Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Sunday, April 12, 2020

Soal On Line Tugas Daring III Mapel TPOA SMK Kelas XI Tahun 2020

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memutuskan memperpanjang program belajar di rumah untuk pelajar jenjang SMA/SMK hingga 21 April 2020. Pertimbangan tersebut diambil karena melihat perkembangan penyebaran Covid-19 belum mereda.

Maka, Untuk memperlancar pelaksanaan Proses Belajar mengajar di SMKN 1 Duduksampeyan Gresik melakukannya melalui Pembelajaran Dalam Jaringan (DARING), Dan ini merupakan Tugas Daring Yang Ke 3 untuk mata pelajaran Teknik Pengelasan Oksi Asetelin (TPOA) melalui soal On Line, Silakan dikerjakan dengan bijaksana sesuai waktu yang ditentukan.... selamat bekerja!!!

Waktu Pengerjaan: 120:00 menit!

Thursday, April 9, 2020

Kelebihan dan Kelemahan Las MIG ( Metal Inert Gas) Yang Perlu Diketahui..

1. Kelebihan Las MIG ( Metal Inert Gas) 
Penggunaan Las MIG ( Metal Inert Gas) dalam berbagai pengelasan memiliki beberapa kelebihan antara lain dapat disebutkan berikut ini :
a.  Sangat efisien dan proses pengerjaan yang cepat
b.  Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan (welding positif
c.  Tidak menghasilkan slag atau terak,layaknya terjadi pada las SMAW
d.  Memiliki angka deposisi (deposition rates) yang lebih tinggi dibandingkan SMAW
e.  Membutuhkan kemampuan operator yang baik
f.  Proses pengelasan MIG ( metal inert gas )sangat cocok untuk pekerjaan konstruksi
g.  Membutuhkan sedikit pembersihan post-weld

2. Kelemahan Las MIG ( Metal Inert Gas) 
Pada proses pengelasan MIG ( Metal Inert Gas) memiliki beberapa kelemahan , antara lain :
a.Wire-feeder yang memerlukan pengontrolan yang kontinou
b.Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback
c.Cacat las porositisering terjadi akibat pengunaan kualitas gas pelindung yang tidak baik.
d.Busur yang tidak stabil, akibat ketrampilan operator yang kurang baik.
e.Pada awalnya set-up pengelasan merupakan permulaan yang sulit
 Kelebihan dan Kelemahan Las MIG ( Metal Inert Gas) Yang Perlu Diketahui..

Soal Latihan 
1.  Jelaskan pengertian pengelasan secara umum ?
2.  Jelaskan pengertian las Las MIG?
3.  Terangkan dengan jelas dan ringkas proses pengelasan dari las MIG?
4.  Sebutkan kelemahan dari penggunaan las MIG?
5.  Sebutkan kelebihan dari penggunaan las MIG?

Pengertian Dan Proses Kerja Mesin Las MIG ( Metal Inert Gas )

Pengertian Las MIG ( Metal Inert Gas ) 
Las MIG ( Metal Inert Gas) yaitu merupakan proses penyambungan dua material logam atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan setempat, dengan menggunakan elektroda gulungan (filler metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan menggunakan gas pelindung (inert gas). 
Las MIG (Metal Inert Gas) merupakan las busur gas yang menggunakan kawat las sekaligus sebagai elektroda. Elektroda tersebut berupa gulungan kawat ( rol ) yang gerakannya diatur oleh motor listrik. Las ini menggunakan gas argon dan heliumsebagai pelindung busur dan logam 
yang mencair dari pengaruh atmosfir. Secara bagan perkembangan las GMAW dapat dilihat pada gambar berikut:
 Pengertian Dan Proses Kerja Mesin Las MIG ( Metal Inert Gas )
Proses Mesin Las MIG
Panas dari proses pengelasan ini dihasilkan oleh busur las yang terbentuk diantara elektroda kawat dengan benda kerja. Selama proses, elektroda akan meleleh kemudian menjadi deposit logam las dan membentuk butiran las (weld beads). Gas pelindung digunakan untuk mencegah terjadinya oksidasi dan melindungi hasil las selama masa pembekuan (solidification) 

Proses ini beroperasi menggunakan arus searah (DC), biasanya menggunakan elektroda kawat positif (Polaritas terbalik/reserse polarity. polaritas searah sangat arang digunakan karena transfer logam yang kurang baik dari elektroda ke benda kerja karena panas terletak pada elektroda Proses pengelasan MiG menggunakan arus sekitar 50 A hingga 600 A, dengan tegangan las15 volt hingga 32 volt. Adapaun prose las MIG seperti gambar ini:
 Pengertian Dan Proses Kerja Mesin Las MIG ( Metal Inert Gas )
 Pengertian Dan Proses Kerja Mesin Las MIG ( Metal Inert Gas )

Aplikasi Penggunaan Las MIG (Metal Inert Gas) 
Penggunaan las MIG ( Metal Inert Gas) misalnya digunakan dalam pengelasan di dunia Industri untuk pembuatan suatu barang atau alat. Dengan contoh dalam pembuatan kapal terbang,rangka mobil, teralis besi dan sebagainya. Adapun contoh gambar aplikasi pengunaan las MIG ( Metal Inert 
Gas ) dapat dilihat : 
 Pengertian Dan Proses Kerja Mesin Las MIG ( Metal Inert Gas )

Soal Pilihan Ganda Beserta Jawabannya Tipe A & B Ujian Akhir Sekolah Semester Genap Pelajaran MIG SMK

TIPE SOAL A
1. Ilmu yang menerangkan tentang dasar– dasar pengolahan dan penyelidikan logam adalah :
A, Ilmu logam produktif     b. ilmu logam aktif    c. ilmu logam dasar    d. ilmu logam fisik                            e. ilmu logam metalloid
Jawab:  A

2. Dibawa ini logam yang berbentuk bukan dari unsure dasarnya besi (Fe) dan karbon (C)kecuali :
a. Alumunium,    b. Magnesium (Mg)     c. Tembaga (Cu)     d. Carbida        e. seng
         Jawab:  D

3. Berdasarkan gambar percikan dibawa ini mana yang menunjukkan hasil percikan baja carbon tinggi !

 Soal Pilihan Ganda Beserta Jawabannya Tipe  A & B Ujian Akhir Sekolah  Semester Genap Pelajaran  MIG  SMK

A, gambar A         b. gambar B        c. gambar C       d. gambar D      e.  gambar  A dan B
Jawab:  B

4. Gas Yang dipakai pada proses pengelasan MAG adalah :
A, Helium      b. Argon,        c. Oxigen        d. Propan     e . CO 2
Jawab:  E

5. Dibawa ini yang termasuk bagian Torch las adalah :
 A, ujung kontak      b. wire feeder     c. switch torch    d. switc gas     e. switc feeder
Jawab:  A

6. Piranti yang ada di regulator Las Gas Metal, yang dipakai untuk mengetahui tekanan kerja dalam satuan liter adalah :
a. Manometer
b. Simometer
c. Flowmeter
d. Thermometer
e. Isometer
         Jawab:  C

7. Dibawa ini yang bukan termasuk  perangkat yang dipakai untuk proses pengelasan las gas metal adalah:
a. Mesin las DC
b. Tabung gas lindung
c. Flowmeter untuk gas
d. Kabel masa
e. Tang kombinasi
         Jawab:  E

8. Elektroda pada las gas metal berbentuk gulungan dengan panjang biasanya  ratusan meter yang pada umumnya untuk ukuran ? 0,8 – 1,2 mempunyai berat
         A, 12 kg      b, 15 kg       c. 20kg         d. 10kg          e. 5kg
Jawab:  B

9. Mesin las DC merupakan mesin las pembangkit arus DC yang digunakan di dalam pengelasan las gas metal jenis arus yang digunakan adalah :
a, DCRP +      b. DCEN        c. DCEP       d.DCEN +       e. DCRP
Jawab:  C

10. Fungsi dari gas lindung yang digunakan untuk pengelasan las gas metal adalah :
a. Menstabilkan proses pengelasan
b. Mengurangi distorsi
c. Mempercepat proses pengelasan
d. Agar proses pengelasan tidak terkontaminasi dengan udara luar
e. Menghasilkan pengelasan yang sempurna
         Jawab:  D

11. Yang mengatur aliran kawat, gas lindung, dan arus pengelasan adalah :
a. Welding torch
b. Slang utama
c. Corong las
d. Tabung kontak
e. Roll slang
Jawab:  A
12. Jika akan mengelas baja tahan karat austenit, jenis elektroda apa yang akan dipakai adalah ?
 a, ER70S-3     b, ER1100      c, ER70S-6     d, ER1100, ER4043    e, ER80S-D2
Jawab:  C
13. Untuk mengelas alumunium yang dikerjakan pad alas gas metal menggunakan gas…..?
A, Argon dan CO2      b, Argon     c. helium       d. propan        e, jawaban b dan c
Jawab:  E
14. Fungsi elektroda pada proses pengelasan las gas metalah adalah ?
a. sebagai bahan pengisi
b. sebagai pencipta busur dan sekaligus bahan pengisi
c. sebagai bahan utama las
d. sebagai penyambung busur las
e. sebagai bahan tambahan untuk pengelasan
Jawab:  B
15. Jenis bahan pelapis anti karat pada elektroda las gas metal adalah……?
A, Kuningan     b, emas       c, perak       d, tembaga,        e, alumunium
Jawab:  D
16. Diantara  cara yang dapat meminimalkan distorsi adalah……?
a. intermittent welding
b. low amper
c. high contak
d. intermaidite welding
e. main of flow
Jawab:  A
17. Yang disebut tegangan sisa dalam sambungan tegangan adalah….?
a. Radius tester
b. HAZ
c. Rood  residusl
d. Residual Stress
e. Gap residusl
Jawab:  D
18. Untuk menghilangkan tegangan dengan melakukan perlakuan panas disebut……..?
a. Radius tester
b. HAZ
c. Stress Relieving
d. Residual Stress
e. Gap residusl
Jawab:  C
19. Adanya perubahan bentuk yang terjadi akibat pengelasan disebut…………!
a. Crak
b. Overlab
c. Under cut
d. Distorsi
e. Ceropos
Jawab:  D
20. Ilustrasi gambar kerja dibawa ini menunjukkan posisi pengelasan menggunan sambungan………!
 Soal Pilihan Ganda Beserta Jawabannya Tipe  A & B Ujian Akhir Sekolah  Semester Genap Pelajaran  MIG  SMK
a. sambungan tumpul kampu I tertutup posisi horizontal
b. sambungan tumpul kampu I terbuka posisi horizontal
c. sambungan tumpul kampu I tertutup posisi bawa tangan
d. sambungan tumpul kampu I terbuka posisi bawa tangan
e. sambungan tumpul kampu I posisi vetical
Jawab:  B


TIPE SOAL B
1. Proses pengelasan diperlukan persiapan yang baik diantaranya yang termasuk pada persiapan proses tersebut adalah:
a. Jenis mesin dan bahan
b. Jenis bahan dan ampere
c. Tekanan ampere dan bahan
d. Jenis mesin, bahan dan ampere
Jawab:  D

2. Pada proses las TIG memerlukan gas Argon. Gas Argon adalah sebagai :
a. Pembakar
b. Pelindung dan pendingin
c. Penghantar listrik
d. Busur api
Jawab:  B

3. Pada proses las TIG memerlukan tungsten, tungsten yang bagaimana yang diperlukan:
a. Tungsten yang circonium
b. Tungsten yang thorium
c. Tungsten murni
d. Tungsten jenis circonium dan diameter sesuai dengan colled
Jawab:  c

4. Pada proses pengelasan TIG aluminium memerlukan arus yang tepat. Arus apa yang digunakan:
a. Arus bolak-balik (AC)
b. Arus searah (DC)
c. Arus AC, DC sama saja
d. Arus DC (+) atau arus DC (-)
Jawab:  c

5.

Gambar sket di atas termasuk jenis sambungan:
a. Fillet weld                               c. Lap weld
b. Butt weld                                 d. Pad weld
        Jawab:  B

6. Yang harus diperhatikan pada material yang akan dilas adalah:
a. Ukuran kampuh                     c. Jarak mesin las
b. Identitas material                   d. Jenis electrode
       Jawab:  B

7. Alat bantu yang tidak diperlukan dalam pengelasan TIG adalah:
a. Gas argon                              c. Tempat flux
b. Pomap pendingin                  d. Gas oksigen
       Jawab:  D


8. Untuk pengelasan plat tipis polarity yang terbaik bila menggunakan:
a. AC                                         c. DC SP
b. DC RP                                   d. Semua benar
       Jawab:  B

9. Yang tidak termasuk penyebab adanya distorsi pada pengelasan adalah:
a. Tidak adanya pemanasan awal
b. Tidak menggunakan alat bantu jig
c. Skill tenaga las kurang
d. Tidak ada identifikasi material
     Jawab:  A

10. Metode berikut dapat digunakan untuk memeriksa hasil pengelasan sampai ke bagian dalam:
a. Dye penetrant                        c. Metode ultrasonic
b. Metode magnetic                  d. Metode visual
       Jawab:  C


11. Proses pengelasan TIG memerlukan tekanan gas yang seimbang. Berapa tekanan gas kerja yang seimbang tersebut:
a. Sepuluh kali diameter elektroda (tungsten)
b. Sepuluh kali ketebalan benda kerja
c. Sama dengan tekanan isi
d. Sama dengan besarnya tekanan isi dan ketebalan benda
Jawab:  B

12. Hal-hal berikut ini adalah keuntungan menggunakan las TIG dibandingkan dengan las SMAW, kecuali:
a. Permukaan las lebih halus
b. Sangat baik untuk menyambung benda kerja tipis
c. Mudah dioperasikan
d. Mesin las TIG lebih murah
         Jawab:  D

13. Peralatan yang paling sering digunakan untuk memperbaiki hasil pengelasan adalah:
a. Palu                                     c. Gerinda
b. Kikir                                   d. Gergaji besi
        Jawab:  C

14. Pada proses pengelasan las TIG sangat diperlukan peralatan keselamatan kerja, peralatan keselamatan kerja diantaranya:
a. Apron
b. Sarung tangan kulit
c. Kaca mata
d. Sarung tangan kulit, apron, kaca mata dan tang penjepit
        Jawab:  D

15. Pada gambar kerja las pada umumnya berbentuk gambar konstruksi, gambar konstruksi terdiri dari:
a. Pandangan atas, samping, muka
b. Ukuran panjang, lebar, tebal
c. Code pengelasan
d. Pandangan dan ukuran berikut code las
Jawab:  D

16. Hambatan yang terjadi pada proses TIG:
a. Menyetel tungsten                 c. Menghidupkan mesin las
b. Menyetel jarak                        d. Menyetel benda kerja
            Jawab:  A

17. Hal-hal berikut ini adalah penyebab terjadinya banyak spatter pada hasil pengelasan, kecuali:
a. Jarak busur terlalu tinggi       c. Kampuh las kurang bersih
b. Amper terlalu tinggi              d. Skill tukang las kurang
            Jawab:  C

18. Bila terjadi cacat las pada permukaan hal-hal yang tidak boleh dilakukan adalah:
a. Menggerinda cacat las
b. Mengidentifikasi cacat las
c. Memperbaiki tanpa prosedur
d. Melaporkan kepada inspector yang berwenang
            Jawab:  C

19. Manakah yang tidak termasuk parameter pengelasan:
a. Ampere                                  c. Tebal benda kerja
b. Voltage                                  d. Kecepatan
            Jawab:  D

20. Cacat las yang bisa dideteksi dengan cara visual:
a. Slag inclusion                          c. Incomplete fusion
b. Retak dalam                             d. Spatter
             Jawab:  D





Dasar Dan Sejarah dan Perkembangan Las MIG ( Metal Inert Gas)

Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan. Karena itu di dalam pengelasan, pengetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan 
las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian bagian bangunan atau mesin yang dirancang. Untuk mengetahui lebih jauh tentang teknik pengelasan MIG ( Metal Inert Gas ) 
 Dasar Dan Sejarah dan Perkembangan Las MIG ( Metal Inert Gas)
Pengertian Pengelasan 
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sepele dan sederhana, namun sebenarnya didalamnya banyak masalah-masalah yag harus diatasi di mana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan. Karena itu dalam pengelasan, pengetahuan harus turut serta mendampingi praktek. 
Secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa dalam perancangan konstruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara pengelasan, cara pemeriksaan,bahan las dan jenis las yang akan dipergunakan berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin 
yang dirancang. Definisi las berdasarkan DIN (Deutche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Secara umum pengelasan dapat didefinisikan sebagai penyambungan dari beberapa batang logam dengan memanfaatkan energi panas. 

Pengelasan secara umum adalahsuatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom.  Menurut “Welding Handbook” pengelasan adalah 
proses penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan dengan memanasinya dengan suhu yang tepat dengan atau tanpa pemberian tekanan dan dengan atau tanpa pemakaian bahan pengisi. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas las, 
dengan atau tanpa pengaruh tekanan, dan dengan  atau  tanpa  logam  pengisi ( Howard,1981). 

Sejarah dan Perkembangan Las MIG ( Metal Inert Gas) 
  Las MIG ( metal inert gas) merupakan sebuah pengembangan dari pengelasan GMAW ( gas metal arc welding ). Las GMAW mempunyai dua tipe gas pelindung yaitu inert gas dan actif gas yang kemudian sering dikenal dengan sebutan las MIG ( metal inert gas ) dan las MAG ( metal actif gas ). 
GMAW (gas metal arc welding) atau sering di sebut dengan las MIG ( Metal Inert Gas) mulai dikenalkan di dunia industri pada tahun 1940-an. Di awal tahun 1950 yang diprakarsai oleh Lyubavshkii and Novoshilov, melakukan pengembangan GMAW dengan menggunakan diameter elektroda yang lebih besar dan gas pelindung yang digunakan adalah karbon dioksida CO2. Pengembangan ini menghasilkan percikan elektroda yang tinggi, dan panas pada benda kerja yang sedang. Di akhir tahun1950 terjadi perkembangan dibidang teknologi power source, dan perkembangan diameter elektroda yang digunakan semakin kecil 0.035" - 0.062" (0.9 - 1.6 mm). 

 Proses las MIG sukses dikembangkan oleh Battele Memorial Institute pada tahun 1948 dengan sponsor Air Reduction Company. Las MIG ( metal inert gas ) pertama kali dipatenkan pada tahun 1949 di Amerika Serikat untuk pengelasan alumunium. Keunggulannya adalah penggunaan elektroda yang berdiameter lebih kecil dan sumber daya tegangan konstan (constant-voltage 
power source) yang telah dipatenkan sebelumnya oleh H.E. Kennedy. Pada tahun 1953, Lyubavskii dan Novoshilovmengumumkan penggunaan proses las MIG menggunakan gas CO2 sebagai gas pelindung. Mereka juga menggunakan gas CO2 untuk mengelas besi karbon. Gas CO2 dicampur 
dengan Gas Argon yang dikenal sebagai Metal Active Gas (MAG), yang kemudian berkembang menjadi proses las MAG. Perkembangannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dengan kemajuan teknologi saat ini GMAW dapat diaplikasikan pada ProsesPengelasan dengan Sistem Otomasi (robot). 

Monday, April 6, 2020

Membuat jalur las dengan bahan tambah pada pelat baja lunak posisi di bawah tangan Las OAW

Membuat jalur las dengan bahan tambah pada pelat baja lunak posisi di bawah tangan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Lebar jalur 7 mm
b. Tinggi jalur 1 mm
c. Bentuk jalur cembung
d. Sambungan jalur rata
e. Beda permukaan jalur maksimum 1,0 mm
f. Penyimpangan kelurusan maksimum 50
g. Perubahan bentuk maksimum 50
h. Scale pada permukaan 0

Alat dan bahan
Alat
a) Satu unit peralatan las oksi asetilena (pelengkap dan terpasang, kecuali tip/mulut pembakar)
b) Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja
c) Satu set alat bantu pengelasan.

Bahan
a) Pelat/baja lunak ukuran 200 x 800 x 2 mm, jumlah1 buah
b) Kawat las, jenis baja lunak, diameter 2,0 mm
b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1) Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan dengan benar.
2) Atur tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutuhan
3) Jangan mengarahkan api las pada orang da/atau benda yang mudah terbakar.
4) Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari tempat./lokasi pengelasan dan sekitarnya.
5) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
6) Gunakan teknik-teknik pengelasan dengan benar.

Gambar Kerja
 Membuat jalur las dengan bahan tambah pada pelat baja lunak posisi di bawah tangan Las OAW
Langkah Kerja
1) Kriteria kerja yang akan Anda buat.
Jalur las lurus, lebar jalur 3 x t, tinggi jalur ½ x t, perbedaan permukaan jalur maksimum 1,5 mm dan penembusan 0.
2) Mempersiapkan peralatan, baik alat keselamatan kerja maupun alat bantu.
3) Mempersiapkan bahan :
a) plat baja lunak 150 x 60 x 2 mm
b) bahan pengisi, baja lunak 02,0 mm

4) Membersihkan permukaan bahan yang akan dilas dan bahan pengisi.
5) Memiliki ukuran tip yang sesuai kemudian memasangnya pada pembakar.
6) Mengatur besarnya tekanan kerja.
7) Meletakkan bahan pada posisi di bawah tangan.
8) Menyalakan tip dan mengaturnya hingga netral.
9) Untuk pekerjaan ini gerakan pengelasan arah maju/kiri.
Arahkan inti nyala pada tepi sebelah kanan, jarak permukaan dengan ujung inti nyala 2 –3 mm sudut pembakar 600 – 700, sudut samping pembakar 90 derajat.
10) Apabila titik lasan sudah mencair dan mencapai lebar 2 ½ x t, masukkan bahan tambah ke dalam cairan dan segera angkat lagi. Setalah perpaduan antara cairan bahan pengisi dan bahan dasar mencapai lebar 3 x t, doronglah pembakar dan bahan pengisi menuju tepi sebelah kiri dengan kondisi sebagai berikut :
a) 600 – 700 sudut samping elektroda 900 dan sudut bahan pengisi antara 300 – 300.
b) Sudut pembakar 600 – 700
c) Sudut samping pembakar 900
d) Sudut bahan pengisi 300 – 400
e) Gerakan pembakar lurus
f) Gerakan bahan pengisi naik turun dalam cairan dan searah dengan garis lasan
g) Jarak ujung inti nyala dengan permukaan benda kerja 2-3 mm, lebar kawah las 3 x t.
11) Kira-kira 15 mm sebelum mencapai tepi ujung kiri, sudut pembakar atau gerakan bahan pengisi lebih dipercepat. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemakanan tepi.
12) Setelah selesai satu jalur, bersihkan dan diskusikan hasilnya dengan pembimbing anda.
13) Ulangi latihan mengelas sambungan tumpul kampuh 1 hingga memperoleh skor minimal 80 % dari keseluruhan kriteria yang diharapkan.
14) Bersihkan benda kerja yang sudah selesai dilas dengan peralatan dan prosedur yang benar, kemudian serahkan kepada pembimbing.

Mengelas sambungan pinggir tanpa bahan pengisi pada pelat baja lunak posisi di bawah tangan Las OAW

Mengelas sambungan pinggir tanpa bahan pengisi pada pelat baja lunak posisi di bawah tangan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut : 
a. Perpaduan 100%
b. Sambungan jalur rata
c. Beda permukaan jalur maksimum 1 mm
d. Panjang Overlap maksimum 10 %
e. Perubahan bentuk maksimum 50
f. Scale pada permukaan 0

Cara pembuatan sambungan pinggir tanpa bahan tambah posisi di bawah tangan dan selanjutnya buat laporannya.
Alat dan Bahan
1) Alat
a) Satu unit peralatan las oksi asetilena (lengkap dan terpasang, kecuali tip/mulut pembakar)
b) Satu alat keselamatan dan kesehatan kerja
c) Satu set alat bantu pengelasan.

Bahan.
a) Pelat baja ukuran 200 x 2 mm
b) 4 buah

Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1) Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan dengan benar.
2) Aturlah tekanan kerja dan nyala api seuai dengan kebutuhan.
3) Jangan mengarahkan api las pada orang dan/atau benda yang mudah terbakar.
4) Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari tempat/lokasi pengelasan dan sekitarnya.
5) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
6) Gunakan teknik-teknik pengelasan dengan benar. 

Gambar Kerja
 Mengelas sambungan pinggir tanpa bahan pengisi pada pelat baja lunak posisi di bawah tangan  Las OAW
Langkah Kerja
1) Benda kerja yang dibuat harus memenuhi kriteria : lebar jalur 2 x 1, perbedaan permukaan jalur maksimum 1 mm, benda kerja tetap siku.
2) Mempersiapkan peralatan, baik alat keselamatan dan kesehatan kerja maupun alat bantu.
3) Mempersiapkan bahan plat baja lunak 200 x 40 x 2 mm sebanyak 4 potong, 2 potong bahan dilipat sehingga berbentuk U, bagian yang dilipat ? 6 mm.
4) Membersihkan permukaan yang akan dilas
5) Memilih ukuran tip yang sesuai kemudian memasangnya pada pembakar.
6) Mengatur tekanan kerja
7) Mengatur posisi benda kerja untuk dilas, misalnya dirangkai dengan C klem.
8) Nyalakan tip dan atur sehingga memperoleh nyala netral.
9) Buatlah las catat pada 3 (tiga) tempat pada setiap jalur.
10) Letakkan benda kerja pada meja untuk pembuatan jalur pada sambungan pinggir posisi di bawah tangan.
11) Untuk pekerjaan ini gunakan pengelasan arah maju/kiri. Arahkan inti nyala pada tepi sebelah kanan. Jarak ujung inti nyala dengan permukaan benda kerja antara 2 – 3 mm. Sudut pembakar 600 – 700 dan sudut samping pembakar 900.
12) Apabila titik lasan sudah mencair, doronglah pembakar menuju tepi sebelah kiri. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelasan ini adalah:
a) Apabila cairan lasan terlalu dalam, turunkan sudut pembakar atau didorong lebih cepat.
b) Apabila cairan lasan sudah normal, kembalikan ke sudut pembakar atau kecepatan seperti semula. Kurang lebih 15 mm sebelum akhir jalur, turunkan perlahan sudut pembakar agar tidak terjadi pemakanan pada ujungnya.
13) Setelah jalur pertama selesai, kerjakan jalur kedua yaitu jalur yang berlawanan dangan jalur pertama, kemudian jalur ke 3 dan terakhir jalur ke 4. Sebelum mengerjakan jalur berikutnya, bersihkan terlebih dahulu benda kerja.
14) Apabila semua jalur telah selesai, konsultasikan hasilnya dengan pembimbing Anda. Apabila belum mencapai skor minimal, ulangi pekerjaan itu hingga mencapai skor minimum
15) Bersihkan benda kerja dengan peralatan dan prosedur yang sudah dijelaskan. Kemudian serahkan kepada pembimbing.

Thursday, April 2, 2020

Membuat jalur tanpa bahan tambah posisi di bawah tangan Las Oksi Asetelin / OAW Yang Baik...

Membuat jalur tanpa bahan tambah posisi di bawah tangan dengan kriteria sebagai berikut :
a. Lebar jalur 6 mm
b. Penyimpangan kelurusan jalur maksimum 500
c. Bentuk jalur rata
d. Tidak terdapat lubang
e. Perubahan bentuk maksimum 500
f. Scale pada permukaan 0

Alat dan Bahan
1) Alat
a) Satu unit peralatan las oksi asetilena (lengkap dan terpasang, kecuali tip/mulut pembakar)
b) Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja
c) Satu set alat bantu pengelasan

2) Bahan
a) Pelat/baja lunak ukuran 200 x 80 x 2 mm
b) Jumlah 1 buah.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
1) Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan dengan benar
2) Aturlah tekanan kerja dan nyala api sesuai dengan kebutuhan
3) Jangan mengarahkan api las pada orang dan/atau benda yang mudah terbakar
4) Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari tempat/lokasi pengelasan dan sekitarnya.
5) Gunakan teknik-teknik pengelasan dengan benar. 

Gambar kerja
 Membuat jalur tanpa bahan tambah posisi di bawah tangan Las Oksi Asetelin / OAW  Yang Baik...
Langkah Kerja
1) Perhatikan kriteria benda kerja yang akan dibuat; jalur las, tidak berlubang, lebar jalur rata, dengan ukuran 3 x tebal bahan.
2) Mempersiapkan peralatan las oksi asetilena, baik alat keselamatan kerja maupun alat-alat bantu.
3) Membersihkan permukaan yang akan dilas (baca uraian tentang persiapan bahan ).
4) Memilih ukuran tip yang sesuai kemudian memasangnya pada pembakar (kapasitas ukuran dan cara pemasangan tip, baca halaman sebelumnya).
5) Mengatur tekanan kerja (besarnya tekanan kerja dan proses pengaturannya; baca halaman sebelumnya).
6) Meletakkan benda kerja pada meja untuk pengelasan posisi di bawah tangan.
7) Menyalakan tip dan mengaturnya hingga nyala netral.
8) Bila anda biasa menggunakan tangan kanan, arahkan inti nyala pada tepi sebelah kanan sebagai pusat sasaran. Jarak antara ujung inti nyala dengan permukaan benda kerja 2 – 3 mm; sudut pembakar 600–700 dan sudut samping pembakar adalah 900. Panaskan terus titik lasan hingga mencair atau terjadi kawah las. Apabila lebar kawah sudah mencapai 1? x tebal bahan (t) doronglah pembakar menuju tepi sebelah kiri. Pada proses mendorong pembakar perhatikan kondisi peralatan sebagai berikut :
a) Gerakkan pembakar lurus dengan sudut 600 –700
b) Sudut samping pembakar 600 –700
c) Jarak ujung inti nyala dengan permukaan benda kerja 2 – 3 mm
d) Lebar kawah las 1?
e) Jalur sejajar dengan tepi x t
9) Kira-kira  15  mm  sebelum  mencapai  tepi  kiri,  turunkan  secara
berangsur-angsur sudut pembakar. Ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pemakanan tepi sebelah kiri.
10) Setelah satu jalur selesai, konsultasikan/diskusikan hasilnya dengan tutor/pembimbing anda.
11) Ulangi latihan membuat jalur las hingga mencapai minimal 90 % dari keseluruhan kriteria yang diharapkan.
12) Bersihkan benda kerja dengan peralatan dan prosedur seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kemudian serahkan kepada pembimbing.



Tehnik Mengatasi Perubahan Bentuk Setelah Pengelasan Pada Las Oksi Asetelina / OAW Dan Review Materi Lengkap

Untuk memperbaiki perubahan bentuk akibat pengelasan setelah dilakukan sangat sulit sekali dan kadang -kadang tidak mungkin. Adalah hal yang sangat penting melakukan langkah menghindari perubahan bentuk sebelum dan selama pengelasan.
Sungguhpun demikian untuk memperbaiki perubahan bentuk akibat pengelasan dapat dilakukan dengan 2 cara berikut:
1). Meluruskan dengan Api
Gambar berikut ini menunjukan batang baja mengalami kebengkokan akibat pengelasan pada salah satu  permukaannya.
 ehnik Mengatasi Perubahan Bentuk Setelah Pengelasan Pada Las Oksi Asetelina / OAW Dan Review Materi Lengkap
Konstruksi dari hasil pengelasan membengkokkan baja kearah pengelasan. Kalau sisi yang berlawanan dari yang dilas dipanaskan dan didinginkan maka sisi tersebut akan menyusut, sehingga benda akan lurus kembali.
2). Pemukulan Logam Waktu Panas
Metode ini ini digunakan untuk menarik atau meregang hasil pengelasan dan bagian logam yang berdekatan dengan tempat pengelasan dengan cara memukul-mukulnya selagi masih panas. Peregangan ini akan mempengaruhi hasil pengelasan menjadi mengerut namun membantu menghilangkan konstraksi. Perlu diperhatikan bahwa perlakuan ini yang berlabihan akan mengakibatkan bahan menjadi keras atau retak.

Review
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan distorsi
2. Jelaskan sifat-sifat logam yang terpengaruh oleh cuaca
3. Sebutkan dan jelaskan penyebab utama terjadinya distorsi
4. Jelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada saat pengelasan
5. Sebutkan dan jelaskan teknik memperkecil perubahan bentuk
6. Teknik mengatasi perubahan bentuk setelah pengelasan.

Lembar Jawaban
1. Distorsi adalah perfubahan bentuk akibat pemanasan dan pendinginan pada pengelasan.
2. Sifat logam adalah memuai pada saat menerima panas dan menyusut saat mengalami pendinginan
3. Penyebab utama distrsi adalah tidak meratanya bahan/material menerima beban panas sehingga terjadi perubahan bentuk.
4. Perubahan bentuk akibat pengelasan : perubahan bentuk arah melintang, perubahan bentuk arah memanjang dan perubahan bentuk menyudut.
5. Teknik memperkecil perubahan bentuk adalah: perencanaan kampuh yang baik, las catat tidak terlalu banyak, menggunakan alat bantu (Jig & Ficture) dan pengaturan letak bahan.
6. Tehnik mengatasi perubahan bentuk setelah pengelasan dapat dilakukan dengan 2 cara berikut:
a. meluruskan dengan api dan
b. pemukulan Logam Panas





Teknik Pengontrolan Distorsi SEbelum, Sewaktu Pengelasan Pada Las Oksi Asetelina / OAW

Teknik Pengontrolan Distorsi
Ada beberapa langkah untuk mengontrol pengaruh perubahan bentuk (distorsi) sewaktu proses pengelasan yang meliputi:

Teknik Mengontrol Distorsi Sebelum Pengelasan.
1). Perencanaan yang baik
Perencanaan kampuh yang baik adalah panjang jarak minimum yang tepat dari kampuh untuk menghindari terlalu banyaknya pengelasan.
 Perencanaan kampuh
2). Pengelasan Catat
Las catat adalah pengelasan dengan jumlah sedikit merupakan titik-titik saja yang akan berfungsi seperti klem. Jumlah dan ukuran dari titik-titik pengelasan yang diperlukan untuk mempertahankan kalurusan adalah sangat tergantung pada jenis dan tebal bahan. Tehnik pengelasan catat yang benar akan mempertahankan bahan sewaktu pengelasan.
Langkah pengelasan catat dapat perhatikan pada gambar berikut, yakni berselang-seling.
 Las catat
3). Alat Bantu (Jig dan Fixture)
Alat bantu ini digunakan untuk mempertahankan kelurusan bahan sebelum dan selama pengelasan. Bentuk alat bantu ini sangat tergantung pada bentuk bahan yang dilas. Berikut ini adalah beberapa gambar alat bantu untuk pengelasan :
 Alat Bantu (Jig dan Fixture)

4). Pengaturan Letak Bahan (Pre-setting)
Pengatur letak bahan yang akan dilas dapat dilakukan dengan cara mengganjal untuk mengatasi konstraksi pada waktu pengelasan. Sungguhpun demikian cara meletakkan ganjal sangat tergantung pada pengalaman dan pengetahuan untuk menempatkannya secara tepat.
 Pengaturan Letak Bahan (Pre-setting)
Teknik Menghindari Distorsi Sewaktu Pengelasan
1). Pengelasan selang seling.
Apabila pengelasan secara terus menerus dari salah satu ujung ke ujung yang lain maka konstraksi akan terus bertambah selama proses pengelasan dan inilah penyebab perubahan bentuk. Ini dapat diatasi dengan tehnik pengelasan secara selang-seling dengan arah pengelasan yang berlawanan.
 Pengelasan selang seling.
2). Pengelasan Seimbang
Pengelasan seimbang ini adalah seatu proses pengelasan untuk menyeimbangkan panas ke bidang pengelasan. Metode ini sering
digunakan untuk memperbaiki kebulatan poros dan setiap jalur pengelasan dilakukan berseberangan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan kontraksi dan mengurangi perubahan bentuk.
Contoh urutan pengelasan seimbang tersebut adalah seperti gambar berikut :
 Pengelasan Seimbang
Prinsip yang sama juga dapat digunakan pada pengelasan kampuh V atau U ganda. Pengelasan dilakukan dengan sisi atau permukaan yang berlawanan. Konstraksi akan terjadi sama pada kedua belah permukaan. Untuk langkah pengelasan dapat diperhatikan gambar berikut.
 Pengelasan seimbang pada dua pelat

3). Pendingin Buatan
Logam pendingin ditempelkan pada logam yang dilas supaya panas pengelasan dipindahkan ke logam pendingin, logam pendingin biasanya dari tembaga atau perunggu. Selama pengelasan logam pendingin akan menyerap panas dari benda kerja. Metode ini cocok untuk pengelasan pelat tipis karena akan mengalami perubahan bentuk yang besar atau akan mudah cair jika tidak didinginkan dengan bahan / logam pendingin..
 Pendingin Buatan