Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Wednesday, March 11, 2020

Peralatan Utama Las OAW: Silinder Gas Dan Regulator Serta Keselamatan Kerjanya

Peralatan Utama Las OAW diantaranya:
1) Silinder Gas
Silinder gas adalah botol baja yang dapat digunakan untuk menyimpan dan mengangkut gas. Isi gas di dalam silinder bermacam-macam mulai dari : 3500 liter, 5000 liter, 6000 liter, 7000 liter, dan seluruhnya. Pada bagian atas silinder terdapat keran/katup untuk mengisi dan mengeluarkan gas seperti pada gambar 2.02 dan 2.03.
a)Silinder oksigen
Silinder   oksigen   dibuat   sesuai   dengan   keperluan,   yaitu menyimpan oksigen dengan tekan maksimum 150 kg/cm2 (2200 psi). Silinder ini dilengkapi dengan alat pengaman berupa keping yang terdapat pada katup silinder lihat gambar 2.04. Isi oksingen di dalam silinder dapat dihitung dengan mengalikan volume silinder dengan tekanan didalamnya. Misalnya volume silinder 40 liter dan tekan di dalam 150 kg/cm2 maka isi oksigen adalah : 40 x 150 = 6000 liter
 keran/katup silinder Oksigen OAW
Pada keran/katup silinder terdapat ulir penghubung antara silider dengan regulator. Cara menghubungkannya ialah dengan memasukkan baut penghubung regulator pada katup silinder, kemudian diputar kearah kanan atau searah jarum jam karena ulirnya adalah ulir kanan.
 Silender Oksigen OAW
Keselamatan Kerja untuk Silinder Oksigen
Oksigen itu sendiri tidak dapat menyala dan meledak. Walaupun demikian oksigen akan menyebabkan bahan terbakar dengan tidak terkehendaki.
Adapun teknik-teknik penanganan silinder oksigen adalah sebagai berikut :
 teknik-teknik penanganan silinder oksigen


b). Silinder Asetilena
Di dalam silinder asetilena berisi bahan berpori (misalnya asbes, kapas, dan sutra). Bahan berpori ini berfungsi menyerap aseton dan aseton digunakan untuk menyimpan gas asetilena.
Aseton adalah suatu zat dimana asetilena dapat larut dengan baik di bawah pengaruh tekanan asetilena pada silinder sebesar 17.5 kg/cm2 (250 psi). Silinder asetilena di lengkapi dengan sumbat pengaman yang terdapat pada temperatur lebih kurang 100/C. Apabila karena suatu sebab silinder menjadi panas, sumbat pengaman akan melebur dan akan memberikan jalan keluar bagi gas asetilena. 
 Silinder Asetilena

Menghitung isi asetilena dalam silinder
Jumlah aseton yang terdapat di dalam silinder adalah 40 % dari isi silinder dan setiap 1 liter aseton pada tekanan minimal 15 kg/cm2 dapat menyimpan asetilena sebanyak 360 liter. Misal isi silinder asetilena 50 liter, maka jumlah gas Asetilena di dalam silinder tersebut adalah :
 Menghitung isi asetilena dalam silinder K3

2)Regulator
Regulator atau alat pengaturan tekanan, gambar 2.06 dan 2.07 berfungsi untuk :
a)Mengetahui tekanan isi silinder,
b)Menurunkan tekanan isi menjadi tekanan kerja
c)Mengetahui tekanan kerja.
d)Menjaga tekanan kerja agar tetap (konstan) meskipun tekanan isi beruba-ubah.
 Regulator atau alat pengaturan tekanan

Pada regulator terdapat dua buah alat penunjuk terhadap tekanan atau biasa disebut manometer, yaitu :
a) Manometer tekanan isi silinder dan manometer tekanan kerja.
b) Manometer  tekanan  isi  mempunyai  skala  lebih  besar  bila dibandingkan dengan manometer tekanan kerja.

Prinsip kerja regulator lihat gambar 2.07, dijelaskan  sebagai berikut :
a) Setelah katup botol dibuka, gas tekanan tinggi dari botol masuk kedalam ruang A melalui pipa 
b) Tekanannya (P1) dapat terbaca pada manometer (G0.
c) Oleh dorongan sekerup penyetel tekanan (F), maka kelep © terbuka oleh gaya pegas (E). gas masuk keruang (B)
d) Ruang (B) dan (S) dipisahkan oleh diafragma (D).
e) Bila gaya pada ruang (B) sedikit melebihi gaya dari ruang (S) (termasuk gaya pegas) maka diafragma turun dan katup (C) menutup lubang.
f) Bila gas dikeluarkan melalui brander maka gaya pada ruang B lebih kecil dari gaya pada ruang S.
g) Pada saat itu katup C terangkat oleh gaya pegas. Gas masuk ke ruang B sampai terjadi lagi keseimbangan gaya pada diafragma.

Perbedaan antara regulator asetilena dan oksigen yang paling utama adalah:
a) Regulator asetilena berulir kiri .
b) Pada waktu mengikat, putar ulirnya ke arah kiri atau berlawanan dengan arah jarum, sedangkan untuk membuka diputar ke arah kanan atau searah dengan jarum jam.
c) Reguator oksingen berulir kanan, pada waktu mengikat putaran ulirnya ke arah kanan atau searah dengan jarum jam, sedangkan untuk membuka diputar ke arah kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam.
d) Perbedaan lainnya :
(1) Tekanan pada manometer
(a) Regulator asetilena
Tekanan isi botol 20 s.d. 35 kg/cm2 atau yang senilai
Tekanan kerja 2 s.d. 3,5 kg/cm2 atau yang senilai
(b) Regulator oksigen
Tekanan kerja 200 s.d 350 kg/cm2
Tekanan kerja 20 s.d. 30 kg/cm2 atau yang senilai
(2) Warna bak manometer (tidak mutlak)
Regulator  oksigen: terdapat  tulisan  oksigen  warna  bak biru/hitam/abu-abu
Regulator asetilena: terdapat tulisan Asetilena warna bak merah.

Macam regulator
(1) Regulator satu tingkat.
(2) Regulator dua tingkat

Keselamatan Kerja untuk Regulator
Regulator terpasang di masing-masing tabung oksigen untuk mengatur keluarnya gas dari dalam tabung menuju pembakar melalui selang. Regulator memiliki dua buah manometer untuk mengetahui tekanan isi gas di dalam tabung yang disebut manometer tekanan isi. Manometer tekanan kerja untuk melihat tekanan kerja yang dipakai mengelas.

Tindakan pengamanan alat ini meliputi : tangan atau sarung tangan harus dibersihkan dari minyak atau pelumas sebelum memegang regulator. Saat memasang regulator, bagian yang harus dipegang adalah badan regulator bukan pada manometernya. Katup regulator harus dalam keadaan tertutup saat akan membuka kran tabung. 
Cara membuka katup regulator dilakukan dengan memutar baut pengatur searah dengan jarum jam hingga terbuka.

Putar baut pengatur tekanan kerja secara perlahan saat mengatur tekanan kerja agar tidak merusak membran manometer. Saat dilakukan pengaturan tekanan kerja pada regulator, posisi badan berdiri di samping. Regulator yang rusak harus segera diganti untuk pemakaian selanjutnya.

Alat keselamatan dan kesehatan kerja las oksi asetilin (OAW), Review Pembahasan Masalah

Alat keselamatan dan kesehatan kerja yang digunakan pada saat pengelasan serta cara perawatan peralatan las oksi asetilin dan selanjutnya buat laporannya.

Peralatan keselamatan dan Kesehatan Kerja Operator
1)Pakaian praktek
Dalam ruang bengkel harus selalu menggunakan pakaian kerja. Bahan pakaian kerja harus terbuat dari bahan katun atau bahan campuran sejenisnya.
Katun, sedangkakan kalau polyester atau sejenis akan cepat bereaksi dan mudah menempel pada kulit badan.

Syarat-syarat pakaian kerja :
a)Jangan terlalu sempit sehingga akan mengurangi gerak anggota tubuh.
b)Jangan terlalu banyak bagian yang terbuka seperti :
1.Kantung harus tertutup
2.Bagian kancing harus cukup kuat
3.Bahan kain harus mempunyai daya serap panas yang baik, sehingga tidak menimbulkan kegerahan pada pemakai.
3.Selama pakaian kerja dipakai untuk bekerja jangan sekali-kali mengantungi :
Benda-benda yang mudah terbakar seperti :Kertas, Korek api, Zat kimia dll

2)Apron
Fungsi apron adalah untuk menghindari terbakarnya pakaian kerja karena percikan cairan logam, goresan benda-benda panas dan cahaya yang timbul dari pengelasan. Bahan apron harus terbuat dari kulit campur asbes. Bahan ini paling baik untuk alat pelindung akibat panas, karena mempunyai daya serap panas yang lambat seperti pada gambar 1.01.
 Apron

3)Kacamata Las
Di dalam proses pengelasan terdapat sinar yang membahanyakan anggota badan terutama pada bagian mata dan kulit.

Jenis-jenis sinar pada pengelasan yang berbahaya adalah sebagai berikut:
a)Sinar ultraviolet adalah pancaran yang mudah terserap, tetapi sinar ini mempunyai pengaruh besar terhadap reaksi kimia yang ada pada tubuh. Bila sinar ultraviolet terserap oleh lensa mata melebihi jumlah tertentu maka pada mata akan terasa seakan-akan ada benda asing di dalamnya. Dalam waktu antara 6 sampai 24 jam dan rasa sakitnya akan hilang setelah 24 jam.
b)Sinar cahaya tampak adalah semua cahanya tampak yang masuk ke mata diteruskan oleh lensa dan kornea ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat, maka mata akan segera menjadi lelah dan kalau lama mungkin akan terjadi sakit, rasa lelah dan kalau terlalu lama mungkin akan terjadi sakit, rasa lelah ini sifatnya hanya sementara.
c)Sinar infarah merah adalah adanya sinar ini tidak segera terasa oleh mata, oleh karena itu sinar ini lebih berbahaya sebab tidak di ketahui, tidak terlihat dan tidak terasa. Pengaruh sinar infra merah terhadap mata sama dengan pengaruh panas, yaitu mengakibatkan pembengkakan pada kelopak mata, terjadinya penyakit kornea, dan terjadi kerabunan.

Fungsi kacamata las adalah :
a)Untuk melindungi mata dari sinar ultraviolet, inframerah, cahaya tampak yang dipancarkan oleh nyala
b)Untuk melidungi mata terhadap percikan api
 kacamata las OAW

Untuk mengelas dan memotong dengan las oksi asetilena biasanya menggunakan nomor kaca penyaring dengan daya saring No. 4 sampai dengan No. 6, tebal kaca penyaring 1,5 dan 2,5 mm, sedangkan garis tengah kaca penyaring adalah 50 mm seperti pada gambar 1.02.

4)Topi las
Topi las perlu digunakan, hal ini untuk menghindari :
a)Tumbukan langsung benda keras dengan kepala
b)Percikan api akibat ledakan kecil dari cairan las
c)Kejatuhan langsung benda keras terhadap kepala Syarat-syarat pelindung kepala :
a)Nyaman dipakai
b)Terbuat dari “Fibre Glass”
c)Kuat dan tahan dari benturan, panas, dan goresan benda tajam.
d)Daya hantar panasnya kecil. Dibawah ini diperlihatkan topi las seperti pada gambar 1.03.
 Topi las OAW

5)Sepatu Las.
Bengkel las bukan hanya tempat mengerjakan las, didalamnya terdapat juga seperti pemotong dan alat mekanik lainya. Dengan demikian bukan hanya benda-benda panas saja yang kecil atau serpihan-serpihan terak yang berbahaya bila terinjak kaki.Oleh karena itu perlu alat khusus untuk melindungi kaki yaitu sepatu las. Sepatu las harus terbuat dari bahan yang baik kualitasnya dan alasnya harus terbuat dari karet pejal yang kuat seperti pada gambar 1.04.
 Sepatu Las OAW

6)Sarung Tangan
Sarung tangan sangat penting digunakan dalam pengelasan. Bahan sarung tangan harus berkualitas baik sebab harus mampu merendam panas pada proses pengelasan akibat cipratan cairan las dan terkelupasnya terak yang ada pada bagian luar logam. Sarung tangan harus terbebas dari oli atau bahan pelumas, karena dapat terjadi persenyawaan dengan oksigen pada tekanan rendah sehingga menimbulkan ledakan keras. Bahan sarung tangan tersebut dari kulit dicampur asbes atau bahan anti panas seperti pada gambar 1.05.
 Sarung Tangan OAW

7)Pengisap Asap
Butir-butir debu asap bila terisap akan tertahan bulu hidung dan pipa pernapasan, sedangkan debu asap yang halus akan terbawa masuk ke dalam paru-paru. Sebagian akan terbuang kembali dan sebagian lagi akan melekat pada kantong paru-paru sehingga dapat mengakibatkan gangguan-gangguan pernapasan dan lain sebagainya dapat dilihat gambar 1.06.

Gas beracun dalam asap las terdiri dari :
a)Karbon monoksidasi (CO), mempengaruhi darah sehingga akan menyerap oksigen pada darah.
b)Karbon dioksida (CO2), akan menurunkan O2 yang berada dalam udara luar dan akan membahayakan terhadap pernapasan terutama di ruangan tertutup

Tujuan pengisap asap adalah untuk membuang debu, asap dan gas sehingga ruangan kerja tetap bersih.
 Pengisap asap OAW

C.Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat, jelas dan benar. Pertanyaan :
1.Tuliskan nama alat keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu digunakan pada pekerjaan pengelasan dengan las oksi asetilena.!
2.Tuliskan ukuran kaca penyaring untuk las oksi asetilena. !
3.Tuliskan gas yang mungkin timbul saat pengelasan

D.Lembar jawaban
1.Alat keselamatan dan kesehatan kerja yang digunakan pada saat mengelas oksi asetilena :
a.Kaca mata las
b.Sarung tangan
c.Apron
d.Sepatu safety
e.Kaca mata bening
2.Ukuran kaca penyaring untuk las oksi Asetilena adalah no 4 sampai dengan no 6.
3.Gas yang mungkin terjadi pada saat pengelasan adalah gas karbon monoksida dan karbon dioksida.

#2 Latihan, Prediksi Dan Jawaban Soan UN SMK Teknik Pengelasan Tipe B

1.Alat pelindung diri yang perlu dipakai pada saat menyiapkan material pengelasan …
A. Kaca mata bening, sarung tangan dan sepatu
B. Kaca mata gelap, sarung tangan dan sepatu
C. Sarung tangan, apron dan kacamata bening
D. Kaca mata bening, apron dan sepatu
E. sarung tangan, masker, air plug
Answer: A

2.Untuk mengidentifikasi jenis material yang digunakan oleh objek/benda kerja pada proses pembuatan gambar adalah dengan..................
A. mempertimbangkan sifat-sifat material sesuai dengan persyaratan kerja yang diperlukan
B. mengidentifikasikan kerja, persyaratan kerja serta karakteristik material yang diperlukan
C. menganalisa fungsi obyek/benda kerja dalam mekanisme kerja secara keseluruhan
D. mempelajari berbagai standar material serta karakteristiknya
E. tidak ada jawaban yang benar
Answer: C

3.Komponen – komponen mesin biasanya terbuat dari :
A. Baja karbon sedang
B. Baja karbon tinggi 
C. Baja campuran tinggi 
D. Baja karbon rendah
E. Baja saja
Answer: C

4.Proses perlakuan panaslanjut setelah proses pengerasan yang bertujuan untuk mengurangi kekerasan yang terlalu tinggi akibat pendinginan cepat (quenching) adalah
A. Annealing (pelunakan)   
B. Normalizing (penormalan)   
C. Tempering (penemperan)
D. Hardening (pengerasan)   
E. Semuabenar
Answer: A

5.Untuk mengukur pekerjaan yang sangat teliti dibutuhkan mistar sorong dengan ketelitian
A. 0,1 mm     
B. 0,5 mm     
C. 0,01 mm     
D. 0,05 mm
E. 1 mm
Answer: B

6.Seperti terlihat pada gambar, menunjukkan  lambang  proyeksi ...
 proyeksi Amerika
A.proyeksi Amerika
B.proyeksi sudut pertama
C.proyeksi sudut ketiga
D.proyeksi gambar teknik
E.proyeksi isometric
Answer: A

7.Dalam pemakaiannya penggores harus selalu berpasangan dengan salah satu alat ukur, yaitu
A. rol meter     
B. jangkabengkok     
C. sikublok
D. mistarbaja       
E. Meteran
Answer: D

8.Lambang berikut ini, menunjukkan lambang las sudut dengan proses pengelasan ...
 lambang las sudut SMAW
A.SMAW
B.GMAW
C.FCAW
D.GTAW
E.OAW
Answer: A

9.Jenis solutan yang digunakan untuk pemakaian umum dibidang konstruksi.........
A. Cellulose
B. Low hydrogen
C. Rutile
D. Iron powder   
E. Tor titania
Answer: C

10.Seorang pengelas harus mampu menghindari atau mencegah terjadinya distorsi. Upaya yang tidak banyak mengurangi terjadinya distorsi adalah…
A. Menggunakan arus seminimal mungkin
B. Membuat las catat sebelum pengelasan
C. Memberikan “pre-set” setalah dilas catat
D. Menggunakan elektroda yang kecil dan pengelasan berulang-ulang
E. Memperkecil amper.
Answer: C

11.Fungsi dari elektroda tungsten adalah :
A. pembangkit busurnya las selama dilakukan pengelasan
B. sebagai bahan tambah.
C. Sebagai pengatur bentuknya rigi-rigi
D. Penentu besar kecilnya hasil pengelasan
E. Semua jawaban salah
Answer: A

12.Gambar dibawah ini adalah contoh sambungan …
 Sambungan Butt welding
A.Fillet welding                       
B.Slop welding                         
C.Plug welding
D.Edge welding
E.Butt welding
Answer: E

13.Perubahan atau penyimpangan bentuk yang diakibatkan oleh panas disebut ….
A. kontraksi   
B. Deformasi   
C. Distorsi   
D. Ekspansi     
E. kontaminasi
Answer: C

14.Posisi 2F pada pelat sambungan sudut( fillet ) adalah ….
A. posisi horizontal-vertikal ( PB )   
B. Posisi mendatar (PG)     
C. posisi flat ( PA )
D. posisi vertikal arah naik ( PF )     
E. posisi vertikal arah turun ( PG )
Answer: A

15.Yang mempengaruhi setiap keberhasilan atau kualitas hasil las adalah............
A. Jenis mesin las   
B. Ukuran elektroda     
C. Tinggi / panjang busur las   
D. Jenis pengutupan
E. Tergantung pada kualitas wledernya
Answer: C

16.Informasi / instruksi yang berkaitan dengan obyek / benda kerja dapat diidentifikasi     dari gambar kerja, hal ini diperlukan untuk :
A. Mendapatkan data sebanyak mungkin
B. Melengkapi gambar kerja dengan data teknis dan non teknis yang dibutuhkan
C. Menurunkan resiko tegangan
D. Bahan referensi dan perbandingan
E. Pemilihan bahan yang optimal
Answer: B

17.Bahan logam yang banyak dipergunakan sebagai bahan solder dan bahan pesawat terbang ..
A. timah hitam (lead) dan baja
B. timah hitam (lead) dan almunium
C. almunium dan baja
D. baja dan kromium
E. baja dan seng
Answer: B

18.Alat untuk membuat ulir luar adalah …….
A. Tap
B. Seney
C. Bor
D. Gerinda
E. Reamer
Answer: B

19.Lambang berikut ini, menunjukkan lambang las sudut dengan proses pengelasan ...
 Lambang las sudut SMAW
A.SMAW
B.GMAW
C.FCAW
D.GTAW
E.OAW
Answer: A

20.Menurut American Welding Society (AWS), kode elektroda dinyatakan dengan E diikuti dengan 4 atau lima digit. Digit terakhir (ke empat/ lima) menunjukkan tentang jenis arus dan tipe salutan. Untuk tipe salutan oksida besi ditunjukkan pada kode ...
A. Exxx6
B. Exxx7
C. Exxx3
D. Exxx4
E. Exxx5
Answer: B

21.Regulator meter tekanan gas pada las Asetelin dihubungkan pada botol dengan mur nipel, Kedua jenis regulator tersebut mempunyai ciri ulir yang berbeda , untuk ulir kiri biasanya terdapat pada mur nipel :
A. Regulator gas oksigen
B. Regulator gas Asetelin
C. Regulator gas Argon
D. Regulator gas Aktif
E. Regulator gas Karbon dioksida
Answer: B

22.Untuk mengelas baja lunak pada proses las oksi-asetilena digunakan Nyala api las ...
A. Netral
B. Oksidasi
C. Karburasi
D. Netral sedikit oksidasi
E. Netral sedikit karburasi
Answer: A

23.Peralatan yang umumnya digunakan pada penyimpanan material yang akan dilas adalah :
A. Penjepit, palu, dan sikat baja
B. Penjepit, sikat baja, dan pahat
C. Pahat, palu, dan gerinda/kikir
D. Penjepit, palu dan pahat
E. Palu, sikat baja, dan pahat
Answer: D

24.Pada proses las MIG diperlukan  Wire, fungsi dari Wire  tersebut adalah sebagai....
A. Pembakar
B. Busur api
C. Penghantar listrik
D. Bahan tambah
E. Pembersih benda kerja
Answer: D

25.Diketahui  kode elektroda E .70 XX . Menurut American Welding Society( AWS ). Simbol/kode elektroda seperti diatas angka 70 menunjukkan ….
A. jenis kawat inti
B. posisi pengelasan
C. jenis salutan
D. jenis mesin las
E. kekuatan tarik minimum sebesar 70.000 psi
Answer: E 

26.Elektroda mana yang paling sesuai untuk mengelas baja karbon sedang :
A. E 6013
B. E 9016
C. E 8018
D. E 9018
E. E 7013
Answer: A

27.Pada mesin las gas metal untuk mendapatkan aliran kawat untuk pemakanan factor terpenting yang harus diperhatikan dalam penyetelan adalah :
A. Besar gaya tekan rol penekan pada kawat
B. Diameter kawat las
C. Bentuk produk kawat las
D. Jenis kawat las
E. Bentuk rol penekan
Answer: B

28.Cacat las permukaan yang sering terjadi pada las gas metal adalah :
a. Retak penyusutan
b. Retak logam induk
c. Lubang halus ( porosity )
d. Peleburan yang kurang baik
e. Penetration
Answer: C

29.Logam dibawah ini yang termasuk ke dalam logam ferro adalah ..
A. Alumunium
B. Plastik
C. Perak
D. Carbon steel
E. Mika
Answer: D

30.Diketahui kode elektroda Exx2x. Menurut AWS, angka 2 menunjukkan elektroda dapat digunakan untuk ...
A. Semua posisi
B. Posisi dibawah tangan dan horizontal
C. Semua posisi kecuali arah turun
D. Posisi dibawah tangan
E. Posisi Vertikal
Answer: B

31.Lihat gambar mistar sorong dengan ketelitian 0,05. Ukurannya menunjukkan:
 mistar sorong
A.30,70
B.37,25
C.30,60
D.37,55
E.40,30
Answer: D

32.Cara membersihkan geram-geram pada sela gigi-gigi kikir adalah disikat:
A. Searah gerakan kikir
B. Tegak lurus alur gigi kikir
C. Searah dengan alur gigi kikir
D. Tegak lurus dengan sisi kikir
E. Sejajar dengan sisi kikir
Answer: C

33.Regulator meter tekanan gas pada las Asetelin dihubungkan pada botol dengan mur nipel, Kedua jenis regulator tersebut mempunyai ciri ulir yang berbeda , untuk ulir kiri biasanya terdapat pada mur nipel :
A. Regulator gas oksigen
B. Regulator gas Asetelin
C. Regulator gas Argon
D. Regulator gas Aktif
E. Regulator gas Karbon dioksida
Answer: B

34.Komponen/bagian peralatan pengelasan harus dihubungkan/dirangkai dengan kuat. Apa yang akan terjadi apabila sambungan tidak kuat:
A. Tidak dapat mengalirkan arus
B. Terjadi loncatan bunga api
C. Tidak akan terjadi busur las
D. Seluruh kabel las akan menjadi panas
E. Sikring pada mesin las putus
Answer: B

35.Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis elektroda adalah :
A. Jenis dan tebal material yang dilas
B. Output mesin las dan tebal material yang dilas
C. Output mesin las dan jenis material yang dilas
D. Tebal dan panjang material yang dilas
E. Jenis mesin las yang digunakan
Answer: A

36.Yang bukan bagian dari rangkaian perangkat alat mesin  las gas metal ( GMAW ) adalah :
A. Mesin las DC
B. Gas pelindung
C. Pengatur aliran kawat da torch
D. Alat pemanas
E. Flow meter ( Regulator )
Answer: B

37.Dari pernyataan dibawah ini yang tidak termasuk symbol posisi pengelasan pipa sambungan tumpul pada proses las gas tungsten adalah ..
A. 6 G
B. 5 G
C. 3 G
D. 2 G
E. 1 G
Answer: C

38.Cacat las permukaan yang sering terjadi pada las gas metal adalah :
A. Retak penyusutan
B. Retak logam induk
C. Lubang halus ( porosity )
D. Peleburan yang kurang baik
E. Penetration
Answer: C

39.Pada sambungan T dengan proses pengelasan SMAW biasanya disebut dengan istilah
A. Butt Join
B. Grovee
C. Butt
D. Tack weld
E. Fillet Join
Answer: E

40.Salah satu elektroda tungsten pada proses GTAW/ TIG adalah EWTh2 , pengertian dari jenis elektroda tersebut adalah..
A. Cerium 2%
B. Zircon 2%
C. Mangan 2%
D. Thorium 2%
E. Tungsten 2%
Answer: D

#1 Latihan, Prediksi dan Jawaban Soal UN SMK Teknik Pengelasan Tipe A

 Mengukur tinggi jalur las1.Pada gambar di samping bagian nomor 1 adalah berfungsi untuk …
A.Mengukur tebal plat
B.Mengukur kedalaman celah
C.Mengukur lebar celah ( root gap )
D.Mengukur tinggi jalur las
E.Mengukur lebar rigi
Answer:  d


2.Permukaan material yang akan dilas harus di bersihkan dari kotoran berupa…
A. Garam, besi crom dan minyak
B. Karat, lapisan oksida besi dan gemuk/oli
C. Lapisan oksida besi, gemuk/olidancat
D. Gemuk/oli, cat dankara
E. Cat, karat dan lapisan oksida besi
Answer: E

3.Seperti terlihat pada gambar, menunjukkan  lambang  proyeksi ...
 proyeksi sudut pertama
A.proyeksi Amerika
B.proyeksi sudut pertama
C.proyeksi sudut ketiga
D.proyeksi gambar teknik
E.proyeksi isometric
Answer: B

4.Mesin las busur listrik manual memiliki duty cycle 80%  dan out put current 350 Ampere, maka maksud dari duty cycle 80 % artinya adalah :…
A. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 80 menit dalam 100 menit
B. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 800 detik dalam 1000 detik
C. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 8 jam dalam 10 jam
D. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 8 detik dalam 10 meni
E. Mesin digunakan mengelas dengan arus 350 A, nyala busur 8 menit dalam 10 menit
Answer: E

5.Tujuan dilakukan proses pelunakan (anneling ) pada suatu bahan adalah :
A. Agar dapat dilas dengan mudah
B. Agar dapat dibengkokkan atau ditekuk dalam keadaan dingin
C. Agar lebih tahan terhadap beban kejut
D. Agar memperoleh butiran yang lebih kecil
E. Agar tidak mudah korosi
Answer: D

6.Proses perlakuan panaslanjut setelah proses pengerasan yang bertujuan untuk mengurangi kekerasan yang terlalu tinggi akibat pendinginan cepat (quenching) adalah
A. Annealing (pelunakan)   
B. Normalizing (penormalan)   
C. Tempering (penemperan)
D. Hardening (pengerasan)   
E. Semuabenar
Answer: A

7.Untuk mengukur ketebalan benda kerja digunakan
A. jangka bengkok   
B. jangka kaki
C. jangka hati     
D. jangka tusuk     
E. mistar sudut
Answer: A

8.Kawat las dengan kode spesifikasi AWS ER 71 T-1, huruf  T mempunyai arti :…
A. Tip   
B. Tubular   
C. Tungsten   
D. Titania   
E. Torch
Answer: D

9.Pada saat pembekuan logam lasan dan tungsten mencair dan terperangkap dalam endapan lasan, hal ini dinamakan cacat las   :…
A. Porositas     
B. Slag inclusion     
C. Tungsten inclusion   
D. Pin hole   
E. Key hole
Answer: B

10.Tekanan kerja zat asam/oksigen untuk pembakar jenis injector, yaitu
A. 1,0 Bar   
B. 1,5 Bar     
C. 2,0 Bar     
D. 2,5 Bar     
E. 3.bar
Answer: D

11.Fungsi dari elektroda tungsten adalah :
A. pembangkit busurnya las selama dilakukan pengelasan
B. sebagai bahan tambah.
C. Sebagai pengatur bentuknya rigi-rigi
D. Penentu besar kecilnya hasil pengelasan
E. Semua jawaban salah
Answer: A

12.Jenis mesin Las TIG (las gas tungsten) yang digunakan untuk mengelas alumunium adalah arus.....
A.AC atau DCEN 
B.DC atau DCEP 
C.DC atau DCEN 
D.AC/DC 
E.ACatau DCEP
Answer: E

13.Pada gambar di bawah  mana yang menyatakan jenis sambungan yang benar dengan pernyataan di bawah ini….
 Lap joint
A.Corner joint
B.Slot joint
C.Te joint
D.Lap joint
E.Single vee Butt
Answer:  D

14.Standar ukuran bahan untuk tes kualifikasi /sertifikasi las GMAW posisi 3G adalah........
A. Panjang 350 mm tebal 8 mm lebar  2x100 mm
B. Panjang 300 mm tebal 10 mm lebar 2x125 mm
C. Panjang 200 mm tebal 12 mm lebar 2x125 mm
D. Panjang 350 mm tebal 12 mm lebar 2x100 mm
E. Panjang 350 mm tebal 10 mm lebar 2x125 mm
Answer: D

15.Dibawa ini adalah alat keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dipakai untuk proses pengalasan GMAW kecuali:
A. Automatiq Welding gloss     
B. Welding torch   
C. Masker   
D. Safety shoes     
E. Apron
Answer: B

16.Bentuk bahan pengisi/bahan tambah untuk peroses pengelasan las busur manual adalah...............
A. Kawat yang muda ditekuk   
B. Kawat dalam bentuk rol 
C. Elektroda tungsten
D. Lempengan logam yang dilapisi tembaga tipis   
E. Elektroda berselaput
Answer: E

17.Saat sebelum terjadinya busur las disebut.............................
A. Sirkuit tertutup   
B. Sirkuit terbuka   
C. Arus tertutup   
D. Arus terbuka     
E. Percikan busur listrik
Answer: B

18.Salah satu perbedaan sifat logam ferro dan non ferro adalah ….
A. logam ferro tahan korosi, logam non ferro tidak tahan korosi
B. logam ferro digunakan dalam bentuk paduan, logam non ferro dalam bentuk murni
C. logam ferro dapat menghantarkan arus listrik, logam non ferro tidak menghantarkan listrik
D. logam ferro dapat disepuh, logam non ferro tidak dapat
E. logam ferro keras, logam non ferro lunak
Answer: E

19.Cara menyimpan alat – alat perkakas tangan yang benar adalah sebagai berikut, kecuali ……
A. Alat perkakas disimpan dan ditempatkan secara baik, rapi dan teratur sehingga tidak bertumpuk dan bergesekan satu sama lainnya
B. Alat perkakas tangan disimpan atau ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah untuk pemeriksaan dan pengontrolan
C. Penyimpanan alat perkakas selalu dikelompokkan menurut jenis dan macam alat perkakas yang sama
D. Ruang alat (tool room) selalu terhindar dari zat kimia yang mungkin akan menimbulkan karat
E. Penjaga alat (tool room) disamping melayani peminjaman alat, setiap saat selalu aktif mengatur penempatan alat sebagaimana mestinya.
Answer: E

20.Untuk menandai titik pusat pengeboran digunakan penitik dengan sudut runcing :
A. 15 derajat
B. 30 derajat
C. 60 derajat
D. 90 derajat
E. 45 derajat
Answer: D

21.Diketahui kode elektroda Exx1x. Menurut American Welding Society (AWS), angka 1 menunjukkan elektroda dapat digunakan untuk....
A. semua posisi
B. posisi di bawah tangan dan horizontal
C. posisi over head
D. posisi di bawah tangan (flat) dan mendatar
E. posisi vertical
Answer: A

22.Menurut American Welding Society (AWS), kode elektroda dinyatakan dengan E diikuti dengan 4 atau lima digit. Digit terakhir (ke empat/ lima) menunjukkan tentang jenis arus dan tipe salutan. Untuk tipe salutan oksida besi ditunjukkan pada kode ...
A. Exxx6
B. Exxx7
C. Exxx3
D. Exxx4
E. Exxx5
Answer: B

23.Urutan menghubungkan peralatan  las oksi asetilin adalah ……….
A. Tabung, slang, regulator, pembakar
B. Tabung, regulator, slang, pembakar
C. Tabung, pembakar, regulator, slang
D. Tabung, slang, pembakar, regulator
E. Tabung, regulator, pembakar, selang
Answer: B

24.Peralatan yang umumnya digunakan pada penyimpanan material yang akan dilas adalah :
A. Penjepit, palu, dan sikat baja
B. Penjepit, sikat baja, dan pahat
C. Pahat, palu, dan gerinda/kikir
D. Penjepit, palu dan pahat
E. Palu, sikat baja, dan pahat
Answer: D

25.Untuk penggunaan kaca penyaring agar tukang las bisa melihat dengan baik  pada proses pengelasan menggunakan arus 300 amper ke atas maka nomor kaca yang digunakan adalah nomor......
A. 6-7
B. 8-9
C. 10-12
D. 13-14
E. 15-16
Answer: D

26.Diketahui  kode elektroda E .70 XX . Menurut American Welding Society( AWS ). Simbol/kode elektroda seperti diatas angka 70 menunjukkan ….
A. jenis kawat inti
B. posisi pengelasan
C. jenis salutan
D. jenis mesin las
E. kekuatan tarik minimum sebesar 70.000 psi
Answer: E

27.Kabel yang menghubungkan tranformator/mesin las dengan sumber listrik disebut :
A. Kabel Power
B. Kabel Elektroda
C. Kabel Massa
D. Kabel Listrik
E. Kabel Ground
Answer: A

28.Cacat las yang dapat diidentifikasi secara visual pada sambungan kampuh V plat baja lunak adalah :
A. Slag inclusion, under cut, dan overlap
B. Incomplete penetration, slag inclusion, under cut
C. Incomplete penetration, Undercut, dan overlap
D. Incomplete penetration, slag inclusion dan overlap
E. Undercut, penetrasion, dan incomplete penetration
Answer: A

29.Salah satu fungsi regulator las adalah .....
A. tempat bercampurnya gas oksigen dan asetelin
B. tempat membuat gas oksigen
C. tempat membuat gas asetelin
D. tempat mengetahui besarnya tekanan gas yang ada di dalam tabung oksigen/asetelin
E. tempat nyala api
Answer: D

30.Gas Argon pada proses las TIG digunakan sebagai :
A. Pembakar
B. Pelindung dan pendingin
C. Penghantar listrik
D. Busur api
E. Pembersih benda kerja
Answer: B

31.Arti angka 8 dari penandaan tanda gambar  metoda proyeksi sudut pertama, adalah ...
 Sambungan las tumpul, kedalaman alur 10 mm dibalik panah
A.Sambungan las tumpul tirus ganda, ketebalan pelat 8 mm pada sisi panah
B.Sambungan las tumpul, kedalaman alur 10 mm pada sisi panah
C.Sambungan las tumpul, kedalaman alur 10 mm dibalik panah       
D.Sambungan las tumpul, kedalaman alur 8 mm dibalik panah
E.Sambungan las tumpul, kedalaman alur 8 mm pada sisi panah
Answer: C

32.Diketahui kode elektroda Exx2x. Menurut AWS, angka 2 menunjukkan elektroda dapat digunakan untuk ...
A. Semua posisi
B. Posisi dibawah tangan dan horizontal
C. Semua posisi kecuali arah turun
D. Posisi dibawah tangan
E. Posisi Vertikal
Answer: B

33.Regulator meter tekanan gas pada las Asetelin dihubungkan pada botol dengan mur nipel, Kedua jenis regulator tersebut mempunyai ciri ulir yang berbeda , untuk ulir kiri biasanya terdapat pada mur nipel :
A. Regulator gas oksigen
B. Regulator gas Asetelin
C. Regulator gas Argon
D. Regulator gas Aktif
E. Regulator gas Karbon dioksida
Answer: B

34.Distorsi merupakan salah satu kerugian yang harus dihindari. Faktor penyebab terjadinya distorsi adalah :
A. Penggunaan elektroda yang tidak sesuai dengan material
B. Pengaturan out put mesin las tidak sesuai dengan elektroda
C. Pemuaian dan penyusutan material yang tidak merata
D. Panas yang dihasilkan busur tidak mencukupi
E. Perakitan mesin las salah
Answer: C

35.Pengelasan baja karbon menengah memerlukan perhatian lebih di banding pengelasan baja lunak. Pengaruh negative yang terjadi pada pengelasan baja karbon menengah di banding baja lunak adalah :
A. Distorsi lebih besar
B. Under Cut lebih besar
C. Percikan terak lebih banyak
D. Keretakan pada HAZ ( Heat Affected Zone ) dapat terjadi
E. Porositas lebih banyak
Answer: D

36.Jenis kerusakan las yang dapat diperiksa secara visual (cacat luar) pada sambungan fillet:
A. Incomplete penetration, undercut, overlap
B. Unequal log, incomplete penetration dan overlap
C. Unequal log, undercut dan overlap
D. Incomplete penetration, unequal log dan undercut
E. Overlap, Incomplete penetration, dan penetration
Answer: C

37.Benda kerja dihubungkan melalui kabel las dengan kutub negatif dan kabel elektroda dengan kutup positif, 2/3 panas akan terjadi pada ..
A. Meja las
B. Kabel Las
C. Benda kerja
D. Elektroda
E. Mesin Las
Answer: D

38.Hasil las yang baik harus bebas dari kerusakan/cacat las. Pada las MIG/GMAW sering terjadi pori-pori pada permukaan logam las diakibatkan:
A. Kesalahan pengaturan gas pelindung
B. Atmosfir tidak masuk dalam cairan logam las
C. Jarak torch cukup dekat
D. Volt dan amper tidak sesuai
E. Diameter kawat las/elektroda terlalu kecil
Answer: A

39.Gas Argon pada proses las TIG digunakan sebagai :
A. Pembakar
B. Pelindung dan pendingin
C. Penghantar listrik
D. Busur api
E. Pembersih benda kerja
Answer: B

40.Jenis elektroda tungsten untuk mengelas baja tahan karat, adalah ...
A. Tungsten yang circonium
B. Tungsten yang thorium
C. Tungsten murni
D. Tungsten Zirconium
E. Tungsten jenis circonium dan diameter sesuai dengan colled
Answer: E

Tuesday, March 10, 2020

Penyambungan Las Busur Dengan Menggunakan Elektroda Logam

Las busur dengan elektroda logam
1.Las busur dengan elektroda berselaput (SMAW)
Las busur dengan elektroda berselaput (Selded Metal Arc Welding)  proses las busur  ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambah, busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar, selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah las, busur listrik dan daerah las di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. 
 Las busur dengan elektroda berselaput
Gambar 7. Las busur dengan elektroda berselaput

Selaput elektroda atau fluksi mempunyai peranan penting pada pengelasan, dimana fungsi fluksi adalah :
1)sebagai penstabil busur listrik.
2)membentuk terak pelindung, yang akan melindungi logam las dari pengaruh udara luar.
3)membentuk gas pelindung
4)membersihkan permukaan logam las dari kotoran berupa oli dan lapisan oksida logam
5)mempermudah penyalaan busur listrik
6)memperbaiki struktur logam las yang berubah akibat proses pemanasan logam.

2.Las TIG (GTAW)
Las TIG/Tungsten Inert Gas (Gas Tungsten Arc Welding) menggunakan elektroda ujung wolfram yang bukan merupakan bahan tambah dimana busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar adalah merupakan sumber panas untuk pengelasan, titik cair dari elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik. Tangkai las dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari pengaruh luar pada saat pengelasan. Sebagai bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur listrik yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar dengan  gas pelindung dipakai argon, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakaiannya tergantung dari jenis logam yang akan dilas.
Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengan air yang bersirkulasi. 
 Proses las listrik TIG
Gambar 8. Proses las listrik TIG

3.Las  MIG (GMAW)
Las MIG/ Metal Inert Gas (Gas Metal Arc Welding) adalah juga las busur dimana panas ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar dengan elektoda adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi  digerakkan oleh motor listrik, kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. 
Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menyemburkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas melalui selang gas.
Gas yang digunakan  adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat.
Gambar 9. Prinsip las MIG[11]
Proses pengelasan MIG ini dapat secara semi otomatik atau otomatik, semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan dimana seluruh pekerjaan las dilaksanakan secara otomatis.
 Pengelasan otomatik

4.Las listrik submerged.
Las listrik submerged yang umumnya otomatik atau semi otomatik menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar dengan busur yang terjadi pada saat pengelasan,  diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las listrik lainnya sehingga operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helem las).
Pada waktu pengelasan fluksi serbuk akan mencair dan membeku menutup lapisan las sebagian fluksi serbuk, yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak las, elektroda yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol) digerakkan maju oleh pasangan roda gigi. Pasangan roda gigi yang diputar oleh motor listrik dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan 
 Pengelasan semi otomatik  ,pengelasan otomatik



Klasifikasi cara pengelasan, Perlu Dipahami!!!

Mengelas secara umum adalah suatu cara menyambung logam dengan menggunakan panas, tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk memanaskan bahan lasan sampai cair/leleh sehingga bahan las tersambung dengan atau tanpa kawat las sebagai bahan pengisi, karena pada kondisi pengelasan tertentu tidak memerlukan bahan pengisi pada proses pengelasan.
Pada proses las patri bahan las tidak dipanaskan sampai cair/leleh tetapi panas diperlukan hanya untuk mencairkan/melelehkan bahan tambah, pada las tempa bahan las dipanaskan pada dapur tempa sampai pijar kemudian bahan diberikan sampai tersambung, pelapisan permukaan juga termasuk proses pengelasan dimana bahan pelapis dapat berupa kawat atau serbuk las.
Banyak cara-cara pengelasan dilakukan untuk menyambungkan logam, karena banyaknya jenis proses pengelasan banyak pula  cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang pengelasan, tetapi secara konvensional cara-cara pengklasifikasian tersebut dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu pengklasifikasian cara pengelasan berdasarkan cara kerja dan pengklasifikasian cara pengelasan berdasarkan sumber panas yang digunakan dalam proses pengelasan.
Pada cara pengklasifikasian berdasarkan cara kerja dapat dibagi dalam tiga kelas utama, yaitu pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
a. Pengelasan cair adalah cara pengelasan di mana bahan dasar yang disambung dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau api gas yang terbakar.
b. Pengelasan tekan adalah cara pengelasan di mana bahan yang disambung dipanaskan sampai pijar kemudian ditekan menjadi satu.
c. Pematrian adalah cara pengelasan dimana logam diikat dan disatukan dengan menggunakan bahan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah, dalam pematrian logam yang disambung tidak turut mencair.
 Klasifikasi Cara Pengelasan

Tabel 1. Klasifikasi Cara Pengelasan 

Pengelompokan cara pengelasan berdasarkan sumber panas, yaitu:
a. Pengelasan gas adalah cara pengelasan menggunakan pencampuran dua gas untuk mendapatkan panas pada pengelasan yang digunakan untuk mancairkan atau  bahan  dengan atau tanpa bahan tambah, jenis gas yang digunakan :
1. gas oksigen                              
2. gas asetilin
3. gas hydrogen    
4. gas prophan (LPG) 
5. gas Methan (LNG)
 Las gas
                                                       
 Gambar 1. Las gas   
                          
b. Pengelasan busur listrik adalah cara pengelasan menggunakan busur listrik atau percikan bunga api listrik akibat hubungan singkat antara dua kutub listrik yang terionisasi dengan udara melalui penghantar batang elektroda yang sekaligus dapat digunakan pula sebagai bahan tambah atau bahan pengisi dalam pengelasan.
 Las busur listrik
Gambar 2. Las busur listrik 

c. Pengelasan tekan (las tahanan listrik) atau disebut juga las resisten listrik adalah cara pengelasan di mana bahan yang disambung dipanaskan dengan tahanan listrik melalui elektroda tembaga sampai pijar kemudian ditekan menjadi satu, las tekan atau las tahanan listrik baik sekali digunakan untuk penyambungan pelat-pelat yang tipis.
               
 Las tekan
          Gambar 3. Las tekan 

d. Pengelasan tempa adalah cara pengelasan dimana bahan yang disambung dipanaskan sampai pijar pada dapur tempa kemudian dengan menggunakan palu tempa bahan disatukan diatas paron pembentuk.
 Las tempa
Gambar 4. Las tempa 

e. Pengelasan kimia adalah cara pengelasan dengan menggunakan reaksi kima sebagai sumber panas untuk menyambungkan bahan, jenis las kima pada penyambungan logam adalah las thermit dimana panas pada pengelasan ditimbulkan oleh reaksi kimia antara serbuk besi dan oksida alumunium.
                       
 las kimia
       Gambar 5. Las kimia 

Pada modul ini hanya akan di bahas tentang pengelasan cair yang menggunakan las busur manual.
Las busur manual  atau umumnya disebut dengan las listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan dengan las listrik ini adalah merupakan sambungan tetap. Ada beberapa macam proses las yang dapat digolongkan kedalam proses las yang menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas listrik antara lain yaitu :
a. Las busur dengan elektroda karbon, misalnya :
1) Las busur dengan elektroda karbon tunggal.
2) Las busur dengan elektroda karbon ganda.
b. Las busur dengan elektroda logam, misalnya :
1) Las busur dengan elektroda berselaput /SMAW
2) Las TIG (Tungsten Inert Gas)/GTAW
3) Las MIG/GMAW
4) Las  submerged.
Pada dasarnya las busur  menggunakan elektroda karbon maupun logam menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan benda kerja dapat mencapai temperatur tinggi yang dapat melelehkan sebagian bahan merupakan perkalian antara tegangan listrik (E) dengan kuat arus (I) dan waktu (t) yang dinyatakan dalam satuan panas joule atau kalori seperti rumus dibawah ini :
H = E x I x t
Dimana : 
H = panas dalam satuan joule
E = tegangan listrik dalam volt
I = kuat arus dalam amper
t = waktu dalam detik

c. Las listrik dengan elektroda karbon 
Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput fluksi.
(a) elektroda karbon tunggal 
(b) elektroda karbon ganda
 Las busur dengan elektroda karbon
Gambar 6. Las busur dengan elektroda karbon 

Jenis Mesin Las Berdasarkan Arus Yang Dikeluarkan

Mesin las yang ada pada unit peralatan las berdasarkan arus yang dikeluarkan pada ujung - ujung elektroda dibedakan menjadi beberapa macam.
1.   Mesin Las Arus Bolak-balik (Mesin AC)
 Mesin las arus ac
Mesin memerlukan arus listrik bolak-balik atau arus AC yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan sebagai sumber tenaga dalam proses pengelasan.
Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh sumber pembangkit listrik belum sesuai dengan tegangan yang digunakan untuk pengelasan. 
Bisa terjadi tegangannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehinggabesarnya tegangan perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan. Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan ini disebut transformator atau trafo.
Kebanyakan trafo yang digunakan pada peralatan las adalah jenis trafo step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan. Hal ini disebabkan kebanyakan sumber listrik, baik listrik PLN maupun listrik dari sumber yang lain, mempunyai tegangan yang cukup tinggi, padahal kebutuhan tegangan yang dikeluarkan  oleh mesin las untuk pengelasan hanya 55 volt sampai 85 volt. Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar.
Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya
yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500
ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan sebaliknya. 

2.   Mesi Las Arus Searah (Mesin DC)
 Mesi Las Arus Searah (Mesin DC)
Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin b erupa dinamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai penye arah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
a.   nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil,
b.   setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC,
c.   tingkat kebisingan lebih rendah,
d.   mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah. 
Mesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner atau mesin las portabel. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat atau bengkel yang mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN. 
 Kelebihan las AC dan DC
Adapun mesin las portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya digunakan untuk proses pengelasan pada tempat-tempat yang tidak terjangkau jaringan listrik. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian mesin las adalah penggunaan yang sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan
oleh prabrik pembuat mesin, perawatan yang sesuai dengan anjuran. 
Sering kali ganggu an-gangguan timbul pada mesin las, antara lain mesin tidak mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik lemah. Sumber penyebab gangguan pada mesin las bisa terjadi dari 
dalam mesin (internal) atau dari luar (eksternal). Gangguan -gangguan  dari luar yang bisa terjadi misalnya arus dari sumber tegangan mati atau tegangan dari sumber lemah atau turun. Adapun gangguan dari d alam  mesin sendiri misalnya sikat katup mesin DC kotor, mesin las terlalu 
panas, kumparan pada trafo rusak (akibat hubung singkat atau lilitannya putus), atau ada ada salah satu instalasi yang tidak terhubung (ada kabel putus).
Gangguan -gangguan yang timbu l dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain menaikkan putaran generator untuk menaikkan tegangan atau menaikkan arus yang lemah, memperbaiki atau
mengganti lilitan kumparan trafo, mendinginkan mesin, jika kabel amper rusak diganti yang baik, memperbaiki hubungan kabel, membersihkan sikat pada katup, dan menghidupkan listrik cadangan bial sumber utamanya mati.

3.   Mesin Las Ganda (Mesin AC-DC)
Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah (DC) dan pengelasan dengan arus bolak-balik. Mesin lasganda mempunyai transformator satu fasa dan sebuah alat perata dalam satu 
unit mesin. Keluaran arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder transformator melalui regulator arus. Adapun arus searah diambil dari keluaran alat perata arus. Pengatu ran keluaran arus bolakbalik atau arus searah dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya dengan memutar alat pengatur arus dari mesin las.
Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua kemampuan yang dimiliki masing - masing mesin las DC atau mesin  las AC. Mesin las jenis ini sering digunakan untuk bengkel -bengkel yang mempunyai jenis-jenis pekerjaan yang bermacam-macam, sehingga
tidak perlu mengganti -ganti las untuk pengelasan berbeda.   

Friday, March 6, 2020

Penting, Pahami Dulu Simbol Pengelasan Sebelum Praktek Las

 Penting, Pahami Dulu Simbol Pengelasan Sebelum Praktek Las
Simbol pengelasan merupakan sebuah symbol grafis pengelasan yang berfungsi untuk memberikan informasi pengelasan secara lengkap dari seorang welding enginer ke welder atau juru las yang dituangkan dalam bentuk gambar. Dalam welding symbol terdapat beberapa unit elemen yang diperlukan untuk memberikan instruksi pengelasan.

Simbol pengelasan ini dalam pembuatannya mengacu pada dua standard yaitu AWS A2.4 dan BSEN 22553. Dua standar tersebut mempunyai kriteria dan elemen yang berbeda beda, sehingga dalam pembuatan dan pengaplikasiannya di lapangan kita harus berhati hati agar bentuk sambungan dan pengelasannya sesuai dengan yang diinginkan oleh enginernya.

Jika Anda ingin mendalami tentang ilmu pengelasan, terutama symbol las. Berikut admin pengelasan.net akan berbagi dengan Anda, yang admin jelaskan disini adalah simbol las berdasarkan AWS (American Welding Society).
Penting, Pahami Dulu Simbol Pengelasan Sebelum Praktek Las
Simbol Las (Welding Symbols):
Elemen pada Simbol Las:
Garis Riferensi (Reference Line).
Panah (Arrow).
Basic Weld Symbols.
Dimensi dan data lainnya (Dimensions and other data).
Supplementary Symbols.
Finish Symbol.
Tail.
Specification, Process and other refenrensi.
1. Reference Line.
Garis referensi adalah garis horizontal yang berfungsi sebagai tempat atau lokasi symbol dasar pengelasan, seperti dimensi pengelasan, jenis kampuh, jenis pengelasan dan simbol lainnya. Garis ini selalu dalam keadaan horizontal, meskipun panahnya berubah arahnya.

2. Panah (Arrow).
Panah ini berfungsi sebagai penunjuk titik atau lokasi yang akan dilakukan pengelasan, arah panah ini bisa berubah ubah ke atas atau kebawah menyesuaiakan dengan daerah yang akan dilakukan pengelasan dan wajib ada dalam pembuatan simbol pengelasan.

3. Basic Weld Symbols.
Basic Weld Symbols.
Dasar simbol pengelasan ini berupa simbol yang melambangkan jenis pengelasan yang diminta. Biasanya berupa simbol pengelasan fillet, plug, spot, seam, pengelasan pada permukaan atau pengelasan bagian belakang root (back), jenis sambungan las lainnya.

4. Dimension.
Dalam simbol pengelasan terkadang diberikan ukuran, hal ini bertujuan agar ukuran hasil lasan dan persiapan sambungannya sesuai dengan desain yang diinginkan. Dimensi dalam simbol las ini biasanya terdiri dari tinggi capping, panjang leg length, panjang throat. Sedangkan untuk dimensi pada sambungan biasanya meliputi root gap, root face, sudut bevel atau sudut kampuh.

5. Supplementary Symbols.
Supplementary Symbols.
Sebuah simbol tambahan yang tidak wajib disertakan atau hanya dimasukkan jika diperlukan. Untuk beberapa yang termasuk dalam supplementary symbols adalah Weld All Around atau dilas keliling, kemudian simbol finishing atau contour dari weld face seperti kontur las harus rata, cembung atau cekung.

6. Finish Symbol.
Fungsinya untuk memberikan perintah pekerjaan yang harus dilakukan setelah proses pengelasan selesai, seperti proses penggerindaan atau melakukan gouging pada bagian permukaan las.

7. Tail atau Ekor Simbol Las.
Merupakan bagian ekor simbol las, pada bagian ini Anda dapat menambahkan perintah spesifikasi, proses pengelasan, prosedur yang digunakan dan perintah tambahan lainnya. Sehingga simbol las itu berfungsi untuk semua jenis pengelasan, tinggal menambahkan jenis proses las seperti SMAW, GMAW, GTAW, SAW, FCAW atau yang lainnya ke ekor simbol.

Istilah Other Side dan Arrow Side dalam Simbol Las:
Other Side.
Other Side dan Arrow Side dalam Simbol Las
Other Side adalah istilah yang digunakan untuk peletakan simbol pengelasan yang berada di atas garis referensi, untuk aplikasi saat mengelasnya daerah yang dilas berada di bagian/sisi sebaliknya.

Arrow Side.
Arrow Side.
Arrow Side yang digunakan untuk peletakan simbol pengelasan yang berada di bawah garis referensi. Untuk aplikasi pengelasannya atau letak pengelasan berada di daerah yang ditunjuk oleh panah.
Gambar Simbol Las Bevel dan Butt Joint

Jika terdapat simbol las di atas maka Anda harus melakukan proses bevel atau memotong bagian ujung plat sebelum dilakukan pengelasan. Tujuannya agar hasil pengelasan dapat menghasilkan penetrasi atau penembusan yang baik. Untuk proses bevel bisa kedua ujung plat yang akan disambung dan nantinya akan membentuk V Groove jika kedua sisi dilakukan bevel.

Simbol Las:
Simbol Las untuk Fillet Weld.
Simbol Las Fillet Weld
Simbol Las untuk Butt Weld.
Simbol Las  Butt Weld
Cara Membaca Simbol Pengelasan:
Lihat Jenis Pengelasan.
Pertama yang perlu Anda ketahui adalah Jenis Pengelasannya apakah Fillet Weld atau Butt Weld. Simbol ini terletak pada garis referensi baik hanya sisi Arrow atau other atau keduanya.

Lihat Jenis Kampuh yang digunakan.
Sebelum melakukan proses pengelasan, pada simbol terkadang terdapat perintah perlu membuat kampuh atau tidak. Jika terdapat perintah membuat kampuh las, maka Anda perlu melakukan proses machining atau proses bevel dengan alat potong oksigen asetilen.

Jenis Proses pengelasan.
Perintah Proses pengelasan terdapat pada bagian ekor (tail) simbol, jika terdapat perintah jenis proses las yang digunakan seperti SMAW, GMAW, GTAW atau SAW maka Anda harus melakukan proses pengelasan sesuai dengan perintah yang ada.

Ukuran Pengelasan.
Ukuran hasil pengelasan tidak boleh sembarangan, ukuran harus sesuai dengan standard. Dalam welding symbol juga terdapat ukuran yang diinginkan, ukuran las ditentukan oleh welding engineer berdasarkan dari perhitungan terhadap kekuatan yang diinginkan. Oleh karena itu jika terdapat weld size pada gambar simbol las, maka Anda harus menyesuaikan parameternya agar ukuran dapat tercapai.

Lokasi Pengelasan.
Dalam melakukan proses pengelasan juga diatur tempat untuk melakukan proses pengelasan. Jika pada simbol las terdapat gambar bendera, maka proses pengelasan harus dilakukan di lapangan atau luar lapangan. Hal tersebut didasarkan dari pertimbangan oleh welding engineer.

Finish Symbol.
Setelah proses pengelasan selesai maka masih ada tahapan lagi yaitu finishing. Untuk proses finishing ini biasanya juga diatus oleh welding engineer pada simbol las, yang diatur mulai dari bentuk atau kontur las lasan yang harus dalam bentuk cembung atau rata. Untuk pembentukannya dapat menggunakan mesin gerinda atau proses machining lainnya yang juga akan dimasukkan dalam simbol las.

Keuntungan Welding Symbols:
Mempermudah Welder dalam melakukan proses pengelasan yang sesuai dengan standard.
Tidak memerlukan tampilan tambahan.
Sudah mewakili semua spesifikasi dan ukuran yang diinginkan oleh welding engineer.
Kekurangan Simbol Las:
Hanya dapat digunakan pada sambungan yang menggunakan pengelasan.
Harus mengerti arti simbol dengan baik, jika tidak maka dapat mengakibatkan hasil lasan tidak sesuai dengan standard yang diinginkan.
Itulah penjelasan tentang Simbol Las, jika Anda mengalami kesulitan atau kurang paham Anda dapat bertanya lewat kolom komentar atau menghubungi kami melalui email yang ada di kontak, semoga bermanfaat.


Jenis Mesin Dan Macam Macam Polaritas Las SMAW

 Jenis Mesin Dan Macam Macam Polaritas Las SMAW
Las SMAW merupakan sebuah proses penyambungan logam yang menggunakan energi panas untuk mencairkan benda kerja dan elektroda (bahan pengisi). Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan karena adanya lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung elektroda dan permukaan material. Pada proses pengelasan SMAW jenis pelindung yang digunakan adalah selaput flux yang terdapat pada elektroda. Flux pada elektroda SMAW berfungsi untuk melindungi logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung. Flux ini akan menjadi slag ketika sudah padat.

Jenis Mesin Las SMAW
Mesin LAS AC.
DC.
AC/DC.
Pada proses las SMAW terdapat tiga tipe atau jenis mesin Las yaitu Mesin LAS AC, DC dan AC/DC. Semua jenis mesin las tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan masing masing, jika Anda memerlukan dua jenis mesin las Anda dapat membeli jenis mesin las yang AC/DC. Untuk mesin Las SMAW dengan arus DC dibagi lagi menjadi dua polaritas yaitu polaritas DCEP (Direct Current Electroda Positif) dan DCEN (Direct Current Electroda Negatif).

Macam Macam Polaritas Las SMAW
Direct Current Elektroda Positif.
Direct Current Elektroda Positif.

Polaritas DCEP Adalah pengelasan SMAW kutub positif dihubungkan dengan kabel yang disambungkan pada holder atau kabel elektroda. Sedangkan kutub negatif dihubungkan dengan benda kerja, Polaritas ini juga disebut dengan DCRP (Direct Current Reverse Polarity).

Direct Current Elektroda Negatif
Direct Current Elektroda Negatif

Polaritas DCEN adalah pengelasan SMAW kutub negatif dihubungkan dengan kabel elektroda, sedangakan kutub positif dihubungkan dengan benda kerja, Polaritas ini juga disebut dengan DCSP (Direct Current Straight Polarity).
Baca juga : Harga Kawat Las Listrik SMAW
Jenis Mesin Dan Macam Macam Polaritas Las SMAW


Keuntungan Las SMAW:
Las SMAW dapat digunakan untuk mengelas semua posisi.
Dapat digunakan untuk mengelas semua jenis material ferrous.
Harga mesin las lebih murah dibandingkan mesin las GMAW atau SAW.
Peralatan mudah dibawah kemana saja dan cukup ringkas.
Dapat digunakan untuk mengelas dengan ketebalan material yang kita inginkan.

Kekurangan Mesin Las SMAW:
Harus sering melakukan pemasangan Elektroda saat mengelas, karena panjang kawat las terbatas.
Harus melakukan pembersihan slag atau kerak las setelah proses pengelasan.
Hanya dapat digunakan mengelas jenis material Ferrous.
Pada jenis elektroda tertentu harus dioven sebelum melakukan pengelasan.

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah. Ujian Nasional 2020 kabarnya memang telah menggunakan soal yang membutuhkan daya nalar tinggi atau higher order thinking skills (HOTS).

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Soal dengan tipe HOTS ini juga masih akan digunakan pada Ujian Nasional 2020 dengan jumlah maksimal 15 sampai 20 persen. soal Ujian Nasional 2020 dengan konsep HOTS tahun ini akan lebih sulit dibandingkan tahun lalu. Kemendikbud memasukkan soal HOTS dengan tujuan untuk meningkatkan daya serap kemampuan siswa yang awalnya hanya level basic menjadi higher thinking skill.

Agar kamu lebih siap lagi dalam menghadapi Ujian Nasional 2020 mendatang berikut  cara sukses menghadapi Ujian Nasional (rahasia UNBK) serta panduan UNBK 2020 yang bisa kamu terapkan agar sukses hadapi Ujian Nasional 2020.

1. Belajar secara mendalam guna memahami sebuah konsep materi
Belajar secara mendalam guna memahami sebuah konsep materi
Tips sukses UNBK 2020 yang pertama adalah kamu harus memahami secara mendalam suatu konsep materi yang akan diujiankan nantinya. Seperti yang sudah kamu ketahui sebelumnya bahwa soal Ujian Nasional 2019 dengan konsep HOTS mempunyai level yang lebih tinggi dibandingkan LOTS? Kenapa demikian? Karena soal-soal HOTS membutuhkan kemampuan menganalisa, pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, hingga inovasi. Untuk itu, kamu harus benar-benar paham mengenai sebuah konsep materi. Kamu tidak bisa hanya menghafal atau mempelajari rumus cepat. Kamu harus mengetahui makna dari sebuah definisi, dari mana datangnya sebuah rumus, hingga mengaitkan satu bab dengan bab-bab lain yang sudah dipelajari sebelumnya.
Soal Ujian Nasional 2020 dengan konsep HOTS akan lebih sulit dibandingkan soal-soal UN biasanya. Jadi kamu harus mulai membiasakan diri dengan belajar dari soal-soal SBMPTN atau tes ujian mandiri masuk universitas seperti SIMAK UI. Tipe soal SBMPTN atau SIMAK lebih sulit serta menggunakan tipe soal yang membutuhkan penalaran tingkat tinggi. Kamu juga bisa memahami konsep suatu materi dengan lebih baik dengan menonton video beranimasi yang dapat kamu tonton di jejaring internet. Sebab, di ruangbelajar kamu akan diajarkan bagaimana cara mengerti konsepnya dan nggak hanya menghafal materi.

2. Belajar sesuai kisi-kisi Ujian Nasional 2020
Soal Ujian Nasional 2019 dengan konsep HOTS juga mungkin akan membuatmu lebih pusing dan bingung harus belajar darimana. Nah, supaya kamu nggak bingung dan bisa belajar lebih terarah, coba deh pelajari kisi-kisi soal UN 2019 yang sudah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dengan belajar berdasarkan kisi-kisi kamu jadi tahu apa saja Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan kamu bisa lebih fokus belajar untuk materi yang akan diujikan. Tentunya jadi lebih efektif bukan?

3. Mempelajari kisi-kisi Ujian Nasional tahun sebelumnya
Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) selaku penyelenggara ujian nasional secara resmi telah merilis kisi-kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) untuk tahun 2020. Manfaatkan kisi-kisi ini sebaik mungkin, yaitu dengan menganalisa kisi-kisi dari tahun ke tahun, pelajari, dan coba kerjakan secara bertahap. Kenapa harus mempelajari kisi-kisi beberapa tahun sebelumnya? Karena biasanya soal Ujian Nasional di tahun sebelumnya itu terkadang ada di soal Ujian Nasional saat ini.

4. Jangan gaptek
Jangan gaptek
 Generasi Milenial jangan sampai kita gagap teknologi seperti cara menggunkaan komputer. Karena untuk beberapa tahun kedepannya pasti teknologi sangat bermanfaat dalam membantu kehidupan sehari-hari. Contohnya juga sekarang, awalnya ujian nasional dilakukan dengan kertas. Namun, sekarang dirubah dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), yang mana terasa lebih efisien dan lebih canggih. Tentunya kamu pun harus memahami cara menggunakan komputer saat UNBK serta tata cara ujian berbasis komputer agar tidak kelabakan nantinya. Jadi mulailah berteman dengan teknologi, supaya kamu tidak merasa cemas ketika melihat soal Ujian Nasional di layar komputer. Intinya jangan sampai kamu cemas, karena kecemasan itu bisa merusak berbagai hal.

5. Mengikuti simulasi Ujian Nasional
Sebelum menghadapi Ujian Nasional 2020, biasanya tiap sekolah akan terlebih dahulu mengadakan simulasi UNBK. Meskipun simulasi dilakukan ketika libur, usahakan kamu untuk sempatkan waktu agar dapat mengikutinya. Mengapa demikian? Karena simulasi tersebut bertujuan untuk membiasakan murid dan supaya tidak cemas ketika menghadapi UNBK.

6. Memiliki rasa percaya diri
Apabila persiapan sudah dilakukan dari jauh-jauh hari dan di rumah kamu sudah merasa siap menghadapi ujian nasional, jangan sampai percaya diri tersebut hilang ketika kamu mendapatkan kunci jawaban dari teman. Karena dalam Ujian Nasional itu terdiri dari beberapa paket, otomatis beda soal juga beda jawaban. Maka jangan terlalu percaya ketika orang memberi jawaban. Meskipun memiliki paket yang sama, kamu juga harus beripikir “bagaimana kalau jawaban yang benar adalah jawaban kamu”.

7. Buat kategori soal menggunakan tanda
Pada Ujian Nasional 2020 mendatang, jumlah soal HOTS akan berjumlah antara 15 sampai 20 persen dari keseluruhan soal. Maka, kamu perlu strategi untuk mengerjakan soal-soal Ujian Nasional ini. Ingatlah bahwa tidak semua soal Ujian Nasional adalah soal sulit. Biasanya soal akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu sulit, sedang, dan mudah. Buatlah tanda untuk ketiga kategori soal ini di secarik kertas yang sudah kamu beri nomor. Kamu bisa memberikan tanda silang (×) untuk soal kategori sulit, tanda bulat (?) untuk soal kategori sedang, dan tanda centang (v) untuk soal kategori mudah.
Nantinya tanda-tanda inilah yang akan memudahkan kamu saat akan kembali mengerjakan soal-soal yang belum kamu jawab sebelumnya. Kamu pun jadi lebih tahu mana soal yang perlu kamu pikirkan ulang dan mana soal yang benar-benar tidak bisa kamu jawab. Dengan memberi tanda, kamu juga bisa mengira-ngira berapa nilai yang akan kamu dapatkan setelah mengerjakan semua soalnya.

8. Ikuti prosedur yang berlaku
Prosedur atau Tata Tertib Ujian Nasional 2020 biasanya akan dibacakan oleh pengawas sebelum dimulai, seperti dilarang menggunakan mesin hitung, dilarang membawa HP, dan masih banyak lagi. Meskipun terasa risih, tapi kamu wajib untuk mengikuti saja semua prosedur yang berlaku supaya kamu lebih konsen dan sukses mengerjakan soal ujian nasional.

9. Mengikuti bimbingan belajar
Dengan mengikuti bimbingan belajar, kamu akan mendapatkan materi tambahan selain materi yang didapatkan di sekolah. Untuk sekarang ini banyak pilihan bimbingan belajar yang ingin kamu gunakan, baik offline juga online. Mengikuti bimbingan belajar memang membutuhkan biaya tambahan, terkadang juga cukup mahal. Tapi enaknya kamu bisa konsultasi secara santai apabila ada materi atau tugas yang belum kamu pahami. Supaya sukses menghadapi Ujian Nasional 2019, biasanya kamu juga akan diberi beberapa materi tambahan juga prediksi soal.

10. Jangan lupa berdoa dan memohon doa restu dari orangtua
Manusia cuma dapat berupaya sembari berdo’a. Adapun ketetapan semuanya adanya ditangan Yang Maha Kuasa. tersebutkan bertawakal serta banyak mendekatlah kepada-Nya dengan beragam ibadah serta kebajikan. Kepintaran manusia tidak berarti apabila kita tidak bersyukur kepada yang memberinya (Tuhan). Maka sebagai anak muda yang pintar sekaligus beragama, beribadah lah sesuai ketentuan agama masing-masing dan berdoa supaya diberi kelancaran selama ujian nasional berlangsung. Jangan lupa juga untuk meminta restu dari kedua orangtua. Orang tua adalah sosok yang berharga dalam kehidupan, mereka mampu membuat kamu tumbuh besar. Jangan sampai kamu mengecewakan mereka dan hargai keberadaan mereka, selagi mereka ada. Sebelum berangkat, minta maaf dan minta izin kepada mereka agar mereka selalu mendoakan kamu dan kamu pun bisa lebih lancar lagi dalam mengerjakan soal-soal Ujian Nasional nantinya.
Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!
Itulah 11 tips sukses hadapi Ujian Nasional 2020 yang bisa kamu terapkan mulai dari sekarang. Awalnya memang akan terasa sulit, apalagi bagi orang yang kurang peka terhadap pelajaran sekolah. Tapi apabila dilatih dan dilatih pasti kamu terbiasa melakukannya. Berusahalah sekeras mungkin, agar kamu tidak menyesal dan bisa mendapatkan hasil yang kamu inginkan. Menangis sekarang, bahagia kemudian!

Mulai kini mau tak mau kamu sesegera mungkin mualai mendaftar kebiasaan-kebiasaan kurang serius yang sepanjang ini kerap kamu laksanakan. Cobalah buat kurangi porsinya, bahkan jika butuh tak adanya salahnya kamu ambil perlakuan ekstrim yaitu dengan meninggalkannya setara sekali
11 Tips Sukses Hadapi Ujian Nasional 2020 Yang Wajib Kamu Terapkan