Baja tahan karat martensitik adalah sangat keras dan tidak terlalu getas. Martensite dihasilkan dengan mendinginkan baja secara cepat dari fase austenite.
Baja tahan karat martensitik memiliki kandungan Khrom yang cukup sehingga bila didinginkan di udara akan membentuk martensite. Baja tahan karat tersebut memiliki kandungan Khrom sekitar 12 hingga 18 % dan sedikit Nikel, dan biasanya tanpa Nikel. Dan juga memiliki kandungan karbo lebih tinggi yang membuat baja tersebut dapat diperkeras, berbeda dengan ferritic dan austenitic stainless steel.
Martensitic stainless steel dipakai karena kekuatan mekanikal dan dan ketahanan terhadap korosinya. Akan tetapi baja ini lebih sukar dilas dari pada baja ferritic, karena terjadi pengerasan oleh udara
yang selalu terdapat pada daerah yang keras atau kadang rapuh pada logam induk dekat sambungan las. Untuk menghindari hal tersebut perlu dilaksanakan adanya preheating, dan proses pengelasannya dilakukan pada suhu yang rendah dan tetap, dan jika hal ini tidak diketahui maka akan terdapat resiko hot cracking, hydrogen cracking dan pecahan yang rapuh pada daerah
pengaruh panas (HAZ).
Martensite dipanaskan untuk mempertinggi kekerasannya. Baja tahan karat martensitik sering kali dilas dengan memakai logam pengisi austenitik (seri 300). Logam pengisi austenitik harus digunakan, bila pemanasan setelah pengelasan tidak diberikan dan juga baja tahan karat martensitik yang kandungan karbonnya tinggi sulit untuk dilas. Kelompok baja tahan karat martensitik ini bersifat magnetik, dapat dikeraskan, dapat di cold-work dengan mudah, terutama yang dengan karbon rendah, machinability cukup baik, ketangguhan baik, dan juga dapat di hot-work dan dapat memperlihatkan sifat tahan korosi terhadap cuaca, dan beberapa bahan kimia dengan baik.
Baja tahan karat martensitik adalah bagian dari seri 4XX.
Beberapa komposisi baja tahan karat martensitik diperlihatkan pada tabel 2, dibawah ini :
0 komentar:
Post a Comment