Sejarah Las

Perkembangan proses pengelasan mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pembekalan Dunia Industri

Acara ini membahas mengenai bagaimana lulusan SMK menghadapi dunia industri, dengan beberapa tantangan-tangangan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan dari para SMK lainnya, persaingan kerja dengan dunia perguruan tinggi serta persaingan yang sudah berlangsung pada awal tahun depan (tahun 2016) yaitu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)..

Program Pendidikan Vokasi Industri

Sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut, Kemenperin telah menyusun program pembinaan dan pengembangan yang link and match antara SMK dan industri, dengan sasaran sampai tahun 2019 sebanyak 1.775 SMK meliputi 845.000 siswa untuk dikerjasamakan kepada 355 perusahaan industri

Lakukan Hal Ini Sebelum Ujian Nasional, Pasti Bakal Sukses!!!

Apakah kamu juga sudah siap menghadapi Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung? Jika pada Ujian Nasional 2019 lalu banyak sekali siswa yang mengeluh merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional, terutama matematika. Mereka merasa soal Ujian Nasional yang mereka hadapi tidak sama dengan materi yang diajarkan di sekolah

Wednesday, February 16, 2022

62 Soal dan Pembahasan Mapel Las OAW / TPOA Semester Tingkat SMK Sangat Ringkas

Kumpulan beberapa soal dan Pembahasan Mapel Las OAW / TPOA Semester Tingkat SMK Sangat Ringkas... Pelajari dan simak dengan seksama, semoga bermanfaat..........

1. Nyala api oksigen lebih sering digunakan untuk pengelasan logam.... 
a. besi dan baja 
b. baja dan perunggu 
c. perunggu dan besi 
d. kuningan dan besi 
e. Perunggu dan kuningan
Jawab: E

2. Mengapa busur/ nyala api oksidasi tidak dapat dipakai untuk mengelas baja ....
a. hasil pengelasan akan kuat tetapi rapuh
b. hasil pengelasan akan lunak  tetapi rapuh
c. hasil pengelasan akan berkarat dan rapuh
d. hasil pengelasan akan memuai dan getas
e. hasil pengelasan akan berkarat dan rapuh
Jawab :  C

3. Busur/ nyala api yang cocok untuk mengelas logam non-ferous, seperti nikel dan monel adalah....
a. busur/nyala api vertical
b. busur/nyala api horizontal
c. busur/nyala api karburasi
d. busur/nyala api oksidasi
e. busur/nyala api netral
Jawab: C

4. Proses pengerasan yang sering dilakukan untuk mengeraskan gigi pada roda gigi besar. Gigi dipanaskan sampai suhu tertentu kemudian didinginkan dengan semburan air atau bahan pengeras, yaitu....
a. pengerasan benda bulat
b. pengerasan permukaan
c. pengerasan setempat
d. pengerasan tegak lurus
e. pengerasan mendatar
Jawab: A

5. Batang las yang terbuat dari logam non-ferrous terdapat campuran bahan logam, kecuali....
a. Nikel
b. ferrum
c. Chromium
d. Vanadium
e. molydenum
Jawab: B

6. Syarat-syarat mengelas asetelin sebagai berikut, kecuali....
a. lumer logam yang dilas harus tetap, tidak boleh terputus-putus
b. ujung batang las harus melumer bersama-sama dengan benda kerja
c. inti nyala api tidak boleh menyentuh batang las atau menyentuh benda kerja.
d. logam yang lumer diharuskan sampai tembus pada alas tempat mengelas.
e. penembusan lumer harus dapat masuk mengisi memenuhi permukaan bagian bawah alur
Jawab: D

7. Proses memotong besi atau baja dengan asitilen, adalah....
a. gas asetelin dan gas asam disemburkan secara bersamaan
b. gas asam disemburkan terlebih dahulu, kemudian gas asetelin
c. dipanaskan sampai suhu 1.600°F, kemudian gas asam disemburkan
d. dipanaskan sampai suhu 1.500°F, kemudian gas asam disemburkan
e. dimasukkan pada tungku pemanas terlebih dahulu
Jawab: C

8. Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar diatas merupakan proses....
a. pemotongan dari sisi benda
b. pemotongan mendatar
c. pemotongan vertikal
d. pemotongan dari tengah benda
e. pengelasan mendatar
Jawab: A

9. Berikut ini langkah /cara-cara memotong benda dari tengah menggunakan las asetelin:
a) Pemanasan pendahuluan dimulai pada bagian yang akan dipotong.
b) Setelah bagian yang dipanaskan berwarna merah terang,pembakar diangkat 12 mm lebih tinggi dari kedudukan pembakar waktu mengelas biasa.
c) Buka keran gas asam pemotong perlahan-lahan.
d) pembakar perlahan diturunkan sampai 3 mm di atas permukaan benda itu netral.
e) Keran gas asam pembakar dibuka sampai memperoleh busur api netral dan pada saat ini segera pememotongan dimulai
f) Jagalah agar waktu melakukan pemotongan jangan sampai logam yang mencair menghalangi atau menyumbat lubang pembakar.
g) Bila tebal benda kerja yang dipotongsangat tebal pada tempat dimulai pemotongan harus dilubangi dahulu dengan bor
Langkah/ cara cara yang benar secara brurutan adalah ....
a. a, b, c, d, e, f, g
b. c, d, e, a, b, f, g
c. e, b, c, d, a, f, g
d. g, f, c, d, e, a, b
e. d, e, f, g, a, b, c
Jawab: A

10. Untuk memotong besi tuang yang tebalnya sampai 4 cm,tekanan gas asam diatur pada tekanan
a. 8 sampai 9 bar
b. 9,5 sampai 10,5 bar
c. 2 sampai  3,5 bar
d. 4 sampai  5,5 bar
e. 6 sampai 7,5 bar
Jawab: D
11. Pada proses pengelasan aluminium baik sekali bila terlebih dahulu dipanaskan secara merata untuk mencegah kemungkinan benda kerja jadi bengkok. Suhu yang dianjurkan ....
a. 50 sampai 100 °F
b. 150 sampai 250 °F
c. 450 sampai 550 °F
d. 600 sampai 750 °F
e. 300 sampai 400 °F
Jawab :  E

12. Bila pembakar dipegang tangan kanan, maka pengelasan dimulai dari kanan menuju kekiri , hal ini dinamakan proses....
a. teknik las mundur
b. teknik las mendatar
c. teknik las 1G
d. teknik las maju
e. teknik las 2G
Jawab: D

13. Fungsi kacamata saat melakukan pengelasan, kecuali....
a. untuk melihat benda pekerjaan dengan baik
b. melindungi mata dari asap pengelasan
c. untuk melindungi mata dari cahaya ultra violet
d. untuk melindungi mata dari logam cair
e. untuk melindungi mata dari percikan bunga api
Jawab: B

14. Untuk pengelasan pelat yang tebalnya 5 mm, maka terlebih dulu Sisi-sisinya dibentuk kampuh. Kampuh yang cocok dipakai adalah ....
a. kampuh I
b. kampuh V
c. kampuh X ( V ganda )
d. kampuh K
e. kampuh U
Jawab: B

15. Untuk pengelasan pelat yang tebalnya 12 mm atau lebih, maka terlebih dulu Sisi-sisinya dibentuk kampuh.Kampuh yang cocok dipakai adalah ....
a. kampuh I
b. kampuh V
c. kampuh X ( V ganda )
d. kampuh K
e. kampuh U
Jawab: C

16. Perhatikan gambar disamping !
 

kampuh seperti pada gambar cocok dipakai untuk mengelas plat dengan tebal....
a. 12 mm
b. 9 mm
c. 7 mm
d. 5 mm
e. 3 mm
Jawab: E

17. Pada pekerjaan tertentu plat yang akan dilas dengan ketebalan tidak lebih dari 0,8 mm, maka sambungan/ kampuh yang cocok dipakai adalah....
a. sambungan flens
b. kampuh U
c. kampuh V
d. kampuh X
e. kampuh I
Jawab: A

18. Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah seperti dibawah ini, kecuali....
a. kelelahan (fatigue)
b. kecepatan kerja (paced work)
c. kondisi tempat kerja yang tidak aman
d. kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan,
e. karakteristik pekerjaan itu sendiri
Jawab: B

19. Aktivitas, situasi, kondisi, kejadian, gejala, proses, material, dan segala sesuatu yang ada di tempat kerja/berhubungan dengan pekerjaan yang menjadi/berpotensi menjadi sumber kecelakaan/ cedera /penyakit dan kematian. Hal tersebut diatas merupakan definisi....
a. kecelakaan kerja
b. human error
c. bahaya/resiko kerja
d. kondisi kerja
e. situasi kerja
Jawab: C

20. Hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kecelakaan kerja haruslah seimbang, dalam rangka mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Hal hal yang termasuk karakteristik pekerjaan adalah sebagai berikut, kecuali....
a. kecepatan kerja (paced work)
b. pekerjaan yang dilakukan secara berulang
c. pekerjaan-pekerjaan yang harus diawali dengan "pemanasan prosedural"
d. terdapatnya Prosedur operasional kerja ( POS)
e. lamanya sebuah pekerjaan dilakukan
Jawab: D

21. Cara menyimpan dan menempatkan botol gas antara lain sebagai berikut, kecuali....
a. simpan botol gas di tempat yang khusus sehingga tidak ada kemungkinan botol gas terpukul atau terbentur oleh benda keras
b. jauhkan dari tempat sumber panas dan dari benda-benda yang mudah terbakar
c. Tempat penyimpanan botol gas asam boleh dekat dengan tempat penyimpanan botol gas asitelin
d. jangan mengangkat botol gas dengan menarik tutup pengaman
e. jauhkan bptol gas dari kabel listrik.
Jawab: C

22. Las catat (tack weld) adalah salah satu cara merekatkan benda kerja satu sama lainnya. Syarat las kancing yang baik adalah... 
a. Mutu/kualitas las jangan terlalu kuat 
b. Dilas sepintas saja 
c. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan 
d. Bila dilas mudah untuk dibongkar kembali 
e. Dilas sesuai kebutuhan pekerjaan
Jawab: C

23. Distorsi adalah efek samping dari proses pemanasan dan pendinginan suatu pengelasan. Berbagai metoda diterapkan untuk pencegahan. Salah satunya.... 
a. Dilas dengan hati-hati 
b. Dilas melintang dan memanjang 
c. Dilas dengan kecepatan lambat 
d. Dilas dengan kecepatan cepat
e. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs
Jawab: E

24. Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini 
a. Benda kerja dibersihkan dengan air 
b. Benda kerja dibersihkan dengan air lalu di las dengan kain
c. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat 
d. Benda kerja dibiarkan apa adanya 
e. Benda kerja panas dipegang dengan penjepit 
Jawab: C

25. Porositas adalah salah satu ciri cacat las dalam sambungan las, hal itu bisa diakibatkan oleh.... 
a. Penjelasan dilaksanakan dengan nyala netral. 
b. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas
c. Proses pengelasan tidak melihat kondisi material yang kotor
d. Udara atmosfir kurang bersatu dengan pembakaran 
e. Campuran gas pembakar seimbang 
Jawab: B

26. Pengelasan dengan oksi-asetilin adalah proses pengelasan secara... dengan pemanasan permukaan logam. 
A. Otomatis 
B. Modern 
C. Manual 
D. Canggih 
E. Jadul 
Jawab : C. manual 

27. Nama lain las karbit yaitu las... 
A. Asetilin 
B. Asetilan 
C. Asetilen 
D. Asetilon 
E. Asetilun 
Jawab : C. asetilen 

28. Welding adalah... 
A. Pemotongan dua logam 
B. Pembelahan dua logam 
C. Penghubungan dua logam 
D. Semua benar 
E. Semua salah 
Jawab : C. penghubungan dua logam 

29. Las karbit digunakan untuk memotong dan menyambungkan benda kerja yg terbuat dari logam,yaitu.. 
a. Besi 
b. Pipa 
c. Poros 
d. Semua benar 
e. Semua salah 
Jawab : D. semua benar 

30. Nyala api netral berguna untuk... logam agar mengalami surfacehardening. 
a. Seat Treatment 
b. Cold Treatment 
c. Hot Treatment 
d. Heat Treatment 
e. Warm Treatment 
Jawab : D. heat treatment 

31. Nyala api oksigen lebih sering digunakan untuk pengelasan logam.... 
a. Besi Dan Baja 
b. Baja Dan Perunggu 
c. Perunggu Dan Besi 
d. Kuningan Dan Besi 
e. Perunggu Dan Kuningan 
Jawab : E. perunggu dan kuningan 

32. Dalam proses nyala oksi-asetilen, menggunakan campuran gas... dengan gas asetilen. 
a. Oksigen 
b. Nitrogen 
c. Hidrogen 
d. Karbon 
e. Asetilen 
Jawab : A. oksigen 

33. Suhu nyala pada proses oksi-asetilen bisa mnyampai... derajat celcius. 
a. 2500 
b. 3500 
c. 350 
d. 35000 
e. 250  
Jawab : B. 3500 

34. Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi... kPa 
a. 10 
b. 1000 
c. 20 
d. 100 
e. 200  
Jawab : D. 100 

35. Pada nyala gas oksi-asetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu... 
a. Netral, Redupsi, Oksidasi 
b. Netral, Reduksi, Oksidasi 
c. Netral, Redoksi, Oksidasi 
d. Netral, Redaksi, Oksidasi 
e. Netral, Radiasi, Oksidasi 
Jawab : B. netral, reduksi, oksidasi 

36. Pada nyla netral kerucut, nyhala bagian dalam pada ujung nyala memerlukan perbandingan oksigen dan asetilen yaitu.... 
a. 1:2 
b. 2:1 
c. 2:3 
d. 3:2 
e. 1:1
Jawab : E. 1:1 

37. Nyala pengelasan oksihidrogen mencapai... derejat celcius lebih rendah dari oksigen asetilen. 
a. 200 
b. 20 
c. 2000 
d. 100 
e. 1000  
Jawab : C. 2000 

38. Pegelasan yang digunakan pada pengelasan lembaran tipis dan paduan bagian titik cair yang rendah adalah... 
a. Pengelasan udara aseyilen 
b. Pengelasan oksi asetilen 
c. Pengelasan oksi hidrogen 
d. Pengelasan gas bertekanan 
e. Pengelasan las karbit   
Jawab : C. pengelasan oksi hidrogen 

39. Dalam pengelasan las karbit, kita memerlukan beberapa peralatan, yaitu.... 
a. Sumber api 
b. Kunci tabing dan tang penjepit 
c. Kaca mata las dan brander listrik 
d. Regulator dan gas asetelyne 
e. Semua benar 
Jawab : E. semua benar 

40. Tempat bercampurnya las karbit dengan oksigen adalah... 
a. Kunci tabung 
b. Regulator 
c. Brander listrik 
d. Kaca mata 
e. Tang 
Jawab : C. brander listrik 

41. Cacat-cacat las yang dapat terjadi adalah sbb, kecuali.... 
a. Retak 
b. Berkarat 
c. Tampilan rigi las buruk 
d. Lubang cacing keropos 
e. Terak terperangkap 
Jawab : B. berkarat 

42. Las asetilen adalah nama lain dari... 
a. Las listrik 
b. Las otomatis 
c. Las modern 
d. Las karbit 
e. Las manual 
Jawab : D. las karbit 

43. Proses penghubungn 2 logam disebut juga.... 
a. Welding 
b. Holding 
c. Surfing 
d. Browsing 
e. Jogging 
Jawab : A. welding 

44. Campuran gas yang diperlukan untuk proses nyala oksi-asetilen adalah.... 
a. Gas nitrogen dengan gas hidrogen 
b. Gas nitrogen dengan gas oksigen 
c. Gas oksigen dengan gas asetilen 
d. Gas oksigen dengan gas hidrogen 
e. Gas asetilen dengan gas nitrogen  
Jawab : C. gas oksigen dengan gas asetilen 

45. Peralatan pada proses pengelesan karbit yang berfungsi untuk mengukur tekanan gas pada tabung dan membatasi tekanan gas yang keluar dari tabung adalah... 
a. Regulator 
b. Tang jepit 
c. Brander 
d. Gas asetilen 
e. Sumber api  
Jawab : A. regulator 

46. Berikut ini adalah jenis gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar pengelasan, kecuali... 
a. Gas asetilen 
b. Gas hidrogen 
c. Gas propanu 
d. Gas nitrogen 
e. Gas karbit  
Jawab : D. gas nitrogen 

47. Sifat dari gas karbit adalah... 
a. Mudah dibuat 
b. Tidak beracun 
c. Menyerap asam 
d. Mengurangi oksidasi 
e. Semua benar 
Jawab : E.semua benar 

48. Las karbit pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetilen, karena... 
a. tidak menggunakan api 
b. menggunakan listrik 
c. tidak menggunakan listrik 
d. menggunakan robot 
e. mudah pengerjaannya 
Jawab : C. tidak menggunakan listrik 

49. Ciri nyala api oksigen lebih yaitu.... 
a. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya pendek 
b. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya panjang 
c. nyala api pendek,berwarna merah dan nyala kerucut luarnya panjang 
d. nyala api panjang,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya panjang 
e. nyala api panjang,berwarna merah dan nyala kerucut luarnya pendek 
Jawab : A. nyala api pendek,berwarna ungu dan nyala kerucut luarnya pendek

50. Tabung asetilen mampu menahan tekanan sampai... 
a. 1,2 MPa 
b. 1,7 MPa 
c. 1,7 RPa 
d. 1,2 RPa 
e. 2,7 RPa 
Jawab : B. 1,7 MPa 

51. Las oksi asetilena dalam istilah lain disebut .. 
a. LOA 
b. GTAW 
c. OAW 
d. SMAW 
e. GMAW
Jawab : C. OAW 

52. Material yang tersedia terutama bahan induk las yang tepi sisi lasnya berkarat/korosi, sebelum dilas sebaiknya dibersihkan dengan perkakas yang tepat seperti... 
a. Dipahat lalu diukur 
b. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat 
c. Digerida hingga tipis 
d. Dicat lalu dilas 
e. Didempul lalu dilas
Jawab : B. Digosok kertas pasir lalu disikat kawat 

53. Bentuk kampuh pada sambungan sudut maupun tumpul tergantung pada... 
a. Tebal bahan 
b. Lebar/panjang bahan 
c. Kebutuhan pengelasan 
d. Diameter bahan tambah 
e. Jenis bahan las
Jawab : A.Tebal bahan 

54. Peralatan pengelasan yang harus dihubungkan, kecuali... 
a. Regulator oksigen atau asetilena ke silinder oksigen atau asetilena. 
b. Selang las oksigen atau asetilena ke regulator oksigen atau asetilena. 
c. Pembakar las ke selang oksigen atau asetilena. 
d. Mulut pembakar / tip ke selang. 
e. Benda kerja ke regulator
Jawab : D. Mulut pembakar / tip ke selang. 

55. Ada tiga jenis nyala api pada proses las karbit salah satunya dipakai untuk pengelasan baja karbon rendah.Nyala api tersebut adalah... 
a. Nyala netral 
b. Nyala biru 
c. Nyala oksidasi 
d. Nyala karburasi 
e. Nyala campuran
Jawab : A. Nyala netral 

56. Regulator meter tekanan gas dihubungkan pada botol dengan mur nipel, kedua jenis regulator mempunyai ciri drat yang berbeda yaitu ulir kanan dan ulir kiri. Untuk ulir kiri biasanya terdapat pada mur nipel... 
a. regulator gas oksigen 
b. regulator gas asetelin 
c. regulator gas argon 
d. regulator gas aktif
e. regulator gas helium
Jawab: B. regulator gas asetelin 

57. Tekanan kerja zat asam/oksigen untuk pembakar jenis injector, yaitu... 
a. 1,0 Bar 
b. 1,5 Bar 
c. 2,5 Bar 
d. 2,0 Bar 
e. 0,5 bar
Jawab : C.2,5 Bar 

58. Las catat (tack weld) adalah salah satu cara merekatkan benda kerja satu sama lainnya. Syarat las kancing yang baik adalah... 
a. Mutu/kualitas las jangan terlalu kuat 
b. Dilas sepintas saja 
c. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan 
d. Bila dilas mudah untuk dibongkar kembali 
e. Kualitas lasnya setengah dari pengelasan biasanya
Jawab : C. Kualitasnya harus sama dengan pengelasan 

59. Distorsi adalah efek samping dari proses pemanasan dan pendinginan suatu pengelasan. Berbagai metoda diterapkan untuk pencegahan. Salah satunya.... 
a. Dilas dengan hati-hati 
b. Dilas melintang dan memanjang 
c. Dilas dengan kecepatan lambat 
d. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs 
e. Dilas dengan benda kerja tetap diatas meja las
Jawab : D. Dilas dengan benda kerja tetap dalam jepitan jigs 

60. Kualitas sambungan yang baik juga harus memperhatikan hal-hal tersebut dibawah ini
a. Benda kerja dibersihkan dengan air 
b. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat 
c. Benda kerja dibiarkan apa adanya 
d. Benda kerja panas dipegang dengan penjepit 
e. Proses pendinginan benda kerja secara alami
Jawab : B. Benda kerja diamati lalu dibersihkan dengan sikat kawat 

61. Porositas adalah salah satu ciri cacat las dalam sambungan las, hal itu bisa diakibatkan oleh.... 
a. Penjelasan dilaksanakan dengan nyala netral 
b. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas 
c. Udara atmosfir kurang bersatu dengan pembakaran 
d. Campuran gas pembakar seimbang 
e. Benda kerja kurang bersih
Jawab : B. Jarak nyala inti terlalu jauh dari cairan logam panas 

62. Cacat las harus diidentifikasi secara visual lalu ditandai untuk perbaikan. Salah satu syarat perbaikan pada cacat las.... 
a. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam 
b. Disikat untuk dibersihkan saja 
c. Dipukul untuk diratakan kembali 
d. Dipanaskan kembali untuk mencegah distorsi 
e. Dipanaskan dan pendinginan benda kerja secara alami mencegah distorsi
Jawab : A. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam 



Kriteria Hasil Las Listrik

Cacat las pada hasil las adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi dengan berbagai penyebab. Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana kualitas hasil las yang dapat diterima perlu ada batasan cacat las tersebut dan dinamakan kriteria hasil las, artinya apabila suatu hasil las memenuhi kriteria minimum, maka hasil las tersebut dinyatakan dapat diterima dan sebaliknya apabila suatu hasil las tidak memenuhi kriteria minimum, hasil las tersebut dinyatakan tidak diterima dan pengelasannya dianggap belum memenuhi kompetensi yang diperlukan.

Adapun kriteria hasil las yang dimaksud adalah sebagai berikut :




Kriteria hasil las tersebut diatas adalah kriteria secara umum, namun untuk kriteria hasil las yang diperlukan untuk suatu proyek, harus mengacu pada WPS yang ditetapkan oleh proyek tersebut.

Rangkuman
Distorsi ialah perubahan bentuk atau penyimpangan bentuk yang diakibatkan oleh panas, yang diantaranya adalah akibat proses pengelasan. Pemuaian dan penyusutan benda kerja akan berakibat melengkungnya atau tertariknya bagian-bagian benda kerja sekitar pengelasan, misalnya pada saat proses las busur manual.

Penyebab dan Jenis-jenis Distorsi
1. Tegangan sisa
2. Pengelasan/ pemotongan dengan panas

Jenis – jenis distorsi
1. Perubahan bentuk arah melintang
2. Perubahan bentuk arah memanjang
3. Perubahan bentuk menyudut

Teknik Pengontrolan Distorsi
1. Teknik pengontrolan sebelum pengelasan
a. Perencanaan yang baik
b. Pengelasan catat
c. Alat bantu (Jig dan fixture)
d. Pengaturan letak bahan (Pre-Setting)

2. Teknik pengontrolan sewaktu pengelasan
a. Pengelasan selang-seling
b. Pengelasan seimbang
c. Pendingin buatan

3. Teknik mengatasi setelah pengelasan
a. Meluruskan api
b. Pemukulan logam waktu panas
Metode-metode yang biasa dilakukan dalam memeriksa dan menguji hasil las dirancang untuk dapat memeriksa kualitas hasil pengelasan baik pada bagian luar maupun bagian dalam tanpa merusak benda kerja. 

Adapun pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari : 
 Pemeriksaan secara Visual ( visual inspection ) 
 Pengujian dengan Pewarna ( liquid / dye penetrant testing ) 
 Pengujian dengan partikel magnit ( magnetic particle testing ) 
 Pengujian ultrasonik ( ultrasonic testing ) 
 Pengujian dengan Radiografi / Sinar X radiographic examination) Dalam pemeriksaan visual, operator atau petugas pemeriksa perlu menggunakan alat-alat bantu sederhana (welding gauge) seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Pemeriksaan visual meliputi : 
 Ukuran hasil las
 Bentuk rigi las
 Cacat las, dll

Tuesday, February 15, 2022

Pemeriksaan Hasil Pengelasan Secara Visual

Pemeriksaan dan pengujian hasil las bertujuan untuk mengetahui kualitas suatu konstruksi. Konstruksi dengan kualitas yang jelek akan menyebabkan penambahan biaya untuk mengerjakan ulang, kehilangan kepuasan langganan dan beresiko terhadap keselamatan.

Seluruh konstruksi harus sering diperiksa selama proses pembuatan/ fabrikasi.
Selanjutnya tergantung pada penggunaan komponen tersebut dan mungkin memerlukan tes khusus. Misalnya bahan benda kerja dan hasil las perlu di tes baik secara merusak maupun dengan tidak merusak.

Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui apakah hasil pekerjaan telah sesuai dengan standar yang diakui. Metode-metode yang biasa dilakukan dalam memeriksa dan menguji hasil las dirancang untuk dapat memeriksa kualitas hasil pengelasan baik pada bagian luar maupun bagian dalam tanpa merusak benda kerja. Adapun pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari : 
 Pemeriksaan secara Visual ( visual inspection ) 
 Pengujian dengan Pewarna ( liquid / dye penetrant testing ) 
 Pengujian dengan partikel magnit ( magnetic particle testing ) 
 Pengujian ultrasonik ( ultrasonic testing ) 
 Pengujian dengan Radiografi / Sinar X radiographic examination )
Walaupun ada beberapa jenis tes untuk pengujian tidak merusak akan tetapi pada modul ini dibatasi pada pemeriksaan secara visual.



Dalam pemeriksaan visual ini, operator atau petugas pemeriksa perlu menggunakan alat-alat bantu sederhana (welding gauge) seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Pemeriksaan visual meliputi : 
 Ukuran hasil las
 Bentuk rigi las
 Cacat las, dll



1. Cacat Las
Yang dimaksud dengan cacat las adalah kerusakan hasil las yang pada umumnya dapat diamati/ dilihat secara visual.
a. Jenis Cacat Las dan Penyebabnya
Retak (crack), yaitu celah atau gap yang memutuskan atau memisahkan hasil las yang dapat terjadi pada jalur las atau pertemuan jalur las atau pada daerah pengaruh panas, hal ini disebabkan oleh pendinginan atau tegangan, jenis elektroda yang tidak sesuai dengan logam dasar.


Terak terperangkap ( inlusion ), yaitu suatu benda asing(bahan logam/kotoran) yang terperangkap dan berada di antara logam las. Hal ini dapat disebabkan oleh persiapan yang kurang baik atau teknik pengelasan yang salah/ tidak sesuai ketentuan.


Lubang pada akhir jalur las (crater),yaitu suatu titik atau beberapa titik lubang yang biasanya terjadi pada akhir jalur las, ini akibat oksidasi dari oksigen udara luar terhadap cairan logam atau sudut elektroda yang salah pada ujung jalur las


Jalur las terlalu lebar, yaitu kelebihan ukuran lebar jalur pada sambungan tumpul, ini dapat terjadi apabila gerakan/ayunan elektroda terlalu jauh atau tarikan elektroda terlalu pelan atau arus terlalu besar atau gabungan dari hal- hal diatas.


Ukuran kaki las tidak sama, yaitu kelebihan dan/atau kekurangan ukuran salah satu atau kedua kaki las pada sambungan sudut, hal ini di mungkinkan oleh sudut pengelasan yang tidak sesuai dengan ketentuan.


Undercut, yaitu suatu alur yang terjadi pada kaki las (toe), hal ini dapat terjadi antara lain karena penggunaan arus yang tidak sesuai atau gerakan/ ayunan elektroda yang terlalu cepat.


Overlap, yaitu kelebihan logam las pada bagian tepi yang menempel logam dasar dan tidak terjadi perpaduan antara logam las. Hal ini dapat terjadi karena arus yang terlalu rendah, sudut atau ayunan/gerakan elektroda yang salah.


Cekungan pada akar las (root concavity), yaitu suatu alur yang terjadi pada jalur penetrasi ( root ) sambungan tumpul yang diakibatkan oleh penggunaan jenis elektroda yang kurang sesuai, pengisian yang tidak sempurna, sudut elektroda yang salah atau karena arc length yang terlalu jauh.


Pengisian jalur kurang, yaitu suatu alur atau celah panjang kontinyu atau terputus- putus pada sambungan tumpul yang disebabkan terutama oleh pengisian yang terlalu cepat dan ayunan/ gerakan elektroda yang salah.


Keropos (porosity), yaitu satu atau beberapa lubang udara yang terdapat di antara logam las. Hal ini dapat disebabkan terutama oleh faktor elektroda, antara lain terlalu lembab, berkarat atau tidak sesuai dengan jenis bahan yang dilas.


Kurang penetrasi, yaitu tidak terjadinya perpaduan di antara logam yang disambung yang terdapat pada dasar logam yang disebabkan karena arus pengelasan terlalu rendah, persiapan kampuh yang salah/ gap terlalu kecil, arc length terlalu jauh, atau karena gerakan elektroda terlalu cepat.


Kelebihan penetrasi, yaitu akar las pada sambungan tumpul yang terlalu tinggi/menonjol yang disebabkan oleh arus pengelasan terlalu tinggi, persiapan kampuh yang salah/ gap terlalu besar atau karena gerakan elektroda terlalu lambat.


Bentuk penguat/ jalur las tidak simetris, yaitu sudut yang di bentuk antara permukaan benda kerja dan garis singgung pada sisi penguat tidak sama, hal ini dimungkinkan karena sudut elektroda tidak sama.


Kelebihan pengisian, yaitu jalur pengisian/ penguat pada sambungan tumpul terlalu tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena arus pengelasan agak rendah atau pengelasan terlalu lambat.


Kerusakan lain yang tidak berhubungan dengan logam las, akan tetapi termasuk pada kelompok cacat las adalah :
b. Bekas pukulan, yaitu kerusakan permukaan benda kerja di luar jalur las yang disebabkan oleh pukulan saat membersihkan terak atau saat persiapan.


c. Penyimpangan sudut/distorsi, yaitu perubahan bentuk pada dua bagian yang disambung sehingga membentuk sudut. Ini  disebabkan oleh disrorsi yang tidak terkontrol saat pengelasan atau persiapan yang kurang memperhitungkan distorsi yang akan terjadi.


d. Tidak segaris lurus, yaitu hasil pengelasan di mana dua bagian yang disambung tidak satu bidang/ level atau seperti paralel. Hal ini terutama disebabkan oleh persiapan yang salah atau distorsi saat pengelasan.


Soal Dan Pembahasan Las TIG untuk Ujian Semester Teknik Pengelasan Tingkat SMK

Pelajarilah soal-soal las TIG untuk Teknik Pengelasan tingkat SMK dibawah ini dengan seksama dan semoga bermanfaat!!!!!

1. Permukaan material yang akan dilas harus di bersihkan dari kotoran berupa…
a. Garam, besi crom dan minyak
b. Karat, lapisan oksida besi dan gemuk/oli
c. Lapisan oksida besi, gemuk/olidancat
d. Gemuk/oli, cat dankara
e. Cat, karat dan lapisan oksida besi
Jawab: E

2. Untuk mengukur ketebalan benda kerja digunakan
a. Jangka bengkok    
b. Jangka kaki
c. Jangka hati       
d. Jangka tusuk      
e. Mistar sudut
Jawab: A

3. Kawat las dengan kode spesifikasi AWS ER 71 T-1, huruf  T mempunyai arti :…
a. Tip    
b. Tubular    
c. Tungsten    
d. Titania     
e. Torch
Jawab: D

4. Fungsi dari elektroda tungsten adalah :
a. Pembangkit busurnya las selama dilakukan pengelasan
b. Sebagai bahan tambah.
c. Sebagai pengatur bentuknya rigi-rigi
d. Penentu besar kecilnya hasil pengelasan
e. Semua jawaban salah
Jawab: A

5. Jenis mesin Las TIG (las gas tungsten) yang digunakan untuk mengelas alumunium adalah arus.....
a. AC atau DCEN  
b. DC atau DCEP  
c. DC atau DCEN  
d. AC/DC  
e. AC atau DCEP
Jawab: E

6. Gas Argon pada proses las TIG digunakan sebagai :
a. Pembakar
b. Pelindung dan pendingin
c. Penghantar listrik
d. Busur api
e. Pembersih benda kerja
Jawab: B

7. Pada gambar rangkaian mesin las TIG, nosel pada TIG torch digunakan untuk ……
a. Mengatur tekanan gas 
b. Mengatur arus
c. Mengatur tekanan kerja
d. Busur pembakar
e. Mengarahkan gas pelindung pada cairan
Jawab:  E

8. Posisi nosel apabila dipasang pada torch harus dikencangkan dengan menggunakan ………
a. Kunci kusus
b. Kunci pas
c. Tangan saja
d. Kunci inggris
e. Tang
Jawab:  C

9. Pada proses  pengelasan baja karbon kampuh Butt-Joint  dengan proses las TIG, panjang elektroda yang keluar dari ujung nozzle sepanjang….
a. 1 - 2 mm
b. 1,5 – 2,5 mm
c. 2,5 - 3 mm
d. 3 - 4 mm
e. 6 - 8 mm
Jawab:  D

10. Pada gambar dibawah adalah alat pelindung diri  di pergunakan pada pekerjaan apa…
a. Memahat
b. Mengelas 
c. Menggerinda
d. Mengikir
e. Mengebor
Jawab:  B

11. Apabila pada proses pengelasan juru las tidak mengunakan safety shoes maka akan terjadi ganguan kesehatan pada …
a. Kepala
b. Badan
c. Dada
d. Tangan
e. Kaki
Jawab:  E

12. Untuk penggunaan kaca penyaring agar tukang las bisa melihat dengan baik  pada proses pengelasan menggunakan arus 300 amper ke atas maka nomor kaca yang digunakan adalah nomor......
a. 6-7
b. 8-9
c. 10-12
d. 13-14
e. 15-16
Jawab:  E

13. Jenis elektroda tungsten untuk mengelas baja tahan karat, adalah ... 
a. Tungsten yang circonium
b. Tungsten yang thorium
c. Tungsten murni
d. Tungsten Zirconium
e. Tungsten jenis circonium dan diameter sesuai dengan colled
Jawab: E

14. Alat pelindung diri yang perlu dipakai pada saat menyiapkan material pengelasan …
a. Kaca mata bening, sarung tangan dan sepatu
b. Kaca mata gelap, sarung tangan dan sepatu
c. Sarung tangan, apron dan kacamata bening
d. Kaca mata bening, apron dan sepatu
e. Sarung tangan, masker, air plug
Jawab: A

15. Untuk mengidentifikasi jenis material yang digunakan oleh objek/benda kerja pada proses pembuatan gambar adalah dengan..................
a. Mempertimbangkan sifat-sifat material sesuai dengan persyaratan kerja yang diperlukan
b. Mengidentifikasikan kerja, persyaratan kerja serta karakteristik material yang diperlukan
c. Menganalisa fungsi obyek/benda kerja dalam mekanisme kerja secara keseluruhan
d. Mempelajari berbagai standar material serta karakteristiknya
e. Tidak ada jawaban yang benar
Jawab: C

16. Seorang pengelas harus mampu menghindari atau mencegah terjadinya distorsi. Upaya yang tidak banyak mengurangi terjadinya distorsi adalah…
a. Menggunakan arus seminimal mungkin
b. Membuat las catat sebelum pengelasan
c. Memberikan “pre-set” setalah dilas catat
d. Menggunakan elektroda yang kecil dan pengelasan berulang-ulang
e. Memperkecil amper.
Jawab: C

17. Fungsi dari elektroda tungsten adalah :
a. Pembangkit busurnya las selama dilakukan pengelasan
b. Sebagai bahan tambah.
c. Sebagai pengatur bentuknya rigi-rigi
d. Penentu besar kecilnya hasil pengelasan
e. Semua jawaban salah
Jawab: A

18. Gambar dibawah ini adalah contoh sambungan …

a. Fillet welding                         
b. Slop welding                          
c. Plug welding
d. Edge welding
e. Butt welding
Jawab: E

19. Salah satu elektroda tungsten pada proses GTAW/ TIG adalah EWTh2 , pengertian dari jenis elektroda tersebut adalah..
a. Cerium 2%
b. Zircon 2%
c. Mangan 2%
d. Thorium 2%
e. Tungsten 2%
Jawab: D

20. Cacat las harus diidentifikasi secara visual lalu ditandai untuk perbaikan. Salah satu syarat perbaikan pada cacat las....
a. Dilas kembali dengan kualitas yang seragam
b. Disikat untuk dibersihkan saja
c. Dipukul untuk diratakan kembali
d. Dipanaskan kembali untuk mencegah distorsi
e. Dibersihkan dengan air
Jawab: A

21. Sebelum benda kerja dilas, alangkah baiknya harus terbebas dari …
a. Debu
b. Serpihan logam
c. Bau
d. Cat
e. Jelaga
Jawab: D

22. Kriteria hasil las yang baik adalah kecuali
a. Benda kerja dan jalur las bersih
b. Ketinggian dan jalur las seragam
c. Penembusan jalur sesuai standar
d. Sedikit terdapat spatter
e. Tidak terdapat undercut dan overlap
Jawab: D

23. Penyebab terjadinya undercut yaitu ….
a. Lingkungan basah/lembab
b. Ampere terlalu tinggi
c. Jarak elektroda terlalu dekat
d. Jarak elektroda terlalu jauh
e. Ayunan/gerakan penarikan elektroda terlalu cepat
Jawab: B

24. Hasil pengelasan yang terdapat lubang-lubang disebut….
a. Undercut
b. Overlap
c. Porosity
d. Spatter
e. Surface concavity
Jawab: C

25. Untuk pemotongan pelat yang relatif tipis dan berbentuk cekung atau cembung, maka lebih efektif  digunakan alat potong ....
a. Gunting tangan
b. Gergaji tangan
c. Gunting tuas
d. Mesin gergaji pita
e. Guillotine
Jawab: A

26. Alat pelindung diri yang perlu dipakai pada saat mengelas….
a. Kedok/helm las, sarung tangan, apron dan jaket kulit
b. Kedok/helm las, sarung tangan, apron dan topi las
c. Kedok/helm las, apron, jaket kulit dan sepatu las
d. Kedok/helm las, jaket kulit, sarung tangan dan sepatu las
e. Kedok/helm las, jaket kulit, kaca mata
Jawab: B

27. Salah satu yang tidak termasuk prosedur penerapan keselamatan kerja adalah….
a. Mengenali bahaya pada area kerja
b. Peralatan dan area kerja dibersihkan sesuai jadwal
c. Tanda bahaya dan peringatan di patuhi
d. Pakaian pengamanan digunakan sesuai aturan
e. Pengamanan oleh satuan pengaman yang terlatih
Jawab: E

28. Simbol keselamatan kerja dilukiskan dengan gambar yang mudah difahami, lambang dibawah ini mempunyai maksud …..
a. Gunakan penutup telinga
b. Mata harus waspada
c. Rambut harus rapi
d. Gunakan masker hidung
e. Gunakan kacamata
Jawab: E

29. Prosedur penyiapan benda kerja sebelum dilakukan pengelasan adalah ….
a. Membersihkan benda kerja dari karat dan minyak
b. Mengukur dimensi benda kerja
c. Memanaskan benda kerja
d. Mendinginkan benda kerja
e. Mengecat benda kerja
Jawab: A

30. Yang termasuk palu lunak dibawah ini, kecuali…
a. Palu kayu
b. Palu kuningan
c. Palu plastik
d. Palu karet
e. Palu konde
Jawab: E

31. Dalam pemakaiannya penggores harus selalu berpasangan dengan salah satu alat ukur, yaitu 
a. Rol meter
b. Jangka bengkok
c. Siku blok
d. Mistar sorong
e. Mistar baja
Jawab: E

32. Penggaris yang digunakan untuk mengukur sudut 90°, yaitu
a. Mistar sorong
b. Mistar siku
c. Mistar baja
d. Rol meter
e. Jangka bengkok
Jawab: B
 
33. Pada gambar dibawah menunjukan sambungan …..
a. Sambungan keeling
b. Sambungan patri
c. Sambungan lipat tunggal
d. Sambungan lipat ganda
e. Sambungan lipat tegak
Jawab: C

34. Beberapa ciri kerusakan pada kikir dapat di identifikasikan dari beberapa hal dibawah ini, kecuali…
a. gigi pemarut kikir licin bila diraba dengan tangan
b. gigi pemarut kikir terlihat banyak yang rontok
c. pada bagian sela gigi kikir terlihat banyak geram
d. terasa kasar saat digunakan untuk mengikir
e. apabila digunakan untuk mengikir terasa licin
Jawab: D

35. Proses pengelasan diperlukan persiapan yang baik diantaranya yang termasuk pada persiapan proses tersebut adalah:
a. Jenis mesin dan bahan
b. Jenis bahan dan ampere
c. Tekanan ampere dan bahan
d. Jenis mesin, bahan dan ampere
e. Jenis mesin, bahan dan alat bantu
Jawab:  D

36. Pada proses las TIG memerlukan gas Argon. Gas Argon adalah sebagai :
a. Pembakar
b. Pelindung dan pembakar
c. Pelindung dan pendingin
d. Penghantar listrik
e. Busur api
Jawab:  C

37. Pada proses las TIG memerlukan tungsten, tungsten yang bagaimana yang diperlukan: 
a. Tungsten yang circonium
b. Tungsten yang thorium
c. Tungsten murni
d. Tungsten jenis circonium dan diameter sesuai dengan colled
e. Tungsten yang circonium bercampuran dengan thorium
Jawab:  C

38. Pada proses pengelasan TIG aluminium memerlukan arus yang tepat. Arus apa yang digunakan:
a. Arus bolak-balik (AC)
b. Arus searah (DC)
c. Arus AC, DC sama saja
d. Arus DC (+) atau arus DC (-)
e. Arus AC saja
Jawab:  C

39. Gambar sket di bawah termasuk jenis sambungan:


a. Fillet weld                               
b. Butt weld                                 
c. Lap weld
d. Pad weld
e. Joint weld
Jawab:  B

40. Yang harus diperhatikan pada material yang akan dilas adalah:
a. Ukuran kampuh                     
b. Identitas material                   
c. Jarak mesin las
d. Jenis electrode
e. Ketebalan material
Jawab:  B

41. Alat bantu yang tidak diperlukan dalam pengelasan TIG adalah:
a. Gas argon                              
b. Pomap pendingin                  
c. Tempat flux
d. Gas oksigen
e. Tang Penjepit
Jawab:  D

42. Untuk pengelasan plat tipis polarity yang terbaik bila menggunakan:
a. AC                                         
b. DC RP                                   
c. DC SP
d. DCEN
e. Semua benar
Jawab:  B

43. Yang tidak termasuk penyebab adanya distorsi pada pengelasan adalah:
a. Tidak adanya pemanasan awal
b. Tidak menggunakan alat bantu jig
c. Skill tenaga las kurang
d. Tidak ada identifikasi material
e. Pengaturan Ampere mesin las yang kurang sesuai
Jawab:  A

44. Metode berikut dapat digunakan untuk memeriksa hasil pengelasan sampai ke bagian dalam:
a. Dye penetrant                        
b. Metode magnetic                  
c. Metode ultrasonic
d. Metode visual
e. Uji Bending
Jawab:  C

45. Proses pengelasan TIG memerlukan tekanan gas yang seimbang. Berapa tekanan gas kerja yang seimbang tersebut:
a. Sepuluh kali diameter elektroda (tungsten)
b. Lima kali ketebalan benda kerja
c. Sepuluh kali ketebalan benda kerja
d. Sama dengan tekanan isi
e. Sama dengan besarnya tekanan isi dan ketebalan benda
Jawab:  C

46. Hal-hal berikut ini adalah keuntungan menggunakan las TIG dibandingkan dengan las SMAW, kecuali:
a. Permukaan las lebih halus
b. Sangat baik untuk menyambung benda kerja tipis
c. Mudah dioperasikan
d. Mesin las TIG lebih mahal
e. Mesin las TIG lebih murah
Jawab:  E

47. Peralatan yang paling sering digunakan untuk memperbaiki hasil pengelasan adalah:
a. Palu                                     
b. Kikir                                   
c. Gerinda
d. Gergaji besi
e. Mesin tekuk
Jawab:  C

48. Pada proses pengelasan las TIG sangat diperlukan peralatan keselamatan kerja, peralatan keselamatan kerja diantaranya:
a. Apron
b. Sarung tangan kulit
c. Kaca mata
d. Sepatu Kulit
e. Sarung tangan kulit, apron, kaca mata dan tang penjepit
Jawab:  E

49. Pada gambar kerja las pada umumnya berbentuk gambar konstruksi, gambar konstruksi terdiri dari:
a. Pandangan atas, samping, muka
b. Ukuran panjang, lebar, tebal
c. Code pengelasan
d. Ukuran yang berskala
e. Pandangan dan ukuran berikut code las
Jawab:  E

50. Hambatan yang terjadi pada proses TIG:
a. Menyetel tungsten                 
b. Menyetel jarak                        
c. Menghidupkan mesin las
d. Menyetel benda kerja
e. Menyetel Ampere mesin las
Jawab:  A

51. Hal-hal berikut ini adalah penyebab terjadinya banyak spatter pada hasil pengelasan, kecuali:
a. Jarak busur terlalu tinggi       
b. Amper terlalu tinggi              
c. Kampuh las kurang bersih
d. Skill tukang las kurang
e. Elektroda lembab
Jawab:  C

52. Bila terjadi cacat las pada permukaan hal-hal yang tidak boleh dilakukan adalah:
a. Menggerinda cacat las
b. Mengidentifikasi cacat las
c. Memperbaiki tanpa prosedur
d. Memperbaiki dengan melakukan pengelasan lagi sesuai aturan
e. Melaporkan kepada inspector yang berwenang
Jawab:  C
53. Manakah yang tidak termasuk papameter pengelasan:
a. Ampere                                  
b. Voltage                                  
c. Polaritas
d. Tebal benda kerja
e. Kecepatan pengelasan
Jawab:  D

54. Cacat las yang bisa dideteksi dengan cara visual:
A. Slag inclusion                          
B. Retak dalam                             
C. Incomplete fusion
D. Spatter
E. Tungsten Inclusion
Jawab:  D

55. Gas yang dipakai untuk proses pengelasan Gas Tunsten adalah:
a. Gas Aktif   
b. Gas tidak aktif,    
c. Gas Senon      
d. Co2
e. Semua jawaban salah
Jawab:  B

Teknik Pengontrolan Distorsi Las Listrik

Ada beberapa langkah untuk mengontrol pengaruh perubahan bentuk (distorsi) sewaktu proses pengelasan yang meliputi; 
 Sebelum pengelasan
 Sewaktu pengelasan
 Sesudah pengelasan

a. Teknik Mengontrol Distorsi Sebelum Pengelasan.
 Perencanaan yang baik
Perencanaan kampuh yang baik adalah panjang jarak minimum yang tepat dari kampuh untuk menghindari terlalu banyaknya pengelasan.


 Pengelasan Catat (tack Weld)
Las catat adalah pengelasan dengan jumlah sedikit merupakan titiktitik saja yang akan berfungsi seperti klem. Jumlah dan ukuran dari titik-titik pengelasan yang diperlukan untuk mempertahankan kelurusan adalah sangat tergantung pada jenis dan tebal bahan.
Tehnik pengelasan catat yang benar akan mempertahankan bahan sewaktu pengelasan.
Langkah pengelasan catat dapat diperhatikan pada gambar berikut, yakni berselang-seling.




 Alat Bantu (Jig dan Fixture)
Alat bantu ini digunakan untuk mempertahankan kelurusan bahan sebelum dan selama pengelasan. Bentuk alat bantu ini sangat tergantung pada bentuk bahan yang dilas. Berikut ini adalah beberapa gambar alat bantu untuk pengelasan :



 Pengaturan Letak Bahan (Pre-setting)
Pengaturan letak bahan yang akan dilas dapat dilakukan dengan cara mengganjal (menahan) untuk mengatasi konstraksi pada waktu pengelasan. Walaupun demikian cara meletakkan ganjal (penahan) sangat tergantung pada pengalaman dan pengetahuan operator untuk menempatkannya secara tepat.




b. Teknik Menghindari Distorsi Sewaktu Pengelasan
 Pengelasan selang seling.
Apabila pengelasan secara terus menerus dari salah satu ujung ke ujung yang lain maka konstraksi akan terus bertambah selama proses pengelasan dan inilah salah satu penyebab perubahan bentuk. Ini dapat diatasi dengan tehnik pengelasan secara selang- seling dengan arah pengelasan yang berlawanan.



 Pengelasan Seimbang
Pengelasan seimbang ini adalah seatu proses pengelasan untuk menyeimbangkan panas ke bidang pengelasan. Metode ini sering digunakan untuk memperbaiki kebulatan atau kelurusan poros dan setiap jalur pengelasan dilakukan berseberangan
Ini bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan kontraksi dan mengurangi perubahan bentuk.
Urutan pengelasan perhatikan gambar berikut :





Prinsip yang sama juga dapat digunakan pada pengelasan kampuh V atau U ganda. Pengelasan dilakukan dengan sisi atau permukaan yang berlawanan. Konstraksi akan terjadi sama pada kedua belah permukaan. Untuk langkah pengelasan dapat diperhatikan gambar berikut.



Monday, February 14, 2022

Penyebab dan Jenis-jenis Distorsi Las Listrik

a. Penyebab terjadinya distorsi

Tiga penyebab utama terjadinya distorsi (perubahan bentuk) pada konstruksi logam dan industri bidang konstruksi ( pengelasan ) adalah : 

 Tegangan Sisa
Seluruh bahan logam yang digunakan dalam industri misalnya batangan, lembaran atau bentuk profil lainnya diproduksi atau dibentuk dengan proses-proses ini meninggalkan atau menahan tegangan didalam bahan yang disebut tegangan sisa.

Tidak selalu tegangan sisa ini menimbulkan permasalahan tapi apabila bahan menerima panas akibat pengelasan atau pemotongan dengan panas (api), tegangan sisa akan hilang secara tidak merata, maka akan terjadi perubahan bentuk (distorsi). 

 Pengelasan/ Pemotongan dengan Panas. 
Sewaktu mengelas atau memotong dengan menggunakan api (panas), sumber panas dihasilkan dari nyala busur atau nyala api ini akan mengakibatkan pertambahan panjang dan penyusustan secara tidak merata. Akibatnya terjadi perubahan bentuk (distorsi).

b. Jenis-jenis Distorsi
Ada tiga jenis utama perubahan bentuk akibat pengelasan : 
 Perubahan bentuk arah melintang
 Perubahan bentuk arah memanjang
 perubahan bentuk menyudut

1) Perubahan Bentuk arah Melintang
Apabila mulai mengelas pada salah satu ujung, maka sisi dari ujung lain akan bertambah panjang akibat pemuaian. Pada saat pendinginan, maka sisi-sisi logam akan saling menarik dan berkontraksi satu sama lain. Pergerakan ini disebut perubahan bentuk arah melintang.



2) Perubahan Bentuk arah Memanjang
Perubahan bentuk arah memanjang adalah apabila hasil pengelasan berkontraksi dan memendek pada sepanjang garis pengelasan setelah dingin.Perubahan bentuk ini akan sangat tergantung pada keterampilan pekerjaan pengelasan.



3) Perubahan Bentuk Menyudut
Perubahan bentuk menyudut adalah apabila sudut dari benda yang dilas berubah akibat kontraksi. Kontraksi lebih besar pada permukaan pengelasan karena jumlah hasil pengelasan lebih banyak.



Sunday, February 13, 2022

Distorsi, Koefisien Muai Panjang, Pemanasan dan Pendinginan

Distorsi

Semua logam akan mengembang / memuai apabila mendapat perlakuan panas dan menyusut bila mengalami pendinginan, kejadian tersebut merupakan sifat dari logam itu sendiri. Seorang operator las harus memiliki kemampuan bagaimana suatu proses pengelasan dapat menghasilkan bentuk sambungan sesuai rencana yang dikehendaki dengan melakukan pengendalian terhadap pemuaian dan penyusutan yang berlebihan.

Distorsi ialah perubahan bentuk atau penyimpangan bentuk yang diakibatkan oleh panas, yang diantaranya adalah akibat proses pengelasan.

Pemuaian dan penyusutan benda kerja akan berakibat melengkungnya atau tertariknya bagian-bagian benda kerja sekitar pengelasan, misalnya pada saat proses las busur manual.

Untuk memahami tentang distorsi , maka perlu dipahami hal-hal sebagai berikut :

a. Koefisien Muai Panjang

Koefisien muai panjang adalah : jumlah pertambahan panjang dari suatu logam akibat perubahan temperatur setiap 1 oC.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan panjang adalah : 
 Jenis logam yang dipanaskan
 Jumlah perubahan temperatur 
 Perubahan panjang akan kesegala arah.

Koefisien muai panjang akan berbeda-beda dari setiap jenis logam karena perbedaan sifat masing-masing logam tersebut.

Koefisien muai panjang dari beberapa logam adalah sbb :


Sebagai contoh baja akan bertambah panjang 0,000012 mm setiap perubahan temperatur 1C.

Contoh Perhitungan Koefisien Muai Panjang.

Sebatang baja panjang 300 mm dipanaskan sampai 1000C, terjadi pertambahan panjang 3,6 mm ini didapat berdasarkan perhitungan sbb.

Rumus :
Pertambahan Panjang = Panjang awal x Koofisien muai panjang x perubahan temperatur.
= 300 X 0,000012 X 1000
= 3,6 mm

Perbandingan Koefisien muai panjang dari berbagai jenis logam Walaupun dipanaskan pada temperatur yang sama, maka pertambahan panjang dari masing-masing logam tersebut tidak akan sama dan tergantung dari jenis logam tersebut (perhatikan contoh-contoh berikut)


b. Pemanasan dan Pendinginan

1. Pemanasan dan Pendinginan benda bebas (Tidak tertahan)
Apabila benda logam dipanaskan secara merata dan dalam keadaan bebas atau tidak tertahan maka akan menyusut kembali ke posisi semula kalau didinginkan. Sebagai contoh perubahannya dapat diperhatikan diagram tersebut berikut :


2. Pemanasan dan pendinginan benda tertahan. Apabila benda ditahan atau dipejit pada ragum dan dipanaskan, maka benda tidak akan dapat memuai atau bertambah panjang (mengembang) secara teratur ke seluruh arah, sehingga pertambahan ke arah ragum akan tertahan, di mana dengan pertambahan temperatur akan menambah kekenyalan, bahan menjadi lunak dan mudah dibentuk.

Apabila kondisi tersebut tetap tertahan sampai benda dingin kembali, maka logam berubah bentuk dan bertambah panjang / mengembang kearah yang tidak ada tahanan dan perubahan bentuk ini bersifat permanen.



Saturday, February 12, 2022

Ringkasan Prosedur Pengelasan Yang Benar dan Sesuai Las Listrik

Prosedur pengelasan yang benar dan sesuai merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ ekonomis. Oleh sebab itu sebelum dilakukan pengelasan, maka perlu ditetapkan terlebih dahulu prosedur pengelasannya agar proses dan hasil las dapat mencapai standar yang diharapkan. 


a. Prosedur Umum
Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan, sedang dan setelah pengelasan adalah meliputi hal-hal berikut ini : 
 Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur penanganan kebakaran yang jelas/tertulis. 
 Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda.. Harus diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat. 
 Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan. 
 Pakai pakaian kerja yang aman. 
 Konsentasi dengan pekerjaan. 
 Setiap gerakan elektroda harus selalu terkontrol. 
 Berdiri secara seimbang dan dengan keadaan rileks. 
 Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar. 
 Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai. 
 Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selam bekerja. 
 Bersihkan terak dan percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya. 
 Matikan mesin las bila tidak digunakan.
 Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan peralatan yang dipakai pada tempatnya.

b. Sambungan Las
 Sambungan Las
Mutu hasil pengelasan selain tergantung dari pelaksanaannya juga ditentukan oleh persiapan sebelum pengelasan. Karena itu pengawasan pengelasan dilakukan semenjak persiapan pengelasan, pada waktu pengelasan dan sesudah pengelasan. Yang termasuk pekerjaan persiapan pengelasan diantaranya adalah persiapan material/bahan induk .

Bahan induk yang dipergunakan pada setiap konstruksi harus memenuhi persyaratan-persyaratan baik tentang jenis dan mutunya maupun ukuran- ukurannya, selanjutnya untuk dilaksanakan oleh juru las. Dengan memahami jenis dan ukuran bahan induk serta bentuk sambungan dengan simbol-simbol pengelasan, Anda akan dapat melaksanakan pekerjaan pengelasan dengan benar. 

Berikut ini jenis-jenis sambungan yang perlu diketahui sebelum pelaksanaan pengelasan. 
 Jenis-jenis sambungan
Beberapa standar telah mengatur jenis sambungan las, namun pada dasarnya dibagi menjadi lima jenis sambungan, yaitu :
a. Sambungan tumpul (butt joint)
b. Sambungan sudut (corner joint)
c. Sambungan T (T – joint)
d. Sambungan tumpang (lap joint)
e. Sambungan tepi (edge joint)

c. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut
Bila tingkat penguasan mencapai 80 % ke atas, silahkan melanjutkan ke Kegiatan Belajar 4. Bagus. Namun bila tingkat penguasaan masih di bawah 80 % harus mengulangi Kegiatan Belajar 3 terutama pada bagian yang belum dikuasai.

Thursday, February 10, 2022

Parameter Pengelasan, Voltage, Kecepatan pengelasan (Travel Speed) Las SMAW

  Parameter Pengelasan
Sebaiknya sebelum melakukan pekerjaan pengelasan seorang juru las haruslah memahami prinsip-prinsip dasar bagaimana untuk busur las yang stabil.
Karena busur yang stabil akan membuat hasil las yang bagus/mulus.
Dari itu haruslah diperhatikan: - Panjang busur(Arc Length) Untuk mendapatkan panjang busur antara benda kerja (base metal) dan ujung elektroda adalah sangat penting. Karena panjang busur secara langsung sangat menentukan masukan panas baik terhadap benda kerja maupun elektroda yang diperlukan dalam proses pengelasan.


- Voltage
Besar voltage dapat diukur sewaktu proses pengelasan sedang berlangsung, dimana voltage dari sumber yang masuk ke travo las adalah 220/240 volt diturunkan menjadi sekitar 40-50 volt.
Pada waktu pemakaian voltage akan turun sekitar 18 sampai 36 volt, agar aman dalam pemakaian.
Voltage tergantung dari panjang busur yang ada, dan juga tergantung dari mesin las /travo dan panjang kabel las yang dipakai, apabila voltage rendah, ini akan mempengaruhi pemasukan panas pada benda kerja dan elektroda.

Selain besar kecilnya panjang busur voltage juga dipengaruhi oleh:
 Pembungkus Elektroda
 Komposisi Inti Elektroda
 Diameter Elektroda
 Besarnya Arus

- Kecepatan pengelasan (Travel Speed)
Dengan kecepatan penarikan elektroda yang benar akan diciptakan rigi las dengan penembusan , lebar dan tinggi rigi yang sesuai dengan standar.Para pemula pada umumnya cenderung menarik elektroda terlalu cepat.Tidak ada ketentuan angka yang pasti untuk kecepatan menarik elektroda sebagai petunjuk apabila kawah las sudah mencapai lebar atau diameter 2 x diameter salutan elektroda penarikan elektroda dapat dilaksanakan.

Kecepatan pengelasan tergantung dari: ukuran elektroda, besarnya arus, tebal bahan dan ukuran rigi yang diperlukan.
Rigi las sempit, tipis, penembusan dan perpaduan tidak cukup, ini diakibatkan oleh penarikan elektroda yang terlalu lambat. Ini akan menghasilkan rigi las yang lebar dan tebal. Serta ada kemungkinan kawah las akan mengalir di bawah busur sehingga penembusan berkurang dan overlap. - Arus (Current)

Besar arus yang dipakai berdasarkan penyetelan pada amper meter yang ada pada mesin las dan harus disesuaikan dengan besar diameter elektroda yang akan dipakai untuk pengelasan.


Besar arus biasanya dapat dilihat pada bungkusan elektroda yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat. Jika pada bungkusan elektroda tidak tercantum dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Besar arus sangat mempengaruhi panas yang diperlukan, untuk mencairkan benda kerja dan elektroda. Dimana panas yang ditimbulkan busur listrik tinggi antara 6000º F sampai 10.000º F, panas ini terjadi akibat adanya lompatan elektron diantara jarak benda kerja ke ujung elektroda dan sebaliknya. Jadi apabila arus listrik kurang memenuhi, maka busur tidak stabil sehingga mengakibatkan panas yang dibutuhkan berkurang dan menyebabkan pencairan benda kerja dan elektroda tidak rata.


Sumber : Welding Handbook AW

D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1 : mengamati posisi pengelasan pada benda kerja

Sumber : http://poskotanews.com/2012/09/01/indonesia-banyak-miliki-pakar-soal- baja/

Setelah mengamati gambar diatas di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Sebutkan psosisi pengelasan yang terdapat pada pekerjaan konstruksi tersebut!
2. Jelaskan teknik pengelasan yang tepat pada posisi pengelasan yang terdapat pada pekerjaan konstruksi terssbut!