Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Thursday, October 1, 2020

Sistem Tombol Pengoperasian Pada Perangkat Las GTAW Dengan Pemprograman Arus Pengelasan

Sistem tombol pengoperasian pada perangkat las GTAW dengan pemrograman arus pengelasan. Program arus pengelasan memungkinkankan adanya pemberian panas awal selama proses pengelasan. Pada permulaan alur, arus las dinaikkan perlahan-lahan untuk menghindari panas yang berlebihan pada elektroda tungsten. Pada akhir alur las, terjadinya kawah las yang cekung, keropos dan retak dapat dihindari dengan menurunkan arus las pada akhir alur pengelasan. 

Sistem Tombol Pengoperasian Pada Perangkat Las GTAW Dengan Pemrograman Arus Pengelasan

Gambar 2.15 Sistem tombol pengoperasian las  

Keterangan: 
1. Arus penyalaan awal 
2. Kecepatan kenaikan kuat arus 
3. Arus pengelasan 
4. Kecepatan penurunan kuat arus 
5. Penurunan arus pengelasan (akhir pengelasan). 

Sistem penombolan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Mengelas dengan arus searah, ketika tombol ditekan akan terjadi pengaliran gas pelindung dan mulai penyalaan busur kecil dan seketika tombol dilepas kuat arus las berangsur naik sampai mencapai kuat arus pengelasan sesuai yang di setel. Ketika mengakhiri pengelasan, seketika tombol ditekan terjadi penurunan kuat arus las dan busur las padam bersamaan dengan pelepasan tombol. Tetapi gas pelindung masih mengalir beberapa saat sesuai dengan waktu yang ditentukan. 

Mengelas dengan arus las bolak-balik, dengan adanya pulsa tegangan tinggi ketika tombol ditekan, gas pelindung mengalir dan arus las dengan cepat naik ke arus pengelasan. Ketika mengkhiri pengelasan, pada saat tombol ditekan tidak berpengaruh pada kuat arus las tetapi ketika tombol dilepas kuat arus terputus (busur las padam), tetapi gas masih mengalir sesuai waktu yang telah diprogram untuk melindungi kawah las terakhir. 

Rangkuman 
Ada tiga macam sumber arus las dan menghasilkan dua macam arus las seperti dapat dijelaskan dibawah ini : 
1. Transformator las menghasilkan arus bolak-balik 
2. Penyearah las menghasilkan arus searah 
3. Generator las menghasilkan arus searah 

Sumber arus las secara umum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 
1. Tegangan las rendah (r 15 sampai 100 volt) 
2. Arus las tinggi (r 15 sampai 400 Ampere) 
3. Arus las harus dapat disetel 
4. Jaminan keamanan terhadap hubungan pendek lingkaran arus las 
5. Kerugian arus las selama pengelasan, sekecil mungkin Arus bolak-balik dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan penyearah arus (diode) Label spesifikasi pada mesin las menginformasikan mengenai macam sumber arus las, metode las, kapasitas, siklus kerja (duty cycle), kebutuhan masukan listrik, dsb. 

Program arus pengelasan memungkinkankan adanya pemberian panas awal selama proses pengelasan. Pada permulaan alur, arus las dinaikkan perlahan-lahan untuk menghindari panas yang berlebihan pada elektroda tungsten. Pada akhir alur las, terjadinya kawah las yang cekung, keropos dan retak dapat dihindari dengan menurunkan arus las pada akhir alur pengelasan. 

Tes Formatif 
1. Bagaimana prinsip kerja transformator pada mesin las ? 
2. Bagaimana persyaratan sumber arus las yang baik ? 
3. Apa fungsi rectifier pada mesin las ? 
4. Jelaskan sistem penombolan pengelasan dengan arus searah! 
5. Mengapa masih diperlukan aliran gas setelah busur las padam ? 
 
Lembar Kerja Peserta didik 
Topik  : Sumber arus las 
Tujuan  : Sesuai tujuan kegiatan pembelajaran 2 Waktu  : 6 (enam) jam pelajaran 
Alat-alat : Set perangkat las GTAW. 
Bahan  : Gas Argon, sepotong plat baja untuk uji penyalaan las. 
Langkah kerja : - 
Instruksi kerja : Lakukan pengamatan pada las GTAW. Gambarkan diagram sumber arus lasnya dan buat label spesifikasinya. 
Keselamatan kerja: Pastikan anda memiliki semua peralatan keselamatan yang diperlukan dan pakaian yang sesuai.  Sebagai contoh: Sarung tangan, apron pelindung tubuh, helem/topeng las, dan kaca mata pelindung. Kenakan pakaian pelindung yang terbuat dari bahan tahan lama dan bahan tahan api ( kulit , kapas tebal, atau wol ) dan sepatu/perlindungan kaki . 
Gambar kerja: - 

 

Tuesday, September 29, 2020

Penyalaan Busur Las GTAW

Busur las dapat terjadi dan terus menyala, jika muatan listrik dapat mengalir diantara elektroda dan benda kerja, yaitu electron mengalir dari kutub negative ke kutub positif dan ion dari kutub positif ke kutub negative, disebut ionisasi. 

Penyalaan Busur Las GTAW

Gambar 2.11 Proses ionisasi busur las 
 Sumber: Kelas 11 SMK Teknik Las GTAW

Pada arus bolak-balik ionisasi mati pada setiap titik nol pada kurva sinus, dengan demikian trjadi penyalaan seratus kali setiap detik disebut nyala busur las berfrekuensi. 

 

Penyalaan Busur Las GTAW

Gambar 1.12 Proses nyala busur las pada arus AC 
 Sumber: Kelas 11 SMK Teknik Las GTAW

Untuk penyalaan busur las kita dapat melakukan sentuhan singkat dengan elektroda benda kerja, dengan demikian tegangan jatuh dan kuat arus meningkat drastis, proses ini menimbulkan panas dan uap metal sehingga terjadi ionisasi diantara elektroda dan benda kerja.  

Penyalaan Busur Las GTAW

 Gambar 1.13 Proses penyalaan busur dengan sentuhan 
 Sumber: Kelas 11 SMK Teknik Las GTAW

Pada las berpulsa-tegangan tinggi penyalaan cukup menekan tombol dan mendekatkan elektroda  ± 2 mm terhadap benda kerja timbul loncatan arus listrik dan menjadi busur las. 

   

Penyalaan Busur Las GTAW

 Gambar 1.14 Proses penyalaan busur dengan pulsa-tegangan 
 Sumber: Kelas 11 SMK Teknik Las GTAW

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW

Karakteristik Busur Las

Berdasarkan hokum Ohm kita dapat menentukan harga kuat arus, tegangan maupun tahanan. Misalnya ditentukan R = 0,2 􀀺 dan harga I bervariasi, maka E dapat dihitugn sebagai berikut :
Untuk I = 100 A 􀁯 E = R.I = 0,2 . 100 = 20 Volt
Untuk I = 200 A 􀁯 E = 0,2 . 200 = 40 Volt
Untuk I = 300 A 􀁯 E = 0,2 . 300 = 60 Volt

Nilai hasil perhitungan tersebut dapat dituliskan pada diagram dibawah ini yang lazim disebut garis karakteristik busur las.

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW

Gambar 2.9 Karaketristik busur las

Sehingga pada setiap perubahan panjang busur las akan menimbulkan perubahan nilai tahanan, tegangan dan kuat arus. Lihat gambar dibawah ini :

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW

Gambar 2.10 Pengaruh perubahan panjang busur


Karakteristik Arus Las 

Seperti pada las listrik, pada las busur gas elektroda wolfram (GTAW), arus yang digunakan adalah arus las dengan garis karakter arus las menurun. Keuntungan dari karakter arus ini adalah : Pada busur las pendek atau panjang, maka perubahan arus lasnya (' I) hanya sedikit. Hal ini berarti bahwa energi busur las relative konstan. 

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW
Gambar 2.11 Garis karakteristik arus las 

Pada mesin atau sumber arus las pada umumnya dicantumkan data spesifikasi atau label spesifikasi yang menginformasikan mengenai macam sumber arus las, metode las, kapasitas, siklus kerja (duty cycle), kebutuhan masukan listrik, dsb. Berikut ini salah satu contoh label spesifikasi, pembacaan untuk data kelistrikan. 

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW
Gambar 2.9 Pembacaan label data (kelistrikan) 

Keterangan:  
1. Jenis jaringan listrik (W arus bolak-balik; D arus searah) 
2. Jenis sumber arus las (mis. Transformator) 
3. Simbol perangkat las 
4. Tanda untuk jenis arus (AC/DC) 
5. Jumlah phase  
6. Jumlah frekuensi 
7. Harga tegangan masuk (pilihan 380 Volt dan 500 Volt) 
8. Arus masuk (awal) 
9.  Arus masuk (kerja) 

Berikutnya contoh pembacaan data untuk pengelasan. 

Karakteristik Busur Las Dan Arus Las GTAW
Gambar 2.10 Pembacaan label data (pengelasan) 

Keterangan: 
1. Simbol karakteristik sumber arus 
2. Simbol jenis las (SMAW, GMAW, GTAW, atau SAW) 
3. Jumlah phase 
4. Simbol jenis arus 
5. Frekuensi arus listrik 
6. Tegangan kosong terendah dan tertinggi  
7. Daerah penyetelan 
8. Data arus dan tegangan kerja 

Pada label spesifikasi tercantum nilai X dalam prosen (%), hal tersbut menunjukkan lama pembebanan yang mampu dicapai mesin las pada nilai arus tertentu dari waktu tertentu, misalnya berdasarkan standar 100% waktu selama 5 menit atau 10 menit. Kemampuan lama pembebanan dapat dilihat pada data siklus kerja atau waktu kerja efektif (Duty Cycle) yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Batas arus kerja sering disebut Hand Welding Operation (HWO) adalah menunjukkan waktu kerja efektif dari mesin las pada nilai arus  tertentu. 

Dari label spesifikasi dapat dilihat atau dibaca sebagai berikut : Waktu kerja efektif didasarkan atas kerja secara terus menerus selama 5 menit (100% waktu). Pada nilai x = 35 % ; l2 = 250 / 210 A Maka waktu kerja efektif = 35 % . 5 menit = 1,75 menit pada pemakaian arus las sebesar 250 Ampere. Pada nilai x = 60 % ; l2 = 250 / 21 A ; U2 = 30 / 29 Volt Maka waktu kerja efektif = 60 % . 5 menit = 3 menit 

Artinya :  Bila x = 60 % maka lama pengelasan secara terus menerus hanya boleh selama 3 menit, 2 menit selebihnya sebagai waktu istirahat. Jika dipaksakan tanpa istirahat mesin akan menjadi terlalu panas (overheating). Bila x = 100 % maka pengelasan boleh dilakukan secara terus menerus. Tingkat efektifitas waktu kerja dapat digunakan sebagai dasar dalam pemilihan mesin las. 

 

Koneksi dan pemeliharaan las GTAW, Kewenangan pelaksana Montir listrik Dan Juru las

 Koneksi dan pemeliharaan 

Koneksi dan pemeliharaan, Kewenangan pelaksana Montir listrik Dan Juru las

Gambar 1.5 Koneksi las GTAW 

Kewenangan pelaksana
Montir Listrik 
1 koneksi listrik 
2 kabel listrik 
3 keamanan sisi jaringan 
4 Verifikasi sumber listrik las dan sambungan listrik, pengalihan ke tegangan listrik lain, berhubungan mengembalikan arah yang salah rotasi kipas  

Juru Las
5 Memutuskan sumber listrik selama tidak bekerja  
6 Mengamati operasional dan petunjuk pemeliharaan dari produsen, sumber daya las dibersihkan dengan udara terkompresi kering untuk menghilangkan debu, memeriksa fungsi perangkat pendinginan air, memeriksa arah putaran kipas  
7 Mengencangkan dan mengencangkan kembali semua sekrup dan penjepit koneksi sebelum pengelasan 
8 Memperlakukan pembakar las, perakitan selang dan kabel masa dengan hati-hati, memeriksa  kerusakan dan mengganti jika perlu  
9 Memutus sumber listrik ketika mengubah/mengganti elektroda wolfram  
10 Memeriksa koneksi botol sebelum menghubungkan regulator tekanan gas untuk kebersihan dan memeriksa seal, menghubungkan  selang gas pelindung dan memeriksa kerapatannya. 
11 Memeriksa nozzle gas, membersihkan, dan menjaga kesentrisannya 

Tabel 1.1  Kewenangan pelaksana

Koneksi dan pemeliharaan, Kewenangan pelaksana Montir listrik Dan Juru las

Koneksi dan pemeliharaan, Kewenangan pelaksana Montir listrik Dan Juru las

Sumber: http://schweissaufsicht.ansa.ch/wig/wig1.html, 

 

Rangkuman 
1. Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) adalah nama dalam bahasa Inggris untuk Wolfram Inert Gas  (WIG schweissen) dalam bahasa Jerman atau kalau dalam bahasa Indonesia dapat kita sebut sebagai las busur gas elektroda tungsten. Istilah populernya adalah Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) 
2. GTAW sangat sesuai untuk pengerjaan baja paduan tinggi dan logam bukan besi atau paduan dari padanya. 
3. Pada las GTAW penyebaran panas yang berlebihan pada benda kerja dikurangi dengan adanya penambahan gas pelindung inert yang sekaligus sebagai gas  pendingin
4. Las GTAW menggunakan elektroda tetap (tidak mencair pada saat proses pengelasan) yaitu elektrodanya terbuat dari logam wolfram (tungsten) dan gas pelindung yang digunakan berupa gas inert (netral). 
5. Perangkat las GTAW terangkai mulai dari konektor sumber arus listrik, sumber arus las dan sistem kontrolnya, botol gas pelindung, katup pengatur gas pelindung, paket slang, pembakar las, elektroda tungsten, dan kabel masa dengan penjepit benda kerja. 
6. Konstuksi transformator las terdiri dari transformator, pembangkit pulsa tegangan tinggi, kumparan penghambat dan kapasitor penghambat, filter kapasitor, katup magnetik gas pelindung, dan unit kontrol. Konstruksi bagian penyearah las terdiri dari transformator, penyearah, ventilasi pendingin, saklar pendingin air, katup magnet gas pelindung, dan perangkat pengendali.  
7.  Merangkai perangkat las GTAW harus berpedoman pada standar operasional prosedur (SOP). Juru las dan motir listrik memiliki kewenangannya masing-masing dalam menangani dan memlihara sistem koneksitas rangkaian perangkat las GTAW. 
 Tes Formatif 
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan las GTAW ! 
2. Las GTAW menggunakan gas pelindung Argon dan atau Helium. Mengapa tidak menggunakan gas lainnya ? 
3. Apa fungsi transformator pada las GTAW? 
4. Apa fungsi penyearah pada las GTAW? 
5. Gambarkan perngkat las GTAW yang telah anda amati ! 
 
Lembar Kerja Peserta didik 
Topik  : Konstruksi perangkat las GTAW 
Tujuan  : Sesuai tujuan kegiatan pembelajaran 1 
Waktu  : 6 (enam) jam pelajaran 
Alat-alat : Set perangkat las GTAW , kunci pas untuk regulator gas, dan obeng. 
Bahan  : Gas Argon, sepotong plat baja untuk uji penyalaan las. 
Langkah kerja : Lihat standar operasional prosedur (SOP) pengesetan 
Instruksi kerja : Lakukan pengesetan (set-up) las GTAW sampai dengan uji coba penyalaan busur las. Keselamatan kerja: Pastikan anda memiliki semua peralatan keselamatan yang diperlukan dan pakaian yang sesuai.  Sebagai contoh: Sarung tangan, apron pelindung tubuh, helem/topeng las, dan kaca mata pelindung. Kenakan pakaian pelindung yang terbuat dari bahan tahan lama dan bahan tahan api ( kulit , kapas tebal, atau wol ) dan sepatu/perlindungan kaki . 
Gambar kerja: Sesuai dengan gambar konstruksi perangkat las (gambar 1.1) 

Monday, September 28, 2020

Bagaimana Men-“setup” atau Merangkai Perangkat Las GTAW Supaya Siap Digunakan untuk Mengelas

Sebelum melakukan pengelasan yang perlu dilakukan adalah bagaimana men-“setup”  atau  merangkai  perangkat  las  GTAW  supaya  siap  digunakan   untuk mengelas. 

Bagaimana Men-“setup”  atau Merangkai  Perangkat Las  GTAW Supaya  Siap  Digunakan   untuk Mengelas
Sumber: http://www.millerwelds.com/resources/tech_tips/TIG_tips/how_to_weld.html 

Standar operasional prosedur (SOP) dalam merangkai perangkat las GTAW sebagai pedoman sebagai berikut: 
1. Mengecek kondisi semua komponen perangkat las GTAW mulai dari kondisi konektor sumber listrik, kabel-kabel, ketersediaan gas, regulator gas, slang gas, mesin las dan panel kontrolnya, sistem pendinginnya, pembakar las, elektroda tungsten, dan klem masa. Semuanya harus dalam kondisi baik dan siap pakai, bila perlu dibuatkan ceklis kondisi alat. 
2. Menghubungkan paket slang ke mesin las termasuk sambungan saluran gas dan air pendingin 
3. Menghubungkan kontrol remot baik yang sistem pedal kaki atau setelan dengan tangan 
4. Menghubungkan kabel masa ke mesin dan klem masa ke meja las atau benda kerja 
5. Memilih polaritas pengelasan, untuk pengelasan aluminium tombol diarahkan ke arus las bolak-balik (AC), untuk pengelasan baja dan baja paduan tombol diarahkan ke arus las searah (DCEN) 
6. Menyiapkan eletroda tungsten 
7. Merakit pembakar las, melonggarkan tutup pembakar las dan melepas tungsten dari pembakar. Melepaskan nozle dan kolet tembaga dari pembakar. Memasang kolet dan dudukannya ke pembakar dengan kencang. Memasang nozle kembali ke pembakar. dan memasang elektroda tungsten kedalam kolet pembakar las dengan kemunculan ujung elektroda 3 – 6 mm atau tidak lebih dari diameter dalam nosel gas, dan mengencangkan tutup pembakar las. 
8. Setelah memastikan botol gas pada posisi dan kondisi aman, membuka sebentar katup gas untuk mengeluarkan kotoran dan dilanjutkan memasang regulator gas (penyetel aliran gas belum dibuka) pada botol gas dan menghubungkan dengan slang ke mesin las. Mengecek kerapatan sambungan slang gas (dengan air sabun). 
9. Mengecek dan menghubungkan konektor daya utama, memastikan catu daya tersambung ke mesin. Menghubungkan ke stopkontak listrik yang sesuai, atau menghubungkan sesuai dengan prosedur yang diberikan dalam buku manualnya. 
10. Menghidupkan mesin melalui tombol utama, membuka katup gas dan menyetel aliran gas melalui penyetel aliran gas di regulator gas dan tombol cek gas di panel mesin. 
11. Menyiapkan benda kerja untuk uji coba, mencoba penyalaan busur dan menyetel kuat aru las.  

Konstruksi komponen dan fungsinya pada transformator las GTAW / TIG

Pada umunya perangkat atau mesin las GTAW merupakan perangkat “kombi”  artinya  dapat  digunakan  untuk  mengelas  dengan  arus  bolak-balik (AC) dan dapat juga digunakan untuk mengelas dengan arus searah (DC). Tentu saja ada konstruksi komponen sebagai pembangkit arus las AC maupun arus las DC. 

Konstruksi komponen dan fungsinya pada transformator las GTAW / TIG Pengelasan dengan arus bolak-balik (AC)  

Konstruksi komponen dan fungsinya pada transformator las GTAW / TIG

Gambar 1.3 Konstruksi komponen las AC 

Keterangan gambar 1.3: 
1. Transformator ( tungggal dan 3 phasa )  Mengubah arus utama jaringan listrik ke arus las : x Menurunkan tegangan utama ke tegangan kosong / tegangan las. x Menaikkan kuat arus utama ke kuat arus las. 
2. Pembangkit pulsa tegangan tinggi 
Membangkitkan frekuensi tinggi pulsa tegangan tinggi untuk penyalaan tanpa hubungan pendek pada busur selama proses pengelasan 
3. Kumparan penghambat dan Kapasitor Penghambat  Melindungi transformator terhadap pulsa tegangan tinggi yang akan merusak lilitan pada transformator. 
4. Kapasitor Penyaring  Mengkompensasi perbedaan setengah gelombang arus yang mungkin terjadi selama pengelasan (efek penyearah). 
5. Katup Magnetik Gas Pelindung  Membuka dan menutup aliran gas pelindung dengan pengoperasian elektromagnetik. 
6. Unit Kontrol   Saklar arus las  ON dan OFF. Pengaturan kuat arus las. 
Kontrol katup magnetik gas pelindung yang mana dapat diatur waktu aliran awal dan akhir.   

 Konstruksi komponen dan fungsi bagian penyearah las GTAW arus searah (DC) 

 
Konstruksi komponen dan fungsinya pada transformator las GTAW / TIG

Gambar 1.4 Konstruksi komponen las DC 

Keterangan gambar 1.4: 
1. Transformator (satu dan tiga phase) berfungsi menurunkan tegangan dan meningkatkan kuat arus. 
2. Penyearah berfungsi merubah arus bolak-balik menjadi arus searah. 
3. Ventilasi pendingin berfungsi mendinginkan penyearah las dan transformator. 
4. Saklar pendingin air berfungsi mengontrol tekanan air pendingin. 
5. Katup magnit gas pelindung. Magnit listrik untuk membuka dan menutup aliran gas pelindung. 
6. Perangkat pengendali berfungsi untuk memutuskan hubungan arus las, menyetel kuat arus las, mengatur katup gas pelindung sebelum dan sesudah pengelasan. 
 

Konstruksi perangkat las GTAW "Penjabaran Las GTAW"

Teknologi las GTAW, unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pengelasan dengan proses las busur gas tungsten (GTAW)  yang meliputi  persiapan material, pengesetan mesin las dan elektroda berdasarkan spesifikasi, menghubungkan dan mengeset peralatan pengelasan dengan cara aman, mengidentifikasi metoda pengelasan, proses pengelasan sesuai dengan tujuan umum sesuai kualitas standar, memeriksa hasil pengelasan / cacat pengelasan pada sambungan secara visual dan membuat catatan pengelasan sesuai prosedur operasi standar. 

Tujuan Pembelajaran Melalui pembelajaran tentang perangkat las GTAW peserta didik dapat memahami, mengeset, mengoperasionalkan, memelihara perangkat las GTAW. 

Uraian Materi Las TIG ( Tungsten Inert Gas Welding) adalah nama dalam bahasa Inggris untuk Wolfram Inert Gas  (WIG schweissen) dalam bahasa Jerman atau kalau dalam bahasa Indonesia dapat kita sebut sebagai las busur gas elektroda tungsten. Jenis las ini adalah salah satu metode yang termasuk paling penting dalam pengerjaan baja paduan tingggi (high-alloy) dan logam bukan besi (non-ferrous) seperti aluminium, tembaga, titanium, Molibdenum dan paduan dari padanya. Karena stabilitas busur yang tinggi, maka las TIG atau GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) adalah yang terbaik dari proses las listrik modern, karena penyebaran panas yang berlebihan pada benda kerja dikurangi dengan adanya penambahan gas pelindung inert yang sekaligus sebagai gas  pendingin. (http://www.manulia.de/, 10.12.2013) 

Las GTAW (TIG welding, EN ISO 4063:. Proses 141) berasal dari Amerika Serikat, di mana pada saat itu tahun 1936 dikenal sebagai argon arc welding. Tidak sampai awal tahun 1950-an, mulai dikembangkan di Eropa. Di negara-negara berbahasa Inggris, berarti proses las TIG atau GTAW. Dalam kedua singkatan tersebur ditemukan kata "Tungsten", itu adalah istilah dalam bahasa Inggris untuk Wolfram, didaratan Eropa terutama Jerman atau negara-negara yang berbahasa Jerman, disebut las WIG (Wolfram Inert Gas). Sebutan tersebut didasarkan pada karakter komponen yang digunakan, yakni elektrodanya terbuat dari logam wolfram (tungsten) dan gas pelindung yang digunakan berupa gas inert (netral). 

Metode ini dibandingkan dengan proses pengelasan fusi lainnya, lebih memiliki sejumlah keunggulan. Dalam hubungannya dengan las TIG berpulsa dan TIG arus bolak-balik dalam proses pengelasannya dapat meningkatkan kemampuan pencairan material las. Dalam pengelasan TIG, hampir tidak ada cacat las, dan beban kesehatan karena asap las relatif rendah. Sebuah keuntungan tertentu dari pengelasan TIG adalah bahwa juru las tidak bekerja dengan elektroda habis sekali pakai. Pengelasan dilakukan dengan penambahan logam pengisi. Juru las dapat menyesuaikan kekuatan las secara optimal untuk tugas pengelasan dan harus memahami hanya sebanyak pengisian yang diperlukan. Hal ini membuat metode ini sangat cocok untuk akar lasan (root) dan segala posisi pengelasan.  Sistem pengelasan TIG terdiri dari sumber daya yang dapat dihubungkan, dalam banyak kasus pada pengelasan arus searah atau bolak-balik, dan pembakar las yang terhubung ke sumber arus las melalui paket selang dan kabel. Paket selang dan kabel saat pengelasan mengalirkan pasokan gas pelindung, arus las, dan air pendingin (untuk sistem pendingin air). 

Gambaran tentang Las Busur Gas adalah cara pengelasan dimana aliran gas pelindung menyelubungi daerah lasan dan melindunginya dari pengaruh buruk udara atmosfer, busur las menyala diantara elektroda wolfram (tidak mencair) dan benda kerja. Gas inert yang tidak menimbulkan reaksi kimia, seperti Argon dan Helium atau campuran dari padanya menyelubungi sekaligus melindungi elektroda wolfram dan kawah las dari pengaruh udara. 

 
Konstruksi perangkat las GTAW "Penjabaran Las GTAW"

Sumber: http://schweissaufsicht.ansa.ch/wig/wig1.html
 Gambar 1.1 Konstruksi perangkat las GTAW  
Keterangan gambar: 
1. Sambungan (konektor) sumber arus listrik 
2. Sumber arus las dan unit kontrol: sistem pendingin air dengan tangki pendingin tambahan, pompa pendingin dan sirkulasi pendingin (chiller) 
3. Botol gas pelindung 
4. Katup pengatur aliran gas dengan meter aliran gas 
5. Sistem pengendali pembakar las 
6. Saluran gas pelindung 
7. Kabel arus las 
8. Pembakar las dengan tombol 
9. Kabel masa dengan penjepit benda kerja 
10. Elektroda tungsten 
11. Gas pelindung 

Gambaran tentang Las Busur Gas Elektrod Tungsten (GTAW) adalah cara pengelasan dimana busur las menyala diantara elektroda tungsten dan benda kerja dan aliran gas pelindung menyelubungi busur las dan daerah lasan (kawah las) serta melindunginya dari pengaruh udara atmosfer. 
 
Konstruksi perangkat las GTAW "Penjabaran Las GTAW"

Sumber: http://schweissaufsicht.ansa.ch/wig/wig1.html
Gambar 1.2 Proses las GTAW 
 




 

Sunday, September 27, 2020

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

Universal Testing Machine adalah alat uji yang mempunyai fungsi untuk mengetahui kekuatan tarik dan digunakan untuk melakukan uji lengkung (bending test) suatu material. Alat ini sangat umum digunakan di dunia industri baik industri perkapalan, pesawat, konstruksi, pengeboran minyak dan yang lainnya.

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

Setiap pembuatan prosedur pengelasan atsu WPS selalu membutuhkan pengujian tarik dan uji lengkung. Karena dua pengujian tersebut menjadi syarat wajib yang harus dilakukan dalam membuat suatu WPS. Sehingga Universal Testing Machine merupakan mesin yang sangat dibutuhkan dalam dunia industri.

Fungsi Universal Testing Machine
Digunakan untuk melakukan jenis pengujian las atau material yang metode DT atau Destructive Test seperti :
Uji Tarik.
Uji Lengkung.
Uji Nick Break.
Adhesion Tests.
Pull-Out Test.
Hysteresis Test.

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

Jika Anda belum mengetahui uji Nick Break, maka akan kami jelaskan. Uji Nick Break adalah jenis pengujian yang disyaratkan dalam standard API (American Petroleum Institute), bentuk spesimennya mirip dengan uji tarik namun pada daerah lasan dilubangi dengan dimensi yang sudah ditentukan. Untuk bentuk material yang dilakukan pengujian ini adalah material produk pipa.

Pada mesin pengujian universal ini yang dapat menghasilkan nilai hanya pengujian tarik, sedangkan untuk uji lengkung dan uji nick break harus dilakukan pengamatan ulang karena dua jenis pengujian ini bertujuan untuk mengamati soundness dari hasil pengelasan terdapat suatu cacat atau tidak.

Prisip Kerja Universal Testing Machine
Pada layar monitor atau display dari mesin kita dapat mengatur besar beban yang kita berikan, biasanya disesuaikan dengan jenis material dan tebal material yang diuji. Kemudian beban tersebut akan menjadi gaya tarik untuk tensile test dan nick break, sedangkan untuk bending test akan berubah menjadi gaya tekan.

Setelah beban diberikan tunggu hingga material putus untuk uji tarik dan nick break, sedangkan untuk uji bending material harus membentuk radius 180 derajat, namun jika sebelum 180 derajat material sudah patah maka uji bending dapat dihentikan dan hasilnya dapat dipastikan jika material dinyatakan ditolak atau rejected.

Bagian Bagian Universal Testing Machine
Beriku ini bagian dari mesin UTM berserta fungsinya :
Upper Cross Head.
Bagian atas dari mesin UTM, pada bagian ini terdapat pencekam atau grip untuk menahan material ketika ditarik. Bagian ini juga dapat bergerak naik dan turun menyesuaikan dari kebutuhan.

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

Jarak untuk spesimen uji tarik.
Jarak ini berfungsi sebagai tempat spesimen uji tarik, panjang jarak ini menyesuaikan dari pajang material uji tarik. Meskipun sudah ditentukan oleh standard atau code minimal panjang spesimen uji tarik namun panjang dari spesimen yang akan diuji dari pihak pelanggan terkadang berbeda beda.

Movable Cross Head.
Bagian yang dapat berpindah pindah, bisa digerakkan ke atas atau ke bawah sesuai dengan panjang spesimen. Untuk bagian atas sebagai pencekam spesimen, sedangkan jika digunakan untuk mencekam mandril saat uji bending digunakan yang bagian bawah.

Meja.
Meja ini digunakan sebagai peletakkan mataras uji bending, jadi harus dipastikan meja ini sangat kuat dan mampu menahan tekanan saat uji bending berlangsung.

Indikator Beban.
Kita dapat mengetahui besar beban yang kita berikan dari load indicator, untuk jenis indikator beban ini bervariasi ada yang sudah digital dan juga ada yang masih analog tergantung dari mesinnya.

Speed Control.
Berfungsi untuk mengatur kecepatan penurunan dan kecepatan saat mengangkat pencekam.

1 Set komputer.
Untuk mesin UTM terbaru biasanya sudah dilengkapi dengan 1 set komputer lengkap dengan printer untuk mencetak hasil pengujian. Jadi dalam komputer tersebut terdapat software yang sudah terinstall dan conect dengan mesin UTM, dari software tersebut menghasilkan out put dari hasil pengujian tidak dapat dirubah atau sesuai dengan hasil pengujian.
Selain untuk mencetak komputer tersebut dapat digunakan untuk memasukkan variable atau dimensi material yang diuji seperti tebal dan lebar material sertajenis material.

Extensometer.
Digunakan untuk mengukur perubahan panjang material saat dilakukan uji tarik.

Jangka Sorong.
Sebagai alat penunjang dalam pengukuran material Anda dapat menggunakan Jangka Sorong.

Out Put Universal Testing Machine :
Setelah selesai pengujian maka akan keluar :
Hasil pengujian tarik.
Dari hasil pengujian ini akan keluar diagram tegangan – regangan, elongation, ultimate tensile strength dan yield strenght.
Uji Bending dan Nick Break tidak keluar Nilai melainkan hanya hasil pengujian yang diamati secara visual.

Tipe Universal Testing Mesin :
Untuk tipe dari mesin UTM ini sangat bervariasi, karena banyak produsen yang membuat mesin ini. Namun setiap produsen tersebut harus mengacu pada standard yang digunakan dalam pengujian tarik, lengkun dan patah takik, berikut ini beberapa tipe mesin uji universal

Sekilas Tentang Alat Uji Material Universal Testing Machine " Fungsi, Prisip Kerja Dan Tipe"

i-Strentek 1510.
Merupakan produk dari labthink dengan spesifikasi gaya untuk yang standar adalah 500N, sedangkan untuk yang opsional 50, 100, 250 N, 1, 2, 5, 10 kN.

MEGA 1500
Produk labthink dengan gaya standar 500 N dan yang opsional 50, 100, 250 N, 1 kN.

WDW 500E / 600E.
Maksimum gaya pengujian 500/600 kN.

QM Series.
Terdapat beberapa series dengan gaya maksimum yang dapat diberikan yaitu QM-2 : 2 kN, QM-5 : 5 kN, QM-20 : 20 kN, QM-50 : 50 kN, QM-100 : 100 kN, QM-200 : 2 kN, QM-300 : 300 kN, QM-500 : 500 kN.

Demikian penjelasan tentang Universal Testing Machine, semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat. 


Pemahaman Cara Memperbaiki Mesin Las Inverter Rusak

Mengelas merupakan salah satu hal yang biasa dilakukan orang untuk menyatukan atau menyambungkan benda dengan bahan dasar dari logam, untuk menjadi satu bagian padu dan kembali utuh. Mengelas memerlukan sebuah alat las serta juga peralatan pelengkap lainnya untuk digunakan menyambungkannya.

Namun pada pembahasan kali ini tidak akan membahas mengenai cara mengelas menggunakan mesin las interver lakoni, melainkan membahas mengenai cara memperbaiki mesin las listrik atau inveter lakoni yang mengalami kerusakan. Kita semua pastinya dituntut untuk dapat memperbaikinya tidak hanya bisa menggunakan alatnya saja. Oleh karena itu kenali dan pahami masalah apa terjadi terlebih dahulu.

Kerusakan merupakan kejadian yang pastinya tidak di inginkan oleh siapapun, namun namanya juga alat pastinya memiliki umur atau waktu tertentu. Seperti akan kami bahas kali ini mengenai alat las merk lakoni yang mengalami beberapa masalah atau kerusakan dan cara memperbaikinya. Pastinya ada saja sebuah masalah akan terjadi ketika sedang menggunakan suatu alat.

Namun sebelum mulai memperbaiki mesin las interver lakoni, mesti pahami terlebih dahulu masalah apa yang terjadi pada mesin las. Selain itu juga pahami rangkaian-rangkaian dari mesin las lakoni yang akan anda perbaiki tersebut supaya dapat mempercepat proses memperbaikinya. Dengan begitu siapkan alat seperti Avo meter, solder, timah, solder sucker dan peralatan yang dibutuhkan sebelum melakukan perbaikan atau memperbaiki.

Nah sebelum lanjut apa saja masalah atau kerusakan yang terjadi pada mesin las lakoni serta bagaimana cara untuk memperbaikinya agar dapat digunakan kembali. Mari simak dan kenali kerusakan yang terjadi juga cara untuk memperbaiki mesin las Inverter Lakoni rusak.

1. Mesin Las Mati Keseluruhan
Untuk memperbaiki masalah berikut anda dapat melakukannya dengan beberapa cara:
Cara pertama, cek power cord kabel pada mesin las, apakah mengalami kerusakan atau baik-baik saja.
Cara kedua, yaitu periksa kabel input power kepada mesin las apakah masih berfungsi atau baik-baik saja.
Pemahaman  Cara Memperbaiki Mesin Las Inverter Rusak



Ketiga, periksa saklar on/off nya.
keempat, periksa tegangan kebagian power dari PCB apakah terdapat tegangan buat triger relay sebesar (12VDC / 24VDC) atau tidak.

2. Mesin Las Hidup Tapi Tak Mau Mengelas (Welding)
Pemahaman  Cara Memperbaiki Mesin Las Inverter Rusak

Hampir sama seperti kerusakan diawal, hanya saja perbedaan kebanyakan mesin las interver lakoni hanya menyala pada lampu indicatornya saja maupun kipas mau berputar namun tidak dapat digunakan untuk melakukan pengelasan. Untuk cara memperbaiknya sendiri anda dapat mengecek rangkaian auxilary atau switching, jika masih tidak dapat berfungsi juga dapat cek drivernya.

3. Mesin las Protek Pada Waktu Mengelas
Pemahaman  Cara Memperbaiki Mesin Las Inverter Rusak

Masalah seperti ini biasanya terjadi dikarenakan waktu pengelasan ketika electroda maupun kawat las kelamaan bersentuhan dengan media yang akan di lakukan pengelasan tersebut (metal). Hal itu akan mengakibatkan lampu indicator protect akan menyala Oven Circuit (OC), sehingga mesin las tidak mampu untuk mengeluarkan busur api kepada electroda. Jika terjadi konsisi seperti ini sebaiknya janganlah anda meneruskan proses pengelasan, karena jika lampu OC menyala berarti terdapat oven circuit terhadap rangkaian mesin las tersebut. Solusi atau cara memperbaikinya yaitu dengan mengecek bidang control board dan jangan teruskan proses pengelasannya.

4. Mesin Las Protek Pada Saat Mesin Di Hidupkan
Pemahaman  Cara Memperbaiki Mesin Las Inverter Rusak

Biasanya mesin terjadi rusak seperti ini ketika baru saja dihidupkan atau anda baru menyalakan tombol power atau on / off nya. Kerusakan seperti ini diakibatkan karena mesin las dapat dengan cepat Oven Circuit (OC), hal ini ditandai menyalanya lampu indicator LED. Untuk mengatasi masalah seperti ini anda dapat memperbaikinya dengan mengecek driver, thermostat, bidang block output (Dual Rectifier). Jika semua komponen diatas sudah dicek dan tidak terjadi masalah maupun kerusakan, solusi tepatnya yaitu dengan cara menggantinya menggunakan yang baru. Las lakoni sendiri banyak sekali tipe dan jenisnya sehingga anda tidak usah khawatir asalkan siapkan uang saja untuk membelinya, harga mesin Las Lakoni 900 Watt sendiri terbilang cukup terjangkau kisaran harga 1 sampai 2 jutaan.

5. Busur Api Tidak Bisa Di Kontrol
Pemahaman  Cara Memperbaiki Mesin Las Inverter Rusak

Masalah seperti ini biasanya terjadi ketika posisi weld pengaturan ampere kepada mesin las inventer lakoni tidak berfungsi secara baik. Cara untuk memperbaiki kerusakan seperti ini yaitu anda dapat mengecek VR pada umumnya memakai potensi 1K Ohm 1 1/2W. Kemudian periksa sektor protect dan curren given.

6. On Welding Trip
Pemahaman  Cara Memperbaiki Mesin Las Inverter Rusak

Masalah seperti ini biasanya terjadi pada saat menyalakan mesin las, ketika menggunakan tenaga atau sumber listrik (PLN) sehingga MCB kepada meter bakal segera trip / turun walaupun menggunakan daya listrik dengan ampere MCB yang cukup besar. Cara memperbaiki yaitu langsung mengecek rangkaian penyearahnya (power supply) apakah masih berfungsi atau tidak, jika tidak maka dapat anda mulai lakukan perbaikan. Nah itulah beberapa masalah yang terjadi kepada mesin las lakoni, dan juga cara untuk memperbaikinya.

Sumber: https://www.rumahdiesel.com/

Saturday, September 26, 2020

Pemilihan Polaritas Mesin Las SMAW, GMAW, FCAW, SAW Dan GTAW Dan Efeknya

Melakukan pengelasan banyak hal yang harus kita perhatikan agar mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan syarat keberterimaan standar dan code. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah penggunaan parameter pengelasan.

Parameter pengelasan yang digunakan biasanya mengacu pada welding procedure spesification. Pada WPS terdapat beberapa parameter yang sudah teruji seperti besar arus, voltase, polaritas dan travel speed. Penggunaan parameter yang berbeda ini akan mempengaruhi hasil las mulai dari penetrasi, lebar lasan dan terkadang juga cacat las yang terjadi.

Pada kesempatan ini admin pengelasan.net akan berbagi dengan Anda tentang pemilihan polaritas mesin las SMAW, GMAW, FCAW, SAW dan GTAW beserta efeknya terhadap hasilnya.

Polaritas adalah penempatan atau pemasangan kabel elektroda dan kabel massa ke kutub positif/negatif pada ke mesin las. Pemilihan polaritas ini akan menentukan distribusi panas pada busur pengelasan. Untuk arus pengelasan terdapat dua jenis yaitu DC dan AC, sedangkan pada mesin las arus DC terdapat dua jenis polaritas yaitu DCEP dan DCEN.

Perbedaan Polaritas DCEN dan DCEP :
Polaritas DCEP.
Polaritas Direct Current Electrode Positive adalah kabel elektroda dihubungkan ke kutub positif sedangkan untuk kabel yang terhubung dengan material dihubungkan ke kutub negatif.

Polaritas DCEN.
Polaritas Direct Current Electrode Negative adalah kabel elektroda dihubungkan ke kutub negatif sedangkan untuk kabel massa dihubungkan dengan kutub positif.

Pemilihan Polaritas pada Mesin Las :

Polaritas Mesin Las SMAW :
1. DCEP.
Pemilihan Polaritas Mesin Las SMAW, GMAW, FCAW, SAW Dan GTAW Dan Efeknya



Menghasilkan penetrasi yang dalam.
2. DCEN.
Pemilihan Polaritas Mesin Las SMAW, GMAW, FCAW, SAW Dan GTAW Dan Efeknya

Menghasilkan penetrasi yang tidak terlalu dalam namun menghasilkan deposit las yang lebih tinggi. Jenis polaritas ini cocok digunakan pengelasan pada daerah akar las dan pengelasan overlay.
3. Alternating Current.
Untuk arus ini ada yang tidak sesuai dengan beberapa jenis elektroda, namun dapat meminimalisir terjadinya arc blow.

Polaritas Mesin Las GMAW :
Pemilihan Polaritas Mesin Las SMAW, GMAW, FCAW, SAW Dan GTAW Dan Efeknya

1. DCEP.
Digunakan untuk mengelas semua jenis material dengan berbagai variasi ketebalan, posisi dan semua keadaan lingkungan.
2. DCEN.
Sangat jarang digunakan.
3. AC (Alternating Current).
Tidak digunakan.

Polaritas Mesin Las GTAW :
Pemilihan Polaritas Mesin Las SMAW, GMAW, FCAW, SAW Dan GTAW Dan Efeknya

1. DCEP.
Jarang digunakan karena panas terbesar terjadi pada elektroda tungsten, sehingga jika terjadi panas yang berlebih dikhawatirkan lelehan elektroda tungsten masuk ke dalam logam las dan menjadi cacat las tungsten inclusion.
2. DCEN.
Digunakan untuk semua jenis logam kecuali material dengan paduan Al dan Mg. Karena paduan Al memerlukan pembersihan lapisan aluminium oxide, dan yang direkomendasikan adalah arus AC.
3. AC (Alternating Current).
Direkomendasikan untuk pengelasan material aluminium, karena dengan menggunakan arus AC dapat digunakan untuk pembersihan lapisan alumunium oxide.

Polaritas Mesin Las FCAW :
Pemilihan Polaritas Mesin Las SMAW, GMAW, FCAW, SAW Dan GTAW Dan Efeknya

1. DCEP.
Paling banyak digunakan.
2. DCEN.
Pada las FCAW terdapat flux sebagai pelindung, maka ada beberapa jenis flux yang didesain untuk posisi tertentu dan juga dibuat khusus untuk polaritas DCEN.
3. AC (Alternating Current).
Tidak digunakan.

Polaritas Mesin Las SAW :
Pemilihan Polaritas Mesin Las SMAW, GMAW, FCAW, SAW Dan GTAW Dan Efeknya

1. DCEP.
Dapat menghasilkan penetrasi yang baik dan dalam.
2. DCEN.
Menghasilkan penetrasi yang tidak terlalu dalam tetapi dapat menghasilkan deposit las yang lebih tinggi. Jenis polaritas ini cocok digunakan pengelasan pada daerah akar las dan pengelasan overlay.
3. Alternating Current.
Digunakan untuk meminimalisir terjadinya arc blow, terutama untuk las SAW yang menggunakan dua elektroda secara bersamaan.

Polaritas pada mesin las beserta kelebihan dan kekurangannya di atas kami ambil dari berbagai sumber, salah satunya adalah TWI. Semoga artikel di atas bermanfaat dan jika ada yang didiskusikan silahkan komen pada kolom di bawah ini.