengecoran sentrifugal berbeda dengan penuangan gravitasibebas dan tekanan-bebas karena pengecoran sentrifugal membentuk dayanya sendiri menggunakan cetakan pasir yang diputar dengan kecepatan konstan. Pengecoran sentrifugal roda kereta api merupakan aplikasi awal dari metode yang dikembangkan oleh perusahaan industri Jerman Krupp dan kemampuan ini menjadikan perkembangan perusahaan menjadi sangat cepat.

 


Gambar 6. Turbin air produk hasil pengecoran logam

Die Casting
Die casting adalah proses pencetakan logam dengan menggunakan penekanan yang sangat tinggi pada suhu rendah. 

Cetakan tersebut disebut Die. Rentang kompleksitas Die untuk memproduksi bagian-bagian logam non belerang (yang tidak perlusekuat, sekeras, atau setahan panas seperti baja) dari keran cucian sampai cetakan mesin (termasuk hardware, bagian-bagian komponen mesin, mobil mainan, dsb). 

Latihan 3
1.  Apa yang dimaksud dengan bijih besi?
2.  Sebutkan kandungan logam yang ada pada bijih besi?
3.  Bagaimana memisahkan unsur-unsur non logam dari bijih besi?
4.  Ada berapa macam cara mengolah besi? 
5.  Bagaimana cara mengolah besi tuang?
6.  Sebutkan proses pembuatan besi memakai sistem konverter Bessemer?
7.  Sebutkan  proses  pembuatan  besi  memakai  sistem  dapur  listrik  busur cahaya?
8. Jelaskan fungsi kokas pada pengolahan besi dapur tinggi !
9.  Pengertian dari pengecoran logam (casting) adalah…
10. Sebutkan macam-macam metode pengecoran dan berikan contoh hasil produknya!

PILIHAN GANDA
1.  Sifat-sifat bahan logam seperti berikut dibawah ini, kecuali
a)  Sebagai penghantar panas/listrik yang baik
b)  Dapat dibentuk pada temperatur panas atau dingin
c)  Sulit dibentuk
d)  mempunyai tegangan tarik tinggi

2.  Berikut  ini  salah  satu  proses  pengolahan  bahan  sebelum  di  masukan kedapur tinggi
a)  Pembakaran 
b)  Pendinginan
c)  penuangan
d)  pembersihan
3.  Tujuan  proses  pemanggangan  didalam  oven  sebelum  dimasukkan kedapur tinggi 
a)  Mengurangi berat kadar belerang
b)  Meningkatkan berat kadar belerang
c)  Menambah unsur besi (Fe)
d)  Pemanasan awal

4.  Yang termasuk kelompok logam ferro
a)  Besi tuang
b)  Aluminium
c)  Tembaga 
d)  Emas 

5.  Dibawah ini merupakan dapur-dapur pengolahan bijih besi menjadi besi, besi tuang dan baja, kecuali
a)  Dapur tinggi
b)  Dapur kubah
c)  Daput tungku terbuka basa
d)  Dapur oven 

Sunday, March 20, 2022

Proses Kinerja Dapur Tungku Terbuka basa, Konvertor Bessemer, Proses LDAC Dan Dapur Listrik Busur Cahaya Dalam Pengolahan Baja

 2.4  DAPUR TUNGKU TERBUKA BASA
Dapur  tungku  terbuka  basa  atau  converter  martin  in  berbentuk  seperti cawan lonjong dangkal yang dilapis dengan magnesit atau dolomite.

Mula-mula batu kapur, bijih besi dan baja tua yang diisikan, dipanaskan kemudian  besi  kasar  cair  dimuatkan.  Sumber  panasnya  ialah  gas  yang dipanaskan sebelumnya dan udara atau minyak bahan bakar dan udara. 


Nyala  api  langsung  menyentuh permukaan cairan. Maksudnya ialah untuk  menghilangkan  kotorankotoran dari cairan, terutama karbon, sulfur  dan  fosfor.  Sulfur  dan  fosfor dihilangkan  oleh  terak  dan  karbon terbakar  sebagai gas. Contoh cairan logam  berulang  kali  diambil  dari dapur  dan  diuji  untuk  menetapkan kadar karbon dalam cairan.Bila  kadar  karbon  yang  diperlukan  tercapai,  terak  terbentuk  dengan menambahkan oksida besi dan kapur pada cairan. Karena kita dapat membentuk terak pada setiap saat yang diinginkan, maka baja dengan batas kadar karbon yang luas dapat diproses. 

Sekalipun konvertor martin dibangun untuk pembuatan baja dari baja tua, ternyata oven juga berguna untuk fabrikasi baja dari besi kasar dan  besi  tua  atau  bijih.  Nyala  api  yang  menyapu  memanaskan  isi  oven  dan mengoksidasikan  campuran  tambahan.  Dengan  bahan  imbuh  campuran tambahan  yang  diosidasikan  membentuk  terak.  Terak  ini  akan  menutup hubungan  lanjut  dari  isi  oven  dengan  nyala  api,  jikalau  dalam  cairan  tidak ditambahkan besi tua atau bijih.Pada  akhir  proses  pengolahan  dapat  diberikan  bahan  tambahan  lain pada cairan, baik kedalam dapur maupun pada waktu cairan disalurkan kedalam sendok  penyerok.  Hasil  akhir  konvertor  martin  disebut  baja  martin.  Baja  ini bermutu  baik,  karena  susunannya  dapat  ditentukan  dengan  teliti  disebabkan proses  yang  memakan  waktu  yang  panjang.  Oleh  karena  itu  baja  ini  berguna untuk pembuatan konstruksi dan bagian-bagian mesin (seperti baut, poros, poros engkol, batang penggerak dan pasak).

2.5  PROSES BESSEMER
Konvertor Bessemer ialah bejana baja berbentuk buah labu yang dilapis dengan  bahan  tahan  api.  Konvertor  ini  dapat  dimiringkan  untuk  memuat  dan membongkar isinya. 


Pada  proses  konvertor  bessemer  ini tidak  diterapkan  pemanasan,  karena konvertor  diisi  dengan  besi  kasar yang  sudah  dalam  keadaan cair.Setelah  diisi,  konvertor ditegakkan  kembali  dan  hembusan udara  dari  alas  dipaksakan menembus  muatan  cair  itu,  hal  ini dikenal sebagai tiupan. Setelah  beberapa  waktu  lamanya,  nyala  api  kelihatan  pada  mulut konvertor  kemudian  nyala  api  meningkat  dengan  cepat  dan  akhirnya  padam, menunjukkan  bahwa  semua  karbon,  mangan  dan  silisium  telah  terbakar  dari logam.Pada  tingkatan  ini  cairan  embutuhkan  campuran  bahan-bahan  lainnya untuk memberikan sifat-sifat baja yang diinginkan. Karenanya sejumlah karbon, mangan dan silisium yang sesuai harus ditambahkan pada cairan. Ini dilakukan dengan  menambah  unsur-unsur  tersebut  di  atas  dalam  jumlah  yang  diketahui. Biasanya  dalam  bentuk  batu  bara,  ferro  mangan  dan  ferro  silisium  ke  dalam sendok penyerok, tempat baja dialirkan. Dengan cara pemanasan terlebih dahulu ini kita meningkatkan suhu oven. 

2.6  DAPUR LISTRIK BUSUR CAHAYA
Dapur  ini  terdiri  atas  tungku  baja  berbentuk  bulat  yang  dangkal,  dilapis dengan bahan tahan api. Tiga batang elektroda karbon yang dapat dinaikkan dan diturunkan, masuk ke dalam dapur melewati tutup dapur dan menyentuh logam yang akan dilebur.  


Arus  listrik  dialirkan  melalui  elektrodaelektroda  itu  dan  membentuk  sirkuit dengan  logam.  Bila  sirkuit  tercapai, elektroda-elektroda  dinaikkan,  maka arus meloncati celah antara ujung-ujung elektroda  dan  logam.  Bunga  api  yang menjembatani  celah  itu  disebut  busur cahaya.  Panas  yang  dibangkitkan  oleh busur  cahaya  menyebabkan  logam menjadi  cair.  Proses  ini  dapat memproduksi  sampai  20  ton  baja berkualitas tinggi.

2.7    PROSES OKSIGEN BASA (PROSES L.D.A.C)
Mula-mula dikembangkan di Linz dan Donawitz di Austria sebagai proses L.D., kemudian dikembangkan lebih lanjut di Luksemburg sebagai proses LDAC. Proses  ini  merupakan  metode  yang  sederhana,  ekonomis  dan  berhasil   baik dalam pengolahan baja. Dipergunakan sejenis dapur yang sederhana. 

Pancaran oksigen bertenaga tinggi dari atas  di  injeksikan  ke  dalam  besi  cair. Oksigen mengalir lewat pengabut yang didinginkan  dengan  air,  yang  disebut tombak,  yang  memungkinkan  baja bebas nitrogen dapat diproduksi dengan cepat.  Oksigen  yang  dimasukkan melalui  tombak  bereaksi  dengan karbon,  silisium  dan  mangan  dalam besi  membangkitkan  panas  yang diperlukan  untuk  pengolahan.  Dalam proses  pengolahan  baja  ini  tidak dibutuhkan panas dengan jalan lain.

Untuk  menangani  besi  yang  mengandung  banyak  fosfor,  yang  kadangkadang  diolah  di  Inggris  dan  Eropa,  dibutuhkan  banyak  kapur.  Kapur  itu dimasukkan  dari  sebuah  alat  pembagi,  yang  merupakan  bagian  yang  tak terpisahkan  dari  tombak,  bersama-sama  dengan  pancaran  oksigen.  Jumlah kapur  yang  dimasukkan  tergantung  pada  kadar  fosfor  bijih  besi.  Inilah  proses LDAC.  Kapur  memasuki  daerah  suhu  tinggi  dan  membentuk  terak  basa  yang mampu  meniadakan  fosfor  dari  cairan.  Terak  ini  disalurkan  pada  sebahagian perjalanan selama proses peleburan berlangsung dan terbentuk terak baru.

 

Saturday, March 19, 2022

Proses Pengolahan Logam (Ferro), Besi Tuang dan Baja di Industri

2  PENGOLAHAN BAHAN
Pada proses pengolahan logam (ferro)  di pabrik, terlebih dahulu digalilah bijih-bijih besi yang berupa gumpalan tanah yang mengandung pasir besi dalam pertambangan. Kemudian bijih-bijih besi tersebut diangkut ke pabrik pengolahan besi baja untuk diproses lebih lanjut. 
Sebelum  dimasukkan kedalam dapur tinggi, bijih besi tersebut didahului proses pendahuluan, yaitu :  1.  Penyucian
2.  Pemecahan
3.  Pembersihan
4.  Pemanggangan

Maksud  perlakuan   pendahuluan  ini  adalah,  setelah  di  cuci  bersih  dari kotoran   yang  melekat  lalu  dipecah-pecah  menjadi  bagian  kecil  yang  sama besarnya  dan  mudah  diangkut  serta  mudah  pengerjaannya.  Kemudian dimasukkan  kedalam  alat  pemisah  untuk  memilah  bijih  besi  yang  banyak kandungan besinya. 

Proses  selanjutnya  di  lakukan  pemanggangan  di  dalam  oven  pemanas untuk mengurangi berat kadar belerang yang dalam bijih besi dan mengeluarkan kandungan zat asam arangnya.

Bijih-bijih besi ada beberapa macam jenisnya, jenis-jenis yang terpenting ialah:
1.  Batu besi coklat (2Fe2O3 + 3H2O), mengandung kadar besi 40%.
2.  Batu besi merah (Fe2O3), mengandung kadar besi 50% 
3.  Batu besi magnet (Fe3O4), mengandung kadar besi antara 60% 
4.  Batu besi kalsit (FeCO3), mengandung kadar besi 40%

2.1   PENGOLAHAN BESI
Seperti telah diuraikan didepan, besi di olah dari bijih besi, terutama batu besi  coklat,  batu  besi  merah  dan   batu  besi  magnet.  Tingkat  pertama  ialah mereduksi  bijih  besi  menjadi  logam  besi.  Sifat  oksida  besi  sangat  berbeda dengan  sifat  unsur  besi,  untuk  itu  zat  asam  yang  ada  didalamnya  perlu dikeluarkan.  Untuk  memisahkan  zat  asam  dari  bijih  besi  biasanya  digunakan dapur tinggi. Proses ini dikenal sebagai peleburan dalam dapur tinggi. 


Dapur  tinggi  dari  puncaknya  diberi muatan  bijih  besi,  kokas  dan  batu kapur.  Kokas  memberikan  panas dan  untuk  membantu  pembakaran. 

Dari  bawah  ditiupkan  udara  panas melalui  pipa-pipa  yang  disebut dengan  pipa  tiup  ke  dalam  dapur tinggi. Bagian-bagian bijih besi yang bukan  logam  bersenyawa  dengan batu kapur,   kemudian menjadi buih logam atau terak.Selama  pemberian  panas  yang  merupakan  proses  terus  menerus,  besi yang mencair turun ke dasar dapur tinggi dengan membiarkan terak terapung di atasnya. Terdapat dua buah saluran dan berselang-selang terak dialirkan melalui saluran  atas  dan  besi  cair  melalui  saluran  bawah  yang  kemudian  di  alirkan kedalam  cetakan-cetakan.  Balok-balok  besi  yang  diperoleh  secara  demikian disebut  besi  kasar.  Besi  kasar  yang  dihasilkan  dapur  tinggi  dibagi  menjadi  2 golongan, yaitu besi kasar kelabu dan besi kasar putih.  Suhu  kerja pada proses pengolahan besi ini 1320ºC – 1800ºC

2.2   PENGOLAHAN BESI TUANG
Besi tuang diproduksi dengan melebur kembali besi kasar kelabu dengan besi tua dan baja, lalu membakarnya dengan kokas dan batu kapur dalam dapur tinggi yang lebih kecil  sama  seperti pada dapur tinggi, dapur ini juga diisi bahan bakar dan bahan tambahan. Proses pencairan dalam dapur dilakukan beberapa kali untuk memperbaiki mutu. 


Bahan  tambahan  yang  dipakai  biasanya  kapur,  kadang-kadang  bahan tambahan  lain.  Hal  ini  dilakukan  untuk  memberikan  sifat-sifat  yang  lebih  baik kepada  besi.  Kalau  menghendaki  suhu  cair  rendah  1100ºC  –  1200ºC,  tetapi keras dan rapuh, cukup diambilkan besi kasar yang berasal dari bijih besi dengan kadar zat arang yang tingggi.

Bahan  tambahan  silisium  dipergunakan  untuk  menambah  kekuatan benda dan mempertinggi titik cair. Fosfor dapat memudahkan penuangan tetapi membuat  besi  tuang  menjadi  rapuh.  Bila  besi  tuang  dipakai  untuk  mutu  yang tinggi, maka harus ditambahkan nikel atau krom waktu terjadi proses peleburan. Besi tuang yang diberi bahan tambahan mangaan, warnanya menjadi kehitam-hitaman.

Dapur  besi  tuang  yang  dikenal  dengan nama  dapur  kubah  tingginya  bervariasi antara  3  –  10  m  dengan  suhu  kerja 1320ºC  –  1500ºC.  Panas diperoleh dari kokas  dan  udara  panas  yang  ditiupkan 

melalui  pipa  tiup  untuk  membantu pembakaran.  Besi  cair  turun  edasar dapur  kubah,  di  salurkan  dan  dialirkan kecetakan-cetakan. Cetakan-cetakan ini dibuat dari pasir khusus menurut bentuk model  kayu  yang  di  inginkan.  Produk hasil proses ini dikenal sebagai tuangan.

2.3   PENGOLAHAN BAJA
Pengerjaan dasar dalam pengolahan baja, ialah peleburan bahan-bahan logam  dan  kemudian  mengolahnya.  Bahan  bakunya  untuk  pengolahan  baja terdiri atas:
•  besi dapur tinggi (besi kasar)
•  baja tua 
•  bahan tambahan (batu kapur, silika dan antrasit)


Pengolahan  baja  modern  dialihkan  ke  metode  busur  nyala  api  atau metode oksigen basah (metode LD dan LDAC). Selama beberapa waktu, dapur tungku terbuka diterapkan secara luas dalam pengolahan baja di Inggris.  

Proses Bessemer juga diterapkan di Inggris, tetapi lebih popular di Eropa. Walaupun  masih  dipergunakan,  metode  dapur  tungku  terbuka  dan  proses Bessemer  makin  lama  makin  menjadi  kuno.  Dengan  diperkenalkannya  dapur busur nyala api dan metode oksigen basah.Dapur busur nyala api mampu mengolah baja berkualitas tinggi dan baja campuran dari baja tua. Metode oksigen basah, yang mula-mula dikembangkan di  Linz  dan  Donawitz  di  Austria  merupakan  metode  yang  sederhana  dan ekonomis untuk mengolah bermacam-macam besi kasar.Proses  Kaldo  yang  diterapkan  di  Swedia  berdasarkan  metode  dapur tungku  terbuka.  


Daripada  menambahkan  oksida  besi,  oksigen  ditiupkan  pada terak. Bejana diputar untuk membantu pemindahan panas. Metode lain yang dikembangkan di Jerman ialah proses Rotor. Metode ini sama  dengan  proses  Kaldo,  tetapi  sejumlah  oksigen  juga  ditiupkan  kedalam cairan  untuk  membantu  pengoksidasian  yang  cepat.  Bejana  dalam  proses  ini juga diputar untuk membantu pemindahan panas.Bila lapisan dapur rusak karena panas yang berlebihan, lapisan diperbaiki antara  proses  pembakaran  dengan  cara  mengkondisikannya  (Fettling).  Cara memuat dapur dan proses peleburan diatur untuk mengurangi kerusakan lapisan, tetapi tetap diperlukan perbaikan pada setiap kerusakan. Perbaikan itu dilakuk an 

dengan  melempar  dolomite,  maknesit  atau  dalam  hal-hal  tertentu  pasir  silika kebagian yang rusak. Suhu kerja pengolahan baja ini 1320ºC – 1500ºC.


Friday, March 18, 2022

Sifat-Sifat Mekanik Logam dan Bahan Bukan Logam Dalam Teknik Bangunan dan Mesin

 1.3.4  SIFAT-SIFAT MEKANIK LOGAM
1.  Kekuatan  (strenght)  menyatakan  kemampuan  bahan  untuk  menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan tersebut menjadi patah Kekuatan ini ada beberapa  macam,  dan  ini  tergantung  pada  beban  yang  bekerja  antara  lain dapat  dilihat  dari  kekuatan  tarik,  kekuatan  geser,  kekuatan  tekan,  kekuatan puntir, dan kekuatan bengkok.


2.  Kekerasan (hardness)  dapat didefinisikan sebagai kemampuan bahan untuk tahan terhadap goresan, pengikisan (abrasi), penetrasi. Sifat ini berjkaitan erat dengan  sifat  keausan  (wear  resistance).  Dimana  kekerasan  ini  juga mempunyai korelasi dengan kekuatan.

3.  Kekenyalan  (easticity)  menyatakan  kemampuan  bahan  untuk  menerima tegangan  tanpa  mngakibatkan  terjadinya  perubahan  bentuk  yang  permanen setelah  tegangan  dihilangkan.  Bila  suatu  bahan  mengalami  tegangan  maka akan  terjadi  perubahan  bentuk.  Bila  tegangan  yang  bekerja  besarnya  tidak melewati  suatu  batas  tertentu  maka  perubahan  bentuk  yang  terjadi  bersifat sementara,  perubahan  bentuk  ini  akan  hilang  bersama  dengan  hilangnya tekanan,  maka  sebagian  bentuk  itu  tetap  ada  walaupun  tegangan  telah dihilangkan.Kekenyalan  juga  menyatakan  seberapa  banyak  perubahan  bentuk  elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, dengan kata lain kekenyalan manyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke  bentuk  dan  ukuran  semula  setelah  menerima  beban  yang  menimbulkan deformasi.

4.  Kekakuan  (stiffness)  menyatakan  kemampuan  bahan  untuk  menerima tegangan  atau  beban  tanpa  mengakibatkan  terjadinya  perubahan  bentuk (deformasi)  atau  defleksi.  Dimana  dalam  beberapa  hal  kekakuan  ini  lebih penting dari pada kekuatan.

5.  Plastisitas  (plasticity)  menyatakan  kemampuan  bahan  untuk  mengalami sejumlah  deformasi  plastis  yang  permanen  tanpa  mengakibatkan  terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai  proses  pembentukan  seperti,  forging,  rolling,  extruding  dan sebagainya.  Sifat  ini  sering  juga  disebut  sebagai  keuletan  atau  kekenyalan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastis yang cukup tinggi dikatakan  sebagai  bahan  yang  mempunyai  keuletan  atau  kekenyalan  tinggi, dimana bahan tersebut  dikatakan ulet atau kenyal  (ductile).  Sedanga bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi plastis dikatakan sebagai bahan yang  mempunyai  keuletan  yang  rendah  atau  dikatakan  getas  atau  rapuh (brittle). 

6.  Ketangguhan (toughness)  menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah  energi  tanpa  mengakibatkan  terjadinya  kerusakan.  Juga  dapat dikatakan  sebagai  ukuran  banyaknya  energi  yang  diperlukan  untuk mematahkan  suatu  benda  kerja,  pada  suatu  kondisi  tertentu.  Sifat  ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit untuk diukur.

7.  Kelelahan (fatique)  merupakan kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang-ulang  (cyclis stress)  yang besarnya masih jauh dibawah  batas  kekuatan  elastisitasnya.  Sebagian  besar  darikerusakan  yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan. Karenya kelelahan merupakan  sifat  yang  sangat  penting  tetapi  sifat  ini  juga  sulit  diukur  karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya.

8.  Keretakan (crack)  merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya merupakan fungsi waktu, dimana pada saat bahan tersebut menerima beban yang besarnya relatif tetap.

Berbagai  sifat  mekanik  diatas  juga  dapat  dibedakan  menurut  cara pembebanannya, yaitu sifat mekanik statik, sifat terhadap beban statik, yang besarnya tetap atau berubah dengan lambat, dan sifat mekanik dinamik, sifat mekanik  terhadap  beban,  yang  berubah-rubah  atau  mengejut.  Ini  perlu dibedakan  karena  tingkah  laku  bahan  mungkin  berbeda  terhadap  cara pembebanan yang berbeda.

1.3.5.  Bahan Bukan Logam
Bahan bukan logam ternyata selalu dibutuhkan, baik dalam teknik bangunan dan mesin, bangunan umum, teknik proses, maupun keperluan lainya.Bukan logam selain digunakan sebagai bahan pengganti logam untuk beberapa keperluan juga sangat dibutuhkan sebagai bahan utama sesuaidengan kemampuan yang dimiliki dan sifat-sifatnya yang khas untukberbagai keperluan.Bahan bukan logam yang penting untuk bahan teknik antara lain dapat digolongkan sebagai berikut
a) Bahan pelumas : minyak dan gemuk.
b) Bahan bakar : padat, cair, dan gas.
c) Bahan paking : perapat cairan dan perapat gas.
d) Bahan isolasi : isolasi panas, isolasi listrik, dan isolasi getar.
e) Bahan asah.
f) Karet.
g) Plastik. 

h) Tekstil /kain
i) Kaca
j) Kertas, keramik, dll

c.  Rangkuman
1.  Bahan teknik dapat digolongkan dalam kelompok logam dan bukan logam. 

2.  Dari semua golongan logam dapat dibedakan menjadi lima bagianyaitu, logam berat, logam ringan, logam mulia, logam refraktori, dan logam radioaktif.

3.  Besi murni adalah bahan yang lunak sedangkan zat arang (bukanlogam) adalah bahan yang rapuh, paduan besi dengan zat arangmenjadi baja yang keras dan liat.

4.  Logam ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahandasarnya adalah unsur besi (Fe) dan karbon ( C).  

5.  Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih besi didalam dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar atau besimentah. 

6.  Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). 

7.  Bahan bukan logam sangat dibutuhkan, baik dalam teknik bangunan dan mesin, bangunan umum, teknik proses, maupun keperluan lainya. 

8.  Beberapa sifat logam yang penting adalah : Sifat mekanis, sifat fisis, sifat kemis, dan sifat teknologis.

9.  Kebanyakan dari logam non ferro adalah tahan terhadap korosi.

10.  Logam dapat diklasifikasikan sebagai logam berat dan logam ringan. 

Latihan 2 

1.    Uraikan dengan singkat logam ferro dan logam non ferro.
2.    Sebutkan macam-macam bijih besi untuk membuat besi dan baja.
3.    Sebutkan 2 contoh benda dengan bahan dasar tembaga, aluminium! 
4.   sebutkan 2 benda dari  bahan Loyang dan timbel, serta jelaskan sifatnya!
5.    Jelaskan jenis, sifat dan kegunaan logam non ferro. 
6.    Apa yang dimaksud logam berat dan logam ringan.
7.    Apa yang dimaksud sifat mekanis pada logam.
8.    Jelaskan logam mulia dan sebutkan contohnya.
9.    Apakah logam radio aktif yang dimaksud.
10.  Jelaskan kegunaan logam non ferro.

Thursday, March 17, 2022

Jenis-Jenis Logam Dalam Dunia Teknik atau Industri

1.3   JENIS-JENIS LOGAM
Pada garis besarnya logam digolongkan menjadi dua, yaitu logam besi (ferro)  dan  logam  non ferro.  Logam  besi  terdiri  dari  baja,  baja  tuang,  paduan besi. Untuk logam non ferro dikelompokkan menjadi dua, yaitu logam berat dan logam ringan. Logam berat murni terdiri dari tembaga, timah putih, seng, timah hitam,  nikel,  wolfram,  dan  lain-lain.  Sedangkan  contoh  logam  berat  paduan adalah  kuningan,  perunggu  dan  patri.  Logam  ringan  murni  terdiri  dari aluminium,  perunggu,  berylium.


Contoh  logam  ringan  paduan  adalah  anti corodal, aluman dan avional.
Dari semua golongan logam dapat dibedakan menjadi lima bagian yaitu:
(a).   Logam berat adalah apabila berat jenisnya lebih besar dari 5 kg/dm3
Misalnya : nikel, kromium, tembaga, timah, seng, dan besi.
(b).   Logam ringan adalah apabila berat jenisnya kurang dari 5 kg/dm3
Misalnya : aluminium, magnesium, natrium, titanium, danlain- lain. 
(c).   Logam mulia adalah logam mempunyai sifat-sifat khusus seperti:Tahan terhadap bahan kimia, tahan terhadap korosi, dll.Contoh: Emas (Au), Platina (Pt), Perak (Ag).. mIsalnya:  emas, perak dan platina.
(d).  Logam refraktori yaitu logam tahan api. Misalnya : wolfram, molebdenum, dan titanium.
(e).   Logam radioaktif . misalnya : uranium dan radium.

1.3.1   LOGAM FERRO
Logam ferro yang dimaksud disini adalah logam besi. Logam besi dalam pemakaiannya  terlampau  lunak,  sehingga  dipadukan  dengan  zat  arang  untuk mendapatkan  sifat  kekerasan.  Adapun  menurut  pembagiannya  logam  ferro dibagi menjadi:

a.  Besi Tuang
Komposisi: Campuran besi dan karbon, kadar karbon sekitar 4% 
Sifat:  Rapuh,  tidak  dapat  ditempa,  baik  untuk  dituang,  kuat  dalam pemadatan, lemah dalam tegangan Penggunaan: Alas mesin, meja datar, badan ragum, bagian-bagian mesin 
bubut, blok silinder, cincin torak. 

b.  Besi Tempa
Komposisi: 99% besi murni dengan sidikit kotoran.
Sifat:  Dapat  ditempa,  liat,  tidak  dapat  dituang,  tetap  seperti  adonan  bila 
dipanasi.Penggunaan: Rantai jangkar, kait keran, landasan kerja plat.

c.  Baja Lunak
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,1% - 0,3%.
Sifat: Dapat ditempa, liat.
Penggunaan:  Mur,  baut,  sekrup,  pipa,  keperluan  umum  dalam pembangunan.

d.  Baja Karbon Sedang
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,4% - 0,6%.
Sifat: Lebih kenyal daripada keras
Penggunaan: Benda kerja tempa berat, poros, rel baja

e.  Baja Karbon Tinggi
Komposisi: Campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,7% - 1,5%.
Sifat: Dapat ditempa, dapat disepuh keras dan dimudakan, mudah ditempa.
Penggunaan: Kikir,  pahat, gergaji, tap, stempel, alat-alat mesin bubut dan sebagainya.

f.  Baja Cepat Tinggi
Komposisi:  Baja  karbon  tinggi  ditambah  nikel  atau  kobal,  chrom  atau tungsten.
Sifat: Rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kerasnya, dapat disepuh keras dan dimudakan.
Penggunaan: Mesin bubut, alat-alat mesin, mesin bor dan sebagainya.

Dari semua jenis logam dapat digolongkan menjadi logam murni dan logam paduan. Logam paduan artinya logam yang dicampur dengan logam lainatau bahkan dicampur dengan bukan logam.

Dalam penggunaan dan pemakaian pada umumnya, logam tidak merupakan logam murni melainkan logam paduan. Logam murni dalam pengertian ini adalah logam yang tidak dicampur dengan unsur lainnya atau pengertianlain yaitu yang diperoleh dari alam (hasil tambang) dalam keadaan murni dengan kadar kemurnian 99,99 %.

Dengan memadukan dua logam atau lebih dapat diperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari pada logam aslinya. Memadukan dua logam yang lemah dapat diperoleh logam paduan yang kuat dan keras. Misalnya tembaga dan timah, keduanya adalah logam yang lunak, bila dipadukan menjadi logam yang keras dan kuat dengan nama perunggu. Besi murni adalah bahan yang lunak sedangkan zat arang (bukan logam) adalah bahan yang rapuh, paduan besi dengan zat arang menjadi baja yang keras dan liat.


1.3.2   LOGAM NON FERRO
Logam  Non  Ferro  disebut  juga  dengan  logam  bukan  besi, karena  tidak mempunyai  kandungan  besi  (Fe).  


Dari logam non ferro berat yang penting dalam paduan disebut tembaga, timah dan timbal. Dalam paduan ini dapat digunakan logam-logam berat sebagai unsure  paduan  seperti  seng,  antimon,  perak,  emas  dan  cadmium.  Logam  non ferro  berat  nikel,  molibden  dan  wolfram  merupakan  elemen  penting  sebagai elemen paduan dalam baja.

Logam  non  ferro  ringan  yang  penting  dalam  paduannya  disebut aluminium dan maknesium. 

Sifat  mekanik  logam  non  ferro  pada  umumnya  tidak  baik,  tetapi  hal  ini dapat  diperbaiki  dengan  paduan.  Sedangkan  pada  umumnya  logam  non  ferro tahan terhadap korosi, hal ini disebabkan kulit korosi yang kuat. Beberapa logam non  ferro  seperti  tembaga  dan  aluminium  mempunyai  daya  penghantar  panas dan  daya  penghantar  listrik  yang  baik.  Yang  termasuk  jenis  logam  non  ferro antara lain:

a.  Tembaga 
Warna: Coklat kemerah-merahan.
Sifat: Dapat ditempa, liat, penghantar panas dan listrik yang baik, kukuh.
Penggunaan:  Suku  bagian  listrik,  pemipaan,  alat-alat  dekorasi  dan sebagainya.

b.  Aluminium
Warna: Biru Putih
Sifat: Dapat ditempa, liat, bobot ringan, penghantar yang baik, baik untuk dituang.
Penggunaan:  Alat-alat  masak,  reflector,  industri  mobil,  industri  pesawat terbang.

c.  Timbel
Warna: Biru kelabu. 
Sifat: Dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi air dan asam, bobot sangat berat.
Penggunaan: Kabel, baterai, bubungan atap.

d.  Timah
Warna: Bening keperak-perakan.
Sifat: Dapat ditempa, liat tahan korosi.
Penggunaan:  Melapisi  lembaran  baja  lunak  (pelat  timah),  industri pengawetan.

1.3.3  CAMPURAN NON FERRO
Campuran  non  ferro  ini  merupakan  campuran  antara  logam  non  ferro berat maupun logam non ferro ringan. Yang termasuk campuran non ferro antara lain:

a.  Loyang
Komposisi: Tembaga 65%, seng 35%.
Sifat: Empuk, lunak.
Penggunaan: Batang, kawat, sekrup, paku keeling, tuangan.

b.  Perunggu Fospor
Komposisi: Tembaga 90%, timah 9%, fosfor 1%.
Sifat: Kenyal, tahan korosi dengan baik.
Penggunaan: Bantalan mesin, pompa air.

c.  Duralumin
Komposisi: Aluminium 95%, tembaga 4%, mangan 1%.
Sifat: Dapat ditempa, liat, dapat dipukul dengan palu, direntangBobot: Ringan, kukuh.
Penggunaan: Pesawat terbang, suku bagian kendaraan, paku keling, mur, baut.

d.  Pelat Timah
Lembaran  tipis  baja  lunak  dilapis  timah  pada  kedua  belah  sisi  dan  pada semua tepinya. Harus berhati-hati benar dalam menangani dan menyimpan pelat  timah.  Lembaran  pelat  timah  harus  disimpan  dengan  kertas  atau bahan  lain  yang  sesuai  di  antara  setiap  pelat  untuk  mencegah  lepasnya lapis timah karena sesuatu hal. Bila lapis timah hilang akan timbul karatan. 

Pelat  timah  harus  diberi  tanda  dengan  pensil  tajam  dan  dipotong  tepat menurut  garis  itu.  Tepi  potongan  harus  dilapis  dengan  pateri,  juga  untuk mencegah terjadinya karatan. Bila tepi potongan berada pada sambungan, maka pematerian tepi dilakukan pada waktu memateri sambungan.Pelat  timah  sama  sekali  tidak  boleh  dipukul  dengan  martil.  Harus dipergunakan  kayu  keras  atau  martil  kayu.  Landasan  pande  timah  atau potongan-potongan kayu keras yang sesuai bentuknya dapat dipergunakan sebagai sarana pembentuk.


Memahami Dan Memilah Jenis-Jenis Bahan Teknik

Bahan  Teknik  adalah  semua  unsur  atau  zat  yang  berbentuk  padat,  cair, atau gas yang banyak digunakan untuk kebutuhan keperluan dunia teknik atau industri

Setiap  orang  yang  berkecimpung  dalam  lapangan  keteknikan,  misal tukang,  ahli  teknik,  maupun  pembuat  design,  seharusnya  mempunyai pengetahuan  yang memadai  mengenai  bahan-bahan  yang  berhubungan  dengan  pekerjaan  mereka  sehari-hari.  Bagi  mereka,  memiliki  pengetahuan mengenai  jenis-jenis  bahan  dan  sifat-sifat  dari  bahan  adalah  sangat  perlu. Dengan  pengetahuan  tersebut mereka  akan tahu  bagaimana  memperlakukan bahan-bahan  yang  mereka  pakai  dengan  sebaik-baiknya  atau  memanfaatkan dan menghindari penggunaan bahan yang berbahaya. Mereka mengerti bahan apa  yang  harus  dipakai  untuk  suatu  maksud  tertentu  dan  dapat  mencari alternatif bahan pengganti dan sebagainya. 

Bahan-bahan tersebut ada yang berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah pada suhu tertentu (padat, cair, gas).  Bahan teknik pada dasarnya dapat di bagi dalam 2 golongan, yaitu:

Peta konsep : 


1.   Bahan Logam
Dimana  bahan  logam  tersebut  biasanya  mempunyai  sifat-sifat  sebagai berikut:

•  Penghantar listrik atau panas yang baik.
•  Dapat dibentuk dengan proses panas dan dingin.
•  Mempunyai tegangan tarik tinggi.

2.  Bahan bukan logam
Dimana bahan bukan logam tersebut biasanya mempunyai sifat-sifat:

•  Tidak baik untuk penghantar listrik dan panas.
•  Sulit untuk dibentuk

Bahan  penghantar  (conductors)  adalah  bahan  yang  menghantarkan  listrik dengan  mudah. 

Bahan  ini  mempunyai  daya  hantar  listrik  yang  besar  dan tahanan listrik kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik.  Dalam  teknik  listrik,  bahan  penghantar  yang  sering  dijumpai  adalah tembaga dan aluminium.

Bahan  penyekat  (insulating  materials)  adalah  bahan  yang  berfungsi  untuk menyekat (misal antara 2 penghantar) agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus  apabila  kedua  penghantar  tersebut  bertegangan.  

Bahan  penyekat  harus mempunyai  tahanan  jenis  besar  dan  tegangan  tembus  yang  tinggi.  Bahan penyekat yang sering ditemui dalam teknik listrik adalah gelas, keramik, mika, tekstil, prespan, plastik, karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya.

Bahan  setengah  penghantar  (semi  conductors  materials)  adalah  bahan yang mempunyai daya hantar lebih kecil dibandingkan bahan konduktor, tetapi lebih  besar  dibandingkan  bahan  isolator


Bahan  magnetik  (magnetic  materials)  dikelompokan  menjadi  3  kelompok, yaitu  ferro  magnetik,  para  magnetik  dan  dia  magnetik.  Bahan  ferro  magnetik adalah  bahan  yang  mempunyai  permeabilitas  tinggi  dan  mudah  dialiri  garisgaris gaya magnet. 

Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, pasir besi, stalloy, dan sebagainya. Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet permanen, misal alnico, cobalt, baja arang dan sebagainya. Baja  untuk  magnet  sering  dijumpai  pada  pelat-pelat  motor/generator,  pelat tranformator,  dan  sebagainya.  Dalam  bidang  elektronika  penggunaan  bahan magnet biasanya pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan sebagainya

Latihan 1
1. Pengertian dari bahan teknik adalah…..
2. Sebutkan 3 ciri dari bahan logam !
3. Sebutkan 6 contoh benda logam !
4. Sebutkan 3 ciri dari bahan non logam !
5. Sebutkan 6 contoh benda non logam !
6. Perbedaan dari bahan konduktor dan isolator adalah…..
7. Bahan penyekat adalah…, sebutkan 2 contohnya !
8. Sebutkan 3 penggunaan bahan magnetic pada bidang elektronika ! 

Wednesday, March 16, 2022

Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran Dan Aktivitas Pembelajaran Serta Latihan Jawaban Dengan Jawabannya

Untuk memberikan pengaruh yang signifikan, maka pemilihan dan penggunaan media harus benar dan tepat. Berikut ini beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pemilihan media, sebagai berikut:


1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran dan menyentuh aspek kogintif, afektif, dan psikomotorik.

2. Tepat mendukung materi
Pemanfaatan media pembelajaran harus dapat mendukung materi ajar yang bersifat fakta, konsep, dan prinsip. Perlu dipahami bahwa tidak semua materi dapat disajikan secara mudah melalui media pembelajaran. Dalam tataran tertentu harus disajikan dalam symbol atau konsep atau sesuatu yang lebih umum, kemudian diikuti dengan penjelasan.

3. Sesuai dengan kemampuan peserta didik
Media pembelajaran yang dipilih hendaknya dapat diselaraskan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik dalam mendalami isi materi.

4. Praktis
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.

5. Dapat diaplikasikan oleh Guru
Guru harus benar-benar mampu menggunakan media yang telah dipilih. kebermaknaan media pembelajaran sangat ditentukan oleh seberapa terampil guru menggunakannya. 

6. Faktor peserta didik
Peserta didik terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disamaratakan. Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar adalah besar kecilnya kelompok, latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing- masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang tepat untuk dipilih.

Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran harus memperhatikan kriteria-kriteria tersebut akan menghasilkan media pembelajaran yang berkualitas dan sesuai digunakan untuk masing-masing materi pembelajaran.

Aktivitas Pembelajaran


Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, beberapa aktivitas yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut

1. Diskusilah dengan sesama peserta diklat di kelompok Anda untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
a. Kompetensi yang harus dicapai dalam mempelajari materi pembelajaran ini!
b. Bahan bacaan apa saja yang ada di materi pembelajaran ini
c. Cara mempelajari materi pembelajaran ini
Tuliskan hasil diskusi tersebut dengan menggunakan LK - 1

2. Pelajari bahan bacaan 1, lalu diskusikan dan gali informasi melalui internet tentang beberapa permasalahan berikut ini dalam kelompok Anda.

a. Mengapa media pembelajaran perlu dikuasai dan diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Keuntungan apa saja yang diperoleh Guru, jika menggunakan media dalam pelaksanakan kegiatan pembelajaran.

Jawablah permasalahan tersebut dalam kelompok dan tuliskan jawabannya pada LK-2. 3. Lanjutkan dengan mempelajari bahan bacaan berikutnya dan temukan jawaban dari permasalahan berikut:

a. Faktor-faktor apa yang menjadi pertimbangan ketika memilih media yang tepat untuk suatu topik pembelajaran.

b. Buatlah diagram proses pemilihan media berdasarkan (1) lingkungan belajar; (2) tingkatan siswa; (3) karakteristik materi (contoh: konstruksi bangunan).

Latihan
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan seksama
1. Jelaskan pengertian media!
2. Jelaskan mengapa media pembelajaran perlu digunakan oleh Guru dalam kegiatan tatap muka di kelas?
3. Berikan contoh media-media pembelajaran yang masih tetap digunakan dalam pembelajaran!
4. Faktor apa yang perlu diperhatikan ketika memilih media pembelajaran?

Rangkuman
Proses pembelajaran merupakan kegiatan melaksanakan kurikulum, agar dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan sesuai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya menghantar peserta didik menuju perubahan perilaku. Dalam mencapai tujuan tersebut, peserta didik berinteraksi dengan lingkungan belajar yang dikendalikan oleh guru melalui pembelajaran. Lingkungan belajar itu mencakup tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metodologi, dan penilaian pembelajaran. 

Bahan pembelajaran adalah seperangkat materi keilmuan berupa fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu pengetahuan yang dapat menunjang tujuan pembelajaran. Dalam metodologi terdapat dua hal yang menonjol yaitu metode mengajar dan media pembelajaran.

Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan (1) pesan, (2) merangsang pikiran, (3) perasaan, (4) perhatian, dan (5) kemauan siswa.

Media pembelajaran berdasarkan Sukartiwi (1996), dapat (1) meningkatkan motivasi peserta didik, (2) menghilangkan rasa bosan bagi peserta didik, (3) memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran, (4) membuat proses pembelajaran lebih sistematis. Secara empiris media pembelajaran ternyata dapat membangun daya tarik belajar hingga 43% (University of Minnesota); peningkatan belajar hingga 200% (University of Wisconsin); 38% materi yang telah dipelajari masih dapat diingat (University of Hardvard & Columbia); dapat menjelaskan hal kompleks dalam waktu singkat (Wharton School of Business).

Untuk memberikan pengaruh yang signifikan, maka pemilihan dan penggunaan media harus benar dan tepat. Kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan pemilihan media, adalah: sesuai dengan tujuan pembelajaran, tepat mendukung materi, sesuai dengan kemampuan peserta didik, praktis, dapat diaplikasikan oleh Guru, faktor peserta didi

Kunci Jawaban Latihan
Kegiatan Belajar 1
1. Salah satu unsur dalam perencanaan pembelajaran adalah unsur sistematis, yang dimaksud adalah bahwa antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi.

2. SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar.

3. IPK perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) tidak perlu dirumuskan sebagai indikator pada RPP, meskipun demikian perilaku sikap spiritual dan sikap sosial tersebut harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran yang disusun berdasarkan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4.

4. Contoh rumusan tujuan yang mengandung unsur A-B-C-D

Kegiatan Belajar 2
1. Media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan (1) pesan, (2) merangsang pikiran, (3) perasaan, (4) perhatian, dan (5) kemauan siswa.

2. Media pada prinsipnya dapat mempermudah hal-hal kompleks menjadi sederhana atau sebaliknya; media dapat mempersingkat waktu belajar (efisiensi), mengurangi kelelahan fisik bagi guru.

3. Papan tulis, Modul, Buku, Flipchart, Poster

4. Tujuan pembelajaran, peserta didik, kemampuan menggunakan media oleh guru

EVALUASI
Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar.
1. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
a. Pada dimensi perkembangan kognitif kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).
b. Pada dimensi perkembangan kognitif kelas X dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XI dan kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5).
c. Pada dimensi pengetahuan (knowledge) kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XI dilanjutkan sampai metakognitif.
d. Pada dimensi pengetahuan (knowledge) kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XII dilanjutkan sampai metakognitif.

2. Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014, komponen dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat ....
A. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) kompetensi pembelajaran, (3) materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, (4) kegiatan pembelajaran, dan (5) penilaian pembelajaran.
B. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) kompetensi pembelajaran, (3) materi pembelajaran, (4) pendekatan pembelajaran, dan (5) penilaian pembelajaran.
C. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) tujuan pembelajaran, (3) materi pembelajaran, (4)metodepembelajaran, (5)sumberbelajar,dan (6) penilaian.
D. (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan dan sumber belajar.

3. Dibawah ini merupakan rambu-rambu penyusunan RPP, kecuali ….
A. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran
B. RPP dikembangkan pada tingkat nasional dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi kemampuan emosi, maupun gaya belajar
C. RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik untuk melaksanakan proses belajar dan kerjasama
D. RPP sesuai dengan kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan terpusat pada peserta didik

4. Yang termasuk langkah pengembangan RPP yang tepat/ benar adalah:
A. Analisis KI dan KD untuk menetapkan Tujuan pembelajaran
B. Analisis KI dan KD untuk menetapkan materi pembelajaran
C. Analisis KI dan KD untuk menetapkan Indikator Pencapaian Kompetensi
D. Analisis KI dan KD untuk menetapkan model pembelajaran

5. Berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan perumuskan indikator
pencapaian kompetensi, kecuali...
A. Indikator merupakan penanda perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk pengetahuan (KD dari KI-3) dan perilaku keterampilan (KD dari KI-4); perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan sikap (KD dari KI-1 dan KI-2) yang semuanya menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
B. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari KI-2) dapat atau tidak perlu dirumuskan sebagai indikator pada RPP, tapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada perumusan Tujuan Pembelajaran
C. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan dimensi proses kognitif (the cognitive process of dimention) dan dimensi pengetahuan (knowledge of dimention) untuk kompetensi pengetahuan, dan dimensi keterampilan abstrak atau konkret untuk kompetensi keterampilan
D. Pengembangan Indikator bersumber pada materi pokok dalam silabus dan materi buku teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) sesuai dengan karakteristik peserta didik

6. Sebelum merumuskan tujuan pembelajaran, hal yang harus dilakukan adalah :
A. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
B. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran.
C. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
D. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan

7. Sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi adalah :
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
D. Standar Kompetensi Lulusan

8. Dalam mengembangkan indikator hendaknya :
A. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi
B. Adanya keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
C. Adanya keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran
D. Sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi

9. Pemilihan media dilakukan dengan mempertimbangkan:
A. Kesesuaian media dengan tujuan, materi dan perkembangan siswa
B. Kecanggihan media
C. Keseuaian media dengan paradigma pembelajaran
D. Kelengkapan dan kualitas media

10. Dalam mengembangkan indikator hendaknya :
A. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi.
B. Adanya keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
C. Adanya keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
D. Sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi

11. Seorang guru menggunakan media dalam mengajar, hal ini karena:
A. Tuntutan kurikulum
B. Anjuran Kepala Sekolah
C. Media membantu siswa agar lebih mudah memahami materi
D. Keberadaan media mengurangi beban tugas guru

12. Penggunaan Media akan efektif dalam pembelajaran bila
A. Dapat membantu guru mempercepat materi
B. Dapat meningkatkan motivasi siswa melalui bermain
C. Dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa
D. Dapat menyelesaikan materi ajar melebihi target

13. Berikut ini keuntungan media dibuat oleh guru, kecuali:
A. Sesuai dengan tingkat/karakteristik belajar
B. Sesuai dengan tingkat tujuan yang dicapai
C. Sesuai dengan tingkat karakteristik guru
D. Sesuai dengan materi yang disajikan

14. Setelah membaca teks siswa diharapkan mengidentifikasikan sedikitnya 5 kata kerja dengan tepat untuk itu guru menggunakan media teks, pertanyaan ini berkaitan dengan kriteria …
A. Kesesuaian
B. Tingkat kesulitan
C. Ketersediaan
D. Kualitas teknis

15. Media yang kita gunakan di kelas hendaknya memiliki tingkat kejelasan bagi siswa termasuk tulisan guru harus bisa dibaca oleh siswa. Ini berkaitan dengan kriteria :
a. Kesesuaian
b. tingkat kesulitan
c. ketersediaan
d. kualitas teknis

KUNCI JAWABAN
1. A 
2. D 
3. B 
4. C 
5. D 
6. B
7. C
8. D
9. A
10. C
11. C
12. C
13. A
14. D
15. D

GLOSARIUM
1. RPP = Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, adalah rencana gegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih
2. IPK = Indikator Pencapaian Kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi
3. A-B-C-D = Audience, Behaviour, Condition, Degree
4. SKL = Standar Kompetensi Lulusan, adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan ysng mencakup Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
5. KI = Kompetensi Inti, merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL
6. KD = Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses pembelajaran
7. Taksonomi, seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik.