Sejarah Las
Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.
Pembekalan Dunia Industri
Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..
Program Pendidikan Vokasi Industri
Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri
Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!
Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah
Monday, February 21, 2022
81 Soal dan Jawaban Las SMAW/Listrik Semester Tingkat SMK Sangat Simpel....
Saturday, February 19, 2022
Penarikan busur, Panjang busur dan PRAKTIK PEMBUATAN JALUR LAS
Thursday, February 17, 2022
PRAKTIK PENGELASAN DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL (SMAW), Persiapan Mengelas
Setelah mempelajari dan berlatih kegiatan belajar 5 peserta mampu mengelas sambungan sudut (fillet) dan sambungan tumpul (butt) pada pelat posisi 1F, 2F dan posisi 1G double side sesuai SOP
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengelas sambungan sudut (fillet) dan sambungan tumpul (butt) pada pelat posisi 1F, 2F dan posisi 1G double side
C. Uraian Materi
Persiapan Mengelas
1. Mesin las
Perhatikan mesin las yang Anda akan gunakan! apakah mesin las AC atau DC Untuk mesin las DC perhatikan handle polaritas telah menunjukkan pengkutuban yang sesuai dengan jenis elektroda yang dipakai. Dan periksa kabel las apakah tidak ada kebocoran (kabel las rusak). Apabila kabel las rusak segera dilaporkan kepada pembimbing. Untuk mesin las AC selain pemeriksaan kabel juga penyambungan kabel las terhadap mesin las biasanya menggunakan sepatu kabel yang diikatkan dengan mur-baut pada mesin las. Coba diperiksa apakah ikatannya tidak longgar, karena bila longgar akan menimbulkan kebocoran busur listrik yang membahayakan.
2. Arus las
Atur arus las pada mesin las, untuk menentukan besarnya arus las yang dipergunakan harus disesuaikan dengan tabel pemakaian arus yang terdapat pada bungkus elektroda. Biasanya pada tabel tersebut rentang arus las, misalnya untuk elektroda E 6013 dengan diameter elektroda 3,2 mm, rentang arus 90–120A. Ingat pemilihan diameter elektroda disesuaikan dengan tebal bahan/material yang akan dilas dan hasil pengelasan yang baik percikkan las halus serta percikkan mudah dihilangkan.
3. Benda Kerja
Bersihkan benda kerja dari semua jenis kotoran, sebab benda kerja/material yang kotor hasil pengelasan tidak akan sempurna.
Tempatkan benda kerja pada meja las dengan kedudukan yang rata.
Kedudukan benda kerja memanjang dihadapan anda, karena direncanakan mulai pengelasan dari kiri ke kanan, bagi yang kidal arahnya sebaliknya.
Dengan maksud supaya anda dapat melihat busur las/cairan las dengan baik
4. Penyalaan busur
Untuk latihan menyalakan busur gunakan elektroda E 6013 dengan diameter 3.2 mm. Pasang atau jepit elektroda pada bagian yang tidak terbungkus oleh salutan. Selanjutnya hidupkan mesin las, sekarang elektroda sudah dialiri listrik, hati-hati terhadap sentuhan elektroda dengan meja, bisa terjadi penyalaan.
Berdirilah pada posisi yang nyaman untuk dapat mengikuti gerakan elektroda dan arahkan ujung elektroda ke benda kerja. Jarak antara ujung elektroda yang akan dinyalakan dengan permukaan benda kerja antara 20–30 mm, sekarang tutup muka anda dengan helm/kedok las.
Mulailah latihan penyalaan dengan cara menyentuhkan atau menggoreskan ujung elektroda pada permukaan benda kerja. Kedua cara tersebut dilatih berulang-ulang sampai menghasilkan gerakan penyalaan busur yang baik dan tinggi busur yang tetap.
Waktu latihan menyalakan muka dan mata harus dilindungi oleh helm las.
a. Cara penyalaan dengan disentuhkan
Sentuhkan/ketukkan ujung elektroda ke permukaan benda kerja sehingga menimbulkan busur las, setelah timbul busur tarik atau angkat elektroda setinggi diameter elektroda untuk mencegah elektroda lengket ke benda kerja.
b. Cara penyalaan dengan digoreskan
Sentuhkan/ketukkan ujung elektroda ke permukaan benda kerja sehingga menimbulkan busur las, setelah timbul busur tarik atau angkat elektroda setinggi diameter elektroda untuk mencegah elektroda lengket ke benda kerja.
Selanjutnya untuk mematikan busur, elektroda harus diangkat dengan cepat, ini dimaksudkan untuk mencegah menempelnya ujung elektroda pada permukaan benda kerja.
Bila elektroda menempel pada benda kerja, mesin las supaya dimatikan.
Wednesday, February 16, 2022
62 Soal dan Pembahasan Mapel Las OAW / TPOA Semester Tingkat SMK Sangat Ringkas
Kumpulan beberapa soal dan Pembahasan Mapel Las OAW / TPOA Semester Tingkat SMK Sangat Ringkas... Pelajari dan simak dengan seksama, semoga bermanfaat..........
8. Perhatikan gambar dibawah ini !
16. Perhatikan gambar disamping !
kampuh seperti pada gambar cocok dipakai untuk mengelas plat dengan tebal....
a. 12 mm
b. 9 mm
c. 7 mm
d. 5 mm
e. 3 mm
Jawab: E
17. Pada pekerjaan tertentu plat yang akan dilas dengan ketebalan tidak lebih dari 0,8 mm, maka sambungan/ kampuh yang cocok dipakai adalah....
a. sambungan flens
b. kampuh U
c. kampuh V
d. kampuh X
e. kampuh I
Jawab: A
18. Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah seperti dibawah ini, kecuali....
a. kelelahan (fatigue)
b. kecepatan kerja (paced work)
c. kondisi tempat kerja yang tidak aman
d. kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan,
e. karakteristik pekerjaan itu sendiri
Jawab: B
19. Aktivitas, situasi, kondisi, kejadian, gejala, proses, material, dan segala sesuatu yang ada di tempat kerja/berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi/berpotensi menjadi sumber kecelakaan/ cedera /penyakit dan kematian. Hal tersebut diatas merupakan definisi....
a. kecelakaan kerja
b. human error
c. bahaya/resiko kerja
d. kondisi kerja
e. situasi kerja
Jawab: C
20. Hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kecelakaan kerja haruslah seimbang, dalam rangka mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Hal hal yang termasuk karakteristik pekerjaan adalah sebagai berikut, kecuali....
a. kecepatan kerja (paced work)
b. pekerjaan yang dilakukan secara berulang
c. pekerjaan-pekerjaan yang harus diawali dengan "pemanasan prosedural"
d. terdapatnya Prosedur operasional kerja ( POS)
e. lamanya sebuah pekerjaan dilakukan
Jawab: D
21. Cara menyimpan dan menempatkan botol gas antara lain sebagai berikut, kecuali....
a. simpan botol gas di tempat yang khusus sehingga tidak ada kemungkinan botol gas terpukul atau terbentur oleh benda keras
b. jauhkan dari tempat sumber panas dan dari benda-benda yang mudah terbakar
c. Tempat penyimpanan botol gas asam boleh dekat dengan tempat penyimpanan botol gas asitelin
d. jangan mengangkat botol gas dengan menarik tutup pengaman
e. jauhkan bptol gas dari kabel listrik.
Jawab: C
22. Las catat (tack weld) adalah salah satu cara merekatkan benda kerja satu sama lainnya. Syarat las kancing yang baik adalah...
a. Mutu/kualitas las jangan terlalu kuat
b. Dilas sepintas saja
c. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan
d. Bila dilas mudah untuk dibongkar kembali
e. Dilas sesuai kebutuhan pekerjaan
Jawab: C
23. Distorsi adalah efek samping dari proses pemanasan dan pendinginan suatu pengelasan. Berbagai metoda diterapkan untuk pencegahan. Salah satunya....
a. Dilas dengan hati-hati
b. Dilas melintang dan memanjang
c. Dilas dengan kecepatan lambat
d. Dilas dengan kecepatan cepat
e. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs
Jawab: E
24. Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini
a. Benda kerja dibersihkan dengan air
b. Benda kerja dibersihkan dengan air lalu di las dengan kain
c. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat
d. Benda kerja dibiarkan apa adanya
e. Benda kerja panas dipegang dengan penjepit
Jawab: C
25. Porositas adalah salah satu ciri cacat las dalam sambungan las, hal itu bisa diakibatkan oleh....
a. Penjelasan dilaksanakan dengan nyala netral.
b. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas
c. Proses pengelasan tidak melihat kondisi material yang kotor
d. Udara atmosfir kurang bersatu dengan pembakaran
e. Campuran gas pembakar seimbang
Jawab: B
26. Pengelasan dengan oksi-asetilin adalah proses pengelasan secara... dengan pemanasan permukaan logam.
A. Otomatis
B. Modern
C. Manual
D. Canggih
E. Jadul
Jawab : C. manual
27. Nama lain las karbit yaitu las...
A. Asetilin
B. Asetilan
C. Asetilen
D. Asetilon
E. Asetilun
Jawab : C. asetilen
28. Welding adalah...
A. Pemotongan dua logam
B. Pembelahan dua logam
C. Penghubungan dua logam
D. Semua benar
E. Semua salah
Jawab : C. penghubungan dua logam
29. Las karbit digunakan untuk memotong dan menyambungkan benda kerja yg terbuat dari logam,yaitu..
a. Besi
b. Pipa
c. Poros
d. Semua benar
e. Semua salah
Jawab : D. semua benar
30. Nyala api netral berguna untuk... logam agar mengalami surfacehardening.
a. Seat Treatment
b. Cold Treatment
c. Hot Treatment
d. Heat Treatment
e. Warm Treatment
Jawab : D. heat treatment
31. Nyala api oksigen lebih sering digunakan untuk pengelasan logam....
a. Besi Dan Baja
b. Baja Dan Perunggu
c. Perunggu Dan Besi
d. Kuningan Dan Besi
e. Perunggu Dan Kuningan
Jawab : E. perunggu dan kuningan
32. Dalam proses nyala oksi-asetilen, menggunakan campuran gas... dengan gas asetilen.
a. Oksigen
b. Nitrogen
c. Hidrogen
d. Karbon
e. Asetilen
Jawab : A. oksigen
33. Suhu nyala pada proses oksi-asetilen bisa mnyampai... derajat celcius.
a. 2500
b. 3500
c. 350
d. 35000
e. 250
Jawab : B. 3500
34. Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi... kPa
a. 10
b. 1000
c. 20
d. 100
e. 200
Jawab : D. 100
35. Pada nyala gas oksi-asetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu...
a. Netral, Redupsi, Oksidasi
b. Netral, Reduksi, Oksidasi
c. Netral, Redoksi, Oksidasi
d. Netral, Redaksi, Oksidasi
e. Netral, Radiasi, Oksidasi
Jawab : B. netral, reduksi, oksidasi
36. Pada nyla netral kerucut, nyhala bagian dalam pada ujung nyala memerlukan perbandingan oksigen dan asetilen yaitu....
a. 1:2
b. 2:1
c. 2:3
d. 3:2
e. 1:1
Jawab : E. 1:1
37. Nyala pengelasan oksihidrogen mencapai... derejat celcius lebih rendah dari oksigen asetilen.
a. 200
b. 20
c. 2000
d. 100
e. 1000
Jawab : C. 2000
38. Pegelasan yang digunakan pada pengelasan lembaran tipis dan paduan bagian titik cair yang rendah adalah...
a. Pengelasan udara aseyilen
b. Pengelasan oksi asetilen
c. Pengelasan oksi hidrogen
d. Pengelasan gas bertekanan
e. Pengelasan las karbit
Jawab : C. pengelasan oksi hidrogen
39. Dalam pengelasan las karbit, kita memerlukan beberapa peralatan, yaitu....
a. Sumber api
b. Kunci tabing dan tang penjepit
c. Kaca mata las dan brander listrik
d. Regulator dan gas asetelyne
e. Semua benar
Jawab : E. semua benar
40. Tempat bercampurnya las karbit dengan oksigen adalah...
a. Kunci tabung
b. Regulator
c. Brander listrik
d. Kaca mata
e. Tang
Jawab : C. brander listrik
41. Cacat-cacat las yang dapat terjadi adalah sbb, kecuali....
a. Retak
b. Berkarat
c. Tampilan rigi las buruk
d. Lubang cacing keropos
e. Terak terperangkap
Jawab : B. berkarat
42. Las asetilen adalah nama lain dari...
a. Las listrik
b. Las otomatis
c. Las modern
d. Las karbit
e. Las manual
Jawab : D. las karbit
43. Proses penghubungn 2 logam disebut juga....
a. Welding
b. Holding
c. Surfing
d. Browsing
e. Jogging
Jawab : A. welding
44. Campuran gas yang diperlukan untuk proses nyala oksi-asetilen adalah....
a. Gas nitrogen dengan gas hidrogen
b. Gas nitrogen dengan gas oksigen
c. Gas oksigen dengan gas asetilen
d. Gas oksigen dengan gas hidrogen
e. Gas asetilen dengan gas nitrogen
Jawab : C. gas oksigen dengan gas asetilen
45. Peralatan pada proses pengelesan karbit yang berfungsi untuk mengukur tekanan gas pada tabung dan membatasi tekanan gas yang keluar dari tabung adalah...
a. Regulator
b. Tang jepit
c. Brander
d. Gas asetilen
e. Sumber api
Jawab : A. regulator
46. Berikut ini adalah jenis gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar pengelasan, kecuali...
a. Gas asetilen
b. Gas hidrogen
c. Gas propanu
d. Gas nitrogen
e. Gas karbit
Jawab : D. gas nitrogen
47. Sifat dari gas karbit adalah...
a. Mudah dibuat
b. Tidak beracun
c. Menyerap asam
d. Mengurangi oksidasi
e. Semua benar
Jawab : E.semua benar
48. Las karbit pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetilen, karena...
a. tidak menggunakan api
b. menggunakan listrik
c. tidak menggunakan listrik
d. menggunakan robot
e. mudah pengerjaannya
Jawab : C. tidak menggunakan listrik
49. Ciri nyala api oksigen lebih yaitu....
a. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya pendek
b. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya panjang
c. nyala api pendek,berwarna merah dan nyala kerucut luarnya panjang
d. nyala api panjang,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya panjang
e. nyala api panjang,berwarna merah dan nyala kerucut luarnya pendek
Jawab : A. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya pendek
50. Tabung asetilen mampu menahan tekanan sampai...
a. 1,2 MPa
b. 1,7 MPa
c. 1,7 RPa
d. 1,2 RPa
e. 2,7 RPa
Jawab : B. 1,7 MPa
51. Las oksi asetilena dalam istilah lain disebut ..
a. LOA
b. GTAW
c. OAW
d. SMAW
e. GMAW
Jawab : C. OAW
52. Material yang tersedia terutama bahan induk las yang tepi sisi lasnya berkarat/korosi, sebelum dilas sebaiknya dibersihkan dengan perkakas yang tepat seperti...
a. Dipahat lalu diukur
b. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat
c. Digerida hingga tipis
d. Dicat lalu dilas
e. Didempul lalu dilas
Jawab : B. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat
53. Bentuk kampuh pada sambungan sudut maupun tumpul tergantung pada...
a. Tebal bahan
b. Lebar/panjang bahan
c. Kebutuhan pengelasan
d. Diameter bahan tambah
e. Jenis bahan las
Jawab : A.Tebal bahan
54. Peralatan pengelasan yang harus dihubungkan, kecuali...
a. Regulator oksigen atau asetilena ke silinder oksigen atau asetilena.
b. Selang las oksigen atau asetilena ke regulator oksigen atau asetilena.
c. Pembakar las ke selang oksigen atau asetilena.
d. Mulut pembakar / tip ke selang.
e. Benda kerja ke regulator
Jawab : D. Mulut pembakar / tip ke selang.
55. Ada tiga jenis nyala api pada proses las karbit salah satunya dipakai untuk pengelasan baja karbon rendah.Nyala api tersebut adalah...
a. Nyala netral
b. Nyala biru
c. Nyala oksidasi
d. Nyala karburasi
e. Nyala campuran
Jawab : A. Nyala netral
56. Regulator meter tekanan gas dihubungkan pada botol dengan mur nipel, kedua jenis regulator mempunyai ciri drat yang berbeda yaitu ulir kanan dan ulir kiri. Untuk ulir kiri biasanya terdapat pada mur nipel...
a. regulator gas oksigen
b. regulator gas asetelin
c. regulator gas argon
d. regulator gas aktif
e. regulator gas helium
Jawab: B. regulator gas asetelin
57. Tekanan kerja zat asam/oksigen untuk pembakar jenis injector, yaitu...
a. 1,0 Bar
b. 1,5 Bar
c. 2,5 Bar
d. 2,0 Bar
e. 0,5 bar
Jawab : C.2,5 Bar
58. Las catat (tack weld) adalah salah satu cara merekatkan benda kerja satu sama lainnya. Syarat las kancing yang baik adalah...
a. Mutu/kualitas las jangan terlalu kuat
b. Dilas sepintas saja
c. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan
d. Bila dilas mudah untuk dibongkar kembali
e. Kualitas lasnya setengah dari pengelasan biasanya
Jawab : C. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan
59. Distorsi adalah efek samping dari proses pemanasan dan pendinginan suatu pengelasan. Berbagai metoda diterapkan untuk pencegahan. Salah satunya....
a. Dilas dengan hati-hati
b. Dilas melintang dan memanjang
c. Dilas dengan kecepatan lambat
d. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs
e. Dilas dengan benda kerja tetap diatas meja las
Jawab : D. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs
60. Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini
a. Benda kerja dibersihkan dengan air
b. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat
c. Benda kerja dibiarkan apa adanya
d. Benda kerja panas dipegang dengan penjepit
e. Proses pendinginan benda kerja secara alami
Jawab : B. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat
61. Porositas adalah salah satu ciri cacat las dalam sambungan las, hal itu bisa diakibatkan oleh....
a. Penjelasan dilaksanakan dengan nyala netral
b. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas
c. Udara atmosfir kurang bersatu dengan pembakaran
d. Campuran gas pembakar seimbang
e. Benda kerja kurang bersih
Jawab : B. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas
62. Cacat las harus diidentifikasi secara visual lalu ditandai untuk perbaikan. Salah satu syarat perbaikan pada cacat las....
a. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam
b. Disikat untuk dibersihkan saja
c. Dipukul untuk diratakan kembali
d. Dipanaskan kembali untuk mencegah distorsi
e. Dipanaskan dan pendinginan benda kerja secara alami mencegah distorsi
Jawab : A. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam
Kriteria Hasil Las Listrik
Tuesday, February 15, 2022
Pemeriksaan Hasil Pengelasan Secara Visual
Seluruh konstruksi harus sering diperiksa selama proses pembuatan/ fabrikasi.
Selanjutnya tergantung pada penggunaan komponen tersebut dan mungkin memerlukan tes khusus. Misalnya bahan benda kerja dan hasil las perlu di tes baik secara merusak maupun dengan tidak merusak.
Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui apakah hasil pekerjaan telah sesuai dengan standar yang diakui. Metode-metode yang biasa dilakukan dalam memeriksa dan menguji hasil las dirancang untuk dapat memeriksa kualitas hasil pengelasan baik pada bagian luar maupun bagian dalam tanpa merusak benda kerja. Adapun pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari :
Pemeriksaan secara Visual ( visual inspection )
Pengujian dengan Pewarna ( liquid / dye penetrant testing )
Pengujian dengan partikel magnit ( magnetic particle testing )
Pengujian ultrasonik ( ultrasonic testing )
Pengujian dengan Radiografi / Sinar X radiographic examination )
Walaupun ada beberapa jenis tes untuk pengujian tidak merusak akan tetapi pada modul ini dibatasi pada pemeriksaan secara visual.
Dalam pemeriksaan visual ini, operator atau petugas pemeriksa perlu menggunakan alat-alat bantu sederhana (welding gauge) seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Pemeriksaan visual meliputi :
Ukuran hasil las
Bentuk rigi las
Cacat las, dll
1. Cacat Las
Yang dimaksud dengan cacat las adalah kerusakan hasil las yang pada umumnya dapat diamati/ dilihat secara visual.
a. Jenis Cacat Las dan Penyebabnya
Retak (crack), yaitu celah atau gap yang memutuskan atau memisahkan hasil las yang dapat terjadi pada jalur las atau pertemuan jalur las atau pada daerah pengaruh panas, hal ini disebabkan oleh pendinginan atau tegangan, jenis elektroda yang tidak sesuai dengan logam dasar.
Terak terperangkap ( inlusion ), yaitu suatu benda asing(bahan logam/kotoran) yang terperangkap dan berada di antara logam las. Hal ini dapat disebabkan oleh persiapan yang kurang baik atau teknik pengelasan yang salah/ tidak sesuai ketentuan.
Lubang pada akhir jalur las (crater),yaitu suatu titik atau beberapa titik lubang yang biasanya terjadi pada akhir jalur las, ini akibat oksidasi dari oksigen udara luar terhadap cairan logam atau sudut elektroda yang salah pada ujung jalur las
Jalur las terlalu lebar, yaitu kelebihan ukuran lebar jalur pada sambungan tumpul, ini dapat terjadi apabila gerakan/ayunan elektroda terlalu jauh atau tarikan elektroda terlalu pelan atau arus terlalu besar atau gabungan dari hal- hal diatas.
Ukuran kaki las tidak sama, yaitu kelebihan dan/atau kekurangan ukuran salah satu atau kedua kaki las pada sambungan sudut, hal ini di mungkinkan oleh sudut pengelasan yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Undercut, yaitu suatu alur yang terjadi pada kaki las (toe), hal ini dapat terjadi antara lain karena penggunaan arus yang tidak sesuai atau gerakan/ ayunan elektroda yang terlalu cepat.
Overlap, yaitu kelebihan logam las pada bagian tepi yang menempel logam dasar dan tidak terjadi perpaduan antara logam las. Hal ini dapat terjadi karena arus yang terlalu rendah, sudut atau ayunan/gerakan elektroda yang salah.
Cekungan pada akar las (root concavity), yaitu suatu alur yang terjadi pada jalur penetrasi ( root ) sambungan tumpul yang diakibatkan oleh penggunaan jenis elektroda yang kurang sesuai, pengisian yang tidak sempurna, sudut elektroda yang salah atau karena arc length yang terlalu jauh.
Pengisian jalur kurang, yaitu suatu alur atau celah panjang kontinyu atau terputus- putus pada sambungan tumpul yang disebabkan terutama oleh pengisian yang terlalu cepat dan ayunan/ gerakan elektroda yang salah.
Keropos (porosity), yaitu satu atau beberapa lubang udara yang terdapat di antara logam las. Hal ini dapat disebabkan terutama oleh faktor elektroda, antara lain terlalu lembab, berkarat atau tidak sesuai dengan jenis bahan yang dilas.
Kurang penetrasi, yaitu tidak terjadinya perpaduan di antara logam yang disambung yang terdapat pada dasar logam yang disebabkan karena arus pengelasan terlalu rendah, persiapan kampuh yang salah/ gap terlalu kecil, arc length terlalu jauh, atau karena gerakan elektroda terlalu cepat.
Kelebihan penetrasi, yaitu akar las pada sambungan tumpul yang terlalu tinggi/menonjol yang disebabkan oleh arus pengelasan terlalu tinggi, persiapan kampuh yang salah/ gap terlalu besar atau karena gerakan elektroda terlalu lambat.
Bentuk penguat/ jalur las tidak simetris, yaitu sudut yang di bentuk antara permukaan benda kerja dan garis singgung pada sisi penguat tidak sama, hal ini dimungkinkan karena sudut elektroda tidak sama.
Kelebihan pengisian, yaitu jalur pengisian/ penguat pada sambungan tumpul terlalu tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena arus pengelasan agak rendah atau pengelasan terlalu lambat.
Kerusakan lain yang tidak berhubungan dengan logam las, akan tetapi termasuk pada kelompok cacat las adalah :
b. Bekas pukulan, yaitu kerusakan permukaan benda kerja di luar jalur las yang disebabkan oleh pukulan saat membersihkan terak atau saat persiapan.
c. Penyimpangan sudut/distorsi, yaitu perubahan bentuk pada dua bagian yang disambung sehingga membentuk sudut. Ini disebabkan oleh disrorsi yang tidak terkontrol saat pengelasan atau persiapan yang kurang memperhitungkan distorsi yang akan terjadi.
d. Tidak segaris lurus, yaitu hasil pengelasan di mana dua bagian yang disambung tidak satu bidang/ level atau seperti paralel. Hal ini terutama disebabkan oleh persiapan yang salah atau distorsi saat pengelasan.