Menurut struktur dari baja tahan karat, maka dapat dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :
1. Baja tahan karat Austenitik (Austenitic stainless steel).
2. Baja tahan karat Martensitik (Martensitic stainless steel).
3. Baja tahan karat Ferritik (Ferritic stainless steel).
Baja Tahan Karat Austenitik (Austenitic stainless steel).
Austenitic stainless steel mempumyai kandungan Chrom (Cr) yang tinggi sekitar ± (16% –26%) dan mengandung paling sedikit 8% Nikel (Ni). Bila baja dipanaskan hingga mencapai temperatur
tinggi di atas 727 0C, disebut austenite. Austenite adalah larutan padat dari iron carbide (Fe3C) pada besi. Baja tahan karat austenitik tetap austenitie pada temperatur ruangan. Khrom
ditambahkan untuk membuat baja menjadi tahan karat dan nikel ditambahkan untuk membuat baja tetap austenite.
Baja tahan karat austenitic diklafikasikan dalam baja chrom-nickel (seri 3 x x) dan baja chrom-nickel-mangan (seri 3 x x). Jumlah kadar chrom dan nickel tidak kurang dari 23 %, berstruktur austenik, non magnetik, non hardenable, mudah di hot-work, tetapi agak sulit di cold-work, karena dapat mengalami work hardening yang cukup baik. Jenis baja ini paling umum dipakai dalam dunia industri dan juga merupakan stainless steel yang paling mudah untuk di las,
dengan menggunakan proses las yang biasa dipergunakan.
Austenitic stainless steel pada umumnya memiliki fase tunggal.
Untuk itu selama proses pengelasan dapat terbentuk kristal ferrite didalam logam las dan didalam HAZ (heat affected zone). Pembentukan ferrite ini bisa berakibat positif yaitu dapat
mencegah terjadinya hot cracking, yang menjadi masalah adalah pada baja austenitic penuh. Dan akibat negatif yang disebabkan oleh ferritic adalah menjadi mudah terserang korosi didalam
beberapa media tertentu, terutama bilamana bajanya mengandung alloy Mo.
Austenitic stainless steel ini tidak dapat mengeras, tetapi tetap dibutuhkan proses pengelasan dengan low heat input dan low joint temperatur (pemberian panas yang rendah). Ferrite dapat diubah
menjadi fase sigma pada temperatur tinggi, dengan tambahan bahwa temperatur tinggi dapat menimbulkan masalah percepatan pembentukan karbida (carbide precipitation). Adanya fase sigma ini dapat mengurangi keuletan besi dan percepatan karbida dapat mendorong timbulnya korosi intergranular.
Tabel 1, dibawah ini adalah merupakan daftar baja tahan karat.
Baja tahan karat type 201 dan 202 adalah sama dengan tipe 301 dan 302 kecuali jika manganese ditambahkan untuk menggantikan Nikel.
Baja tahan karat austenitik memiliki kekuatan yang sangat baik dan tahan korosi pada temperatur yang tinggi. Molybdenum ditambahkan untuk meningkatkan kekuatannya pada suhu yang tinggi. Baja tahan karat austenitik juga baik untuk penerapan pada temperatur yang rendah.
AJOQQ menyediakan permainan poker,domino, bandarq, bandarpoker, aduq, sakong dan capsa :)
ReplyDeleteayo segera bergabung bersama kami dan menangkan uang setiap harinya :)
AJOQQ juga menyediakan bonus rollingan sebanyak 0.3% dan bonus referal sebanyak 20% :)