Persiapan Material untuk Pengelasan
Dalam melakukan pengelasan, hal yang penting harus dilakukan sebelumnya adalah persiapan-persiapan untuk mendukung kelancaran dan keselamatan dalam pelaksanaan pengelasan tersebut. Mutu dan hasil pengelasan disamping tergantung dari pengerjaan hasil lasnya juga
sangat tergantung dari persiapan sebelum pelaksanaan pengelasan.
Kelancaran dan efektivitas hasil pengelasan juga ditentukan oleh persiapan pelaksanaan pengelasan, karena itu diperlukan persiapan yang matang, tersedianya peralatan / perlengkapan dan mudah dijangkau perlengkapan disekitar tempat kerja las. Karena itu persiapan pengelasan
harus mendapat perhatian dan pengawasan dalam pelaksanaan pengerjaan pengelasan. Persiapan tersebut antara lain terdiri dari :
1. Persiapan secara teoritis
Untuk menghasilkan sambungan las yang baik, maka sebagai pelaksana pengelasan secara teoritis harus sudah diketahui atau dipahami hal-hal sebagai benikut yaitu antara lain:
a. Pengertian dasar pengelasan yang baik. Misalnya: Mengetahui
berbagai jenis kampuh las dan segala ukurannya, mengetahui cara pengaturan arus pada setiap alur las dan segala akibatnya, dapat memilih elektroda sesusi dengan maksud dan tujuan dari
pengelasan.
b. Pengertian tentang segi-segi keselamatan kerja sehubungan
dengan pelaksanaan pengelasan. Misalnya: segi-segi yang menyangkut keselamatan manusia dan langkah-langkah pencegahan kecelakaan dan hal-hal lain yang perlu untuk menjamin cara pengelasan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Segisegi keselamatan yang menyangkut manusia disini adalah termasuk resiko pelaksanaan pengelasan yang membahayakan masyarakat umum.
c. Pengertian secukupnya cara membaca gambar konstruksi, membuat sketsa, mengukur konstruksi dan sebagainya.
d. Pengertian/pengetahuan tentang ilmu bahan. Misalnya: penyambungan yang benar antara dua bahan yang berbeda, mengetahui jenis-jenis elektroda sesusi dengan penggunaannya, pergerakan
bahan akibat panas (up-setting)dan penghapusan tegangan sisa (residual stress).
2. Persiapan secara praktis
Persiapan secara praktis yang dimaksud adalah persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan / praktik las dilakukan.
Persiapan praktis ini antara lain adalah persiapan peralatan, yang meliputi alat-alat baku (utama), alat-alat keselamatan dan alat-alat bantu (tidak pokok).
a. Alat-alat baku, misalnya: Mesin las (transformer dan generator), tangkai / pemegang elektroda, penjepit benda kerja, kabel las dan elektroda las.
b. Alat-alat keselamatan/perlengkapan kerja personal, misalnya: topeng las dengan kaca hitam nomor 10 - 12, sarung tangan las, pelindung dada / apron dari kulit, katel pak dengan leher yang dapat ditutup, tempat elektroda, palu, palu terak, sikat baja, kapur las, waterpas, sikat baja, tang las.
c. Alat-alat keselamatan umum, seperti blower (untuk menghisap asap las), alat pemadam kebakaran, tabir air (water screen), lampu sorot, alat pelindung nyala dan lain-lain.
d. Alat-alat bantu lainnya, seperti gerinda listrik dan sumber listriknya, botol oksigen, botol acetylene, dongkrak pipa, tang pengukur arus, pengatur arus dan lain-lainnya.
Semua peralatan yang dipersiapkan tersebut di atas harus diperiksa terlebih dahulu dengan teliti dan hati-hati, sehingga kita sudah merasa yakin bahwa semua peralatan dalam kondisi sebaik-baiknya dan siap untuk digunakan. Seperti pemeriksaan kabel-kabel las listrik dan
sambungan-sambungan kabel las. Kabel las tidak boleh bocor, karena kabel yang bocor bila menempel pada logam dapat menimbulkan loncatan busur listrik. Loncatan busur listrik ditempat yang tidak bergeser akan mencairkan metal ditempat loncatan busur listrik tersebut berada
dan lama-kelamaan dapat menembus metal tersebut. Begitu juga sambungan-sambungan kabel las harus dalam kondisi sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan kebocoran busur listrik yang membahayakan.
Persiapan selanjutnya berupa pembersihan tempat kerja, pengaturan peralatan-peralatan sedemikian rupa sehingga memudahkan pelaksanaan pengelasan. Tidak kalah pentingnya adalah pemeriksaan daerah tempat bekerja. Apakah daerah tempat bekeria benar-benar
sudah aman dari berbagai kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat pelaksanaan pengelasan seperti bahaya kebakaran misalnya, harus benar-benar diperhatikan juga oleh pihak instruktor/pengawas maupun pelaksana pengelasan.
Setelah semua persiapan tersebut di atas siap untuk dilaksanakan, maka kampuh las dibersihkan dari berbagai jenis kotoran, seperti karat, cat, air, garam dan lain-lain, sebab kampuh yang kotor menyebabkan pengelasan tidak sempurna, bahan yang dilas tidak dapat menyatu dengan baik.