Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Monday, October 12, 2020

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memilih bahan tambah las GTAW (Filler rod) sesuai bahan dasar las.

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Merupakan logam pengisi kampuh las (filler metal) pada proses las GTAW / TIG.

Pemilihan bahan tambah TIG tergantung dari logam dasar (base metal) yang akan dilas. Biasanya filler rod dibuat dari logam yang komposisinya lebih unggul dibanding logam dasar. Mengingat dalam proses pengelasan ada beberapa unsur logam yang berkurang atau bertransformasi strukturnya sehingga berdampak pada pengurangan sifat-sifat mekanik logam. Sehingga filler metal harus dibuat komposisinya lebih unggul agar mampu mengatasi dampak-dampak tersebut diatas.

Ada banyak sekali bahan tambah las GTAW, yang mana macamnya tergantung dari macam logam induk yang akan dilas. Untuk memudahkan pemilihan dan me-standarkan kebutuhan bahan tambah las GTAW maka dibuat kodefikasi.

Kodefikasi bahan tambah las GTAW banyak sekali ragamnya, karena beberapa negara maju membuat standar di negaranya masing-masing. Contoh; Negara Amerika dengan AWS (American Welding Society)-nya, Negara Jerman dengan DIN (Deutsche Industri Norm)-nya, Negara Jepang dengan JIS (Japan Industrie Standard)-nya.

Batang pengisi untuk las TIG diberi umpan secara manual oleh tangan yang kedua sedangkan yang pertama memegang pembakar las (torch). Batang ini biasanya panjangnya 1 meter dan dikemas dalam kotak (atau tabung) 5 Kg dan 10 Kg. Diameter filler rod untuk las TIG tersedia dalam ukuran standar yaitu:

1.0, 1.2, 1.6, 2.0, 2.4, 3.2, 4.0 dan 5.0 mm.

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Gambar 8.1 Batang pengisi (Filler Rod) las TIG dengan bentuk kemasan.

Berikut ini merupakan beberapa filler rod yang diatur menurut standar AWS.

Untuk Mengelas Baja Karbon
Kode ER70S-2, ER70S-6 dan beberapa pilihan ER70S-seri lainnya dengan angka yang berbeda di akhir. Masing-masing mewakili resep aditif kimia dalam logam pengisi untuk mengatasi kondisi tertentu dari logam (misalnya kotor atau bersih) atau jenis sendi yang dilas. Klasifikasi filler rod diatas digunakan untuk mengelas pipa berdiameter kecil dan pelat baja, maupun lajur akar (root pass) pada pengelasan pipa.

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Gambar 8.2 Filler rod untuk mengelas baja karbon

Untuk Mengelas Logam Stainless Steel
Filler rod dengan kode ER308 dan ER308L

Merupakan filler rod yang paling umum digunakan untuk mengelas stainless steel tipe 304 maupun tipe seri 300 lainnya, yang secara luas digunakan di bidang manufaktur.

ER309 dan ER309L
Digunakan untuk pengelasan logam induk yang berbeda (dissimilar) . Dapat menangani panas tinggi serta memiliki ketahanan korosi yang baik .

ER316 dan ER316L
Umumnya digunakan untuk bejana tekan , katup , peralatan kimia dan aplikasi dilaut. Huruf " L " mengacu pada ekstra karbon rendah dalam batang ( kurang dari 0,8% ) , yang membantu bahkan lebih dalam mencegah korosi

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Gambar 8.3 Filler rod untuk mengelas Stainless steel

Untuk Mengelas Logam Aluminium
Filler rod dengan kode ER4043;
Digunakan untuk mengelas paduan aluminium seri 6000, bersama dengan sebagian besar paduan cor lainnya. Cocok digunakan untuk mengelas komponen otomotif seperti rangka , poros penggerak, dan rangka sepeda.

ER5356
Merupakan filler rod paduan aluminium magnesium yang baik dugunakan untuk mengelas paduan aluminium cor dan tempa. Umumnya direkomendasikan untuk pengelasan paduan aluminium seri 5000 atau 6000 .

Bahan Tambah Las GTAW (Filler Rod)

Gambar 8.4 Filler rod untuk mengelas Aluminium dan paduannya

Rangkuman

􀂾 Filler rod biasanya terbuat dari logam yang memiliki komposisi lebih unggul disbanding logam dasar yang dilas.

􀂾 Kodefikasi filler rod mengikuti standar yang digunakan dinegaranya atau yang mengikuti. Misal; Amerika (AWS), Jerman (DIN), Jepang (JIS).

􀂾 Filler rod untuk las TIG tersedia dalam ukuran berat 5 Kg dan 10 Kg dalam kemasan kotak dan tabung, dengan diameter mulai 1 mm – 5 mm.

Tugas
Identifikasikan filler rod las TIG yang ada dibengkel las sekolah kalian! Catatlah data-data yang kalian kumpulkan kedalam format isian di lembar kerja. Kemudian buatlah analisis sederhana untuk menentukan pilihan logam dasar yang sesuai

digunakan dengan filler rod yang kalian analisis. Presentasikan hasil kerja kalian kepada teman dan guru kalian ! (Tugas ini bisa dilakukan secara individu ataupun kelompok).

Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini pada lembar jawaban yang sudah disediakan !.
1. Mengapa filler rod dibuat dari bahan yang lebih unggul dibandingkan dengan logam dasar yang dilas ?
2. Sebutkan kode filler rod yang digunakan untuk mengelas baja karbon !
3. Sebutkan kode filler rod yang digunakan untuk mengelas stainless steel !
4. Sebutkan kode filler rod yang digunakan untuk mengelas aluminium dan paduannya !

Lembar Kerja
A. Alat dan Bahan
1. Filler rod
2. Spidol
3. Kertas Plano
4. Penggaris
5. Isolasi

B. Langkah Kerja
1. Pilihlah Filler rod yang ada dibengkel las!
2. Catatlah kode-kode yang tertera pada bungkus kawat las maupun pada kawat las (Filler rod) !
3. Buatlah analisis sederhana dari hasil pengamatan kalian terhadap filler rod !

Saturday, October 10, 2020

Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Setelah kegiatan belajar ini peserta didik diharapkan dapat :
􀂾 Menyiapkan elektroda Tungsten
􀂾 Menggunakan dan merawat elektroda Tungsten

Persiapan Elektroda Tungsten
Untuk mempersiapkan penggunaan elektroda Tungsten dalam pengelasan GTAW maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
1. Memilih jenis elektroda Tungsten berdasarkan jenis arus pengelasan yang digunakan.
2. Menentukan diameter elektroda Tungsten berdasarkan besar arus pengelasan yang akan digunakan. Pedoman penentuan diameter elektroda dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Tabel 6.1 Perbandingan pure elektroda Tungsten dengan 2% Thoriated
Electrode berdasarkan kapasitas muatan listrik
3. Membentuk ujung elektroda Tungsten seperti gambar dibawah ini:
Pengelasan dengan arus searah (elektroda dikutup negative)
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Gambar 6.1
Bentuk Ujung Elektroda Tungsten Paduan
Dalam aturan ujung elektroda harus digerinda tirus.
Pengelasan dengan arus bolak-balik
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Gambar 6.2
Bentuk Ujung Elektroda Tungsten Murni
Untuk membentuk ujung elektroda Tungsten dapat diasah dengan gerinda duduk
seperti cara yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Gambar 6.3
Cara Membentuk Ujung Elektroda Tungsten Dengan Mesin Gerinda Duduk
Atau dengan mesin pengasah khusus sebagai berikut:
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Gambar 6.4
Mesin Pengasah Ujung Elektroda Tungsten
4. Setelah ujung elektroda terbentuk, elektroda Tungsten siap digunakan

Penggunaan dan Perawatan Elektroda Tungsten
Yang harus diperhatikan dalam penggunaan dan perawatan elektroda Tungsten adalah sebagai berikut:
1. Jenis elektroda harus disesuaikan dengan jenis arus pengelasan.
Salah satu tanda yang paling mudah diketahui untuk membedakan jenis elektroda adalah melihat tanda warna pada salah satu ujung elektroda. Bila warna ini sudah hilang atau dihilangkan karena diasah maka akan sulit bagi kita untuk membedakannya, apakah ini elektroda untuk arus pengelasan AC atau untuk arus DC. Untuk khasus seperti ini hanya orang berpengalaman yang bisa membedakan mana elektroda Tungsten untuk arus DC mana untuk arus AC.
2. Ukuran diameter elektroda Tungsten harus disesuaikan dengan kuat arus pengelasan yang digunakan.
Jika kuat arus pengelasan tidak sesuai dengan diameter elektroda maka terlihat bentuk ujung elektroda yang bervariasi seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Persiapan dan Perawatan Elektroda Tungsten Las GTAW

Tabel. 6.2 Indikasi bentuk ujung elektroda Tungsten terhadap arus pengelasan
3. Debit gas pelindung harus disesuaikan dengan kuat arus pengelasan.
4. Saat proses pengelasan ujung elektroda tidak boleh menyentuh cairan las.
Bila ujung elektroda menyentuh kawah lasan atau bahan tambah, maka pengelasan harus berhenti.
5. Jika ujung elektroda rusak maka harus diasah ulang.

Rangkuman
􀂾 Penggunaan elektroda Tungsten harus disesuaikan dengan jenis arus pengelasan, kuat arus pengelasan, dan debit gas pelindung,
􀂾 Dalam proses pengelasan, ujung elektroda Tungsten tidak boleh menyentuh cairan/kawah las.
􀂾 Jika ujung elektroda menyentuh cairan/kawah las / rusak maka harus diasah ulang.

Tes Formatif
Jawablah pernyaan dibawah ini pada lembar jawaban yang telah tersedia!
1. Apa yang perlu dilakukan jika kita akan menggunakan elektroda Tungsten ?
2. Gambarkan cara mengasah Tungsten ?
3. Apa yang terjadi jika ujung elektroda Tungsten menempel/terkena cairan las?
4. Apa yang terjadi pada ujung elektroda Tungsten jika debit gas pelindung terlalu kecil?

Lembar Kerja
Lembar Kerja: 1
1. Alat dan Bahan
1. Elektroda Tungsten Murni & Paduan
2. Spidol
3. Kertas Plano
4. Penggaris
5. Isolasi
6. Mesin las GTAW
7. Gas Argon + Regulator
8. Mesin gerinda duduk
9. Kaca Pembesar
10. Tang Amper
11. Bahan tambah las
2. Langkah Kerja
1. Pilihlah elektroda Tungsten yang ada dibengkel las sesuai penggunaan!
2. Asahlah ujung elektroda dengan gerinda duduk sesuai petunjuk !
3. Gunakan elektroda tersebut untuk pengelasan !
4. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan arus normal. Yakinkan kuat arusnya terukur dengan tang amper. Matikan busur lasnya, kemudian amati kondisi ujung elektroda serta catat hasil pengamatannya!
5. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan arus yang benar. Yakinkan kuat arusnya terukur dengan tang amper. Matikan busur lasnya, kemudian amati kondisi ujung elektroda serta catat hasil
pengamatannya!
6. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan arus terlalu besar. Yakinkan kuat arusnya terukur dengan tang amper. Matikan busur lasnya, kemudian amati kondisi ujung elektroda serta catat hasil
pengamatannya!
7. Rekaplah hasil pengamatan kalian pada kertas plano yang sudah disediakan. Laporkan hasil pengamatan kalian pada guru ataupun teman sejawat.

Lembar Kerja: 2
1. Alat dan Bahan
1. Elektroda Tungsten Murni & Paduan
2. Spidol
3. Kertas Plano
4. Penggaris
5. Isolasi
6. Mesin las GTAW
7. Gas Argon + Regulator
8. Mesin gerinda duduk
9. Kaca Pembesar
10. Tang Amper
2. Langkah Kerja
1. Pilihlah elektroda Tungsten yang ada dibengkel las sesuai penggunaan!
2. Asahlah ujung elektroda dengan gerinda duduk sesuai petunjuk !
3. Gunakan elektroda tersebut untuk pengelasan !
4. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan arus normal. Yakinkan kuat arusnya terukur dengan tang amper. Tempelkan ujung elektroda saat pengelasan berlangsung kedalam kawah las, kemudian amati kondisi busur las. Matikan busur lasnya, catat hasil pengamatannya!
5. Rekaplah hasil pengamatan kalian pada kertas plano yang sudah disediakan. Laporkan hasil pengamatan kalian pada guru ataupun teman sejawat.

Wednesday, October 7, 2020

Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada Proses Las GTAW"

Elektroda Tungsten merupakan elektroda pembangkir busur pada proses las GTAW. Elektroda ini memiliki berbagai macam jenis dan karakteristik yang berbeda. Tugas utama dari peralatan dalam perangkat las GTAW ini sangat vital sehingga perlu sekali dipelajari oleh peserta didik, agar dapat memahami jenis dan karakteristik macam-macam elektroda sehingga dapat memilih dan menggunakan peralatan tersebut dengan benar.

Untuk mempelajari jenis dan karakteristik, serta cara penggunaannya, peserta didik diupayakan belajar melalui pendekatan saintifik dengan metode diskusi maupun praktek.

Macam-macam elektroda Tungsten, Sifat-sifat elektroda Tungsten, Normalisasi Tungsten.

Setelah kegiatan belajar ini peserta didik diharapkan dapat :
􀂾 Menjelaskan jenis dan karakteristik Elektroda Tungsten.
􀂾 Memilih elektroda Tungsten las GTAW

Jenis dan Karakteristik Elektroda Tungsten
Elektroda Tungsten dibuat dari Tungsten sinter dan untuk memperbaiki sifat-sifatnya, dapat ditambah dengan oksida logam lain, pada umumnya thoriumoxid atau zirhoniumoxid. Elektroda Tungsten terdiri dari Elektroda Tungsten Murni dan Elektroda Tungsten Paduan. Baik elektroda Tungsten murni maupun paduan, memiliki keuntungan dan kerugian.

Elektroda Tungsten Murni
Keuntungan : harga lebih murah, pada arus bolak-balik efek rectifier tidak ada dan busur las stabil.
Kerugian : daya nyala rendah, kurang awet, muatan arus rendah.

Elektroda Tungsten Paduan
Keuntungan : lebih awet, muatan arus tinggi, daya nyala lebih baik.
Kerugian : lebih mahal, dengan arus bolak-balik ada efek rectifier dan stabilitas busur rendah.

Karakteristik Elektroda Tungsten Berdasarkan Unsur Paduan

Thoriated Tungsten Electrodes
Karakteristik: Thoriated Tungsten merupakan tungsten yang sangat umum digunakan di
Amerika dan beberapa negara lain. Secara khusus, ia bekerja dengan baik ketika kelebihan
beban/arus. Semenjak ia beresiko radioaktif tingkat rendah banyak pengguna beralih ke
alternatif lainnya. 
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Tungsten ini utamanya digunakan bagi pengelasan arus DC untuk baja karbon , stainless steels, paduan nickel dan titanium,dll.

Zirconiated Tungsten Electrodes
Karakteristik: Zirconiated Tungsten mempunyai unjuk kerja yang baik dalam pengelasan AC. Ia
memiliki busur yang lebih stabil dibandingkan Pure tungsten. Terutama dengan kesempurnaan
unjuk kerja pada beban arus AC yang tinggi. 
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Ia juga tahan terhadap kontaminasi dalam pengelasan AC. Zirconiated Tungsten paling umum digunakan untuk pengelasan arus AC seperti aluminum dan paduan magnesium.

Lanthanated Tungsten Electrodes
Karakteristik: Lanthanated Tungsten merupakan bahan non-radioactive dengan unjuk kerja pengelasan yang baik. Konduktifitas listriknya hampir sama dengan 2% Thoriated Tungsten. Welder dapat dengan mudah mengganti Thoriated Tungsten Electrodes with Lanthanated tanpa mengubah program pengelasan. 
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Di Eropa dan Jepang, Lanthanated Tungsten paling populer sebagai alternatif bagi 2% Thoriated Tungsten. Tungsten ini utamanya digunakan untuk pengelasan DC tapi juga menunjukkan hasil bagus untuk pengelasan arus AC.

Ceriated Tungsten Electrodes
Karakteristik: Ceriated Tungsten adalah bahan non-radioactive. 
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Dikenal secara khusus untuk pengelasan arus DC dengan amper rendah karena sangat mudah dinyalahkan dan biasanya membutuhkan arus 10% lebih kecil dari kebutuhan arus untuk operasional bahan thoriated. Sangat populer digunakan untuk pengelasan pipa,, komponen sangat kecil serta siklus pengelasan yang pendek.

Normalisasi / Pengkodean Elektroda Tungsten
Normalisasi / pengkodean elektroda Tungsten menurut ISO 6848 didasarkan pada komposisi kimia dan kode warna elektroda Tungsten .
Elektroda Tungsten "Macam-macam , Sifat-sifat Dan Normalisasi Elektroda Tungsten Pada  Proses Las GTAW"

Tabel 5.1 Kode dan komposisi kimia elektroda Tungsten

Elektroda Tungsten tersedia dalam ukuran :
Diameter : 1.0/1.6/2.0/2.4/3.0/3.2/4.0/4.8/6.4/8.0/10.0(mm)

Rangkuman
􀂾 Elektroda Tungsten terdiri dari 2 jenis, yaitu elektroda tungsten murni dan elektroda tungsten paduan. Tungsten murni sangat baik digunakan untuk arus pengelasan AC. Sedangkan Tungsten paduan ada yang bisa digunakan untuk arus DC saja dan untuk arus DC maupun AC.
􀂾 Normalisasi / pengkodean elektroda Tungsten menurut ISO 6848 didasarkan pada komposisi kimia dan kode warna elektroda Tungsten.
Elektroda Tungsten tersedia dalam ukuran :
Diameter : 1.0/1.6/2.0/2.4/3.0/3.2/4.0/4.8/6.4/8.0/10.0(mm)

Lembar Kerja
A. Alat dan Bahan
1. Macam-macam Elektroda Tungsten
2. Spidol
3. Kertas manila putih
4. Penggaris
5. Isolasi

B. Langkah Kerja
1. Kumpulkan elektroda tungsten di bengkel las sekolah kalian !
2. Kelompokkan masing-masing elektroda tungsten kedalam jenis elektroda tungsten !
3. Tempelkan elektroda dengan isolasi dikertas manila putih dan amati dan tuliskan hasil diskusi kalian kedalam format berikut !
4. Tunjukkan dan presentasikan hasil karya kalian dihadapan guru dan tema kalian!

Tuesday, October 6, 2020

Regulator Gas Las GTAW Yang Perlu Diketahui

Melalui pembelajaran tentang regulator gas pelindung pada las GTAW peserta didik dapat memahami cara kerja regulator gas pelindung, mengoperasionalkan dan merawat regulator gas.

Regulator gas adalah katup pengatur tekanan atau jumlah aliran (debit) untuk sistem instalasi pengaliran gas, meskipun berbeda-beda pada nilai tekanan isinya (sisi inlet), tetapi regulator dapat memastikan bahwa pada sisi keluaran (output), tidak akan melampaui tekanan atau jumlah keluaran tertentu yang sudah ditetapkan/diatur sesuai kebutuhan.

Regulator Gas Las GTAW Yang Perlu Diketahui

Sumber: http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Druckregler.png, 
Gambar 4.1 Prinsip kerja regulator gas (analog)

Ada dua macam regulator gas pelindung untuk mengatur jumlah gas yang digunakan dalam pengelasan yaitu dengan sistem kapiler (regulator manometer), batasan debit gas yang dikeluarkan ditunjukkan dengan jarum pada manometer kerja (analog), dan dengan sistem katup (regulator gelas pengukur), batasan debit gas yang dikeluarkan ditunjukkan dengan bola apung.

Regulator dengan manometer

Regulator Gas Las GTAW Yang Perlu Diketahui

Gambar 4.1 Regulator gas sistem manometer


Keterangan :
1. Manometer tekanan isi (botol)
2. Manometer jumlah aliran gas dalam liter/menit (debit)
3. Sekrup penyetel aliran gas
4. Katup penutup
5. Kapiler
6. Tanda macam gas
7. Warna kode pengenal untuk gas

Cara kerja (operasional) regulator dengan manometer
Setelah regulator terpasang pada botol gas, sebelum katup botol dibuka harus dipastikan bahwa sekrup penyetel aliran gas (4) dalam keadaan kendor/bebas. Kemudian buka katup botol, maka gas bertekanan dari botol mengalir ke regulator dan menggerakkan jarum penunjuk pada manometer tekanan isi yang mengindikasikan berapa tekanan isi botol. Pastikan kerapatan koneksi regulator dan botol. Selanjutnya setel jumlah debit gas yang diinginkan melalui sekrup penyetel aliran gas, maka jarum pada manometer kerja (2) bergerak ke angka yang diinginkan. Untuk ke pemakaian, buka katup penutup (4) maka gas mengalir ke pembakar las.

Regulator dengan gelas pengukur

Regulator Gas Las GTAW Yang Perlu Diketahui

Gambar 4.2 Regulator dengan gelas pengukur

Keterangan :
1. Manometer tekanan isi
2. Gelas pengukur debit gas (dengan bola apung)
3. Katup pengatur
4. Tanda pengenal macam gas
5. Warna kode pengenal untuk gas

Cara kerja regulator dengan gelas pengukur
Pada awalnya cara kerja regulator dengan gelas pengukur sama dengan regulator dengan manometer. Pada regulator jenis ini, penyetelan debit gas tidak melalui sekrup penyetel, tetapi melalui katup pengatur (3). Dengan membuka katup pengatur, gas mengalir mendorong bola apung didalam gelas pengukur dengan ketinggian bola mengapung berbanding lurus dengan pembukaan katup pengatur. Dengan demikian debit aliran gas dapat dibaca dan diatur pada angka berapa bola mengapung.

Perawatan regulator gas
􀁸 Perawatan regulator gas yang diperlukan adalah:

􀁸 Kondisinya harus dijaga dalam keadaan selalu bersih dan kering.

􀁸 Menjaga regulator untuk tidak jatuh.

􀁸 Meskipun peralatan ini sangat kuat tetapi ada bagian yang terbuat dari gelas yang mudah pecah, dan bagaimanapun memerlukan pemeriksaan rutin, penjadwalan pemeriksaan sangat tergantung pada intensitas penggunaan peralatan (sering , normal, atau kadang-kadang).

􀁸 Mengoperasionalkan dengan prosedur yang benar, antara lain mebersihkan bagian katup botol gas sebelum memasang regulator dengan cara membuka katup botol sekejap untuk mengeluarkan kotoran yang melekat di mulut botol (3 - 5x), saat pemasangan memastikan mur pengikat regulator ulirnya masuk dengan benar ke konektor di botol gas, mengencangkan maupun membuka mur pengikat dengan alat yang tepat, menjalankan penyetelan dengan tidak tergesa-gesa, dst.

􀁸 Tidak dibenarkan mengganti sebuah komponenpun dari bagian mekanik regulator gas, karena sebagai alat ukur harus memenuhi syarat kalibrasi.

􀁸 Dalam keadaan tidak digunakan sangat disarankan untuk dilepas dari botol gas, dibersihkan dalam keadaan kering, dan disimpan pada tempat yang aman.

Rangkuman
Prinsip regulator gas (Argon) adalah melalui sekrup/katup pengaturnya dapat mempertahankan aliran (debit) gas tetap stabil sesuai dengan kebutuhan, meskipun tekanan isi pad botol gas berubah / terkurangi.

Ada dua macam regulator gas pelindung untuk mengatur jumlah gas yang digunakan dalam pengelasan yaitu dengan sistem kapiler (regulator manometer), batasan debit gas yang dikeluarkan ditunjukkan dengan jarum pada manometer kerja (analog), dan dengan sistem katup (regulator gelas pengukur), batasan debit gas yang dikeluarkan ditunjukkan dengan bola apung.

Prinsip kerja regulator gas, yang pertama menunjukkan jumlah tekanan isi botol gas dan yang kedua melalui bagian pengaturnya dapat disetel jumlah aliran (debit) gas pada jumlah tertentu sesuai kebutuhan.

Meskipun peralatan ini sangat kuat, bagaimanapun memerlukan pengamanan, pemeriksaan, dan perawatan secara rutin.

Tugas
Peserta didik melakukan pengamatan terhadap regulator gas pelindung yang ada dibengkel las, mengidentifikasi komponennya dan melaporkan hasil pengamatan dalam bentuk gambar dan deskripsinya.
Tes Formatif
1. Ada berapa macam regulator gas pelindung? Sebutkan!
2. Jelaskan cara kerja regulator gas pelindung dengan manometer!
3. Mengapa regulator harus disimpan pada tempat yang aman?
4. Mengapa sebelum membuka katup botol, harus dipastikan bahwa sekrup penyetel bebas / tidak menekan?
5. Mengapa tidak dibenarkan mengganti komponen bagian mekanik dari regulator?
Lembar Kerja Peserta didik
Topik : Regulator Gas
Tujuan : Sesuai tujuan kegiatan pembelajaran 4
Waktu : 6 (enam) jam pelajaran
Alat-alat : Set regulator gas (Argon).
Bahan : Gas Argon.

Langkah kerja : Lihat cara kerja (opersional) regulator gas.

Instruksi kerja : Lakukan prosedur pemasangan dan pelepasan regulator pada botol gas. Pemasangan regulator sampai pada percobaan penyetelan debit gas yang keluar dari regulator.

Pelepasan sampai pada regulator dalam keadaan siap pakai kembali.

Keselamatan kerja: Pastikan bahwa lingkungan kerja aman, gunakan alat yang tepat, jaga ketepatan pemasangan bagian yang berulir, jaga regulator dari jatuh/benturan.

Gambar kerja: -


Sunday, October 4, 2020

Perawatan Kompenen-Komponen Pembakar Las GTAW

Pembakar las GTAW pada prinsipnya harus selalu dirawat. Secara berkala bagian atau kompenen-komponennya harus di cek kondisinya.

Perawatan  Kompenen-Komponen Pembakar Las GTAW

Sumber http://www.schweisskraft.de/produktseite/index.html, 16/12/13:10.15
Gambar 3.3 Bagian-bagian pembakar las GTAW

Bagian-bagian tersebut perlu mendapatkan perawatan sebagai berikut:

1. Kedudukan gagang kepala pembakar harus selalu dicek kedudukannya jangan sampai longgar terhadap rumahnya (11)

2. Tutup kepala dan O-ringnya perlu dijaga dari kerusakan dengan cara melepaskan dan mengencangkan sewajarnya dengan tangan (jangan dengan alat!), jangan sampai jatuh, dan simpan pada tempat penyimpanan selama tidak digunakan.

3. Perapat atau isolasi kepala pembakar, selalu dicek fungsi kerapatannya, jika bocor lebih baik diganti dengan yang baru

4. Kolet penjepit elektroda harus digunakan secara tepat yaitu menggunakan hanya kolet yang ukurannya sesuai dengan elektroda tungsten yang digunakan. Simpan selama tidak digunakan

5. Dudukan kolet atau laluan gas (gas orifice), melepas dan memasang menggunakan tangan atau alat ringan dan kencangkan sewajarnya (demikian juga bagian 7 dan 8). Cek dan bersihkan lubang-lubang gas jika kotor atau buntu.

6. Nosel gas (6 & 9). Nosel gas terbuat dari keramik yang mudah pecah, oleh karena itu perlu dijaga jaga jangan sampai jatuh dan kena benturan atau pukulan. Gunakan nosel dengan ukuran yang sesuai kebutuhannya. Melepas dan memasang nosel gas cukup dengan tangan (jangan mengunakan alat!). Gunakan kertas gosok untuk membersihkan nosel gas yang sudah kotor.

7. Tombol pembakar (10) perlu sering dicek atau dirasakan kefungsiannya, jika terasa ada kelainan maka harus segera dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.

Rangkuman
Pembakar las GTAW dapat dibagi dalam tiga bagian utama yaitu kepala pembakar, gagang, dan paket slang (konektor).

Didalam kepala pembakar las terdiri dari nozel gas, dudukan kolet, kolet, elektroda tungsten, dan tutup kepala (back cup).

Untuk kuat arus sampai kira-kira 200 A, pembakar yang digunakan tanpa penndingin air, melainkan menggunakan pendinginan udara sekitar dan aliran gas pelindungnya. Pada kuat arus yang lebih tinggi (> 200 A), menggunakan pembakar yang berpendingin air.

Ada tiga macam bentuk pembakar las GTAW yaitu bentuk normal, lurus, dan bentuk pendek (ringan).

Pembakar las GTAW pada prinsipnya harus selalu dirawat. Secara berkala bagian atau kompenen-komponennya harus di periksa dan dilakukan perbaikan atau penggantian dengan yang baru.

Tes Formatif
1. Pada kepala pembakar las GTAW terdapat beberapa komponen. Apa saja, sebutkan!
2. Sebutkan batasan pembakar las GTAW yang tanpa menggunakan pendinginan dengan air.
3. Pembakar las GTAW tersedia dalam bentuk apa saja?
4. Nosel gas terbuat dari bahan apa?
5. Bagaimana terjadinya pengikatan kuat terhadap elektroda tungsten?

Lembar Kerja Peserta didik
Topik : Pembakar las
Tujuan : Sesuai tujuan kegiatan pembelajaran 3
Waktu : 6 (enam) jam pelajaran
Alat-alat : Set pembakar las GTAW.
Bahan : Gas Argon, sepotong plat baja untuk uji penyalaan las.
Langkah kerja : -
Instruksi kerja : Lakukan pembongkaran dan pemasangan komponenkomponen
pada pembakar las GTAW. Gambarkan diagram rangkaian/
susunannya.
Keselamatan kerja: Pastikan anda memiliki semua peralatan keselamatan
kerja yang diperlukan dan pakaian yang sesuai.
Gambar kerja: -


Friday, October 2, 2020

Macam-Macam Pembakar Las GTAW

Setiap perubahan dirancang dan dibuat untuk kuat arus tertentu, hal ini tidak boleh dilanggar. Setiap kuat arus menggunakan elektroda dan nosel gas yang berbeda-beda ukuran.

Untuk kuat arus sampai kira-kira 200 A, pembakar yang digunakan tanpa pendingin air, melainkan menggunakan pendinginan udara sekitar dan aliran gas pelindungnya. Pada kuat arus yang lebih tinggi (> 200 A), menggunakan pembakar yang berpendingin air lebih aman dan lebih menguntungkan.

Untuk memenuhi kebutuhan, terutama pengelasan dalam ruang atau posisi sulit, ada bermacam-macam bentuk dan ukuran pembakar las.

Macam-Macam Pembakar Las GTAW

Tabel 3.1 Macam-macam pembakar las dan kapasitasnya

Memahami, Membongkar/ Memasang Pembakar Las GTAW

Melalui pembelajaran tentang pembakar las GTAW peserta didik dapat memahami, membongkar/ memasang, mengoperasionalkan dan merawat pembakar las GTAW .

Pembakar las GTAW merupakan salah satu unit utama dalam menjalankan proses pengelasan dan terdekat terhadap obyek pengelasan. Pembakar las GTAW dapat dibagi dalam tiga bagian utama yaitu kepala pembakar, gagang, dan paket slang (konektor).

Didalam kepala pembakar las terdiri dari rangkaian nozel gas, dudukan kolet, kolet, elektroda tungsten, dan tutup kepala (back cup). Pada gagang pembakar umumnya terpasang tombol penyalaan dan pemadaman busur las.

Pada bagian konektor terdapat ujung-ujung untuk penyambungan kabel ke elektroda tungsten, saluran gas pelindung, dan dan saluran air (jika menggunakan pendinginan dengan air).

Memahami, Membongkar/ Memasang Pembakar Las GTAW

Sumber: http://schweissaufsicht.ansa.ch/wig/wig1.html
Gambar 3.1 Pembakar las GTAW

Keterangan gambar 3.1:
1. Nosel gas 
2. Elektroda tungsten 
3. Penjepit elektroda (kolet) 
4. Tutup kepala 
5. Lorong gas pelindung
6. Tombol pembakar
7. Saluran gas pelindung
8. Saluran air masuk
9. Kabel arus las
10. Saluran air balik.

Ukuran kolet (penjepit elektroda tungsten) tersedia bermacam-ukuran sesuai dengan diameter elektroda tungsten yang digunakan.

Membongkar dan memasang pembakar las
Untuk pembongkaran yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Lepaskan tutup kepala pembakar dengan cara memutarnya kekiri
2. Keluarkan elektroda tungsten dan kolet yang menjepitnya
3. Lepaskan nosel gas dengan cara memutarnya kekiri
4. Lepaskan dudukan kolet dengan memutarnya kekiri

Untuk pemasangan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pasangkan dudukan kolet dengan memutar kekanan
2. Pasangkan nosel gas dengan memutarnya kekanan
3. Masukkan kolet dari arah belakang kepala pembakar
4. Masukkan elektroda dari arah belakang kepala pembakar
5. Pasangkan tutup kepala pembakar dan kencangkan setelah kemunculan

ujung elekroda tungsten disetel (dengan panjang kemunculan tidak melebihi diameter dalam nosel gas pelindung).

Untuk pembongkaran dan pemasangan bagian konektor pada umumnya menggunakan sambungan nipel berulir.

Memahami, Membongkar/ Memasang Pembakar Las GTAW

Sumber: http://www.duramaxdiesels.com/ , 12/12/13: 16.12
Gambar 3.2 Komponen pembakar las GTAW

Thursday, October 1, 2020

Sistem Tombol Pengoperasian Pada Perangkat Las GTAW Dengan Pemprograman Arus Pengelasan

Sistem tombol pengoperasian pada perangkat las GTAW dengan pemrograman arus pengelasan. Program arus pengelasan memungkinkankan adanya pemberian panas awal selama proses pengelasan. Pada permulaan alur, arus las dinaikkan perlahan-lahan untuk menghindari panas yang berlebihan pada elektroda tungsten. Pada akhir alur las, terjadinya kawah las yang cekung, keropos dan retak dapat dihindari dengan menurunkan arus las pada akhir alur pengelasan. 

Sistem Tombol Pengoperasian Pada Perangkat Las GTAW Dengan Pemrograman Arus Pengelasan

Gambar 2.15 Sistem tombol pengoperasian las  

Keterangan: 
1. Arus penyalaan awal 
2. Kecepatan kenaikan kuat arus 
3. Arus pengelasan 
4. Kecepatan penurunan kuat arus 
5. Penurunan arus pengelasan (akhir pengelasan). 

Sistem penombolan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Mengelas dengan arus searah, ketika tombol ditekan akan terjadi pengaliran gas pelindung dan mulai penyalaan busur kecil dan seketika tombol dilepas kuat arus las berangsur naik sampai mencapai kuat arus pengelasan sesuai yang di setel. Ketika mengakhiri pengelasan, seketika tombol ditekan terjadi penurunan kuat arus las dan busur las padam bersamaan dengan pelepasan tombol. Tetapi gas pelindung masih mengalir beberapa saat sesuai dengan waktu yang ditentukan. 

Mengelas dengan arus las bolak-balik, dengan adanya pulsa tegangan tinggi ketika tombol ditekan, gas pelindung mengalir dan arus las dengan cepat naik ke arus pengelasan. Ketika mengkhiri pengelasan, pada saat tombol ditekan tidak berpengaruh pada kuat arus las tetapi ketika tombol dilepas kuat arus terputus (busur las padam), tetapi gas masih mengalir sesuai waktu yang telah diprogram untuk melindungi kawah las terakhir. 

Rangkuman 
Ada tiga macam sumber arus las dan menghasilkan dua macam arus las seperti dapat dijelaskan dibawah ini : 
1. Transformator las menghasilkan arus bolak-balik 
2. Penyearah las menghasilkan arus searah 
3. Generator las menghasilkan arus searah 

Sumber arus las secara umum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 
1. Tegangan las rendah (r 15 sampai 100 volt) 
2. Arus las tinggi (r 15 sampai 400 Ampere) 
3. Arus las harus dapat disetel 
4. Jaminan keamanan terhadap hubungan pendek lingkaran arus las 
5. Kerugian arus las selama pengelasan, sekecil mungkin Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan penyearah arus (diode) Label spesifikasi pada mesin las menginformasikan mengenai macam sumber arus las, metode las, kapasitas, siklus kerja (duty cycle), kebutuhan masukan listrik, dsb. 

Program arus pengelasan memungkinkankan adanya pemberian panas awal selama proses pengelasan. Pada permulaan alur, arus las dinaikkan perlahan-lahan untuk menghindari panas yang berlebihan pada elektroda tungsten. Pada akhir alur las, terjadinya kawah las yang cekung, keropos dan retak dapat dihindari dengan menurunkan arus las pada akhir alur pengelasan. 

Tes Formatif 
1. Bagaimana prinsip kerja transformator pada mesin las ? 
2. Bagaimana persyaratan sumber arus las yang baik ? 
3. Apa fungsi rectifier pada mesin las ? 
4. Jelaskan sistem penombolan pengelasan dengan arus searah! 
5. Mengapa masih diperlukan aliran gas setelah busur las padam ? 
 
Lembar Kerja Peserta didik 
Topik  : Sumber arus las 
Tujuan  : Sesuai tujuan kegiatan pembelajaran 2 Waktu  : 6 (enam) jam pelajaran 
Alat-alat : Set perangkat las GTAW. 
Bahan  : Gas Argon, sepotong plat baja untuk uji penyalaan las. 
Langkah kerja : - 
Instruksi kerja : Lakukan pengamatan pada las GTAW. Gambarkan diagram sumber arus lasnya dan buat label spesifikasinya. 
Keselamatan kerja: Pastikan anda memiliki semua peralatan keselamatan yang diperlukan dan pakaian yang sesuai.  Sebagai contoh: Sarung tangan, apron pelindung tubuh, helem/topeng las, dan kaca mata pelindung. Kenakan pakaian pelindung yang terbuat dari bahan tahan lama dan bahan tahan api ( kulit , kapas tebal, atau wol ) dan sepatu/perlindungan kaki . 
Gambar kerja: - 

 

Tuesday, September 29, 2020

Penyalaan Busur Las GTAW

Busur las dapat terjadi dan terus menyala, jika muatan listrik dapat mengalir diantara elektroda dan benda kerja, yaitu electron mengalir dari kutub negative ke kutub positif dan ion dari kutub positif ke kutub negative, disebut ionisasi. 

Penyalaan Busur Las GTAW

Gambar 2.11 Proses ionisasi busur las 
 Sumber: Kelas 11 SMK Teknik Las GTAW

Pada arus bolak-balik ionisasi mati pada setiap titik nol pada kurva sinus, dengan demikian trjadi penyalaan seratus kali setiap detik disebut nyala busur las berfrekuensi. 

 

Penyalaan Busur Las GTAW

Gambar 1.12 Proses nyala busur las pada arus AC 
 Sumber: Kelas 11 SMK Teknik Las GTAW

Untuk penyalaan busur las kita dapat melakukan sentuhan singkat dengan elektroda benda kerja, dengan demikian tegangan jatuh dan kuat arus meningkat drastis, proses ini menimbulkan panas dan uap metal sehingga terjadi ionisasi diantara elektroda dan benda kerja.  

Penyalaan Busur Las GTAW

 Gambar 1.13 Proses penyalaan busur dengan sentuhan 
 Sumber: Kelas 11 SMK Teknik Las GTAW

Pada las berpulsa-tegangan tinggi penyalaan cukup menekan tombol dan mendekatkan elektroda  ± 2 mm terhadap benda kerja timbul loncatan arus listrik dan menjadi busur las. 

   

Penyalaan Busur Las GTAW

 Gambar 1.14 Proses penyalaan busur dengan pulsa-tegangan 
 Sumber: Kelas 11 SMK Teknik Las GTAW

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW

Karakteristik Busur Las

Berdasarkan hokum Ohm kita dapat menentukan harga kuat arus, tegangan maupun tahanan. Misalnya ditentukan R = 0,2 􀀺 dan harga I bervariasi, maka E dapat dihitugn sebagai berikut :
Untuk I = 100 A 􀁯 E = R.I = 0,2 . 100 = 20 Volt
Untuk I = 200 A 􀁯 E = 0,2 . 200 = 40 Volt
Untuk I = 300 A 􀁯 E = 0,2 . 300 = 60 Volt

Nilai hasil perhitungan tersebut dapat dituliskan pada diagram dibawah ini yang lazim disebut garis karakteristik busur las.

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW

Gambar 2.9 Karaketristik busur las

Sehingga pada setiap perubahan panjang busur las akan menimbulkan perubahan nilai tahanan, tegangan dan kuat arus. Lihat gambar dibawah ini :

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW

Gambar 2.10 Pengaruh perubahan panjang busur


Karakteristik Arus Las 

Seperti pada las listrik, pada las busur gas elektroda wolfram (GTAW), arus yang digunakan adalah arus las dengan garis karakter arus las menurun. Keuntungan dari karakter arus ini adalah : Pada busur las pendek atau panjang, maka perubahan arus lasnya (' I) hanya sedikit. Hal ini berarti bahwa energi busur las relative konstan. 

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW
Gambar 2.11 Garis karakteristik arus las 

Pada mesin atau sumber arus las pada umumnya dicantumkan data spesifikasi atau label spesifikasi yang menginformasikan mengenai macam sumber arus las, metode las, kapasitas, siklus kerja (duty cycle), kebutuhan masukan listrik, dsb. Berikut ini salah satu contoh label spesifikasi, pembacaan untuk data kelistrikan. 

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW
Gambar 2.9 Pembacaan label data (kelistrikan) 

Keterangan:  
1. Jenis jaringan listrik (W arus bolak-balik; D arus searah) 
2. Jenis sumber arus las (mis. Transformator) 
3. Simbol perangkat las 
4. Tanda untuk jenis arus (AC/DC) 
5. Jumlah phase  
6. Jumlah frekuensi 
7. Harga tegangan masuk (pilihan 380 Volt dan 500 Volt) 
8. Arus masuk (awal) 
9.  Arus masuk (kerja) 

Berikutnya contoh pembacaan data untuk pengelasan. 

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW
Gambar 2.10 Pembacaan label data (pengelasan) 

Keterangan: 
1. Simbol karakteristik sumber arus 
2. Simbol jenis las (SMAW, GMAW, GTAW, atau SAW) 
3. Jumlah phase 
4. Simbol jenis arus 
5. Frekuensi arus listrik 
6. Tegangan kosong terendah dan tertinggi  
7. Daerah penyetelan 
8. Data arus dan tegangan kerja 

Pada label spesifikasi tercantum nilai X dalam prosen (%), hal tersbut menunjukkan lama pembebanan yang mampu dicapai mesin las pada nilai arus tertentu dari waktu tertentu, misalnya berdasarkan standar 100% waktu selama 5 menit atau 10 menit. Kemampuan lama pembebanan dapat dilihat pada data siklus kerja atau waktu kerja efektif (Duty Cycle) yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Batas arus kerja sering disebut Hand Welding Operation (HWO) adalah menunjukkan waktu kerja efektif dari mesin las pada nilai arus  tertentu. 

Dari label spesifikasi dapat dilihat atau dibaca sebagai berikut : Waktu kerja efektif didasarkan atas kerja secara terus menerus selama 5 menit (100% waktu). Pada nilai x = 35 % ; l2 = 250 / 210 A Maka waktu kerja efektif = 35 % . 5 menit = 1,75 menit pada pemakaian arus las sebesar 250 Ampere. Pada nilai x = 60 % ; l2 = 250 / 21 A ; U2 = 30 / 29 Volt Maka waktu kerja efektif = 60 % . 5 menit = 3 menit 

Artinya :  Bila x = 60 % maka lama pengelasan secara terus menerus hanya boleh selama 3 menit, 2 menit selebihnya sebagai waktu istirahat. Jika dipaksakan tanpa istirahat mesin akan menjadi terlalu panas (overheating). Bila x = 100 % maka pengelasan boleh dilakukan secara terus menerus. Tingkat efektifitas waktu kerja dapat digunakan sebagai dasar dalam pemilihan mesin las.