Sejarah Las
Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.
Pembekalan Dunia Industri
Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..
Program Pendidikan Vokasi Industri
Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri
Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!
Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah
Saturday, June 6, 2020
Pemegang (Holder) elektroda Las SMAW
Friday, June 5, 2020
Konektor Lead, Cara Metode penyambungan terminal pada Lead Las SMAW
Kabel las (Lead superfleksibel) SMAW
Thursday, June 4, 2020
Tempat kerja,peralatan dan pakaian kerja Las SMAW
Perangkat Las Busur Listrik manual (SMAW).
1. Sumber Arus listrik
2. Sumber Arus Las ( Mesin Las )
3. Kabel Arus Las ( Elektroda )
4. Kabel Arus Las (kabel massa)
5. Pemegang Elektroda
6. Elektroda
7. Klem massa pada Benda Kerja
8. Benda Kerja
9. Busur Las
10. Inti Elektroda
11. Salutan/selubung Elektroda
12. Tetesan Cairan Elektroda
13. Gas Pelindung dari Salutan Elektroda
14. Terak Cair
15. Terak Padat
16. Kawah Las / cairan las
17. Hasil Lasan
Wednesday, June 3, 2020
Kelistrikan Dasar Las Listrik "Lingkaran arus Las, Macam-macam Arus, Sumber Arus Las Dan Prinsip Transformator Las"
- Transformator las menghasilkan arus bolak-balik
- Penyearah las menghasilkan arus searah
- Generator las menghasilkan arus searah
- Tegangan las rendah (r 15 sampai 100 volt)
- Arus las tinggi (r 15 sampai 400 Ampere)
- Arus las harus dapat disetel
- Jaminan keamanan terhadap hubungan pendek lingkaran arus las
- Kerugian arus las selama pengelasan, sekecil mungkin
- Transformator las menghasilkan arus bolak-balik
- Penyearah las menghasilkan arus searah
- Generator las menghasilkan arus searah
- Tegangan las rendah (r 15 sampai 100 volt)
- Arus las tinggi (r 15 sampai 400 Ampere)
- Arus las harus dapat disetel
- Jaminan keamanan terhadap hubungan pendek lingkaran arus las
- Kerugian arus las selama pengelasan, sekecil mungkin
Pelunakan (Annealing) Dan Temper (Tempering)
- Definisi preheat menurut AWS (American Welding Society) adalah panas yang diberikan kepada logam yang akan dilas untuk mendapatkan dan memelihara preheat temperature.
- Perlunya preheating adalah : Untuk mengurangi kelembaban dari area pengelasan dan Untuk menurunkan gradient temperatur.
- Postweld heat treatment adalah pemanasan terakhir setelah dilakukan pengelasan untuk melepaskan tegangan sisa (stress relief).
- Ada beberapa macam perlakuan panas seperti : Penormalan (Normalizing), Pelunakan (Annealing), Pengerasan (Hardening), Temper (Temperring).
Tuesday, June 2, 2020
Perlakuan Panas awal (Pre Heating), Menghilangkan Tegangan Sisa (Stress Relief) Dan Penormalan (Normalizing) Benda Kerja Las
Perlakuan panas awal adalah pemanasan yang dilakukan sebelum benda kerja tersebut dikerjakan lebih lanjut, misalnya sebelum dilakukan pengelasan.
Temperatur pemanasan awal adalah antara 30°C – 400°C ( lihat Diagram Perlakuan Panas).
Hal ini perlu dilakukan, karena pada waktu pengelasan akan terjadi panas pada daerah pengelasan. Panas yang tinggi akan terpusat pada daerah pencairan.
Dengan bertambah jauh jaraknya busur akan berkurang panas yang terjadi.
Pemanasan dan pendinginan yang tidak merata (perubahan termperatur) akan menyebabkan. berbagai pengaruh pada daerah pengelasan misalnya keliatan, tegangan dan sifat logam Iainnya.
Dengan memanaskan logam sebelum pengelasan akan mengurangi perbedaan temperatur pada daerah pengelasan. Hal ini adalah salah satu cara untuk mengatasi perubahan-perubahan pada logam yang dilas. Proses ini disebut pemanasan awal (preheating).
Karena pemanasan sebelum pengerjaan akan mengurangi perubahan temperatur maka tentu juga akan mengurangi perubahan bentuk akibat tegangan yang terjadi karena pengaruh panas yang tinggi pada daerah las.
Tinggi temperatur pemanasan awal tergantung pada :
• Komposisi kandungan unsur dan baja
• Ketebalan benda kerja
• Sumber panas yang terjadi pada saat pengelasan
Komposisi kandungan unsur dari baja akan menentukan kekerasan baja tersebut. Misalnya baja karbon yang baru dilas dan kemudian didinginkan secara cepat, maka dapat berakibat keretakan pada benda kerja tersebut. Disini pemanasan sebelum pengenjaan diperlukan untuk memperlambat pendinginan supaya tidak retak pada daerah yang dilas/dipanaskan.
Dengan semakin tebalnya bahan, maka semakin besar pula pengaruh pendinginan dan dengan semakin tebalnya bahan maka semakin lama pemanasan awal yang dipenlukan.
Pemanasan awal pada bahan-bahan baja yang dipakai di industri manufaktur sangat bervariasi. Untuk mengetahui temperatur pemanasan awal untuk berbagal jenis dan ketebalan pelat adalah dengan cara melihat katalog yang dikeluarkan oleh fabrik pembuat baja tersebut.
Pemanasan awal ini juga sering digunakan pada pengelasan bahan-bahan yang mudah retak dan susah untuk di las yakni untuk memperlambat proses pendinginan.
Menghilangkan Tegangan Sisa (Stress Relief)
Temperatur pemanasan untuk menghilangkan tegangan sisa ( stess relieve ) adalah berkisar 590°C-670°C (lihat Diagram Perlakuan Panas).
Pemanasan sesudah pengelasan sering dilakukan dalam dunia industri. Besar temperatur tergantung pada jenis perlakuan panas. Pada dasarnya tingginya temperatur untuk menghilangkan tegangan sisa adalah dibawah temperatur kritis 723°C, karena struktur baja tidak akan berubah dibawah temperatur 723°C.
Perubahan sifat baja akan terjadi apabila temperatur melebihi 723°C dan proses perlakuan panas dapat dilihat pada diagram perlakuan panas.
Apabila tegangan sisa dihilangkan maka tegangan yang tertahan oleh bagian yang dingin sewaktu pengelasan akan hilang pula. Menghilangkan tegangan sisa ini dilakukan pada berbagal jenis pekerjaan termasuk juga pada bejana bertekanan dan ketel.
Langkah kerja menghilangkan tegangan sisa :
• Panaskan benda kerja secara bertahap ( perlahan )
• Biarkan pemanasan benda kerja ini sesuai dengan temperatur yang tepat dan waktu tertentu.
• Dinginkan benda kerja secara perlahan.
Untuk menghilangkan tegangan sisa ini dan menentukan tinggi temperatur dilakukan oleh operator perlakuan panas dan bukan oleh tukang las ini dilakukan dalam dapur pemanas atau peralatan khusus untuk perlakuan panas.
Penormalan (Normalizing)
Temperatur untuk normalizing adalah 820°C – 980°C (lihat Diagram Perlakuan Panas)
Seluruh baja terdiri dan butiran-butiran halus. Bentuk dan ukuran dan butiranbutiran tergantung pada proses pendinginkan dan pengerjaan bahan tersebut,
Bentuk dan ukuran dan butiran sering mempenganuhi sifat bahan logam, maka proses perlakuan panaslah yang mengontrolnya.
Perubahan temperatur yang bervaniasi pada pengelasan akan menimbulkan ukuran butiran yang tidak sama pada daerah pengelasan yang akan mengakibatkan kritisnya benda kerja. Untuk mengatasi ini benda perlu dinormalkan agar mendapatkan ukuran butiran yang sama. Bahan yang telah dinormalkan akan mempunyai sifat yang merata dan Iebih liat. Langkah kerja penormalan :
• Panaskan baja kira-kira 60°C diatas temperatur kritis.
• Biarkan beberapa saat supaya pemanasan merata.
• Didinginkan dalam ruangan.
Pre-heating Dan Postweld heat treatment Untuk Proses Pengelasan
- Untuk mengurangi kelembaban dari area pengelasan. Biasanya dilakukan dengan cara memanaskan permukaan matrial dengan suhu yang relatif tidak terlalu tinggi, hanya sedikit diatas titik didih air. Hal tersebut akan mengeringkan permukaan dan mengghilangkan kontaminan yang tidak diinginkan yang mungkin bisa menyebabkan porosity, hydrogen embrittlement, atau cracking karena hydrogen selama proses pengelasan.
- Untuk menurunkan gradient temperatur. Semua pengelasan busur menggunakan sumber panas temperatur tinggi. Pada material yang dilas akan terjadi perbedaan temperatur antara sumber panas lokal dan material induk yang lebih dingin ketika pengelasan berlangsung. Perbedaan temperatur tersebut menyebabkan perbedaan pemuaian panas dan kontraksi serta tegangan yang tinggi disekitar area yang dilas. Preheating akan mengurangi perbedaan temperatur dari material induk sehingga akan meminimalkan masalah yang terjadi seperti distrosi dan tegangan sisa yang berlebih. Apabila tidak dilakaukan preheating maka maka bisa terjadi perbedaan temperatur yang besar antara area las-lasan dengan logam induk. Hal ini dapat mengakibatkan pendinginan yang terlalu cepat sehingga menyebabkan terbentuknya martensit dan pada beberapa material dengan hardenability yang tinggi mungkin terjadi cracking.