1. Rigi-rigi las GTAW pada bahan pelat baja.
2. Sambungan T pada pelat baja.
3. Sambungan I pada pelat baja.
4. Sambungan V pada pelat baja.
Kegiatan belajar ini harus dilakukan secara terurut dan tuntas, yaitu dilakukan mulai membuat rigi-rigi las sampai yang terakhir membuat sambungan V.
Capaian kompetensi dasar ini menuntut peserta didik mempelajarinya sebanyak 10 (sepuluh) kegiatan belajar.
Membuat Rigi-Rigi las GTAW
Peserta dapat membuat rigi-rigi las dalam posisi datar dibawah tangan (PA) dengan benar dan berhasil baik.
Bahan :
Pelat mild steel 2 x 100 x 200 mm
Elektroda wolfram murni 1,6 mm
Elektroda AWS-ER 70S-6 2,4 mm
Peralatan :
Perlengkapan las GTAW
Sikat baja / stainless stell
Sarung tangan
Apron
Helm las
Tang panas
Mistar baja
Penitik
Keselamatan Kerja :
Sebelum mengelas perhatikan lingkungan kerja, jauhkan / amankan benda-benda yang mudah terbakar.
Kenakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai selama pengelasan GTAW.
Jangan ada kulit / bagian tubuh yang terkena langsung cahaya busur las GTAW.
Jangan memukulkan / menjatuhkan pembakar las GTAW karena dapat memecahkan nosel keramiknya.
Pisahkan tempatnya, antara benda panas dan benda dingin.
Langkah Kerja
1. Memberi tanda jalur las pada benda kerja yang akan dikerjakan.
2. Menyiapkan / seting perangkat las GTAW
3. Menyalakan busur las
4. Membuat rigi-rigi las
5. Latihan dilanjutkan sampai menghasilkan jalur las yang baik
Cara Kerja :
Menyalakan busur las, terlebih dahulu tempelkan ujung elektroda wolfram pada tempat penyalaan las, condongkan pembakar sampai tepi nosel duduk di benda kerja dan ujung elektroda terangkat dari benda kerja pada jarak 1-2 mm.
Tutupkan kaca pelindung muka dan hidupkan busur las. Dengan pelan arahkan pembakar pada posisi pengelasan yang benar.
Mengelas Rigi-rigi
Setelah dapat mempertahankan busur las tetap hidup maka pembakar las harus diposisikan pada posisi pengelasan yaitu sudut kemiringan terhadap benda kerja adalah 75 – 85o dan panjang busur 2 mm.
Kawat las dijalankan dari arah berlawanan dengan sudut kemiringan 10 – 30o dengan jarak maju-mundur menuju kawah las (lihat gambar)
Menghentikan pengelasan
Pada setiap pengelasan, setelah mematikan busur las, pembakar las harus tetap pada tempatnya untuk beberapa detik supaya gas pelindung yang masih mengalir melindungi ujung alur las yang masih mencair hingga membeku.
Dengan demikian cacat las pada ujung lasan karena oksidasi dapat dihindari.
Petunjuk :
Ujung elektroda harus digerinda tirus. Seperti ketentuan
Untuk pengelasan dengan arus AC bolakbalik menggunakan elektroda wolfram murni, yang dalam perdagangan diberi tanda warna hijau. Sedangkan untuk arus DC menggunakan tungsten paduan dengan kode warna warna merah
Selama pemakaian dilarang menggerinda bagian yang berkode warna merah karena bisa mengaburkan identitas elektroda.
Petunjuk
Dalam proses pengelasan ujung elektroda wolfram jangan sampai menyentuh benda kerja atau ujung kawat las, karena hal ini akan menimbulkan masalah pada proses pengelasan selanjutnya.
Jika sudah terjadi yang demikian, maka pengelasan dihentikan dahulu dan memperbaiki ujung elektroda.
Gas pelindung harus disetel cukup, tidak boleh kurang dan tidak boleh berlebihan.
Untuk tebal pelat baja karbon 2 mm diperlukan 5 / menit.
Gerakan torch selama pengelasan
Rangkuman
Pengelasan mild steel elektroda yang digunakan adalah tungsten paduan, kode warnanya adalah Merah.
Persiapan ujung elektroda digerinda runcing dengan arah penggerindaan memanjang.
Setiap kali ujung elektroda Tungsten menyentuh kawah las, maka pengelasan harus berhenti dan elektroda harus diasah.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, langkah torch dan umpan bahan tambah, serta jarak busur las harus stabil.
Tugas
Lakukan latihan pengelasan rigi – rigi dengan las GTAW berulang ulang selama dua kali kegiatan belajar ! Kemudian buatlah laporan dari kegiatan tersebut dengan bentuk format laporan seperti yang tertulis pada lembar kerja peserta didik !
Tes Formatif
1. Gambarkan bagaimana posisi torch dan bahan tambah saat proses pengelasan !
2. Apa yang terjadi pada busur las jika ujung elektroda Tungsten menyentuh kawah las ?
3. Apa yang terjadi jika langkah torch, umpan bahan tambah dan jarak busur tidak stabil ?